Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastasia Leony
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bentuk perlawanan terhadap budaya dominan masyarakat Jakarta yang ditampilkan dalam teks dan gambar dalam Mice Cartoon, serta habitus yang mempengaruhi proses kreatif pembuatan komik strip ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme kritis. Dengan menggunakan analisis semiotika Barthes, penelitian ini menemukan bentuk perlawanan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam Mice Cartoon terhadap gaya hidup dominan masyarakat Jakarta, yakni sebagai pengamat dan sebagai agen perlawanan. Gaya hidup dominan dalam masyarakat Jakarta merupakan hasil dari kapitalisme sebagai ideologi dominan. Di sisi lain, penelitian ini mengungkap habitus, kapital, dan arena yang mempengaruhi komikus dalam mengerjakan Mice Cartoon, yakni berbagai karya yang mempengaruhi komikus, jaringan sosial komikus, serta posisi komikus sebagai tokoh dalam Mice Cartoon.

ABSTRAK
This research discusses about resistance towards dominant culture of the Jakarta society shown in texts and drawings on Mice Cartoon, along with the habitus affecting the creative process behind the making of this comic strip. This research uses qualitative approach with critical constructivism paradigm. By using Barthes’ semiotic analysis, this research uncovers resistances done by main character on Mice Cartoon towards dominant lifestyles of the Jakarta society: as an observer and as an agent of resistance. Dominant lifestyles on Jakarta society is a result of capitalism as the dominant ideology. On the other hand, this research uncovers habitus, capital, and arena affecting the creator in doing Mice Cartoon: works inspiring him, his social networking, as well as his position as the character on Mice Cartoon."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muhammad Romdhoni
"Skripsi ini meneliti tentang gerakan perlawanan Ciliwung Merdeka dalam menolak kebijakan penggusuran lahan permukiman Bukit Duri pada tahun 2012-2017. Pengumpulan data dilaksanakan melalui metode kualitatif dengan menggunakan sumber kepustakaan dan wawancara mendalam. Kemunculan gerakan perlawanan Ciliwung disebabkan karena terjadinya pembatalan kebijakan pembangunan Kampung Deret/ Kampung Susun yang semula telah disepakati warga Bukit Duri dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masa Joko Widodo-Basuki T. Purnama dan digantikan dengan Program Normalisasi Kali Ciliwung pada masa Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Pelaksaan Program Normalisasi Kali Ciliwung berdampak kepada tergusurnya lahan permukiman warga Bukit Duri RW. 9, 10, 11, dan 12 untuk mengakomodir kebutuhan pelebaran kali, penguatan tangggul di tepian kali, dan pembangunan jalan inspeksi. Terjadinya perubahan kebijakan tersebut menimbulkan reaksi dari Ciliwung Merdeka sebagai lembaga swadaya masyarakat yang mewakili warga Bukit Duri. Gerakan perlawanan yang dilakukan Ciliwung Merdeka akan diteliti menggunakan kerangka analisis gerakan sosial perkotaan dan aktivisme politik. Analisis gerakan sosial perkotaan digunakan untuk menjelaskan karakter dan struktur organisasi dari gerakan Ciliwung Merdeka. Sedangkan aktivisme politik berfungsi untuk menjelaskan bagaimana proses serta strategi yang dilakukan Ciliwung Merdeka dalam menolak penggusuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan perlawanan Ciliwung Merdeka dalam menolak penggusuran Bukit Duri timbul akibat adanya perubahan sepihak oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa melibatkan partisipasi warga Bukit Duri sebagai warga terdampak dalam proses pembuatan dan penerapan kebijakan. Serangkaian proses perlawanan dan strategi yang dilakukan Ciliwung Merdeka pada tahun 2012-2017 meskipun gagal dalam membatalkan penggusuran permukiman Bukit Duri, namun menghasilkan kemenangannya dalam Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Hasil dari kemenangan tersebut membawa gerakan Ciliwung Merdeka pada perjuangan baru untuk memperjuangkan ganti rugi tanah warga yang tergusur dan memperjuangkan pembangunan konsep Kampung Susun sebagai solusi untuk mengakomodir kebutuhan perumahan warga yang tergusur.

This Study examines the resistance movement of Ciliwung Merdeka in rejecting the policy of evicting the Bukit Duri residential area in 2012-2017. Data collection was carried out through qualitative methods using literature sources and in-depth interviews. The emergence of Ciliwung Merdeka resistance movement was caused by cancellation of the development policy for Kampung Deret/Kampung Susun, which was originally negotiated by the residents of Bukit Duri and the Provincial Government of DKI Jakarta during Joko Widodo-Basuki T. Purnama's administration was replaced with the Ciliwung River Normalization Program during the Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat era. The implementation of the Ciliwung River Normalization Program impacted in the displacement of residential land for the residents of Bukit Duri RW 09, 10, 11, and 12 to accommodate the requisites for river widening, strengthening embankments on the banks of the river, and construction of inspection roads. This change of policy caused a reaction from Ciliwung Merdeka as a non-governmental organization deputizing the people of Bukit Duri. The resistance movement carried out by Ciliwung Merdeka will be examined using an analytical framework for urban social movements and political activism. Urban social movement analysis is used to explain the character and organizational structure of the Ciliwung Merdeka movement. Meanwhile, political activism utilizes to explain the processes and strategies carried out by Ciliwung Merdeka in resisting evictions. The results showed that the Ciliwung Merdeka resistance movement in rejecting the eviction of Bukit Duri arose as a result of unilateral changes by the DKI Jakarta Provincial Government without involving the participation of Bukit Duri residents as affected residents in the process of making and implementing policies. An arrangement of resistance processes and strategies executed by Ciliwung Merdeka in 2012-2017 despite failing to cancel the eviction of the Bukit Duri settlement, resulted in its victory in the Central Jakarta District Court and the Jakarta State Administrative Court. The result of this victory brought the Ciliwung Merdeka movement to a new struggle to fight for compensation for the land of the evicted residents and to fight for the development of the Kampung Susun concept as a solution to accommodate the housing needs of the evicted residents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Daruninten
"Media menggambarkan situasi atau peristiwa yang terjadi di masyarakat. Kebijakan pemerintah terhadap masyarakat sering ditampilkan media massa sebagai isi dari beritanya. Kartun editorial sebagai salah satu media komunikasi juga berperan layaknya ruang opini dalam mengkritik pemerintah. Kartun Sukribo mengenai kenalkan harga BBM adalah salah satu gambaran bagaimana kebijakan pemerintah ditampilkan dalam media massa. Komik tersebut kemudian memuncu1kan sebuah wacana.
Permasalahan yang muncul kemudian dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk konstruksi pemerintah mengenai kenaikan harga BBM dalam komik Sukribo? Bagaimana kritik terhadap pemerintah di dalam komik Sukribo mengenai kebijakan pemerintah tentang kenaikan ltarga BBM? Bagaimana jenis perlawanan terhadap pemerintah di daiam komik Sukribo bertema kenaikan harga BBM? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konstruksi pemerintah dalam komik Sukribo. Lalu, menjelaskan kritikan terhadap pemerintah mengenai kenaikan harga BBM. Kemudian. mendeskripsikan jenis perlawanan terhadap pemerintah di dalam komik Sukribo mengenai kenaikan harga BBM.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kekuasaan pengetahuan dari Michel Foucault. Dan, kemudian dibantu dengan pemikiran Althusser mengenai media massa sebagai alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis, dan Gramsci dalam ha1 media massa tidak bebas nilai sehingga dapat menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis-kritis. Penelitian ini mengunakan analisis semiotik Roland Barthes. Analisis semiotik Barthes digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap konotasi dan mitos pemerintah, sehingga terbongkar konstruksi pemerintah pada masa kenaikan harga BBM di dalam komik Sukribo.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa pemerintah dikonstruksikan sebagai pemerintahan yang otoriter, memiliki kekuasaan terhadap masyarakat bawah, bukan sebagai pengayom rakyat. Jenis perlawanan yang disampaikan adalah dalam bentuk ideologis dan dikaitkan dengan isu-isu yang terjadi sehari-hari di masyarakat. kekuasaan dalam komik Sukribo, yakni antar komikus dan media, komikus bergerak bebas, namun media sebagai kontrol. Namun kontrol tersebut bukan berarti tidak mau mengkritik pemerintah. Media ingin mengkritik pemerintah, tetapi dengan halus, sedangkan komikus ingin lebih terbuka.

Media depicts situation and events that happen in the society. Government policy towards its people often shown in mass media as the content in the news, Editorial cartoon as one of the communication media also acts as means of critizing the government. Sukribo's cartoons on the rise of gas price is one way of how the government policy shown in mass media. This comic creates a topic.
The problems that rise later in this research are what form of construction of the government on the rise of gas price in Sukribo's comic? How much criticism upon the government in Sukribo's comic in tenns of the rise of gas price? What types of argument laid upon the government found in Sukribo's comic regarding the rise of gas price ? The purpose of this research is to describe the government construction in Sukribo's comics_ Which then explains criticism against the government in regards of the rise of gas price. And finally, it discusses types of argument directed to the government found in Sukribo's comics in terms of the rise of gas price.
The theory used in this research is the theory of power/knowledge by Michel Foucault. And then supported by Althusser's thoughts on mass media as the nation's tool of power, and Gramsci's on mass media that unrestricted values so that it become a resistance tool against power.
This research used qualitative method with constructive-critical paradigm. This research also used semiotic analysis by Roland Barthes. His semiotic analysis is used in this research to uncover the hints and myths of the government, so that it unraveled the government construction in period of gas price hike found in Sukribo's comics.
From the analysis done, it is found that the government is constructed as the kind of authoritarian government, which has power for the lower-level people. The kind of argument laid into is in type of ideological and tied with issues that happen in every day life. The power of Sukribo's comics, which in between author and the media, flows freely but the media act like his control. Even though that the control has no itention to criticise the government. The media wants to criticise the government, but in more subtle way, while the author is more openly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T31998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfiana Anasta Putri
"Penelitian ini membahas brand placements dalam komik strip online Instagram dengan merujuk pada akun Instagram @maghfirare dan variabel- variabel pembentuknya yang berupa: perhatian, penerimaan, referensi, dan etika serta regulasi. Berdasarkan kajian teori lebih lanjut, penelitian ini menguji hubungan antara variabel- variabel tersebut dengan sikap terhadap brand dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian membuktikan bahwa sikap terhadap brand placements secara keseluruhan memiliki hubungan positif terhadap sikap pada brand, dengan variabel yang memiliki hubungan dengannya berupa variabel penerimaan. Maka, untuk membuat brand placements dalam akun @maghfirare lebih efektif, diperlukan konten promosi yang sangat terintegrasi dengan jalan cerita agar khalayak tidak terganggu dengan apa yang mereka pahami sebagai usaha promosi. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan model yang sama untuk melihat brand placements dalam media baru lainnya.

This research's focus is the new form of brand placements in Instagram online comic strip and the variables that shaped it, in regard to maghfirare's Instagram account. These variables are attention, acceptance, reference, ethics and regulation. Based on further study, this research used logistic regression to test on the relationship between said variables toward audiences' brand attitude. The result of this research found that audiences' general attitude toward brand placement could influence attitude towards the placed brands positively. Furthermore, brand attitude could be affected by audiences acceptance towards the brand placements. Thus, to make a brand placement in maghfirare's comic strip more effective, it's important to think about the integration between promotion content so that audiences won't be bothered by what they thought as promotion attempt. Further research could test the model for brand placements in other medium, especially those classified as new media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Fieda Lutfiana
"Makalah ini membahas tentang tradisi meminum kopi dan khamar sebagai minuman berenergi pada masyarakat Islam dan pandangan ulama mengenai kopi dan khamar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya meminum kopi sebagai minuman pengganti khamar yang menimbulkan kontroversi akibat kemiripan efek yang dihasilkan setelah meminumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sejarah dan metode penelitian kualitatif. Masyarakat Islam mencari ketenangan dan energi pada khamar namun khamar mulai ditinggalkan dan beralih pada kopi. Kopi dianggap lebih baik dari khamar. Namun kopi juga memiliki sifat candu jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

This final project describes the tradition of drinking coffee and khamar as an energy drink in Islamic societies and the views of scholars regarding coffee and khamar. This study aims to determine the culture of drinking coffee as a substitute for khamar which causes controversy due to the similarity of the effects produced after drinking it. The method used in this research is historical research and qualitative research methods. Islamic society seeks calm and energy in khamar, but khamar be abandoned and turning to coffee. Coffee is considered better than khamar. But coffee also has opiate properties if consumed in large quantities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Argina Nur Mauludya
"Skripsi ini membahas mengenai resistensi gay laki-laki terhadap stigma dari masyarakat. Terdapat budaya yang dianggap menyimpang dan terstigma dalam hal ini adalah budaya homoseksual. Penelitian ini melakukan proses dekonstruksi dengan menggunakan konsep cultural criminology dalam ranah culture as crime untuk memberikan sebuah pemahaman baru mengenai isu homoseksual. Kemudian melakukan sebuah perlawanan dengan menggunakan konsep counterculture. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap lima narasumber. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa seluruh narasumber pernah mengalami distigma oleh masyarakat, lembaga representatif, keluarga, teman, dan diri sendiri. Selanjutnya, untuk melawan stigma tersebut mereka melakukan usaha counter-culture. Hal yang dilakukan adalah dengan mengakui identitas diri sebagai gay laki-laki serta bergabung dalam komunitas maupun organisasi sebagai bentuk penyesuaian terhadap stigma yang menimpa gay laki-laki serta memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa gay laki-laki sama seperti warga negara lainnya yang ingin diterima sebagai bagian dari warga negara tanpa stigma dan diskriminasi.

This mini thesis discussed about the resistance of gay men towards stigma coming from society. There is a culture that is considered deviate and stigmatized, which is homosexual culture. This research does deconstruction process using cultural criminology concept in the realm of culture as crime, in order to give a new comprehension towards homosexual issue. Furthermore their resistance is explained using counter-culture. This research uses qualitative method done by doing interview from five resource person. The result of this research concluded that all resource person had experienced stigma from society, representative institutions, family, friends, and even from themselves. In order to fight stigma, they use counter-culture as an effort, by acknowledging themselves as gay men and joining other community or organization to adjust the stigma given to them. This research also gives a comprehension for society that gay men just like any citizens from other countries want to be accepted as a citizen without being stigmatized or discriminated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekartaji Anisa Putri
"Tesis ini menggali mengenai bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance pada media populer webtoon berjudul No Homo karya Apitnobaka. Untuk menemukan bentukan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika Greimas. Penelitian bertujuan untuk mengungkap bentuk perlawanan terhadap orthodoxa dominasi maskulin dalam bromance.
Temuan penelitian ini ialah bromance dalam komik No Homo merupakan sebuah hubungan persahabatan yang intim dengan ciri memiliki kedekatan emosi, kedekatan fisik, kepentingan atau ketertarikan bersama, memiliki orientasi seks heteroseksual, memiliki sifat feminin, nerds, serta memiliki sifat maskulin. Bentuk-bentuk perlawanan hadir dalam adanya fluiditas gender, perlawanan tidak langsung yang khas Timur, serta perlawanan langsung yang ditampilkan oleh karakter warga negara keturunan asing.

This thesis explores the construction of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance on the popular webtoon titled No Homo by Apitnobaka. To find the construction, this study used a qualitative method with Greimas semiotic analysis. This study aimed to reveal the form of resistance to orthodoxa masculine dominance in bromance.
Findings of this study are bromance in No Homo comics is constructed as an intimate friendship relationship with characteristics that have emotional closeness, physical closeness, shared interests, heterosexual sex orientation, have feminine characteristics, nerds, and have masculine characteristics. Forms of resistance are present in the presence of gender fluidity, typical Eastern indirect resistance, and direct resistance displayed by the character of citizens of foreign descent."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Welmina Clemensi
"Anak-anak kecil kerap mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada usia empat sampai tujuh tahun. Zusje, seorang tokoh utama komik strip Zusje karya Gerrit de Jager, merupakan anak berusia lima tahun yang suka mengajukan pertanyaan kepada orang terdekatnya. Pelanggaran maksim terjadi saat mitra tutur Zusje menjawab pertanyaannya dengan tidak mematuhi prinsip kerja sama Grice. Penelitian ini membahas tentang pelanggaran maksim yang terdapat pada respons dari mitra tutur Zusje terhadap pertanyaan yang Zusje ajukan. Pelanggaran ini dianalisis dari bentuk kalimat tanya Zusje, serta jawaban yang diberikan mitra tuturnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan paparan mengenai tujuan pelanggaran maksim pada percakapan yang mengandung kalimat tanya Zusje beserta respons yang didapat dari mitra tutur Zusje. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif yang didasari oleh studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Zusje didominasi oleh pertanyaan ya/tidak (ja/nee-vragen). Pelanggaran maksim sering terjadi saat mitra tutur Zusje memberikan respons atas pertanyaan Zusje, yaitu maksim relevansi. Pelanggaran maksim tersebut didominasi oleh tujuan untuk menyampaikan pesan sindiran, yaitu menggambarkan realitas kehidupan masa kini dan menyindirnya.

Children between four and seven years old often ask questions. The main character named Zusje is a five-year-old child from the comic strip Zusje by Gerrit de Jager who likes to ask questions to those who are closest to her. Maxim violation happens when Zusje’s speech partner answering her question without obeying the principles of cooperation by Grice. This research discusses the violation of maxims contained in the response of Zusje’s speech partner to the question Zusje asked. This violation is analyzed from the form of Zusje’s question sentence, as well as the answer given by her speech partner. The purpose of this research is to explain the purpose of maxim violations in conversations containing Zusje’s questions and the responses obtained from her speech partner. This research is a qualitative with descriptive analysis method based on literature review. The results indicate that questions by Zusje were dominated by yes/no questions (ja/nee-vragen). Violations of maxims often occurred when Zusje’s speech partner gave response to her question, namely maxim of relevance. Violation of these maxims has a dominant purpose as conveying a satirical message to describe and satirize the reality of today’s life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amandra Mustika Megarani
"Penelitian ini membongkar komodifikasi dalam proses produksi komik di Indonesia dengan menggunakan Ockto Baringbing—pemenang International Manga Award 2013, sebagai studi kasus tunggal. Peneliti menelusuri pembuatan komik-komik Ockto pada tiga penerbit yang mewakili struktur industri penerbitan komik di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan penerbit melakukan komodifikasi yang mengacu pada selera, perilaku konsumsi dan gaya hidup masyarakat modern. Komik dijadikan waralaba transmedia, direproduksi dalam berbagai format media dan bebagai bentuk cinderamata. Penerbit juga merancang interaksi semu dengan fan lewat komunitas fandom komik di media sosial maupun dunia nyata untuk menjaga loyalitas pembaca. Persaingan antar penerbit hanya melanggengkan ideologi kapitalisme.

This study exposes commodification in the production process of Indonesia comics by using Ockto Baringbing-Winner of the 2013 International Manga Award, as a single case study. Researcher explores the making of Ockto’s works on three publisher which respresent the structure of comic publishing industry in Indonesia. Results of this study indicate that publishers do commodification according to taste, consumption behavior and lifestyle of modern society. Comics being used as transmedia franchises, reproduced in a variety of media formats and in the various forms of merchandise. Artificial interaction with fan community designed to keep the loyality via social media and real world. Competition among publishers only perpetuates the ideology of capitalism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rudy Fardiyan
"Tesis ini membahas nilai-tanda BlackBerry yang merupakan bagian dari komodifikasi yang muncul pada era masyarakat konsumen menggantikan nilaiguna suatu objek konsumsi. Penelitian ini adalah penelitian kritis dengan desain kualitatif yang menggunakan metode semiotika. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu dilakukan lebih banyak penelitian kritis terhadap objek-objek konsumsi, mengingat objek-objek ini merupakan artifak dari suatu peradaban sehingga pada objek-objek tersebut terdapat unsur-unsur ideologis dari sebuah wacana yang berkembang dalam peradaban dimana objek tersebut diproduksi, diditribusi dan dikonsumsi.

The focus of this study is about the sign-value of BlackBerry which is a part of commodification that emerge on consumer society's era replacing function-value of object consumption. The purpose of this study is to understand what are these BlackBerry sign-value looks a like. Knowing this will allow us to identify the grand narrative behind the existence of objects which is could help us to become more selective on consuming objects. This research is a critical semiotic. The data were collected by analysing technologies that built the object. The researcher suggest that we need more critical study toward objects whereas the objects are a very common thing around us that could be hiding the power of ideology on our civilization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30649
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>