Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lila Syukurilla
"ABSTRAK
Penyelidikan tentang faktor bentuk hadronik pada fotoproduksi kaon telah menghasilkan
model standar terbaik. Model standar terbaik berisi kombinasi faktor
bentuk hadronik untuk masing-masing vertex fotoproduksi kaon yang diselidiki
menggunakan model isobar. Nilai c2=N minimum yang diperoleh dari model
standar terbaik adalah 2.13. Masing-masing vertex fotoproduksi kaon memiliki
kesesuaian penggunaan faktor bentuk hadronik yang berbeda-beda, antara lain
menggunakan jenis dipole, eksponensial, generalized dipole (1), generalized
dipole (2), atau generalized dipole (3). Selain kombinasi faktor bentuk hadronik,
model standar terbaik juga menghasilkan nilai parameter cut-off untuk setiap vertexnya.
Upaya perbaikan terhadap model standar terbaik dilakukan dengan seleksi
data eksperimen berdasarkan analisis konsistensi data dan seleksi berdasarkan
simpangan R. Namun, hasil seleksi data kurang memuaskan karena tidak ada
penurunan nilai c2=N yang signifikan. Parameter cut-off dan konstanta kopling
juga diselidiki pengaruhnya terhadap model dengan cara memvariasikan nilai
keduanya. Variasi parameter cut-off untuk vertex meson K(892) dengan kenaikan
dan penurunan 10% menyebabkan adanya pergeseran hasil fit dari model standar
terbaik. Sementara itu, variasi konstanta kopling tidak menghasilkan perubahan
cukup besar pada model standar terbaik.

ABSTRACT
We have produced the best standard model of kaon photoproduction off the proton
using hadronic form factors. The best standard model, which is investigated using
isobar model, contains combination of hadronic form factors for each vertex in kaon
photoproduction. The value of c2=N achieved in this work is 2.13. Each vertexs
of kaon photoproduction perform different suitability using several hadronic form
factors, those are the dipole, exponential, generalized dipole (1), generalized dipole
(2), or else generalized dipole (3). Furthermore, the best standard model produced
the specific value of cut-off parameter for each vertex. We also try to improve the
best standard model by selecting the experimental data using consistency analysis
method and deviation method. However, both methods perform no improvement. In
the final work, we investigate the effect of cut-off parameter and coupling constant
on the best standard model by varying their values. Cut-off parameter for K(892)
meson show different result from the best standard model after varying its value in
the range of 10%. Meanwhile, variation on coupling constant perform not enough
differences to be noted."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Komala Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini menginvestigasi efek dari faktor bentuk hadronik dalam fotoproduksi kaon pada nukleon, +p ! K++. Telah ditemukan bahwa bentuk faktor bentuk hadronik tertentu dapat memperbaiki kecocokan antara perhitungan model dan data eksperimen, khususnya pada energi tinggi. Namun pengikutsertaan faktor bentuk hadronik dalam perhitungan menjadi sumber terlalu teredamnya cross section pada sudut depan kaon. Penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab hal tersebut sekaligus mencari bentuk faktor bentuk seperti apa yang dapat meredam divergensi pada amplitudo hamburan dan cocok dengan data eksperimen. Data eksperimen untuk differensial cross section, polarisasi tunggal, dan polarisasi ganda pada investigasi ini didapat dari kolaborasi CLAS, GRAAL, dan LEPS. suku Born dan suku resonan pada model dikonstruksi secara kovarian, yaitu dengan menggunakan teknik Feynman. Teori pseudoskalar digunakan untuk menghitung verteks hadronik dalam amplitudo. Beberapa bentuk faktor bentuk hadronik telah dianalisis dan hasil numeriknya dibandingkan dengan data dalam rangka untuk mengetahui faktor bentuk yang cocok untuk fotoproduksi kaon.

ABSTRACT
We have investigated the effect of hadronic form factors in kaon photoproduction off the nucleon, + p ! K+ + . It is found that certain forms of hadronic form factors can significantly improve the agreement between model calculation and experimental data, especially at higher energies. However, the inclusion of hadronic form factors might also become the source of oversuppression of the cross section at forward kaon angles. In this research we are interested in locating the origin of this problem as well as the types of form factor which can suppress the divergence of scattering amplitudes and simultaneously yield the best agreement with experimental data. Experimental data on differential cross section, single and double polarization from CLAS, GRAAL, and LEPS collaborations have been used in this investigation. The born and resonance terms of the model are constructed in covariant way, i.e. by using Feynman technique. We used the pseudoscalar theory to calculate the hadronic vertices in the amplitude. Several forms of hadronic form factor have been analyzed and the corresponding numerical results are compared to data in order to determine the appropriate form factor in kaon photoproduction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43802
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Marsainy
"Dalam beberapa puluh tahun terakhir, fotoproduksi kaon telah menjadi salah satu kanal yang dikenal berpotensi untuk menemukan missing resonances yang telah diprediksi oleh Quark Model, akan tetapi belum dikonfirmasi oleh eksperimen. Namun kanal reaksi ini memiliki kesulitan-kesulitan tersendiri, yaitu cross section rendah dan energi threshold yang sangat tinggi. Energi threshold untuk fotoproduksi kaon adalah 911 MeV, sangat tinggi jika dibandingkan dengan energi threshold untuk fotoproduksi pion, yaitu 150 MeV. Penentuan background yang tepat menjadi penting untuk menentukan kontribusi resonans. Saat ini kontribusi resonans dapat ditentukan dengan menggunakan sebuah metode pengambilan keputusan dalam statistik, yang disebut dengan Metode Bayesian. Metode ini tidak hanya mengevaluasi sebuah model pada seluruh parameternya, namun juga memasukkan distribusi prior dan data eksperimen ke dalam perhitungan. Analisis menggunakan metode ini menunjukkan bahwa sekumpulan resonans menggambarkan proses fotoproduksi kaon dengan lebih baik dari pada sekumpulan resonans lainnya.

Kaon photoproduction has drawn considerable attention for decades as one of the promising processes to find the missing nucleon resonances, predicted by quark model but not listed yet by the Particle Data Group. Nevertheless, this channel has a unique difficulty, e.g., the small cross section and high threshold energy. the threshold energy for kaon photoproduction is 911 MeV, significantly high compared with that of the pion photoproduction, i.e. 150 MeV. Determining the background part of the process becomes a daunting task in order to approximate the resonance contribution. At present, the resonance contribution can be determined by using an established statistical decision making method, which is called the Bayesian Method. This method does not only evaluate the model over its entire parameter space, but also takes the prior information and experimental data into account. Analysis using this Bayesian Method showed that a set of resonances can describe kaon photoproduction better than others."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clymton, Samson
"Fotoproduksi kaon dengan resonans nukleon spin 5/2 memiliki kendala pada kekonsistenan interaksinya. Beberapa studi menyebutkan bahwa model dengan interaksi yang konsisten lebih cocok dengan data eksperimen. Dalam penelitian ini dibangun sebuah model dengan interaksi yang konsisten (model 2) dan model lama (model 1). Perhitungan amplitudo hamburan dilakukan secara analitik serta semua observabel secara numerik. Parameter yang tidak diketahui dari amplitudo hamburan didapat melalui fitting pada 7400 titik data eksperimen. Hal ini dilakukan dengan meminimalisasi nilai χ2/N . Ditemukan bahwa model 2 lebih cocok dengan data eksperimen dari model 1. Perbandingan dengan data eksperimen yang menunjukkan efek dari model 2 tersebut juga ditampilkan.

Kaon photoproduction with spin 5/2 nucleon resonances is plagued with the interaction consistency. A number of studies predicted that a model with a consistent interaction leads to a better agreement with data. In this study a model with consistent interaction (model 2) and an old model (model 1) are compared to experimental data. The unknown parameters in scattering amplitude are extracted from fitting to 7400 experimental data point. This is performed by minimizing χ2/N value. It is found that model 2 is more suitable for explaining experimental data than model 1. Some plot showing these effects are also displayed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geoffry Gifari
"Foto- dan elektro-produksi Kaon merupakan salah satu eksperimen yang dapat menelaah komposisi dari nucleon, mengeksitasi derajat kebebasan strangeness yang sampai saat ini masih merupakan ladang luas untuk penelitian. Usaha-usaha untuk memodelkan proses foto- dan elektro-produksi kaon melibatkan level energi dari spin tinggi (keadaan tereksitasi, atau disebut resonans) secara akurat terhambat oleh adanya pengaruh dari komponen tidak fisis selama perhitungan (dikenal sebagai lower spin background problem). Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan amplitude fotoproduksi Kaon menggunakan propagator spin-3/2 dan 5/2 murni. Propagator spin-5/2 murni dikonstruksi dari bawah menggunakan metode operator proyeksi. Amplitudo hamburan efektif yang menggambarkan interaksi skala hadron akan disusun menggunakan propagator tersebut, beserta suku-suku interaksi nucleon-foton dan nucleon-hadron yang sesuai.

Kaon photo- and electro-production are a some of the experiments capable of dissecting the composition of the nucleon, exciting strangeness degree of freedom which still to this day is a ripe field for exploration. Efforts to model kaon photo- and electro-production process accurately involves high-energy and high-spin nucleon excited states (nucleon resonance), which has been slowed down by the influence of unphysical components of the theory (known in literature as the ”lower spin background problem”). In this research, Kaon photoproduction scattering amplitude is calculated with pure spin-3/2 and spin-5/2 propagators, constructed from bottom up with the method of projection operators. Effective hadronic amplitude will be assembled with the propagators along with suitable photonic and hadronic interaction terms, with the end result being an amplitude expansion in terms of gauge-invariant matrices."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Copperfield
"Fotoproduksi pion-ganda merupakan proses dalam fisika partikel melalui interaksi antara foton dan nukleon yang menghasilkan dua pion. Proses serupa juga terjadi pada fotoproduksi kaon-ganda yang berujung pada pembentukan dua kaon. Dalam konteks ini, amplitudo invarian yang telah didapatkan akan dijadikan dasar analisis komputasi amplitudo invarian kuadrat dalam fenomena fotoproduksi pion-ganda dan kaon-ganda menggunakan FeynCalc, sebuah paket pada perangkat lunak Mathematica yang berbasis pada prinsip-prinsip teori medan kuantum dan diagram Feynman. Perhitungan ini mencakup evaluasi dari kontribusi diagram yang berbeda dan integrasi terhadap ruang fasa yang relevan. Analisis ini berperan penting dalam memperdalam pemahaman terhadap interaksi elektromagnetik dalam fisika partikel, khususnya berkaitan dengan produksi meson pion pada energi yang tinggi.

Photoproduction of double pion is a process in particle physics, where the interaction between a photon and a nucleon results in the production of two pions. A similar process occurs in photoproduction of double kaon , leading to the formation of two kaons. In this context, the obtained invariant amplitude will form the basis for computational analysis of the squared invariant amplitude in the phenomena of double-pion and double-kaon photoproduction using FeynCalc, a computational package of Mathematica based on the principles of quantum field theory and Feynman diagrams. This calculation includes the evaluation of contributions from different diagrams and integration over the relevant phase space. This analysis plays a crucial role in deepening the understanding of electromagnetic interactions in particle physics, especially in the case of meson production at high energies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clymton, Samson
"Kanal sigma pada fotoproduksi kaon pada proton memberikan informasi mengenai resonans Delta yang tidak bisa didapat pada kanal lambda. Amplitudo hamburan reaksi tersebut dibentuk dengan menggunakan model interaksi yang konsisten untuk partikel dengan spin hingga 9/2. Resonans hiperon hingga spin-3/2 ditambahkan ke dalam perhitungan amplitudo hamburan. Parameter bebas pada amplitudo hamburan dihasilkan dengan fitting terhadap data eksperimen. Model yang dihasilkan dibandingkan dengan data eksperimen dan model-model sebelumnya dalam bentuk grafik observabel tertentu. Hasil menunjukkan bahwa model ini cukup baik dalam mereproduksi data eksperimen. Selain itu, properti-properti resonans dihitung sebagai tambahan hasil untuk mengembangkan analisis mengenai model ini.

Sigma channel in kaon photoproduction off proton give information about delta resonances which cannot be obtained in lambda channel. Scattering amplitude for those are built using consistent interaction prescription for spin up to 9 2 particles. Hyperon resonances with spin up to 3 2 are included in scattering amplitude calculation. Free parameter on the amplitude are generated from fitting to experimental data. The model is compared to experimental data and the other past model in the form of some observable graph. The result show that the model reproduce the experimental data fair enough. Moreover, resonance properties are calculated as subsidiary results to improve the analysis of model.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
TA225
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Wajdi
"Fotoproduksi Eta-Meson menggunakan partikel Gamma untuk mencari Gamma yang terhambur. Kanal yang digunakan adalah kanal-s dan kanal-u. Nilai yang dicari adalah nilai Penampang Lintang Diferensial, nilai Penampang Lintang Diferensial total dan nilai Polarisasi dari Fotoproduksi Eta-Meson dengan menggunakan Model Isobar. Variasi energi yang dipakai adalah 800 MeV, 1000 MeV, dan 1200 MeV. Lalu digunakan Amplitudo CGLN untuk mecari Amplitudo Kuadrat. Setelah itu memplot grafik antara Penampang Lintang Differensial dengan Sudut Hambur, Penampang Lintang Differensial Total dengan Sudut Hambur, dan Polarisasi dengan Sudut Hambur. Digunakan juga Faktor Bentuk untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S54556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randi Azmi
"Limbah industri tekstil dengan intensitas warna yang tinggi dan bersifat toksik jika tercampur dengan air. Metode advance oxidation processes (AOPs) digunakan untuk mengatasi permurnian air dari limbah industri tekstil. Metode ini menggunakan material semikonduktor sebagai fotokatalisator. Salah satu semikonduktor yang menjanjikan digunakan sebagai fotokatalisator adalah semikonduktor ZnO. Hal ini dikarenakan semikonduktor ZnO memiliki energi gap yang cukup besar dan juga merupakan material yang lebih stabil dan tidak beracun. Untuk dapat meningkatkan aktivitas fotokatalitik semikonduktor ZnO dilakukan panambahan logam transisi sebagai doping dan penambahan material zeolit alam.
Pada penelitian ini telah disintesis sampel Mn doped ZnO dengan penambahan zeolit alam dengan metode ko-presipitasi. Variasi konsentrasi atom mangan sebagai dopan yang diperoleh dari hasil pengukuran yakni 3, 4, 6 dan 15 atomik persen. Selanjutnya semua sampel akan dikarakterisasi dengan menggunakan energy dispersif X-ray (EDX), X-ray diffraction (XRD), filed emission scanning electron microscopy (FESEM), fourier transform infrared (FTIR) dan electron spin resonance (ESR) untuk menguji struktur sampel dan UV-Visible diffused reflectance spectra untuk menguji sifat optis sample.
Uji aktifitas fotokatalitik dilakukan untuk menguji aktifitas fotodegradasi larutan methly orange (MO) dan larutan methylene blue (MB) dengan sumber pemaparan yakni sinar UV selama 2 jam. Untuk mengetahui efek penambahan zeolit alam pada aktivitas fotokatalitik sampel Mn doped ZnO nanopartikel dilakukan dengan membandingkan aktivitas fotokatalitik sampel Mn doped ZnO nanopartikel tanpa penambahan zeolit alam.

Textile industry wastewater is well known has highly intensive colour and toxicity to aquatic system. Advance oxidation processes (AOPs) was used for degrading textile waste water in waste water treatment. This method using semiconductor as photocatalysts. One of promising semiconductor was used as photocatalysts is ZnO zemiconductor. This is due to ZnO semiconductor has wide band gap, more stable and non toxic. Many of strategies that has been investigated for improving photocatalytic activity of ZnO semiconductor are doping transition metal and supporting natural zeolite.
In this study, natural zeolite supporting Mn doped ZnO nanoparticle has been synthesized using co-precipitation method. The variation of manganesse as dopant are 3, 4, 6 and 15 atomic persent. The prepared catalyst was characterized using energy dispersif X-ray (EDX), X-ray diffraction (XRD), filed emission scanning electron microscopy (FESEM), fourier transform infrared (FTIR) and electron spin resonance (ESR) for analyze the structur of samples and then UVVisible diffused reflectance spectra for optical analysis.
The photocatalytic activity was done for photodegradation activity of methyl orange (MO) and methylene blue (MB) under UV light irradiation for 2 h. To study effect natural zeolite on Mn doped ZnO nanoparticle was done by comparing the photocatalytic activity of Mn doped ZnO with and without natural zeolite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>