Ditemukan 108816 dokumen yang sesuai dengan query
Delvi Fitryana Anisa
"Jumlah penumpang KRL Jabodetabek diprediksi akan meningkat hingga 1,2 juta penumpang per hari pada tahun 2019. Peningkatan tersebut perlu dilayani hingga tingkat kenyamanan dan akses menuju ke stasiun dapat dicapai secara optimal. Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah menyediakan akses kepada penumpang dengan melalui fasilitas. Park and Ride (P&R).
Penelitian ini menganalisis tentang potensi penumpang KRL Jabodetabek kelompok non pengguna P&R yang mau menggunakan fasilitas P&R. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan model logit. Komponen analisis dijabarkan dalam biaya, waktu dan fasilitas. Ketersediaan selisih biaya, selisih waktu dan fasilitas menghasilkan potensi permintaan P&R motor adalah meningkat dari sebesar 300 sampai dengan 2.248 kendaraan di tahun 2014, menjadi sebesar 717 sampai dengan 5.368 kendaraan di tahun 2019.
Hasil analisis menunjukan peningkatan pengguna KRL juga meningkatkan potensi pengguna P&R mobil adalah sebesar 72 sampai dengan 171 kendaraan di tahun 2014, menjadi sebesar 535 sampai dengan 1.277 kendaraan di tahun 2019. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa peningkatan jumlah penumpang KRL mempengaruhi kapasitas P&R yang tersedia dengan adanya potensi pengguna P&R.
The ridership population of the Jabodetabek Commuter Line is predicted to rise to 1.2 million daily riderships in 2019. With this increase, the comfortability and the accesibility of the station needs to be optimized. One of the strategies in achieving this target is by providing a Park and Ride (P&R) facility. This study analyzes the potential of the Jabodetabek commuter line ridership from the P&R non-user which may use the P&R facility in the future. Analysis is conducted by using a logit model approach. The component of analysis is elaborated into sections, which are cost, time, and amenities. The existence of cost difference, time difference and amenities is expected to increase the demand of the motorcycle P&R from a range of 300 to 2.248 in 2014 to a range of 717 to 5.368 in 2019. Results from the analysis shows an increase in commuter line ridership will in turn increase the potential of the car P&R user from a range of 72 to 171 in 2014, up to a range between 535 and 1.277 cars in 2019. Based on this results, it can be stated that an increase in the commuter line ridership will affect the availability of the P&R capacity which are caused by potential P&R users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55646
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erlita Yulianti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan tarif kereta KRL yang sesuai, sebagai bahan pertimbangan PT. KCJ menuju target 1.2 juta penumpang per hari pada tahun 2019. Metode analisis yang digunakan adalah metode elastisitas yang dapat menggambarkan efek dari perubahan tarif terhadap jumlah penumpang. Elastisitas tarif KRL Indonesia diasumsikan sebesar -0.7 saat jam sibuk, dan -1.4 saat jam lengang, melalui analisis perbandingan terhadap negara-negara lain. Tiga metode elastisitas digunakan dalam studi ini untuk mengetahui perubahan dari jumlah penumpang yaitu shrinkage ratio, mid-point arc elasticity, dan log arc elasticity.
Skenario perubahan tarif ditentukan melalui perubahan jumlah penumpang, pendapatan PT. KCJ, dan biaya operasi dari kereta KRL Jabodetabek. Dua skenario tarif yang menghasilkan pilihan terbaik, yaitu tarif Rp 4.000,00 saat jam sibuk dan Rp 2.000,00 saat jam lengang akan meningkatkan jumlah penumpang, sementara itu tarif Rp 5.000,00 saat jam sibuk dan Rp 2.000,00 saat jam lengang akan meningkatkan pendapatan dari PT. KCJ.
The aim of this study is to estimate the optimum fare, which could be applied by PT. KCJ to reach 1.2 million daily ridership in 2019. The elasticity method is utilised to obtain the impact of public transport rideship on revenue to portray the effects of fare alteration on the population of ridership. By comparing the characteristics and the elasticity of neighbouring countries, the fare elasticity of the Jabodetabek Commuter Line is assumed to be -0.7 on peaks and -1.4 on off-peaks. Three methods of elasticity namely, shrinkage ratio, mid-point arc elasticity, and log arc elasticity, are employed to calculate the changes in the population of ridership. Several fare scenarios are tested to see the effects of fare alteration towards the ridership population, the revenue of PT. KCJ, and the operating costs of the Jabodetabek Commuter Line itself. Through a series of calculations, two alternative fares may be adopted depending on the focus of the business. A fare of Rp 4.000,00 on peak and Rp 2.000,00 on off-peak will generate more ridership, and a fare of Rp 5.000,00 on peak and Rp 2.000,00 on off-peak will generate more revenue for PT. KCJ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57552
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Damanik, Rudi
"Adanya anggapan bahwa menggunakan sepeda motor jauh lebih murah dan lebih cepat bila dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum tidak mengurangi minat orang yang melakukan perjalanan menuju Jakarta untuk tujuan bekerja menggunakan sistem Park and Ride (P&R) sepeda motor. Orang menggunakan sepeda motor sampai stasiun kereta api, terminal bus atau pintu-pintu tol lalu melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga memilih menggunakan sistem P&R, menganalisa manfaat yang diperoleh bila dibandingkan dengan menggunakan sepeda motor serta menganalisa daerah pelayanan suatu fasilitas P&R sepeda motor. Survei stated preference dilakukan terhadap orang yang menitipkan sepeda motornya di 3 (tiga) stasiun kereta api KRL Jabotabek. Metodologi yang digunakan adalah dengan analisa secara deskriptif, selisih biaya umum perjalanan dan perubahan surplus konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna P&R dengan moda KRL Ekonomi adalah tarif kereta api, waktu perjalanan, usia, tingkat pendapatan dan pernah atau tidak menggunakan sepeda motor sebelumnya. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi bagi pengguna P&R dengan moda KRL Ekspres adalah tarif kereta api dan waktu perjalanan. Manfaat yang didapat pengguna P&R dengan moda KRL Ekonomi adalah biaya perjalanan yang lebih murah sebesar Rp. 1.929,-, serta tingkat ketidaknyamanan dan resiko kecelakaan yang lebih rendah yang dinyatakan dengan selisih biaya umum perjalanan sebesar Rp. 3.808,-. Sedangkan pengguna P&R dengan moda KRL Ekspres mendapat manfaat berupa waktu perjalanan lebih cepat 7,86 menit serta tingkat ketidaknyamanan dan resiko perjalanan yang lebih rendah yang dinyatakan dengan selisih biaya umum perjalanan sebesar Rp. 6.053,-. Daerah pelayanan suatu fasilitas P&R dipengaruhi oleh aksesibilitasnya dan jarak antara lokasi P&R dengan tujuan perjalanan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16865
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Parulian, Eduardo Samary
"Penelitian ini membahas implementasi kebijakan parkir park and ride di Provinsi DKI Jakarta. Kebijakan parkir park and ride memiliki tujuan untuk dapat mengatasi kemacetan di DKI Jakarta dan sebagai penerimaan daerah berupa retribusi parkir, parkir ini merupakan off street parking yaitu bentuk parkir yang berada di luar badan milik jalan. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana implementasi kebijakan parkir park and ride di DKI Jakarta dengan menggunakan teori manajemen pendapatan daerah, James McMaster. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post-positivist dengan metode pengumpulan data secara studi lapangan dan studi literatur.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa implementasi kebijakan parkir park and ride di DKI Jakarta belum sesuai dengan teori menajemen pendapatan daerah James McMaster. Dari dimensi Adequacy and Elasticity, sudah dapat terpenuhi, selanjutnya dari dimensi equity tidak terpenuhi karena tidak meratanya fasilitas dan tarif yang digunakan dilapangan, selanjutnya dimensi Administrative Feasibility sudah terpenuhi dengan struktur dan pengelolaan administrasi yang baik, dan yang terakhir adalah Political Acceptability sudah terpenuhi karena sudah jelasnya dasar hukum, law enforcement yang sesuai dengan porsinya, dan dukungan masyarakat didalam pelaksanaan kebijakan park and ride.
This study discusses the implementation of park and ride parking policy in DKI Jakarta. Park and ride parking policy has mission of being able to overcome traffic congestion in Jakarta and a reception area in the form of parking charges, park and ride is off street parking that form of parking which is outside the body of way. The purpose of this study is to describe how the implementation of park and ride parking policy in DKI Jakarta using the theory of local revenue management, James McMaster. The approach used in this study are post-positivist approach with using method of data collection field studies and literature. The results of this study stated that the implementation of the policy of the park and ride in Jakarta is not in accordance with the theory of local revenue management James McMaster. From the dimensions Adequacy and Elasticity, had to be fulfilled, the next dimension of equity is not satisfied because the unequal distribution of facilities and tariffs that are used in park and ride, the next dimension of Administrative Feasibility has been fulfilled with the structure and management of good administration, and the last is Political acceptability has been met because it was clear legal basis, in accordance with the law enforcement portion, and community support in the implementation of policies of park and ride."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63888
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faiz Muhammad Alfatih
"
ABSTRAKAdanya fasilitas Park and Ride (P&R) di stasiun-stasiun KRL kota satelit DKI Jakarta membuat adanya potensi penggunaan kembali kendaraan pribadi di kota satelit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan kembali kendaraan pribadi di Stasiun Bogor, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Tangerang akibat adanya P&R di stasiun-stasiun tersebut dan mengetahui apakah perlu dilakukan studi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin). Analisis dilakukan menggunakan model logit yang dibangun dengan hasil survei Stated Preference terhadap pengguna KRL yang memiliki kendaran pribadi. Berdasarkan hasil uji korelasi, diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap pilihan penggunaan P&R adalah selisih waktu, selisih biaya, dan fasilitas tambahan. Fungsi utilitas didapatkan melalui berbagai uji statistik dan model logit yang dibangun terdiri dari P&R mobil dan P&R motor. Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa model pada P&R motor Stasiun Bogor dan Stasiun Tangerang dapat digabung. Uji validasi menunjukkan sebagian model sesuai kondisi faktual, kemudian uji sensitifitas menunjukkan besaran penghematan waktu merupakan parameter yang paling sensitif bagi pengguna P&R. Penggunaan model untuk mengetahui potensi besaran penggunaan kembali kendaraan pribadi di stasiun-stasiun tersebut pada tahun 2019. Studi Andalalin perlu dilakukan pada lalu lintas sekitar stasiun dikarenakan adanya potensi penggunaan kembali kendaraan pribadi sebesar lebih dari 500 kendaraan per hari pada stasiun-stasiun tersebut.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gregorius Adrian Iskandar
"Transportasi adalah wadah yang vital dalam menunjang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sosial ekonomi dan pembangunan daerah. Sistem transportasi yang baik akan memudahkan masyarakat dan sumber daya lainnya untuk melakukan mobilitas. Stasiun Manggarai menempati posisi tersibuk di antara stasiun-stasiun yang termasuk dalam jaringan kereta komuter Jabodetabek. Stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun tersibuk yang ada di Jabodetabek perlu untuk memberikan kualitas layanan terhadap penggunanya setiap hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan Stasiun Manggarai sebagai Rute Transit KRL Jabodetabek dari Sisi Pengguna. Dalam melakukan analisis kualitas layanan pada penelitian ini menggunakan Transit Capacity and Quality of Service Manual Third Edition (2013) yang terdiri dari 2 dimensi, yaitu Availability (keterediaan) & Comfort and Convenience (Keamanan dan Kenyamanan) yang terdiri dari 11 subdimensi yang menjadi turunan kedua dimensi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data campuran yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner terhadap 112 responden dengan kriteria yang telah ditentukan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Layanan Stasiun Manggarai berada dalam kategori memadai. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa aspek yang perlu untuk diperbaiki dalam kualitas layanan Stasiun Manggarai.
Transportation is a vital means of supporting activities related to socio-economics and regional development. A good transportation system will make it easier for people and other resources to carry out mobility. Manggarai Station occupies the busiest position among the stations included in the Jabodetabek commuter train network. Manggarai Station, as one of the busiest stations in Jabodetabek, needs to provide quality service to its users every day. This research aims to analyze the service quality of Manggarai Station as a KRL Jabodetabek Transit Route from the User's Perspective. In analyzing service quality in this research, we used the Transit Capacity and Quality of Service Manual Third Edition (2013) which consists of 2 dimensions, namely Availability & Comfort and Convenience which consists of 11 subdimensions which supports those 2 dimensions. This research uses a quantitative approach with mixed data analysis methods carried out by distributing questionnaires to 112 respondents with predetermined criteria and in-depth interviews. The research results show that Manggarai Station Service Quality is in the adequate category. Based on the research results, there are several aspects that need to be improved in the service quality of Manggarai Station."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tobing, Theresia Febrianne L.
"
ABSTRAKKRL Jabodetabek merupakan salah satu moda transportasi yang tersedia di Jabodetabek untuk melayani masyarakat yang melakukan aktivitas commuter. Meningkatnya pengguna layanan KRL Jabodetabek mengakibatkan PT. KAI Commuter Jabodetabek meningkatkan frekuensi perjalanan. Hal ini menyebabkan terjadinya antrian kereta di Stasiun Manggarai yang merupakan stasiun transit terbesar. Antrian ini dipicu oleh tingkat kedatangan yang besar namun tingkat pelayanan kecil karena lamanya waktu berhenti di Stasiun Manggarai yang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Melalui model matematis, antrian berlangsung selama 10 menit, dan hal ini akan mengakibatkan efek beruntun kepada kereta selanjutnya.
ABSTRACTKRL Jabodetabek is one of the modes transportation that available on Jabodetabek to serve the people doing commuter activities. The increase of KRL Jabodetabek users make PT. KAI Commuter Jabodetabek increasing its travel frequencies. This led to the queue of trains at Manggarai Station which is the largest transit station. This queue is triggered by a large arrival rate but the service level is small due to the dwelling time at Manggarai Station which is not according to the schedule already made. Through mathematical model, the queue length lasts for 10 minutes, and this will effected the next train."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69784
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizki Darmawan
"Park and ride merupakan sarana parkir yang menunjang bus Transjakarta dan dibuat untuk tujuan menarik minat pengguna kendaraan pribadi agar beralih ke transportasi masal sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di dalam kota. Kepuasan para pengguna merupakan ukuran dari kelayakan dan keberhasilan park and ride yang dibuat serta dijalankan oleh pemerintah DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kepuasan konsumen terhadap fasilitas park and ride yang disediakan oleh pemerintah DKI Jakarta sebagai penunjang sarana transportasi umum di Jakarta. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengumpulan data dengan menyebar kuesioner ke pengguna park and ride dan wawancara singkat. Hasil dari penelitian menunjukkan para pengguna telah puas dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan meskipun masih terdapat permasalahan dalam hal kurang layaknya beberapa fasilitas penunjang.
Park and ride parking facilities support a Transjakarta bus and made for the purpose of attracting the interest of private vehicle users in order to switch to mass transit so as to reduce the use of private vehicles in the city. Satisfaction of the users is a measure of the viability and success of the park and ride which was created and is run by the Jakarta administration. The purpose of this study was to describe the customer satisfaction with park and ride facilities provided by the Jakarta administration as supporting public transportation in Jakarta. This research approach using quantitative methods with methods of data collection by spreading the questionnaire to the park and ride and a short interview. Results from the study indicate the user has been satisfied with the facilities and services provided although there still are problems in terms of less like some supporting facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65957
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andi David Pakia Rizki
"Spillar (1997) dalam bukunya Park and Ride Planning and Design Guidelines, mendefinisikan park and ride sebagai suatu sistem transportasi di mana pengguna dapat menitipkan kendaraan pribadi mereka (mobil atau sepeda motor) di fasilitas parkir, lalu melanjutkan perjalanannya menggunakan moda transportasi umum. Idealnya, dengan tersedianya fasilitas park and ride diharapkan dapat menekan angka penggunaan angkutan pribadi dan meningkatkan penggunaan angkutan umum sehingga angka kemacetan dapat menurun. Namun, fakta lapangan yang terjadi di Kota Bekasi mengatakan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus memetakan pola area tangkapan park and ride stasiun yang terbentuk di Kota Bekasi dan menganalisis pola perjalanan pengguna park and ride di Kota Bekasi dalam memilih fasilitas park and ride. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial deskriptif dan analisis tabulasi silang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwasanya pola area tangkapan park and ride stasiun di Kota Bekasi dominan berasal dari wilayah yang didominasi oleh jenis penggunaan tanah berupa pemukiman. Namun, hal ini tidak berlaku untuk pengguna yang berasal dari zona dengan radius 0-2 km dari lokasi stasiun. Hal tersebut dikarenakan pengguna yang berasal dari zona dengan radius 0-2 km tersebut memiliki pilihan lain untuk tidak melakukan park and ride tetapi juga bisa melakukan kiss and ride dikarenakan jaraknya yang dekat dengan stasiun tersebut sehingga tidak perlu memerlukan biaya tambahan untuk membayar parkir. Pola perjalanan pengguna park and ride di Kota Bekasi Bekasi dalam memilih fasilitas parkir dipengaruhi oleh karakteristik demografi pengguna dan karakteristik perjalanan pengguna tersebut. Pengguna yang memilih fasilitas park and ride yang resmi lebih mementingkan faktor kenyamanan dan keamanan sedangkan pengguna yang memilih fasilitas park and ride yang non resmi lebih mementingkan faktor biaya.
Spillar (1997) in his book “Park and Ride Planning and Design Guidelines”, defines park and ride as a transportation system where users can leave their vehicles (cars or motorbikes) in a parking facility, and then continue their journey using public transportation modes. Ideally, the availability of park and ride facilities is expected to reduce the use of private transport and increase the use of public transport so that the number of congestion can be reduced. However, the facts on the ground that occurred in Bekasi City say otherwise. This study aims to determine the catchment area patterns of park and ride stations formed in Bekasi City and to analyze the patterns of park and ride users in Bekasi City in choosing park and ride facilities. The analytical method used in this research is spatial descriptive analysis and cross-tabulation analysis. The results of this study indicate that the park and ride station catchment area pattern in Bekasi City is dominantly derived from areas dominated by land use types in the form of settlements. However, this does not apply to users from a zone with a 0-2 km radius of the station location. This is because users who come from a zone with a radius of 0-2 km have other options not to park and ride but can also do kiss and ride because they are close to the station so there is no need to incur additional costs to pay for parking. The travel pattern of park and ride users in Bekasi Bekasi City in choosing parking facilities is influenced by the demographic characteristics of the users and the characteristics of the user's journey. Users who choose official park and ride facilities prioritize comfort and safety factors, while users those who choose non-official prioritize cost factors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irfan Ramadhan
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya biaya operasional pengumpan KCI tidak berbayar. Survei dilakukan dua kali, survei asal tujuan (origin destination) yang menghasilkan sebaran kawasan tujuan akhir penumpang KCI dijadikan sebahai acuan untuk mendesain jalur dan survei preferensi pengguna KCI (stated preference) yang menghasilkan potensi demand dan karakteristik layanan yang diharapkan pengguna. Analisis diawali dengan uji hipotesis dengan membandingkan karakteristik repsonden di setiap stasiun dan jawaban responden antar stasiun yang menghasilkan data yang menunjukkan bahwa karakteristik responden dan jawaban di setiap stasiun terdiri dari populasi yang homogen sehingga dilanjutkan dengan uji statistik dengan model logit dengan menggabungkan seluruh data dan dilakukan satu kali perhitungan. Sehingga didapatkan potensi demand, headway, jumlah armada, dan biaya operasional pengumpan KCI. Dari delapan stasiun yang di tinjau, terdapat tiga Stasiun yang belum terlayani oleh Transjakarta/Jaklingko dan terdapat potensi demand pengumpan KCI yang segnifikan dari ketiga stasiun tersebut. Dari besarnya potensi demand maka dibutuhkan layanan dengan headway dibawah 5 menit yang sesuai harapan pengguna. Total biaya untuk mengoperasikan layanan pengumpan KCI pada Stasiun Jayakarta sebesar Rp.19.188.900, pada Stasiun Mangga Besar sebesar Rp.22.218.604 dan pada Stasiun Sawah Besar sebesar Rp.18.070.065
ABSTRACTThis research aims to calculate the operational costs of free service KCI feeders. The origin destination survey which results in the distribution of KCI passenger final destination areas to be used as a reference for design the path and stated preferences surveys that produce potential demand and service characteristics expected by users. The analysis begins with the hypothesis test by comparing the characteristics of respondents at each station and respondent answers between stations that produce data that shows that the characteristics of respondents and answers at each station consist of a homogeneous population so that it is continued with a statistical test with a logit model by combining all data and produce potential demand, headway and KCI feeder operational costs. From eight stations reviewed, there are three stations that have not been served by Transjakarta/Jaklingko and there has a potential demand for KCI feeders. KCI feeder service with a headway under 5 minutes is needed that matches the user's expectations. The total cost to operate the KCI feeder service at Jayakarta Station is Rp.19,188,900, at Mangga Besar Station Rp.22,218,604 and at Sawah Besar Station is Rp.18,070,065."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library