Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Himawan Novianto
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan limbah sebagai bahan uji dalam digester anaerobik. Percobaan dilakukan dengan pengujian di laboratorium, meliputi karakteristik awal substrat (Feedstock), seperti rasio C/N, konsentrasi Total Solids (TS) dan Volatile Solids (VS), serta pH dan suhu. Penelitian dilakukan sebanyak tiga kali secara batch. Karakteristik slurry yang ditinjau meliputi pH, suhu, konsentrasi TS dan VS, dan efisiensi Volatile Solids Destruction (VSD). Konsentrasi awal VS/TS substrat dari digester A dan B (komposisi substrat sampah makanan : limbah ikan masing-masing 70 : 30 dan 50 : 50) dalam percobaan ketiga masing-masing adalah sebesar 57.720/62.500 dan 52.140/59.100 mg/L. Efisiensi VSD hari ke-32 dari digester A dan B dalam percobaan ketiga masing-masing sebesar 29,23 dan 39,01%. Korelasi antara efisiensi VSD terhadap laju produksi biogas kumulatif dari digester A dan B dalam percobaan ketiga didapatkan korelasi positif masing-masing sebesar 0,814 dan 0,962. Hasil perhitungan dengan pendekatan model first order reaction menunjukkan konstanta (k) kecepatan degradasi substrat VS dalam percobaan ketiga dari digester A adalah 0,0078/hari dan digester B adalah 0,0209/hari.

ABSTRACT
This experimental research discusses the utilization of waste as substrate in anaerobic digesters. Research methods were conducted by laboratory testing, included baseline characteristics of the substrate (Feedstock), such as C/N ratio, Total Solids (TS) and Volatile Solids (VS) concentration, as well as pH and temperature. The research was conducted three times in a batch. The characteristics of slurry that were reviewed included pH, temperature, TS and VS concentration, and Volatile Solids Destruction (VSD) efficiency. Initial VS/TS concentration of substrate of the digester A and B (substrate compositions of food waste : fish waste were 70 : 30 and 50 : 50, respectively) in the third trial, respectively, were 57,720/62,500 and 52,140/59,100 mg/L. VSD efficiency on the 32nd day of the digester A and B in the third trial were 29.23 and 39.01%, respectively. The correlation between VSD efficiency and cumulative biogas production rate of the digester A and B in the third trial found a positive correlation, respectively, were 0.814 and 0.962. The calculation results with the first order reaction model approach showed the VS substrate degradation rate constant (k) in the third trial of the digester A was 0.0078/day and digester B was 0.0209/day.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Nurfaiz
"Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kurang lebih 62.388 Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang tersebar di Indonesia. Dalam pengelolaan hasil laut, limbah hasil pengolahan ikan memiliki proporsi 30‒40% dari total berat ikan yang terdiri dari padatan dan cairan yang dapat menjadi ancaman bagi lingkungan dan sumber eutrofikasi di pesisir, jika tidak dikelola dengan baik. Anaerobic Digester (AD) dapat menjadi salah satu alternatif pengolahan sebagai penghasil biogas dan limbah ikan dapat dimanfaatkan sebagai substratnya, namun terdapat beberapa kekurangan yaitu memiliki Long-Chain Fatty Acids dan konsentrasi logam ringan yang tinggi, sehingga menggangu bakteri metanogen, serta dapat mendegradasi protein yang menyebabkan konsentrasi tinggi amoniak bebas (NH3). Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan penambahan susbtrat lain dengan variasi rasio menggunakan komposisi massa substrat limbah ikan, sampah makanan, kotoran sapi, dan serbuk gergaji yaitu 40:40:15:5 (reaktor A) dan 30:30:20:20 (reaktor B). OLR yang digunakan yaitu 2,5 kg VS/m3.hari. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Depok selama 15 hari dalam kondisi mesofilik menggunakan 2 (dua) reaktor skala pilot berkapasitas 1.200 L. Penelitian ini bertujuan menganalisis reduksi padatan dan logam ringan, serta produktivitas dan komposisi biogas. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan eksperimental skala pilot. Pengolahan data dilakukan menggunakan software IBM SPSS Statistic 25. Hasil penelitian menunjukkan reaktor A dan B (secara berurutan) mampu mereduksi padatan sebesar 97,42±0,76% dan 97,95±0,21%; reduksi logam Natrium (Na) 91,56±0,66% dan 73,85%±5,73%, Calcium (Ca) 99,55±0.22% dan 99,52±0.04%, Kalium (K) 94,89±0,51% dan 91,56±0,23%, Magnesium (Mg) 95,08±0,64% dan 96,77±0,39%; menghasilkan volume biogas 190,73±L/kg.VS dan 205,74±72,94 L/kg.VS; methane yield 122,36±32,85 L.CH4/kg.VS dan 131,76±45,78 L.CH4/kg. Pengukuran komposisi gas CH4 64,19±5,24% dan 64,12±2,03%, CO2 35,57±5,20% dan 35,79±2,02%, H2S 0,24±0,10% dan 0,08±0,09%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara variasi rasio komposisi massa substrat reaktor A dan B terhadap volume dan komposisi gas, serta reduksi padatan dan logam ringan.

Indonesia is a maritime nation with roughly 62,388 Fish Processing Units (UPI) dispersed throughout the nation. In marine product management, fish processing waste has a proportion of 30‒40% of the total fish weight consisting of solids and liquids that can be a threat to the environment and a source of eutrophication on the coast, if not managed properly. The anaerobic digester (AD) is a viable alternative for biogas production because it can utilize fish waste as a substrate. However, it has certain disadvantages, including the presence of high levels of light metals and long-chain fatty acids, which can disrupt the methanogen bacteria and break down proteins that raise free ammonia (NH3) concentrations. Thus, another substrate was added to this study in a different ratio based on the mass composition of sawdust, food waste, cow dung, and fish waste substrates, specifically 40:40:15:5 (reactor A) and 30:30:20:20 (reactor B). The OLR used is 2.5 kg VS/m3.day. This study used 2 (two) 1,200 L pilot-scale reactors with mesophilic conditions over a 15-day period at the Al Hikam Student Islamic Boarding School in Depok. This study aims to analyze the reduction of solids and light metals, as well as the productivity and composition of biogas. The research methods used are quantitative descriptive approaches and pilot scale experiments. Data processing was carried out using IBM SPSS Statistic 25 software. The results showed reactors A and B (respectively) were able to reduce solids by 97.42±0.76% and 97.95±0.21%; metal reduction Sodium (Na) 91.56±0.66% and 73.85%±5.73%, Calcium (Ca) 99.55±0.22% and 99.52±0.04%, Potassium (K) 94.89±0.51% and 91.56±0.23%, Magnesium (Mg) 95.08±0.64% and 96.77±0.39%; resulting in a biogas volume of 190.73±L/kg. VS and 205.74±72.94 L/kg. VS; methane yield 122.36±32.85 L.CH4/kg. VS and 131.76±45.78 L.CH4/kg. Measurement of CH4 gas composition 64.19±5.24% and 64.12±2.03%, CO2 35.57±5.20% and 35.79±2.02%, H2S 0.24±0.10% and 0.08±0.09%. The results showed no significant difference between variations in the ratio of mass composition of reactor substrates A and B to gas volume and composition, as well as reduction of solids and light metals."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Prahtama
"ABSTRAK
Permasalahan sampah dapat dikurangi dengan menggunakan sistem digestasi anaerobik. Sampah makanan mengandung banyak kandungan organik serta limbah ikan yang kaya akan lemak yang dapat berfungsi sebagai substrat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan rasio C/N dan pH dengan komposisi gas, hubungan logam ringan dan LCFAs sebagai faktor penghambat dengan komposisi gas, dan mengetahui fluktuasi pembebanan COD. Penelitian ini dilakukan dengan sistem batch menggunakan dua digester (A perbandingan sampah makanan dan limbah ikan 70:30 dan B 50:50) dengan variabel rasio C/N, komposisi gas, pH, logam ringan, LCFAs, dan COD. Hasil yang didapat ialah rasio C/N berkisar 8,6-11,1; pH berkisar 3,1-5,7; komposisi gas menunjukkan tidak ada metana dan yang mendominasi adalah karbon dioksida berkisar 23-64% dan 11-66% pada digester A dan B. Terdapat kandungan logam ringan, pada digester A dan B masing-masing Mg 82,01 mg/L dan 86,16 mg/L; Ca 647,98 mg/L dan 1231,62 mg/L; K 777,88 mg/L dan 734,50 mg/L; Na 1261,7 mg/L dan 1191,98 mg/L. Terdapat kandungan LCFAs, pada digester A dan B masing-masing asam oleat 29,23% dan 38,86%; asam palmitat 25,09% dan 40,04%; asam miristat 0,75% dan 1,39%. Konsentrasi COD untuk digester A dan B berkisar 28.339 – 47.373 mg/L dan 23.616 – 49.866 mg/L. Hasil menunjukkan proses masih berada pada tahap asidogenesis. Adanya kandungan logam ringan di atas ambang batas optimum dan kandungan LCFAs di dalam substrat menjadi penghambat bagi terbentuknya metana.

ABSTRACT
Waste problem can be reduced by using anaerobic digestion system. Food waste contains high organic and fish waste that is rich in fatty and can be useful as substrate. The purpose of this study was to investigate relationship of C/N ratio and pH with gas composition, relationship of light metals and LCFAs as inhibitor variables with gas composition, and to investigate fluctuation of COD loading. This study was conducted with a batch system using two digesters (with A with substrate comparison food waste and fish waste 70:30 and B 50:50) with variables C/N ratio, gas composition, pH, light metals, LCFAs, and COD. The results are C/N ratio ranged from 8.6-11.1; pH ranged from 3.1-5.7; gas composition showed no methane and dominated by carbon dioxide ranging from 23-64% and 11-66% for digester A and B. There are light metals content, the digester A and B contained Mg 82.01 mg/L and 86.16 mg/L; Ca 647.98 mg/L and 1231.62 mg/L; K 777.88 mg/L and 734.50 mg/L; Na 1261.7 mg/L and 1191.98 mg/L. There are LCFAs content, the digester A and B contained oleic acid 29.23% and 38.86%; palmitic acid 25.09% and 40.04%; miristic acid 0.75% and 1.39%. Concentration of COD for digester A and B ranged from 28,339 – 47,373 mg/L and 23,616 – 49,866 mg/L. The results indicate the process is still at the acidogenesis stage. There are high concentration of light metals and LCFAs in substrate become inhibitor to the formation methane.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurusysyifa Dwi Handayaningsih
"Meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas perkotaan seiring dengan meningkatnya timbulan limbah padat. Pemerintah DKI Jakarta baru dapat mengolah 1.000 ton per hari limbah padatnya (BPLHD DKI Jakarta, tanpa tahun) dari total 5.598 ton limbah padat per hari (BPS DKI Jakarta, 2012) dimana 51% limbah padat berasal dari rumah tangga (Damanhuri, 2010), termasuk rumah susun sederhana. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analisis timbulan, komposisi, dan potensi reduksi limbah padat untuk menyusun rekomendasi pengelolaan limbah padat di rumah susun sederhana dengan studi kasus Rumah Susun Sederhana (Rusuna) Harum Tebet dan Rusuna Bendungan Hilir II. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini sesuai dengan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata timbulan limbah padat di Rusuna Harum Tebet adalah 0,299 kg/orang/hari dengan volume 2,69 L/orang/hari dan Rusuna Bendungan Hilir II adalah 0,210 kg/orang/hari dengan volume 1,91 L/orang/hari. Komposisi utama limbah padat Rusuna Harum Tebet adalah 76,30% organik, 9,89% plastik, dan 7,06% kertas. Selaras dengan hasil tersebut, komposisi utama limbah padat Rusuna Bendungan Hilir II adalah 66,30% organik, 13,23% plastik, dan 9,14% kertas.
Rekomendasi pengelolaan limbah padat meliputi pewadahan, pengumpulan, pengolahan, dan pengangkutan. Potensi reduksi limbah padat dengan aplikasi rekomendasi pengelolaan limbah padat melalui pengomposan dan daur ulang di Rusuna Harum Tebet adalah sebesar 71,72% sementara di Rusuna Bendungan Hilir II sebesar 65,81%. Potensi reduksi limbah padat yang cukup tinggi di kedua rumah susun dapat menjadi solusi keterbatasan lahan TPST Bantar Gebang. Aplikasi rekomendasi pengelolaan limbah padat tersebut harus didukung dengan tinjauan lebih lanjut mengenai aspek kelembagaan, peraturan, pembiayaan, dan peran serta masyarakat.

The increase of population and urban activity is accompanied by the increase of solid waste generation. Currently, the government of Jakarta can only process 1000 tons/day of its solid waste (the Local Environmental Management Agency of Jakarta (BPLHD), without year) from the total of 5.598 tons (Central Bureau of Statistics of Jakarta (BPS), 2012) in which 51% of the solid waste comes from household (Damanhuri, 2010), including from flats. This research is a quantitative analysis of the generation, composition, and potential of solid waste recycling to make recommendations for the management of solid waste in flats with case study of Harum Tebet Flats and Bendungan Hilir II Flats. Data collection for this research is in accordance with the Indonesian National Standard 19-3964-1994 about the Method for Sample Collection and Measurement of Urban Waste Generation and Composition.
The result of the research shows that the average generation of solid waste in Harum Tebet Flats is 0.299 kg/person/day with volume 2.69 L/person/day and 0.210/kg/person/day in Bendungan Hilir II Flats with volume 1.91 L/ person/day. The main composition of solid waste in Harum Tebet Flats is 76.30% organic waste, 9.89% plastic, and 7.06% paper. Similarly, the solid waste in Bendungan Hilir II Flats is also dominated by organic waste which constitutes 66.30% from the total volume of solid waste followed by 13.23% plastic, and 9.14% paper.
The recommendation for solid waste management includes containing, collection, processing, and transport. The potential of solid waste reduction with the application of the recommendation for solid waste management by composting and recycling in Harum Tebet Flats is 71.72% and 65.81% in Bendungan Hilir II Flats. The high potential of solid waste reduction in both flats can be the solution to the limited land of Bantar Gebang Integrated Garbage Disposal Place (TPST). The application of the recommendation must be supported by further review of institutional aspect, regulations, financing, and community participation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Haikal
"ABSTRAK
Semakin bertambahnya jumlah residu dan limbah yang datang dari kegiatan industri
dalam proses yang berbeda telah menjadi masalah yang sangat penting bagi masa depan.
Lepasnya limbah-limbah industri, yang sebagian besar merupakan limbah Bahan Beracun
dan Berbahaya (Limbah B3) dalam jumlah yang banyak mengakibatkan beberapa
permasalahan lingkungan yang cukup serius. Sebagai solusinya, maka munculah berbagai
pemanfaatan limbah B3 untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut, salah satunya
adalah pembuatan beton geopolimer. Beton geopolimer adalah campuran beton di mana
bahan dasarnya tidak menggunakan semen portland sebagai bahan pengikat, dan digantikan
oleh bahan sampingan seperti abu terbang (fly ash), yang banyak mengandung Silikon dan
Aluminium. Penggantian bahan dasar semen portland ini selain sebagai tindakan yang
dianggap efektif untuk pemanfaatan bahan sisa limbah pabrik juga sebagai tindakan peduli
lingkungan.

ABSTRACT
The increasing number of residues and waste that comes from industrial activities in
different processes has become a very important issue for the future. Escape of industrial
wastes, which is largely a waste of Toxic and Hazardous Materials (B3) in large numbers
resulting in some serious environmental problems. As a solution, then comes the range of B3
waste utilization to solve the environmental problems, one of which is the manufacture of
geopolymer concrete. Geopolimer concrete is concrete mixture which is essentially material
using portland cement as binder, and replaced by-products such as fly ash (fly ash), which
contains a lot of silicon and aluminum. Replacement of portland cement base material as well
as actions that are considered effective for waste utilization plant waste as well as the range
of actions matter."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khristian Anton Hartono
"Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap kemampuan denitrifikasi in situ pada bioreaktor landfill yang berisikan sampah berumur 2 tahun (R2) dan 4 tahun (R4) dengan 3 titik ketinggian sampling pada bioreaktor landfill (#1,#2,#3) yang menggambarkan distribusi kemampuan denitrifikasi pada bagian atas, tengah, dan bawah bioreaktor landfill. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui umur sampah yang paling efektif serta pengaruh ketinggian sampah terhadap proses denitrifikasi in situ yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sampah berumur 2 tahun (R2) memiliki kemampuan reduksi nitrat yang lebih besar dibandingkan sampah berumur 4 tahun (R4). Untuk kemampuan reduksi nitrat pada ketinggian sampah yang berbeda, menunjukkan pola yang tidak sama pada kedua bioreaktor (R2 dan R4), hal ini dapat diakibatkan karena kurang meratanya sebaran kandungan material organik pada bioreaktor landfill.

In this research, done observation ability of denitrification at landfill bioreactor with refuse was 2 years old ( R2 ) and 4 years ( R4 ) by 3 points the height of sampling at bioreactor landfill ( # 1, # 2, # 3 ), which describing the distribution ability of denitrification, in the upper, middle, and lower part of bioreactor landfill.The purpose of this research is to find out the age of refuse which most effective as well as the influence of the height of refuse against the process of denitrification.
The result showed, that refuse?s 2 years old ( R2 ) has higher ability to the reduction of nitrate than refuse?s four years old ( R4 ).To the ability of the reduction of nitrate at an altitude of refuse different, shows the pattern that is not the same in both bioreactor ( R2 and R4 ), this could arise because of lacking evenly distributed to scatter the content of organic material in bioreactor landfill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Kusumaningsih
"Aktivitas pertambangan timah di Pulau Bangka telah mengakibatkan terbentuknya lobang bekas galian tambang yang berisi air menyerupai danau-danau kecil yang disebut “kolong”. Kolong-kolong ini merupakan air asam tambang yang terbentuk pasca pertambangan timah. Dewasa ini, air kolong telah menjadi sumber air baru yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Pulau Bangka, namun dalam pelaksanaanya belum ada yang berwawasan lingkungan karena kurangnya informasi mengenai kondisi kualitas air kolong. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang lebih lanjut untuk mengolah air kolong, salah satu alternatif teknologi pengolahan limbah yang efektif dan efisien adalah sistem lahan basah buatan (Constructed Wetlands). Dalam sistem ini, Akar Wangi digunakan sebagai tanaman fitoremediator dalam mengolah air kolong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja dan kecepatan tanaman Akar wangi dalam menyerap polutan pada air kolong, serta untuk mengetahui penerapan fitoremediasi air kolong dengan tanaman Akar wangi dalam skala lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian percobaan yang dilaksanakan selama ± 1 bulan dengan pola aliran terus-menerus. Pengumpulan data dilakukan sebanyak 17 kali untuk parameter pH, Suhu, DO, BOD, COD, TSS, Kekeruhan, dan Logam Fe pada zona inlet, wetland, maupun outlet. Analisis data menggunakan analisis regresi linear dengan software Microsoft Excel dan rumus presentase reduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akar Wangi memiliki efisiensi kinerja yang cukup baik dalam mereduksi polutan yang terdapat di air kolong, dengan efisiensi rata-rata BOD mencapai 64,29 %, COD mencapai 66,85%, TSS mencapai 88,55%, Kekeruhan mencapai 79,05%, dan Logam Fe mencapai 77,27%.

The mining activity in Bangka Island has formed ex-mine excavation pits which are filled with lake-like water. These “pits” are called as “kolong” or pit-lake; acid mining drainage which formed after tin mining process. Today, the pit lake water has become a new source of water that can be used by people in Bangka Island. But, the implementation is not environmentally friendly. It is because the lack of information about pit-lake water quality conditions. Therefore, further treatment is needed to treat the pit lake water. One of effective and efficient waste treatment alternative technology is Constructed Wetlands system. In this system, vetiver grass is used as fitoremediator plant to treat pit lake water. This study aims to determine the performance efficiency and the velocity of vetiver grass in absorbing pollutants in the pit lake water. It also aims to investigate the application of phytoremediation pit lake water with Vetiver Grass plants in a pilot scale. This research is experimental research during ± 1 month with continuous flow patterns. Data collection is performed 17 times for the parameters pH, temperature, DO, BOD, COD, TSS, Turbidity, and Fe on the inlet zone, wetland, or outlet. The data analysis use linear regression analysis with Microsoft Excel software and the percentage reduction formula. The results showed that Vetiver Grass has quite good performance efficiency in reducing water pollutants in pit lake water, with the average efficiency of BOD, COD, TSS, Turbidity, and Fe such as 64.29%, 66.85%, 88.55%, 79.05%, and 77.27%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayah Sepadawati
"UKM tahu dan tempe merupakan dua contoh UKM yang menggunakan sumber daya dan menghasilkan limbah yang tidak sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi resource efficiency and cleaner production serta potensi perbaikan lingkungan industri dan finansial pada kedua UKM tersebut. Kajian dilakukan dengan menggunakan analisis aliran material. Potensi RECP dicapai dengan melakukan perencanaan tata kelola yang baik. Potensi perbaikan lingkungan yang dapat diambil adalah dengan mengurangi pemakaian air sebesar 28,7% untuk UKM tahu, menghentikan terbuangnya air di luar proses produksi sebesar 102,9% untuk UKM tahu dan 4,9% untuk UKM tempe, serta mengurangi emisi CO2 sebesar 76,6% dari penggantian lampu, dan 98,7% dari penggantian bahan bakar untuk UKM tahu dan 58,3% untuk UKM tempe dari penggantian bahan bakar. Manfaat finansial berupa peningkatan keuntungan yang didapatkan, yaitu 4,7% untuk UKM tahu dan 11,5% untuk UKM tempe. Penerapan RECP pada UKM tahu dan tempe berpotensi untuk perbaikan lingkungan industri dan finansial meskipun bernilai kecil.

Tofu and tempeh SMEs are two examples of SMEs that use resources and generate much waste water. This study aimed to analyze the potential of resource efficiency and cleaner production, and the potential of industrial environment improvement along with financial improvement in both SMEs. Assessment was performed using material flow analysis. The potential of RECP will be achieved by good housekeeping. Industrial environment improvements will be gain by reducing 28.7% water use for tofu SME, reducing 102.9% wastage of water outside the production process for tofu SME and 4.9% for tempeh SME, furthermore reducing 76.6% CO2 emissions from light bulb substitution and 98.7% from fuel substitution for tofu SME and 58.3% for tempeh SME from fuel substitution. Financial improvements are in the form of profit enhancement about 4.7% for tofu SME and 11.5% for tempeh SME. Implementation of RECP in tofu and tempeh SMEs potentially improve industrial environment and financial although their small values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayyah Amalina Nasr
"Agama Islam telah mengajarkan umatnya untuk memerhatikan keadaan sesama, termasuk lingkungan. Semakin tinggi dan beragamnya permasalahan lingkungan membuat perspektif konsumen terkait kegiatan konsumsi menjadi berbeda. Hal ini mengubah konsumen untuk memiliki perilaku yang sadar lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor penentu perilaku eco-conscious konsumen muslim Indonesia dengan menggunakan Theory of Planned Behavior serta menganalisis teori yang telah terbukti untuk menyelidiki apakah attitude toward green products, subjective norm, dan perceived behavioral control dapat mendorong eco-conscious behavior konsumen muslim di Indonesia dengan menggabungkan intrinsic religious orientation, green trust, dan environmental concern sebagai variabel tambahan. Kemudian, penelitian ini juga menganalisis pengaruh variabel intrinsic religious orientation, green trust, dan environmental concern secara langsung terhadap eco-conscious behavior konsumen muslim dan menganalisis efek moderasi intrinsic religious orientation pada hubungan green trust terhadap attitude toward green products. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mendukung perilaku eco-conscious konsumen muslim Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intrinsic religious orientation memengaruhi eco-conscious behavior konsumen muslim di Indonesia baik secara langsung ataupun secara tidak langsung melalui mediasi attitude toward green products. Begitupula dengan environmental concern yang memengaruhi eco-conscious behavior konsumen muslim di Indonesia baik secara langsung ataupun secara tidak langsung melalui mediasi subjective norm dan perceived behavioral control. Sedangkan, green trust hanya memengaruhi eco-conscious behavior konsumen muslim di Indonesia apabila melalui mediasi attitude toward green products dan tidak memiliki pengaruh secara langsung. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ditemukannya efek moderasi intrinsic religious orientation pada hubungan green trust terhadap attitude toward green products.

Islam has taught its followers to be mindful of others, including to the environment. The increasing and more diverse environmental problems can change the consumer's perspective towards consumption. This shapes consumers to have ecologically conscious behavior. The purpose of this study is to analyze the determinants of eco-conscious behavior of Indonesian Muslim consumers by using the Theory of Planned Behavior, and also analyze a theory that has been proven to investigate whether attitude toward green products, subjective norms, and perceived behavioral control can encourage eco-conscious consumer behaviour for Indonesian Muslim consumers with several additional variables, namely intrinsic religious orientation, green trust, and environmental concern. This study also analyze the influence of intrinsic religious orientation, green trust, and environmental concern to eco-conscious behavior of Indonesian Muslim directly, and moderating effect of intrinsic religious orientation on the relationship of green trust to attitude toward green products. The analysis used for this research is Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) using SmartPLS software to analyze any factors that support the eco-conscious behavior of Indonesian Muslim consumers. The result showed that intrinsic religious orientation influence eco-conscious behavior of Indonesian Muslim directly and indirectly through attitude toward green products as mediator. It same goes with environmental concern that influence eco-conscious behavior of Indonesian Muslim directly and indirectly through subjective norm and perceived behavioral control as mediator. However, green trust influence eco-conscious behavior of Indonesian Muslim directly only and there was no mediator effect through attitude toward green products. The result also showed that there was no moderating effect of intrinsic religious orientation on the relationship of green trust to attitude toward green products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>