Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Setyo Supriyanto
"Dari semua sumber pembangkitan distributed system dengan energi baru dan terbarukan, penulis berupaya menawarkan pembangkitan mengunakan tenaga pedal dengan beban arus searah. Konstruksi yang sederhana dengan menggunakan sepeda untuk memutar alternator mobil untuk mengisi accumulator. Tetapi dengan untuk pemanfaatannya mengunakan beban dengan arus searah. Keuntungan yang didapat dengan DC microgrid pedal power ini yaitu konstruksi murah dan mudah dengan menggunakan sepeda dan alternator mobil, akumulator, dengan total biaya tidak sampai dua juta rupiah, efisiensi yang tinggi dengan menggunakan sistem kelistrikan DC, jika menggunakan kelistrikan AC maka ada akan ada rugi rugi daya di inverter, faktor daya bernilai satu, menambah efisiensi, pada kelistrikan AC, inverter akan menghasilkan harmonisa yang akan memperpendek umur peralatan, dengan sistem walaupun sistem DC mungkin terjadi ketidakstabilan beban, namun bisa dihilangkan dengan rangkaian penyetabil tegangan yang sederhana, penggunakan lampu DC 12 V, meningkatkan efisiensi, karena tidak adanya inverter sehingga mengurangi loses.

Of all the sources of distributed generation system with new and renewable energy, the author seeks to offer generation using pedal power with direct current loads. With simple by using a bicycle to rotate car alternator pulley to charge the accumulator and its utilization for use with direct current loads. The advantage gained by the DC microgrid power pedal construction that is inexpensive by using bicycle, car alternator and accumulator, with a total cost of less than two million rupiah and high efficiency by using a DC electrical system. If we use AC system then there will be loss power losses in the inverter, unity power faktor, gain the efficiency in the DC system. the AC electricity which produced by inverter will generate harmonics which will shorten the life of the equipment. System may occured instability load even though in the DC system, but can be removed by a simple voltage stabilizer circuit. The use of light DC 12 V, improve efficiency, in the absence of the inverter, thereby reducing loses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
"Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang potensial untuk dikembangkan, seperti tenaga angin, matahari, dan air. Perkembangan teknologi elektronika daya seperti invertor memberikan solusi atas penggunaan energi terbarukan pada sistem jaringan listrik mikro (microgrid) arus bolak - balik, namun sistem ini sering mengalami persoalan pada frekuensi, tegangan, daya aktif dan daya reaktif saat dua buah atau lebih invertor bekerja bersamaan, sehingga perlu peralatan sinkronisasi dan pengendali yang rumit. Pengembangan sistem jaringan listrik miko arus searah (JLMAS) juga dikembangkan seiring dengan perkembangan peralatan rumah tangga yang dapat dioperasikan dengan sumber arus searah, hal ini juga merupakan solusi dari keterbatasan pada jaringan listrik mikro arus bolak - balik. Dalam sistem JLMAS penggabungan dua buah atau lebih sumber energi terbarukan dapat dengan mudah diparalel, dengan syarat tegangan dan polaritanya sama. Sehingga ini menjadikan peluang untuk mengembangkan sistem JLMAS.
Pembangkit energi terbarukan seperti sel surya dan turbin angin sangat dipengaruhi oleh kondisi alam sehingga produksi listrik yang dihasilkan tidak stabil dan bahkan terhenti sama sekali, untuk itu perlu dilengkapi dengan baterai yang fungsinya selain sebagai penyimpan energi juga untuk menjaga agar pasokan daya listrik ke jaringan listrik mikro menjadi lebih kontinyu. Saat baterai mengalami penurunan dan tidak mampu dalam memberikan suplai energi maka perlu adanya baterai cadangan yang dapat memasok energi ke sistem jaringan. Agar baterai cadangan dapat bekerja maka perlu ada pengendali untuk mengatur kerja baterai tersebut. Beberapa penelitian tentang pengendali tegangan dari pembangkit energi terbarukan telah dilakukan, namun masih dalam satu sistem pembangkit. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan sistem JLMAS dari dua atau lebih sumber energi terbarukan dan satu baterai cadangan yang mensuplai ke jaringan lisrtik mikro.
Dalam penelitian ini didapatkan sistem pengendali JLMAS yang dapat mendeteksi besarnya tegangan baterai PV dan baterai cadangan pada tegangan 10,8 - 13,6 Vol, yang berfungsi untuk mengatur SOCmin dan SOC maks pada baterai. Tegangan yang digunakan pada sistem JLMAS adalah 254 Vas, tegangan ini dihasilkan dari pengembangan invertor menjadi konvertor penaik tegangan AS-AS dari 12Volt menjadi 254 Volt. Hasil analisa dan perencanaan JLMAS dengan kapasitas daya 1200 VA, dengan penempatan beterai secara terintegrasi besarnya kapasitas pembangkit sel surya pada masing - masing sebesar 9729,42 Wp, sedangkan besarnya kapasitas baterai lokal (baterai PV) sebesar 850 Ah dan baterai cadangan 5000 Ah dengan lama waktu penyimpanan energi 3 hari. Dalam sistem JLMAS beban yang digunakan adalah beban arus bolak - balik berbasis swiching (SMPS) sehingga tanpa harus mengunakan invertor.

The renewable energy source is a source of potential energy to be developed, such as wind, solar, and water energy. The development of power electronics technology such as inverter provides a solution for the use of renewable energy on an AC micro grid system (microgrid), but this system often has problems on frequency, voltage, active power and reactive power when two or more inverters work together, so synchronization and controlling complex equipment are needed. The developing of DC micro grid systems (JLMAS) is also done along with the development of household appliances that can be operated with direct current source. It is also a solution of the limitations on AC micro grid. In JLMAS system combining two or more sources of renewable energy can be easily paralleled, on conditions that the voltage and polarity are the same. So it creates the opportunity to develop a system JLMAS.
The renewable energy such as solar cells and wind turbine are strongly influenced by natural conditions so that electricity production is not stable and even stopped altogether, for it needs to be equipped with a battery that has functions not only as an energy storage but also to ensure the supply of electrical power to the micro grid becomes more continuous. When the battery has decreased and is not able to provide energy supplies, it needs a backup battery that can supply energy to the network system. For backup battery in order to work properly it needs a voltage controller for controlling the battery operation. Some researches on controlling the voltage of renewable energy generation has been done, but still in a generating system. This research aims to control the JLMAS system from two or more sources of renewable energy and a battery backup supplying to the micro electric network.
In this research, it is obtained that the control system of JLMAS that can detect the magnitude of voltage of PV battery and a spare battery at a voltage of 10,8 to 13.6 Volt, which works to regulate SOC min and max on the battery. The voltage used in the JLMAS system is 254Vdc, this voltage is resulted from the development of an inverter to become a boost converter from 12 Volt to 254 Volt. Results of analysis and planning JLMAS with 1200 VA power capacity, with placement of battery in integrating, the magnitude of solar cell generation capacity on each amounting to 9729,42 Wp, while the magnitude of the local battery capacity (battery PV) of 850Ah and a 5000 Ah of battery backup with the duration of energy storage time is 4 days. In JLMAS system is used alternating current load based on switching (SMPS) without using inverter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1489
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morse, Frederick T.
London: D. Van Nostrand, 1953
621.312 MOR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Slamet Triawan
"ABSTRAK
Smart grid adalah konsep jaringan modern yang diharapkan oleh dunia dapat menjadi solusi yang tepat menjawab tantangan sistem kelistrikan di masa yang akan datang. Kendati tidak ada model tunggal yang dapat menjawab berbagai kondisi, smart grid telah diadopsi dan diimplementasikan di berbagai negara sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang disasar oleh masing-masing negara tersebut.
Implementasi smart grid hampir menjadi keniscayaan, tak terkecuali Indonesia. Apakah Indonesia dengan kondisi kelistrikannya yang unik bisa menerapkan smart grid yang seutuhnya seperti yang diterapkan oleh negara-negara penggagasnya atau perlu konsep dan model yang khusus untuk aplikasi Indonesia? Telah dilakukan analisa terkait penerapan smart grid di beberapa negara berkembang di Asia sebagai pembanding dalam implementasi. Berdasarkan data dan kondisi saat ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk migrasi ke smart grid, hanya saja tidak semua karakteristik dapat dipenuhi, yang utama yaitu demand response dan dynamic pricing karena dibatasi oleh regulasi.
Roadmap untuk pemahaman konsep dan implementasi smart grid telah dibuat, yang menunjukkan gambaran tahapan kegiatan implementasi smart grid yang bisa diterapkan di Indonesia. Roadmap yang disusun belum mencakup seluruh aspek dari smart grid dan harus diperlakukan sebagai bagian dari proses yang akan terus berkembang. Tahapan implementasi yang paling baik adalah menerapkan pada pilot project dengan skala terbatas.
ABSTRACT
Smart grid is a concept of modern network which is expected by the world to be a perfect solution to meet the future challenges of the electrical system. Although there is no single model that can answer a variety of conditions, smart grid has been being adopted and implemented in various countries in accordance with their unique issues and objectives.
Implementation of smart grid is almost a necessity, including Indonesia. Indonesia with its unique electricity conditions has its own challenges to determine the appropriate model and concept of implementing smart grid which is suitable for the local condition. Analysis has been done against the smart grid implementation among several developing countries in Asia for reference. Based on the current data and situation, Indonesia has a great opportunity for migration to a smart grid, only that not all characteristics can be satisfied which are demand response and dynamic pricing due to applicable regulation.
Roadmap for understanding the concept and implementation of appropriate and suitable smart grid has been developed, which is reflecting the step by step activities of smart grid implementation that can be applied in Indonesia. The roadmap doesn’t cover all aspects of the smart grid and it should be treated as part of a process which is absolutely will continue to evolve. And the best way to realize it is to implement the smart grid on a pilot project at a limited scale."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Sekar Asih
"Rekonfigurasi jaringan distribusi dan instalasi distributed generation DG dengan tujuan mengurangi rugi-rugi daya aktif saluran dan memperbaiki profil tegangan sistem IEEE 33 bus telah disimulasikan pada skripsi ini. Rekonfigurasi jaringan diselesaikan dengan algoritma Binary Particle Swarm Optimization pada MATLAB dan penentuan lokasi dan kapasitas DG diselesaikan dengan analisis aliran daya pada ETAP. Rugi-rugi daya aktif setelah rekonfigurasi berkurang sebesar 33,357 dari sebelumnya 208,4 kW menjadi 138,9 kW dan tegangan minimum sistem meningkat dari 0,9107 pu menjadi 0,9423 pu. Penginstalasian DG pada lokasi yang tepat dan besar kapasitas yang tepat dapat mengurangi rugi-rugi daya aktif saluran dan memperbaiki tegangan sistem.
Berdasarkan hasil simulasi, lokasi terbaik pemasangan satu DG adalah pada bus 30 dengan kapasitas DG sebesar 1250 kW. Lokasi terbaik pemasangan dua DG adalah pada bus 30 dengan kapasitas DG sebesar 1250 kW dan pada bus 8 dengan kapasitas DG sebesar 900 kW. Lokasi terbaik pemasangan tiga DG adalah pada bus 30 dengan kapasitas DG sebesar 1250 kW, bus 8 dengan kapasitas DG sebesar 900 kW, dan bus 24 dengan kapasitas sebesar 950 kW. Setelah sistem direkonfigurasi dan diinstalasi tiga DG diperoleh rugi-rugi daya aktif terendah yaitu 20,7 kW dan tegangan minimum terbaik yaitu 0,9820 pu.

Distribution network reconfiguration and distributed generation DG installation for reducing power losses and improving voltage profile on IEEE 33 bus system have been simulated in this thesis. Network reconfiguration simulated using Binary Particle Swarm Optimization algoritm in MATLAB and placement and sizing DG simulated using power flow analysis in ETAP. After reconfiguration, power losses decreased by 33,357 from 208,4 kW to 138,9 kW and minimum system voltage increased from 0,9107 pu to 0,9423 pu. DG installation at the right place and right capacity can reduce power losses and improve system voltage.
Based on simulation, the best location for installing one DG is at bus 30 with capacity of 1250 kW. The best location for installing two DG is at bus 30 with capacity of 1250 kW and at bus 8 with capacity of 900 kW. The best location for installing three DG is at bus 30 with capacity of 1250 kW, at bus 8 with capacity of 900 kW, and at bus 24 with capacity of 950 kW. After configuring the system and installing DG with number of DG is three at the system, the lowest power losses obtained is 20.7 kW and the best minimum voltage obtained is 0.9820 pu.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irana Krisiana
"Kebutuhan energi listrik untuk kehidupan sehari-hari akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Kebutuhan energi listrik tersebut dipenuhi oleh pembangkit-pembangkit listrik berkapasitas besar yang umumnya terletak jauh dari titik beban. Dengan melewati sistem transmisi dan sistem distribusi, tak jarang akan menimbulkan banyak gangguan baik dari faktor internal maupun eksternal. Hal ini akan menurunkan tingkat keandalan sistem tenaga listrik dalam menyediakan kebutuhan listrik kepada konsumen. Demi meningkatkan keandalan sistem distribusi, dipasanglah pembangkit terdistribusi atau Distributed Generation sebagai alternatif pembangkit yang berkapasitas kecil dan dapat dipasang di jaringan distribusi. Menghitung keandalan sistem distribusi ini dilakukan menggunakan metode simulasi menggunakan ETAP dengan hasil peningkatan keandalan yang paling bagus sebesar 78,23 pada SAIFI dan 57,44 pada SAIDI ketika DG dipasang di setiap feeder yang berbeda di dalam satu gardu distribusi yang sama.

The need for electrical energy for everyday life will continue to increase along with population growth. The demand for electrical energy is met by large capacity power plants that are generally located far from the load point. By passing the transmission system and distribution system, sometimes there will be many disturbances both from internal and external factors. To reduce disturbance in order to improve the reliability of the distribution system, a Distributed Generation is installed as an alternative to a small capacity plant and can be installed in a distribution network. Calculating the reliability of the distribution system was performed using a simulation method using ETAP with the best result of reliability improvement of 78.23 at SAIFI and 57.44 on SAIDI when DG installed in each different feeder in the same distribution substation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindito Zufarullah Putra
"Kebutuhan akan sistem tenaga listrik pada sektor industri sangatlah penting karena proses produksi tidak akan berjalan jika tidak ada sistem tenaga listrik yang andal dan sesuai standar. Pada sektor industri juga sangat memperhatikan efisiensi karena dapat mempermurah produktifitas secara tidak langsung sehingga menguntungkan secara menyeluruh untuk perusahaan. Pada suatu evaluasi perencanaan instalasi listrik tenaga tujuannya untuk melihat kualitas suatu jaringan listrik tenaga yang akan dibandingkan dengan regulasi dan salah satu metode untuk mengevaluasi dilakukan dengan simulasi studi aliran daya dan hubung singkat menggunakan perangkat lunak ETAP PowerStation 12.6.0. Hasil analisis aliran daya dengan keadaan sumber listrik dari PLN atau generator set menunjukan nilai jatuh tegangan berkisar 0% - 0,04% pada tegangan menengah dan 1,24% - 4,01% pada tegangan rendah ,jatuh tegangan pada keadaan normal sudah sesuai standar SPLN 72 tahun 1987. sedangkan pada pembebanan optimum menggunakan sumber listrik generator set ketika suplai PLN terputus menunjukan persentase pembebanan sebesar 79,2% yang berarti generator set dapat menampung beban terpasang sesuai kapasitasnya sudah sesuai standar PUIL 2011. perbaikan faktor daya dengan kapasitor bank yang sebelumnya bernilai 0,782 lagging menjadi 0,994 lagging. Mengikuti Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2011, maka perusahaan tidak perlu membayar biaya listrik tambahan Hasil analisis hubung singkat menunjukan tidak terdapat peralatan yang kapasitasnya dibawah arus hubung singkat. Bedasarkan hasil analisis aliran daya dan hubungan singkat rancangan sistem jaringan listrik tenaga milik PT. Golden Siantar Makmur sudah sesuai standar PLN.

The need for an electric power system in the industrial sector is very important because the production process will not run if there is no reliable and standardized electric power system. The industrial sector is also very concerned about efficiency because it can reduce productivity indirectly so that it is overall profitable for the company. In an evaluation of electrical installation design, the aim is to see the quality of a power grid that will be compared with regulations and one of the methods to evaluate is carried out by simulating power flow and short circuit studies using ETAP PowerStation 12.6.0 software. The results of the analysis of power flow with the state of the electricity source from PLN or the generator set show the value of the voltage drop ranging from 0% - 0.04% at medium voltage and 1.24% - 4.01% at low voltage the voltage drop under normal conditions is as requested with the 1987 SPLN 72 standard. while the optimum loading uses a generator set power source and when the PLN supply is cut off, the percentage of loading is 79.2%, which means the generator can accommodate the installed load according to its capacity as requested to the 2011 PUIL standard. improvement of power factor with capacitor bank which was previously worth 0.782 lagging to 0.994 lagging. Following Presidential Regulation Number 8 of 2011, the company does not need to pay additional electricity costs. The results of the short circuit analysis show that there is no equipment whose capacity is below the short circuit current. Based on the results of power flow analysis and short circuit design of the power grid system owned by PT. Golden Siantar Makmur is in accordance with PLN standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Missrani Bangun
"ABSTRAK
Kebutuhan listrik saat ini semakin meningkat, namun produksi batubara sebagai pembangkit konvensional semakin menipis. Jadi pemerintah sedang menggalakkan penggunaan energi baru dan terbarukan. Sebagai contoh adalah PLTS. Pada penelitian ini akan mengembangkan penelitian sebelumnya dengan fokus pada studi hubung singkat pada sistem tenaga listrik Lombok khususnya pada 3 titik yang berbeda yaitu GI 150 kV Kuta, GI 150 kV Paokmotong, dan 150 kV GI Sengkol. Dimana akan dibandingkan antara tanpa PLTS dan menggunakan PLTS. Beberapa skenario dilakukan dengan memvariasikan kapasitas PV, yaitu 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp, dan 20 MWp. Pada penelitian ini dilakukan simulasi dengan bantuan ETAP 12.6.0. Hasil studi yang diperoleh untuk analisis hubung singkat tanpa PLTS adalah 2.546 pada 150 kV GI Kuta; 3.021 di GI Paokmotong; dan 2.861 pada 150 kV GI Sengkol. Pada analisis gangguan hubung singkat menggunakan PLTS didapatkan hasil maksimal sebesar 2.599 pada 150 kV GI Kuta; 3.027 pada 150 kV GI Paokmotong; dan 2.873 pada 150 kV GI Sengkol. Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada gangguan hubung singkat.
ABSTRACT
The demand for electricity is currently increasing, but coal production as a conventional generator is running low. So the government is promoting the use of new and renewable energy. An example is PLTS. This study will develop previous research with a focus on short circuit studies on the Lombok electric power system, especially at 3 different points, namely GI 150 kV Kuta, GI 150 kV Paokmotong, and GI Sengkol 150 kV. Where will be compared between without PLTS and using PLTS. Several scenarios are carried out by varying the PV capacity, namely 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp, and 20 MWp. In this study, a simulation was carried out with the help of ETAP 12.6.0. The study results obtained for short circuit analysis without PLTS are 2,546 at 150 kV GI Kuta; 3,021 at GI Paokmotong; and 2,861 at 150 kV GI Sengkol. In the short circuit analysis using PLTS, the maximum result is 2,599 at 150 kV GI Kuta; 3,027 at 150 kV GI Paokmotong; and 2,873 at 150 kV GI Sengkol. From the results obtained, it can be seen that there is no significant change in the short circuit fault."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guru Pamosik Wibowo
"Pembangkitan tersebar Distributed Generation seperti PLTS dan PLTB menggunakan peralatan elektronika daya yaitu invertor agar dapat terhubung dengan sistem jala-jala grid. Invertor merupakan peralatan elektronika daya berbasis sistem pensaklaran, sehingga penggunaannya dapat menyebabkan permasalahan kualitas daya pada sistem tenaga listrik yakni harmonisa. Harmonisa yang dihasilkan dari invertor bergantung dari jumlah pulsa yang digunakan.
Pada Penelitian ini, jenis dari invertor berdasarkan jumlah pulsanya akan divariasikan untuk mengindentifikasi fenomena harmonisa pada sistem tenaga listrik yang terjadi dari tiap-tiap jenis invertor tersebut. Besar dari THD dan IHD akan didapatkan dari sumlasi yang kemudian akan dibandingkan dengan standar harmonisa IEEE 519-1992.
Untuk mereduksi distorsi harmonisa yang terjadi pada sistem, selain memvariasikan jenis invertor berdasarkan jumlah pulsanya akan dirancang dua jenis filter yaitu single-tuned passive filter dan highpass damped filter sesuai dengan orde yang akan direduksi. Filter tersebut akan dipadukan dengan masing-masing invertor 6,12,24, dan 48 pulsa, jika distorsi harmonisa masih tidak sesuai dengan standar. Berdasarkan simulasi harmonisa yang telah dilakukan dari tiap tiap invertor, diketahui penggunaan invertor 6,12, dan 24 pulsa membutuhkan filter pasif sedangkan invertor 48 pulsa tidak membutuhkan filter pasif.

Distributed generation such as photovoltaic and wind turbine use inverter to connect them to the grid. An Inverter is a power electronic equipment that is based on a switching system, so the usage of inverter causes harmonic. The harmonic distortion produced by an inverter depends on the number of the invertor pulses.
In this research, the invertor are going to be varied based on the pulse number to identify the harmonic phenomenon from each of the numbers of the pulses. The percentage of THD and IHD will be obtained and compared to the harmonic standard, IEEE 519 1992.
To reduce the harmonic that still occurs on the system after the variation of the inverter types, two types of filters, single tuned passive filter, and highpass damped filter will be designed. The designed filter will be combined with each type of the inverter. Based on the simulation that has been done, it is known that the usage of 6,12, and 24 pulse inverter require a harmonic filter while 48 pulse inverter does not require a harmonic filter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suryono
"China National Offshore Oil Corporation (“CNOOC”) Southeast Sumatra Limited (sebelumnya dikenal sebagai YPF Maxus Southest Sumatra BV) merupakan perusahaan Production Sharing Contractor (“PSC") dengan Pertamina yang menghasilkan minyak mentah terbesar dari lapangan ojfshore, dan salah satu lapangan offshore terbesar (termasuk terbesar di Indonesia) adalah Widuri, yang terletak dilepa pantai Laut Jawa 100 km di Utara Jakarta. Untuk meningkatkan produksi minyak dilapangan Widuri, maka diperlukan tambahan tenaga Iistrik dan untuk memenuhi kebutuhan ini CNOOC Southeast Sumatra Ltd mengadakan kontrak kerjasama dengan PT Kwartadaya Dirganusa, yaitu perusahaan nasional yang mempunyai spesialisasi dalam penyediaan tenaga listrik pada perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan dan industri.
Kontrak kerjasama yang dimaksud adalah kontrak no. 332000673, Rental Gas Turbine Generation Unit (GT GU) 2 x 17, MW (Mega-Wary with Livirig Quarter Faciliry (LQP), dimana pada kontrak pertama ditanda tangani tanggal 9 Juni 2000 PT Kwartadaya Dirganusa berkewajiban untuk menyediakan 1 unit GTGU termasuk peralatan penunjangnya untuk mcnghasilkan tenaga listrik tenaga gas minimum sebesar 17 mega watt (MW) selama 10 tahun yang berlokasi di area Widuri, Lepas Pantai, Laut Jawa. Kemudian dilakukan perubahan kontrak pada tanggal 2 Oktober 2000, Climana disepakati antara PT Kwartadaya Dirganusa dan CNOOC untuk menyediakan tambahan 1 unit GTGU dengan kapasitas 17 mega watt (MW), sehingga terpasang 2 (dua) unit GTGU dengan kapasitas 2 x 17 MW Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik saat ini dan kebutuhan di masa mendatang.
Saat ini, kedua unit GTGU telah terpasang diatas Platform Seafox 3 dan beroperasi dengan menghasilkan tenaga listrik terpakai olch CNOOC berkisar sebesar 32MW untuk memenuhi kebuluhan Iistrik dilapangan Widuri. Kedua unit GTGU ini merupakan pembangkit tenaga listrik yang, sangat vital bagi operasi produksi minyak di Widuri Area, karena menyediakan sekitar 40% dari total kebutuhan tenaga listrik di Iapangan Widuri yang secara keseluruhan sebesar 7SMW.
Berdasarkan kontrak, CNOOC SES Ltd akan membayarkan pemakaian Iistrik berdasarkan aktual tenaga listrik yang terpakai dengan minimum garansi pemakaian Sebesar 17 mega watt Selama 10 tahun, namun demikian proyeksi pemakaian listrik dari pembangkit listrik milik PT Kwartadaya Dirganusa adalah sebesar 24 - 32 MW selama 10 tahun dimulai sejak tahun 2002 - 2012, dan kemungkinan pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas ini adalah selama 13 tahun atau sampai 2018 mengingat sumber minyak yang tersedia di wilayah Widuri.
Total biaya proyek yang diperlukan untuk penyediaan pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 17 mega watt adalah sebesar USD 17,483,371 yang dananya bcrsumber dari ekuitas dan pinjaman dari Bank. Analisa Investasi Proyek Pembangunan dan Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas 2 x 17 MW di Widuri Area, CNOOC Southeast Sumatra Ltd, Lepas Pantai, Laut Jawa, akan memberikan gambaran prospek dalam jangka panjang dan kelayakan investasi atas pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kelangsungan operasi dan jaminan pasokan listrik kepada CNOOC SES Ltd untuk menggerakkan mesin-mesin pengeboran minyak mentah dan peralatan produksi minyak. Selain itu dengan penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk melakukan evaluasi dan etisiensi biaya-biaya operasional atau perubahan-perubahan kontrak yang bisa dilakukan untuk kelangsungan pengoperasion Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Widuri Area, CNOOC SES Ltd.

China National Offshore Oil Corporation ("CNOOC") Southeast Sumatra Limited (as previous called YPF Maxus Southeast Sumatra BV) as one of oil Production Sharing Contractor (“PSC”) company with Pertamina and it’s the biggest suppliers of crude oil offshore in Indonesia, and Widuri area is one of CNOOC’s largest offshore tield, located 100 miles North of Jakarta. In order to increasing oil production at offshore Widuri field, therefore CNOOC required additional supplying electricity and following this requirement CNOOC intends to made contract with PT Kwartadaya Dirganusa has established a fully licenced wholly owned Indonesian company which in supplying specialized on servicing and providing facilities and electricity power for Oil and Gas Company and Industry.
Contract means contract no. 332000673, Rental Gas Turbine Generation Unit (GTGU) 2 x 17 MW with Living Quarter Facility (LQF), where as first signed contract on June 9, 2000, PT Kwartadaya Dirganusa to provide 1 (one) unit Gas Turbine Generation Unit (GTGU) including supporting equipments for supplying electricity power with minimum capacity 17 MW during 10 years located at Widuri area, Offshore, Java Sea. Thereafter on October 2, 2002 CNOOC SES Ltd and PT Kwartadaya Dirganusa agreed to amend of contract to provide additional 1 (one) unit GTGU with capacity 17 MW, thereby total unit GTGU installed at Widuri Area are 2 (two) unit with capacity 2 x 17 MW for supply the electricity power required currently and requirement in future.
Currently, the both GTGU installed on above Platform Seafox 3 and operate with load consumption by CNOOC approximately 32 MW for 10 years period to provide electricity power required at Widuri Field. Both unit of GTGU is vital of power plant for oil production at Widuri area, because its provide about 40% from the total power requirement at Widuri area 78% MW.
Accordingly the contract, CNOOC SES Ltd will pay base on the actual power consumption with minimum guarzlntee power consumption is 17 MW For 10 years, meanwhile the forecast load electricity requirement from PT Kwartadaya Dirganusa’s GTGU is about 24 - 32 MW during 10 years since 2002 ~ 20l2, and possibility operation of power plant untill I8 (eighteen) years or 2018 considering of the resources of the oil in Widuri Area.
Total investment project to provide GTGU with capacity 2 x 27 MW is USD 17.4S3.377, and its funds resources from equity and credit facillities. Analysis Investment Project for Built and Operation of Gas Turbine Power Plant 2 x 17 MW at Widuri Area, CNOOC Southeast Sumatra Ltd, Offshore, Java Sea will describe of the prospecting in future and feasibility of Investment for Built and Operation of Gas Tubine Power Plant. Therefore, any 'action necessary required to continuity of operation and warranty supplying electricity power to CNOOC Southeast Sumatra Ltd for driven of wells for crude oil and production oil facilities. Beside that, this research also as reference for evaluate and efficiency of cost operation and amendments of contract in order for continuing operation of Gas Turbine Power Plant at Widuri Area, CNOOC SES Ltd.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>