Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meutia Aulia Rahmi
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana viktimisasi pekerjaan yang dialami oleh petugas lapangan Satpol PP DKI Jakarta, sejak petugas memilih untuk bekerja di Satpol PP hingga selama menjalankan tugas di lapangan. Satpol PP sebagai aparat penegak peraturan daerah dihadapkan dengan kondisi yang dilematis. Disatu sisi, petugas lapangan harus menegakan Perda. Disisi lain, petugas dihadapkan dengan permasalahan dan perlawanan oleh masyarakat dalam menjalankan tugasnya. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori penegakan hukum, within the job troble dan on the job trouble. Metode yang digunakan adalah mixed method dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner dan teknik pengumpulan data kulitatif melalui wawancara tidak berstruktur.

This mini thesis discussed about how risk of job victimization which is experienced by Satpol PP field officer, ever since that officers chose to work at Satpol PP until did their duty on the field. Satpol PP as a local law enforcer is faced by a dilemmatic condition. On one side, they have to uphold local law and on the other side, they are confronted by problems and oppositions from society when doing their job. The theories that had been used in this research were law enforcement theories, within the job trouble, and on the job trouble. The mixed method was applied in this research due to its purpose for reconfirming the results from different data sources by combining data collecting both quantitative approach and non structure interview technique with qualitative approach.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Diky Hudjatul Islam
"Perubahan dalam konteks perilaku organisasi adalah pergantian cara pandang dan perilaku dalam mengerjakan sesuatu untuk melakukan pergeseran dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan di masa datang. Perubahan perilaku organisasi yang pertama kali terjadi di Satpol PP di awali dengan faktor lingkungan strategis dengan terpilihnya Gubernur baru di DKI Jakarta yaitu Joko Widodo. Komitmen beliau untuk merubah wajah Satpol menjadi lebih humanis selanjutnya diimplementasikan oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta yaitu Kukuh Hadi Santosa. Model Gaya kepemimpinan, peran dan hambatan kepemimpinan Kasatpol PP dalam mengimplementasikan perubahan organisasi Satpol PP menjadi poin yang akan diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan yang telah ditentukan dan diperkuat dengan hasil kuesioner yang menggunakan teori Multifactor Leadership Question (MLQ), Skala Peran H.Mitzberg dan hambatan Kepemimpinan. Dari penelitian diketahui bahwa peran kepemimpinan memiliki dominasi besar dalam melakukan perubahan perilaku organisasi., selanjutnya model gaya kepemimpinan Kukuh Hadi selaku Kasatpol PP DKI adalah transformasional. Adapun peran kepemimpinan yang paling dominan adalah interpersonal, sedangkan hambatan kepemimpinan yang paling dominan karena faktor ketegasan, menyalahkan situasi dan kesejahteraan anggota.

A change in the context of organizational behavior is the turn of viewpoint and behavior in working on something to do shifting from its present state towards the desired state of the future. The change of organizational behavior firstly occurred in Satpol PP initiated with environmental factor strategic, with the chosen of the new governor of DKI Jakarta, namely Joko Widodo. Mr. Joko Widodo committed to change the face of Satpol PP to be more humanist, was upcoming implemented by the Head of Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santosa. A model of leadership style, role and leadership barrier of the Head of Satpol PP in implementing organizational change of Satpol PP being the point will be outlined in this study. The qualitative method was used in this study conducted by in- depth interview with specified informants and reinforced with the results of a questionnaire using the theory Multifactor Leadership Question (MLQ), the scale of role H.Mitzberg and the barrier in leadership. The study shown that the role of leadership has significant dominance in making change of organizational behavior. Furthermore, the model of leadership style of Kukuh Hadi as the Head of Satpol PP DKI is transformational. As for the most dominant role of leadership is interpersonal, whereas the most dominant leadership barrier due to assertive"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf;
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Rahayu Pusparini
"ABSTRAK
Kepuasan kerja dan Loyalitas Kerja merupakan salah satu elemen kunci pengelolaan
sumber daya manusia, maka penting bagi penulis menganalisis Kepuasan dan
Loyalitas kerja untuk melakukan perubahan cara kerja yang sesuai dengan nilai-nilai
Kepuasan dan Loyalitas kerja guna meningkatkan kemampuan dan komitmen sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi pegawai.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada penelitian ini bertujuan
untuk Menganalisis pengaruh Gaji, Tunjangan, dan Penghargaan terhadap Kepuasan
Kerja, apakah berpengaruh secara sendiri-sendiri ataukah secara bersama-sama
mempengaruhi Kepuasan Kerja. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap
Loyalitas Kerja.
Penelitian ini termasuk penelitian analitik design cross sectional dimana populasinya
adalah Pegawai Negeri Sipil di Satuan Pol PP Kabupaten Pemalang. Dimana seluruh
personel Pol PP kabupaten pemalang sebanyak 60 orang.
Oleh karena populasi memiliki karakteristik tertentu maka penentuan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengukuran terhadap variabel-variabel
dijabarkan dalam item-item pernyataan yang merujuk pada skala Likert, dengan
kisaran skor antara 1 – 5. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas: Gaji
(X1), Tunjangan (X2), dan Penghargaan (X3). sedangkan variabel terikatnya adalah
Kepuasan Kerja (Ŷ) dan Loyalitas Kerja (Ŵ). Data dianalisis menggunakan analisis
regresi linear berganda (multiple regresi).
Hasil penelitian membuktikan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas Gaji,
Tunjangan dan Penghargaan terhadap Kepuasan Kerja adalah 0,528 atau 52,8% dan
nilai F hitung = 5.521 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 (Sig p < 0,05) yang
berarti Gaji, Tunjangan dan Penghargaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Kerja. Pengaruh Variabel Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas Kerja adalah
0.759 atau 75.9% dan nilai F hitung = 10.973 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,002 (Sig p < 0,05) yang berarti Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Kerja.
Sedangkan hasil penelitian besarnya pengaruh variabel bebas budaya kerja
terhadap komitmen hanya sebesar 0,044 atau 4,4% dan nilai F hitung = 0,893 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,489 (p > 0,05) yang berarti budaya kerja tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen.

ABSTRAK
Job satisfaction and Job Loyalty is one of the key elements of human resource
management, it is important for authors analyzed Satisfaction and Loyalty of work to
make changes to the way work is in accordance with the values of work satisfaction
and loyalty in order to increase the capability and commitment in accordance with the
duties and functions employees.
Based on the background and the existing formulation of the problem, this study aims
to analyze the influence of Salary , Allowances , and Recognition on Job Satisfaction
, affect whether individually or jointly affect job satisfaction . Is Job Satisfaction
Loyalty affect the Work.
This study includes a cross-sectional analytical study design where the population is
the Civil Service Police Unit PP Pemalang. Where the whole of all district personnel
Pol PP 60 people.
Therefore, the population has a certain characteristic sampling done using simple
random sampling technique. The data was collected using a questionnaire.
Measurement of the variables described in the statement items that refer to a Likert
scale, with a score range between 1-5. Variables in this study are independent
variables: Salary (X1), allowances (X2), and Awards (X3). While the dependent
variable is job satisfaction (Ŷ) and Loyalty Work (Ŵ). Data were analyzed using
multiple linear regression analysis (multiple regression).
The research proves that the influence of the independent variable Salary, Allowances
and Recognition on Job Satisfaction is 0.528 or 52.8 % and the calculated F value =
5,521 with a significance level of 0.002 (Sig p < 0.05) which means the Salary,
Allowances and Awards have significant influence on job satisfaction. Variables
Influence Job Satisfaction to Loyalty Work is 0.759 or 75.9 % and the value of F
count = 10 973 with a significance level of 0.002 (Sig p < 0.05) which means that job
satisfaction has a significant influence on Loyalty Work.
The research of the influence of free variables work culture to a commitment of only
0,044, or 4.4 % and the calculated F value = 0.893 with a significance level of 0.489
(p > 0.05), which means the work culture does not have a significant effect on
commitment ."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiana Dwiyanti
"Skripsi ini membahas mengenai pelecehan seksual pada perempuan di tempat kerja dengan lokasi studi kasus di Kantor Satpol PP Provinsi DKI Jakarta. Ditulis dengan menggunakan perspektif kriminologi feminis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi-partisipatoris yang memungkinkan peneliti untuk ikut merasakan apa yang dialami oleh subjek penelitian dan memahami langsung fenomena yang terjadi di dalamnya. Penelitian ini menggambarkan bentuk-bentuk pelecehan yang terjadi di Kantor Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, faktor-faktor penyebab pelecehan seksual di Kantor Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, dan resistensi dari para korban pelecehan seksual di kantor tersebut.

This thesis described the sexual harassment in the workplace with the Office of Study Sites in Jakarta municipal police. Written using feminist criminology perspective, this study used a qualitative approach with participatory observation method which enables researchers to come to feel what is experienced by the subject of research and understanding the phenomena that occurs directly in it. This study describes the forms of abuse that occur in the Office of DKI Jakarta municipal police, the factors that cause sexual harassment in the Office of DKI Jakarta municipal police, and the resistance of the victims of sexual harassment in the office."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahya Aswindo
"Diabetes Melitus DM merupakan gangguan metabolik dari berbagai penyebabhiperglikemia kronik dengan gangguan metabolisme karbohidrat lemak danprotein akibat adanya kecatatan sekresi insulin kerja insulin maupun keduanya. Penyakit DM tipe 2 merupakan salah satu penyebab utama kematian atau sekitar2 1 dari seluruh kematian di dunia.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia riwayat keluarga DM asupan zat gizi gaya hidup dan indeks antropometri terhadap risiko diabetes melitus serta mengetahui faktor risiko dominan terhadap kejadian DM pada Satpol PP di wilayah kerja Kota Administratif Jakarta Timur Tahun 2015.
Penelitian ini merupakan penelitiancross sectional study Variabel dependen dalam penelitian ini adalah diabetes mellitus dan variabel independen adalah usia riwayat keluarga DM asupan karbohidrat lemak protein serat konsumsi gula konsumsi alkohol kebiasaan merokok IMT lingkar pinggang RLPP RLPTB. Pengambilan sampel dilakukandengan teknik simple random sampling Jumlah sampel dalam penelitian inisejumlah 150 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubunganantara asupan karbohidrat pvalue 0 004 asupan lemak pvalue 0 003 RLPP pvalue 0 006 dan konsumsi gula pvalue 0 009 dengan kejadian DM. Faktor risiko dominan kejadian DM pada pegawai Satpol PP di wilayah kerja KotaAdministratif Jakarta Timur tahun 2015 adalah asupan lemak OR 20 538 95 CI 2 573 163 939 asupan karbohidrat OR 2 7 95 CI 1 359 6 233 danRLPP OR 0 39 95 CI 0 176 0 878.

Diabetes mellitus DM is a metabolic disorder of various causes of chronichyperglycemic with carbohydrate fat and protein metabolism disorder caused bydefects in insulin secretion insulin mechanism or both of them DM type 2 is oneof the main causes of death around 2 1 of death in the world.
The main objective of this study was to determine the relation between age family historyof DM nutrients intake life style and anthropometry index to the risk of DM andto determine the dominant risk factor to DM in civil service police unit at East Jakarta in 2015.
The study was a cross sectional study The dependent variablewas diabetes mellitus and independent variables were age family history of DM carbohydrate fat protein and fiber intake sugar and alcohol consumption smoking habit BMI waist circumference waist to hip ratio WHR and waistto height ratio WHtR Simple random sampling was used as a samplingtechnique a required sample size for this study were 150 participants.
The results show that there were significant relationship between carbohydrate intake pvalue 0 004 fat intake pvalue 0 003 WHR pvalue 0 006 and sugarconsumption pvalue 0 009 to DM The dominant risk factors to DM in civil service police unit at East Jakarta in 2015 were fat intake OR 20 538 95 CI2 573 163 939 carbohydrate intake OR 2 7 95 CI 1 359 6 233 and WHR OR 0 39 95 CI 0 176 0 878.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Wicaksono
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu tingginya angka kasus perundungan yang terjadi pada kalangan pelajar. Studi-studi sebelumnya menyatakan bahwa tingkat status sosial ekonomi (SSE) dan modal sosial merupakan faktor-faktor penting yang menyebabkan terjadinya praktik perundungan di sekolah. Siswa yang berasal dari tingkat SSE rendah lebih sering menjadi korban perundungan dibandingkan dengan siswa yang berasal dari tingkat SSE tinggi. Begitupun dengan modal sosial, siswa yang memiliki tingkat popularitas rendah dan jaringan sosial yang lemah cenderung lebih rawan menjadi korban. Untuk mengisi ruang literatur, penulis menggunakan analisis multi-sebab terhadap variabel tingkat SSE dan modal sosial secara bersamaan, serta berupaya untuk melihat faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi praktik perundungan di sekolah. Secara khusus, studi ini menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan siswa menjadi korban perundungan di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik olah data regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki modal sosial rendah 6 kali lebih berpotensi menjadi korban perundungan dibandingkan dengan siswa yang memiliki modal sosial tinggi. Sementara itu, variabel tingkat SSE dinyatakan tidak berkorelasi dengan kejadian viktimisasi perundungan di SMAN X. Oleh karena itu, variabel modal sosial diketahui merupakan faktor yang lebih dominan sebagai penyebab terjadinya praktik perundungan dibandingkan dengan variabel tingkat SSE.

ABSTRACT
One of the problems of education in Indonesia is the high number of bullying practice that occur among students. Previous studies stated that the level of socioeconomic status (SSE) and social capital were important factors that led to the practice of bullying in schools. Students from low SSE levels are more often victims of bullying practice compared to students from high SSE levels. Likewise with social capital, students who have a low level of popularity and weak social networks tend to be more vulnerable to being victims. To fill the literature space, the author uses multi-cause analysis of SSE level variables and social capital simultaneously, and seeks to see more dominant factors in influencing bullying practice in school. In particular, this study analyzes the factors that caused students to become victims of bullying practice at school. This study uses a quantitative approach with survey methods and binary logistic regression data processing techniques. The results showed that students who had low social capital were 6 times more likely to be victims of bullying practice compared to students who had high social capital. Meanwhile, the SSE level variable is stated not to correlate with the incidence of bullying victimization at SMAN X. Therefore, the variable of social capital is known to be a more dominant factor as a cause of bullying victimization compared to the SSE level variable."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Bona Ricki Jeferson
"Setiap warga negara memiliki kesamaan kedudukan di dalam hukum dan berkehidupan bernegara. Selain itu, setiap warga negara juga berhak atas perlindungan terhadap setiap bentuk diskriminasi ras dan etnis. Namun bentuk-bentuk tindakan yang merugikan atau viktimisasi masih saja di alami oleh mereka yang beretnis minoritas seperti halnya etnis Tionghoa. Melalui pendekatan penelitian kualitatif dengan menambahkan proses survei terhadap mereka yang beretnis Tionghoa di Kota Jakarta menjelaskan bahwa Double victimization yang dirasakan oleh etnis Tinghoa adalah situasi atau keadaan yang membuat seseorang atau sekelompok orang etnis Tionghoa menjadi korban karena sudah diterima sebelum kejadian kejahatan terjadi. Stereotipe dan prasangka menimbulkan unsur kebencian yang dilakukan oleh kelompok lain terhadap etnis tersebut sudah tertanam di setiap benak masyarakat umum. Berdasarkan pada klasifikasi korban, maka etnis Tionghoa di katakan sebagai socially weak victims, yaitu kaum minoritas yang memiliki posisi sosial lemah dalam tatanan masyarakat dan memiliki tendensi yang cukup tinggi untuk menjadi korban ataupun dieksploitasi oleh elemen kejahatan. Stigma and Social Identity yang melekat pada mereka yang beretnis Tionghoa, sebagai mana dijelaskan oleh Goffman menciptakan sarana untuk mengelompokkan orang dan atribut pelengkap yang dianggap wajar dan alami bagi setiap anggota kelompok yang pada dasarnya merugikan mereka yang beretnis Tionghoa.

Every citizen has the same position in the law and has a state of life. In addition, every citizen also has the right to protection against any form of racial and ethnic discrimination. However, forms of harm or victimization are still experienced by those who are ethnic minorities like the Chinese. Through a qualitative research approach by adding a survey process to those of Chinese ethnicity in the City of Jakarta, it was explained that Double victimization felt by ethnic Tinghoa was a situation or situation that made a person or group of ethnic Chinese victims because they were received before the crime occurred. Stereotypes and prejudices create an element of hatred carried out by other groups towards ethnicity that has been embedded in the minds of the general public. Based on the classification of victims, Chinese are said to be socially weak victims, namely minorities who have a weak social position in the society and have a high tendency to become victims or be exploited by elements of crime. The Stigma and Social Identity inherent in those who are ethnic Chinese as explained by Goffman creates a means to classify people and complementary attributes that are considered natural and natural for each group member which basically harms those of Chinese ethnicity."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pupung Wahyu Purnama
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara kompensasi, kepuasan kerja dengan disiplin kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor serta sejauh mana hubungan antara ketiga variable tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja dan hubungan antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Penelitian bersifat deskriptif dan asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data atau instrumen berupa skala ordinal dan merupakan pemahaman kuantitatif yang diterjemahkan ke dalam bentuk angka-angka agar dapat dianalisa menggunakan program statistik SPSS (Statitistical Product and Service Station) versi 15,0. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala likert. Populasi dari peneltian ini adalah seluruh petugas lapangan di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor jumlah keseluruhan populasi sebanyak 141 orang. Dari seluruh populasi tersebut kemudian semuanya dijadikan sampel penelitian ini.
Hasil pengolahan data dan pembahasan menunjukkan dengan tingkat kepercayaan 95 %, kompensasi berhubungan dengan kepuasan kerja sebesar 0,526 dan determinasi (r2) sebesar 27,7%. Sedangkan dari uji hipotesis diketahui t hitung sebesar 6,902 lebih besar dari t tabel sebesar 1,960. Artinya hipotesis awal penelitian yaitu terdapat hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja teruji secara statistik dan hasil pengolahan data dan pembahasan juga menunjukkan pada tingkat kepercayaan 95 % kepuasan kerja berhubungan dengan disiplin kerja sebesar 0,566 dan determinasi (r2) sebesar 32 %. Sedangkan dari uji hipotesis diketahui t hitung sebesar 7,759 lebih besar dari tabel sebesar 1,960. Artinya hipotesis awal penelitian yaitu terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja juga teruji secara statistik.
Dari hasil pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa bila terdapat peningkatan pada kompensasi yang diterima oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor maka peningkatan tersebut akan berdampak secara langsung terhadap kepuasan kerja petugas dan adanya peningkatan kepuasan kerja petugas akan berdampak secara langsung terhadap disiplin kerja petugas lapangan di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor. Oleh karena itu, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor disarankan untuk memenuhi kebutuhan petugas, karena bila kepuasan kerja petugas tercapai maka disiplin kerja petugas akan meningkat.

The aim of the research is to find out the relation of compensation, job satisfaction on officer?s discipline work in the Municipal Government Police Department and how far the relations between those three variables. Besides the aim of this research is also look at the relations of compensation and job satisfaction and the relation of job satisfaction and discipline of work in the department. This research is a descriptive and associative by using quantitative approach, where data or instrument such as an ordinal scale as akualitative data that will be translated into numeric analisys by using statistical program, SPSS (statistical product and service Station) version 15.0. In collecting data, this research using quetionnaire with structured statement (Likert scale). The population of this research is all the Municipal Government Police Department officers in Bogor with the total amount of the population is about 141 respondent. All that population then become the sample of this research.
Based on the result of data processing and discussion we can find out that in the trust level is 95 %, realtion of compensation and job satisfaction in the rate of 0,526 and determination (r2) is 27,7 %. From the hypothesis test known that t count is 6,902 more than t table wich is 1,960. It means that early hypothesis of the resesarch is there?s a relation of compensation and job satisfaction tested statistically and the result of data processing and discussion is also show that in the trust level is 95 %, realtion of job satisfaction and discipline of work in the rate of 0,566 and determination (r2) is 32 %. While the hypothesis test known that t count is 7,759 more than t table wich is 1,960. It means that early hypothesis of the resesarch is there?s a relation of job satisfaction and discipline of work also tested statistically.
As the result of the discussion above, can be concluded that if there is an increasing of the compensation that recieved, that increasing will straightly affected to the job satisfaction of the officer and the increasing of officer?s job satisfaction will straightly affected to the discipline of work of the officer Municipal Government Police Department in Bogor. So, Municipal Government Police Department in Bogor is sugested to fulfill the need of the officers, because if the job satisfaction is recahed, the discipline of work will increase."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24434
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Tri Buana Tunggal Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman kekerasan perempuan yang dilacurkan sebagai korban kekerasan negara yang direpresentasikan melalui aparat penertiban. Penelitian ini dilihat dalam tinjauan kriminologi dengan menggunakan perspektif gender dalam menjelaskan kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan yang dialami oleh perempuan yang dilacurkan, bentuk kekerasan, reaksi, dan dampak mereka terhadap kekerasan yang dialami perempuan yang dilacurkan. Dalam menganalisa digunakan Dalam menganalisa digunakan perspektif feminis yang mana dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk kajian kriminologi, berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak serta keadilan untuk perempuan.
Tipe Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sedangkan untuk pendekatan penelitiannya adalah kualitatif yang menggunakan perspektif gender dalam memperoleh data dan informasi mengenai perempuan. Peneliti telah melakukan wawancara 3 orang perempuan sebagai subyek inti. Hasil penelitian menemukan bahwa perempuan yang dilacurkan mengalami kekerasan yang sangat erat dengan victim blaming dari stigma yang mendiskriminasikan mereka. Penelitian ini merekomendasikan kepedulian sosial dari masyarakat maupun pemerintah mengenai hak-hak asasi perempuan yang dilacurkan.

This research is aimed to see the violence experienced of women which is involved in prostituted women as state violenced. This research is seen from criminology and gender overview to see violenced of women. The study also describe violence factors, violence forms, reaction, and impact with their violences. In analyzing the data the researcher uses feminist perspective which have contribution to defend rights and justice for women.
This research method appertain into field research. While the research approach is qualitative which use feminist perspective to collect data and information about women. Researcher have conducted interviews 3 woman as the core subjects. This result find women prostituted got victim-blaming from stigma which is discriminated them. This result recommended social cares from society and goverment about prostituted women rights.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Mutia Rini
"Penelitian ini membahas tentang penghayatan dan pemaknaan Pekerja Rumah Tangga (PRT) perempuan atas pekerjaan domestik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berperspektif gender dengan metode wawancara terfokus, observasi, dan studi dokumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi realitas sosial yang terungkap melalui pengalaman PRT perempuan. Hasil penelitian menemukan bahwa PRT belum terbebas dari ketertindasan, yaitu eksploitasi, marginalisasi, dan ketidakberdayaan yang berimplikasi pada melemahnya posisi tawar dan ketidakjelasan atas upah, deskripsi kerja, dan jam kerja. Penyebab ketidakjelasan ini, yaitu: pertama,pekerjaan domestik dan pengasuhan anak dimaknai sebagai pekerjaan dan tanggung jawab perempuan. Kedua, hubungan kekeluargaan yang menjadikan PRT tidak dapat bekerja secara profesional. Ketiga, tidak adanya dukungan kebijakan negara sebagai perlindungan PRT. Keempat,masih kurangnya penghargaan masyarakat atas pekerjaan rumah tangga. Penelitian ini merekomendasikan untuk mendukung segera diratifikasinya Konvensi ILO Nomor 198 dilanjutkan dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang Perlindungan PRT.

This thesis discusses the comprehension and interpretation of domestic work among female domestic workers. The research used qualitative approach with gender perspective done through semi-structured interviews, observations and documents analysis methodology. The purpose of the research is to describe the social realities unraveled through female domestic workers experiences. The study found that female domestic workers are yet to be liberated from oppresion, I.e. exploitation, marginalization, and powerlessness; this weakens their bargaining position and creates unclearness in wage, job description and working hour. The reasons for the unclearness are, firstly, domestic work and child-rearing are considered to be the job and responsibilities of women. Secondly, the familial way of relating is making the domestic workers difficult to work professionally. Thirdly, there is no government regulatory support that could protect domestic workers. Fourthly, the lack of appreciation from the community towards domestic work. This thesis recommends to support the ratification of ILO Convention no. 198 followed by legitimizing the domestic worker protection bill draft."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>