Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akbar Priyono
"Jawa adalah suku mayoritas di negara Indonesia, beragam kreasi dan kearifan terlahir di komunitas ini. Ada satu hal yang menjadi acuan dalam kehidupan bermasyarakat yakni moralitas dalam kepemimpinan. Di dalam Serat Kalatidha disinggung moralitas kepemimpinan yang kian merosot dan memicu huru-hara. Dalam tulisan ini akan dibahas peristiwa Dombreng, sebuah peristiwa berupa hukuman yang dilahirkan oleh rakyat di pinggiran pantai utara Jawa (eks Karisidenan Pekalongan: Tegal, Brebes, dan Pemalang) tahun 1945. Dombreng adalah hukuman bagi pemimpin yang lalim dan korup serta meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Peristiwa Dombreng seolah merepresentasikan makna yang tersirat di dalam Serat Kalatidha karya Ranggawarsita (1802-1873). Melalui pendekatan Linguistik akan dilakukan analisis terhadap dua kasus yang berbeda zaman ini.

Javanese is a majority tribe in Indonesia. Creation and wisdom were born in this comunity. There is one thing to be a reference in their community life, which is morality of leadership. In Serat Kalatidha which was written in leadership morality was decreased and chaos. In this writing will discuss about an event of Dombreng punishment, it was born by “Pantura” „North Central Java‟ Peoples (Eks Karisidenan Pekalongan: Pemalang, Tegal, Brebes). Dombreng is the punishment for a bad leader, corruptly, and who leave humans value. The Dombreng event is representation a means is written in Serat Kalatidha. Linguistic approximation method will be used to analize on two these different cases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Buku ini berisi puisi berjudul 'Kalatidha' karya R. Ng. Ranggawarsita yang sangat terkenal. Puisi tersebut diperkenalkan oleh Ki Padmasusastra."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1931
BKL.0396-PU 4
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nur Puji Lestari
"Manusia senantiasa bersikap waspada dalam menjalani kehidupannya. Sikap kewaspadaan tidak hanya ditujukan kepada diri sendiri, tetapi juga kepada sesama, dan Sang Pencipta. Konsep kewaspadaan dalam budaya Jawa dapat ditemukan dalam Serat Kalatidha, dalam bentuk unen-unen ‘proposisi berbahasa Jawa yang berisi ajaran kehidupan’. Sumber data penelitian adalah suntingan Serat Kalatidha jilid 1 (pupuh 1-12) pada tahun 1991 oleh Kamajaya yang mengandung konsep kewaspadaan dan diperoleh melalui teknik simak catat. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana makna unen-unen berbahasa Jawa yang memuat konsep kewaspadaan dalam Serat Kalatidha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kewaspadaan sebagai ajaran moral yang terkandung dalam makna unen-unen berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori metafora dari Lakoff dan Johnson (1987) yang dikembangkan oleh Rahyono (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 unen-unen, ditemukan konsep kewaspadaan kepada diri sendiri sebanyak 6 unen-unen, kepada sesama sebanyak 2 unen-unen, dan kepada Sang Pencipta sebanyak 2 unen-unen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep kewaspadaan dalam masyarakat Jawa berkaitan dengan rasa batin dalam upaya medekatkan diri dengan Sang Pencipta sehingga dapat menciptakan keseimbangan hubungan antara diri sendirinya, orang lain, dan kepada Tuhan.

Humans are always vigilant in living their lives. The attitude of vigilance is not only aimed at oneself, but also towards others, and the Creator. The concept of vigilance in Javanese culture can be found in Serat Kalatidha, in the form of unen-unen 'a Javanese proposition containing the teachings of life'. The source of the research data is the edited Serat Kalatidha volume 1 (pupuh 1-12) in 1991 by Kamajaya which contains the concept of alertness and is obtained through the note-taking technique. The problem in this research is how the meaning of unen-unen in Javanese language which contains the concept of vigilance in Serat Kalatidha is defined. This study aims to explain the concept of vigilance as a moral teaching contained in the meaning of unen-unen in Javanese. This research using qualitative descriptive method was analyzed using the metaphorical theory of Lakoff and Johnson (1987) which was developed by Rahyono (2012). The results showed that from 10 unen-unen, found the concept of self-awareness as many as 6 unen-unen, 2 unen-unen to others, and 2 unen-unen to the Creator. This study concludes that the concept of vigilance in Javanese society is related to the inner feeling in an effort to get closer to the Creator so that it can create a balance relationship between oneself, others, and to God."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lintar Eka Pratama
"Penelitian ini membahas tentang konsep dharma yang terdapat dalam Serat Kalatidha karya Ranggawarsita yang telah disunting oleh Kamajaya dalam buku “Lima Karya Pujangga Ranggawarsita ”. Serat Kalatidha berisikan tentang kritik Ranggawarsita kepada kinerja pemerintahan serta keadaan masyarakat pada masa itu. Ranggawarsita dalam Serat Kalatidha berpengaruh besar dalam menyampaikan nilai-nilai sosial kepada para pembaca. Nilai-nilai sosial tersebut masa memiliki relevansi terhadap kehidupan masa kini. Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep dharma yang terdapat di dalam Serat Kalatidha dan relevansinya terhadap kehidupan masa kini. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa konsep dharma yang terdapat di dalam Serat Kalatidha memiliki relevansi pada masa kini melalui kajian hermeneutika. Kajian hermeneutika menelusuri makna dari permukaan isi teks menuju makna terselubung di dalam teks. Hasil penelitian ini mengklasifikasikan konsep dharma dalam Serat Kalatidha ke dalam dua golongan, yaitu konsep dharma bagi pemimpin negara dan konsep dharma bagi warga negara. Kesimpulan penelitian ini adalah konsep dharma dalam Serat Kalatidha dapat dijadikan sebagai pedoman karena relevansinya dalam menjalani kehidupan masa kini untuk mencapai kehidupan bernegara yang harmonis.

This study discusses the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha by Ranggawarsita which has been edited by Kamajaya in the book “Lima Karya Pujangga Ranggawarsita”.Serat Kalatidha contains Ranggawarsita’s criticism of the government’s performance and the state of society at that time. Ranggawarsita in Serat Kalatidha has a big influence in conveying social values to the readers. These social values have relevance to today’s life. The problem that can be formulated in this study is how the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha and its relevance to today’s life. The purpose of this study is to prove that the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha has relevance today through the hermeneutics studies. The study of hermeneutics through the meaning of the surface of the text to the hidden meaning in the text. The results of this study classify the concept of dharma in Serat Kalatidha into two groups, namely the concept of dharma for state leaders and the concept of dharma for citizens. The conclusion of this study is that the concept of dharma in the Serat Kalatidha can be used as a guide because of its relevance in living today’s life to achieve a harmonious state life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Maratu Rodiyah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang makna Surat Al-Fatihah dalam Serat Suluk Ngabdulsalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna Surat Al-Fatihah yang ada dalam Serat Suluk Ngabdulsalam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori segitiga makna Odgen dan Richards (1952). Hasil penelitian ini menemukan adanya kata-kata berupa bagian tubuh manusia yang sengaja digunakan Seh Ngabdulsalam dalam menterjemahkan makna Surat Al-Fatihah. Dengan mengaitkan antara bagian tubuh manusia dan Surat Al-Fatihah, maka makna Al-Fatihah yang sebelumnya asing terdengar bagi kehidupan masyarakat menjadi lebih mudah diterima karena menggunakan sarana bagian-bagian tubuh manusia.

ABSTRACT
This thesis discuses about the meaning of Al-Fatihah at Serat Suluk Ngabdulsalam. The purpose of this thesis is to determine the meaning of Al-Fatihah in Serat Suluk Ngabdulsalam. This thesis using qualitative research methods. The theory that using on this thesis is triangle meaning theory by Odgen and Richards (1952). The result of this thesis is to finding the words form part of the human body that intentionally used by Seh Ngabdulsalam to purpose the meaning of Al-Fatihah. By linking between part of human body and Al-Fatihah, then comes the easier way to learn the meaning about Al-Fatihah."
2015
S61147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Evlin
"Skripsi ini membahas berbagai kritik sosial yang terdapat dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma beserta cara pengungkapan kritik tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan berbagai kritik sosial dan cara penyampaian kritik yang terdapat dalam Kalatidha. Dalam Kalatidha, terdapat delapan kritik yang ditujukan kepada pemerintahan Orde Baru dan lima kritik yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, Seno Gumira Ajidarma menggunakan enam cara yang khas untuk mengungkapkan kritik dalam novelnya kali ini.

This thesis discuss about the social criticism and the novelist's method of criticizing in Kalatidha. This research is using the literature sociology approaching. The aim of this research is to mention all of the critiques and the novelist?s method. There are eight critiques for Orde Baru government and five critiques for Indonesian people that had founded in the novel. From this research, we also know that novelist had his six own style which was the unique way of criticizing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcholish
"ABSTRAK
Tesis ini membahas diskursus kegilaan dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira
Ajidarma dengan menggunakan konsep analisis diskursus. Penelitian difokuskan
untuk melihat bagaimana konstruksi diskursus kegilaan dalam teks novel
Kalatidha dan bagaimana konstruksi diskursus kegilaan tersebut mendestabilisasi
diskursus kegilaan dominan pada masa Orde Baru. Hasil analisis menunjukkan
bahwa konstruksi diskursus kegilaan dalam novel Kalatidha tidak didasarkan
secara total pada struktur paradigma tertentu, baik itu pada kerangka paradigma
modern maupun paradigma pasca-struktural. Kecenderungan tersebut
direfleksikan secara kritis melalui pernyataan-pernyataan metaforis dan kisahkisah
alegori satir tentang kegilaan para tokoh utama dalam memaknai praktik
diskursif anti-komunis 1965-1966. Diskursus kegilaan dalam novel Kalatidha
mengungkap sejumlah ironi dan kontradiksi dalam diskursus kegilaan dominan
sehingga setiap konstruksi pemaknaan dalam teks tampak tidak utuh dan stabil

ABSTRACT
This thesis discusses the discourse of madness in the novel Kalatidha Seno
Gumira Ajidarna using discourse analysis concept. This research focused on how
the construction of the discourse of madness in the text of the novel Kalatidha and
how the discourse of madness in the novel destabilize the dominant thinking about
the madness in the New Order. The analysis showed that the construction of the
discourse of madness in the novel Kalatidha not based totally on the structure of a
particular paradigm, be it in the framework of the modern paradigm and poststructural
paradigm. That tendency was critically reflected through metaphorical
statements and satirical allegory stories about the madness of the main character
in apprehending the anti-communist discursive practice in 1965 to 1966.
Discourse of madness in the novel Kalatidha reveals a number of ironies and
contradictions within the dominant discourse of madness, so that any construction
of meaning in the text looked intact and stable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Rochkyatmo
Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2002
899.222 AMI k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Susilastri
"Tesis ini membahas keadilan dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma.Penelitian ini menggunakakan metode deskriptif analitik. Kajian sosiologi sastra digunakan dengan alasan Kalatidha dipandang sebagai teks yang diciptakan oleh pengarang sebagai bentuk usaha menanggapi realitas di sekitarnya, berkomunikasi dengan realitas, atau menciptakan kembali realitas itu. Kalatidha mengangkat persoalan keadilan dalam kisah-kisah di balik G 30 S/PKI tahun 1965 dengan cara metaforis yaitu sebagai 'dunia kabut', sebuah sisi suram dari peristiwa yang bersifat nasional. Pemerintah Orde Baru telah membuat narasi resmi tentang G 30 S/PKI; terhadap realitas sosial tersebut Kalatidha berfungsi sebagai penegasi.

This thesis studies about justice which is represented in Kalatidha, a novel by Seno Gumira Ajidarma. This research is using analytic descriptive method. The sociology of literature is used because Kalatidha as a text created by author as effort to answering of reality, communicating with reality, or re-create that reality. Kalatidha criticize the problem of justice behind G 30 S/PKI in 1965, by using metaphor. It is represented as a 'fog world', a dark side of national incident. New Order government had created official explanation about G 30 S/PKI; Kalatidha has a function as a negation of that social reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T38871
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>