Ditemukan 13840 dokumen yang sesuai dengan query
Pahalatua, Dovan
"Kapal memiliki batas usia dalam pengoperasiannya. Galangan scrapping bisa menjadi solusi untuk industri perkapalan nasional Indonesia dan diharapkan bisa menjadi galangan scrap percontohan yang memenuhi regulasi dan menjadi bahan masukan untuk Pemerintah dan pihak PEMDA Kabupaten Tanggamus. Ship Scrapping adalah aktivitas membongkar seluruh atau sebagian suatu kapal yang bertujuan untuk mengembalikan komponen-komponen dan material untuk diproses ulang dan digunakan kembali. Perancangan galanganscrapping berkapasitas maksimum 30.000 DWT ini berdasarkanIMO (International Maritime Organization), galanganscrapping yang tidak mencemari lingkungan.Ramah lingkungan didefinisikan bahwa dengan fasilitas yang ada, limbah dari proses scrapping tidak mencemari lingkungan baik darat maupun laut. Perancangan terdiri dari fasilitas galangan scrapping dan desain layout galangan.
The ship has an age limit to operate. Scrapping shipyard could be a solution to Indonesia's national shipping industry and expected to be a pilot project that satisfies scrap yard regulation and become inputs to the Government and the Local Goverment of the Regency Tanggamus. Ship Scrapping is the activity of unpacking all or part of a ship that aims to restore the components and materials for reprocessed and reused. The design of the maximum capacity of 30,000 DWT scrapping shipyard based on IMO (International Maritime Organization), the scrapping shipyard does not pollute the environment. Environmentally friendly is defined that with existing facilities, waste from the process of scrapping is not polluting the environment both ashore and at sea. The design consists of a scrapping shipyard facilities and design layout scrapping shipyard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56855
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aditya Fachry Indianto
"Sejak diterbitkannya Asas Cabotage pada tahun 2005, jumlah armada kapal Indonesia bertambah cukup signifikan. Kapal-kapal tersebut didominasi oleh kapal general cargo tua yang diimpor ataupun yang dibuat dalam negeri dan pasangan kapal tug and barge. Berdasarkan peraturan Hong Kong Convention, umur operasi kapal dibatasi hingga 25 tahun karena kapal tersebut akan tidak ekonomis untuk dioperasikan dan harus didaur ulang. Melihat banyaknya material berbahaya di dalam kapal, proses ship recycling harus dilaksanakan dengan aman dan ramah lingkungan.
Skripsi ini bertujuan untuk membuat desain tata letak fasilitas ship recycling yang ramah lingkungan dan berdasar pada peraturan nasional dan internasional, seperti Hong Kong Convention, dengan kapasitas maksimum kapal general cargo 30.000 DWT atau tongkang 330ft beserta kapal tundanya. Limbah-limbah yang ada di kapal dipastikan tidak akan mencemari area sekitar galangan dan laut dengan menggunakan desain tata letak galangan ini. Desain tata letak galangan ini juga akan mendukung proses ship recycling yang memperhatikan keselamatan pekerja dan lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdi Bagus Aprianto
"Salah satu industri yang direncanakan pada Kawasan Industri Maritim Kabupaten Tanggamus adalah industri galangan kapal. Galangan kapal ini direncanakan memiliki kapasitas di atas 50000 DWT. Alokasi area untuk galangan kapal ini adalah 750000 m2 yang akan digunakan untuk menunjang fasilitas pembangunan dan reparasi kapal. Penelitian kali ini menghasilkan empat klasifikasi fasilitas untuk pembangunan kapal yang dibutuhkan oleh galangan ini yaitu; Building berth, main and warehousing production, support production, dan lifting and transfer facility. Tata letak dari fasilitas pembangunan kapal untuk galangan ini didapatkan melalui metode systematic layout planning dengan alokasi area seluas 116.400 m2. Tipe dari tata letak ini adalah fix production layout dan pola aliran S-Shaped.
One industry that is planned at the Maritime Industrial Cluster Tanggamus is the shipbuilding industry. The shipyard is planned to have a capacity of over 50,000 DWT. Allocations for shipyard area is 750,000 m2 which will be used by the shipbuilding and repair facilities.The facility for the new building of ships required by this shipyard is : building berth, main production and warehousing, production support, and lifting and transfer facility. The layout of the facility's new building of ships for the shipyard obtained through systematic layout planning method with the use of area 116.400 m2. This type of layout is fixed layout and production flow pattern S-Shaped."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59738
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anak Agung Gede Putra Surya Widana
"Dock kolam merupakan salah satu fasilitas pengedokan kapal. Kondisi dok harus dalam keadaan baik dan aman ketika beroperasi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai perancangan pintu graving dock. Pintu graving dock yang ada pada saat ini di Indonesia adalah pintu dock yang sudah tua sehingga kondisi pintu dock tersebut tidak berada dalam kondisi optimal untuk dilakukan operasional. Oleh karena itu, diperlukan perancangan pintu graving dock untuk mengganti pintu dock yang sudah ada. Bentuk dan implementasi hasil dari perancangan adalah pergerakan pintu dok yang optimal, sesuai dengaan fungsi nya dan kemudahan untuk melakukan perawatan dan perbaiakan pintu dock akibat dari genangan air laut.
Graving Dock is one of the ship docking facility. The Condition of Graving Dock should be in good condition and safety when in operation. The Issues which examined in this research are about Dock Gate Design for Graving Dock. Gate Graving Dock tat exist in Indoenesia is the gate graving docks are old so that the condition of the Gate graving dock are not in optimal condition to do operations. Therfore, it is necessary to design Gate Graving Dock are durable and do not require great attention from the owner of the shipyard to perform repairs or improvements to the Dock Gate. The form and implementation of the result of the design is the optimal movement of the dock gate, according its functionality and ease of performing maintenance and repair dock gate due to stagnat sweater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62684
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lathif Prasetyo Wibisana
"Asas cabotage yang sudah berlaku di indonesia sangat berpengaruh pada dunia perkapalan nasional, terbukti dengan jumlah armada kapal nasional semakin lama semakin meningkat. Sejalan dengan asas cabotage & peningkatan jumlah kapal nasional. Industri perkapalan di indonesia juga mendapatkan dampak positif, salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan industri pengedokan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan kapal. Industri dok didalam negeri masih belum memiliki kapasitas dok yang mampu menampung perbaikan kapal nasional, maka dari itu diperlukan perencanagan suatu fasilitas dok yang sesuai untuk industri dok di indonesia.
Pada tugas akhir ini membahas mengenai perancangan suatu dok jenis dok apung yang memiliki kapasitas dapat menampung berbagai tipe kapal yang banyak beroperasi di indonesia. Perancangan dilakukan mulai dari menganalisa besar kapasitas dok apung, prarancangan dok, menentukan spesifikasi dok hingga perancangan konstruksi dok dengan melakukan analisa kebutuhan pengedokan dan kekuatan memanjang dari struktur dok sesuai dengan peraturan badan klasifikasi kapal yang nantinya dapat ditentukan bahwa rancangan dok yang sudah dibuat memenuhi peraturan dan aman saat beroperasi.
Cabotage principle which is already force in Indonesia is very influential in national shipping industry. The number of national fleet progressively increasing. In line with cabotage and the increase in the number of and national fleet effect on shipbuilding industry in Indonesia such as the docking industry for ship repair and maintenance. Nowadays, dockyard in Indonesia't have enough capacity to accommodate the entire national demand for ship repair and maintenance, therefore, Indonesia must to plan a dock facilities that suitable for dockyard industry in Indonesia.In this final project is discuss the design of a floating dock that have the capacity which is can accommodate many different types of vessels were operating in Indonesia. The design is done by starting from the determining the capacity of floating dock, initial design, determine the floating dock specification, design the dock construction and then longitudinal strength analysis of dock structure so the design can approved by classification society and comply with the regulation standard also to prove the dock design will safely operate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59898
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ryandika Aldilla Nugraha
"Telah dilaporkan untuk memisahkan protein dengan massa < 30 kDa maka tidak perlu disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 g. Belum ada standar pengaturan kecepatan sentrifugasi untuk separasi protein, terutama dengan massa molekul < 30 kDa.
Tujuan: Menguji pengaruh kecepatan sentrifugasi 11.000 g dan 13.000 g terhadap profil protein < 30 kDa pada supernatan saliva.
Metode: Supernatan saliva hasil sentrifugasi dengan kecepatan 11.000 g dan 13.000 g diuji dengan SDS PAGE untuk melihat proteinnya.
Hasil: Temuan protein supernatan saliva yang muncul setelah disentrifugasi 11.000 g dan 13.000 g sejumlah 35 dan 45 dengan kisaran massa molekul 9-27 kDa dan 8-18 kDa.
Kesimpulan: Kecepatan sentrifugasi 13.000 g memisahkan lebih banyak protein < 30 kDa dengan rentang yang lebih sempit dibandingkan dengan 11.000 g.
Previous research suggested that to see a protein with molecular mass < 30 kDa, centrifugation is not necessary. There is no standard procedure yet in regulating the centrifugation speed in order to separate salivary protein with particular molecular mass. Objective: To determine the effects of centrifugation speed 11.000 g and 13.000 g on the separation of salivary protein with molecular mass < 30 kDa. Method: The supernatant salivary centrifugation at the speed of 11.000 g and 13.000 g is tested with SDS PAGE to see the proteins. Result: Protein supernatant salivary that appeared after being centrifuged at 11.000 g and 13.000 g are 35 and 45 with molecular mass range at 9-27 kDa and 8-18 kDa. Conclusion: Centrifugation at 13.000 g separates more protein < 30 kDa with narrower range than 11.000 g."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rizky Surya Saputra
"Kelangkaan sumber energi di dunia sekarang ini menimbulkan polemik di masyarakat, yang berujung pada sulitnya mendapatkan sumber energi itu sendiri. Untuk itulah diperlukan teknologi alternatif yang menggunakan bahan bakar alternatif sebagai pengganti dari bahan bakar fosil. Salah satunya melalui teknologi gasifikasi dengan menggunakan Downdraft Gasifier, yang menghasilkan gas mampu bakar dengan mengkonversikan bahan bakar padat, khususnya biomassa.
Penelitian sebelumnya sudah dilakukan dengan menggunakan percampuran antara cangkang kelapa dan sekam padi sebagai bahan bakar biomassa penggerak sistem gasifikasi ini. Akan tetapi, penggunaan cangkang kelapa ini dinilai kurang efektif mengingat pemakaiannya yang masih banyak di masyarakat dan produksinya masih tidak se-massal sekam padi, yang merupakan produk pokok rakyat Indonesia. Untuk itulah pada penelitian ini dilakukan optimasi sistem gasifikasi dengan menggunakan bahan bakar sekam padi.
Penelitian ini menitikberatkan pada modifikasi burner dan air intake pada reaktor untuk menghasilkan pembakaran yang lebih merata sehingga syngas yang dihasilkan akan menjadi lebih baik. Kemudian syngas tersebut akan keluar melalui burner dan menjadi gas mampu bakar melalui proses pembakaran. Variabel yang dibandingkan adalah nilai Air to Fuel Ratio (AFR) sehingga diperoleh temperatur dan kestabilan flame yang kemudian akan digunakan sebagai sumber energi untuk pembakaran yang efektif dan efisien.
Now adays the scarcity energy resources in the world become a polemical society that led to the difficulty of getting the energy source it self. So that we need alternative technologies that use alternative fuels as a substitute for fossil fuels. One of which through gasification technology that use downdraft gasifier which produces the gas that can burn with compare of solid fuels especially biomass. The previous research has been carried out by using a combination of coconut shells and rice husks as fuel biomass which became this gasification system?s drive. However, coconut shells is considered less effective because its use is still a lot by many people and the production is not as bulk as rice husk which is the principal product of Indonesian society. Therefore in this research is conducted gasification system optimization using rice husk fuel. This study focuses on the modification of the burner and the water intake of the reactor to produce a smoother combustion so that the syngas produced will be better. Then the syngas will exit through the burner and into the gas that can burn through the combustion process. Variables are compared is the value of Air to Fuel Ratio (AFR) to obtain the temperature and stability flame which will be used as an energy source for the effective and efficient."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59757
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vita Puspita
"Aktivitas pada kegiatan ship recycling menjadi sebuah labor-intensive industry dan menjadi sumber daya yang penting bagi kebutuhan logam untuk konstruksi meskipun aktivitas ini kotor dan berbahaya bagi lingkungan sekitar. Proses penutuhan kapal lazim di Indonesia, dengan tenaga buruh yang dilakukan secara manual di pinggiran pantai dengan kurangnya fasilitas yang mumpuni dan mengenyampingkan keselamatan diri bahkan lingkungan. Hal ini tetap berlaku meskipun galangan tersebut sudah dianggap modern, karena memiliki risiko yang tinggi. Skripsi ini bertujuan untuk melakukan analisa dan evaluasi sistem K3LL pada galangan penutuhan kapal yang berkelanjutan berdasarkan studi literatur dari regulasi yang ada seperti Hong Kong Convention, Basel Convention, hingga Peraturan dan Undang-Undang nasional untuk melihat kondisi ship recycling yang ada di Indonesia terutama dengan galangan yang dirancang untuk berkelanjutan. Metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi adalah Formal Safety Assessment (FSA), dengan hasil akhir adalah mampu membuat SOP untuk galangan yang berkelanjutan.
Activities in ship recycling have become a labour-intensive industry and become an important resource for metal needs for construction although these activities are dirty and dangerous for the surrounding environment. The process of recycling ships is common in Indonesia, with manual labour on the coast with a lack of adequate facilities and neglecting personal and environmental safety. It applies although the shipyard is modern because of the high risk. This study aims to analyze and evaluate the HSE system in sustainable shipyards based on literature studies from existing regulations such as the Hong Kong Convention, Basel Convention, to national regulations and laws to see the condition of recycled ships in Indonesia, especially with ship recycling yards which designed to be sustainable. The method for this study used Formal Safety Assessment (FSA), with the final result being able to make SOPs for sustainable ship recycling yards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yose Satyanegara
"Galangan Penutuhan Kapal di Indonesia merupakan industri yang dapat berpotensi menutupi kekurangan scrap baja di dalam negeri serta mengurangi kapal-kapal yang sudah berusia tua dan mulai tidak ekonomis lagi. Namun secara aktual, kondisi galangan penutuhan di Indonesia belum sesuai dengan standar penerapan Green Ship Recycling yang menjadi standar internasional untuk suatu fasilitas penutuhan. Minimnya penerapan pedoman Green Ship Recycling pada Galangan Penutuhan Kapal di Indonesia, mendorong penulis untuk melakukan peninjauan karena belum adanya galangan penutuhan kapal yang berhasil mendapatkan Green Ship Recycling Certification yang artinya belum maksimal dalam menerapkan standar-standar peraturan Internasional khususnya Hong Kong Convention dan International Labor Organization. Penerapan Green Ship Recycling pada galangan penutuhan di Indonesia juga akan membuka potensi penutuhan untuk kapal asing. Dari hasil tinjauan yang akan dilakukan penulis, maka akan dirancang suatu pedoman Standard Operational Procedure (SOP) yang diharapkan akan diterapkan galangan penutuhan kapal di Indonesia. Maka dari itu, penulis memilih topik tersebut untuk dijadikan penelitian skripsi “Perancangan Standard Operational Procedure (SOP) dalam Penerapan Green Ship Recycling pada Fasilitas dan Pelaksanaan K3 Industri Penutuhan Kapal di Indonesia”. Metode yang digunakan untuk melakukan peninjauan antara lain metode studi literatur pada pedoman Green Ship Recycling dan Kualitatif pada kondisi aktual kelengkapan fasilitas dan pelaksanaan K3 galangan penutuhan di Indonesia dalam merancang suatu Standard Operational Procedure (SOP). Metode yang digunakan untuk merancang SOP antara lain yaitu analisis kesenjangan (Gap Analysis)
Ship Recycling Yards are an industry that can potentially cover the shortage of steel scrap in Indonesia and reduce an old-aged ships that starting to become uneconomical. However, in actual fact, the condition of the fulfillment shipyards in Indonesia is not in accordance with the standards for implementing Green Ship Recycling which is the international standard for a filling facility. The lack of implementation of Green Ship Recycling guidelines in Shipyard Shipyards in Indonesia, encourages the author to conduct a review because there are no shipyards that have succeeded in obtaining Green Ship Recycling Certification, which means that they have not been optimal in applying international regulatory standards, especially the Hong Kong Convention and the International Labor Organization. . The implementation of Green Ship Recycling in Indonesian Shipyards will also open the potential for loading for foreign ships. From the results of the review that will be carried out by the author, a Standard Operational Procedure (SOP) guide will be designed which is expected to be applied to shipyards in Indonesia. Therefore, the authors chose this topic to be used as a thesis research "Designing Standard Operational Procedures (SOP) in the Implementation of Green Ship Recycling in Facilities and Implementation of K3 Shipbuilding Industry in Indonesia". The methods used to conduct the review include the literature study method on the Green Ship Recycling and Qualitative guidelines on the actual condition of the completeness of facilities and the implementation of K3 shipyards in Indonesia in designing a Standard Operational Procedure (SOP). The method used to design SOPs includes gap analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Baginda Bukhori
"Kajian maupun penelitian mengenai teknologi yang menggunakan energi terbarukan sebagai bahan bakar telah menjadi salah satu langkah dalam menghadapi kelangkaan sumber energi dunia. Salah satu langkah tersebut adalah teknologi gasifikasi, yang menghasilkan gas mampu bakar dengan mengkonversikan bahan bakar padat, khususnya biomassa Dalam penelitian sebelumnya, sudah dilakukan penggantian bahan bakar menjadi 100% sekam padi. Akan tetapi, penggunaan biomassa sekam padi masih belum mencapai titik optimum kestabilan api. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan beberapa modifikasi lanjut pada gasifier, dan pada burner dengan mencari nilai perbandingan udara bahan bakar yang paling optimum, sehingga mendapatkan pembakaran yang kontinu dan efisien.
Studies and research on technologies using renewable energy as fuel has become one of the steps in the face of scarcity of world energy resources. One of those step is gasification technology, which is able to produce a fuel gas to convert solid fuels, particularly biomass. In previous studies, had done the replacement fuel to 100% rice husks. However, the use of rice husk biomass still has not reached the point of optimum stability of the flame. Therefore in this study carried out several further modifications to the gasifier, and the burner by looking for value ratio of air to fuel the most optimum, to get a continuous and efficient combustion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59756
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library