Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raisa Paramitha Adrianto Putri
"Tujuan penelitian adalah untuk melihat gambaran penerapan teori Vygotsky pada salah satu sekolah internasional berkurikulum International Baccalaureate. Dengan mengetahui gambaran penerapan dapat dilakukan peningkatan pada kualitas SDM yang dapat bersaing secara global. Aspek-aspek yang diteliti adalah scaffolding (kontingensi, means, intentions), tools, dan internalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar interaksi di kelas adalah kontingen dan bertujuan untuk memahami konsep secara keseluruhan; adanya tingkat pemahaman yang cukup merata pada anak; dan penggunaan tools yang beragam.

The purpose of this study is to have a descriptive overview of the application of Vygotsky's theory at one of the international elementary school with International Baccalaureate curriculum. Knowing this will allow the increasing quality of human resources so that we can compete globally with other countries. The aspects that are being studied are scaffolding (contingency, means, intentions), tools, and internalization. The data collection methods are observation and interview. This study shows that most of the teacher-student interactions are contingent and aimed for students to comprehend the whole concept; there’s a equitable comprehension in most of the students; and the usage of various tools is absent.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Irawan
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penerapan scaffolding, tools, dan internalisasi dari teori Vygotsky pada sekolah dasar swasta T di Jakarta Barat.

Data dalam penelitian didapat dengan metode observasi dan wawancara yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Scaffolding dilihat melalui kontingensi, means, dan intentions nya; Tools dilihat melalui penggunaan technical dan psychological tools selama interaksi; dan internalisasi dilihat melalui think aloud anak dalam menyelesaikan soal terkait materi yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya scaffolding yang tidak kontingen dan kaitannya dengan pembahasan soal; perbedaan proses internalisasi yang terjadi; dan penggunaan, alasan serta fungsi tools.


ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the application of scaffolding, tools, and internalization of Vygotsky’s theory at T private elementary school in West Jakarta.

Data are collected through observation and interview method that will be analyzed qualitatively. The concept of scaffolding is seen through its contingency, means, and intentions; tools through the usage of technical and psychological tools in all interactions; and internalization through children’s think aloud while answering the questions related to subject. Result of this study show that most of scaffolding are not contingent and its relationship with problem discussion; differences of internalization processs; and the usage, reason, and function of tools.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penerapan scaffolding, tools, dan internalisasi dari teori Vygotskypada Taman Kanak-Kanak Nasional Plus "Y" di Jakarta Utara. Gambaran ini didapat dengan analisis kualitatif melalui metode observasi dan wawancara. Metode observasi dipakai untuk menggambarkan penerapan scaffolding dan penggunaan tools pada proses pembelajaran. Metode wawancara dilakukan kepada guru untuk mengetahui alasan pemilihan tools yang digunakan, dan kepada anak untuk melihat proses internalisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar interaksi guru-anak tidak dilakukan secara kontingen, dan bertujuan untuk menyelesaikan tugas; terdapat perbedaan jumlah informasi yang diinternalisasi oleh anak; dan kurang adanya variasi tools selama tiga hari proses pembelajaran.

This study aimed at describing the application of scaffolding, tools, and internalization of Vygotsky's theory at "Y" National Plus Kindergarten in North Jakarta. This study is done through qualitative analysis by conducting observation and interviews. Observation is used to describe the application of scaffolding and tools in class while interviews are conducted to teacher aimed on knowing the reasons behind the usage of tools and to students aimed on knowing the process of internalization. Results show that most of the interactions between teacher and students are not contingent and that teacher is more likely on finishing a task; there are differences in amount of information internalized by children; and lack of tools variation during three days of learning process.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Janice
"Sistem pengajaran di SDIT yang menekankan pada proses pembelajaran, pentingnya pembimbingan dari guru, dan adanya integrasi antara pendidikan umum dengan pendidikan agama Islam membuat peneliti ingin meninjau proses pembelajaran yang terjadi di SDIT. Salah satu teori yang mampu memfasilitasi hal tersebut adalah teori milik Vygotsky. Fokus penelitian ini adalah mencari tahu gambaran dari penerapan teori Vygotsky pada pelaksanaan kegiatan belajar guru-siswa di kelas SDIT khususnya pada konsep scaffolding, technical tools dan proses internalisasi yang terjadi pada siswa.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang menfokuskan pada studi deskriptif dari hasil observasi di tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Matematika. Partisipan penelitian ini adalah satu kelas yang terdiri dari 30 siswa serta 3 orang guru mata ajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kontingensi dalam pemberian scaffolding oleh guru kepada siswa serta adanya dominasi penggunaan cara explaining dan intensi cognitive structuring dalam pemberian scaffolding. Hasil juga menunjukkan bahwa informasi dari interaksi guru-siswa di kelas diinternalisasi oleh siswa ke dalam struktur pemikirannya. Technical tools yang digunakan untuk menunjang pembelajaran diantaranya whiteboard, spidol papan tulis, kertas berisi soal latihan, dan buku cetak pelajaran.

The education system in SDIT, that focusing on the study process, the importance of guiding from teacher, and the integration between general education and Islamic religious education, have made the researcher wanted to observe the study process that is taking place in SDIT. One theory that capable to facilitate the research is Vygotsky's theory. The focus of this research is to find out the idea from the use of Vygotsky's theory towards the implementation of learning activities between teacher and student in SDIT classes, especially on the concept of scaffolding, technical tools, and internalization process that occurs towards students.
This study used qualitative approach that focused on the descriptive study from the result of observations in three subjects: Indonesian Literature, Civic Education, and Mathematics. The participant of this research are one class that consists of thirty students along with three course instructors. The result shows that not only there exists a contingency in the practice of scaffolding by the teacher to the student, but also the dominant use of explaining and the intentions of cognitive structuring in the provision of scaffolding.
The result also prove that information given from the teacher interaction with student in the classroom is internalized by the student into the structure of his/her thinking. Technical tools that are used to facilitate the learning are including, whiteboard, markers, in class exercise handouts, and textbooks.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Susilowati
"Siswa dengan disabilitas intelektual membutuhkan pendidikan dan pelayanan khusus agar mereka dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan dan pelayanan khusus mencakup pemberian instruksi khusus, penyesuaian strategi pengajaran, dan penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini akan memfokuskan pada kegiatan belajar mengajar di SLB C ditinjau dari teori sosiokultural Vygotsky.
Teori Vygotsky digunakan untuk mengalisis proses pemberian scaffolding, internalisasi siswa, dan penggunaan technical tools oleh guru. Partisipan penelitian ini adalah guru dan siswa SLB C. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi di kelas dan wawancara kepada siswa seusai pelajaran. Selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil menujukkan bahwa tingkat kontrol dari bantuan yang diberikan guru semakin menurun seiring dengan meningkatnya tingkat kelas. Berkaitan dengan internalisasi, seluruh siswa umumnya dapat memahami lebih dari separuh materi yang diberikan guru. Selain itu, guru SLB C dapat melakukan manipulasi penggunaan tools untuk membantu siswa dengan kemampuan yang bervariasi.

Students with intellectual disability require special education and services so that they can maximize their potential. Special education and services include the provision of special instructions, adjustment of teaching strategies, and the use of tools in learning process at the classroom. This study will focus on teaching and learning activities at SLB C in terms of Vygotsky's sociocultural theory.
Vygotsky's theory is used to analyzed the provision of scaffolding, internalization of the students, and the use of technical tools by the teachers. Participants in this study were SLB C teachers and students. Methods of data collection will be done using in-class observation and interview to students after class. Furthermore, the data were processed using a qualitative approach.
The results showed that the level of control of teacher's scaffolding decreases with increasing grade level. In connection with the internalization, all students are generally able to understand more than half of the material provided by the teacher. In addition, SLB C teachers can manipulate the tools to help students with varying abilities.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinintya Putri
"Bahasa Inggris dikenal sebagai lingua franca atau bahasa yang menjadi bahasa komunikasi internasional. Bahasa Inggris digunakan dan dianggap penting dalam berbagai bidang, tidak terkecuali dalam pendidikan. Kebanyakan orangtua memandang penting pendidikan Bahasa Inggris yang diberikan pada anak sejak dini. Berdasarkan kebutuhan tersebut, dikenal lembaga kursus bahasa Inggris yang menyediakan pengajaran Bahasa Inggris. Sehubungan dengan proses belajar mengajar, terdapat teori-teori Vygotsky yang membahas mengenai pengaruh dari lingkungan terhadap perkembangan anak. Penelitian ini berusaha melihat teori-teori Vygotsky yang diterapkan dalam lembaga kursus Bahasa Inggris.
Secara khusus, penelitian ini meneliti tiga teori dari Vygotsky yakni scaffolding, internalisasi, serta technical tools. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada penerapan scaffolding melalui interaksi yang terjadi antara pengajar dengan peserta didik, internalisasi dari topik yang telah dibahas dalam kelas, serta jenis-jenis technical tools yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Pengolahan data yang diperoleh menggambarkan bahwa terdapat pebedaan dalam penerapan scaffolding, perbedaan internalisasi peserta didik, dan serta jenis-jenis technical tools yang dominan digunakan dalam kelas.

English is known as lingua franca or the language used for international communication. English is considered important in many areas, without exception also in education. Most parents think it is important for their children to learn English in early age. Based on these needs, English courses are known institutions that provide English language teaching. In accordance to teaching and learning process, there are several Vygotsky theories which explain about influence of environment upon children development. This research aims to look on application of Vygostky theories in English course institutions.
Specifically, this research studies about three Vygostky theories which are scaffolding, internalization, and technical tools. Research result will give explanation about application of scaffolding through interaction between teacher and student, internalization from topic in class, and kinds of technical tools used in teaching and learning process. Acquired data processing student, and kinds of techincal tools which dominantly used in class.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priskila Shendy Hartanti
"Indonesia memiliki norma multikulturalisme yang khas yang dikenal dengan norma multikulturalisme Bhinneka Tunggal Ika. Beberapa hal yang membedakan norma multikulturalisme liberal dan Bhinneka Tunggal Ika adalah elemen pembentuknya, pemahaman tentang nilai demokrasi, relasi agama dan kehidupan individu, pendekatan dalam penyelesaian konflik, dan prinsip dalam penggunaan bahasa. Kurikulum International Baccalaureate (IB) memiliki kerangka kurikulum yang sejalan dengan nilai norma multikulturalisme liberal. Dengan konsep lokalisasi norma usulan Acharya (2004), tesis ini menganalisis tahapan-tahapan lokalisasi norma multikulturalisme liberal yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan kurikulum IBPYP. Tesis ini juga mengadopsi model disposisi budaya berpikir usulan Casinader (2014) dan mengolahnya menjadi model disposisi norma multikulturalisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdeskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkan tiga argumen utama. Pertama, lokalisasi norma multikulturalisme liberal terjadi dengan intervensi kurikulum IBPYP. Penulis menemukan adanya elemen penting dalam lokalisasi norma ini, yaitu inisiatif kelompok lokal, kemampuan adaptasi, dan idea of effects. Kedua, proses lokalisasi ini menyebabkan terjadinya pergerakan kedua norma multikulturalisme dan membentuk model baru yang penulis sebut sebagai norma multikulturalisme semi-liberal. Ketiga, proses lokalisasi yang terjadi tetap tidak mengubah karakter nilai dasar norma lokal Indonesia, namun, norma lokal secara tidak sengaja mengalami norm-broadening atau perluasan norma. Hal ini penulis simpulkan karena norma Bhinneka Tunggal Ika menjadi lebih terbuka dengan nilai-nilai norma multikulturalisme barat yang berseberangan dengan nilai lokal. Proses akulturasi kedua norma multikulturalisme terjadi karena adanya upaya lokalisasi norma dengan intervensi kurikulum IB dan perluasan norma multikulturalisme lokal. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk negara dalam mengkaji implementasi norma multikulturalisme Bhinneka Tunggal Ika yang menjunjung hak asasi manusia.

Indonesia has a unique multiculturalism norm which is known as Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm. Some key characteristics that differentiate liberal multiculturalism norm and Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm are the component of the groups, the understanding of democracy value, relation between religion and individual’s life, problem solving approach, and principles in the language use. International Baccalaureate Curriculum has a curriculum framework which in line with liberal multiculturalism norm values. Acharya’s (2004) norm localization concept is used in this thesis to analyze the localization of liberal multiculturalism process, in the learning processes which use the IBPYP curriculum. This thesis also adopts cultural dispositions of thinking model proposed by Casinader (2014) and transfer it into multiculturalism norm disposition model. This research is qualitative-descriptive research. Findings of this thesis show three main arguments. First, liberal multiculturalism norm localization happened with the intervention of IBPYP curriculum. The writer found that there are three important elements in this norm localization, which are, local initiative, adaptation, and idea of effects. Second, localization process affects the moving of both multiculturalism norms and shapes a new model which the write calls as semi-liberal multiculturalism norm. Third, localization process did not change the basic characteristics of Indonesian local norms. However, local norm experienced normbroadening unintentionally. This became the writer’s conclusion since Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm became more open with the western multiculturalism norm values which are in contrast with local values. The acculturation of both multiculturalism norms happened because of norm localization with the IB curriculum intervention dan the local multiculturalism norm-broadening. These findings are expected to be taken as the references for the country in examining the implementation of Bhinneka Tunggal Ika multiculturalism norm which supposes to value human rights."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mahzan Arshad
"In the article the concept of semiotic mediation, appropriation, internalization,
Zone of Proximal Development (ZPD) and scaffolding in particular were
reviewed to provide understanding of the process. Under the concept of
semiotic mediation, the issue of how children learn through imitating adults was
examined with inputs from second language acquisition theories. Vygotsky?s
concept of appropriation provides the springboard for a discussion on how
children may appropriate the psychological tool of language through modeling
and text meditation in the context of second language learning. It is hoped
that the understanding of these concepts could lead to more insights in order
to understand the various changes observable in children at early age as they
nudge to achieve their potential in their literacy development. The information
gathered in the paper may be used by parents or teachers in preschool as the
foundation to help children acquire literacy skills at early age."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fhassi Maulavi Anfiqi
"ABSTRAK
Manajemen pengetahuan dan pelajaran yang dipetik adalah 2 (dua) metode penting untuk meningkatkan dan meningkatkan pekerjaan untuk mencapai proyek di industri konstruksi. Kegiatan di atas akan dievaluasi sesuai dengan pelajaran yang diperoleh untuk mencapai pekerjaan yang telah dilakukan dalam pembangunan (yaitu perencanaan, implementasi dan proses penyelesaian/penyelesaian). Jadi, masalah utama adalah bagaimana mengumpulkan dan mengelola pengetahuan yang diperlukan di tingkat individu, sehingga menyebabkan tautan tunggal untuk direformasi dan diciptakan kembali dalam skala informasi organisasi untuk kepentingan asosiasi. Selanjutnya, dalam penelitian ini, ada beberapa masalah utama yang akan diangkat dan dianalisis, yaitu: hambatan potensial di studio ini, faktor pendukung dan hubungan saat ini dalam manajemen pengetahuan dan pelajaran yang diperoleh dalam industri konstruksi menggunakan elemen internasional di Indonesia. Hal-hal di atas adalah komponen untuk mencapai tujuan menganalisis peran pengetahuan dan manajemen pembelajaran dalam industri konstruksi dengan latar belakang budaya (karyawan) internasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dikuantifikasi oleh proses statistik dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Berdasarkan, penelitian yang dilakukan, menemukan faktor pendukung, menemukan hubungan, ditemui, dan situasi saat ini di lingkungan internasional di industri konstruksi di Indonesia, yang pada akhirnya membahas tujuan penting untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan responden.

ABSTRACT
Knowledge management and lessons learned are 2 (two) important methods to improve and improve work to achieve a project in the construction industry. The above activities will be evaluated according to the lessons learned to achieve the work that has been done in development (i.e. planning, implementation and completion/completion process). So, the main problem is how to collect and manage the knowledge needed at the individual level, thus causing that single link to be reformed and recreated in the scale of organizational information for the benefit of the association. Furthermore, in this research, there are several main problems that will be raised and analyzed, namely: the potential barriers in this studio, the supporting factors and the current relationship of knowledge management and the lessons learned in the construction industry using international elements in Indonesia . The things above are components to achieve the goal of analyzing the role of knowledge and learning management in the construction industry with an international (employee) cultural background. This study uses qualitative methods that are quantified by statistical processes with the help of SPSS software. Based on, research conducted, finding supporting factors, finding relationships, being encountered, and the current situation in the international environment in the construction industry in Indonesia, which ultimately discussed the important objectives of obtaining work in accordance with the respondents."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>