Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Zuhdi
"Indonesia dengan berlatar negara kepulauan akan sangat mempunyai masalah dalam hal keamanan dalam wilayah terluarnya. Dalam pelayaran di Indonesia pun sangat banyak terjadinya kecelakaan yang banyak disebabkan dengan kondisi yang tidak bersahabat serta pada kondisi-kondisi tertentu sangat banyak kedalaman laut di Indonesia yang hanya kurang dari 5 meter yang menyebabkan kapal karam. Selain itu, kondisi di pulau terluar RI juga rentan akan pencurian dan kecelakaan yang tidak dapat terdeteksi. Hal ini membuat perlu adanya kapal robot yang mengawasi pulau terluar RI dan juga mendeteksi kecelakaan sebagai bantuan bagi kapal penyelamat. Kapal ini tentunya harus memiliki stabilitas yang baik. Self-righting menjadi salah satu metode yang dapat digunakan pada keadaan seperti ini. Metode ini pula yang digunakan pada kapal-kapal penyelamat/rescue boat.

Indonesia as an archipelago country will always have many problems within security in outer area. Many accidents occurred when the ship sails caused by unfriendly extremely weather and in the other condition there are many shallow water which less than 5 meters so it can make the ship shipwrecked. On the other hand, condition of the Indonesia's outer area often happens robbing and accident which can not be detected. In this case make Indonesia must have a robotic ship to clamp down the outer area and also to detect accidents to help rescue boat. This ship/vessel also must have a good stability. Self-righting is one of the method which can be used in this case. This method also used in rescue boat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Andre Yohanes Hamonangan
"Adalah hal mutlak faktor keselamatan bagi setiap alat transportasi, tidak terlepas dengan armada transportasi air yaitu kapal. Salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam keselamatan adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula yang disebut stabilitas kapal. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui nilai MG sin? atau lengan Koppel kapal model milik Teknik Perkapalan DTM FTUI serta sebagai referensi modul pengujian stabilitas statis kapal model pada lab kapal Teknik Perkapalan DTM FTUI.
Metode yang dilakukan adalah menggambar kembali desain dari kapal model dengan menggunakan sofrtware Auto Cad 2006 dan Maxsurf PRO. Setelah dilakukan perhitunngan Hydrostatic Curve dan Cross Curve maka dilakukan inclining experiment. Hasil yang didapat adalah nilai stabilitas statis kapal model DTM FTUI untuk setiap variasi draft yang menunjukan bahwa stabilitas kapal pada kondisi draft maksimum lebih baik daripada kapal kosong.

Safety factor is absolute matter for every transportation , doesn't loose with water transportation fleet that is ship. One of the big influential factor in ship safety is ability to returns to position at first that called ship stability. Testing is meant to determine MG sin? value or righting arm model ship property of Naval Architecture Department DTM FTUI also used for reference testing static stability model ship in shipping lab.
With using by using sofrtware Auto Cad 2006 and Maxsurf Pro to redraw model ship property of Naval Architecture Department DTM FTUI. After done calculate Hydrostatic Curve and Cross Curve than doing inclining experiment. Result that got model ship static stability righting arm value of Naval Architecture Department DTM FTUI for every variation of draft that demoes that ship stability in condition draft of maximum better than empty ship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51014
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Wijaya
"Potensi perikanan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, yaitu sekitar 6,4 juta ton per tahun. Akan tetapi potensi ini belum tergali dengan baik dan untuk meningkatkan produksi perikanan dibutuhkan armada penangkapan ikan yang sesuai dengan perairan di Indonesia yang mampu memenuhi potensi perikanan Indonesia. Untuk itulah ditawarkan sebuah alternatif pembuatan kapal ikan yang baru dimana kapal memiliki fish hold yang terisi air laut sehingga ikan akan tetap hidup. Alternatif yang ditawarkan adalah dengan merancang kapal Trimaran pengangkut ikan, yaitu kapal ikan yang terdiri dari 3 lambung dengan fish hold yang terisi air laut. Satu hal yang harus diperhatikan adalah masalah stabilitas sehingga kita dapat menjaga kapal agar tetap dalam kondisi stabil. Kunci untuk mendapatkan kapal yang stabil adalah dengan memastikan bahwa kapal tersebut memiliki cukup kemampuan untuk mengatasi momen yang timbul akibat factor luar selama perjalanan. Untuk menghitung satbilitas, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan untuk berbagai kondisi pemuatan selama perjalanan, untuk setiap kondisi pemuatan dilakukan analisis stabilitasnya berdasarkan kurva stabilitas. Ada dua kunci yang dapat menggambarkan karakteristik stabilitas kapal, yakni cross curve dan kurva lengan koppel. Berdasarkan perhitungan kapal ikan Trimaran memiliki stabilitas yang baik pada sudut yang kecil.

Potential product from fishing in Indonesia each year can reach 6.4 million ton. But in the real condition this number can't fulfill by Indonesian, and one of major caused of it is because Indonesian lack of fishery armada, not just lack of number but also very lack of technology if we compare with the other country. For that purpose we just offer one of alternative a new kind of fishing ship that have fish hold which contain with sea water so the fish can still life after it's catch and condition would be fresh. The alternative that offers is design of Trimaran fish carrier ship, Trimaran fish carrier ship is fishing ship with three hulls, where the hull become fish hold that contain by seawater. One thing that we must concern when ship operating is stability so we can maintain ship at stable conditions. The key to having a stable vessel is making sure there is always be sufficient stability to counter the capsizing moments from the external factors during the entire voyage. To calculate the stability, the first thing is to make a prediction of loading conditions during the entire voyage, then analysis the stability depend on stability curve for every loading conditions. There are two keys that will help to determine the characteristic of ship stability, cross curve and righting arm curve. From the result of calculations, it is show that Trimaran fishing ship has good stability for small angle of heeling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38097
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Berlianthino
"Untuk mengembangkan dunia maritim pada umumnya dan Pelayaran Rakyat pada khususnya, maka pengembangan kapal sebagai alat transportasi laut tidak dapat dipungkiri lagi. Pemerintah pun menyadari akan hal ini, dengan dikeluarkannya azas Cabotage melalui Keppres No. 5 Tahun 2005 mengenai alat transportasi laut berbendera Indonesia, diikuti dengan Undang undang Pelayaran No 17 tahun 2008 mengenai pemberdayaan alat transportasi diatas air. Maka pembuatan kapal, khususnya jenis kapal barang yang mengangkut komoditas sehari-hari dan berbagai barang lainnya sangatlah penting dan dibutuhkan.
Pada penelitian ini, penulis menganalisa stabilitas dari kapal dengan lambung pelat rata yang dirancang untuk klasifikasi usaha Pelayaran Rakyat (kapal barang dengan rute pelayaran dalam negeri). Dalam penelitian ini kapal lambung pelat rata dihitung dan dianalisa stabilitasnya agar sesuai dengan kriteria IMO mengenai stabilitas kapal. Dari analisa dan perhitungan kapal lambung pelat rata ini stabil dalam berbagai kondisi pemuatan dan stabilitas awal yang bagus sesuai dengan kriteria IMO. Kecuali keadaan kapal kosong menyebabkan kapal kurang stabil, sehingga perlu adanya air ballast agar kapal kembali stabil. Dengan adanya ballast kapal kosong yang tidak stabil menjadi stabil kembali.

To develop maritime world in general, and 'Pelayaran Rakyat' in particular, so development of ship as a sea transportation is undeniable. The government also realize about it, by way of implementation of the Cabotage principality with Keppres No. 5 Tahun 2005 about Indonesian Flagged Sea Transportation Fleet, that follow by Undang-Undang Pelayaran No 17 tahun 2008 about utilizing of sea transportation fleet on the water. So, the making of ship, especially general cargo ship that carry daily commodity and other variety good is needed and important.
On this research, we analyze the stability from the flat hull ship which designed for classified as Pelayaran Rakyat (general cargo ship with local sea voyage). In this research flat plate hull ship analysis and calculation must meet the stability criteria in accordance with the IMO. stability analysis and calculation show that the ship is stable in a variety of ship loading condition and initial stability is good because in accordance with IMO criteria. except at the time of the empty ship, ship does not look stable, so the boat less stable Ballast required to stabilize the ship. with the Ballast, the empty vessels that were previously unstable, become stable again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51010
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Gunawan
"Alat uji stabilitas merupakan alat yang mempermudah mahasiswa dalam memahami stabilitas kapal. Pengujian dilakukan pada model kapal dengan sudut kecil yaitu tidak lebih dari 5 derajat. Prosedur pengujian dimulai dengan meletakkan beban yang sama pada startboard side dan port side masing-masing 3 buah dan kemudian memindahkan satu persatu beban ke sisi sebelahnya, lalu beban tersebut dikembalikan ke posisi awal. Penggantian dynamometer dengan clinometer digital membuat besar sudut pengujian bisa langsung terbaca. Righting arm hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari cross curve. Righting arm yang diperoleh menunjukkan pengujian dengan clinometer digital harus disempurnakan lagi.

Ship stability testing device is a kind of device that help student in understanding ship stability. Experiment is done to the model with small angle degree which is not greater than 5 degrees. Procedure experiment is start by putting three weights on start board side and port side. Then weights are moved to opposite side one by one and then it moves back to origin position. Changing dynamometer with clinometer make experiment result can read instantly. Righting arm which is result of experiment then compared with calculation from cross curve. The result shows that inclining test experiment using clinometer need improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50999
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Ernandi
"Stabilitas nyala api merupakan salah satu aspek penting dari teknik pembakaran yang memiliki aplikasi yang sangat luas, baik dari segi kebermanfaatan energi maupun keselamatan dari kebakaran. Penggunaan dari daerah stabilitas nyala api terlihat dari kemampuan untuk mengatur letak pembakaran, tinggi nyala sesuai dengan konsumsi udara yang dibutuhkan. Upaya kajian teoritis untuk meningkatkan luas stabilitas nyala api terus ditingkatkan. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan luas stabilitas nyala api pada penggunaan bahan bakar LPG dengan cara penambahan “swirl flow” (aliran pusar) saat pencampuran udara dan bahan bakar pada nyala api premix. Swirl flow dihasilkan oleh rotating fan mixer dan dikuantifikasikan dengan bilangan tak berdimensi swirl number sesuia dengan peningkatan putaran. Variasi swirl number yang digunakan adalah 0, 0.44, 0.86, 1.28, 1.69, 2.06, 2.17. Laju aliran LPG divariasikan pada 300 cc, 350 cc,400 cc, 450 cc, 500 cc, 550cc, 600 cc. Pada penelitian ini, menganalisis pengaruh swilr number terhadap peningkatan luas stabilitas nyala api berdasarkan grafik fuidge (AFR vs BL). Grafik fuidge dianalisis kontur dari nyala api yellow tip dan blow off untuk menentukkan daerah stabilitas nyala api. Ternyata pengaruh peningkatan swirl number juga meningkatkan homogenitas campuran udara dan bahan bakar semakin baik dengan bukti penurunan ketinggain panjang api. Hasil penelitian ini menunjukkan luas stabilitas nyala api meningkat seiring dengan peningkatan Swirl Number. Hasil penelitian menunjukkan dengan peningkatan swirl number, luasan stabilitas nyala api meningkat sebesar 7.09 %, 16.67 %, 27%.50 %, 29.41 %, 41,43 % dan 57.65 % seiring dengan peningkatan swirl number.
Flame stability is one important aspect of the combustion technique has a very wide application, both in terms of usefulness and safety of fire energy. The use of a visible flame stability regions of the ability to adjust the combustion, flame height in accordance with the required air consumption. Efforts to improve the broad theoretical study flame stability improved. This study was conducted to improve flame stability in wide use LPG fuel by adding "swirl flow" (flow navel) when mixing air and fuel in premix flame. Swirl flow generated by the fan rotating mixer and quantified with a dimensionless number swirl number matching with increase in rotation. Variations number of swirl used is 0, 0.44, 0.86, 1.28, 1.69, 2.06, 2.17. LPG flow rate was varied at 300 cc, 350 cc, 400 cc, 450 cc, 500 cc, 550cc, 600 cc. In this study, to analyze the effect of the increase in number swilr wider flame stability based on graph fuidge (AFR vs. BL). Graph fuidge analyzed contours of yellow flame tip and blow off the area to menentukkan flame stability. It turns out that the effect of the increase in swirl number also increases the homogeneity of the mixture of air and fuel is getting better with the evidence of a decrease in length of fire taller. The results of this study showed extensive flame stability increases with increasing Swirl Number. The results showed with the increase in swirl number, size flame stability increased by 7:09%, 16.67%, 27%, 50%, 29.41%, 41.43% and 57.65% with increasing swirl number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Kemal Pasha
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Afrinaldi
"Ketika suatu kapal dilakukan kegiatan stevedoring atau bongkar muat suatu muatan, maka kondisi stabilitas kapal akan berubah karena adanya perubahan karaktersitik lambung kapal. Untuk memonitor kondisi stabilitas kapal selama stevedoring berlangsung, maka pada penelitian ini akan dilakukan perancangan tools yang dapat memonitor kondisi stabilitas kapal ketika pemuatan container ke atas kapal sedang berlangsung. Dengan penggunaan tools tersebut, pengguna dapat mengetahui kondisi stabilitas kapal secara real time, seperti Kurva GZ, draught haluan, draught buritan, portside draught, starboard draught, nilai GM, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat tools yang dapat menghitung dan menganalisis stabilitas kapal ketika proses stevedoring berlangsung secara real time dan membuat user interface/antarmuka yang dapat menampilkan kondisi stabilitas kapal secara real time ketika proses stevedoring. tools ini menggunakan platform yang dikeluarkan oleh Google, yaitu Google Form yang digunakan untuk menginput data operasional, Google Sheets yang digunakan untuk menghimpun dan mengolah data hingga didapatkan hasil perhitungan stabilitas kapal, Google Drive untuk menyimpan gambar desain kapal 2D, Google App Script yang digunakan untuk melakukan proses coding pada bagian user interface, dan Google Sites yang digunakan sebagai user interface dalam menampilkan data hasil akhir perhitungan yang dilakukan oleh tools. Kemudian, dilakukan pengujian tools dalam 4 kondisi yang berbeda, yaitu kondisi kapal kosong, kondisi voyage 05A, kondisi voyage 06a, dan kondisi GM negatif. Pada kondisi kapal kosong, didapati hasil perhitungan nilai draught (nilai error) pada bagian haluan, midship, dan buritan sebesar 0.79 m (2.1 %), 1.71 m (0.23 %), dan 2.63 m (0.9 %). Sedangkan pada kondisi voyage 05A didapatkan hasil perhitungan nilai draught (nilai error) pada bagian haluan, midship, dan buritan sebesar 5,70 m (1.95 %), 5.62 m (1.31 %), dan 5.54 m (4.46 %). Serta pada kondisi voyage 06A yang diperoleh hasil perhitungan nilai draught (nilai error) pada bagian haluan, midship, dan buritan sebesar 5.76 m (2.06 %), 5.78 m (0.69 %), dan 5.80 m (3.28 %). Selain itu, pada kondisi GM negatif menghasilkan kurva dimana nilai GZ menjadi negatif.

When a ship is carried out stevedoring, the condition of the ship's stability will change due to changes in the characteristics of the ship's hull. To monitor the condition of the stability of the ship during stevedoring, this research will design tools that can monitor the condition of the stability of the ship when loading or unloading containers is in progress. By using these tools, users can find out the stability condition of the ship in real time, such as the GZ curve, fore draft, after draft, portside draft, starboard draft, GM value, and others. The purpose of this study is to create tools that can calculate and analyze ship stability when the stevedoring process takes place in real time and create a user interface that can display the ship's stability condition in real time during the stevedoring process. This tool uses a platform issued by Google, namely Google Form which is used to input operational data, Google Sheets which is used to collect and process data until the results of the calculation of ship stability are obtained, Google Drive which is used as Google App Script which is used to perform the coding process on the user interface, and Google Sites which is used as a user interface in displaying the final data of the calculations performed by the tools. Then, the tools were tested in 4 different conditions, namely the empty ship condition, 05A voyage condition, 06a voyage condition, and negative GM condition. In the condition of an empty ship, the results of the calculation of the draft value (error value) on the fore, midship, and after were 0.79 m (2.1 %), 1.71 m (0.23 %), and 2.63 m (0.9 %). While in the 05A voyage condition, the calculation results of the draft value (error value) on the fore, midship, and after sections were 5.70 m (1.95 %), 5.62 m (1.31 %), and 5.54 m (4.46%). And in the 06A voyage condition, the calculation results of the draft value (error value) on the fore, midship, and after were 5.76 m (2.06 %), 5.78 m (0.69 %), and 5.80 m (3.28%). In addition, the negative GM condition produced a curve where the GZ value became negative."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nutfahardi Fadil Pramono
"Sistem pembangkit hibrid PLTD-PLTS merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran akibat bahan bakar fosil. Pada tahun 2018 penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia mengalami peningkatan besar dari tahun sebelumnya. Selain itu, biaya operasional PLTD yang cenderung mahal semakin mendukung pemakaian sistem hibrid. Indonesia sebagai negara tropis berpotensi besar untuk mengonversi energi surya menjadi energi listrik dengan photovoltaic. Namun dalam pengoperasiannya, penggabungan sistem PLTD dengan PLTS pada skala kecil dapat memicu adanya ketidakstabilan tegangan. Ketidakstabilan tegangan pada sistem dapat menyebabkan sistem tidak beroperasi normal yang menyebabkan tegangan tersebut runtuh atau mati total (blackout). Maka dari itu skripsi ini akan membahas kestabilan tegangan pada sistem hibrid PLTD-PLTS di daerah Indonesia Timur dengan melakukan simulasi pembangkitan. Simulasi dilakukan dengan metode analisis statis karakteristik kurva P-V dan Q-V yang meninjau kestabilan tegangan sistem dengan kondisi steady state dengan bantuan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Analisis dinamis juga dilakukan dengan memberikan variasi skenario gangguan kepada sistem yang telah disiapkan.

The Diesel-Solar hybrid generating system is an effort to reduce pollution caused by fossil fuels. In 2018 the use of fossil fuels in Indonesia has increased significantly from the previous year. In addition, the operational costs of PLTD which tend to be expensive increasingly support the use of hybrid systems. Indonesia as a tropical country has great potential to convert solar energy into electrical energy with photovoltaics. But in its operation, the incorporation of the Diesel system with Photovoltaic on a small scale can trigger voltage instability. Voltage instability in the system can cause the system to not operate normally causing the voltage to collapse or die completely (blackout). Therefore, this thesis will discuss the stability of the voltage in the hybrid system of Diesel-Solar in eastern Indonesia by conducting a simulation of generation. The simulation is carried out with the static analysis method of the characteristics of the P-V and Q-V curves that review the stability of the system voltage under steady state conditions with the help of the DIgSILENT PowerFactory software. Dynamic analysis is also performed by providing variations of disturbances scenario to the system that has been prepared."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Maris
"Stabilitas kapal merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan suatu kapal, karena dari stabilitas ini seorang perancang kapal dapat memilih bentuk dan ukuran utama kapal yang sesuai dengan fungsinya. Baik buruknya nilai stabilitas suatu kapal dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah bentuk bangunan bawah air dari kapal. Dimana dari bentuk kapal tersebut akan mempengaruhi periode oleng kapal pada saat beroperasi. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bentuk kapal di bawah air terhadap stabilitas kapal, maka perlu dilakukan sebuah studi literature dengan membandingkan beberapa bentuk kapal yang berbeda.
Pada studi literatur ini akan dilakukan perbandingan dengan 3 jenis kapal, jenis kapal I merupakan kapal berbentuk U dan jenis kapal II mempunyai ukuran yang sama dengan kapal I tetapi bentuknya dirubah, sedangkan untuk jenis kapal III bentuk dan ukuran utama dibuat berbeda dengan kapal I.
Hasil dari penelitian tersebut yaitu perbedaan stabilitas kapal dalam hal ini periode oleng yang terjadi antara kapal I, II dan III. Dimana periode oleng kapal yang paling tinggi nilainya adalah kapal dengan jenis III, hal ini dikarenakan pada kapal III memiliki bentuk kapal yang lebih ramping dan lebar kapal yang paling besar diantara ketiga. Dari variasi 2 bentuk kapal diatas mendapatkan hasil bahwa semakin ramping bentuk suatu kapal maka nilai MK semakin besar yang mengakibatkan nilai MG juga lebih tinggi sehingga nilai periode oleng kapalnya tinggi.

Stabillity of the ship is of the most important thing in designing the ship, because of the stability a ship designer can choose form and major dimension that suitable with the function. The stability of a ship is influenced by many factors, one of them is the form the bottom part of the ship which influence the ship's rolling period when it is operated. To know how much it influence the stability of the ship, we are to do study literature by comparing various form of different ships.
Three variety of ships will be compared in this study literature. The first variant is a U formed ship and the second ship variant has the same major dimensions with ship number one but has different form, while for third ship variant the form and major dimensions is made different with the first ship.
Result of the research is difference of the ship's stability, in this case is rolling period that happen among ship I, II and III. And the highest rate of the rolling period is the third ship, this is because in the third ship has maller volume and the longest breadth among the three of them. The two variant of ships resulting that smaller volume of a ship causing higher metacenter rate. It is also causing MG rate so that rolling period of the ship will be high.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>