Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Zaelani
"This study explains about jackpot machine gambling business in Lohbener, Indramayu, Wast Java province. The researcher combines organized crime concept with the data to analyze about this gambling business. This study uses qualitative method which function is to describe data in descriptive way. Informants in this study chosen from two side those are business owner (owner, assistant, location owner/ soldier) and police officer.

Penelitian ini membahas tentang bisnis perjudian mesin jackpot yang terdapat di kecamatan Lohbener, Indramayu, Jawa Barat. Peneliti menggunakan konsep Organized Crime untuk membahas lebih lanjut mengenai bisnis perjudian mesin jackpot ini. metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penulisan serta pengumpulan data adalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini diambil dari dua pihak yaitu dari pihak pemilik bisnis (Pemilik bisnis, asisten, dan pemilik lokasi), dan aparat penegak hukum."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nastiti Setia Utami
"ABSTRAK
Migrasi pekerja di Indonesia sudah difomalisasikan. Para calon pekerja migran harus melalui proses perekrutan, pelatihan, dan penempatan yang dilakukan oleh Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, salah satu aktor dalam industri migrasi yang mengambil keuntungan dari migrasi pekerja. Pada sisi lain, ruang informalitas di Indonesia tetap ada, sehingga brokers informal hadir untuk menjadi mediator antara PPTKIS dan calon pekerja migran. Melalui penelitian etnografi, tulisan ini mengeksplorasi hubungan keduanya yang berlandaskan trust dan reliance. Trust merupakan rasa percaya yang berlandaskan emosional, sementara reliance muncul dari rasionalitas. Hubungan antara brokers dan CTKI memperlihatkan non-representational knowledge, yaitu ketika brokers memberikan informasi mengenai birokrasi, peraturan, dan gambaran kehidupan TKI di luar negeri kepada CTKI yang kemudian dari sini trust muncul. Trust hanya dapat terjalin antarindividu dan tidak mungkin terjalin antarinstitusi maupun antara individu dan institusi yang juga menjadi alasan mengapa ruang infomalitas masih terus terbuka di Indonesia. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana brokers informal menjadi pihak yang turut melanggengkan fenomena transplantasi pekerja migran di Indonesia

ABSTRAK
Labor migration in Indonesia is formalized, potential migrants have to go through the recruitment, training, and placement process whose task has been delegated by the government to the private labor recruitment agencies, one of the actors in migration industry that profits from worker migrations. On the other hand, there remains room for informality, the informal brokers present as the mediators between PPTKIS and prospective migrant workers. Through ethnographic research, it explores the relationship of both parties based on trust and reliance. Trust is based on the emotional; meanwhile reliance is based on rationality and risk calculation. The relationship between brokers and the prospective migrants shows the non-representational knowledge; when brokers provide information about bureaucracy, regulations, and an overview of the life abroad to prospective migrant works, then trust emerges. Trust can only be established between individuals and may not be established between institutions as well as between individuals and institutions. Thus, informality still remains in Indonesia. The study also showed how informal brokers become parties who perpetuate the phenomenon of transplantation of migrant workers in Indonesi"
2016
S64230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Zuhro
"Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra padi Jawa Barat dengan 56 % wilayahnya berupa sawah. Namun beberapa tahun terakhir produktivitas padi berkurang karena terjadinya bencana kekeringan akibat musim kemarau panjang. Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu mencatat bahwa pada tahun 2012, 2015 dan 2018 lahan sawah mengalami gagal panen yang disebabkan kekeringan sangat berat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persebaran wilayah kekeringan pertanian lahan sawah tahun 2012, 2015 dan 2018 serta hubungannya dengan curah hujan, kemiringan lereng dan ketinggian di Kabupaten Indramayu. Indeks kekeringan VHI Vegetation Health Index digunakan untuk mengetahui persebaran wilayah kekeringan lahan pertanian. VHI merupakan kombinasi indeks VCI Vegetation Condition Index dan TCI Temperature Condition Index yang diperoleh dari pengolahan data NDVI Normalized Difference Vegetation Index dan LST Land Surface Temperature Citra Landsat 7 dan 8.
Hasil pengolahan indeks VHI menunjukkan persebaran wilayah yang tidak mengalami kekeringan hingga kekeringan sangat berat pada wilayah pesisir pantai Kabupaten Indramayu. Sedangkan kategori tingkat kekeringan ringan berada pada wilayah barat bagian utara dan tengah Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara curah hujan dengan kekeringan pada tahun pengamatan 2012, 2015 dan 2018. Sedangkan ketinggian dan lereng tidak ada hubungan signifikan dengan kekeringan.

Indramayu Regency is one of the rice centers in West Java with 56 % of its area is rice fields. But in recent years rice productivity has been reduced due to drought that occurred in Indramayu Regency that caused by a shift of the beginning season and a long dry season. The Indramayu District Agriculture Office noted that in 2012, 2015 and 2018 paddy fields experienced crop failures due to very heavy drought.
The purpose of this study was to determine the distribution of 2012, 2015 and 2018 wetland agricultural drought areas and their relationship with rainfall in Indramayu Regency. The VHI drought index Vegetation Health Index is used to determine the pattern of distribution of the drought area of agricultural land. VHI is a combination of VCI Vegetation Condition Index and TCI Temperature Condition Index derived from NDVI data processing Normalized Difference Vegetation Index, LST Land Surface Temperature of Landsat 7 and 8 images.
The processing results of the VHI index show the distribution of drought levels no drought to extreme drought, where in 2012, 2015 and 2018 the distribution of drought in agricultural land has the same pattern, which is dominated by the coastal areas of Indramayu Regency due to the influence of less rainfall. While the level of mild drought is in the western and center regions of Indramayu Regency. Based on the results of statistical tests, there is a significant relationship between rainfall and drought in 2012, 2015 and 2018. Whereas altitude and slope dont have relationship with drought.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Pramudya
"Infeksi Trichomonas vaginalis merupakan salah penyakit Infeksi Menular Seksual IMS yang disebabkan oleh T. vaginalis. Parasit ini menyebabkan mikrotrauma pada saluran kelamin perempuan. Hal ini membuat koinfeksi dengan mikroba lainnya dapat terjadi sehingga bisa menyebabkan kondiloma yang umumnya terdapat pada Human Papillomavirus HPV. Penelitian ini dilakukan di Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang datanya berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Metode penelitian ini adalah cross sectional pada 214 Pekerja Seks Komersial PSK dengan menganalisis perbedaan proporsi kondiloma antara kelompok T. vaginalis positif dan negatif serta mengetahui faktor yang berhubungan.
Berdasarkan analisis chi square menunjukkan perbedaan proporsi infeksi kondiloma yang tidak bermakna p=0,356;p>0,05. Jenis kontrasepsi, asal daerah, dan tingkat pendidikan memiliki hubungan bermakna denga koinfeksi tetapi tidak memiliki hubungan bermakna pada faktor status perkawinan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara koinfeksi T. vaginalis dan kondiloma pada PSK di Daerah Indramayu, Jawa Barat dan faktor yang memiliki hubungan bermakna adalah jenis kontrasepsi, asal daerah, dan tingkat pendidikan.

Trichomonas vaginalis infections is a disease Sexually Transmitted Infections STI caused by T. vaginalis. This parasite causes mikrotrauma in the female genital tract. This makes co infection with other microbes may occur that could cause condyloma are generally present in the Human papillomavirus HPV. This research was held in the Department of Parasitology, Faculty of Medicine, University of Indonesia whose data comes from Indramayu, West Java.
This research method is cross sectional at 214 Commercial Sex Workers CSWs with analyze proportion differences of condyloma between group T. vaginalis positive and negative and to identify factors associated to the co infection.
Based on the analysis of chi square is known revealed a significant association between T. vaginalis and condyloma p 0.356 p 0,05. Type contraception, national origin, and level of education have a significant relationship premises coinfection but do not have a significant relationship to the marital status factor.
The conclusion from this study is there is no significant association between co infection with T. vaginalis and condyloma at the CSW in the Region Indramayu, West Java and the factors that have a significant relationship was kind of contraception, region of origin, and education level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Marsidy
"Ikan hiu merupakan top predator dalam rantai makanan di laut, sehingga penangkapan ikan hiu secara ekstraktif dikhawatirkan menimbulkan ancaman kelangkaan ikan. Tujuan penelitian ini adalah (a) mendeskripsikan teknologi penangkapan ikan hiu yang digunakan nelayan Indramayu; (b) menganalisis pertumbuhan ikan hiu yang tertangkap; (c) mengkaji kecenderungan CPUE hiu; dan (d) menentukan sejumlah pilihan aksi pengelolaan berkelanjutan perikanan hiu. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan panjang bobot ikan, analisis pertumbuhan, analisis CPUE, analisis ekonomi dan A'WOT. Analisis teknik mengungkapkan bahwa penangkapan hiu oleh nelayan Indramayu menggunakan gillnet millenium yang merupakan alat tangkap modifikasi dari jaring insang. Analisis pertumbuhan menghasilkan korelasi antara panjang dan bobot hiu per jenis bersifat allometrik negatif, yang artinya pertumbuhan panjang ikan hiu lebih dominan dibandingkan dengan bobotnya. Analisis CPUE mengungkapkan bahwa trendnya selalu meningkat, dimana musim puncak bulan November - Februari, musim sedang bulan Maret - Juli, dan musim paceklik bulan Agustus - Oktober. Sementara analisis A'WOT menghasilkan strategi peningkatan produksi tangkapan utama, optimalisasi armada penangkapan ikan dalam mendukung industrialisasi dan minapolitan, serta peningkatan fasilitas dan pelayanan PPI Karangsong.

Sharks are the top predators in the marine food chain, so that extractively shark fishing is feared to cause the threat scarcity of fish. The purposes of this study are (a) describe the technology of fishing shark that is used in Indramayu; (b) analyze the growth of sharks that were caught; (c) examine the trend of CPUE of sharks; and (d) determine a number options for actions of shark fishing sustainability management. Technical analysis reveal that shark fishing by Indramayu's fishermen that use millennium gillnet which is a modification fishing gear of gillnet. Growth analysis produces a correlation between the length and weight of the sharks that is negative allometric, which means the growth in length of sharks is more dominant than the grow thin weight. CPUE analysis reveal that the trend always increase, where the top season on November to February, the medium season on March to July, and the lack season on August to October. While the A'WOT analysis increasing of main fishing,the optimization of the fishing vessel to support industrialization and minapolitan, and increasing of facility and services in the PPI Karangsong.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini telah dilakukan pemisahan pasir besi dari pasir alam di daerah Kabupaten Indramayu berupa senyawa titanomagnetite
Fe2,5Ti0,5O4 dengan menggunakan separator magnet yang berkekuatan 0,3 Tesla. Dengan metode pemisahan magnetik ini, sampel pasir alam tersebut berhasil ditingkatkan kandungan titanomagnetite
-nya dari 32% menjadi 63,6% (untuk pasir muara Sungai Cimanuk) berdasarkan analisis menggunakan XRD (X-ray difractometer) dan pengolahan data melalui program general structure analisis system
(GSAS) dengan χ2 sebesar 1,454 dan Wrp. Faktor koreksi perbedaan tinggi intensitas kedua pola tersebut adalah 0,1142 (11,42%). Nilai
χ2 mendekati 1dan Wrp mendekati 10% menyatakan data yang diperoleh dapat diterima (tingkat kesalahan mendekati 0,1). Untuk
lebih meningkatkan kandungan titanomagnetite dari hasil separasi, telah dilakukan pula proses pelarutan ekstraksi dengan HCl 32% dan NH4 OH 25%. Hasil yang diperoleh dari analisis menggunakan X-ray flourosence (XRF) menyatakan bahwa kandungan yang diduga kuat masih merupakan senyawa titanomagnetite meningkat fraksi beratnya
hingga mendekati 100%.

Abstract
Titanomagnetite FeTiO4 has been obtained from metal sand which is separated from natural sand at Indramayu using magnetic separator
with the magnetic field 0,3 Tesla. This method can improve titanomagnetite content from 32% to 63,6%. According to X-ray diffractometer (XRD) and data processing by general structure analyses system (GSAS) with χ2= 1,454 and Wrp = 0,1142 as correction factor of the peak to peak intensities, we conclude that x2 about 0 and Wrp aproximately 10%. It indicates the datas with the error merely 0,1 can be accepted. Furthermore, HCl 32% and NH4 OH 25% were added into separation result in order to increase titanomagnetite content. While X-ray flouresence (XRF) analyses shows weight fraction of titanomagnetite increase up to 100%."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Aji Prakoso
"Kemunculan program IPHPS sebagai model perhutanan sosial terbaru yang hak pengelolaan sepenuhnya berada di tangan masyarakat dalam kasus ini Poktan WBM pada masyarakat desa Mekarwaru, masih belum berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. Pokja PPS selaku mediator dalam proses perolehan lahan tani juga bertindak sebagai broker yang mencoba untuk membantu pengembangan masyarakat desa dengan membantu memperoleh SK IPHPS dan menarik investor masuk untuk berinvestasi pada lahan IPHPS. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang konsep dan praktik mengenai kendala pada program IPHPS sebagai bentuk perhutanan sosial dengan skema terbaru dan menjadi prioritas pemerintah di desa Mekarwaru. Skripsi ini berfokus untuk menganalisa tugas, peran, dan fungsi Pokja PPS sebagai broker dalam program IPHPS. Peran Pokja PPS yang dipertanyakan ini sebenarnya tidak selalu positif dan negatif melainkan dinamis tergantung situasi. Desa bukan lagi merupakan ‘komunitas’ yang homogen dimana warga masyarakatnya memiliki tujuan yang sama. Perbedaan ini antara lain disebabkan adanya diferensiasi sosial-ekonomi di masyarakat. Studi ini tidak hanya melihat sejumlah kendala yang ada dalam implementasi program IPHPS Desa Mekarwaru, tetapi jugaperan Pokja PPS sebagai broker. Peran Pokja PPS sebagai broker sangat strategis dan sentral dalam implementasi program IPHPS. Pertanyaan studi ini adalah bagaimana peran Pokja PPS dalam implementasi program IPHPS dan pasca perolehan Surat Keputusan (SK) dan apa implikasinya pada masyarakat desa Mekarwaru? Riset etnografis dilakukan penulis dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2019 serta sebelumnya sudah datang ke desa Mekarwaru pada bulan April dan Juli 2018. Dengan mengamati aktivitas Poktan WBM sebagai kelompok tani dan Pokja PPS yang merupakan broker utama dalam program IPHPS. Studi ini menemukan bahwa Pokja PPS secara aktif menjalankan tugasnya sebagai broker dengan membantu mempertemukan negara dengan masyarakat dalam proyek pembangunan dalam hal ini perhutanan sosial. Serta menjembatani antara masyarakat dalam hal ini Poktan WBM dengan investor. Studi ini memperlihatkan bahwa broker memiliki peran sentralnya dalam program perhutanan sosial dan dapat membawa dampak yang sangat besar dalam kelanjutan serta mempengaruhi hasil akhir program yang dijalankan pemerintah.

The emergence of the IPHPS program as the latest social forestry model whose management rights are fully in the hands of the community in this case it is the Poktan WBM in the Mekarwaru village community, has not yet proceeded according to the needs of the village community. PPS Working Group as mediator in the process of acquiring farmland also acts as a broker in trying to help the development of village communities by helping to 'Legalize' SK IPHPS and attracting investors to invest in IPHPS land. This study aims to get an overview of the concepts and practices of the obstacles in the IPHPS program as a form of social forestry with the latest scheme and a priority for the government in Mekarwaru village. This thesis focuses on analyzing the tasks, roles and functions of Pokja PPS as a broker. The questionable role of the PPS Working Group whose not always positive and negative but dynamic depending on the situation. The village is no longer a homogeneous 'community' that still has the same goal because of socio-economic differentiation. By looking at the obstacles that occur in the Mekarwaru Village IPHPS program and the role of the PPS Working Group as a broker to provide understanding that the role of the PPS Working Group as a broker is very strategic and central in the running of the IPHPS program. This writing focuses on how the role of Pokja PPS in the implementation of the IPHPS program and after the acquisition of SK occurred in the Mekarwaru village community? The writing is the result of the author's ethnographic research over a period of several months, on the activities of Poktan WBM working farmers and Pokja PPS who are the main brokers in the IPHPS program. This study found that the PPS Working Group has actively carried out its duties as a broker by collecting projects, exchanging and exchanging discursive commodities from IPHPS lands and further forming narratives that can attract investors into. This study shows that the broker and its central role can have a very big impact on the progress and the final results of the programs being implemented.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhil Fikri
"Pekerja seks komersial PSK merupakan masalah global yang terus meningkat setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. PSK merupakan kelompok yang memiliki faktor risiko tinggi dalam penularan infeksi menular seksual IMS . Penelitian ini menggunakan analisis potong lintang untuk mengetahui hubungan infeksi Trichomonas vaginalis dengan penggunaan alat kontrasepsi kondom wanita dan IUD pada pekerja seks komersial di Daerah Indramayu, Jawa Barat. Dari 252 PSK, diperoleh 151 subjek positif terinfeksi T. vaginalis dengan proporsi subjek pengguna Intrauterina Device IUD 49 orang 38,8 dan pengguna kondom wanita 102 orang 80,9 . Pada uji chi-squares didapatkan hubungan yang bermakna antara infeksi Trichomonas vaginalis dengan penggunaan alat kontrasepsi

Commercial Sex Workers CSW were global burdens and each year continues to increase, include in Indonesia. Commercial Sex Workers were the group that had a high risk of sexual transmitted disease STD . In analytical cross sectional study, this study examined associated between Trichomonas vaginalis infection with contraceptive usage in commercial sex workers in Indramayu, West Java. Among the 252 sex workers enrolled, there were 151 positive infected by Commercial Sex Worker with the proportion of Intrauterina Device IUD usage was 49 commercial sex workers 38,8 and female condom usage was 102 sex workers 80,9 . In Chi Square test, there was a significant associated between Trichomonas vaginalis infection with contraceptive usage in commercial sex workers in Indramayu, West Java."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihya Sulthonuddin
"Sungai Cimanuk adalah sungai terpanjang kedua di Provinsi Jawa Barat. Sungai Cimanuk sebagai sumber daya air dimanfaatkan untuk sumber air baku di PDAM dan berperan menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan sosial masyarakat di sekitarnya. Sungai Cimanuk bagian hilir terindikasi tercemar akibat aktivitas masyarakat yang tidak terkendali di sempadan sungainya. K ualitas air sungai Cimanuk bagian hilir harus dikelola dan dikendalikan tingkat pencemarannya. Riset ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air sungai, menganalisis aktivitas masyarakat di sempadan sungai, dan merumuskan strategi pengendalian pencemaran air Sungai Cimanuk bagian hilir. Analisis kualitas air sungai diuji berdasarkan 7 parameter fisika-kimia dibandingkan dengan 6 baku mutu air sungai yang ditetapkan IDN, WJP, UKTAG, USEPA, MOEG, dan DOE. Pengambilan sampel air sungai dilakukan di Boyongbong, Sukaregang, Tomo, dan Jatibarang. Penentuan status mutu air sungai Tahun 2013-2018 menggunakan metode IP. Perumusan strategi pengendalian pencemaran air sungai menggunakan metode SWOT. Hasil riset menunjukkan kualitas air Sungai Cimanuk bagian hilir berada pada kondisi buruk ditandai dengan konsentrasi TSS (81,57 ± 132,69 mg/L), BOD (8,41 ± 6,53 mg/L), COD (33,92 ± 26,51 mg/L), DO (5,54 ± 1,67 mg/L), dan Amonia (0,21 ± 0,31 mg/L) tidak memenuhi baku mutu air sungai. Sungai Cimanuk bagian hilir dinyatakan tercemar ringan-sedang ditandai dengan nilai IP sebesar 1,04-7,51. Pencemaran Sungai Cimanuk bagian hilir terjadi disebabkan oleh aktivitas masyarakat (pembuangan limbah domestik, pembuangan sampah, pembuangan limbah peternakan ayam dan kambing, serta pembuatan batu bata) yang tidak terkendali di sepanjang sempadan sungainya. Strategi pengendalian pencemaran air Sungai Cimanuk bagian hilir yang direkomendasikan adalah strategi pertumbuhan yang progrefis, yaitu menerapkan kebijakan dengan cara (a) meningkatkan infrastruktur pengendalian pencemaran air melalui pembuatan tempat pengelolaan akhir sampah terpadu dan IPAL komunal, (b) meningkatkan peran dan partisipasi akademisi, peneliti, dan kelompok masyarakat dalam setiap kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pengendalian pencemaran air sungai, dan (c) meningkatkan koordinasi instansi/lembaga pemerintah dengan berbagai pihak dalam hal penentuan kebijakan pengendalian pencemaran air di Sungai Cimanuk bagian hilir.

Cimanuk River is the second longest river in West Java Province. The Cimanuk River as a water resource is used for raw water sources in the PDAM and plays a role in preserving the environment, increasing economic growth and social welfare of communities. However, the Cimanuk River downstream indicated to be polluted due to uncontrolled community activities in the river border. The water quality of the Cimanuk river downstream must be managed and controlled for its pollution level. This research aims to analyze river water quality, analyze community activities in river border, and formulate a water pollution control strategy in the Cimanuk River downstream. Analysis of river water quality based on 7 physicochemical parameters compared to 6 river water quality standards set by IDN, WJP, UKTAG, USEPA, MOELG, and DOE. Water sampling point of the Cimanuk River at Boyongbong, Sukaregang, Tomo, and Jatibarang. Assessment of the water quality status for 2013-2018 used the PI method. Formulation of the water pollution control strategies used the SWOT method. The results shows the water quality of the Cimanuk River downstream in a poor condition characterized by concentration TSS (81,57 ± 132,69 mg/L), BOD (8,41 ± 6,53 mg/L), COD (33,92 ± 26,51 mg/L), DO (5,54 ± 1,67 mg/L), and Ammonia (0,21 ± 0,31 mg/L) not meet the water quality standards. The PI value of the Cimanuk River downstream between 1.04-7.51 indicates slightly to moderately polluted. Pollution of the Cimanuk River downstream caused uncontrol community activities (domestic waste disposal, trash disposal, chicken and goat farm waste disposal, and brick industry). The recommended of the water pollution control strategies for Cimanuk River downstream is a growth strategy. Implementation of policies by (a) improve the facilities and infrastructure monitoring river water quality and wastewater quality (b) increase the role and participation of academics, researchers, and community in activity of planning and act river water pollution control, and (c) improve coordination between government agencies/institutions and various parties in determining water pollution control policies in the Cimanuk River downstream. "
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T53080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Aria Aditia
"ABSTRACT
Infeksi Trichomonas vaginalis seringkali terjadi pada pekerja seks komersial PSK , menyebabkan mikrotrauma pada epitel saluran genital perempuan, dan menjadi portal masuk infeksi herpes genitalis; sehingga koinfeksi T. vaginalis dan herpes genitalis dapat terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada 212 PSK yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan proporsi infeksi herpes genitalis antara kelompok T. vaginalis positif dengan kelompok T. vaginalis negatif serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan. Analisis uji Chi-square menunjukkan perbedaan proporsi infeksi herpes genitalis yang bermakna p=0,027.

ABSTRACT
Trichomonas vaginalis infections are commonly found among female sex workers FSWs , causing microtrauma on the female genital epithelium, and predispose the entry of genital herpes infection thus co infection of T. vaginalis and genital herpes may occur. A cross sectional study was applied among 212 FSWs to analyze proportion differences of genital herpes infection between FSWs with T. vaginalis infection and FSWs without T. vaginalis infection, and to identify factors associated to the co infection. Analysis using Chi square revealed a significant association between T. vaginalis infection and genital herpes p 0,027."
2016
S70380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>