Ditemukan 152463 dokumen yang sesuai dengan query
Rizky Aditya Tara
"Baja perkakas AISI H13 merupakan salah satu baja yang memerlukan ketangguhan dan kekerasan yang baik agar dapat berjalan dengan optimal. Peningkatan sifat mekanis tersebut merupakan salah satu perhatian dalam industri baja perkakas maupun dies. sebuah dies dikatakan baik apabila dapat memenuhi beberapa kriteria seperti tahan suhu tinggi, tahan aus, dan tahan kejutan. Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mencapai kriteria tersebut, High Speed Quenching dan High Impact Treatment. Penelitian ini akan menggunakan High Speed Quenching 10 bar dan High Impact Treatment 120ºC dan 180ºC. Lalu dibandingkan sifat mekanis antara High Speed Quenching dengan High Impact Treatment, didapat hasil bahwa metode High Impact Treatment 180ºC mempunyai sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan metode High Speed Quenching.
AISI H13 tool steel is a steel requires good toughness and hardness in order to run optimally. Improving mechanical properties is one of the main concerns in the industry of tool steels and dies. High temperature resistant, wear resistant, and shock resistant are the main criterias that we need to make a good quality dies. There are two methods that can be used to achieve these criteria such, high speed quenching and high impact treatment. This study was conducted by using 10 bars of high speed quenching and high impact treatment at temperatures120ºC and 180ºC. Mechanical properties of the two methods are then compared. The result shows that high impact treatment method has the better mechanical properties than high speed quenching method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57111
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hermawan Adi Chandra
"Peningkatan sifat mekanis baja perkakas untuk pengerjaan panas telah menjadi perhatian dunia industri sebagai prioritas untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan efektifitas produksi terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan sifat mekanis dari proses High Impact Treatment (HIT) yang mengalami pendinginan dengan media oli pada temperatur 180oC dan pendinginan oleh angin dan sifat mekanis yang diperoleh dengan menggunakan proses High speed quenching. Hasil penelitian ini digambarkan dalam grafik laju pendinginan, harga impak dan nilai kekerasan yang menjadi parameter dalam menentukan hasil yang dianggap lebih baik. Sampel dengan penggunaan metode HIT dengan media quenching oli memiliki nilai harga impak yang paling tinggi yaitu 25 J pada permukaan dan 28 J di bagian tengah sampel. Sementara proses high speed quenching memiliki nilai kekerasan paling tinggi dengan nilai 47 HRC di permukaan dan 45 di bagian tengah. Dengan tujuan meningkatkan ketangguhan baja perkakas, metode HIT dengan media quenching oli pada temperature 180oC dianggap mampu menjadi alternatif pengganti metode High speed quenching.
Improving the mechanical properties of hot work tool steel has become one of industry’s the biggest concern to get a better product by its quality and effectiveness of production. The research was conducted by comparing the mechanical properties of the High Impact Treatment (HIT) which is quenched by oil at temperatures of 180oC and gas quenching, and the mechanical properties which is obtained by using High speed quenching process. The results of this study were illustrated in the cooling rate graph, the impact values and hardness as the parameters that are considered in determining the better process. Samples of HIT process with oil quenching have the best impact value with 25 J on the surface and 28 J on its core. On the other hand, sample of high speed quenching claims the biggest value of 47 HRC for hardness on the surface and 45 HRC in the core. For improving the toughness of tool steel, HIT process with oil quenching medium at temperatures of 180oC is considered to be an alternative High speed quenching process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58435
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dubovik, Alexander
New York: John Wiley , 1981
778.37 DUB p (2)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
624.2 BRI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Achmad Muhyidin Arifai
"Perencanaan proyek High Speed Train (HST) koridor Jakarta - Surabaya menghabiskan investasi yang sangat besar yaitu US$. 21,369 juta. Salah satu aspek yang sangat penting dalam tahapan perencanaan ini adalah pemilihan rute. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kelayakan proyek dimana penyelenggaraan jalur kereta api cepat seringkali dihadapkan pada tantangan akan rendahnya keuntungan atas investasi. Dari tujuh alternatif rute yang dihitung, didapatkan bahwa rute Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang-Yogyakata-Surabaya memiliki nilai IRR tertinggi yaitu 7,61%. Dan setelah dilakukan penambahan fungsi dengan metode rekayasa nilai (value engineering) yang berupa penggunaan bituminous ballast, pengembangan kawasan TOD, pengembangan area pariwisata, integrasi pembangkit listrik, integrasi saluran utilitas dan fasilitas pelayanan kereta nilai IRR rute tersebut menjadi 8,38%, lebih tinggi dari nilai IRR rute eksisting perencanaan yaitu 7,21%.
Project Planning of High Speed Train (HST) corridor Jakarta - Surabaya spend an enormous investment of US $. 21.369 million. A very important aspect in the planning stages is route selection. Route planning is to increase the feasibility of the high speed train project that often face a challenge of low return on investment. Seven alternative route was calculated, it was found that the Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang- Yogyakata-Surabaya route has the highest IRR of 7.61%. And after the addition of six functions using value engineering methods including The Use of Bituminous Subballast, TOD regional development, development of tourism area, the integration of power generation, channel integration utilities, and train service facilities, the IRR becomes 8.38%, higher than the IRR of existing route plan (7.21%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46074
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Natanael, Eric Hansel
"Pada tahun 2015, Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dengan China untuk proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sarana transportasi publik antar kota di Pulau Jawa. Kereta Cepat ini nantinya akan beroperasi dengan kecepatan 350 km/jam dan menghasilkan suara yang bising akibat adanya gaya gesek udara dengan pantograf. Pada penelitian ini, dilakukan analisis CFD terkait pengaruh pemasangan fairing dengan variasi ketinggiannya (1 cm, 2 cm, 4 cm, 6 cm) pada bagian depan dan belakang pantograf yang berguna untuk mengurangi koefisien drag (Cd) pada pantograf dan juga pada keseluruhan kereta cepat. Hasil penelitian menunjukan bahwa efek dari pemasangan pantograf pada kereta cepat meningkatkan Cd sebesar 2,7% dibandingan kereta tanpa adanya pantograf. Variasi model fairing 2 cm merupakan variasi model terbaik dibandingkan dengan variasi model lainnya, dikarenakan variasi model ini berhasil menurunkan Cd sebesar 1,51%, berhasil menurunkan total drag sebesar 1,16% dan berhasil menurunkan drag pantograf sebesar 31,28%. Model fairing 2 cm juga dapat menghemat konsumsi energi kereta cepat sebesar 1,16% per satu kali perjalanan Jakarta – Bandung.
In 2015, the Indonesian Government signed a cooperation agreement with China for the construction project of the Jakarta-Bandung High-Speed Train. The purpose of this project is to improve public transportation infrastructure between cities on the island of Java. The High-Speed Train is expected to operate at a speed of 350 km/h and produce noisy sounds due to air friction with the pantograph. In this study, a Computational Fluid Dynamics (CFD) analysis is conducted to examine the effects of installing fairings with different heights (1 cm, 2 cm, 4 cm, 6 cm) on the front and rear of the pantograph. The fairings are intended to reduce the Drag coefficient (Cd) on the pantograph and the overall high-speed train. The research results show that the installation of a pantograph on highspeed trains increases the Cd (drag coefficient) by 2.7% compared to trains without a pantograph. The variation of a 2 cm fairing model is the best variation compared to another variation, because it successfully reduces the Cd by 1.51%, reduces the total drag by 1.16%, and reduces the pantograph drag by 31.28%. The 2 cm fairing model also achieved an energy-saving of 1.16% per trip from Jakarta to Bandung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ega Leonar Soekarno
"Ketika kereta api berkecepatan tinggi memasuki ruang terbatas seperti terowongan, udara di dalam terowongan mengalami kesulitan untuk menyebar di sekitarnya karena ruang udara yang terbatas. Oleh karena itu, ia menghasilkan gelombang tekanan yang merambat melalui panjang terowongan ke portal keluar dengan kecepatan suara. Perubahan tekanan udara dan implikasinya terhadap keselamatan pengoperasian kereta api, kenyamanan penumpang, dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kereta api berkecepatan tinggi yang memasuki terowongan merupakan bagian penting dari aerodinamika kereta api. Ini juga merupakan masalah utama untuk membiarkan kereta berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi. Berbeda dengan di udara terbuka, kereta api yang memasuki terowongan bertindak sebagai piston yang bergerak melawan udara yang menempati ruang terowongan yang dibatasi oleh dinding terowongan dan dengan demikian, "efek piston" dihasilkan. tesisnya bertujuan untuk menjelaskan parameter yang mempengaruhi kecepatan udara dan medan tekanan yang diinduksi, menciptakan efek piston di terowongan. Model kereta api dan terowongan yang berskala dan disederhanakan diikuti dengan simulasi numerik telah dilakukan untuk menganalisis kontur dan amplitudo kecepatan dan tekanan udara yang berfluktuasi di dalam terowongan dan di dalam kereta. Model ini akan menjadi model standar yang digunakan dalam percobaan ini untuk menyelidiki efek aerodinamis. Simulasi menggunakan CFD komputasi dengan tipe analisis transien.
When a high-speed train enters a confined space such as a tunnel, the air inside the tunnel has difficulty diffusing around it because of the restricted airspace. Hence, it generates a pressure wave that propagates through the tunnel’s length to the exit portal at the speed of sound. Air pressure change and its implications on the safe operation of trains, passengers comfort, and environmental impact caused by a high-speed train entering a tunnel are important parts of train aerodynamics. It is also a key issue to let trains run at a higher speed. Unlike the case in the open air, a train that enters a tunnel acts as a piston that moves against the air that occupies the tunnel space which is constrained by the tunnel walls and thus, a “piston effect” is generated. his thesis aimed to explain the parameters affecting the induced air velocity and pressure fields, creating the piston effect in the tunnel. Scaled and simplified model of the train and tunnel followed with numerical simulations have been carried out to analyzed the contour and amplitude of fluctuating air velocity and pressure in the tunnel and on the train. The generic train model to represent the original high-speed train inside a tunnel. This model will be the standard model used in this experiment to investigate the aerodynamic effect. The simulation uses computational CFD with transient analysis type."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naufal Yudha Prawira
"Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi dalam pembangunan nasional. Salah satunya adalah dengan adanya industri perkapalan. Pada industri perkapalan, pengurangan hambatan pada kapal akan mengurangi energi yang dibutuhkan pada kapal dan akan mengurangi emisi CO2. Pengurangan hambatan dilakakukan dengan penambahan appendix berupa stern foil pada kapal. Stern foil digunakan untuk memberikan gaya angkat dan gaya dorong pada kapal untuk mengurangi hambatan. Desain stern foil yang digunakan adalah profil NACA 4412. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi operasi stern foil pada high speed craft dengan simulasi computational fluid dynamics. Peneliti melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data hambatan kapal dengan variabel posisi kedalaman stern foil dengan variasi kecepatan. Metode simulasi digunakan untuk memprediksi hambatan kapal pada kapal dengan variasi kecepatan. Penelitian ini menggunakan software CFDSOF untuk melakukan simulasi. Hasil simulasi adalah berupa data hambatan total (N) kapal dengan variasi kecepatan yang direpresentasikan dengan Froude Number (Fn). Pada penelitian ini, kapal model yang digunakan memiliki panjang 1 m dengan variasi posisi stern foil di kedalaman 4 cm, 5 cm, 6 cm, dan di belakang transom di kedalaman 4 cm. Hasil penelitian ini menunjukan pengaplikasian paling optimal dari stern foil mengurangi hambatan kapal sebesar 21% - 29% di Froude Number 0.52 – 0.76.
Indonesia as an archipelago has potential in national development. One of them is with the shipping industry. In the shipping industry, reducing ship resistance will reduce the energy needed on ships and will reduce CO2 emissions. Reduction of ship resistance was carried out by adding appendixes in the form of stern foil to the ship. Stern foil is used to provide lift and thrust to the ship to reduce drag. The design of the stern foil used was the NACA 4412 profile. The purpose of this study was to determine the operating conditions of the stern foil at high speed craft with computational fluid dynamics simulations. Researchers conducted this study to obtain data on ship resistance with stern foil depth position variables with speed variations. The simulation method is used to predict ship resistance on ships with speed variations. This study uses CFDSOF software to conduct simulations. The simulation results are in the form of total resistance data (N) of ships with speed variations represented by Froude Number (Fn). In this study, the model ship used has a length of 1 m with a variation of the stern foil position at a depth of 4 cm, 5 cm, 6 cm, and behind the transom at a depth of 4 cm. The results of this study indicate that the most optimal application of stern foil reduces ship resistance by 21% - 29% in Froude Number 0.52 - 0.76."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Barna, Arpad
New York: John Wiley & Sons, 1981
621.381 73 BAR v
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dixon Frederick
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan ukuran ow terhadap FCT slowdown dari empat protokol network telemetry, yaitu INT, PINT, LINT, dan DINT, dalam mekanisme High Precision Congestion Control (HPCC) menggunakan simulator NS3. Implementasi HPCC bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan berkecepatan tinggi dengan meminimalkan latensi dan mengontrol congestion secara e sien menggunakan teknik network telemetry. Dalam penelitian ini, metrik yang digunakan untuk evaluasi adalah Flow Completion Time (FCT) slowdown, yang mem- bandingkan FCT antara ow yang mengandung data telemetry dan ow yang tidak. Hasil dari simulasi ini memberikan wawasan tentang keunggulan masing-masing protokol pada mekanisme HPCC dengan berbagai skenario jaringan.
This study aims to analyze and compare the ow size against the FCT slowdown of four network telemetry protocols: INT, PINT, LINT, and DINT, within the High Precision Congestion Control (HPCC) mechanism using the NS3 simulator. The implementation of HPCC aims to optimize the performance of high-speed networks by minimizing latency and ef ciently controlling congestion using network telemetry techniques. In this study, the metric used for evaluation is Flow Completion Time (FCT) slowdown, which compares the FCT between ows containing telemetry data and those that do not. The simulation results are provide insights into each protocol’s advantages in various network scenarios."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library