Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julio Hokky Sahputra
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat motivasi tertentu dari manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi atas pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada program imbalan pasti antara metode corridor dan metode full recognition through OCI sesuai ketentuan IAS 19 (2004). Teori motivasi yang digunakan adalah asset pricing motivation, contracting motivation, dan influencing external parties motivation berdasarkan Fields et al. (2001). Pengujian dilakukan dengan model logit dan cross-section. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di 17 indeks primer Eropa dalam rentang waktu 2005-2012. Hasil pengujian membuktikan terdapat debt covenant motivation dan influencing external parties motivation dari manajemen untuk menggunakan metode akuntansi tertentu dalam mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial.

Hasil penelitian juga membuktikan bahwa faktor risiko mempengaruhi keputusan manajemen untuk pindah dari metode corridor ke metode full recognition through OCI dimana perusahaan yang memiliki risiko ringgi cenderung menghindari metode full recognition through OCI untuk menghindari fluktuasi pada laporan keuangan.


ABSTRACT

This research aims to test whether there is any motivation from management to choose their accounting policy in recognizing actuarial gain (loss) related to defined benefit plan between corridor method and full recognition through OCI method based on IAS 19 (2004). Motivation theories used in this research are asset pricing motivation, contracting motivation, and influencing external parties motivation based on Fields et al. (2001). The research is done by using logit model and cross-section. Sample is taken from listed companies in 17 Europe’s premier indices from 2005 to 2012. The result shows that there are debt covenant motivation and influencing external parties motivation from management to recognize actuarial gain or loss.

This result also shows that risk is influencing management decision to switch from corridor method to full recognition through OCI method at which companies having high risk tend to avoid full recognition through OCI method to prevent fluctuation on financial statements.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Ennike Rut Perbina
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme akuntansi di Indonesia. Karakteristik organ perseroan yang diuji pada penelitian ini adalah persentase komisaris independen, kepemilikan oleh dewan, kompetensi komite audit dan jumlah rapat komite audit. Penelitian ini menggunakan data perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada periode 2010-2011 yaitu periode konvergensi IFRS fase 1 dan periode 2012-2013 yaitu periode konvergensi IFRS fase 2. Penelitian ini menggunakan ukuran akrual milik Givolly dan Hayn (2000) dan ukuran pasar milik Beaver dan Hayn (2000) dalam mengukur konservatisme akuntansi. Terdapat 63 perusahaan manufaktur yang diobservasi oleh penelitian ini pada periode 2010-2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan oleh dewan berpengaruh negatif pada kedua periode dengan ukuran pasar, kompetensi komite audit berpengaruh positif pada periode konvergensi IFRS fase 1 dengan ukuran pasar ; jumlah rapat komite audit berpengaruh positif pada periode konvergensi IFRS fase 2 dengan ukuran akrual dan berpengaruh positif pada kedua periode dengan ukuran pasar. Dengan menggunakan dua proksi ukuran konservatisme yang berbeda, penelitian ini menemukan bukti yang tidak konsisten mengenai pengaruh karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme. Oleh sebab itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme akuntansi akan bergantung pada ukuran konservatisme yang digunakan.

This research aims to examine the effect of board of director characteristics to the level of accounting conservatism in Indonesia. Board characteristics examine in this research are independency of boards, board ownership, audit committee competency, number of audit committee meeting. This study uses data of IDX listed manufacturing firms from 2010-2011( IFRS convergence phase 1) and 2012-2013 (IFRS convergence phase 2). This study uses the accrual measure of Givolly and Hayn (2000) and market meaure of Beaver and Ryan (2000) in measure accounting conservatism. There are 63 manufacturing company are observed by this research in four years, 2010-2013.
The result show that board ownership has a significant negative effect to conservatism on both period, measured by market ; audit committee competency has a significant positive effect to the conservatism on IFRS convergence phase 1, measured by market ; audit committee meeting has a significant positive effect to the conservatism on IFRS convergence phase 2, measured by accrual ; and has a significant positive effect to the conservatism on both period, measured by market. By using two proxy of conservatism, this research inconsistent evidence on the effect of board characteristics to conservatism. Therefore, this study concluded that the effect of board characteristics to conservatism depends on the proxies to measure conservatism.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robert AB
"Membanjirnya informasi yang beredar dipasar membuat setiap informasi menjadi asimetrik dimata konsumen apalagi saat ini konsumen memiliki keterbatasan waktu dan biaya untuk mengolah setiap informasi yang mereka terima. Alfin Tofler (1970) telah memprediksi,hal ini jauh sebelumnya. Beliau mengatakan hal ini sebagai kondisi over information yang diakibatkan perkembangan dan penyebaran teknologi infomasi yang demikian cepat diseluruh dunia. Jack Trout (1996) jugs mengatakan hal senada dengan menyebutnya sebagai kondisi over communication.
Selain terjadinya over information seat ini juga terjadi kondisi over choice dimana ditandai dengan membajirnya tawaran produk dipasar yang diakibatkan perkembangan produk baru yang demikian pesat (Sealy & M.Cristol, 1999). Pada kondisi over choice konsumen mengalami kebingungan untuk memilih praduk yang dapat dipercaya. Kondisi over information dan over choice mengakibatkan suatu produk sulit bertahan lama di pasar. Untuk menjawab kondisi seperti ini Tulin Erdem dan Joffre Swait mengatakan bahwa sebuah merek harus memiliki kredibilitas dipasar yang pada akhirnya mendorong konsumen untuk memilihnya.
Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh brand credibility (variabel endogen) pada brand choice melalui variabel antara yakni perceived quality, perceived risk, dan information cost saved di mana semuanya berdiri sebagai variabel eksagen. Penelitian diinspirasikan dari penelitian sebelumnya oleh Tulin Erdem dan Joffre Swait (2004) dengan metode yang digunakan structural equation modeling (SEM).
Pada penelitian ditemukan bahwa model penelitian konsisten pada kategori produk minuman energi. Sedangkan pada kategori ponsel konsistensi model tidak dapat berlangsung dengan baik. Hal ini disebabkan karena ditolaknya semua hipotesis yang berkenaan dengan variabel perceived risk.
Rekomendasi untuk penelitian kedepan terbagi kedalam beberapa hal. Pertama memasukan element-element perceived risk kedalam variabel penelitian agar dapat terlihat lebih spesifik element yang paling berperan. Kedua, perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap brand choice selain perceived quality, perceived risk, dan information cost saved. Ketiga, variabel brand credibility harus secara spesifik mengacu kepada product brand atau corporate brand. Penulis juga rnerekomendasikan untuk melihat pengaruh corporate brand credibility terhadap product brand credibility secara searah maupun dua arah.

The overload of information in the market make the information becomes asymmetric. Meanwhile the consumer has time and cost constraint to process all information that they receive. Alvin Toffler (1970), had predicted this situation long time ago. He said this situation as an over information that come from the development and spreading of information technology around the world. In the other side, Jack Trot (1996) said this situation as an over communication.
Meanwhile, another situation from over information is over choice that marked with overload of product offering on the market because the speed of product development (Sealy & M.Cristol, 1999). In over choice situation consumer confuse to choose the credible product. Over information and over choice make a product cannot stay in market in the long term. To cover this situation Tulin Erdem & Joffre Swait argue that a brand ought to have credibility that pushes a brand to be chosen by consumer.
This research is focus to examine the influence of brand credibility (exogenous) on brand choice moderated by perceived quality, perceived risk, and information cost saved (endogen). This research is inspired from former research that conducted by Tulin Erdem & Joffre Swait that using structural equation modeling method.
The findings on this research show research model consistent in energy drink category on the other hand in mobile phone category it cannot be consistent. This is because the hypothesis that connects to perceived risk variable is rejected.
Recommendation for future research including several suggestions. First, to include the element of perceived risk therefore we can know which element that is affected. Second, we have to consider the other element that affect on brand choice not only perceived quality, perceived risk, and information cost saved. Third, we recommend specifying either corporate brand or product brand that used. We also recommend examining the influence of corporate brand credibility on product brand linearly and reciprocally.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"There are two different kinds of price determination mechanism, a fixed price and a flexible price...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gumilar Rusliwa Somantri
"Metode penelitian kualitatif secara luas telah digunakan dalam berbagai penelitian sosial termasuk sosiologi. Terdapat
beberapa kesimpangsiuran dalam memahami metode kualitatif yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari metode
kuantitatif. Penelitian pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam
metode penelitian kualitatif. Kami menyimpulkan bahwa metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam
menyumbangkan pembangunan teori-teori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks ke-Indonesiaan. Lebih dari itu,
penggunaan metode penelitian kualitatif dapat membawa ilmu sosial khususnya sosiologi di Indonesia berada dalam
posisi setara dalam dialog peradaban dengan sesama komunitas akademik di Barat.
Qualitative method has been widely be adopted in research practices in Indonesian tradition of social sciences including
sociology. However, it seems there is misunderstanding on the method that is seen as additional to the quantitative one.
This literature study intend to discuss related issues to the strengths and weaknesses of qualitative method. We do
conclude here, that the method has productive potential for fostering the develomment of social theories as well as
methodology in the context of Indonesian world. Hence, it is possible to bring Indonesian social sciences especially
sociology into equal position of future dialog with the counterparts from the Western communities."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi bias jenis kelamin sosial IPA (2) menemukan metode yang paling sensitif memperhitungkan faktor internal dan eksternal dalam mendeteksi bias sosial...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Herland Franley
"ABSTRAK
Tesis ini membahas jumlah opsi pada format tes Pilihan-Ganda (PG) yang lebih optimal digunakan pada Ujian Nasional SMA di Indonesia. Dua format tes PG 5-opsi, yang masing-masing berisi 50 butir soal, digunakan sebagai instrumen penelitian. Salah satu dari format tes PG 5-opsi tersebut kemudian dimodifikasi menjadi format tes PG 4-opsi dengan cara menghapus satu pilihan pengecoh (distracter) yang tidak berfungsi pada tiap butir soal. Kedua format tes PG yang berbeda tersebut diberikan kepada 2 kelompok di 2 SMA Negeri. Untuk menegaskan hasil penelitian, kuesioner diberikan secara acak kepada 120 siswa SMA dan 15 guru bahasa Inggris SMA. Hasil dari kedua format tes PG tersebut dikorelasikan dengan hasil analisis data kuesioner. Dalam penelitian ini, Classical method dan Rasch model digunakan untuk membandingkan tingkat kesulitan butir soal, daya diskriminasi soal, keefektifan distrakter dan reliabilitas diantara kedua format tes PG tersebut. Terdapat perubahan yang signifikan pada item difficulties (p<0.05) dan item discrimination diantara kedua format tes PG.
Penelitian ini menemukan bahwa format tes PG 4-opsi lebih sulit daripada format tes PG 5-opsi. Format tes PG 4-opsi lebih praktis dan lebih optimal diteskan di UN SMA karena memiliki pilihan-pilihan pengecoh yang lebih masuk akal.

ABSTRACT
The focus of this study is determining the most optimal number of options in Multiple-Choice test format for Indonesian national examinations in senior high schools. Two five-option MC formats English UN tests, which consist of 50 items per test format, were used as the elicitation devices in this study. One of the fiveoption
formats was then converted to the four-option MC format by eliminating the non-functioning distracters in each item. The two different MC test formats were given to 2 groups within 2 SMAN schools. To confirm the results of the study, questionnaires were randomly disseminated to 120 SMA students and 15 English teachers. The results of the two MC test formats were correlated to the results of the questionnaires data analysis. The results suggested that the fouroption format were more difficult than the five-option format. The Classical
method and Rasch model were applied to compare item difficulties, item discrimination, distracter measure correlation and reliabilities across the two MC test formats. There was significant change observed in item difficulties (p<0.05), item discrimination across the two MC test formats. Considering the practicality
for developing MC tests with more plausible distracters, four-option MC format was concluded to be optimal."
2013
T36118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Juwita P.
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh patokan laba terhadap manajemen laba melalui diskresi pengakuan pendapatan. Manajemen laba melalui pengakuan pendapatan, yang digunakan sebagai variabel dependen, diproksikan dengan perubahan abnormal akun piutang bruto dan pendapatan diterima di muka. Kecenderungan entitas untuk mencapai patokan laba memiliki bentuk variabel dummy dan digunakan sebagai variabel independen utama. Berbeda dari penelitian terdahulu, penelitian ini mempertimbangkan rasio return on assets sebagai variabel kontrol untuk mengendalikan efek profitabilitas terhadap manajemen laba. Pengujian dilakukan dengan melalukan regresi linier pada sampel yang dipilih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa patokan laba mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba tidak berkorelasi terhadap perubahan abnormal piutang bruto, tetapi berkorelasi negatif terhadap perubahan abnormal pendapatan diterima di muka. Sementara itu, patokan laba memenuhi perkiraan konsensus analis tidak berkorelasi baik terhadap akun piutang bruto maupun akun pendapatan diterima di muka. Hal ini menjelaskan bahwa sebenarnya ketiga patokan laba tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan manajemen untuk memanipulasi laba, terutama melalui diskresi pengakuan pendapatan, di Indonesia.

This study aims to give empirical evidence about the impacts of earnings benchmarks on earnings management through the discretions of revenue recognition. Abnormal changes of account receivable and deferred revenue are the proxy variables of earnings management through discretions in revenue recognition, which are used as the dependent variable. The tendency of an entity to achieve earnings benchmarks is the independent variable and takes form as a dummy variable. Unlike prior studies, this study considers return-on-assets ratio as a controlling variable to monitor the effect of profitability on the earnings management. The test was done by using linear regression on the selected sample.
The result shows that the benchmarks of avoiding losses and avoiding earnings decrease have no impact on the abnormal changes of gross account receivable, but have significant impacts on the abnormal changes of deferred revenue. Meanwhile, the benchmark of beating consensus analysts? forecast has no impacts on both account receivable and deferred revenue accounts. This result explanis that all the earnings behcmarks apparently don?t influence managements? decision to manipulate the earnings, especially through the discretions of revenue recognition, in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Luthfiana Sufyan
"ABSTRAK
Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan pangan mencerminkan pola makan pada populasi dari bermacam kalangan usia, termasuk wanita sebagai penyedia pangan dalam rumah tangga. Studi kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh pola makan yang dibentuk oleh pilihan pangan. Pengumpulan data yang utama diperoleh dari wawancara mendalam kepada delapan belas (n=18) wanita dengan BMI status yang berbeda berdasarkan laporan individu. Analisis isi diterapkan pada data analisis. Para wanita melaporkan keputusan pembelian makanan dibatasi oleh makanan yang tersedia di area sekitar tempat tinggal dan menu pilihan anak. Kecenderungan pada makanan yang murah, enak, siap saji dan banyak mengarahkan wanita pada konsumsi tinggi lemak, karbohidrat, gula dan garam. Toko makanan yang banyak tersedia mengelilingi area tinggal memenuhi permintaan terhadap makanan kurang sehat tersebut. Promosi ke rumah oleh karyawan supermarket meningkatkan akses pada minyak. Studi ini memberikan wawasan untuk membantu mengembangkan metode advokasi dan edukasi yang berguna untuk perencanaan program gizi pada wanita di area kumuh perkotaan.

ABSTRACT
Studies shown food environment reflects dietary practices among various age populations, including women as household food gatekeepers. The present qualitative study aims to elicit current dietary practices shaped by food choice. Main data collection was obtained from in-depth interviews to eighteen (n=18) women with different self-reported BMI status. Observation and focus group discussion were carried on to attain insights on communal activities and practices. Content analysis was applied. Women reported that purchasing decision was limited to food available nearby and children?s preferred menu. Preference to foods that was cheap, convenient, tasty and plentiful led women to consume foods high in fats, carbohydrates, sugars and salts. Food stores that were massively available surrounding the residents satisfied the demands on such kinds of unhealthy foods. Door to door promotion by convenience store crews, increase access of cooking oil. This study provides insights to foster healthier food choice among urban slum women.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henarmin Chandra
"Manajemen persediaan merupakan salah satu manajemen yang mengalami perkembangan yang sangat Namun dalam kenyataannya, banyak perusahaan menghadapi berbagai permasalahan serius di pengelolaan persediaan, walaupun mereka bidang pesat. tetap dalam telah mengimplementasikan sistem manajemen persediaan yang canggih. Terdapat kesan bahwa perkembangan konsep, teori dan teknik pengelolaan persediaan selama ini tidak mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan dan permasalahan riil di dalam pengelolaan persediaan perusahaan. Fenomena di atas merupakan alasan utama penulis untuk memilih manajemen persediaan sebagai topik utama penulisan skripsi ini. Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan dalam rangka untuk mengumpulkan berbagai data, informasi dan bahan kajian lainnya yang diperlukan dalam pembahasan skripsi ini. Berbagai teori dan teknik pengendalian persediaan tradisional seperti formula Economic Order Quantity (EOQ) dan teknik Order Point. selalu didasarkan pada pendekatan spesifik. Pendekatan ini memfokuskan perhatian pada pengendalian terhadap masing-masing jenis persediaan secara terpisah. Pendekatan yang demikian sebenarnya tidak efektif dalam pengendalian persediaan. karena hanya bertujuan untuk mencapai kondisi optimal pada masing-masing sub total persediaan (sub-total optimalization). Dalam kenyataannya penerapan pendekatan ini justru menciptakan kondisi suboptimal pada total persediaan (total sub optimalization). Untuk mengatasi masalah di atas kita harus mencari pendekatan alternatif yang lebih tepat. Pendekatan Total Flow Rate merupakan salah satu alternatif yang logis dan rasional. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi "total optimalization" dalam persediaan melalui pengendalian langsung terhadap total persediaan perusahaan. Dengan adanya suatu daya kendali yang lebih baik terhadap total persediaan. maka diharapkan para manajer perusahaan akan lebih mampu untuk mengelola sumber daya dan dana perusahaan secara efektif dan efisien."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>