Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181560 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cabriela Jennifer
"ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai bagaimana tema menjadi metode perancangan ruang yang kemudian berpengaruh terhadap bagaimana manusia menerima sensasi dan persepsi didalamnya. Arsitektur, seperti yang kita ketahui, menjadi medium ruang yang selalu dialami manusia.

Sementara tema, merupakan suatu cara dalam memberikan suatu konsep nyata kepada suatu pengalaman. Menerapkan tema pada ruang arsitektur, khususnya theme park, menjadi topik utama yang dianalisa dengan melihat keterhubungan tersebut. Dengan mengambil World Bazaar (Tokyo Disneyland) sebagai studi preseden dan Studio Central (Trans Studio Bandung) sebagai studi kasus.

Skripsi ini mengupas bagaimana strategi yang diterapkan kedua theme park dalam penerapan tema yang dilakukan. Satu cara yang membedakan metode penerapan tema pada arsitektur dengan metode lainnya adalah, dilakukannya manipulasi terhadap indera lewat elemenelemen ruang yang membentuknya sehingga menimbulkan sensasi yang menggugah dan persepsi berupa keadaan hiper-realitas. Temuan pada skripsi ini adalah bagaimana arsitektur dapat berperan besar pada penciptaan suatu kondisi tertentu dengan pengaturan elemen ruang didalamnya, sehingga manusia dapat menerima sensasi dan persepsi yang lebih terarah.


ABSTRACT

This study discuss about how theme used as a method on designing space and how human receive the sensation and the perception inside the space. Architecture, as we all know, is a space medium that is always experienced by

human.

Theme, on the other hand, is a method to bring a factual concept to the experience. The using of a theme on architectural space, especially theme park, become the main topic in this study, related to that connection. With World Bazaar (Tokyo Disneyland) as a precedent and Studio Central (Trans Studio Bandung) as a case study, this study will analyze the strategy between the two study with the use of theme on the two. One way that differentiate this method to the others is by using the manipulation on human senses with the arrangement of spatial elements, so it will create an enhanced sensation and hiperreality as perception.

This study find out that architecture can be a big role in deciding what condition human will experience with the arrangement of spatial elements in it, so that human can receive a more directed sensation and perception.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Junaidi
"ABSTRAK
Awal kemerdekaan Republik Indonesia, ABRI merupakan satu kekuatan
yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dalam situasi tidak menentu, ABRI tampil dengan dwi fungsinya, yaitu fungsi
sosial politik (sospol) dan pertahanan keamanan negara (hankamneg) yang
bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan konsekuen.
Tekad tersebut tidak sepenuhnya terwujud, karena Orde Baru telah mengubah
ABRI sebagai alat kekuasaan yang identik dengan gaya militer kaku dengan
bentuk-bentuk kekerasan dalam penyelesaian masalah. Teijadinya reformasi telah
mengubah segalanya termasuk dalam tubuh ABRI. Tanggal 1 April 1999 menjadi
momen yang penting bagi Polri untuk memulai peijalanan baru sebagai institusi
yang mandiri terpisah dari ABRI. Dalam rangka memperbaiki citra, Polri
berusaha untuk meningkatkan profesionalisme anggotanya dalam pelaksanaan
tugasnya. Salah satunya adalah peningkatan pemahaman anggota Polri terhadap
hak asasi manusia (HAM).
Pengiriman aparat keamanan (Brimob) ke Aceh dalam rangka menumpas
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) seiring diberlakukannya Darurat Militer, telah
menimbulkan permasalahan yang berkenaan dengan masalah HAM. Hal ini tak
lain karena masing-masing pihak (Komnas HAM dan aparat) mempunyai persepsi
yang berbeda dalam melihat suatu peristiwa.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas, penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk melihat persepsi anggota anggota Brimob yang pemah
bertugas ke Aceh tentang pelanggaran HAM di Aceh, dibandingkan dengan
anggota Brimob yang belum pemah bertugas ke Aceh. Sampel diambil
menggunakan metode Occidental sampling dengan jumlah 60 orang yang terdiri
dari 30 anggota Brimob yang pemah bertugas ke Aceh dan 30 anggota Brimob
yang belum pemah bertugas ke Aceh, yang berasal dari Kesatuan Brimob Kelapa
Dua. Untuk melihat perbedaan persepsi tersebut dilakukan perhitungan t-test for
independent sample pada mean masing-masing kelompok.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara persepsi anggota Brimob yang pemah dan yang belum pemah
bertugas ke Aceh tentang pelanggaran HAM di Aceh. Perbedaan persepsi
disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhi, yaitu individu yang mempersepsi, obyek persepsi, dan situasi pada saat persepsi berlangsung. Sedang
faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan persepsi anggota Brimob terhadap
pelanggaran HAM di Aceh adalah: pendidikan pertama kepolisian, penugasan ke
daerah operasi lain, dan masa dinas."
2004
S3403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eisya Sista Prabhandari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas persepsi karyawan terhadap peran Departemen SDM tempat karyawan bekerja pada saat ini berdasarkan HR value proposition yangdikemukakan oleh Ulrich dan Brockbank 2005 . Metode analisis data yangdigunakan adalah analisis deskriptif dan content analysis. Responden diperolehdengan menggunakan teknik non-probability sampling dengan conveniencesampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakankuesioner yang didistribusikan secara online. Hasil penelitian secara keseluruhanmenunjukkan bahwa Departemen SDM dipersepsikan oleh karyawan sudah cukupbaik menjalankan peran employee advocate dan lumayan baik dalam functionalexpert, human capital developer, HR leader, dan strategic partner.

ABSTRACT
This study discusses the employees perception of the Human Resources Department HRD role based on the HR value proposition proposed by Ulrichand Brockbank 2005 . Data were analyzed by using non probability samplingtechnique with descriptive and content analysis. Respondents in the study wasobtained by using convenience sampling. Data in this study were collected viaonline questionnaire. Overall result of this study indicate that HR department isperceived to be pretty good performing the role of employee advocate, and quitegood employing functional expert, human capital developer, HR leader, andstrategic partner."
2017
S65908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Dalam situasi bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen tinggi pada organisasi. Allen dan Mayer (1990) menyatakan bahwa komitmen pada organisasi merupakan suatu bentuk keikatan karyawan pada organisasi yang ditampilkan dalam komponen komitmen afektif, komitmen rasional serta komitmen normative.
Dari beberapa penelitian terbukti bahwa pengalaman kerja memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap komitmen karyawan pada organiasi. Dalam penelitian ini akan dilihat sumbangan pengelolaan sumber daya manusia sebagai salah satu bentuk pengalaman kerja terhadap komitmen karyawan pada organisasi. Yang dimaksud dengan pengelolaan sumber daya manusia adalah serangkaian proses, aplikasi dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan aktualisasi sumber daya manusia dalam rangka mengoptimalkan performa dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumbangan yang akan dilihat adalah sumbangan pengelolaan sumber daya manusia dalam bentuk persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia serta diskrepansi harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Secara khusus pengelolaan sumber daya manusia akan dilihat dari fungsi pengelolaan pengembangan karyawan, pengelolaan penilaian karya serta pengelolaan hubungan kerja.
Penelitian dilakukan terhadap 288 responden yang telah bekerja minimal 1 tahun dan maksimal 10 tahun; memiliki latar belakang pendidikan minimal SLTA; bukan anggota keluarga atau teman dekat pemiliki, direksi ataupun komisaris perusahaan; berasal dari bnerbagai bidang kerja dan jabatan, serta merupakan karyawan dari perusahaan kelas menengah yang memiliki bagian sumber daya manusia maupun bagian personalia saja.
Berdasarkan hasil pengelolaan data terlihat bahwa komitmen karyawan pada organisasi berada pada derajat cukup tinggi. Jika dilihat dari komponen terlihat bahwa komitmen afektif berada pada derajat cukup tinggi, komitmen rasional berada pada derajat rendah, sedangkan derajat normative berada pada derajat agak tinggi. Harapan karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong tinggi, persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia tergolong rendah, sehingga diskrepansi antara harapan dan persepsii karyawan tergolong besar. Jika diurutkan, fungsi pengelolaan pengembangan karyawan dinilai paling tinggi, diikuti dengan fungsi penilaian karya, dan yang dinilai paling rendah adlah fungsi pengelolaan hubungan kerja.
Berdasarkan hasil analisa regresi berganda ditemukan beberapa hal:
a. Yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif serta komitmen normative adalah persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi antara harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan sumber daya manusia.
b. Jika dilihat dari masing-masing fungsi pengelolaan sumber daya manusia terlihat bahwa yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen organisasi, komitmen afektif serta komitmen normative adalah persepsi karyawan. Sedangkan yang memberikan sumbangan bermakna terhadap komitmen rasional adalah diskrepansi harapan dan persepsi karyawan atas pengelolaan penilaian karya dan pengelolaan pengembangan karyawan
c. Ada perbedaan skor komitmen organisasi dan skor persepsi karyawan atas penglolaan sumber daya manusia yang bermakna berdasarkan beberapa karakteristik personal responden dan karakteristik perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T38185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Tri Widodo
"[ABSTRAK
Remaja meruapakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa yang penuh dengan stabilitas emosional yang masih labil dan dapat terjadi krisis dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang berupa kenakalan remaja. Jakarta Selatan menjadi Kota yang kasus kenakalan remajanya tertinggi dan kecenderungannya meningkat di Jakarta. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui Pola kejadian kenakalan remaja dengan jenis yang berbeda kaitannya dengan karakteristik Wilayah di Kota Jakarta Selatan menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan pola keruangan kenakalan remaja tawuran dan balapan liar di mana pola keruangan kejadian tawuran yang terbentuk berada di wilayah dengan penduduk remaja tinggi yang potensial sebagai pelaku, dekat dengan tempat aktivitas remaja dan jalan dengan lebar minimal 10 meter atau persimpangan sebagai ruang terbuka, namun tidak terhambat dengan keberadaan fasilitas keamanan. Sedangkan pola keruangan kejadian balapan liar yang terbentuk berada di wilayah dengan penduduk remaja tinggi yang potensial sebagai pelaku, dekat dengan tempat aktivitas remaja, jalan dengan lebar lebih dari 10 meter, jalur lurus yang panjang lebih dari 100 meter, kondisi jalan baik dan tidak ada pengawasan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada satu lokasi balapan liar di setiap ruas jalan utama.

ABSTRACT
Juvenile is a period of transition from childhood to adulthood is filled with emotional stability are still unstable and crisis can occur with the emerging trend of deviant behavior such as delinquency. South Jakarta into a city of the highest juvenile delinquency cases and the trend is increasing in Jakarta. The purpose of the study was to determine the incidence of juvenile delinquency patterns with different types of region in relation to the characteristics of the South Jakarta using descriptive analysis with spatial approach. The results showed the spatial pattern of juvenile delinquency brawl and wild race in which the spatial pattern formed brawl incident was in an area with high adolescent population as a potential perpetrator, close to where the activity of youth and street with a minimum width of 10 meters or intersection as open space, but not hampered by the presence of security facilities. While the spatial pattern of events was a wild race that is formed in a region with high adolescent population as a potential perpetrator, close to where the activity of teenagers, roads with a width of more than 10 meters, long straight lines more than 100 meters, the road condition is good and there is no supervision good, as shown on the location of a wild race in any main roads., Juvenile is a period of transition from childhood to adulthood is filled with emotional stability are still unstable and crisis can occur with the emerging trend of deviant behavior such as delinquency. South Jakarta into a city of the highest juvenile delinquency cases and the trend is increasing in Jakarta. The purpose of the study was to determine the incidence of juvenile delinquency patterns with different types of region in relation to the characteristics of the South Jakarta using descriptive analysis with spatial approach. The results showed the spatial pattern of juvenile delinquency brawl and wild race in which the spatial pattern formed brawl incident was in an area with high adolescent population as a potential perpetrator, close to where the activity of youth and street with a minimum width of 10 meters or intersection as open space, but not hampered by the presence of security facilities. While the spatial pattern of events was a wild race that is formed in a region with high adolescent population as a potential perpetrator, close to where the activity of teenagers, roads with a width of more than 10 meters, long straight lines more than 100 meters, the road condition is good and there is no supervision good, as shown on the location of a wild race in any main roads.]"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S58517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yazid
"Forum Betawi Rempug (FBR) adalah salah satu Subkultur yang ada di Jakarta. FBR menggunakan gardu yang tersebar di lingkungan masyarakat sebagai identitas spasialnya.
Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakter identitas gardu terhadap perilaku spasial FBR di Kecamatan Kebayoran Lama yang ditunjukan dalam hal pemilihan lokasi gardu, dan karakteristik wilayah territori. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, seperti wawancara terstruktur, observasi partisipan, dan pemetaan partisipatif. Hasil penelitian ini, perbedaan karakteristik identitas gardu menunjukan perilaku spasial gardu yang berbeda. Gardu yang mayoritas anggotanya belum memiliki pekerjaan tetap sehingga melakukan kegiatan cenderung bermotif ekonomi. Gardu tersebut memilih lokasi gardu berdekatan dengan wilayah aktifitas ekonomi dan memiliki wilayah teritori dengan subgardu. Sementara itu, Gardu yang mayoritas anggotanya sudah memiliki pekerjaan tetap, sehingga cenderung melakukan kegiatan bermotif budaya. Gardu tersebut memilih lokasi gardu di tengah wilayah permukiman dan memiliki wilayah teritori tanpa keberadaan subgardu.

Forum Betawi Rempug (FBR) is one of many subcultures in Jakarta. The objective of this research is knowing the identity character influence on FBR spatial behavior.
The research was accomplished by means of qualitative research methods, such as unstructured interview, participant observation, and participant mapping. The result indicate differences in identity character generate different spatial behavior. Gardu that majority of its member do not have a steady job and doing activities that are likely to have economic motives choosing the location of gardu adjacent to the area of economic activity and has a territory with the presence subgardu. Meanwhile, gardu with majority of its member already have a steady job and doing activities that tend to patterned cultural activities. Choosing the location of the gardu in residential area and has a territory without the presence subgardu."
2014
S58407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Ayu Ratih Puteri
"ABSTRAK
Underachievement terjadi saat ada kesenjangan antara prestasi siswa dengan
potensi yang dimilikinya tanpa adanya kesulitan belajar atau gangguan fisik
(Rimm, 1996) Underachiever tipe If-Then Students mengalami masalah prestasi
karena mereka tidak melihat sekolah sebagai hal yang penting, mereka juga tidak
memiliki kebiasaan belajar yang baik (Peters, 2000). Penelitian ini dilakukan
untuk meneliti efektivitas intervensi Self-Regulation Empowerment Program
(SREP) untuk meningkatkan Regulasi diri siswa Underachiever Tipe If-Then
Students yang dimodifikasi dari model SREP yang dikembangkan Cleary dkk
(2008). Penelitian dilakukan dengan desain tunggal AB. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa program intervensi berhasil meningkatkan keterampilan
task-analysis, menetapkan tujuan dan menyusun rencana strategi pada siswa dan
berhasil untuk meningkatkan keterampilan regulasi diri siswa tersebut.

ABSTRACT
Underachievement is a discrepancy between child’s school performance and
some index of the child’s ability that occurs without any learning disabilities or
physical impairments (Rimm, 1996) If-Then type of underachiever students
experiencing performance problems because they don’t see school as important
thing, they also lack of good study habits (Peters, 2000). This study was
conducted to examine the effectiveness of Self-Regulation Empowerment Program
(SREP) to improve students' Self-Regulation in If-Then type of underachiever
students. This program were modified from the SREP modal that was developed
by Cleary, et al (2008). The study was conducted with a single case AB. The
results showed that the intervention program successfully increased task-analysis,
goals setting and strategic planning skills in the student, and improving the
students' self-regulation skills."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darynaufal Mulyaman
"Sejak merebaknya "Korean Wave" pada dekade 2010-an, Bahasa Korea dan Aksara Hangeul adalah bagian integral dalam penyebaran soft power Korea Selatan di seluruh dunia. Pemerintah Korea Selatan, misalnya, memberikan dukungan untuk pelestarian bahasa Cia-Cia dari Suku Cia-Cia di Bau-Bau Sulawesi Tenggara, Indonesia - sebuah program yang awalnya diprakarsai oleh Yayasan Hunminjonggeum Society pada tahun 2008.
Studi ini mengukur persepsi siswa dengan latar belakang etnis Cia-Cia terhadap Korea Selatan. Survei kuesioner dan wawancara digunakan untuk melihat lebih jauh persepsi mereka. Studi ini kemudian menemukan bahwa setelah program ini, para siswa memiliki persepsi yang lebih positif tentang Korea Selatan. Selain itu, demonstrasi budaya Korea dan penggunaan Bahasa Korea bahkan menjadi lebih jelas dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga menciptakan realitas sosial baru di komunitas lokal. Temuan seperti itu menunjukkan bahwa bantuan internasional telah secara efektif menjadi bagian dari strategi ekspansi soft power Korea Selatan.

Since the beginning of the "Korean Wave" in the decade of 2010, Korean language and the Hangeul character are the integral parts in the dissemination of South Korea's soft power across the world. The South Korean government, for example, provided support for the preservation of Cia-Cia language of Cia-Cia Tribe in Bau-Bau Southeast Sulawesi, Indonesia - a program that was originally initiated by Hunminjonggeum Society Foundation in 2008.
This study examines the perception of students with Cia-Cia ethnic background toward South Korea. Questionnaire surveys and interviews are used to further look into their perceptions. This study then finds following the program, the students have more positive perceptions of South Korea. Besides, the demonstration of Korean culture and the use of Korean language even becomes more apparent in their daily life, creating a new social reality in the local community. Such a finding suggests that international assistance has effectively become a part of South Korea's soft power expansion strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tissa Aulia Putri
"Caring merupakan rasa peduli secara alami yang dimiliki individu terhadap individu lainnya. Persepsi merupakan tanggapan bebas individu tanpa ada intervensi dari individu lain. Sampel persepsi caring terhadap dosen telah dilakukan pengambilan sampel secara acak dari 20 mahasiswa, 8 mahasiswa berpersepsi bahwa dosen telah caring. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perbandingkan persepsi mahasiswa keperawatan reguler tingkat awal dan akhir terhadap caring dosen di FIK UI. Desain penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan menggunakan total sampling mahasiswa reguler tingkat awal dan akhir. Instrumen yang digunakan adalah memodifikasi instrumen The Organizational Climate for Caring Questionnaire (OCCQ) untuk mengukur tingkat persepsi mahasiswa terhadap caring dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan persepsi mahasiswa reguler tingkat awal dan akhir terhadap caring dosen (p value < 0.005, α = 0.05). Evaluasi dosen secara berkala perlu dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang sistem pengajaran basis caring di dunia pendidikan keperawatan.

Caring is a natural sense of showing affection and concern which is owned by an individual to another individuals. Perception meanwhile is an individual`s free response which is free from other individuals` intervention. Sample of the caring perception towards lecturers is taken randomly from 20 college students, 8 students think that the lecturers have shown caring. This research is aimed to get the depiction of a comparison between freshmen of the regular class` and senior year students of the regular class` perception towards lecturers` caring in FIK UI. The design of this research is a comparative descriptive by using total sampling of freshmen` and senior year students` of the regular class. The instrument used is a modified instrument of The Organizational Climate for Caring Questionnaire (OCCQ) to measure the perception level of the college students toward the lecturers` caring. The result of this research has shown that there is a difference between freshmen` and senior year students` perception towards the lecturers` caring (p value < 0.005, α = 0.05). A periodical evaluation of the lecturer is needed to do as consideration material in building nursing education system based on caring."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>