Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyo Ady Nugraha
"Parameter proses dalam sirkuit flotasi terus dimodifikasi agar bisa diketahui titik optimal operasi. Evaluasi penggunaan titik penambahan SIBX dan konsumsi energi dalam mesin flotasi merupakan suatu upaya optimalisasi untuk meningkatkan recovery dalam suatu proses separasi. Penelitian ini diharapkan mampu untuk dapat memaksimalkan kegunaan peralatan dalam mesin flotasi sekaligus dengan mencari efek titik penambahan SIBX dan kecepatan impeller terhadap recovery tembaga dan emas.
Dalam percobaannya, penulis menggunakan lima tipe kecepatan impeller dan empat titik penambahan SIBX. Dari variasi percobaan tersebut, harus dilakukan 20 test kinetika flotasi yang dilakukan selama 8 menit dan akan menghasilkan 4 konsentrat dan tailing, lalu dicari berat dan kandungan masing-masingnya. Sehingga bisa didapat grafik hubungan recovery dan waktu.
Kecenderungannya dengan tiap variasi kecepatan impeller, SIBX yang menghasilkan kecepatan recovery yang terbaik baik pada tembaga maupun emas yaitu pada 0 min, 2 min, 4 min dan yang terburuk 6 min. Kecepatan recovery tembaga hanya dipengaruhi oleh sifat dan jumlah partikel hidrofobik. Sedangkan pada emas, kecepatan impeller juga membawa pengaruh. Nilai recovery akhir tembaga pada tiap percobaan menunjukkan nilai yang sama yaitu rata-rata sekitar 94%. Nilai recovery akhir emas pada tiap percobaan variasi titik penambahan SIBX menunjukkan nilai yang beragam pada tiap kecepatan impeller.

Process parameters in the flotation circuit continues to be modified in order to know the optimal operating point. Evaluation of the use of SIBX addition point and energy consumption in the flotation machine optimization is an attempt to improve recovery in the separation process. This research is expected to be able to maximize the use of the equipment in the flotation machines and finding the effect of SIBX addition point and the impeller speed towards the recovery of copper and gold.
In the experiments, the authors vary the impeller speed and the SIBX addition points. The impeller speed is varied into five different speed. While the SIBX addition point into four different point. From the variation of the experiment, the test must be done within 20 flotation kinetics. Those test were performed for 8 minutes and will generate 4 concentrates and tailings, and then measure the weight and content of each. So that, the graphs which defines the relationship between recovery and time can be attained.
Of all the speed variations used in the impeller, the best kinetic recovery comes from the addition of SBX in the 0 min, 2 min and 4 min. While the worst comes from the addition in the 6 min. Copper kinetic recovery is only affected by the nature and amount of hydrophobic particles. While in gold, the result is also affected by impeller speed. Copper recovery at each end of the experiment showed the same value that is an average of about 94%. On the other side, the gold recovery shows the dependency upon the impeller speed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sancaya Naresvari Wijaya
"Adanya peraturan baru mengenai pelaksanaan kewajiban peningkatan nilai tambah menimbulkan suatu fenomena pro dan kontra, selain itu terdapat resistensi dari kalangan pengusaha mengenai besaran tarif Bea Keluar untuk ekspor produk mineral hasil pengolahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi kebijakan tarif Bea Keluar untuk ekspor produk mineral hasil pengolahan dan pelaksanaan peraturan mengenai peningkatan nilai tambah ekspor mineral hasil pengolahan dan pemurnian. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep formulasi kebijakan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi kebijakan tarif Bea Keluar untuk ekspor produk mineral hasil pengolahan dibutuhkan untuk melindungi kepentingan nasional. Peraturan yang mengatur ekspor mineral hasil pengolahan dan pemurnian sudah berlaku, namun belum ada kegiatan ekspor yang terjadi yang disebabkan oleh persyaratan ekspor mineral yang belum dipenuhi oleh pengusaha pertambangan mineral.

A new increasing value-added minerals implementing regulations gives rise around phenomenon of the pro and contra and resistence from the mining corporations regarding the export duties tariff on processed mineral products. The purpose of this study is to determine the export duty tariff for processed mineral products policy formulation and implementation of its regulations. Concept used in this study is the concept of public policy formulation. This study applies qualitative with descriptive approach which use in-depth interviews. Result indicates that export duties on processed minerals is necessary in terms of protecting national interests. Regulation on processed minerals has been applied though no export activities happening recently due to lack of requirements and act of resistance from mining corporations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S56784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Nugroho Utomo R.
"Adanya fenomena alterasi dan karakteristik porphyry dimana kristal-kristal mineral suifida tembaga terhambur dalam matrik mineral pengotor berbutir halus, menyebahkan sifat dan respau ore di satu lokasi terhadap proses flotasi aka!z herheda denga11 sifat dan respa11 ore di Jokavi yang lain. Penelitian ini berupaya mengungkapkan perbedaan respon ore-ore pada lokasi yang berbeda, yaitu antara are penambangan terbuka dan ore penambangan bawah tanah (imdergrorm.d}. dan tipe yang berbeda, yaitu untuk tipe A,B dan C dari ore penambangan terbuka, terhadap suatu proses jlotasi kasar. Peninjauan respon dilakukan melalui pengujian kinetik flotasi ore. secara independen alas masing-ma.ving ore, dan juga atas variasi campuran JO%A-40%Ii-SO%C. 70%1i-30'Y.C, 30%R-70%C, dan SO%Ii-30%C- 20% underground, guna melihat huhungan perolehan tembaganya dari kadar Cu dalam konsentrat. Pengujian cacah titik dilalcukan untuk meninjau lebih dalam kw1dtmgan dan derajat libera.'ii dari mineral sulftda temhaga yang ada dalam tiap ore. Secara unmm, ore underground memiliki perolehan tembaga dan radar Cu dalam konsmtrat yang paling ting;gi. Kehadirannya ,rebm!yak 20% dalam campuratl ore dapat me1#ngkatkan kadar Cu konsentrat sebesar 1. I 1% dan perolehau tembaganya sebesar 4.93%.. Kemampua11 ore underground ini hanya bisa diimbangi oleh ore tipe A dari penambangan terbuka."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA414
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Arianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
TA488
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Callysta Nathania
"Filtrasi adalah salah satu teknik separasi padat-cair yang memiliki peran penting dalam berbagai industri termasuk ekstraksi dan pemulihan logam berharga. Efisiensi proses ini sangat bergantung pada sifat bahan yang terlibat dan kondisi operasional. Penelitian ini mengkaji pengaruh penambahan bahan aditif pada proses pemisahan logam, yaitu Sulfosuccinate Diestersebagai surfaktan, terhadap efisiensi proses separasi menggunakan mesin filter tekan otomatis VPA. Percobaan dilakukan dengan memberikan variasi konsentrasi surfaktan dalam rentang 100 gram/ton, 200 gram/ton, 300 gram/ton, dan variasi waktu pengeringan 100,120,140 detik pada suspensi . Proses filtrasi dilakukan dengan parameter operasi yang terkontrol, seperti tekanan dan waktu filtrasi. Efisiensi proses dievaluasi dengan mengukur , kadar kelembaban produk padatan hasil filtrasi dan kecepatan proses. Hasil penelitian ini mengungkapkan pengaruh signifikan konsentrasi surfaktan pada efisiensi proses, semakin tinggi konsentrasi surfaktan akan menurunkan kadar air dalam filter cake. Dengan menentukan konsentrasi yang optimal, dapat meningkatkan efisiensi pemisahan, mengurangi biaya operasional, dan mengurangi dampak lingkungan yang potensial. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan proses separasi mineral yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam aplikasi industri ekstraksi dan metalurgi.

Filtration is a solid-liquid separation method that plays a crucial role in various industries, including the extraction and recovery of precious metals. The efficiency of this process is highly dependent on the properties of the materials involved and the operational conditions. This study investigates the impact of adding an additive material, specifically Sulfosuccinate Diester as a surfactant, on the efficiency of the metal separation process using an automatic VPA filter press machine. The experiments were conducted by varying the concentration of the surfactant in the range of 100 grams/ton, 200 grams/ton, 300 grams/ton, and the drying time at 100, 120, 140 seconds for the suspension. The filtration process was performed with controlled operating parameters such as pressure and filtration time. The efficiency of the process was evaluated by measuring the moisture content of the solid product resulting from filtration and the process speed. The results of this study reveal a significant influence of surfactant concentration on process efficiency, where higher concentrations of surfactant reduce the moisture content in the filter cake. By determining the optimal concentration, the separation efficiency can be improved, operational costs can be reduced, and potential environmental impacts can be minimized. These findings contribute to the development of more sustainable and efficient mineral separation processes in extraction and metallurgical industrial applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Khatrin
"Zeolit NaY berbasis mineral alam berhasil disintesis dari zeolit alam Bayat Klaten dan kaolin Bangka sebagai sumber alumina dan silikanya. Zeolit NaY disintesis setelah material sintesisnya: zeolit alam Bayat Klaten dan kaolin Bangka di pretreatment terlebih dahulu dengan perlakuan : aktivasi, purifikasi, fragmentasi untuk zeolit alam Bayat, dan ekstraksi silika dari kaolin Bangka. Kemudian zeolit NaY disintesis menggunakan material hasil pretreatment menggunakan teknik seeding dan metode hidrotermal dengan rasio molar dan variasi waktu kristalisasi satu hari dan dua hari. Berdasarkan pola XRD diperoleh zeolit NaY berbasis bahan alam yang menunjukkan puncak khas zeolit NaY pada 2θ = 6,3o ; 15,6o ; dan 24,9o dengan rasio Si/Al sebesar 4,1. Kemudian zeolit NaY berbasis bahan alam dimodifikasi menjadi bentuk H+ menggunakan metode pertukaran kation untuk memperbanyak situs asam dan meningkatkan kemampuan katalitiknya sebagai katalis perengkahan n-heksadekana. Zeolit HY hasil modifikasi zeolit NaY kemudian diaplikasikan sebagai katalis perengkahan n-heksadekana. Dengan hasil konversi, yield, dan selektivitas produk gasolin berturut-turut sebesar 59,80%, 59,80%, dan 98,53%. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa zeolit HY berbasis mineral alam memiliki kemampuan selektivitas yang hampir serupa dan dapat dibandingkan dengan zeolit HY sintetik.

NaY zeolite based on natural minerals was successfully synthesized from Klaten Bayat natural zeolite and Bangka kaolin as a source of alumina and silica. NaY zeolite is synthesized after its synthesis material: Klaten's natural Baye zeolite and Bangka kaolin are pretreated with treatment: activation, purification, fragmentation for Bayat natural zeolite, and silica extraction from Bangka kaolin. Then NaY zeolite was synthesized using pretreatment material using seeding technique and hydrothermal method with molar ratio and variation of crystallization time of one day and two days. Based on the XRD pattern obtained by natural NaY zeolite which shows the typical peak of NaY zeolite at 2θ = 6.3o; 15.6o; and 24.9 o with a Si / Al ratio of 4.1. Then zeolite NaY based on natural ingredients was modified to form H + using cation exchange method to increase the acidic site and increase its catalytic ability as a catalyst for n-hexadecane cracking. Zeolite HY modified from zYolite NaY was then applied as a catalyst for n-hexadecane cracking. With the results of conversion, yield, and selectivity of gasoline products respectively 59.80%, 59.80%, and 98.53%. Based on these results, it can be concluded that natural mineral-based HY zeolites have almost similar selectivity and can be compared with synthetic HY zeolites."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Essential elements such as micro and microminerals have and important role in physiological processes in animals,especially for ruminants which which are usually grassing in the field
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Puspito
"Pada saat ini perkembangan dibidang telekomumkasi dan listrik semakin berkembang pesat, yang mana perkembangan di bidang ini membutuhkan sektor pendukung yaitu industri kabel. Untuk itu dibutuhkan jenis kabel yang memiliki sifat mekaniss dan daya hanntar listrik yang memenuhi syarat.
Pada penelitian ini akan dzilakukan penarikan kawat dengan menggunakan kecepatan penarikan sebesar 10 cm/detik, 13 cm/detik, dan 17 cm/detik. Selain itu juga digunakan pelumas yang berbeda yaitu pelumas gemuk, oli, dan bimoli. Selelah proses penarikan dilakulan kondisi anil bebas regangan dengan temperatur 150°C. Kemudjan akan dilihat penraruh dari paramerer proses diatas terhadajp sifat mekanis, kondukifitas listrik dan pengamatan struktur mikro.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan nilai kekuatan tarik maksimumm terbesar dimiliki oleh penarikan kawat pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 38,4 kg/mm2. Nilai tegangan luluh terbesar diperoleh pada kecepalan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 31 kg/mm2. Nilai e1ongasi terbesar diperoleh pada kacepatan penarikan 10 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 5,19 %. Sedangkan untuk nilai konduktifas listrik terbesar diperoleh pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yailu sebesar 99,11% IACS (InternationalAnnealed Cooper Standart)
Untuk kondisi anil bebas tegangan 150°C didapat nilai kekuatan tarik maksimum terbesar pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 23 kg/mm2.
Nilai elongasf terbesar daperoleh pada kecepatan penarikan 10 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu 14,6. Sedangkan untuk niai konduktifitas listrik terbesar diperoleh pada kecepatan penanrikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 101,46 % IACS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlandga Favian Ayyasy
"Daerah prospek Anjing Hitam merupakan daerah prospek endapan mineral yang berada di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara. Pada daerah prospek ini terdapat endapan bijih tipe Sedimentary Exhalative (SEDEX) dengan kandungan Zn-Pb-Ag dengan keberadaan tubuh bijih sebagian besar terdapat pada Formasi Kluet yang merupakan bagian dari Grup Tapanuli. Daerah prospek Anjing Hitam berada pada wilayah konsesi tambang PT Dairi Prima Mineral dan sudah dilakukan eksplorasi dan eksploitasi. Pada tahun 2020 ditemukan adanya indikasi keterdapatan endapan bijih tipe SEDEX pada Formasi Alas yang berlokasi di Kecamatan Tanahpinem dan sekitarnya, Kabupaten Dairi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan karakteristik mineral bijih pada sampel yang diambil dari lokasi penemuan endapan bijih tipe SEDEX tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis makroskopis, petrografi, mineragrafi dan XRF (X-ray Fluorescence). Hasil analisis menunjukkan karakteristik endapan SEDEX Formasi Alas di daerah penelitian secara litologi terdiri dari batulanau, batupasir, batusedimen gamping dan batugamping kristalin. Bijih teramati terbentuk secara syngenetic berupa batulanau dengan tekstur banded dengan mineral bijih berupa mineral sulfida halus berupa slaferit, pirit, kalkopirit dan galena dengan keberadaan mineral sulfat berupa barit. Terdapat alterasi sericitic yang berasosiasi dengan mineralisasi berupa mineral sulfida terdiseminasi dan juga terdapat pengayaan unsur Mn pada endapan SEDEX Formasi Alas di daerah penelitian. Terdapat indikasi keterjadian supergene yang membentuk gossan pada endapan SEDEX Formasi Alas di daerah penelitian yang ditandai dengan keberadaan batulanau yang teroksidasi derajat tinggi dengan asosiasi mineral berupa hematit, goetit dan kaolinit. Endapan SEDEX Formasi Alas di daerah penelitian mengandung unsur bijih Zn Pb dan Ag. Terdapat pengayaan unsur asosiasi endapan SEDEX berupa Fe, P, Ba, As, Sn, Ga, Ni dan Sb. Berdasarkan karakteristiknya, endapan SEDEX Formasi Alas di daerah penelitian memiliki analogi yang serupa dengan endapan SEDEX pada daerah prospek Anjing Hitam dan endapan SEDEX secara garis besar yang dipublikasikan oleh USGS. Berdasarkan hasil analogi dengan model endapan SEDEX ideal, endapan SEDEX Formasi Alas di daerah penelitian memiliki karakteristik yang sesuai dengan tubuh bijih bagian distal.

The Anjing Hitam Prospect Area is a prospec mineral deposit area located in Dairi District, North Sumatra Province. This prospect area contains Sedimentary Exhalative (SEDEX) ore deposits containing Zn-Pb with the presence of the ore body mostly in the Kluet Formation which is part of the Tapanuli Group. The Anjing Hitam prospect area is in the mining concession area of ​​PT Dairi Prima Mineral which has already been explored and exploited. In 2020, there is an indication that the presence of SEDEX-type ore deposits was found in the Alas Formation located in Tanahpinem District and its surroundings, Dairi Regency. This study aims to identify and determine the characteristics of ore minerals in samples taken from the location of the discovery of the SEDEX type ore deposit. The methods used in this research are macroscopic analysis, petrography, mineragraphy and XRF (X-ray Fluorescence). The results of the analysis show that the characteristics of the Alas Formation SEDEX deposits in the study area are lithologically composed of siltstone, sandstone, limestone sedimentary rock and crystalline limestone. The ore was observed to be syngenetically formed in the form of siltstone with a banded texture with ore minerals in the form of fine sulphide minerals such as slaferrite, pyrite, chalcopyrite and galena with the presence of sulfate minerals in the form of barite. There is sericitic alteration associated with mineralization in the form of disseminated sulfide minerals and there is also an enrichment of Mn in the SEDEX deposit of the Alas Formation in the study area. There are indications of the occurrence of a gossan-forming supergene in the SEDEX deposit of the Alas Formation in the study area which is characterized by the presence of highly oxidized siltstone with mineral associations such as hematite, goethite and kaolinite. The Alas Formation SEDEX deposit in the study area contains elements of Zn, Pb and Ag ores. There is enrichment of association elements of SEDEX deposit in the form of Fe, P, Ba, As, Sn, Ga, Ni and Sb. Based on its characteristics, the Alas Formation SEDEX deposit in the study area has a similar analogy to the SEDEX deposit in the Anjing Hitam prospect area and the general SEDEX deposit published by the USGS. Based on the results of an analogy with the ideal SEDEX deposit model, the Alas Formation SEDEX deposit in the study area has characteristics that match the distal ore body."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>