Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nizamul Haq
"Fenomena partial discharge merupakan salah satu permasalahan dalam sebuah isolasi sistem tenaga listrik, bahkan termasuk salah satu indikator yang menentukan kegagalan isolasi. Fenomena ini terjadi karena adanya void atau celah-celah berkuran mikro yang diakibatkan kecacatan produksi maupun proses operasi. Partial discharge terjadi apabila beda potensial antar sisi pada void melebihi voltage breakdown pada medium perantara di dalam void. Terdapat tiga parameter yang diamati untuk mengetahui nilai suatu partial discharge yaitu PDI (Partial discharge Intensity) yang menunjukkan besarnya energi yang dilepaskan saat terjadi partial discharge dalam satuan mW, Qmax (magnitude of partial discharge) yang menunjukkan besarnya partial discharge dalam satuan mV, dan PPC (Pulse Per Cycle) yang menunjukkan banyaknya loncatan muatan yang terjadi dalam partial discharge dalam pulse per second.
Sebuah penelitian dilakukan untuk menganalisis kondisi isolasi generator pada keadaan operasi tepat setelah proses minor overhaul generator unit 4 UBP Suralaya dimana terdapat penurunan nilai tekanan hidrogen dari kondisi idealnya (3 kg/cm2). Dalam kondisi tersebut, terindikasi kenaikan aktivitas partial discharge yang cukup signifikan yang menyebabkan penurunan kualitas isolasi serta peningkatan rugi daya. Pada penelitian ini, didapatkan nilai partial discharge yang tinggi pada lokasi sensor RTD7A, RTD10C dan RTD11B dan direkomendasikan untuk dilakukan inspeksi khusus pada lokasi-lokasi tersebut. Sangat direkomendasikan juga untuk membuat standar pengoperasian generator pada kondisi tekanan hidrogen yang ideal sesuai dengan desain generator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husnul K.
"Generator sebagai salah satu komponen utama pembangkit, harus tetap berada pada kondisi terbaik. Kerusakan yang terjadi pada isolasi belitan stator merupakan hal yang paling dominan sebagai salah satu penyebab kerusakan pada generator. Adanya void pada belitan stator menyebabkan aktifitas peluahan parsial (Partial Discharge; PD). Kenaikan aktifitas PD yang terjadi dapat menyebabkan kegagalan operasi generator. Void pada belitan stator generator dapat menyebabkan kegagalan jika intensitas medan listrik yang bekerja melebihi kekuatan dielektrik dari void itu sendiri. Dalam hal ini, akan terjadi distribusi muatan yang tidak seimbang pada belitan stator generator. Penambahan temperatur belitan stator terjadi akibat perubahan nilai muatan bocor pada void tiap satuan waktu. Pengukuran PD dilakukan menggunakan alat diagnostik PD tech Power Engineering AG dan perangkat lunak MICAMAXXTM Plus. Berdasarkan pengamatan dalam studi kasus generator GT 1.2, terjadi PD pada setiap fasa dengan jenis PD yang terdeteksi adalah peluahan internal karena adanya void bagian isolasi utama belitan stator. Dari hasil perhitungan, usia efektif generator GT 1.2 diprediksi sampai dengan tanggal 8 Maret 2020.

Generator as a main component of power plant should be ensured that it always on its best condition. Deterioration of stator winding insulation is the predominant causes of generator failures. A void on stator winding causes partial discharge. The increasing of PD activity which is occurred may cause failure of generator operation. A void on stator winding may cause failure if electric field intensity which is working over than dielectric strength of itself. On this part, there will be unbalance charge distribution on stator generator. The additional temperature of stator winding occurred, because of the value changing of leak charge at the void in every time unit. PD Measurement is performed by using PD tech Power Engineering AG as a diagnostic tools and software MICAMAXXTM Plus. Based on the research in the case study of generator GT 1.2, PD is occurred on each phase with the PD's type which is detected as internal discharge because there is a void on the main insulation of stator winding. From the calculation result, the effective life period of generator GT 1.2 can be predicted until 2020, 8th March."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyoadi
"Peluahan parsial/PD (Partial Discharge) merupakan permasalahan yang umum terjadi pada sistem isolasi mesin-mesin atau peralatan bertegangan tinggi. Pada mesin-mesin berputar (generator/motor), PD biasanya terjadi pada isolasi belitan yang terletak di dalam slot inti stator maupun di bagian belitan yang keluar dari inti stator (end winding). PLTP Gunung Salak memiliki 3 unit pembangkit listrik yang dioperasikan oleh Chevron sejak tahun 1997. Setelah dioperasikan selama kurang lebih 9 tahun, pada tahun 2006 untuk pertama kalinya pengecekan visual kondisi isolasi belitan stator generator dapat dilakukan. Hal yang menarik yang diketemukan pada saat itu adalah kerusakan akibat PD terjadi pada lapisan grading dan tingkat kerusakan yang berbeda antara ketiga generator tersebut.
Skripsi ini membahas mengenai analisa permasalahan PD yang terjadi pada isolasi belitan stator generator Unit-4 dengan melakukan analisa komparasi, trending, karakteristik, uji korelasi parameter operasi generator, dan bentuk aktual kerusakan fisik isolasi. Berdasarkan hasil analisa, proses fabrikasi yang kurang baik pada area overlap semikonduktif generator Unit-4 di duga menjadi akar penyebab PD mudah terbentuk pada bagian ini. Seiring dengan proses penuaan isolasi dan meningkatnya rata-rata suhu operasi air pendingin Unit-4 (dari 27 ke 290C), maka akselerasi aktifitas PD diperkirakan terjadi sehingga generator Unit-4 memiliki PD yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan Unit-5 dan 6.

Partial Discharge (PD) is a common problem occurring on the insulation system of high voltage machines or equipment. In the rotating machineries (generators/motors), PD usually occurs on the winding insulation installed inside the stator slot or outside the stator core (end winding). PLTP Gunung Salak has 3 power plants which have been being operated by Chevron since 1997. After being in service for 9 years, in the 2006, thorough visual inspection on stator winding insulation could be performed for the first time. The interesting findings at that time were the damaged portion on the grading coating by PD and the different severity level among those three generators.
The focus in this study is to analyze PD problem on the generator Unit-4 winding insulation by conducting analysis of comparison, trending, characteristic, generator operation parameters correlation, and the actual physical damage on insulation. According to the analysis results, improper workmanship on semi conductive overlap layers during fabrication process is predicted to be the root cause that makes PD to be formed easily on this portion. Along with the insulation aging process and the increment of average operating temperature (from 27 to 29) on Unit-4 cooling system, it is suspected that PD activity is being accelerated and thus PD level on Unit-4 generator is higher than Unit-5 and 6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43022
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indarto
"

Transformator tenaga merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk mengubah tegangan dalam sistem transmisi dan distribusi. PD (partial discharge) merupakan parameter penting untuk menentukan kondisi kesehatan isolasi transformator. Proses penelitian dimulai dengan analisis kegagalan, investigasi pengaruh perekat silinder belitan, proses manufaktur dan disain isolasi antar belitan terhadap nilai PD. Sumber PD material isolasi padat berasal dari rongga, ruang kosong, ketidaksempurnan dan kelembaban. Sedangan pada isolasi cair berasal dari kelembaban, kandungan partikel dan gelembung. Hasil investigasi sumber PD adalah isolasi padat (63%), terutama silinder belitan (23%). Proses manufaktur yang mempengaruhi nilai PD adalah durasi pengeringan, durasi vakum dan peresapan minyak, serta tipe perekat pada silinder belitan. Durasi pengeringan yang optimum untuk mendapatkan nilai PD dibawah 70 pC, dipengaruhi oleh berat isolasinya. Durasi vakum dan impregnasi minyak yang optimum adalah 57 jam dan 75-120 jam. Sedangkan jenis perekat yang sesuai untuk mendapatkan nilai PD dibawah 70pC adalah tipe casein, karena struktur berporinya membuat peresapan minyak lebih baik. Hasil tersebut didukung oleh morfologi menggunakan Scanning Electron Microscopy. Hasil simulasi disain isolasi antar belitan menunjukan bahwa untuk mendapatkan nilai PD yang rendah, tidak hanya dengan menurunkan nilai aktual maximum stress voltage saja, namun harus dipertimbangkan juga voltage inception level.


Power transformer is important parts in an electric power system that change voltage in the transmission and distribution system. Partial discharge (PD) is crucial parameter to define the health condition of transformer insulation. The research process begins with the failure analysis, investigation adhesive type, manufacturing process and insulation design between winding to PD value. The sources of PD in solid insulation material come from void, cavity, impurity, and moisture. While in liquid insulation, it come from moisture, particle, and bubble. The investigation results showed that solid insulation is the highest value of PD source (63%), especially cylinder winding (23%). The manufacturing process that affect PD value are drying, vacuum, oil impregnation and adhesive usage on winding cylinder. To achieve PD below 70 pC, drying time is influenced by the insulation weight. Optimum vacuum and impregnation time are 57 and 75-120 hours. The type of adhesive to obtain PD value below 70 pC is the casein, due to its porous structure can make the oil absorb better. This result is supported by morphological analysis using Scanning Electron Microscopy. The result of insulation design between winding showed that to achieve low PD value, must be considered both reducing actual value of maximum stress voltage.

 Keywords— partial discharge; power transformer; manufacturing process; insulation design, adhesive

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswantoro
"Kenaikan temperatur udara akibat penipisan lapisan ozon dan pemanasan global merupakan salah satu isu yang saat ini tengah menarik perhatian dunia. Penggunaan refrigerant berbasis chlorin (CFCs dan HCFCs) dan HFCs merupakan salah satu penyebab utamanya sehingga mendorong negara-negara industri untuk sepakat menetapkan masa akhir penggunaan refrigerant ini sebagaimana yang tertuang dalam protokol Montreal dan Kyoto. Hal ini membuat refrigerant alami seperti amonia dan hidrokarbon kembali menjadi populer, namun karena pada umumnya refrigerant ini dapat terbakar dan beracun membuat sistem refrigerasi tidak langsung lebih aman diterapkan untuk sistem ini.
Sistem refrigerasi tidak langsung menggunakan refrigerant kedua yang sifatnya aman terhadap manusia dan lingkungan. Ice slurry merupakan salah satu refrigerant kedua yang sangat menarik dikarenakan kapasitas panasnya yang besar akibat pemanfaatan kalor laten dan dapat diaplikasikan untuk temperatur sangat rendah. Masalah yang sering muncul pada pembuatan ice slurry ialah kecenderungan es untuk menempel pada dinding perpindahan kalor sehingga di daerah dekat dinding terdapat lapisan yang memiliki konsentrasi es yang lebih tinggi dari titik lainnya, lapisan ini biasa disebut sebagai lapisan mushy. Adanya lapisan es ini akan meningkatkan resistansi thermal sistem. Pada umumnya lapisan mushy ini dibersihkan dengan cara disapu menggunakan alat mekanik yang disebut scraper.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat scraper yang dapat dipasangkan pada auger yang telah ada dan melihat pengaruhnya terhadap laju perpindahan kalor dan kepadatan es pada ice slurry yang terbentuk. Berdasarkan pengukuran temperatur larutan selama 200 menit, terhitung laju perpindahan kalor rata-rata untuk auger yang telah dilengkapi scraper mengalami peningkatan sebesar 4% pada fase liquid dan 93% pada fase liquid-ice terhadap laju perpindahan kalor rata-rata.

Increment change in air temperature as a result of ozone depletion and global warming are issue that attracts world attention these days. The wide use of chlorine base refrigerant (CFCs and HCFCs) and HFCs are one of the major factor that cause it, this fact encourage industrial countries agree to set the phase out of these refrigerant which is written in Montreal and Kyoto protocol. This rule make natural refrigerant like ammonia and hydrocarbon to become attractive again, however because most natural refrigerant are flammable and toxic, indirect refrigeration system are more safe to implemented.
Indirect refrigeration system use secondary refrigerant that safe for human and environment. Ice slurry?s are one of the secondary refrigerants that very attractive because their use of latent heat capacity and able to applied on very low temperature. The problem which often occur in making of ice slurry are the tendency of ice to adhere on heat transfer wall so this area will filled with layer that has higher ice concentration than other area, this layer used to called mushy structure. The present of this ice layer will increase the thermal resistant of a system. Usually this mushy structure wipe mechanically using scraper.
The goal of this research focus on making a scraper that can assembly well with an existing auger and study its effect on heat transfer rate and ice packed of the formed ice slurry. Base on measured solution temperature for 200 minute, the calculated average heat transfer rate for auger with scraper increase about 4% in liquid phase and 93% in liquid-ice phase compared with auger without scraper.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37342
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Muladi
"Terjadinya Partial Discharge merupakan indikasi dari suatu kegagalan yang terjadi akibat kondisi dari transformator daya. Indikasi kegagalan dari karakteristik PD yang terjadi disebabkan oleh kesalahan desain/produksi dan penggunaan material yang kurang baik pada transformator daya. Pengidentifikasian kegagalan yang terjadi pada saat ini dilakukan dengan metoda investigasi setelah pengukuran PD. Metode yang digunakan tersebut sering menimbulkan interpretasi yang salah dalam mengatasi masalah yang terjadi sehingga berakibat lamanya pembuatan transformator daya.
Penulisan tesis ini menunjukkan analisis menggunakan metoda berdasarkan kasus dari pengumpulan data karakteristik pola partial discharge yang dihasilkan dari pengujian didapatkan indikasi kegagalan dari kondisi transformator yang kurang baik terdeteksi dari pola pulsa yang muncul pada kuadran 1 dan 3 pada diagram sinusoidal. Selanjutnya dengan dipadukan karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan secara statistik didapatkan kondisi transformator daya yang kurang baik memiliki kecenderungan kenaikan melebihi nilai 200 pC dan korelasi yang kuat antara tegangan dan tingkat partial discharge.
Metoda tersebut juga bisa membedakan indikasi penyebab kondisi yang kurang baik pada transformator daya yang didapat dari analisis karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan data penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu dimana kondisi yang kurang baik yang disebabkan oleh kesalahan desain/produksi memiliki kecenderungan kenaikan yang lebih tinggi daripada akibat yang ditimbulkan dari penggunaan material yang kurang baik.

Partial Discharge is an early indication for the condition of power transformer that can make a failure. The failure is detected from PD characteristic could be made from design and material of power transformer. Nowadays failure identification is using investigation after partial discharge test measurement. This method usually makes wrong interpretation for solving problem so it takes along time for producing it.
This thesis will show the analyst using Base-Case Reasoning Method from collecting pattern characteristic from PD test measurement is resulting failure indication from bad condition of power transformer is detected from the appearance pulse in 1 and 3 quadrants at sinusoidal diagram. After that allied with level characteristic from testing and statistic processing is resulting indication of bad condition power transformer have a growing trend up to 200 pC and strong correlation between voltage and partial discharge level.
This method also can differ cause of bad condition power transformer from the characteristic testing and statistic processing from applying voltage in interval of time where the bad condition cause of wrong design have a rapid growing trend data than bad condition cause of using material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pungkie Oktharia Hermawan
"Pertumbuhan kelistrikan diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan program peningkatan rasio elektrifikasi dan pertumbuhan daerah perumahan yang akan terus menjamur di wilayah pinggiran kota mendorong peningkatan linear akan pemakaian kabel XLPE yang menjadi produk unggulan dalam sistem distribusi tegangan menengah. Meskipun menjadi unggulan, kabel XLPE masih memiliki permasalahan utama akan kegagalan isolasi yang berupa pemohonan listrik ataupun pemohonan air. Kedua masalah ini berawal dari adanya partial discharge, dimana dapat ditentukan oleh adanya kontaminan, seperti void (rongga udara) di dalam isolasi kabel. Dengan diadakannya type test oleh PT. PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan pada kabel yang akan diproduksi, dimana pada mata uji pengujian partial discharge diperoleh hasil pengujian bahwa parameter ukuran kabel tidak mempengaruhi besarnya partial discharge, sedangkan parameter suhu memiliki pengaruh linear terhadap besarnya partial discharge terukur, selain itu terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya hasil pengujian.

Projected growth in electricity will continue to increase along with the electrification ratio improvement program and the growth of the residential area which will keep mushrooming in the suburb regions that will encourage linear increasing in use of the XLPE cable as a flagship product in the medium voltage distribution system. In spite of being seeded, XLPE cable still has the main problem against the insulation failure, namely electrical treeing or water treeing. Both these issues were derived from the existence of partial discharge, which can be determined by the presence of contaminants, such as voids (air cavity) in the cable insulation. As the type test that held by PT. PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan on the cable that will be produced, in which the partial discharge test obtained the test results that the cable size parameter does not affect the partial discharge measured, whereas the temperature parameter has linear effect in partial discharge measured, in addition there are another factors that affect the partial discharge measured."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42967
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sapulete, Renville
"ABSTRAK
Keberadaan Internal Partial Discharge dalam Saluran Kabel Tegangan Menengah disebabkan adanya rongga udara didalam isolasi kabel, yang dalam pembuatannya di pabrik sulit dihindari. Bila besarnya Internal Partial Discharge tersebut sesuai ketentuan Standar kemungkinan kegagalan isolasi (break down) dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama antara 30 tahun sampai 100 tahun.
Bila akibat suatu dan lain hal, terjadi `rongga udara baru' dalam kabel tersebut, yang mungkin menimbulkan Internal Partial Discharge yang besar dan akhirnya mempercepat terjadinya kegagalan isolasi. Hal inilah yang diduga terjadi pada gangguan sambungan Saluran Kabel Tegangan Menengah dimana sering terjadi kegagalan isolasi.
Mengingat sulitnya meneliti rongga udara didalam kabel dan diperlukan waktu yang cukup lama, maka penelitian dilakukan dengan membuat lubang pada kabel sebagai tiruan `rongga udara baru' dalam isolasi kabel. Pembuatan lubang dilakukan dengan mengubah kedalaman (d) dan besarnya diameter (D) untuk melihat pengaruh Internal Partial Discharge tersebut. Untuk mencapai kegagalan isolasi kabel dilakukan dengan menaikkan tegangan (Uo) yang diterapkan pada kabel tersebut.
Dari hasil penelitian terlihat semakin besar diameter dan semakin dalam lubang yang dibuat semakin besar Internal Partial Discharge. Kegagalan isolasi terjadi pada scat Internal Partial Discharge mencapai harga tertentu. Dengan mengetahui besarnya Internal Partial discharge pada SKTM dapatlah diantisipasi langkah-langkah yang perlu dilakukan. "
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anggie Chandra Kusumasembada
"Metode Diagnosa Partial Discharge telah dipelajari lebih dari seratus tahun dan hingga sekarang metode diagnosa PD terus dikembangkan. Analisa Partial Discharge menjadi bagian penting didalam assessmen peralatan listrik, analisa partial discharge menentukan kondisi terkini dari peralatan listrik. Diagnosa data sinyal Partial Discharge menggunakan Metode Weibull terbukti tepat untuk mendiagnosa dan memisahkan sumber-sumber Partial Discharge yang berbeda, noise, dan gangguan (disturbances). Pengujian Goodness of Fit dilakukan dengan tujuan menentukan karakteristik distribusi data. Jenis data yang dipergunakan dalam studi ini adalah Distribusi Nilai Partial Discharge (Partial Discharge Height Distribution) yang diperoleh dari data pengukuran jurnal-jurnal Partial Discharge dan data pembimbing. Tujuan dari studi diagnosa ini adalah: menentukan akurasi dari prosedur diagnosa dengan membandingkan parameter statistik yang telah ada dengan hasil prosedur rancangan penulis, mengambil kesimpulan karakteristik sumber Partial Discharge dari nilai-nilai shape parameter dari beragam jurnal. Hasil akhir menyimpulkan bahwa parameter- parameter Weibull dapat menjelaskan karakter Partial Discharge dari sumber yang berbeda, sedangkan Pengujian Goodness of Fit belum dapat mendukung parameter-parameter Weibull untuk menjelaskan keragaman data distribusi.

Partial discharge diagnosis methods have been studied for more than a century and until now its diagnosis method is still developing. Partial Discharge Analysis become an important part in electrical utility assessment, partial discharge analysis determine the actual condition of electrical utility. Partial Discharge signal data diagnosis using Weibull Method are proven proper to diagnose and separate among Partial Discharge origin sources, noises, and disturbances. Goodness of Fit Tests usage are practiced in order to determine characteristics of data distribution. Data type utilized in this study is Partial Discharge Height Distribution Data which acquired from Partial Discharge measurement data from journals and supervisor data. The purpose of this diagnosis study are : to determine diagnosis procedure accuracy by comparing existing statistical parameter result with the self-designed procedure, to take conclusion related to Partial Discharge source characteristics by shape parameter from various journals. Final results concludes that Weibull parameters are able to characterise Partial Discharge sources variety, while Goodness of Fit Tests have not yet been able to support the Weibull parameters to define data distributions variety."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>