Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41929 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Nova Yudha Armyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari alat ukur magnetoelektrik bahan multiferoik yang berfungsi untuk melihat fenomena polarisasi yang terjadi pada suatu bahan magnetoelektrik jika diberikan medan magnet. Sumber medan magnet yang dibuat berupa kumparan solenoida yang diberikan arus AC. Medan magnet yang dihasilkan dapat terdeteksi oleh pick-up coil yang mengalami tegangan induksi di dalam kumparan solenoida. Dalam peningkatan kerja pada alat ukur ini, medan magnet yang dibuat diperbesar dari kumparan sebelumnya.
Hasil dari penelitian ini berupa nilai tegangan yang berasal dari polarisasi bahan magnetoelektrik akibat adanya medan magnet. Hubungan antara tegangan yang timbul dengan medan magnet yang diberikan, membentuk kurva linier yang memiliki sebuah persamaan dengan dua variabel yang sangat terikat. Besar nilai medan magnet dan hasil polarisasi ditampilkan pada LCD dan dengan menggunakan Labview dapat ditampilkan pada personal komputer dalam bentuk indikator dan grafik.

The purpose of this study is to improve the performance of magnetoelectric coupling instrument for multiferroic material measurement based on alternate magnetic field. The source of the magnetic field is induced by coil solenoida given alternate current(AC). The magnetic field can be detected by a pick-up coil that is induced in the coil solenoid. The magnetic field is magnified from the previous coil.
The induction voltage value is derived from the polarization of magnetoelectric due to the magnetic field. The relationship between the induction voltage and the magnetic field is linear, the two variables are well correlated. The value of the magnetic field and the results of the polarization run by Labview can be displayed on a personal computer in the form of indicators and charts.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Andaru
"Efek magnetoelektrik adalah suatu fenomena dimana suatu bahan yang diberi pengaruh medan magnet akan terjadi polarisasi pada bahan tersebut dan menghasilkan tegangan listrik, begitu juga sebaliknya. Alat ukur magnetoelektrik merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kopling dari efek magnetoelektrik pada suatu bahan material. Alat ukur untuk penelitian kopling magnetoelektrik sudah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja alat ukur kopling suatu efek magnetoelektrik dari bahan multiferroik, dengan mengubah desain probe dan mengganti filter. Sumber medan magnet yang digunakan berupa kumparan eksitasi yang dialiri arus AC.
Dalam penelitian ini desain kumparan eksitasi dibuat lebih panjang dari penelitian sebelumnya dan terpisah dari pick up coil. Pick up coil yang mengukur kuat medan eksitasi dililitkan pada probe penjepit sampel dan menjadi satu bagian dengan probe.
Data hasil penelitian ini berupa grafik hubungan antara besar medan magnet dengan tegangan yang dihasilkan sampel akibat polarisasi medan magnet. Persamaan yang didapatkan dari hubungan tersebut menunjukkan besarnya kopling magnetoelektrik.

The magnetoelectric effect is the phenomenon of inducing electric polarization by applying an external magnetic field and vice-versa. Magnetoelectric coupling measuring instrument is the instrument to measure such effect in a material. Several works has been done on previous researches to find preliminary design of such an instrument.
The purpose of this research is to improve the performance of magnetoelectric coupling instrument for multiferroic material based on those researches by alternative probe design and addition of bandpass filter. The magnetic source is a solenoid supplied with alternating current.
In this research, the solenoid is built longer than previous research and separated from pick up coil. The pick up coil which measure the strength of the magnetic field produced by the solenoid is placed directly on the probe system that also holds the speciment.
The result of this research is graph that presents relation of inducing magnetic field and electrical polarization voltage of the speciment. The equation of this relation shows the measure the magnetoelectric coupling of the speciment.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novicha Hidayati
"Pada penelitian ini telah dibuat alat yang berfungsi untuk melihat fenomena yang terjadi pada suatu bahan magnetoelektrik, disini medan magnet dapat memberikan polarisasi pada sample. Pembuatan alat ini memanfaatkan kumparan yang diberikan tegangan masukan DC, dengan tujuan agar dapat menghasilkan medan magnet. Deteksi besar beda potensial karena adanya medan magnet dilakukan dengan menggunakan DAQ Card, yang terhubung ke PC dan dilengkapi oleh software LabVIEW, yang juga berfungsi sebagai pemberi perintah kepada current amplifier.

A system has been made to observe electrical phenomenon that occur on magnetoelectric material when tested on varies magnetic field. A magnetic source was emerged from coil with DC current flows and the modification of the magnetic field depends on the variation of the current in the coil. The sample voltage is measued by probe system, then it is sent to an instrumentation amplifier. The amplified signal is then directed to MyDAQ National Instrument by usin LabVIEW software. The program display the magnetic field and the sample voltage."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Setiawan
"Pada penelitian ini telah dibuat alat untuk melihat fenomena yang terjadi pada suatu bahan magnetoelektrik yang diberikan medan magnet yang mengalami polarisasi. Pada pembuatan alat ini menggunakan kumparan solenoida untuk menghasilkan medan magnet dengan memberikan tegangan masukan AC. Untuk pendeteksian besar medan magnet yang dihasilkan menggunakan sensor pick up coil yang berbentuk kumparan kecil yang berada di dalam kumparan solenoida utama sebagai penghasil medan magnet. Besar nilai medan magnet dan polarisasi ditampilkan pada LCD dan dengan menggunakan personal komputer pada LabVIEW untuk menampilkan dalam bentuk indikator dan grafik kemudian akan tersimpan secara otomatis hasil pengukuran.

In this research, a physical instrument is designed to observe the phenomena of applying a polarizing magnetic field into magneto-electric materials. The instrument uses a solenoid coil which supplied by AC voltage to generate the magnetic field. The magnitude of the magnetic field is detected by using a pick-up coil censor (small coil) that placed inside the main solenoid coil, which is the magnetic field source. The field's magnitude and polarization will be displayed on LCD and personal computer in LabVIEW is also used for indicator and graphical display which then automatically recorded the measurement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Anisa Lil Hawa
"Telah dibuat suatu alat ukur distribusi 3-Dimensi medan magnet pada kumparan Helmholtz. Alat ukur ini menggunakan Hall probe sebagai sensor medan magnet. Sensor tersebut digerakkan oleh tiga motor dc melalui gerakan rotasi 3 buah batang berulir. Untuk memposisikan sensor di koordinat x, y, dan z dipasang shaft encoder pada masing-masing batang berulir. Alat ukur ini dikendalikan oleh microcontroller ATmega 8535 yang berfungsi juga sebagai pembaca data dari sensor dan counter. Hasil yang diperoleh sensor akan diolah dan ditampilkan di LabVIEW.

A system for 3-Dimension distribution of induction magnetic field measurement in Helmhholtz coil had been made. Hall probe was used as a magnetic sensor. The sensor is driven by three dc motors through rotation 3 pieces of threaded rod. In order to put the sensor in the coordinates x, y, and z, each shaft encoder is mounted on each threaded rod. This system is controlled by using ATmega microcontroller IC 8535 which is used also as a data reader from sensors and counters. The results obtained by the sensors will be processed and displayed in LabVIEW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S935
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Bayu Anggoro
"Pada penelitian ini medan magnet akan ditingkatkan untuk mendapatkan konstanta verdet yang bervariasi Kumparan dengan diameter 2 mm dan hambatan 1,5 Ohm dirancang untuk menghasilkan medan magnet kuat hingga mencapai 500 mT. Kumparan akan dilewatkan arus maksimum 20 A dan tegangan maksimum 30 V. Namun kumparan 2 mm yang dilewati arus sebesar 20 A akan menimbulkan panas berlebih yang mengganggu kestabilan besar medan magnet yang dihasilkan sehingga diperlukan penambahan sebuah sistem pendingin menggunakan blok air yang ditempelkan pada inti magnet dan kumparan. Apabila medan magnet kuat memengaruhi material mengneto-optik (MOE) fase cair yang dilewatkan cahaya maka disebut sebagai metode rotasi faraday. Metode rotasi faraday digunakan untuk mencari besar konstanta verdet. Konstanta verdet merupakan representasi karakteristik material magneto-optik (MOE) fase cair. Pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai konstanta verdet, nilai yang diukur adalah besar medan magnet, besar sudut cahaya yang terpolarisasi, dan intensitas cahaya. Menggunakan cahaya laser merah berbentuk titik dengan panjang gelombang 650 nm dengan intensitas cahaya maksimum sebesar 54612 lux. Perubahan sudut dilakukan menggunakan gir yang terhubung degan stteper motor dan sistem analisator. Pengambilan data menggunakan teknik polarisasi yang terpengaruh oleh medan magnet eksternal. Nilai medan magnet yang terukur oleh teslameter dengan variasi antara -250—250 mT. Sudut rotasi faraday diperoleh dari selisih besar sudut polarisator dan analisator dengan selisih sudut mula-mula sebesar 45°. Cahaya yang melewati polarisator dan analisator akan terdeteksi oleh sensor cahaya BH1750. Hasil penelitian ini akan menunjukkan besar konstanta verdet dari setiap material magneto-optik (MOE) fase cair.

In this research, the magnetic field will be increased to obtain a variable verdet constant. The coil with a diameter of 2 mm and a resistance of 1.5 Ohm is designed to produce a strong magnetic field up to 500 mT. The coil will pass a maximum current of 20 A and a maximum voltage of 30 V. However, a 2 mm coil that is passed by a current of 20 A will cause excessive heat which disrupts the stability of the large magnetic field produced, so it is necessary to add a cooling system using a water block attached to the magnetic core and coil. If a strong magnetic field affects the magneto-optic element (MOE) that is passed by light, it is called the Faraday rotation method. Faraday rotation method is used to find the verdet constant. The verdet constant is a representation of the characteristics of the liquid phase magneto-optic element (MOE). In this research to obtain the value of the verdet constant, the measured values are the magnitude of the magnetic field, the angle of polarized light, and the intensity of light. Using red laser light in the form of a point with a wavelength of 650 nm with a maximum light intensity of 54612 lux. Angle changes are carried out using gears connected to the stepper motor and analyzer system. Data retrieval using a polarization technique that is affected by an external magnetic field. The value of the magnetic field measured by the teslameter varies between -250—250 mT. Faraday rotation angle is obtained from the large difference between the polarizer and the analyzer angle with the initial angle difference of 45°. Light that passes through the polarizer and analyzer will be detected by the BH1750 light sensor. The results of this study will show the magnitude of the verdet constant of each liquid phase magneto-optic element (MOE)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Bayu Anggoro
"Pada penelitian ini medan magnet akan ditingkatkan untuk mendapatkan konstanta verdet yang bervariasi Kumparan dengan diameter 2 mm dan hambatan 1,5 Ohm dirancang untuk menghasilkan medan magnet kuat hingga mencapai 500 mT. Kumparan akan dilewatkan arus maksimum 20 A dan tegangan maksimum 30 V. Namun kumparan 2 mm yang dilewati arus sebesar 20 A akan menimbulkan panas berlebih yang mengganggu kestabilan besar medan magnet yang dihasilkan sehingga diperlukan penambahan sebuah sistem pendingin menggunakan blok air yang ditempelkan pada inti magnet dan kumparan. Apabila medan magnet kuat memengaruhi material mengneto-optik (MOE) fase cair yang dilewatkan cahaya maka disebut sebagai metode rotasi faraday. Metode rotasi faraday digunakan untuk mencari besar konstanta verdet. Konstanta verdet merupakan representasi karakteristik material magneto-optik (MOE) fase cair. Pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai konstanta verdet, nilai yang diukur adalah besar medan magnet, besar sudut cahaya yang terpolarisasi, dan intensitas cahaya. Menggunakan cahaya laser merah berbentuk titik dengan panjang gelombang 650 nm dengan intensitas cahaya maksimum sebesar 54612 lux. Perubahan sudut dilakukan menggunakan gir yang terhubung degan stteper motor dan sistem analisator. Pengambilan data menggunakan teknik polarisasi yang terpengaruh oleh medan magnet eksternal. Nilai medan magnet yang terukur oleh teslameter dengan variasi antara -250—250 mT. Sudut rotasi faraday diperoleh dari selisih besar sudut polarisator dan analisator dengan selisih sudut mula-mula sebesar 45°. Cahaya yang melewati polarisator dan analisator akan terdeteksi oleh sensor cahaya BH1750. Hasil penelitian ini akan menunjukkan besar konstanta verdet dari setiap material magneto-optik (MOE) fase cair.

In this research, the magnetic field will be increased to obtain a variable verdet constant. The coil with a diameter of 2 mm and a resistance of 1.5 Ohm is designed to produce a strong magnetic field up to 500 mT. The coil will pass a maximum current of 20 A and a maximum voltage of 30 V. However, a 2 mm coil that is passed by a current of 20 A will cause excessive heat which disrupts the stability of the large magnetic field produced, so it is necessary to add a cooling system using a water block attached to the magnetic core and coil. If a strong magnetic field affects the magneto-optic element (MOE) that is passed by light, it is called the Faraday rotation method. Faraday rotation method is used to find the verdet constant. The verdet constant is a representation of the characteristics of the liquid phase magneto-optic element (MOE). In this research to obtain the value of the verdet constant, the measured values are the magnitude of the magnetic field, the angle of polarized light, and the intensity of light. Using red laser light in the form of a point with a wavelength of 650 nm with a maximum light intensity of 54612 lux. Angle changes are carried out using gears connected to the stepper motor and analyzer system. Data retrieval using a polarization technique that is affected by an external magnetic field. The value of the magnetic field measured by the teslameter varies between -250—250 mT. Faraday rotation angle is obtained from the large difference between the polarizer and the analyzer angle with the initial angle difference of 45°. Light that passes through the polarizer and analyzer will be detected by the BH1750 light sensor. The results of this study will show the magnitude of the verdet constant of each liquid phase magneto-optic element (MOE)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Haromain
"Rancang bangun sistem pengukuran medan magnet berbasis mikrokontroler telah berhasil dibuat. Sistem pengukuran medan magnet ini menggunakan sensor Efek Hall dan menggunakan motor DC sebagai penggerak dari sensor untuk mendapatkan variasi medan magnet terhadap posisi. Sistem ini dikendalikan menggunakan mikrokontroler AT89S8253 serta ADC eksternal l2 bit. Mikrokontroler ini digunakan untuk mengatur pembacaan besar medan magnet serta menggerakan motor DC. Pada sistem ini besar medan magnet pada sensor Efek Hall didapat dari mengkalibrasi sensor Efek Hall dengan teslameter. Dari kalibrasi dengan teslameter, kita akan mendapat nilai fungsi transfer yang akan digunakan dalam mikrokontroler. Dengan demikian pengukuran dengan medan magnet dengan sensor Efek Hall akan didapat. Dengan menggunakan ADC 12 bit, sistem ini bisa mengukur medan magnet dengan skala kecil. Dengan sistem ini diharapkan akan didapat hubungan antara besar medan magnet terhadap posisi pengukuran.

The design of the magnetic field measurement system based on microcontroller has been created. This magnetic field measurement system using Hall effect sensors and using DC motor as the sensor for magnetic field variation with position. This system is controlled using AT89S8253 microcontroller and an external 12-bit ADC. Microcontroller is used to adjust the reading of the magnetic field and DC motor drive. In this system, a large magnetic field on Hall effect sensors are obtained by calibrating Hall Effect sensors with teslameter. From calibration with teslameter, we will get the transfer function values to be used in microcontrollers. Thus the magnetic field measurements with Hall Effect sensor will be obtained. By using 12-bit ADC, this system can measure small scale magnetic field. This systems are expected to see the relationship between the large magnetic field to the measurement position."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Gamma Aditia
"Sensor pick-up coil telah dibuat sebagai alat ukur medan magnet yang berubah terhadap waktu. Sistem ini dapat mengukur medan magnet pada solenoid yang dialiri arus dan hasilnya ditampilkan pada panel LabVIEW. Sensor pick-up coil yang digunakan pada penelitian ini berupa lilitan kawat email 0,5mm yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet di dalam solenoid. Kumparan sensor pickup coil akan memberikan output berupa tegangan keluaran berdasarkan prinsip perubahan fluks magnetik. Alat ukur ini dapat mengukur medan magnet dengan batas pengukuran 8 hingga 150 Gauss.

Sensor coil pick-up have been designed and constructed to measure time varying magnetic field. This system can measure the magnetic field when the solenoid is energized and the results are displayed in the LabVIEW. Pick-up coil sensor used in this research of 0.5 mm wire windings used to detect the magnetic field inside the solenoid. Sensor coil pickup coil has output a voltage based on the principle of change of magnetic flux. This instrument has can measure the magnetic field with the limits of 8 to 150 Gauss."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refpo Rahman
"Pendekatan Hamiltonian tight binding digunakan untuk mempelajari sifat transport muatan di molekul DNA. Sifat transport muatan ini dipelajari dengan menggunakan dua model DNA yaitu model DNA Aperiodik dan model DNA G4. Model DNA Aperiodik terdiri dari 32 pasangan basa ATGC yang tersusun secara acak dengan sequence GCTAGTACGTGACGTAGCTAGGATATGCCTGA. Pada model ini dilakukan perhitungan menggunakan metode transfer matriks dan metode hamburan untuk mendapatkan probabilitas transmisi serta menghitung karakteristik I-V berdasarkan formula Landauer Büttiker dengan memvariasikan nilai kopling 𝛼 interstrand. Peningkatan nilai kopling 𝛼 interstrand memberikan dampak yang sangat baik terhadap transport muatan yaitu terjadinya peningkatan probabilitas transmisi dan karakteristik IV pada tegangan tinggi. Sedangkan, model DNA G4 terdiri dari 4 basa guanine yang tersusun membentuk struktur planar, g-quartet yang disusun secara bertumpuk. Pada model DNA ini dilakukan perhitungan panjang lokalisasi menggunakan metode transfer matriks dan perhitungan density of state (DOS) dan karakteristik I-V menggunakan pendekatan fungsi green di bawah pengaruh temperatur dan medan magnet. Temperatur menyebabkan terjadinya fluktuasi termal yang menurunkan panjang lokalisasi, density of state (DOS) dan karakteristik I-V di molekul DNA G4. Sedangkan, medan magnet menyebabkan terjadinya pergeseran fase keadaan elektron di jalur transport yang mempengaruhi panjang lokalisasi dan DOS yang berimbas pada peningkatan arus hingga di tegangan tinggi.

The tight binding Hamiltonian approach is used in studying charge transport properties DNA molecules. The charge transport properties are studied by using two DNA models, the Aperiodic DNA molecule and the G4 DNA molecule. The Aperiodic DNA model consist of 32 base pairs that ATGC arranged randomly with sequence GCTAGTACGTGACGT-AGCTAGGATATGCCTGA. In this model, transfer matrix method and scattering method are used in obtain transmission probability and calculating the I-V characteristic for various values of interstrand coupling α. The increase of α gives a very good impact on charge transport that is the increase of transmission probability and I-V characteristic at high voltages. G4 DNA model consists of planar structure of four guanine bases, g-quartet, which are stacked on top each other. In this DNA model, localization length is calculated using transfer matrix method and the density of state (DOS) as well as I-V characteristic are calculated using green function approach under the influence of temperature and magnetic field. The temperature causes thermal fluctuations that decreases the localization length, density of state (DOS) and I-V characteristics in G4 DNA molecule. Meanwhile, magnetic field causes a shift in electron wave phase along its travel path which is affecting the localization length and DOS which lead to current increament up to high voltage.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>