Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Reza Setyawati
"Remaja mengalami penurunan kualitas dan kuantitas tidur. Masalah penurunan kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh pengetahuan sleep hygiene. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan sleep hygiene pada mahasiswa. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan sampel mahasiswa usia remaja yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mengidentifikasi 52,5% responden memiliki pengetahuan sleep hygiene yang kurang dan 47,5% responden memiliki pengetahuan sleep hygiene yang baik. Institusi pendidikan perlu mengevaluasi metode pembelajaran mata kuliah tidur dan istirahat sehingga pengetahuan mahasiswa terkait sleep hygiene meningkat.

Adolescents experience a decline in the quality and quantity of sleep. Decreased quality of sleep problems can be affected by sleep hygiene knowledge. The study aims to describe the sleep hygiene knowledge in students. Research design using a descriptive with cross-sectional approach and the sample was students were selected by purposive sampling technique. The results of the study identified 52.5% of respondents had less sleep hygiene knowledge and 47.5% of the respondents had good sleep hygiene knowledge. Educational institutions need to evaluate teaching methods in sleep and rest course so students? knowledge about sleep hygiene can be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Nur Indahsari
"ABSTRACT
Mahasiswa merupakan kelompok usia dewasa awal yang rentan memiliki sleep hygiene tidak adekuat sebagai akibat dari tuntutan kehidupan akademis dan sosialnya, serta kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan tidur. Praktik sleep hygiene yang tidak adekuat secara langsung mempengaruhi kualitas tidur pada mahasiswa sehingga dapat menyebabkan beberapa dampak negatif seperti penurunan konsentrasi, perasaan mengantuk sepanjang hari, dan mudah emosi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai tidur dengan praktik sleep hygiene pada mahasiswa program sarjana reguler Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan mengenai tidur berhubungan positif dengan praktik sleep hygiene mahasiswa p=0,023; ?=0,05 . Oleh karena itu, dibutuhkan upaya promotif seperti adanya pendidikan kesehatan tidur untuk meningkatkan kualitas tidur mahasiswa.

ABSTRACT
College student is a young adult age group that prone to have inadequate sleep hygiene as a result of the demands of their academic and social life, and also because their lack of sleep knowledge. Inadequate sleep hygiene practice affects the quality of sleep so that they can lead to several negative consequences for students such as decreased concentration, feeling sleepy during the day, and irritable. This study used a cross sectional study which aimed to determine the relationship between sleep knowledge and the sleep hygiene practices in undergraduate regular student University of Indonesia. Based on this research, the results show that the sleep knowledge is positively associated with student sleep hygiene practices p 0,023 0,05 . Therefore, promotive intervention is needed such as sleep health education to improve the students rsquo sleep quality."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahratul Jannah
"Dalam waktu yang lama mahasiswa telah tercatat sebagai populasi dengan kualitas tidur yang buruk. Disregulasi emosi diketahui berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk. Problematic internet use (PIU) muncul sebagai bentuk coping dari disregulasi emosi yang kemudian memperburuk kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PIU sebagai mediator antara disregulasi emosi dan kualitas tidur. Partisipan berjumlah 141 mahasiswa aktif (68,8% perempuan, M usia = 20,68, SD = 1,509) dan mengisi kuesioner online. Disregulasi emosi diukur menggunakan Difficulties in Emotion Regulation Scale - Short Form (DERS-SF), kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan PIU diukur menggunakan Generalized Problematic Internet Use Scale 2 (GPIUS2). Analisis mediasi menggunakan PROCESS Macro menunjukkan bahwa PIU memediasi hubungan antara disregulasi emosi dan kualitas tidur secara signifikan (ab = 0,022, p < 0,05) dan efek mediasi bersifat partial mediation. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi tingkat disregulasi emosi maka akan meningkatkan perilaku PIU sehingga semakin memburuknya kualitas tidur mahasiswa.

In the long run, college students have been documented as a population with poor sleep quality. Emotional dysregulation is known to contribute to poor sleep quality. Problematic Internet Use (PIU) emerges as a form of coping with emotional dysregulation, subsequently worsening sleep quality. This study aims to investigate the role of PIU as a mediator between emotional dysregulation and sleep quality. A total of 141 active students (68.8% female, M age = 20.68, SD = 1.509) completed an online questionnaire. Emotional dysregulation was measured using the Difficulties in Emotion Regulation Scale - Short Form (DERS-SF), sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and PIU was measured using the Generalized Problematic Internet Use Scale 2 (GPIUS2). Mediation analysis using the PROCESS Macro indicated that PIU significantly mediated the relationship between emotional dysregulation and sleep quality (ab = 0.022, p < 0.05), and the mediating effect was partial. This suggests that higher levels of emotional dysregulation increase PIU behavior, consequently worsening the sleep quality of students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valerie Josephine Dirjayanto
"Pendahuluan: COVID-19 telah mengakibatkan berbagai perubahan yang memengaruhi berbagai aspek dari kesehatan mental mahasiswa preklinik kedokteran, yang merupakan salah satu subset populasi paling rentan terhadap gangguan psikososial bahkan sebelum pandemi. Di antara perubahan tersebut, kualitas tidur adalah salah satu faktor yang kemungkinan berperan besar karena kaitan fisiologisnya dengan status mental. Di Indonesia, belum ada studi yang menganalisis hubungan antara kualitas tidur dan kesehatan mental ini pada mahasiswa kedokteran preklinik.
Metode: Studi potong lintang ini melibatkan 285 mahasiswa kedokteran preklinik di Indonesia. Setelah simple random sampling, data yang didapatkan dianalisis dengan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) version 24 for Mac. Kesehatan mental umum dinilai dengan menggunakan General Health Questionnaire-12 (GHQ-12), sedangkan kualitas tidur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analissi asosiasi di antara kedua skor ini dilakukan dengan statistik Chi-square, sedangkan korelasi andtara domain-domain yang ada diinvestigasi berdasarkan Spearman’s rank-order correlation coefficient.
Hasil: Proporsi mahasiswa preklinik kedokteran Indonesia yang mengalami masalah psikososial adalah 96.5%, sedangkan yang mengalami gangguan tidur adalah 61.8%. Asosiasi yang signifikan ditemukan antara kualitas tidur buruk dan gangguan psikososial (OR=3.96; p=0.04). Korelasi lemah ditemukan antara kesehatan mental dan domain-domain kualitas tidur subjektif, latensi tidur, dan disfungsi aktivitas siang hari pada PSQI. Korelasi terkuat ditemukan antara disfungsi aktivitas siang hari dan disfungsi sosial.
Simpulan dan saran: Pada studi ini ditemukan asosiasi yang signifikan antara kualitas tidur buruk dan gangguan psikososial. Dengan demikian, lebih banyak perhatian seharusnya diberikan untuk meningkatkan kualitas tidur mahasiswa preklinik kedokteran sehingga kesehatan mentalnya baik pula. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memperkuat bukti serta mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh pada kesehatan mental mahasiswa preklinik kedokteran saat pandemi COVID-19.

Introduction: COVID-19 has brought about tremendous changes that affect many aspects including the mental health of preclinical medical students, who have been one of the most vulnerable groups to psychosocial changes even before the pandemic. Amongst those changes, sleep might be one of the most important factors as it is physiologically correlated with mental states through various pathways. In Indonesia specifically, there has been no study which explains this relationship in the preclinical medical students. Method: This cross-sectional study was conducted involving 285 preclinical medical students across Indonesia. After simple random sampling, data were analyzed using the Statistical Package for Social Sciences (SPSS) version 24 for Mac. General mental health was assessed using General Health Questionnaire-12 (GHQ-12), while the sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analysis of association between these scores employed Chi-square statistics, while correlations between domains were investigated through Spearman’s rank-order correlation coefficient.
Results: The proportion of Indonesian preclinical medical students who experience psychosocial disturbances was 96.5%, while those experiencing sleep disturbances was as high as 61.8%. Significant association was discovered between poor sleep quality and psychosocial disturbance (OR=3.96; p=0.04). Weak correlations were found between general mental health and subjective sleep quality, sleep latency, and daytime activity dysfunction domains of PSQI. The strongest correlation between domains existed between daytime activity dysfunction and social dysfunction.
Conclusion and recommendation: This study revealed significant association between poor sleep quality and psychosocial disturbance. Thus, more attention should be allocated in order to improve sleep quality, and hence mental health, of preclinical medical students in the current pandemic. Further studies are recommended to strengthen the evidence and explore other factors that might affect the mental health of preclinical medical students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Nur Indahsari
"ABSTRAK
Praktik sleep hygiene yang tidak adekuat secara langsung dapat mempengaruhi kualitas tidur pada mahasiswa yang rentan memiliki sleep hygiene tidak adekuat sebagai akibat dari tuntutan kehidupan akademis dan sosialnya, serta kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan tidur. Sleep hygiene tidak adekuat pada mahasiswa dapat menyebabkan beberapa dampak negatif seperti penurunan konsentrasi, perasaan mengantuk sepanjang hari, dan mudah emosi. Penelitian ini dilakukan pada 99 responden mahasiswa Universitas Indonesia dan menggunakan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai tidur dengan praktik sleep hygiene pada mahasiswa program sarjana reguler Universitas Indonesia. Pengetahuan mengenai tidur diukur menggunakan kuesioner Sleep Knowledge Questionnaire (SKQ) dan praktik sleep hygiene menggunakan Sleep Hygiene Index (SHI). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan mengenai tidur berhubungan positif dengan praktik sleep hygiene mahasiswa (p=0,023; α=0,05). Oleh karena itu, dibutuhkan upaya promotif seperti adanya pendidikan kesehatan tidur untuk meningkatkan kualitas tidur mahasiswa.

ABSTRACT
Inadequate sleep hygiene practice can directly affect the quality of sleep in college students that prone to have inadequate sleep hygiene as a result of the demands of the academic and social life, and also because their lack of knowledge about sleep hygiene. Inadequate sleep hygiene in college students may cause some negative impacts such as decreased concentration, feeling sleepy during the day, and irritable. This study was conducted on 99 students in University of Indonesia and using cross sectional study design. This study using a Sleep Knowledge Questionnaire (SKQ) and Sleep Hygiene Index (SHI) to measure student?s sleep knowledge and sleep hygiene practice. Based on this research, the results show that the sleep knowledge is positively associated with student sleep hygiene practices (p=0,023; α=0,05). Therefore, intervention based on health promotion is needed such as sleep health education to improve the students? sleep quality."
2016
S65644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Wijayanti
"Kualitas tidur buruk dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari sebagai mahasiswa. Perilaku Sleep hygiene yang tidak tepat, akan berdampak pada kualitas tidur buruk. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan sleep hygiene dengan kualitas tidur pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016 dan 2017. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan sebanyak 302 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Sleep Hygiene Index SHI, Pittsburg Sleep Quality Index PSQI dan Insomnia Severy Index ISI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 77,8 mahasiswa memiliki kualitas tidur buruk dan hanya 35,1 mahasiswa mengalami insomnia. Terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata sleep hygiene dengan kualitas tidur uji t-independen.

Poor sleep quality can affect a students daily activities. Improper sleep hygiene behaviors, has an impact on poor sleep quality. This study aimed to identify the relationship of sleep hygiene with sleep quality among health sciences students in University of Indonesia class of 2016 and 2017. This study used cross sectional design with 302 samples of students. Sample were selected by purposive sampling. The instruments that were used are the Sleep Hygiene Index SHI, Pittsburg Sleep Quality Index PSQI and Insomnia Severity Index ISI. The results showed that 77.8 of students had poor sleep quality and only 35,1 of students had insomnia. There is a significant differences between mean of sleep hygiene and sleep quality T independen test.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azriel Bima Putra Anugrah
"Pasangan pria sesama jenis sering menghadapi stigmatisasi sosial dan budaya, yang dapat merugikan kualitas hubungan mereka. Kualitas hubungan dan komitmen memainkan peran penting dalam kesehatan individu, terutama dalam hubungan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisis hubungan antara kedekatan emosional, kualitas tidur, dan kesehatan mental pada Lelaki Seks dengan Lelaki. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 138 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data  menggunakan Chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa kedekatan emosi (p = 0,010) dan kualitas tidur (p = 0,010) memiliki hubungan yang signifikan terhadap kesehatan mental. Rekomendasi penelitian mencakup penerapan pendekatan holistik oleh pelayanan kesehatan, terutama perawat, dengan fokus pada dukungan emosional dan kualitas tidur individu Lelaki Seks dengan Lelaki, serta perkuatan kurikulum pendidikan keperawatan terkait dukungan emosional dan kualitas tidur.

Same-sex male couples often face social and cultural stigmatization, which can adversely impact the quality of their relationships. Relationship quality and commitment play a crucial role in individual health, especially in long-term relationships. The objective of this research is to analyze the relationship between emotional closeness, sleep quality, and mental health in Men who have Sex with Men (MSM). This study employs a quantitative correlational approach with a cross-sectional design, involving a sample of 138 individuals. The research instrument utilizes a questionnaire, and data analysis is conducted using Chi-square. The results reveal a significant association between emotional closeness (p = 0.010) and sleep quality (p = 0.010) with mental health. This study recommends advocate for the implementation of a holistic approach by healthcare providers, particularly nurses, focusing on emotional support and sleep quality for individual MSM. Furthermore, there is a need to enhance nursing education curricula concerning emotional support and sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risak Tiimron Iswara
"COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan menjadi masalah kesehatan dunia. Virus COVID-19 berdampak pada kesehatan fisik, mental hingga mempengaruhi kualitas tidur perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan terhadap kualitas tidur pada perawat yang merawat pasien COVID-19. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif retrospektif dengan simple random sampling. Sebanyak 123 responden diikutsertakan dari salah satu rs x daerah Depok. Data diambil pada bulan februari hingga maret 2023. Kuesioner penelitian menggunakan Zung self-rating anxiety scale (ZSAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitan menunjukkan 78.9% perawat yang merawat pasien COVID-19 memiliki kualitas tidur buruk dan 87% mengalami tingkat kecemasa ringan. Selain itu diperoleh hasil p value 0.017 sehingga terdapat hubungan bermakna antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur perawat yang merawat pasien COVID-19 (p=0,017). Perawat bagian managerial diharapkan lebih memperhatikan kualitas tidur perawat melalui staffing yang baik, Perawat diharapkan dapat menjaga kualitas tidur sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan dengan optimal

COVID-19 is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus and has become a global health problem. The COVID-19 virus can have an impact on physical and mental health and also can affect the quality of sleep for nurses. This study aims to find the relationship between anxiety level and sleep quality in nurses who caring for COVID-19 patients. Design used retrospective descriptive with simple random sampling. Total respondent was 123 respondents at one of the hospital in Depok. The questionnaire used the Zung self-rating anxiety scale (ZSAS) and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results of the study showed that 78.9% of nurses caring for COVID-19 patients had poor sleep quality and 87% experienced mild levels of anxiety. In addition, there was a significant relationship between anxiety levels and sleep quality for nurses caring for COVID-19 patients (p = 0.017). Managerial nurses are expected to pay more attention to the quality of nurse sleep through good staffing. Nurses are expected to be able to maintain sleep quality so that they can provide optimal nursing care"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Herawati
"Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi mengembalikan fungsi tubuh dan stamina. Mahasiswa adalah kelompok dewasa awal yang berisiko tinggi memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan kognisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antara kualitas tidur dan tingkat stres di kalangan mahasiswa.
Desain penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sebanyak 450 mahasiswa diikutsertakan dan dipilih melalui teknik stratified random sampling di Universitas Indonesia. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas tidur adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan tingkat stres dengan Perceived Stress Scale (PSS). Sampel penelitian yang berasal dari tiga rumpun ilmu yaitu kesehatan, sains dan teknologi, serta sosial dan humaniora.
Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chi square dan memperlihatkan ada hubungan bermakna antara kualitas tidur dengan tingkat stres mahasiswa Universitas Indonesia (p=0,001; α=0,05). Penelitian juga memperlihatkan ada hubungan jenis kelamin dan aktivitas nonakademik dengan tingkat stres (p1=0,038; p2=0,032; α=0,05). Melalui hasil tersebut, maka diperlukan peningkatan kesadaran pentingnya pemenuhan kebutuhan akan tidur berkualitas guna meningkatkan status kesehatan fisik, psikolokis, maupun kognitif.

Sleeping is one of the basic human needs that importance to restore body function and stamina. Students are an early adult group who tend to have a poor sleep quality. Poor sleep quality can affect the physical, psychological, and cognition condition. This study estimated the prevalence of and the correlation between sleep quality and levels of stress among college students.
Design of this study is analytical with cross sectional approach. There are 450 college students who participated and chosen by a stratified random sampling technique in University of Indonesia. A self-administrated questionnaire are distributed to assess sleep quality used Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and the stress level by used the Perceived Stress Scale (PSS). The study samples came from three clusters are health, science and technology, and social humanities.
The result are analyzed using Chi square test and showed a significant relationship between sleep quality and level of stress among Students of Universitas Indonesia (p=0,001; α=0,05). This study also showed a significant relationship between gender and non academic activity with level of stress (p1=0,038; p2=0,032; α=0,05). Through the results, it is necessary to increase awareness for importance of quality sleep to improve physical, cognitive, and psychology health status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velika Wijaya
"ABSTRACT
Mahasiswa sering kali memiliki kualitas tidur yang kurang baik. Salah satu penyebab kualitas tidur yang kurang baik pada mahasiswa adalah tingginya tuntutan akademis di tingkat perguruan tinggi. Tingginya tuntutan akademik menyebabkan stres akademik. Sleep hygiene yang baik menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh moderasi sleep hygiene terhadap hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur mahasiswa. Partisipan penelitian berjumlah 328 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI, stres akademik diukur melalui Student-Life Stress Inventory SSI, dan sleep hygiene diukur dengan Sleep Hygiene Index SHI. Hasil penelitian menemukan bahwa model statistik signifikan.

ABSTRACT
College students are often subjected to poor sleep quality. High academic demand in university which leads to academic stress, becomes one of the reason for poor sleep quality. Good sleep hygiene has become a way to improve sleep quality. This study examine the effect of academic stress on sleep quality with sleep hygiene as the moderator in college students. This study was conducted on 328 participants from various universities in Indonesia. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI, academic stress was measured by the Student Life Stress Inventory SSI, and sleep hygiene was measured by the Sleep Hygiene Index SHI. Results showed that the model was significant."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>