Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Amalia Putri Hutami
"Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) memiliki senyawa penting yang terdapat pada kelopak bunga rosella, yaitu antosianin yang berperan sebagai antioksidan. Antosianin membentuk warna merah yang menarik yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Senyawa ini diformulasikan pada lipstik dan sediaan oles bibir sebagai pewarna dan antioksidan alami. Sediaan ini menggunakan kelopak bunga rosella yang dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan diuapkan hingga terbentuk ekstrak kental. Di sisi lain, digunakan juga serbuk ekstrak sebagai acuan. Ekstrak kelopak bunga rosella tidak dapat memberikan warna pada formulasi lipstik, namun dapat memberikan warna pada sediaan oles bibir. Sediaan oles bibir menggunakan ekstrak kental (F3) dan sediaan oles bibir menggunakan serbuk ekstrak (F4) tidak menyebabkan iritasi pada uji iritasi terhadap 10 responden.
Berdasarkan uji kesukaan terhadap 30 responden, tidak terdapat perbedaan homogenitas, aroma, dan daya oles, namun terdapat perbedaan intesitas warna antara sediaan F3 dan sediaan F4 dengan warna yang dihasilkan oleh sediaan F4 lebih kuat dan lebih disukai dibandingkan sediaan F3. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak kelopak bunga rosella dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) diperoleh IC50 sebesar 130,11 ± 2,08 μg/ml, sehingga ekstrak kelopak bunga rosella dapat digunakan juga sebagai antioksidan.

Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) has an essential compound in the roselle calyx, it is anthocyanin that can be used as an antioxidants. The anthocyanin formed an interesting red color that can be used as natural dyes. These compounds were formulated into lipstick and lip cream which applied using a lip brush as natural dyes and antioxidants. It used roselle calyx has been macerated using 96% ethanol and evaporated until it becomes a viscous extract. On the other hand, it also used a powder extract as a reference. Roselle calyx extract couldn't maintain the color of lipstick, but it could maintain the color of lip cream. Lip cream using viscous extract (F3) and lip cream using powder extract (F4) do not caused an irritation by the irritation test of 10 respondents.
Based on the hedonic test of 30 respondents, there are no differences in homogeneity, odor and spreadability, but there is a difference in color intensity between formula F3 and formula F4 with the color of formula F4 which is more intense and preferred than formula F3. The antioxidant activity of roselle calyx extract by DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method gave an IC50 of 130.11 ± 2.08 μg/ml, that means it also can be used as an antioxidant.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safina
"Kulit buah manggis (Garcinia mangostana) dan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) telah digunakan sebagai obat tradisional dalam berbagai khasiat. Pada penelitian ini, campuran kulit buah manggis dan kelopak bunga rosella dalam teh herbal ditentukan aktivitas antioksidannya. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode penangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2-pycrylhydrazyl (DPPH).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran kulit buah manggis dan kelopak bunga rosella dalam formula A dengan komposisi 1,5 g kulit buah manggis dan 1,0 g kelopak bunga rosella memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi (IC50=148,1 ¯g/mL) di antara formula lain dengan komposisi yang berbeda. Formula tersebut yang juga mengandung 60 mg ekstrak stevia lebih disukai oleh panelis pada uji kesukaan."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S33024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Rachman
"Eight pollination treatments were executed on talinum triangulare willd to observe alternative pollination systems and its effects on some flower activities and seed setting...."
[Place of publication not identified]: Berita Biologi Jurnal Ilmiah Nasional, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Rahmawati Wardani
"Tablet cepat hancur adalah tablet yang didesain agar mampu hancur di dalam mulut tanpa bantuan air dengan waktu yang singkat. Oleh sebab itu diperlukan suatu eksipien disintegran yang sesuai yang dapat memfasilitasi penghancuran tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik eksipien koproses maltodekstrin DE 10-15 dan polivinil alkohol sebagai penghancur tablet dalam formula tablet cepat hancur yang dibuat dengan metode kempa langsung. Koproses MD – PVA dibuat 3 perbandingan yaitu 1:1, 2:1, 3:1 dan dikarakterisasi sifat fisik, kimia, dan fungsionalnya.
Berdasarkan karakteristik tersebut dipilih perbandingan 1:1 yang memiliki kriteria terbaik sebagai penghancur karena memperlihatkan indeks mengembang 156,32% dalam 2 jam. Evaluasi terhadap 6 formula tablet cepat hancur menunjukan bahwa formula 4 yang mengandung eksipien koproses MD - PVA 1:1 sebanyak 20% memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur dengan kekerasan 4,40 Kp, keregasan 0,891%, waktu hancur 2,26 menit, dan waktu pembasahan 2,32 menit.
Uji kesukaan pada 30 orang panelis menunjukan 63,33% suka terhadap rasa tablet cepat hancur ekstrak rosela, dan 76,67% panelis menyatakan tidak terdapat residu dalam mulut ketika tablet tersebut telah hancur sempurna. Uji waktu hancur rata-rata tablet cepat hancur ekstrak rosela di rongga mulut panelis adalah sebesar 2,89 menit. Dengan demikian koproses MD-PVA mampu digunakan sebagai eksipien penghancur dalam tablet cepat hancur.

A fast disintegrating tablet is tablet which designed to be disintegrated in the mouth within seconds, without using water. Thus, it needs appropriate disintegrating excipients to facilitate disintegration of the tablet. This research was intended to study the characteristics of coprocessed excipient of maltodextrin DE 10-15 and polyvinylalcohol as tablet disintegrator in fast disintegrating tablet’s formula which was produced using direct compression method. The physical, chemical, and functional properties of MD-PVA coprocessed with ratio of 1:1, 2:1, and 3:1 were characterized.
Based on those characteristics, the MDPVA 1:1 was chosen as the best disintegrator excipient since it showed swelling index of 156.32% in 2 hours. The evaluation on six formula of FDT showed that formula F4 which contains 20% coprocessed excipient MD-PVA 1:1 was the best FDT with 4.40 Kp of hardness, 0.891% of friability, 2.26 minutes of disintegrating time, and 2.32 minutes of wetting time.
Hedonic test was performed on 30 respondens and showed that 63.33% of respondens like FDT of roselaextract and 76.67% people stated that there were no residual inside the mouth after the tablet disintegrated completely. In vivo disintegrating time of roselaextract FDT was 2.89 minutes. Hence MD-PVA coprocessed suitable to be used as dissolving excipient for fast-disintegrating tablet.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geusan Nariswari Erdianty Puteri
"Tablet cepat hancur merupakan tablet yang ditempatkan di dalam mulut untuk dapat segera melarut dalam saliva tanpa memerlukan air. Penelitian ini bertujuan memformulasi dan mengevaluasi tablet cepat hancur yang dibuat dengan maltodekstrin DE 10-15 sebagai eksipien yang mengandung ekstrak kelopak bunga Rosella sebagai model obat.
Maltodekstrin merupakan pati termodifikasi yang dibuat dengan menghidrolisis pati menggunakkan enzim enzim α-amilase 0,1% v/v yang diinkubasi pada suhu 95oC selama 45 menit. Maltodekstrin DE 10- 15 yang dihasilkan dikarakterisasi dan diformulasikan menjadi tablet cepat hancur dengan metode kempa langsung. Tablet cepat hancur yang dihasilkan dievaluasi dan diuji kesukaan terhadap penampilan, rasa, dan waktu hancur pada 30 panelis.
Hasil karakterisasi maltodekstrin DE 10-15 diperoleh serbuk putih, memiliki kelarutan dalam aquadest sebesar 34,92 mg/ml dibandingkan pati yang memiliki kelarutan 0,48 mg/ml. Evaluasi tablet cepat hancur menunjukkan bahwa formula 5 (maltodekstrin 35%), memiliki kriteria yang paling baik sebagai tablet cepat hancur. Formula 5 memiliki kekerasan 2,44 kp, keregasan 0,78%, waktu hancur in vitro 149,86 detik, dan waktu pembasahan 197,63 detik.
Hasil uji kesukaan menunjukkan 70% suka dengan penampilan tablet cepat hancur, 83,3% responden menyatakan rasa tablet cepat hancur manis, dan rata-rata waktu hancur tablet cepat hancur di rongga mulut selama 164,0 detik. Oleh karena itu, maltodekstrin DE 10-15 dapat digunakan sebagai eksipien penghancur pada tablet cepat hancur.

Fast disintegrating tablet (FDT) is a solid dosage form which is placed in mouth for rapidly dissolves on saliva without water. The aim of this study was to formulate and evaluate FDT using maltodextrin DE 10-15 as an excipient, containing Roselle calyx extract as a drug model.
Maltodextrin is a modified starch through enzymatic hydrolysis using α-amylase 0.1% v/v, incubated at 95oC for 45 minutes. Maltodextrin DE 10-15 was characterized and formulated into FDT using direct compression method. FDT’s were evaluated and tested for hedonic responses to appearance, taste, and disintegration time in oral cavity of 30 responders.
Maltodextrin DE 10-15 characterization results were white powder, has 34.92 mg/ml solubility in aquadest compared to starch which has 0.48 mg/ml solubility. The FDT’s evaluation showed that formula 5 which has 35% of maltodextrin DE 10-15 had the best characteristic as FDT. Formula 5 has 2,44 kp of hardness, 0.78% of friability, 149,86 seconds of in vitro disintegration time and 197.63 seconds of wetting time.
The hedonic test results showed that 70 % and 83.3% responders like the appearance and taste, respectively. FDT’s disintegration time in responders oral cavity was 164.00 seconds. Therefore, maltodextrin DE 10-15 could be used as disintegrant excipient in FDT.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurul Falahiyyah Bahri
"Radikal bebas merupakan senyawa yang sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat menangkap elektron serta menimbulkan kerusakan pada struktur senyawa Akumulasi radikal bebas pada sel dapat menimbulkan stress oksidatif yang menyebabkan gangguan terhadap struktur dan fungsi sel. Rosella atau Hibiscus sabdariffa merupakan salah satu tanaman yang dapat dikembangkan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan bunga rosella ungu (Hibiscus sabdariffa). Mahkota bunga Hibiscus sabdariffa ungu diekstraksi masing-masing dalam pelarut n-heksana, etilasetat dan etanol. Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji secara kualittatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mengetahui jumlah senyawa yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, alkaloid dan tanin yang terdapat dalam ekstrak Hibiscus sabdariffa ungu.
Uji dengan metode DPPH terhadap ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol Hibiscus sabdariffa ungu dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dengan parameter yang dihasilkan berupa nilai %inhibisi dan nilai IC50. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa terdapat dua komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrakn-heksana, etil asetat dan etanol dari Hibiscus sabdariffa ungu. Berdasarkan uji fitokimia, golongan senyawa yang terkandung dalam ketiga ekstrak adalah flavonoid dan glikosida. Sedangkan pada pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol memiliki sifat antioksidan, dengan nilai IC50 sebesar 175,42 ppm untuk ekstrak etilasetat, dan sebesar 131,35 ppm untuk ekstrak etanol.

Free radicals are compounds that are very reactive and unstable therefore they can capture electrons and cause damage to the structure of other compounds. Accumulation of free radicals in cells can cause oxidative stress which causes disruption to the structure and function of cells. Rosella or Hibiscus sabdariffa is a plant that can be developed as an antioxidant to neutralize free radicals. This study aims to determine the phytochemistry content and antioxidant activity violet rosella calycs (Hibiscus sabdariffa). he crown of Hibiscus sabdariffa purple was extracted respectively in n-hexane, ethylacetate and ethanol solvents. The extract obtained is tested qualitatively by thin layer chromatography (TLC) to determine the amount of compounds contained Furthermore, phytochemistry tests were carried out to determine the content of saponin compounds, flavonoids, triterpenoids, steroids, alkaloids and tannins contained in violet Hibiscus sabdariffa extract.
The DPPH method for ethylacetate extract and ethanol extract of violet Hibiscus sabdariffa was carried out to determine antioxidant activity with the result parameters in the form of% inhibition and IC50 values. The TLC test results showed that there were two components contained in extracts of hexane, ethyl acetate and ethanol of violet Hibiscus sabdariffa. Based on phytochemistry tests, the classes of compounds contained in the three extracts are flavonoids and glycosides. While the antioxidant activity test using the DPPH method showed that ethyl acetate extract and ethanol extract had antioxidant properties, with an IC50 value of 175.42 ppm for ethylacetate extract, and at 131.35 ppm for ethanol extract.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Wijasa Bratawidjaja
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995
745.926 THO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah
"Latar Belakang: Penyakit periodontal terjadi karena adanya keterlibatan mikroorganisme oral salah satunya adalah Fusobacterium nucleatum. Perawatan suportif penyakit periodontal dapat berupa penggunaan antiseptik sintetik atau alami seperti tanaman obat. Salah satunya adalah rosela yang dilaporkan memiliki khasiat antibakteri secara in vitro. Dalam upaya pengembangan bentuk sediaan, ekstrak etanol kelopak bunga rosela dibuat dalam bentuk sediaan gel.
Tujuan: Mengetahui potensi antibakteri gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela terhadap Fusobacterium nucleatum.
Metode:Uji zona hambat dilakukan dengan menghitung diameter zona hambat yang terbentuk pada kertas saring yang telah dipaparkan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela pada media MHA yang sudah diinokulasi Fusobacterium nucleatum. Uji Total Plate Countdilakukan dengan menghitung jumlah koloni Fusobacterium nucleatumyang bertahan hidup setelah dipaparkan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela.
Hasil: Uji zona hambat, gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela konsentrasi 15% memiliki zona hambat yang setara dengan gel klorheksidin. Pada uji Total Plate Count, adanya penurunan jumlah koloniFusobacterium nucleatumpada gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela konsentrasi 10%, 15%, dan 25% yang setara dengan gel klorheksidin 0,2%.
Kesimpulan: Gel ekstrak etanol kelopak bunga konsentrasi 10%, 15%,25% memiliki efek antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum.

Background:Periodontal disease occurs due to the involvement the presence of oral microorganisms, one of them is Fusobacterium nucleatum. Supportive treatment of periodontal disease can use synthetic or natural antiseptics such as medicinal plants. One of them is roselle which is reported to has antibacterial effect (in vitro). In developing the dosage form, roselle calyx ethanol extract is developed into gel form.
Objective: To determine the antibacterial effect of roselle calyx ethanol extract gel at 10%, 15%, and 25% concentration on Fusobacterium nucleatum.
Method: The inhibition zone test was carried out by counting the inhibition zone formed on paper disc that had been exposed to the roselle calyx ethanol extract gel on MHA media that had been inoculated by Fusobacterium nucleatum. Total Plate Count test was performed by counting the colonies of Fusobacterium nucleatumthat survived after being exposed to roselle calyx ethanol extract gel.
Result: In inhibition zone test, 15% concentration roselle calyx ethanol extract gel showed inhibition zone equivalent to chlorhexidine gel. Total plate count test showed that at 10%, 15%, and 25% concentration gel,Fusobacterium nucleatumcolonies have survived equivalent to chlorhexidine gel.
Conclusion: Roselle calyx ethanol extract gel at 10%, 15%, and 25% concentration have antibacterial effect to Fusobacterium nucleatum.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindyati Dwi Andari
"ABSTRAK
Penempatan produk adalah cara yang digunakan pemasar untuk melakukan promosi merek maupun produk dengan cara menyisipkannya ke film. Dengan menerapkan strategi penempatan produk yang baik dapat membentuk minat beli konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh penempatan produk lipstik Maybelline The Powder Mattes pada film ldquo;The Guys rdquo; dalam menciptakan minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif metode survei, menyebarkan kuesioner ke 100 responden, wanita, pernah menonton film ldquo;The Guys rdquo; dan belum pernah membeli produk lipstik Maybelline The Powder Mattes, dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penempatan produk dengan minat beli.

ABSTRACT
Product placement is the way that marketers use to promote brand or product by inserting it into a movie. Applying a good product placement strategy can create consumer purchase intention. This research was conducted with the aim to explain the influence of product placement of Maybelline The Powder Mattes Lipstick in The Guys movie in creating consumer purchase intention. This study was conducted using quantitative research approach and the type of explanative research, the number of survey respondents were 100 respondents, women, ever watched The Guys movie and never bought Maybelline The Powder Mattes Lipstick, to the technique of taking samples of non probability sampling. The results showed that product placement has effect on purchase intention."
2017
S67414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>