Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181870 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatwa Dewi Widyani
"PT XYZ merupakan sebuah perusahaan farmasi afiliasi Filipina yang menggunakan sistem flexible job shop dalam melakukan kegiatan produksi. PT XYZ memiliki rencana untuk menerapkan sistem produksi lean dalam aktivitasnya, Akan tetapi, tidak adanya metode penjadwalan produksi yang sistematis telah mengakibatkan munculnya banyak waste dalam lini produksi PT XYZ, seperti rendahnya utilisasi mesin, banyaknya mesin yang idle, adanya penumpukan work in process, dan seringnya terjadi perubahan rencana produksi, sehingga sulit bagi PT XYZ untuk menjadi perusahaan berbasis lean.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sistem penjadwalan produksi yang tepat pada PT XYZ dengan berfokus pada upaya minimalisasi total waktu penyelesaian pekerjaan, sehingga berujung pada peningkatan efisiensi di PT XYZ. Dengan mempertimbangkan parameter job, mesin, operasi, waktu standar, dan bobot prioritas produk, disusunlah sebuah sistem penjadwalan dengan menggunakan aplikasi Visual Basic for Application.
Solusi awal penjadwalan diperoleh dengan menggunakan salah satu aturan dispatching rule, yaitu weighted shortest processing time yang menghasilkan nilai makespan selama 67.080 menit. Selanjutnya, solusi kembali ditingkatkan dengan menggunakan metode algoritma tabu search, sehingga diperoleh nilai makespan minimal selama 52.485 menit. Solusi akhir penjadwalan yang dihasilkan mampu untuk meningkatkan efisiensi di PT XYZ sebesar 36.73%.

PT XYZ is a pharmaceutical company, which has an affiliation with Philippines, which uses flexible job shop system to its production activities. Right now, PT XYZ is going to implement lean production system to its daily. However, the absence of systematic production scheduling method has brought a lot of waste to PT XYZ production line, such as low machines utilization, many idle machines, many work in process, and frequent changes in its production plan, thus it becomes difficult to implement lean production system.
This research aims to obtain a proper production scheduling system for PT XYZ, which focus on minimizing makespan, so that leads to efficiency improvement in PT XYZ. By considering job, machines, operation, standard time, and product priority as its parameter, formulated a scheduling system using Visual Basic for Application.
Initial solution is obtained by using one of dispatching rule method, namely weighted shortest processing time, which results a 67.080 minutes of makespan. Subsequently, the solution was improved by using tabu search algorithm, so the makespan value would become 52.485 minutes. This solution is able to improve efficiency in PT XYZ by 36.73%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Jahja
"Penggunaan dispatching rule dalam menentukan urutan pengerjaan produk dalam flexible manufacturing system dapat memberikan solusi yang kurang baik apabila dispatching rule yang digunakan tidak sesuai. Pada tesis ini akan diperlihatkan perbandingan penggunaan beberapa dispatching rule baku dalam menentukan jadwal produksi, seperti First Come First Served (FCFS), Shortest Processing Time (SPT), Longest Processing Time (LPT), dan Earliest Due Date (EDD) serta sebuah usulan yang mempertimbangkan waktu terbuang untuk menunggu urutan pengerjaan produk pada mesin yang sama dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan alat bantu simulasi model.
Pada tesis ini juga akan diciptakan model FMS dalam perangkat lunak, untuk kemudian disimulasikan menurut dispatching rules masing-masing, sehingga waktu penyelesaian masing-masing produk dan tardiness yang tercatat dalam hasil simulasi dapat dianalisa dan kemudian dibandingkan agar dapat dipilih untuk mendapatkan dispatching rules yang sesuai dan dapat memberikan kinerja yang paling baik. Perencanaan dispatching rule yang sesuai diharapkan dapat mempersingkat waktu penyelesaian tanpa melanggar tenggat waktu.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dispatching rules yang sesuai merupakan kombinasi dispatching rule EDD dengan tetap mempertimbangkan waktu waktu terbuang untuk menunggu urutan pengerjaan produk pada mesin yang sama dalam waktu yang bersamaan melalui tenggat waktu minimum yang dimiliki masing-masing kombinasi urutan pengerjaan produk.

Dispatching rules, which commonly used in determining job execution sequences, should be well planned in order to avoid bad solution caused by the usage of improper dispatching rules. In this thesis, the comparison of several dispatching rules is made to establish a compact production schedule on an FMS using a model simulation, such as First Come First Served (FCFS), Shortest Processing Time (SPT), Longest Processing Time (LPT), Earliest Due Date (EDD) and a proposal to consider the wasted time caused in waiting execution on a same machine at a same time.
In this thesis, a model of FMS environment will be built on a software, and sequences which were produced on each dispatching rules, will be simulated based on the model created, for later the recorded value of completion time and tardiness of each product could be analyzed and compared further to gain a proper dispatching rule in giving the best performance. The proper dispatching rules planning will improve the completion time performance without violating the due dates.
The result from the case on this thesis will show that the proper dispatching rule is a combination between EDD and the proposal of considering the wasted waiting time with the concern of minimum due dates attribute owned by each product execution.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amri Lukman
"Sistem produksi modern dituntut untuk dapat bersaing di dalam memenuhi permintaan pasar. Produksi dituntut untuk dapat merespon secara cepat apa yang diinginkan oleh pasar. Mereka harus dapat mempertemukan antara jumlah produk dan variasi modelnya yang akan diproduksi dengan jumlah produk yang diinginkan oleh pasar. Jika permintaan melebihi suplai atau persediaan, ini akan menyebabkan kerugian karena akan terjadi kekosongan produk di pasar dan manufakturing tidak mendapatkan keuntungan dari jumlah produk yang diserap pasar. Tetapi sebaliknya jika suplai atau persediaan melebihi permintaan, ini akan mengakibatkan tidak terjadinya produk dipasar sehingga terjadinya stok produk di pasar maupun di gudang penyimpanan dan ini akan menimbulkan biaya penyimpanan. Kecenderungan terbesar saat ini adalah kearah diversifikasi produk dalam merespon permintaan pelanggan dan membawa kearah multi produk dan kearah pembuatan dalam jumlah atau ukuran yang kecil (small batches).
Dengan kondisi demikian diperlukannya aktivitas-aktivitas menuju optimalisasi, efesien, dan fleksibilitas, sehingga perlu dipikirkan untuk menggunakan sistem produksi yang dapat menjawab keduanya. Single system atau flow shop, sistem yang banyak digunakan, atau saat ini digunakan pada produksi setrika listrik di PT. XYZ dan pada umumnya dirasakan sudah tidak fleksibel dan efesien dalam merespon permintaan pasar dan sistem produksinya sendiri. Waktu yang cukup banyak yang diperlukan dalam pergantian variasi model, banyaknya jumlah stasiun kerja, kurangnya pemanfaatan kernampuan operator, area kerja yang besar, dan line defect adalah sebagai gambaran dari ketidak fleksibel dan efesien dari sistem tersebut.
Cellular manufacturing system (CMS) menawarkan ini semua, efesien dan fleksibilitas. CMS adalah suatu sistem pembuatan barang yang dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang dari proses awal sampai barang jadi. Istilah ini berhubungan dengan organisasi dari fasilitas manufakturing yang berbasis sel dari mesin dan proses yang sama. Dengan prinsip CMS ini memungkinkan seorang pekerja dalam suatu sel produksi melakukan proses dari mulai pemasangan part pertama sampai barang jadi dari satu jenis atau lebih model. Penyesuaian perubahan jumlah produksi dengan segera, menurunnya work in process (W.I.P), menurunnya cycle time produksi, meningkatnya produktivitas dan meningkatnya kepedulian terhadap mutu dan memperkecil defect merupakan keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan CMS.
Elemen-elemen kerja pada flow system sebagai dasar dalam mendesain CMS. Semaksimal mungkin elemen-elemen kerja dapat dikerjakan oleh satu pekerja, sehingga waktu standar yang didapat dari pekerja tersebut sebagai waktu yang diterapkan untuk pekerja lainnya. Time dan motion study sebagai tools yang digunakan di dalam mendesain CMS.
Total waktu standar cell yang di dapat sebagai acuan di dalam perencanaan dari jumlah dan variasi model yang akan diproduksi pada setiap bulan atau setiap harinya sesuai dengan penmintaan pasar. Banyaknya variasi dan sedikitnya jumlah produk yang akan dibuat sangat memungkinkan diterapkan dalam CMS. Perencanaan yang maksimal dari jumlah dan variasi model yang diproduksi untuk dapat merespon permintaan pasar secara cepat dan produktivitas yang tinggi setiap bulan atau harinya digunakan software solver. Sebagai suatu hubungan yang saling terkait perencanaan produksi ini akan membawa kedalam pendesainan dari sistem suplai yang tepat dan peningkatan kemampuan karyawan sehingga mampu meningkatkan daya kompetitif. penerapan dari CMS sekaligus menambah wawasan terhadap inovasi dari teknologi manufakturing.

The modern production system is demanded can be compatible to meet market demand. Production is requested to quickly respond what market need. They have to meet both product quantity and model or variety will be produced match to the market need. When demand more than what has been supplied or inventory, this will make a loss due to will be happened blankness of product in the market and manufacturer does not get a profit from product quantity absorbed. But on the contrary when supply or inventory more than demand, this will affect of not marketable of the product so that will be overstock in the market and warehouse, so will generate inventory cost. The most trends at the moment are products diversification and bring up to making small batch in production.
At this condition, need activities to optimize, efficient and flexibility so that must be thought of using production system, which can answer the both of it. Single system or flow shop are often used or right now used on electric iron production at PT. XYZ and commonly is already un-flexible and in-efficient for respond of market demand and itself system. Need long time to change model or variety, workstation amount, shortage of operator capability; big working area and line defect is representation of un-flexibility and efficiency of the system.
Cellular Manufacturing System (CMS) offer efficiency and flexibility. CMS is a good manufacturing system, which is done by one people, or some peoples from start process to finished product. This term has relationship with organization of manufacturing facility based on cell of the same machine and process. Using this CMS principle, possible for a worker in a production cell. Immediately adjustment of change of production amount, work in process (WIP) downhill, production cycle time downhill, increment of productivity and care of care and minimizing of defect are advantages can be obtained from CMS implementation.
Working elements in the flow system act as the basis of CMS design. As much as possible, the working elements can be handled by one worker, thus the standard time derived from the worker can be implemented to other workers. Time & motion study is the tools to design CMS.
Total calculated cell standard time acts as the planning baseline for each type and model produced every month or every day inline with market demand. High product variety and relatively small production output is very suitable for CMS implementation. Solver module of Microsoft Excel can be used as planning tool by optimizing some variable in production process: number of output, model variety, time to respond market and productivity. As variables interrelated in the system, this method of production planning can be utilized as an accurate supply system design and increase worker competency thus promote competitiveness. The implementation of CMS also extends knowledge and understanding in manufacturing technology innovation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenz, John E.
New York: M. Dekker, 1989
658.51 LEN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akhsin Muflikhun
"Material komposit memperoleh minat yang besar dari para peneliti karena kelebihan dan fleksibilitasnya. Kekuatan dan sifat yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan aplikasi adalah keuntungan spesifik dari bahan komposit. Karena keuntungan ini dapat diterapkan di banyak bidang, bahan komposit sering dikelompokkan dalam bahan multifungsi. Kajian ini bertujuan untuk mencantumkan dan mengklasifikasikan perkembangan progresif bahan komposit multifungsi yang ditemukan dan sudah terbukti dapat diaplikasikan dalam banyak aplikasi. Studi ini juga memberikan data yang dapat mendorong pembaca dari latar belakang yang berbeda dan menggunakannya untuk tujuan lebih lanjut. Hasilnya menunjukkan bahwa perkembangan progresif bahan komposit multifungsi tidak hanya satu langkah maju dalam pencapaian teknis, tetapi juga energi dan lingkungan yang berhubungan dengan ekosistem manusia."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanudin
"Penelitian ini akan membahas masalah penjadwalan Job shop (Job shop scheduling problem). Kerumitan pada masalah penjadwalan job shop disebabkan karena pada proses setiap komponen memiliki aliran yang berbeda sehingga dibutuhkan penjadwalan untuk menentukan urutan pengerjaan setiap komponen. Karena kompleksnya masalah penjadwalan produksi, maka solusi penyelesaian terhadap masalah ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan heuristik yaitu metode algoritma tabu search. Algoritma tabu search, yaitu suatu pendekatan heuristik dalam pencarian solusi berdasarkan pada metode optimasi, dimana algoritma ini menggunakan daftar tabu dan iterasi lokal untuk mencegah terjebak pada local optimal hingga tercapainya solusi mendekati terbaik. Pada model jobshop penelitian ini terdapat 5 job dengan 98 komponen yang di kerjakan di 8 mesin. Fungsi tujuan dari permasalahan ini ialah meminimalkan total waktu pengerjaan seluruh job. Hasil penjadwalan produksi yang diperoleh melalui algoritma tabu search setelah 20 iterasi menghasilkan minimal makespan seluruh job sebesar 197.50 jam. Jadi, jika dibandingkan dengan jadwal produksi yang lama, maka terjadi penurunan makespan yaitu sebesar 53,87 %.

This research will present Job shop scheduling problem. The complexity of the job shop scheduling problem is caused the process of each component having different flow process. that it takes to determine sequencing of processing for each component in the scheduling. Due to the complex problem of production scheduling, then the solution to the problem of settlement is done by using a heuristic approach to taboo search algorithm method. Taboo search algorithm, which is a heuristic search approach based on the solution methods of optimization, where this algorithm uses a local list of taboo and iterations to prevent getting stuck on a local optimum to the achievement of a solution approach the best. In this model there are 5 jobs with 98 components that are in working on the 8 machines. The purpose of this function is to minimize the problems of the total cost of makespan. Production scheduling results obtained through taboo search algorithm after 200 iterations produces minimal makespan whole job of 197.5 hours. So, when compared to the long production schedule, then decline the makespan of 53.87%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ervan Nugraha
"Pada perusahaan manufaktur, penjadwalan produksi job shop memegang peranan yang penting dalam hal tercapainya kondisi yang mendekati optimal dalam proses produksi. Melalui penelitian ini penulis bermaksud untuk menerapkan algoritma tabu search pada penjadwalan produksi job shop dengan tujuan minimasi penalty awal dari permasalahan yang ada lalu solusi tersebit dijadikan sebagai solusi terbaik. Solusi terbaik tersebut dimaksudkan ke dalam tabu list, setelah itu di proses di iterasi berikutnya sampai mendekati titik optimal. Penelitian ini mempunyai 5 job yang bertotalkan 95 komponen yang akan diproses di 24 mesin.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa algoritma tabu search mempunyai hasil sejumlah 5732 menit dan apabila dibandingkan dengan solusi awal mengalami penurunan makespan sebesar 6.2 % yang lebih baik pada permasalahan penjadwalan produksi job shop dengan tujuan minimasi penalti keterlambatan.

In manufacturing, production scheduling job shop plays an important role in the achievement of near-optimal conditions in the production process. Through this study the author intends to apply the tabu search algorithms on the production job shop scheduling with the goal of minimizing the initial penalty of existing problems and solutions tersebit serve as the best solution. The best solution is intended to the taboo list, after it was processed in the next iteration until near the optimum point. This study has 5 job that bertotalkan 95 components will be processed in 24 machines.
From the results of experiments that have been done, we can conclude that tabu search algorithms have the results of a number of 5732 minutes and when compared with the initial solution makespan decreased by 6.2% better on the production job shop scheduling problem with the objective of minimizing the delay penalty.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S57918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delgoshaei, Aidin
"ABSTRACT
In this paper, a new method proposed for location-allocation of skilled workers in a dual constraint cellular manufacturing systems. The main aim is to determine best trading off values between in-house manufacturing and outsourcing, while performance of human resource is not fixed and part demands are considered uncertain. For this purpose, a multi-period scheduling model is developed which is flexible enough to use in real industries. To solve the proposed model, a hybrid Ant Colony Optimization and Tabu Search algorithms is developed and results are compared with a Branch and Bound algorithms. Results showed that utilizing system capability by operator promoting and using temporary workers can effectively reduce system costs. It is also found that workers performance has significant impact on total system costs. The results also demonstrated the superiority of the proposed method on providing solutions with better quality"
Abingdon: Taylor and Francis, 2017
658 JIPE 34:6 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Tien Chien, 1954-
"Using a strong science-based and analytical approach, this book provides a modern description of CAM from an engineering perspective to include design specification, process engineering, and production. The Third Edition of Computer Integrated Manufacturing includes new material on CAD drafting, 3D CAD, surface modeling, solid modeling, feature-based modeling, variational and parametric modeling, tools for PLC logic design, and kinematics of NC machines"
Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall, 2006
670.285 CHA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Tien Chien, 1954-
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall International, 1991
670.285 CHA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>