Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Feri Saputra
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang terdapat pada proses pencucian mobil di Indo Steam Hydraulic pada tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai konsekuensi, frekuensi pemajanan dan kemungkinan dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semikuantitatif W.T. Fine untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan pencucian mobil. Penelitian ini mengacu pada teori AS/NZS 4360:2004. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara langsung terhadap pekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa risiko keselamatan kerja tertinggi yang ada pada proses pencucian mobil adalah terkena cairan kimia berupa shampoo dan sabun. Sedangkan risiko yang lain antara terpeleset, terkilir, postur janggal, terkena percikan air, terkena pajanan matahari, terkena cairan kimia, serta terkena debu, kotoran dan uap panas. Oleh sebab itu diperlukan upaya pengendalian berupa engginering, administrative, dan alat pelindung diri (APD).

ABSTRACT
This study discusses the value of the risks inherent in the process of washing the car in Indo Hydraulic Steam in 2014. Risk assessments carried out by analyzing the value of consequences, frequency of exposure and the likelihood of each phase of the work which is then compared to the standard level of risk semiquantitative WT Fine to determine the level of risk involved in any activity carwash. This study refers to the theory of AS / NZS 4360:2004. The collection of data obtained from observations and interviews directly to workers. The survey results revealed that the highest safety risks that exist in the process of washing a car is exposed to chemicals such as shampoo and soap. While other risk between slips, sprains, awkward postures, splash water, exposed to sun exposure, exposed to chemicals, as well as exposure to dust, dirt and steam. Therefore the necessary control measures in the form of engginering, administrative, and personal protective equipment (PPE)."
2014
S55594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi,  analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan. Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan  karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum. Hasil penelitian ini adalah  matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan  baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014. The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes. Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which  safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general. This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachelya Olivya Kartika
"Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) merupakan hal penting yang perlu dikendalikan, khususnya pada laboratorium. Kecelakaan kerja harus diminimalisir agar aktivitas laboratorium dapat terus dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengidentifikasi karakteristik bahan baku yang digunakan di Laboratorium TPL FTUI dan menganalisis potensi bahaya dan risiko berdasarkan jenis aspek risiko atau jenis kegiatan yang dilakukan di Laboratorium TPL FTUI. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, evaluasi risiko lingkungan kerja dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode sampling, observasi langsung, wawancara, dan survei kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek fisika memperoleh angka 52,8 dB yang masih memenuhi standar untuk faktor kebisingan, dan 38,2 lux yang tidak memenuhi standar faktor pencahayaan. Untuk aspek biologi ditinjau masih aman dalam hal kualitas udara, namun tidak untuk faktor kelembaban. Pada aspek kimia dapat diketahui bahwa seluruh bahan kimia yang digunakan memiliki karakteristik bahaya dengan angka risiko yang tinggi. Sedangkan pada aspek ergonomi terdapat 8 dari 10 fasilitas telah memenuhi syarat ergonomi dan aspek psikologi diperoleh angka stres kerja laboran pada kategori rendah hingga sedang. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menunjukkan kategori risiko II dan III dari setiap jenis pengujian yang terpilih. Upaya pengendalian dan program K3L perlu ditingkatkan agar bahaya dan risiko dapat dikelola.

Occupational Health and Environmental Safety risk is an important things that needs to be controlled, especially in the laboratory. Work accidents must me minimized so that laboratory activities can continue to be carried out. The aim of this study was to identify the characteristics of the raw materials used in the TPL FTUI Laboratory and analyze the potential hazards and risks based on the type of risk aspects or the type of activity carried out in the TPL FTUI Laboratory. Based on Ministerial Regulation Number 5 of 2018, evaluation of work environment risks can be viewed from various aspects, namely aspects of physics, chemistry, biology, ergonomics and psychology. This research was a quantitative and qualitative study with sampling methods, direct observation, interviews, and questionnare surveys.
The results show that the physical aspect obtained a figure of 52.8 dB which still meets the standard for the noise factor, and 38.2 lux which does not meet the standard for the lighting factor. For the biological aspect, it is considered safe in terms of air quality, but not for the humidity factor. In the chemical aspect, it can be seen that all chemicals used have hazard characteristics with a high risk rate. While in the aspect of ergonomics, there are 8 out of 10 facilities that have met the requirements of ergonomics and from the psychological aspect, the number of laboratory work stress is in the low to medium category. The results of hazard identification and risk assessment indicate risk categories II and III for each type of test selected. OHSE control efforts and programs need to be improved so that hazzards and risks can be managed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogar Baskoro
"Penelitian mengenai analisis penilaian risiko kesehatan kerja di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2015 dilakukan karena ditemukan beberapa pekerja terkena penyakit DHF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko kesehatan kerja pada seluruh pekerja di FKM. Penelitian ini menggunakan metode analisis semi kuantitatif yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan tabel risiko Fine. Besaran risiko didapatkan dari perkalian tiga aspek yaitu consequence, exposure, dan probability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada basic risk terdapat 7 aktivitas yang termasuk dalam level very high. Pada existing risk, masih terdapat 5 aktivitas dengan risiko very high. Dalam penelitian ini juga diberikan predictive risk dengan rekomendasi pengendalian, sehingga risiko-risiko yang ada dapat diturunkan sampai pada level acceptable.

The research about analysis occupational health risk assessment at Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, in 2015 is conducted on account of DHF illnes which was caused by mosquitoes and found in several staffs. This research aims to understand and recognize the risk value of occupational health of the whole workers at the faculty. This research applies semi-quantitative analysis method which refers to AS/NZS 4360:2004 standard and Fine risk table. The risk value is generated by multiplying three elements which consists of consequence, exposure, and probability.
The result shows there are 7 activities in basic risk as well as 5 activities in existing risk categorised as very high level. The outcome also suggests predictive risk with recommendation for prevention to minimise the risks up to acceptable level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustanti Listyani
"Fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas dengan unit - unit kerja yang terdapat di puskesmas mekarmukti mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit akibat kerja (PAK). Pada tiga unit kerja yang dilakukan penelitian di temukan beberapa risiko yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum saat melakukan tindakan, terjatuh, terbakar maupun kebakaran dan bahaya radiasi dikarenakan apron atau pelindung diri bagi radiographer saat melakukan tindakan kurang cukup untuk memberikan perlindungan maksimal dari bahaya radiasi.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan penilaian metode pendekatan AS/NZS 4360:2004. Untuk mengurangi risiko K3 pada Unit Kerja yang ada di Puskesmas Mekarmukti bukan hanya dengan tersedianya SOP setiap tindakan namun di perlukan pengawasan dan dukungan selain dari pihak Puskesmas juga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Karena program K3 yang ada di Puskesmas hanya fokus kepada kesehatan dan perlindungan pekerja di luar tenaga kesehatan yaitu pekerja sector industry namun untuk pekerja atau petugas kesehatan belum menjadi prioritas utama sehingga di perlukan peningkatan pelatihan dalam melakukan setiap kegiatan di Puskesmas yang berisiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Basic health facilities such as Puskesmas with the unit - unit of work contained in Puskesmas Mekarmukti have a high risk of occupational diseases ( PAK ). In three units of work done research found some risks that can lead to workplace accidents such as needle stick while doing the action , falls, fires and burns and radiation hazards due to the protective apron or radiographer currently insufficient action to provide maximum protection from radiation hazards.
This study used a cross-sectional study design with assessment approach AS / NZS 4360:2004. To reduce the risk of K3 at the work unit in Puskesmas Mekarmukti not only by the availability of SOPs any action yet in need of supervision and support as well apart from Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Because K3 program in Puskesmas only focus on the health and protection of workers outside the health workers which industry sector workers , but for workers or health workers will not be a top priority so in need of increased training in conducting any activity in high-risk in Puskesmas on safety and health employment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Aptika Gusani
"Penelitian ini membahas analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Penyamakan Kulit X tahun 2012. Penelitian mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko semikuantitatif. Penilaian risiko menggunakan metode W.T Fine yaitu nilai risiko merupakan hasil kali antara faktor konsekuensi, pajanan dan kemungkinan. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mendapatkan nilai risiko keselamatan dan kesehatan pada setiap tahapan proses di Penyamakan Kulit X.
Hasil penelitian adalah tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahapan proses meliputi very high, priority 1, substantial, priority 3 dan acceptable. Hasil penelitian dapat menjadi dasar pertimbangan program pengendalian risiko di Penyamakan Kulit X.

This research describes risk assessment of occupational health and safety in Tannery X 2012. This study referred to AS/NZS 4360:2004 standard and used semi-quantitative risk analysis. Risk Assessment used W.T Fine method. Risk score was got from multiplication of the consequence, exposure and probability factors. The objective of this study is to get health and safety level of risk in every step process in Tannery X.
The results state the level of risk in every step process includes very high, priority 1, substantial, priority 3 and acceptable. This results can use for judgment of risk control program in Tannery X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cetra Palupi Rengganis
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran profil persepsi risiko pada pekerja di PT. Terang Parts Indonesia dengan menggunakan paradigma psikometri. Penelitian dilakukan terhadap 216 responden pada bulan Mei - Juni 2016 menggunakan desain cross-sectional, data primer berupa kuesioner dengan menggunakan 8 parameter paradigma psikometri. Parameter yang digunakan pada penelitian adalah skala likert dengan nilai 1 (sangat tidak setuju) - 4 (sangat setuju). Nilai rata-rata masing-masing dari 8 dimensi paradigma psikometri akan memberikan gambaran profil tentang persepsi risiko pada pekerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi tingkat kebaruan risiko dipersepsikan pekerja sebagai parameter yang paling mempengaruhi persepsi pekerja, pekerja melihat perubahan proses yang terjadi akan mengakibatkan munculnya risiko baru yang belum diketahui. Dimensi penerimaan secara sukarela dipersepsikan oleh pekerja cenderung ke arah tidak sukarela, pekerja menyadari dan mengetahui risiko apa saja yang ada dapat mengancam kesehatan dan keselamatan akan tetapi pekerja melihat bahwa risiko tersebut merupakan bagian dari pekerjaan dilakukan. Pekerja dengan lokasi kerja yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang pengendalian risiko dan kesegeraan dari suatu efek.
Pekerja dengan fungsi kerja yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang tingkat kebaruan risiko dan pengendalian risiko serta pengetahuan terhadap risiko (ilmu pengetahuan). Pekerja dengan perbedaan masa kerja memiliki persepsi yang berbeda tentang ketakutan terhadap risiko. Persepsi risiko adalah salah satu poin penting dalam membuat kebijakan perusahaan terkait keselamatan dan kesehatan kerja agar tercipta perilaku berbudaya K3, maka diperlukan komitmen manajemen terkait K3, pelatihan tentang pengenalan risiko serta pengawasan berkala terkait efektivitas sistem manajemen K3 umumnya dan pengendalian risiko secara khusus.

The purpose of this research is to provide an overview of risk perception profile in PT Terang Parts Indonesia. Research conducted on 216 respondents in May to June 2016 using cross-sectional design. The primary data is obtained from 8 parameter of the psychometric paradigm questioner with the scale from 1 (strongly disagree) to 4 (strongly agree). The average value from each dimension will give the profile overview of the employee's risk perception. The newness of risk dimension was perceived by the employee as the most influential parameter of their working perception. The workers think that the change of process production will create a new unknown risk.
The study result shows that the workers tend to not perceive the voluntariness of risk dimension as a non-voluntary process. The employee is aware of the risk of their work including all the things that endanger their health and safety and that are part of their job function. The workers, who have different working location, have the different perception about control of risk and immediacy of effect.
The workers with different job function have different perception about newness of risk, control of risk, and knowledge of risk (science). The workers with different employment period have different perception of common dread. The risk perception of the worker is one of important influence to create the company policy about safety working environment, so that it can lead to safety culture inside the company. It needs commitments from the management in regard to OHS, training of the safety introduction, and also monitoring of the effectiveness of the OHS system in general, especially for controlling the risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rohmat Fakhrurrozi
"Perkembangan konstruksi yang semakin meningkat mempunyai risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai sarana mencegah terjadinya kecelakaan dan kerugian lainnya yang ditimbulkan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pelaksanaan SMK3 melalui analisis temuan ketidaksesuaian hasil audit eksternal OHSAS 18001 dibandingkan dengan PP RI no.50 tahun 2012 di proyek pembangunan Apartemen Bogor Valley Residence dan Hotel tahun 2014. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik. Metode pengambilan data melalui wawancara dengan 3 informan dan data sekunder.
Hasil telitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan SMK3 di PT X menurut PP RI no.50 tahun 2012 sebesar 96,9%, yang merupakan tingkatan lanjutan yang harus dipertahankan atau ditingkatkan. Sedangkan penyebab temuan audit adalah tidak adanya peralatan alat ukur, tidak adanya SOP penanganan bahan kimia, perencanaan program yang tidak tepat, tidak adanya SOP perbaharui dokumen, dan terakhir yaitu kurangnya pengawasan/inspeksi area berbahaya. Secara keseluruhan penyebab temuan adalah kurangnya dukungan dan partisipasi aktif dari manajemen baik Pusat maupun proyek terhadap program K3.

The development of the growing construction have a high risk of work accidents. Occupational health and safety management systems as a means of preventing the occurrence of accidents and other damage caused. The purpose of this study is knowing the implementation of SMK3 through analysis OHSAS 18001 external audit results compared with PP RI No. 50/2012 on project development Bogor Valley Residence apartments and hotels. Design study is a descriptive analytic. Method of data acquisition through interviews with three informants and secondary data.
The results showed that the level of adoption research SMK3 in PT X by PP RI No. 50 of 2012 as much as 96.9%, which is an extension form should be preserved or enhanced. While the causes of the audit findings are not the tools of measurement, not the SOP chemical handling, improper planning program, not the SOP renew documents, and lack of supervision and inspection of hazardous areas. On the whole causes of the findings are the lack of support and active participation from top management and project management for K3 program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzi Alfiah
"Skripsi ini membahas tentang penilaian risiko kegiatan operasi dan produksi PT PGE Area Lahendong tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan analisis menggunakan metode W. T Fine yang mana tingkat risiko hasil dari perkalian konsekuensi, pajanan dan kemungkinan.
Tujuan dari skripsi ini untuk mendapatkan tingkat risiko masing-masing pekerjaan Operasi dan Produksi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004.
Hasil penelitian adalah tingkat risiko pada pekerjaan Operasi dan Produksi meliputi very high, priority 1, substantial, priority 3 dan acceptable yang akan menjadi dasar pertimbangan pengendalian risiko dan dasar pembuatan keputusan pada manajemen risiko.

This research describes risk assessment for Operation and Production task in PT PGE Area Lahendong 2012. The risk analysis use the method of W. T. Fine which results of level of risk from the multiplication the consequences, exposure and probability.
The objectives of this study are the risk level of each task of Operation and Production. The study was a descriptive study refers to the standard AS/NZS 4360:2004.
The results of analysis are the level of risk in Operation and Production includes very high, priority 1, substantial, priority 3 and acceptable to the risk control and decision making on the basis of risk management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwy Izati Ramadani
"Unit Vaksinasi Covid-19 pada Rumah Sakit X bertujuan untuk menurunkan risiko angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19; mencapai herd immunity (kekebalan kelompok); melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh; menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Pada unit tersebut, tenaga kesehatan terpajan oleh berbagai bahaya. Skripsi ini menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Unit Vaksinasi Covid-19 Rumah Sakit X Tahun 2021. Penelitian ini bersifat semi-kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif, menggunakan pendekatan observasional. Identifikasi bahaya menggunakan Job Safety Analysis (JSA) dan analisis risiko menggunakan standar semikuantitatif William.T Fine, pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan observasi langsung dan wawancara kepada tenaga kesehatan terkait. Penilaian risiko dilakukan dengan menghitung risiko residual dan risiko prediktif sehingga diketahui tingkat risiko pada setiap penilaian tersebut dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada selanjutnya diberikan rekomendasi pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 59 tugas yang memiliki 146 risiko dari bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan keselamatan. Didapatkan nilai existing risk dengan didapatkan,1 risiko dikategorikan very high, 25 risiko dikategorikan priority 1, 38 risiko dikategorikan substantial, 73 risiko dikategorikan priority 3, 9 risiko dikategorikan acceptable. Hasil juga menunjukkan perlu adanya pengendalian dengan segera yaitu bahaya biologi pada petugas skrining awal dan verifikasi data karena memiliki tingkat risiko very high.

Hospital X Covid-19 Vaccination Unit functions to reduce the risk of morbidity and mortality due to Covid-19; achieve herd immunity (herd immunity); protect and strengthen the health system as a whole; maintain productivity and minimize social and economic impacts. In these units, health workers are exposed to various hazards. This thesis assesses occupational safety and health risks in the Covid-19 Vaccination Unit of Hospital X in 2021. This study is semi-quantitative with a descriptive research design, using an observational approach. Hazard identification uses Job Safety Analysis (JSA) and risk analysis uses William.T Fine semi-quantitative standards, data collection is carried out by direct observation and interviews with related health workers. The risk assessment is carried out by calculating residual risk and predictive risk so that the level of risk in each assessment is known by considering existing controls and then given control recommendations. The results showed that there were 59 tasks that had 146 risks from physical, chemical, biological, ergonomic, psychosocial, and safety hazards. The value of existing risk is obtained, 1 risk is categorized as very high, 25 risks are categorized as priority 1, 38 risks are categorized as substantial, 73 risks are categorized as priority 3, 9 risks are categorized as acceptable. The results also indicate the need for immediate control, namely biological hazards in early screening officers and data verification because they have a very high risk level."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>