Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raehana
"Penelitian ini membahas salah satu masalah kesehatan di kalangan remaja yaitu perilaku merokok. Fenomena ini diteliti untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan merokok siswa/i yang merokok di SMP Negeri 36, Jakarta Timur tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel 220 responden dan pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Berdasarkan hasil analisis univariat, terdapat 75.5% responden yang tidak merokok. Faktor-faktor yang berhubungan dengan siswa/i yang merokok di SMP Negeri 36 adalah jenis kelamin, keterjangkauan terhadap rokok, keterpaparan iklan promosi rokok, merokok pada guru, dan merokok pada teman.

This study addresses one of the health problems among teenager is the phenomenon of smoking behavior. This phenomenon is examined to look at the factors associated with smoking students at SMPN 36, East Jakarta in 2014. This study uses quantitative methods with cross-sectional study design (cross sectional) with a sample of 220 respondents and uses proportional stratified random sampling sampling. Based on the results of the univariate analysis, there were 75.5% of respondents who don’t smoke. Factors associated with smoking behavior is gender, affordability of cigarettes, cigarette promotional advertising exposure, smoking of teachers, and smoking of friends."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eneng Vini Widianti
"Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian. Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Selain itu, usia memulai kebiasaan merokok di Indonesia relatif tergolong muda. Penelitian ini berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Siswa SMP Negeri 'X' di Kota Bogor Tahun 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor (umur, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, ketersediaan rokok, keterjangkauan terhadap rokok, perilaku merokok keluarga, perilaku merokok teman, perilaku merokok guru, dan paparan iklan rokok) dengan perilaku merokok remaja di SMP Negeri 'X' Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 siswa. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 23,2% responden pernah merokok, 38,1% berjenis kelamin laki-laki dan 12,4% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil uji khai kuadrat terdapat empat variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 'X' Kota Bogor diantaranya jenis kelamin dengan OR 4,342, keterjangkauan terhadap rokok dengan OR 0,242, ketersediaan rokok dengan OR 3,624 dan perilaku merokok teman dengan OR 5,559. Dengan tingkat kepercayaan 95% untuk semua variabel.

Smoking is a public health concern because it lead to variety of illnesses and even death. The number of smokers in Indonesia from year to year tends to increase. In addition, age started smoking in Indonesia is relatively young. This study entitled Factors Associated with Smoking Behavior Junior High School "X" Students in the city of Bogor in 2014.
Purpose of this study was to determine the relationship between the factors (age, sex, knowledge, attitudes, cigarette availability, affordability of cigarettes, family smoking behavior, smoking behavior of friends, teachers smoking behavior and exposure to cigarette advertising) with adolescent smoking behavior in Junior High School "X" Bogor. This research is a quantitative study using cross-sectional design. The sample in this study amounted to 250 students. This study used a questionnaire as a measure of research.
The results of this study showed that 23,2% of respondents had ever smoked 38,1% were male and 12,4% female. Based on the test results khai squares are four variables have a significant association with smoking behavior in students of SMP Negeri "X" Bogor including sex with OR 4,342, affordability of cigarettes with OR 0,242, availability of cigarettes with OR 3,624 and smoking behavior of friends with OR 5,559. With a confidence level of 95% for all variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Fauziah
"Masih buruknya praktik higiene menstruasi remaja dan rendahnya tingkat pengetahuan terkait higiene menstruasi di sekolah menengah pertama melatarbelakangi penelitian dengan desain studi potong lintang ini. Tujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik higiene menstruasi di SMP Negeri dan MTS Negeri di Kota Jakarta Selatan tahun 2014. Data primer diambil pada bulan Mei 2014 menggunakan kuesioner sampel pada 194 orang. Hasil penelitian proporsi praktik higiene menstruasi yang baik pada siswi SMPN adalah 47.4% dan pada siswi MTSN 33%. Pada siswi SMPN dan MTSN terdapat hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi (sikap dengan OR 1.963 dan kepercayaan dengan OR 2.465) faktor pemungkin (ketersediaan pembalut di rumah dengan OR = 5.325 dan keterpaparan informasi dengan OR= 1.810), faktor penguat (dukungan teman sebaya dengan OR = 3.085 dan dukungan petugas kesehatan dengan OR = 2.377) dengan praktik higiene menstruasi di SMPN dan MTSN kota Jakarta Selatan tahun 2014. Disarankan kepada sekolah untuk mengoptimalkan penyuluhan kesehatan reproduksi dengan bantuan dukungan guru dan orang tua.

Still poor menstrual hygiene practices of adolescents and low level of knowledge related to menstrual hygiene in middle school with a research background Design cross-sectional study. Objectives determine the factors associated with menstrual hygiene practices in SMP and MTS in South Jakarta in 2014. Primary data taken in May 2014 using a sample questionnaire in 194 people. The results of the study the proportion of good menstrual hygiene practices on SMPN students are 47.4% and 33% in girls MTSN. At SMPN ant MTSN student relationship exists menstrual hygiene practices with predisposing factors, namely attitude (OR = 1.963), trust (OR = 3,733), enabling factor is the availability of sanitary napkins at home (OR = 5,325), information exposure (OR=1.810), reinforcing factors peers support (OR = 3.085) and support health workers (OR = 1,810). Suggested to the school to optimize reproductive health education with the help of teacher support and parents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalifah Abadini
"ABSTRAK
Nama : Khalifah AbadiniProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Prestasi Belajarpada Siswa SMP Negeri 170 Jakarta Tahun 2018Pembimbing : Prof. Dr. dr. Kusharisupeni Djokosujono, M.Sc.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungandengan prestasi belajar pada siswa SMP Negeri 170 Jakarta. Sampel yang ditelitiadalah kelas VII dengan total sampel berjumlah 198 siswa. Penelitiandilaksanakan pada bulan April-Mei 2018 dengan desain studi cross-sectional.Data yang dikumpulkan berupa rata-rata nilai Ujian Tengah Semester UTS yangterdiri dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, danIPA, asupan gizi energi, protein, zat besi, iodium, seng , status gizi indeksTB/U, IMT/U , karakteristik individu jenis kelamin, berat lahir , kebiasaansarapan, keikutsertaan bimbingan belajar, dan karakteristik sosial ekonomi tingkat pendidikan orang tua . Data dikumpulkan dengan menggunakan laporannilai UTS siswa, pengisian kuesioner mandiri, wawancara food recall 2x24 jam,dan pengukuran antropometri tinggi badan dan berat badan . Hasil penelitianmenunjukkan rata-rata nilai prestasi belajar siswa sebesar 79,77 dan 52 berprestasi baik. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan yangsignifikan antara jenis kelamin, kebiasaan sarapan, keikutsertaan bimbinganbelajar, tingkat pendidikan ayah, dan tingkat pendidikan ibu p

ABSTRACT
Name Khalifah AbadiniStudy Program Public Health ScienceTitle Factors Associated with Academic Achievement of theStudents of SMP Negeri 170 Jakarta in 2018Counsellor Prof. Dr. dr. Kusharisupeni Djokosujono, M.Sc.This study aims to determine the factors associated with academicachievement in students of SMP Negeri 170 Jakarta. The sample studied was the7th grade with a total sample of 198 students. The study was conducted fromApril May 2018 with a cross sectional study design. The data collected consistedof the mean score of the students 39 mid test Bahasa Indonesia, English,Mathematics and Science , nutritional intake energy, protein, iron, iodine, zinc ,nutritional status height for age, BMI for age , individual characteristics gender,birth weight , breakfast habits, tutoring, and socioeconomic characteristics parent rsquo s education level . Data were collected by using students 39 mid test reports,self administered questionnaires, 2x24 hours food recall interviews, andanthropometric measurements height and weight . The results showed the meanscore of student rsquo s mid test is 79,77 and 52 have good achievement. The resultsalso showed a significant relationship between gender, breakfast habits, tutoring,father 39 s education level, and mother rsquo s education level. The result of multipleregressions linear, gender were found to be the greatest variable of influence onthe determination of academic achievement after controlled by height for age,BMI for age, breakfast habits, tutoring, father 39 s education level, and mother 39 seducation level at the students of SMP Negeri 170 Jakarta.Key words academic achievement, breakfast, father rsquo s education level, gender, mother rsquo seducation level"
2018
T51377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Nabila
"

Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku higiene menstruasi pada siswi SMP Negeri 141 Jakarta tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di SMP Negeri 141 Jakarta pada Juni 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 201 responden. Perilaku higiene menstruasi sebagai variabel dependen, sedangkan pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana higiene menstruasi di sekolah, keterpaparan informasi mengenai menstruasi, dukungan guru, dan dukungan teman sebaya sebagai variabel independen. Data berupa hasil pengisian kuesioner dengan metode daring yang diisi sendiri oleh reponden dan dianalisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil proporsi tertinggi terdapat pada kelompok siswi yang memiliki perilaku higiene menstruasi buruk sebesar 82,6%, pengetahuan yang rendah sebesar 95,5%, sikap negatif sebesar 50,7%, ketersediaan sarana higiene mentruasi di sekolah lengkap sebesar 79,1%, kurang terpapar informasi mengenai menstruasi sebesar 92,5%, kurang dukungan guru sebesar 62,2%, dan cukup dukungan teman sebaya sebesar 79,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku higiene menstruasi. Hasil penelitian menyarankan untuk menjalin kemitraan antara sekolah dengan fasilitas kesehatan setempat untuk memberikan promosi kesehatan dengan metode penyuluhan dan konseling yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.


This study aims to determine the factors associated to menstrual hygiene behaviors among female students at SMP Negeri 141 Jakarta in 2020. This research is a quantitative study with cross-sectional methods by primary data which is conducted at SMP Negeri 141 Jakarta in June 2020 with a total sample of 201 respondents. Menstrual hygiene behaviors is the dependent variable, while knowledge, attitudes, availability of menstrual hygiene facilities at school, information exposure about menstruation, teacher support, and peer support are the independent variables. The data used is the results of self-administered online questionnaires and analyzed by chi-square test. Based on analysis, it is found that the highest proportion in the group of students who had bad menstrual hygiene behaviors is 82,6%, low knowledge 95,5%, negative attitudes 50,7%, the availability of complete menstrual hygiene facilities at school 79,1%, lack of information exposure about menstruation 92,5%, lack of teacher support 62,2%, and enough of peer support 79,1%. There is a significant relationship between knowledge and attitude with menstrual hygiene behaviors. The results of the study suggest to establish partnerships between schools and local health facilities to provide health promotion in the form of lecture and counseling conducted by health workers.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Melinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 28 Jakarta dan SMP Negeri 1 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan instrument penelitian berupa kuesioner dan FFQ. Hasil penelitian menunjukkan 50,3% responden sering mengonsumsi buah dan sayur. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi makan pagi (p-value 0,028; OR 3,054) dan contoh dari orangtua (p-value 0,002; OR 2,785).
Analisis multivariat menunjukkan bahwa contoh dari orangtua menjadi faktor yang paling berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur. Walaupun responden sering mengonsumsi buah dan sayur tetapi rata-rata buah dan sayur yang dikonsumsi setiap harinya masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan contoh yang baik dari orangtua dalam hal mengonsumsi buah dan sayur serta lebih mengajak anaknya untuk teratur dalam makan pagi.

The purpose of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among student in SMPN 28 Jakarta and SMPN 1 Jakarta. This study was held in April until May 2013. The method used in this study was cross sectional design with questionnaire and FFQ as an instrument. The result of this study showed that 50,3% respondent often consumed fruit and vegetable. From analyses data used chi-square, there were significant association between breakfast frequency and parents modeling.
Multivariate analysis showed that the strongest correlations fruit and vegetable consumption was parents modeling. Eventhough, they often consumed fruit and vegetable, the mean of fruit and vegetable which consumed everyday is so little. So that, parents must be a good models for their teenagers and ask their teenager to breakfast regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianthi Nidaul Hasanah
"Hasil Survei YLKI pada tahun 2013 juga menunjukkan bahwa, pelanggaran merokok di wilayah KTR paling banyak adalah supir dan kernet angkutan umum di Jakarta. Terdapat 57% supir dan kernet yang tetap merokok di dalam angkutan umum meskipun sudah ada Pergub No. 88 Tahun 2010 mengenai Kawasan Dilarang Merokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku merokok di angkutan umum pada supir angkot di kawasan Terminal Kampung Rambutan tahun 2014.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional dan pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling yang dilakukan pada 90 orang responden, yaitu supir angkot perokok aktif di kawasan Terminal Kampung Rambutan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 61,1% supir angkot yang merokok di dalam angkutan umumnya dalam kondisi sedang ngetem maupun menyetir. Faktor sikap dan kriteria tipe perokok adalah faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok di angkutan umum pada supir angkot. Oleh sebab itu, untuk kedepannya perlu dilakukan promosi kesehatan terkait rokok dan KDM yang lebih gencar dari pengelola terminal dan penegasan peraturan KDM yang perlu ditingkatkan lagi.

YLKI survey results in 2013 showed that smoking violations in the KTR most is precisely by th drivers and conductors of public transport in Jakarta. There are 57% of drivers and conductors who continue to smoke in public transport although there was Pergub No. 88 Tahun 2010 regarding Smoking Area Prohibitation. The purpose of this study was to determine what factors are associated with smoking behavior in public transport on public transportation drivers in Kampung Rambutan Terminal in 2014.
This quantitative study with cross-sectional design using purposive sampling conducted on 90 respondents, which is active smoking minivan drivers in Kampung Rambutan Terminal. The instrument used in this study was a questionnaire.
The results of this study indicate that there are 61.1% minivan drivers who smoke in public transport in the condition of waiting their passengers and driving. Attitude and type of smoking are the associated factors with smoking behavior in public transport on public transportation drivers. Therefore, for the future needs to be done related to health promotion and smoking area prohibitation more intensively by terminal’s superintendents. And Smoking Area Prohibitation regulation needs to be improved again.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S57841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsanu Rofiq
"Rokok menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar di dunia yang pernah dihadapi, dan membunuh hampir enam juta orang dalam setahun. Pada tahun 2013 Indonesia berada di peringkat pertama sebagai negara dengan konsumen rokok terbanyak di Asia Tenggara, dengan jumlah konsumen mencapai 46,16%. Berdasarkan data Susenas (2001) dan Riskesdas (2010), prevalensi merokok pada kelompok usia 10-14 tahun mengalami peningkatan hampir dua kali lipat, dimana pada tahun 2001 trend usia merokok kelompok 10-14 tahun sebesar 9,5%, dan pada tahun 2010 menjadi 17,5%.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok siswa SMP/MTs di Kecamatan Mojoagung. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan, bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku merokok siswa adalah sikap, keterjangkauan rokok, teman sebaya, dan iklan rokok.

Cigarettes become one of the biggest public health threats in the world that have ever faced, and killed nearly six million people a year. In 2013 Indonesia was placed in first rank as the state with the highest cigarette consumers in Southeast Asia, the number of consumers reached 46,16%. Based on Susenas (2001) and Riskesdas (2011), the prevalence of smoking in the age group 10-14 years has increased nearly double, where in 2001 the trend of smoking age group 10-14 years is 9,5%, and it became 17,5% in 2010.
This research used crosssectional study design with the objective to understand the factors related with smoking behavior of Junior High School student in Mojoagung District. Based on research results, the variables which have a significant correlation with smoking behavior of students are attitude, cigarette affordability, peers, and cigarette advertising.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Suryadinata Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan faktor predisposisi, penguat dan pemungkin dengan kebiasaan merokok siswa-siswi SMK Bunda Kandung di Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yang bersifat cross sectional. Uji statistik chisquare yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara faktor predisposisi, penguat dan pemungkin dengan kebiasaan merokok siswa-siswi SMK Bunda Kandung Jakarta Selatan. Uji statistik chisquare digunakan untuk melihat variabel independen mana yang berhubungan dengan kebiasaan merokok siswa-siswi SMK Bunda Kandung Jakarta Selatan. Sampel penelitian berjumlah 87 orang siswa-siswi dari 660 orang siswa-siswi SMK Bunda Kandung Jakarta Selatan. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling yaitu jumlah sampel penelitian yang diambil pada masing-masing kelompok kelas berdasarkan rumus cluster sampling. Instrumen dikembangkan dari teori perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pengetahuan tentang merokok, sikap terhadap merokok, keterpaparan iklan rokok oleh media cetak dan elektronik, keterpaparan kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh perusahaan rokok, kemudahan untuk memperoleh rokok, praktek merokok teman sebaya, perilaku merokok dari orang tua dan kontrol guru. Dari hasil penelitian, uji statistik chisquare menghasilkan lima variabel independen yang mempunyai hubungan bermakna dengan kebiasaan merokok, yaitu ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p = 0,002) < 0,05 (OR = 10,214), pengetahuan tentang merokok (p = 0,042) < 0,05 (OR = 3,122), sikap terhadap merokok (p = 0,000) < 0,05 (OR = 10,074), praktek merokok teman sebaya (p = 0,000) < 0,05 (OR = 7,422) dan perilaku merokok dari orang tua (p = 0,028) < 0,05 (OR = 3,030). Sedangkan variabel umur, keterpaparan iklan rokok oleh media cetak dan elektronik, keterpaparan kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh perusahaan rokok, kemudahan untuk memperoleh rokok dan kontrol guru. tidak mempunyai hubungan yang bermakna.

This study aims to prove the hypothesis of an association of predisposing factors, reinforcing and enabling the smoking habits of vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. The method used was a descriptive analysis cross sectional. Chi-square statistical test used to analyze the relationship between predisposing, reinforcing and enabling the smoking habits of vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. Chi-square statistical test is used to see where the independent variables related to smoking habits of vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. Sample was 87 students from 660 vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. Sampling using a cluster sampling method, namely the amount of sample taken at each class group by cluster sampling formula. The instrument was developed from the theory of health related behaviors. The variables examined in this study were age, gender, smoking knowledge, attitudes toward smoking, exposure to cigarette advertising by print and electronic media, activity events sponsored by tobacco companies, the ease of obtaining cigarettes, the practice of smoking peers, behavior smoking from parents and teachers control. From the research, the chi-square statistical test yielded five independent variables that have a significant relationship with smoking behavior, ie there is a significant association between the sexes (p = 0.002) < 0.05 (OR = 10.214), smoking knowledge (p = 0.042) < 0,05 (OR = 3.122), attitudes towards smoking (p = 0.000) < 0.05 (OR = 10.074), the practice of smoking peers (p = 0.000) < 0.05 (OR = 7.422) and smoking behavior of parents (p = 0.028) < 0.05 (OR = 3.030). While the variables of age, exposure to cigarette advertising by print and electronic media, activity events sponsored by tobacco companies, the ease of obtaining cigarettes and teacher control. not have a meaningful relationship."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifa Pascariyanti Sujarwanta
"Dismenore atau nyeri menstruasi merupakan penyebab langsung dari menurunnya produktivitas remaja perempuan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sebesar 50-92% perempuan di berbagai belahan dunia mengalami dismenore primer selama masa reproduktif. Dismenore terjadi ketika ada peningkatan prostaglandin sehingga memicu kontraksi kuat pada otot polos uterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada remaja perempuan. Metode penelitian menggunakan desain potong lintang pada bulan April 2018. Total populasi sejumlah 216 siswi berasal dari dua SMA Negeri di Kotamadya Jakarta Timur dengan rentang usia 16-18 tahun. Prevalensi kejadian dismenore primer pada siswi sebesar 85,1% terdiri dari dismenore ringan sejumlah 69,8%, dismenore sedang 13,0% dan dismenore berat 2,3%.
Hasil penelitian menunjukkan riwayat ibu sebagai faktor penentu yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer setelah dikontrol oleh lama menstruasi dan konsumsi kafein. Siswi yang memiliki riwayat ibu mengalami dismenore memiliki risiko 2,3 kali menderita dibandingkan siswi yang tidak memiliki riwayat ibu mengalami dismenore. Dampak terhadap performa akademik akibat kejadian dismenore primer yang paling dirasakan oleh siswi adalah kesulitan konsentrasi (61,9%). Diamati dari tingginya prevalensi dismenore primer dan besarnya dampak terhadap performa akademik, siswi perlu mengambil langkah preventif yang tepat untuk meningkatkan status kesehatannya.

Dysmenorrhea or menstrual pain is a direct cause of productivity declining for adolescent girls in the world, including Indonesia. There are 50-92% of women in different country develop primary dysmenorrhea during their reproductive age. Dysmenorrhea occurs when there is an increase in prostaglandins, which leads to strong contractions in the uterine smooth muscle. This study aims to determine the factors that affect the incidence of primary dysmenorrhea in adolescent girls. The research method used cross-sectional design in April 2018. The total population of 216 adolescent girls came from two state enior high schools in East Jakarta with the age range 16-18 years. The prevalence of primary dysmenorrhea in adolescent girls was 85,1%, consist of mild dysmenorrhea 69,8%, moderate dysmenorrhea 13,0% and severe dysmenorrhea 2,3%.
The results showed a mother's history as a determinant factor affecting the incidence of primary dysmenorrhea after controlled by length of menstrual period and caffeine consumption. Students who have a mother's history of dysmenorrhea have 2,3 times higher risk of suffering than students without a mother's history of dysmenorrhea. The impact on academic performance due to primary dysmenorrhea incidence most felt by adolescent girls is the difficulty of concentration (61,9%). As the high prevalence of primary dysmenorrhea and the magnitude of impact on academic performance, students need to take some appropriate preventive measures to improve their health status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>