Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifuddin Ahmad
"Kadar nitrat yang tinggi pada air bersih penduduk di Kelurahan Kukusan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antar parameter nitrit dan nitrat serta mengestimasi tingkat risiko kesehatan dari air bersih dan air minum penduduk. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel air bersih pada 30 titik, dan wawancara serta pengukuran berat badan terhadap 41 responden. Pengambilan sampel air bersih diakukan untuk mengetahui kadar NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total Zat Padat terlarut (TDS), dan Daya Hantar Listrik (DHL). Jumlah responden dan sampel air bersih disesuaikan dengan data pemantauan kualitas air bersih dari Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara sebelum dengan sesudah dimasak terhadap variabel NO3-N, pH, TDS, dan DHL (p=0,0005), terdapat korelasi yang bermakna antara pH dengan NO3-N pada air bersih (r=-0,578; p=0,001) dan air minum (r=-0,571; p=0,01), dan tingkat risiko pajanan nitrat dan nitrit dari air minum pada durasi real time (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) dan pada durasi life span (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) masih aman. Hal ini diindikasikan bahwa air minum penduduk yang berasal dari air bersih masih layak dikonsumsi karena tidak berisiko oleh pajanan nitrat dan nitrit.

High levels of nitrate in clean water residents of Kukusan district pose a risk to human health. This study aims to know a correlation between inter parameters nitrates and nitrites and estimate the level of health risk from exposure to clean water and drinking water residents. Data collection was carried out with clean water sampling at 30 points, and interview as well as a measurement of the weight of 41 respondents. The sampling of clean water to determine levels of NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total dissolved Solids (TDS) and Electrical Conductivity (DHL). Respondents and sampling of clean water were selected based on quality monitoring clean water 2013 data from Department of Health in Depok.
The results show the difference between before and after means boiled on a variable NO3-N, pH, TDS, and DHL (p=0,0005), there is significant correlation between pH with NO3-N from clean water (r=-0,578; p=0,001) and drinking water (r=-0,571; p=0,01), and the level of risk exposure to nitrates and nitrites from drinking water on real time duration (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) and life span duration (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) is still safe. This indicated that residents of the drinking water that comes from the clean water consumed is still eligible because it is not at risk by exposure to nitrate and nitrite.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursuci Fatmawati Perwendha
"Air merupakan kebutuhan esensial yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, pelayanan air bersih di wilayah Bekasi khususnya Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang sebagian besar menggunakan sumur sebagai sumber air minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Mangan dan besi merupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi apabila dikonsumsi dengan jumlah berlebih dapat bersifat toksik. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi pajanan mangan dan besi dan tingkat risiko kesehatan yang diterima dari air minum pada penduduk dewasa di pemukiman sekitar tempat pembuangan akhir Bantargebang, Kota Bekasi. Selain itu, penelitian ini juga menguji korelasi antara mangan, besi, TDS, DHL, dan pH sehingga ditemukan persamaan linear untuk memperkirakan keberadaan mangan atau besi. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk usia dewasa yang tinggal di sekitar TPA Bantargebang. Penentuan sampel dengan menentukan kriteria inklusi yaitu penduduk usia lebih dari 18 tahun dan mengonsumsi air sumur minimal 2 bulan. Pengambilan sampel dengan cara non random sampling dan quota sampel. Sampel lingkungan adalah air sumur yang berada di rumah tangga terpilih sebagai responden. Selain itu, dilakukan pengambilan data antropometri berupa laju asupan, durasi pajanan, dan berat badan. Jumlah asupan mangan dan besi pada populasi penelitian belum memenuhi angka kecukupan gizi masing-masing yaitu 0,26 dan 0,02 mg/l. Dari hasil perhitungan estimasi risiko didapatkan hasil bahwa tingkat risiko mangan dan besi di sekitar TPA Bantargebang tidak berisiko atau aman. Selain itu, diperoleh dari uji korelasi hubungan yang signifikan antara mangan dengan pH, DHL, dan TDS (p<0,05) sehingga ditemukan persamaan linear sederhana untuk masing-masing variabel.

Water is an essential requirement that must be met for human survival. However, water services, especially in the area of Bekasi Well Batu Village, District Bantargebang mostly using wells for drinking water and other daily needs. Manganese and iron are essential nutrients needed by the body. However, when consumed in excessive amounts can be toxic. This research uses environmental health risk analysis methods to estimate exposure levels of manganese and iron and acceptable health risks of drinking water in the adult population in the settlements around landfills Bantargebang, Bekasi. In addition, this study also tested the correlation between the manganese, iron, TDS, DHL, and so the pH found a linear equation to predict the existence of manganese or iron. The study population was the entire adult population living around the landfill Bantargebang. The samples to determine inclusion criteria ie the population aged over 18 years and consume well water at least 2 months. Sampling by way of non-random sampling and quota sampling. Environmental samples is well water that is in the selected households as respondents. In addition, anthropometric data collection is done in the form of intake rate, duration of exposure, and weight. Total intake of manganese and iron in the study population not meet nutritional adequacy rate each ie 0.26 and 0.02 mg / l. From the calculation of risk estimates showed that the level of risk of manganese and iron around the landfill Bantargebang not risky or safe. In addition, the correlation obtained from a significant relationship between manganese with pH, DHL, and TDS (p <0.05) thus found a simple linear equation for each variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abiyyu Akmal
"Air minum adalah kebutuhan yang sangat esensial bagi seluruh makhluk hidup termasuk manusia. Air minum dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan sangat penting karena kualitas air yang tidak memenuhi standar kesehatan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada orang yang meminumnya. Untuk itu pengadaan akses air minum yang sehat penting untuk diupayakan dalam setiap aspek kehidupan, salah satunya di lingkup pendidikan tinggi. Universitas Indonesia adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan akses air siap minum melalui fasilitas kampus yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengestimasi besaran risiko gangguan kesehatan akibat pajanan nitrat dan besi melalui konsumsi air siap minum yang disediakan oleh pihak Kampus UI Depok pada mahasiswa UI. Terdapat 50 responden mahasiswa yang berasal dari 8 (delapan) fakultas yang diamati di lingkungan Kampus UI Depok diwawancara guna mendapatkan data terkait pola konsumsi air siap minum dan antropometri. Konsentrasi nitrat dan besi diketahui dari hasil uji laboratorium sampel air siap minum dari 8 fakultas yang diamati. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa keseluruhan sampel sudah memenuhi baku mutu kesehatan untuk parameter besi. Sedangkan untuk parameter nitrat masih terdapat satu sampel yang memiliki konsentrasi nitrat melebihi baku mutu. Berdasarkan hasil perhitungan analisis risiko, tingkat risiko (RQ) pajanan nitrat melalui konsumsi air siap minum pada mahasiswa di lingkungan Kampus UI Depok pada pajanan realtime parameter nitrat dan besi masing-masing sebesar 0,006 dan 0,001. Sedangkan pajanan lifespan parameter nitrat dan besi melalui konsumsi air siap minum pada lingkup populasi yang sama menunjukan nilai masing-masing sebesar 0,043 dan 0,011. Selain itu tingkat risiko pada semua skenario (intake minimum, rata-rata dan maksimum) baik pada lingkup populasi keseluruhan Kampus UI Depok maupun per fakultas dinyatakan aman atau tidak berisiko (RQ ≤ 1) menyebabkan gangguan kesehatan pada mahasiswa yang mengkonsumsi air siap minum tersebut.

Drinking water is a very essential need which is required by all living creatures including humans. Drinking water that fulfils health standards is important since if drinking water does not meet the required health standards it could cause many health problems to those who consume it. Due to these terms, the provision of access to healthy drinking water is important to strive for in every aspect of life, one of these aspects is in academic realm. Universitas Indonesia is one the campuses in Indonesia that has provided healthy drinking water access to its inhabitants through its campus facility located in Depok City, West Java. This study aims to estimate the health risk cause by exposure to nitrate and iron through the consumption of ready-to drink water provided by Universitas Indonesia. There are 50 student respondents from eight observed faculties that are interviewed to obtain data related to consumption patterns of ready-to-drink water and anthropometry. Nitrate and iron concentrations were known from laboratory test results of ready-to-drink water samples from the 8 observed faculties. Laboratory test results showed that all samples met the health quality standards for iron parameters. As for the nitrate parameter, there is still one sample that has a nitrate concentration that exceeds the quality standard Based on the results of risk analysis calculations, the risk level (RQ) of nitrate exposure through consumption of ready-to-drink water in students at the UI Depok Campus on realtime exposure to nitrate and iron parameters is 0,006 and 0,001, respectively. While exposure to nitrate and iron lifespan parameters through consumption of ready-to-drink water in the same population range showed values of 0,043 and 0,011 respectively. In addition, the level of risk in all scenarios (minimum, average and maximum intake) both in the scope of the overall population of the UI Depok Campus and per faculty is stated to be safe or not at risk (RQ ≤ 1) causing health problems to students who consume ready-to-drink water."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Estiqomah
"Infrastruktur memiliki peranan penting dalam meningkatkan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Infrastruktur air minum dan sanitasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang dapat dapat memperbaiki kondisi kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan perlindungan lingkungan. Adanya kesenjangan antar wilayah maka dibutuhkan adanya pemetaan infrastruktur sehingga dapat mengetahui prioritas pembangunan. Indikator penilaian didapatkan dengan studi literatur. Pemetaan infrastruktur didapatkan dengan kuesioner yang diolah dengan metode AHP.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan peringkat kota sebagai berikut; Surabaya, Banda Aceh, Banjarmasin, Denpasar, Medan, Yogyakarta, Jakarta, Mamuju, Palembang, Makassar, Mataram, Pontianak, Jayapura, Jambi, Bandung, Padang, Semarang, Serang, Ternate, Bengkulu, Manokwari, Pangkal Pinang, Kendari, Palangkaraya, Bandar Lampung, Samarinda, Pekanbaru, Gorontalo, Tanjung Pinang, Kupang, Ambon, Manado.

Infrastructures have important roles in escalating and preserving rapid economic growth. Drinking water and sanitation infrastructure are basic human needs which can mend heatlh condition, increase quality of life and provide environment protection. Nevertheless, there are disparities in drinking water and sanitation infrastructure in Indonesia. Therefore, the need for mapping drinking water and sanitation infastructure is expected to determine the pattern of development and improvement of future drinking water and sanitaion infrastructure. Literature studies are used as sources for scoring selected indicators. The weight of each indicators is acquired by questionaires.
The result of this research indicates the rank of capital of provinces as follows; Surabaya, Banda Aceh, Banjarmasin, Denpasar, Medan, Yogyakarta, Jakarta, Mamuju, Palembang, Makassar, Mataram, Pontianak, Jayapura, Jambi, Bandung, Padang, Semarang, Serang, Ternate, Bengkulu, Manokwari, Pangkal Pinang, Kendari, Palangkaraya, Bandar Lampung, Samarinda, Pekanbaru, Gorontalo, Tanjung Pinang, Kupang, Ambon, Manado.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Pebriani
"Air memiliki peranan yang penting bagi tubuh, namun seringkali menjadi hal yang dilupakan sehingga tanpa disadari banyak remaja yang mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum air putih dan faktor lainnya dengan asupan air total pada siswa/i di SMP Negeri 1 Depok tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan melibatkan 195 responden kelas 8 di SMP Negeri 1 Depok yang didapat dengan total sampling.
Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden (jenis kelamin dan uang jajan), status gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan kebiasaan minum (berdasarkan waktu minum dan membawa bekal minuman ketika bepergian, kebiasaan minum air putih, berdasarkan jenis minuman yang tidak dianjurkan dan dianjurkan). Asupan air diperoleh dengan wawancara food recall 2x24 jam, variabel status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, sementara variabel lainnya diperoleh dengan pengisian kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Sebanyak 53,3 % responden dengan asupan air total kurang dari 2000 ml/hari.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan dengan asupan air total. Siswa/i diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik, selain itu, kepada pihak sekolah agar memberi dukungan maupun menyelenggarakan kegiatan bersifat edukatif dan aplikatif untuk meningkatkan asupan air sehingga dampak kekurangan air bagi tubuh dapat diminimalisir.

Water has an important role for the body, but it is often ignored by adolescents. As a result, they become dehydrated unconsciously. The purpose of this study is to find out the relationship between drinking water habits and other factors on the total water intake in Junior High School 1 Depok students in 2014. The study was conducted on April 2014. It used cross-sectional design which was involving 195 respondents of eighth grade students in Junior High School 1 Depok. All respondents were obtained by a total sampling.
The independent variables were the characteristics of respondents (gender and pocket money), nutritional status, physical activity, knowledge of nutrition, and drinking habits (based on drinking time and bringing drinks in traveling; drinking water; and the kind of beverages that are recommended or not recommended). The data about the total water intake for each respondent was obtained by food recall interview within 2x24 hours, and the nutritional status data was obtained by measuring weight and height. Moreover, the other variables were obtained by means of questionnaires. Bivariate analysis used chi-square test. From 195 respondents, 53.3% of them have a total water intake less than 2000 ml/day.
Statistical tests show that only drinking water habits variable has relationship with a total water intake. The students are expected to improve the knowledge about the important of water for their body, so they will have good drinking habits. Also, the school should give supports and facilitate educated and applicable activities to increase the intake of water. As a result, the bad impacts of lack of water for the body can be minimized.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mursidi
"Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. tidak ada satupun mahluk hidup termasuk manusia dapat bidup tanpa air, Air yang baik dan sehat adalah air yang teiah memenuhi persyaratan kesehatan baik fisikimia, biologi maupun radioaktivitas, sesuai dengan persyaratan kualitas air minum Kepmenkes nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, Kualitas air minum parameter kimla kromium heksavalen dan arsen di kelurahan Karanganyar telah melebihi persyaratan kualits air minum Kepmenkes tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perkiraan risiko kesehatan akibat pajanan logam kromiun heksavalen dan arsen dalam air minum. Penelitian ini dilakukan terhadap penduduk Karanganyar yang menggunakan sarana air bersih sumur gali sebagai sumber air minum sebanyak 200 orang, dan pemeriksaan sampel air minum sebanyak 32 sampel.
Hasil penelitian didapatkan bahwa persentase responden yang mempunyai risiko penyakit non kanker akibat pajanan kromium heksavalen (RQ !) sedangkan persentase responden yang telah me!ampaui batas risiko penyakit non kanker akibat pajanan arsen (RQ> I) sebesar 59%.Besar risiko kanker akibat pajanan arsen rata­ rata pada responden sehesar 1,5 per !0.000 penduduk. Konsentrasi krornium heksava!en terbukti mempunyai huhungan dengan risiko kesehatan (p < 0,05) dengan nilai r = 0,927 dan hubungannya sangat kuat Konsentrasi arsen juga mempunyai hubungan dengan risiko kesehatan (p < 0,05) dengan nilai r = 0,936 dan hubungannya sangat kuat.
Kandungan kromium heksavalen dan arsen merupakan risk agent yang mempunyai hubungan sangat kuat dengan risiko kesehatan. maka perlu kirnnya dilakukan pemantauan dan pengendaiian terhadap risk agent tersebut dengan melakukan perbaikan dan penyedirum air minum yang haik dan sebat. Pemerintah daerah sudah seharusnya melalui dinas terkait untuk melakukan perencanaan program penyediaan dan perbalkan kualitas air, agar masyarakat terhindar dari risiko kesehatan akibat air minum yang tidak sehat.

Water is 1ife source for human, no creature including human could Jife without water. Good and healthy water is fulfilling health prerequirement whether physical, chemical. biology or radioactivity, according to water quality prerequirement of Kepmenkes number 9071MENKES/SKN1Ii2002. Chemical parameter of water quality of chromium heksavalen and arsenic at Kalanganyar chief of village has surpassing surpassing water quality prerequirement of Kepmenkes.
Research objective is to identity consequance of health risk measurement from chronium heksavalen metal exposure and arsenic in drinking water. This research performed to Kalanganyar residence that using hygiene well medium as drinking water source of 200 people, and drinking water sample examination of 32 samples.
Research result ob!ained that respondent percen!age, which has non-cancer disease risk because of chromium heksavalen exposure (RQ>l) as much as 16%, while Ii respondent percentage that has surpassing limitation of non cancer of arsenic exposure (RQ>I) as much as 59%. Cancer risk mte because of arsenic exposure averagely in respondent is 1.5 per 10,000 residences. Concentration of chromium heksava!en sho\ved has a relation with health risk (p < 0.05) with r-value = 0.927 and the relation is very strong. Concentration of arsenic also showed has a relation with health risk (p < 0.05) with r-value = 0.936 and the relation is very strong.
Substances of chromium heksavalen and arsenic is risk agent that has strong relation with health risk, therefore require to performed monitoring and controlling toward risk agent by performing maintenance and providing good and healthy drinking water. Regency government through related department of providing and maintaining water quality. so that public avoided from health risk of unhealthy drinking water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T31654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delyna Agustia Ning Tias
"Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah yang menggunakan teknik open dumping dalam pengelolaan sampahnya dinilai sangat berisiko terhadap lingkungan di sekitarnya karena adanya proses perlindian yang dapat mencemari tanah. Masyarakat yang menggunakan air tanah sebagai sumber air minumnya berisiko untuk terkena dampak kesehatan dari kandungan logam berat yang berasal dari cemaran air lindi. Kadmium dan timbal merupakan logam yang dapat bersifat toksik apabila dikonsumsi secara berlebihan. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan logam kadmium dan timbal yang terdapat pada air minum masyarakat di sekitar TPA sampah Namo Bintang. Terdapat 96 sampel individu dewasa yang diperoleh melalui data sekunder dalam penelitian ini yang berasal dari dusun IV dan V Desa Namo Bintang. Sampel lingkungan adalah sampel air sumur masyarakat yang telah diambil pada penelitian sebelumnya oleh Ashar 2013 untuk kandungan timbal dan Ashar 2013 untuk kandungan kadmium. Dari hasil perhitungan analisis risiko menunjukkan bahwa tingkat risiko pajanan kadmium dan timbal melalui air minum pada masyarakat dengan skenario intake minimal dan rata-rata tidak berisiko atau aman untuk pajanan realtime maupun lifespan RQ < 1 sedangkan untuk skenario maksimal, pajanan kadmium dan timbal untuk pajanan realtime dan pajanan lifespan dinyatakan berisiko RQ > 1 sehingga diperlukan manajemen risiko yaitu dengan mengurangi konsentrasi asupan dan laju asupan. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga TPA dengan tidak membuang sampah kembali disana dikarenakan TPA tersebut sudah ditutup, dan pemerintah juga dapat membantu dengan menyuplai air, baik itu air minum maupun air bersih dari sumber lain yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Landfill using open dumping method has potential risk to contaminate groundwater of the surrounding environment because of leaching process. Population that use groundwater as their drinking water source has health risk from heavy metal exposure. Cadmium and lead are toxic if they consumed in exessive ammount. This study use health environment risk analysis to estimate health risk from cadmium and lead exposure through drinking water at population around landfill Namo Bintang. There are 96 samples of secondary data from Dusun IV and V Namo Bintang village. Environment samples is well water from population households from Ashar 2013 for lead and Ashar 2016 for cadmium contains. From the calculation of risk analysis showed that risk level of cadmium and lead exposure through drinking water with minimum and mean scenario are not risky or safe for realtime and lifespan exposure RQ 1 . For maximum intake scenario, cadmium and lead exposure are risky RQ 1 and need risk management with reduce consuming rate and agent concentration. Since the landfill was closed, the population also have to keep the landfill clean and do not throwing the waste into the landfill. The governance also can helping the population to fulfill their need of water with supplying water from safe and clean source."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marhamah Dwi Anjani
"Air tanah berperan penting sebagai sumber pemenuhan air bersih dan air minum sehari-hari di Kota Depok. Air tanah dianggap memiliki kualitas alami yang baik, namun tidak berarti semua air tanah berkualitas baik. Besi dan mangan merupakan logam esensial dan juga toksik yang sering ditemukan pada air tanah. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang bertujuan untuk mengestimasi tingkat risiko pajanan besi dan mangan pada air tanah sebagai air minum. Pengumpulan data konsentrasi besi dan mangan didapatkan dari data hasil survei kualitas air tanah oleh BPP PDAM Tirta Asasta Kota Depok tahun 2018 sebanyak 63 sampel. Data lainnya, antropometri, laju aktivitas, dan pola konsumsi air minum didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran berat badan secara langsung di rumah 63 responden. Hasil analisis konsentrasi besi dan mangan menunjukkan hanya terdapat 18 sampel yang melebihi baku mutu konsentrasi mangan menurut Permenkes 492/2010. Jumlah estimasi asupan besi dan mangan masing-masing 5,02059 x 10-4 mg/kg/hari dan 5,52265 x 10-3 mg/kg/hari. Sedangkan RQ non karsinogenik besi dan mangan masing-masing 0,00072 dan 0,03945 yang menunjukkan bahwa tidak berisiko atau aman. Hasil analisa lebih lanjut menemukan bahwa asupan harian besi dan mangan menurut umur dan jenis kelamin dikategorikan defisiensi (Asupan besi dan mangan

Groundwater plays an important role as a source of fulfillment of daily clean water and drinking water in Depok City. Groundwater is considered to have good natural qualities, but that does not mean that all groundwater is good quality. Iron and manganese are essential but also toxic metals that are often found in groundwater. This study uses the Environmental Health Risk Assessment (EHRA) method which aims to estimate the level of iron and manganese risk exposure in groundwater as drinking water. Data collection of iron and manganese concentration was obtained from groundwater quality survey results by BPP PDAM Tirta Asasta Depok City in 2018 as many as 63 samples. Other data, anthropometry, activity rates, and drinking water consumption rates were obtained from interviews using questionnaires and measurement of body weight directly in the homes of 63 respondents. The result of the analysis of iron and manganese concentration showed that there were 18 samples that exceeded the standar quality of manganese according to Permenkes 492/2010. The estimated amount of iron and manganese intake is 5,02059 x 10-4 mg/kg/day and 5.52265 x 10-3 mg/kg/day, respectively. Whereas non-carcinogenic RQ of iron and manganese were 0,00072 and 0,03945 respectively which indicated that they were safe. Further analysis found that daily intake of iron and manganese according to age and sex categorized as deficiency (intake of iron and manganese "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Krisnawaty
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko pajanan timbal dalam air minum terhadap kejadian hipertensi pada penduduk yang bermukim di sekitar TPA Cipayung Kota Depok, Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode PHA (Public Health Assessment) yaitu terdapat dua metode penelitian: ARKL (Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan) dan EKL (Epidemiologi Kesehatan Lingkungan) dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian didapatkan tingkat risiko terhadap efek non karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung masih berada dibawah batas aman yaitu RQ real-time ≤1 (RQ real-time maksimal pada 0.669). Sedangkan pada perhitungan RQ lifespan 40 tahun didapatkan nilai RQ>1 yaitu RQ=1.071. Artinya responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal akan berisiko tidak aman terhadap gangguan kesehatan non karsinogenik pada 40 tahun yang akan datang. Perhitungan tingkat risiko terhadap efek karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung, pada jangka waktu 100 tahun yang akan datang berada pada batas aman (ECR 100 tahun = 1.37x10-6). Analisis bivariat yang dilakukan antara tingkat risiko pajanan timbal dalam air sumur dengan kejadian hipertensi tidak didapatkan hubungan yang signifikan dengan nilai p=0.322. Hasil analisis multivariat didapatkan peluang pada responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal sebesar 0.193 kali menderita hipertensi dibandingkan dengan responden yang tidak mengkonsumsi air sumur terpajan timbal setelah dikontrol oleh variabel konsumsi lemak jenuh, umur, kebiasaan merokok, aktivitas fisik kurang dan konsumsi garam tinggi.

This study aims to analyze the risk of lead exposure in drinking water to the incidence of hypertension in residents living around the TPA Cipayung in Depok City, 2019. This study uses the PHA (Public Health Assessment) method, there are two research methods: ARKL (Health Risk Analysis Environment) and EKL (Epidemiology of Environmental Health) with a cross sectional study design. The results showed that the level of risk for non-carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents around the TPA Cipayung was still below the safe limit of real-time RQ ≤1 (maximum real-time RQ at 0.669). The calculation of 40 years lifespan RQ is >1 (RQ = 1.071). This means that respondents who consume lead-exposed well water will be at risk of being unsafe for non-carcinogenic health problems in the next 40 years. Calculation of risk level for carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents living around the TPA Cipayung, in the period of 100 years to come is at the safe limit (ECR 100 years = 1.37x10-6). Bivariate analysis conducted between the level of risk of lead exposure in well water and the incidence of hypertension did not show a significant relationship with the value of p = 0.322. The results of multivariate analysis showed that respondents who consumed lead water exposed to 0.193 times had hypertension compared to respondents who did not consume lead-exposed well water after being controlled by variables of saturated fat consumption, age, smoking habits, lack of physical activity and high salt consumption"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Yayuk Sri Rahayu
"PAM JAYA, sebagai Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, saat ini dinilai belum mampu mencapai sasaran pada kedua misinya. Berbagai faktor internal dan elcternal, seperti struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan kepuasan pelanggan, diduga kuat mempengaruhi kinerja PAM JAYA saat ini (sumber : 70 Tahun PAM JAYA).
Menyadari betapa besar peranan faktor-faktor tersebut pada perkembangan PAM JAYA, maka pendekatan dan solusi yang dipandang mampu mengangkat potensi dan mengurangi kelemahan PAM JAYA adalah pendekatan manajemen strategi yang didukung dengan kebijaksanaan publik yang relevan.
Berdasarkan pada asumsi demikian, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengidentifikasi faktor-faktor struktur organisasi, SDM, dan pelanggan sebagai faktor-faktor SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ; 2). Memformulasikan strategi PAM JAYA berdasarkan temuan-temuan SWOT serta membandingkannya dengan strategi PAM JAYA saat ini; 3). Mengevaluasi kebijaksanaan publik yang diduga turut mempengaruhi implementasi strategi yang diformulasikan tersebut; serta 4). Mengetengahkan pendekatan privatisasi sebagai solusi terhadap masalah kebijaksanaan publik yang sulit untuk dipecahkan.
Rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, sebelumnya telah diawali oleh studi literatur terhadap teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian ini. Selanjutnya ditetapkan lima teori utama sebagai logika berpikir pada tahap-tahap penelitian ini, yaitu : 1). Pada tahap analisis SWOT, teori manajemen strategi (Pierce-Robinson, 1991) menjadi kerangka berpikir yang utama sebelum memformulasikan strategi atas dasar faktor-faktor SWOT. Sedangkan untuk mengukur faktor-faktor SWOT itu sendiri, beberapa teori dipergunakan disini, antara lain teori karakteristik struktur organisasi (Lubis-Huseini, 1987, Robbins, 1990) untuk mengukur derajat formalisasi, sentralisasi dan kompleksitas struktuk organisasi PAM JAYA. Kemudian teori atau konsep SERVICE QUALITY SERVQUAL (Valerie-Parasuraman, 1990) yang secara berturut-turut dipergunakan dalam pengukuran faktor kualitas SDM PAM JAYA, serta faktor kepuasan pelanggan; 2). Pada tahap kedua, yaitu analisis kebijaksanaan publik, kerangka teori yang relevan adalah hirarkhi kebijaksanaan publik (Bromley, 1989). Selain itu beberapa teori pendukung melengkapi analisis tentang kebijaksanaan publik di PAM JAYA; 3). Tahap terakhir adalah tahap preskripsi dengan pendekatan privatisasi. Tentu saja teori-teori privatisasi, utamanya oleh Donahue (1991), Keith Hartley (119I) serta Savas (1987) akan mewarnai analisis pada tahap ini.
Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT, menunjukkan bahwa struktur organisasi PAM JAYA berada pada derajat formalisasi dan kompleksitas rendah, namun sentralisasi tinggi. Di lain pihak kualitas SDM yang diukur melalui kualitas pelayanan, mengalami kesenjangan pada kualitas pelayanan tingkat manajerial (gap 1 dan gap 2) yaitu kurang riset pemasaran, lemah pada komitmen pelayanan dan persepsi manajemen terhadap kemampuan perusahaan, dukungan pendidikan formal yang rendah, distribusi pegawai yang tidak merata, serta penghitungan ratio pelayanan yang tidak tepat. Sebaliknya pada kualitas pelayanan di tingkat CabanglRayon justru tidak mengalami kesenjangan yang berarti. Hal ini dibuktikan pula dengan temuan pada tingkat kepuasaan pelanggan tentang aspek pelayanan administratif dan aspek tarip. Sedang pada aspek pelayanan kualitas air, kepuasan pelanggan nampak kurang.
Berdasarkan temuan faktor-faktor SWOT tersebut, kemudian diformulasikan empat model strategi berikut kekuatan dan kelemahan pada masing-masing model. Pada dasarnya implementasi strategi akan memerlukan dukungan kebijaksanaan baik pada level operasional, organisasional maupun pada level policy (Bromley, 1989). Oleh karena itu analisis terhadap hirarkhi kebijaksanaan publik pada ketiga level itu pun dilakukan. Kenyataan membuktikan bahwa keterikatan kebijaksanaankebijaksanaan operasional PAM JAYA dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada level diatasnya, sangat tinggi dan rigid. Bahkan terdapat beberapa kebijaksanaan yang sudah tidak relevan untuk kondisi masa kini. Melihat kenyataan ini maka diperkirakan bahwa implementasi strategi operasional akan banyak menemui hambatan pada segi dukungan kebijaksanaan publik di level organisasional dan policy level. Apabila demikian halnya, maka sulit bagi PAM JAYA untuk dapat mengembangkan dirinya sebagai suatu perusahaan yang juga dibebani misi komersial.
Mengacu pada kondisi temuan tersebut, maka diajukan beberapa model kombinasi privatisasi (Savas, 1987), dengan tema pembagian fungsi dalam perusahaan. Kombinasi public - privat - public merupakan tawaran yang sangat patut untuk dipertimbangkan oleh PAM JAYA. Dengan fungsi kepemilikan masih berada ditangan Pemda, sedang fungsi manajemen day-to day ditangan swasta (bisa sebagian atau keseluruhan) dan operasional ditangan Pemda, maka diharapkan misi sosial PAM JAYA tidak akan hilang, di lain pihak misi komersial mendapatkan perhatian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>