Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nursuci Fatmawati Perwendha
"Air merupakan kebutuhan esensial yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, pelayanan air bersih di wilayah Bekasi khususnya Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang sebagian besar menggunakan sumur sebagai sumber air minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Mangan dan besi merupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi apabila dikonsumsi dengan jumlah berlebih dapat bersifat toksik. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi pajanan mangan dan besi dan tingkat risiko kesehatan yang diterima dari air minum pada penduduk dewasa di pemukiman sekitar tempat pembuangan akhir Bantargebang, Kota Bekasi. Selain itu, penelitian ini juga menguji korelasi antara mangan, besi, TDS, DHL, dan pH sehingga ditemukan persamaan linear untuk memperkirakan keberadaan mangan atau besi. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk usia dewasa yang tinggal di sekitar TPA Bantargebang. Penentuan sampel dengan menentukan kriteria inklusi yaitu penduduk usia lebih dari 18 tahun dan mengonsumsi air sumur minimal 2 bulan. Pengambilan sampel dengan cara non random sampling dan quota sampel. Sampel lingkungan adalah air sumur yang berada di rumah tangga terpilih sebagai responden. Selain itu, dilakukan pengambilan data antropometri berupa laju asupan, durasi pajanan, dan berat badan. Jumlah asupan mangan dan besi pada populasi penelitian belum memenuhi angka kecukupan gizi masing-masing yaitu 0,26 dan 0,02 mg/l. Dari hasil perhitungan estimasi risiko didapatkan hasil bahwa tingkat risiko mangan dan besi di sekitar TPA Bantargebang tidak berisiko atau aman. Selain itu, diperoleh dari uji korelasi hubungan yang signifikan antara mangan dengan pH, DHL, dan TDS (p<0,05) sehingga ditemukan persamaan linear sederhana untuk masing-masing variabel.

Water is an essential requirement that must be met for human survival. However, water services, especially in the area of Bekasi Well Batu Village, District Bantargebang mostly using wells for drinking water and other daily needs. Manganese and iron are essential nutrients needed by the body. However, when consumed in excessive amounts can be toxic. This research uses environmental health risk analysis methods to estimate exposure levels of manganese and iron and acceptable health risks of drinking water in the adult population in the settlements around landfills Bantargebang, Bekasi. In addition, this study also tested the correlation between the manganese, iron, TDS, DHL, and so the pH found a linear equation to predict the existence of manganese or iron. The study population was the entire adult population living around the landfill Bantargebang. The samples to determine inclusion criteria ie the population aged over 18 years and consume well water at least 2 months. Sampling by way of non-random sampling and quota sampling. Environmental samples is well water that is in the selected households as respondents. In addition, anthropometric data collection is done in the form of intake rate, duration of exposure, and weight. Total intake of manganese and iron in the study population not meet nutritional adequacy rate each ie 0.26 and 0.02 mg / l. From the calculation of risk estimates showed that the level of risk of manganese and iron around the landfill Bantargebang not risky or safe. In addition, the correlation obtained from a significant relationship between manganese with pH, DHL, and TDS (p <0.05) thus found a simple linear equation for each variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delyna Agustia Ning Tias
"Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah yang menggunakan teknik open dumping dalam pengelolaan sampahnya dinilai sangat berisiko terhadap lingkungan di sekitarnya karena adanya proses perlindian yang dapat mencemari tanah. Masyarakat yang menggunakan air tanah sebagai sumber air minumnya berisiko untuk terkena dampak kesehatan dari kandungan logam berat yang berasal dari cemaran air lindi. Kadmium dan timbal merupakan logam yang dapat bersifat toksik apabila dikonsumsi secara berlebihan. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan logam kadmium dan timbal yang terdapat pada air minum masyarakat di sekitar TPA sampah Namo Bintang. Terdapat 96 sampel individu dewasa yang diperoleh melalui data sekunder dalam penelitian ini yang berasal dari dusun IV dan V Desa Namo Bintang. Sampel lingkungan adalah sampel air sumur masyarakat yang telah diambil pada penelitian sebelumnya oleh Ashar 2013 untuk kandungan timbal dan Ashar 2013 untuk kandungan kadmium. Dari hasil perhitungan analisis risiko menunjukkan bahwa tingkat risiko pajanan kadmium dan timbal melalui air minum pada masyarakat dengan skenario intake minimal dan rata-rata tidak berisiko atau aman untuk pajanan realtime maupun lifespan RQ < 1 sedangkan untuk skenario maksimal, pajanan kadmium dan timbal untuk pajanan realtime dan pajanan lifespan dinyatakan berisiko RQ > 1 sehingga diperlukan manajemen risiko yaitu dengan mengurangi konsentrasi asupan dan laju asupan. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga TPA dengan tidak membuang sampah kembali disana dikarenakan TPA tersebut sudah ditutup, dan pemerintah juga dapat membantu dengan menyuplai air, baik itu air minum maupun air bersih dari sumber lain yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Landfill using open dumping method has potential risk to contaminate groundwater of the surrounding environment because of leaching process. Population that use groundwater as their drinking water source has health risk from heavy metal exposure. Cadmium and lead are toxic if they consumed in exessive ammount. This study use health environment risk analysis to estimate health risk from cadmium and lead exposure through drinking water at population around landfill Namo Bintang. There are 96 samples of secondary data from Dusun IV and V Namo Bintang village. Environment samples is well water from population households from Ashar 2013 for lead and Ashar 2016 for cadmium contains. From the calculation of risk analysis showed that risk level of cadmium and lead exposure through drinking water with minimum and mean scenario are not risky or safe for realtime and lifespan exposure RQ 1 . For maximum intake scenario, cadmium and lead exposure are risky RQ 1 and need risk management with reduce consuming rate and agent concentration. Since the landfill was closed, the population also have to keep the landfill clean and do not throwing the waste into the landfill. The governance also can helping the population to fulfill their need of water with supplying water from safe and clean source."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin Ahmad
"Kadar nitrat yang tinggi pada air bersih penduduk di Kelurahan Kukusan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antar parameter nitrit dan nitrat serta mengestimasi tingkat risiko kesehatan dari air bersih dan air minum penduduk. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel air bersih pada 30 titik, dan wawancara serta pengukuran berat badan terhadap 41 responden. Pengambilan sampel air bersih diakukan untuk mengetahui kadar NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total Zat Padat terlarut (TDS), dan Daya Hantar Listrik (DHL). Jumlah responden dan sampel air bersih disesuaikan dengan data pemantauan kualitas air bersih dari Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara sebelum dengan sesudah dimasak terhadap variabel NO3-N, pH, TDS, dan DHL (p=0,0005), terdapat korelasi yang bermakna antara pH dengan NO3-N pada air bersih (r=-0,578; p=0,001) dan air minum (r=-0,571; p=0,01), dan tingkat risiko pajanan nitrat dan nitrit dari air minum pada durasi real time (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) dan pada durasi life span (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) masih aman. Hal ini diindikasikan bahwa air minum penduduk yang berasal dari air bersih masih layak dikonsumsi karena tidak berisiko oleh pajanan nitrat dan nitrit.

High levels of nitrate in clean water residents of Kukusan district pose a risk to human health. This study aims to know a correlation between inter parameters nitrates and nitrites and estimate the level of health risk from exposure to clean water and drinking water residents. Data collection was carried out with clean water sampling at 30 points, and interview as well as a measurement of the weight of 41 respondents. The sampling of clean water to determine levels of NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total dissolved Solids (TDS) and Electrical Conductivity (DHL). Respondents and sampling of clean water were selected based on quality monitoring clean water 2013 data from Department of Health in Depok.
The results show the difference between before and after means boiled on a variable NO3-N, pH, TDS, and DHL (p=0,0005), there is significant correlation between pH with NO3-N from clean water (r=-0,578; p=0,001) and drinking water (r=-0,571; p=0,01), and the level of risk exposure to nitrates and nitrites from drinking water on real time duration (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) and life span duration (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) is still safe. This indicated that residents of the drinking water that comes from the clean water consumed is still eligible because it is not at risk by exposure to nitrate and nitrite.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marhamah Dwi Anjani
"Air tanah berperan penting sebagai sumber pemenuhan air bersih dan air minum sehari-hari di Kota Depok. Air tanah dianggap memiliki kualitas alami yang baik, namun tidak berarti semua air tanah berkualitas baik. Besi dan mangan merupakan logam esensial dan juga toksik yang sering ditemukan pada air tanah. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang bertujuan untuk mengestimasi tingkat risiko pajanan besi dan mangan pada air tanah sebagai air minum. Pengumpulan data konsentrasi besi dan mangan didapatkan dari data hasil survei kualitas air tanah oleh BPP PDAM Tirta Asasta Kota Depok tahun 2018 sebanyak 63 sampel. Data lainnya, antropometri, laju aktivitas, dan pola konsumsi air minum didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran berat badan secara langsung di rumah 63 responden. Hasil analisis konsentrasi besi dan mangan menunjukkan hanya terdapat 18 sampel yang melebihi baku mutu konsentrasi mangan menurut Permenkes 492/2010. Jumlah estimasi asupan besi dan mangan masing-masing 5,02059 x 10-4 mg/kg/hari dan 5,52265 x 10-3 mg/kg/hari. Sedangkan RQ non karsinogenik besi dan mangan masing-masing 0,00072 dan 0,03945 yang menunjukkan bahwa tidak berisiko atau aman. Hasil analisa lebih lanjut menemukan bahwa asupan harian besi dan mangan menurut umur dan jenis kelamin dikategorikan defisiensi (Asupan besi dan mangan

Groundwater plays an important role as a source of fulfillment of daily clean water and drinking water in Depok City. Groundwater is considered to have good natural qualities, but that does not mean that all groundwater is good quality. Iron and manganese are essential but also toxic metals that are often found in groundwater. This study uses the Environmental Health Risk Assessment (EHRA) method which aims to estimate the level of iron and manganese risk exposure in groundwater as drinking water. Data collection of iron and manganese concentration was obtained from groundwater quality survey results by BPP PDAM Tirta Asasta Depok City in 2018 as many as 63 samples. Other data, anthropometry, activity rates, and drinking water consumption rates were obtained from interviews using questionnaires and measurement of body weight directly in the homes of 63 respondents. The result of the analysis of iron and manganese concentration showed that there were 18 samples that exceeded the standar quality of manganese according to Permenkes 492/2010. The estimated amount of iron and manganese intake is 5,02059 x 10-4 mg/kg/day and 5.52265 x 10-3 mg/kg/day, respectively. Whereas non-carcinogenic RQ of iron and manganese were 0,00072 and 0,03945 respectively which indicated that they were safe. Further analysis found that daily intake of iron and manganese according to age and sex categorized as deficiency (intake of iron and manganese "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abiyyu Akmal
"Air minum adalah kebutuhan yang sangat esensial bagi seluruh makhluk hidup termasuk manusia. Air minum dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan sangat penting karena kualitas air yang tidak memenuhi standar kesehatan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada orang yang meminumnya. Untuk itu pengadaan akses air minum yang sehat penting untuk diupayakan dalam setiap aspek kehidupan, salah satunya di lingkup pendidikan tinggi. Universitas Indonesia adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan akses air siap minum melalui fasilitas kampus yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengestimasi besaran risiko gangguan kesehatan akibat pajanan nitrat dan besi melalui konsumsi air siap minum yang disediakan oleh pihak Kampus UI Depok pada mahasiswa UI. Terdapat 50 responden mahasiswa yang berasal dari 8 (delapan) fakultas yang diamati di lingkungan Kampus UI Depok diwawancara guna mendapatkan data terkait pola konsumsi air siap minum dan antropometri. Konsentrasi nitrat dan besi diketahui dari hasil uji laboratorium sampel air siap minum dari 8 fakultas yang diamati. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa keseluruhan sampel sudah memenuhi baku mutu kesehatan untuk parameter besi. Sedangkan untuk parameter nitrat masih terdapat satu sampel yang memiliki konsentrasi nitrat melebihi baku mutu. Berdasarkan hasil perhitungan analisis risiko, tingkat risiko (RQ) pajanan nitrat melalui konsumsi air siap minum pada mahasiswa di lingkungan Kampus UI Depok pada pajanan realtime parameter nitrat dan besi masing-masing sebesar 0,006 dan 0,001. Sedangkan pajanan lifespan parameter nitrat dan besi melalui konsumsi air siap minum pada lingkup populasi yang sama menunjukan nilai masing-masing sebesar 0,043 dan 0,011. Selain itu tingkat risiko pada semua skenario (intake minimum, rata-rata dan maksimum) baik pada lingkup populasi keseluruhan Kampus UI Depok maupun per fakultas dinyatakan aman atau tidak berisiko (RQ ≤ 1) menyebabkan gangguan kesehatan pada mahasiswa yang mengkonsumsi air siap minum tersebut.

Drinking water is a very essential need which is required by all living creatures including humans. Drinking water that fulfils health standards is important since if drinking water does not meet the required health standards it could cause many health problems to those who consume it. Due to these terms, the provision of access to healthy drinking water is important to strive for in every aspect of life, one of these aspects is in academic realm. Universitas Indonesia is one the campuses in Indonesia that has provided healthy drinking water access to its inhabitants through its campus facility located in Depok City, West Java. This study aims to estimate the health risk cause by exposure to nitrate and iron through the consumption of ready-to drink water provided by Universitas Indonesia. There are 50 student respondents from eight observed faculties that are interviewed to obtain data related to consumption patterns of ready-to-drink water and anthropometry. Nitrate and iron concentrations were known from laboratory test results of ready-to-drink water samples from the 8 observed faculties. Laboratory test results showed that all samples met the health quality standards for iron parameters. As for the nitrate parameter, there is still one sample that has a nitrate concentration that exceeds the quality standard Based on the results of risk analysis calculations, the risk level (RQ) of nitrate exposure through consumption of ready-to-drink water in students at the UI Depok Campus on realtime exposure to nitrate and iron parameters is 0,006 and 0,001, respectively. While exposure to nitrate and iron lifespan parameters through consumption of ready-to-drink water in the same population range showed values of 0,043 and 0,011 respectively. In addition, the level of risk in all scenarios (minimum, average and maximum intake) both in the scope of the overall population of the UI Depok Campus and per faculty is stated to be safe or not at risk (RQ ≤ 1) causing health problems to students who consume ready-to-drink water."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Krisnawaty
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko pajanan timbal dalam air minum terhadap kejadian hipertensi pada penduduk yang bermukim di sekitar TPA Cipayung Kota Depok, Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode PHA (Public Health Assessment) yaitu terdapat dua metode penelitian: ARKL (Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan) dan EKL (Epidemiologi Kesehatan Lingkungan) dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian didapatkan tingkat risiko terhadap efek non karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung masih berada dibawah batas aman yaitu RQ real-time ≤1 (RQ real-time maksimal pada 0.669). Sedangkan pada perhitungan RQ lifespan 40 tahun didapatkan nilai RQ>1 yaitu RQ=1.071. Artinya responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal akan berisiko tidak aman terhadap gangguan kesehatan non karsinogenik pada 40 tahun yang akan datang. Perhitungan tingkat risiko terhadap efek karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung, pada jangka waktu 100 tahun yang akan datang berada pada batas aman (ECR 100 tahun = 1.37x10-6). Analisis bivariat yang dilakukan antara tingkat risiko pajanan timbal dalam air sumur dengan kejadian hipertensi tidak didapatkan hubungan yang signifikan dengan nilai p=0.322. Hasil analisis multivariat didapatkan peluang pada responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal sebesar 0.193 kali menderita hipertensi dibandingkan dengan responden yang tidak mengkonsumsi air sumur terpajan timbal setelah dikontrol oleh variabel konsumsi lemak jenuh, umur, kebiasaan merokok, aktivitas fisik kurang dan konsumsi garam tinggi.

This study aims to analyze the risk of lead exposure in drinking water to the incidence of hypertension in residents living around the TPA Cipayung in Depok City, 2019. This study uses the PHA (Public Health Assessment) method, there are two research methods: ARKL (Health Risk Analysis Environment) and EKL (Epidemiology of Environmental Health) with a cross sectional study design. The results showed that the level of risk for non-carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents around the TPA Cipayung was still below the safe limit of real-time RQ ≤1 (maximum real-time RQ at 0.669). The calculation of 40 years lifespan RQ is >1 (RQ = 1.071). This means that respondents who consume lead-exposed well water will be at risk of being unsafe for non-carcinogenic health problems in the next 40 years. Calculation of risk level for carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents living around the TPA Cipayung, in the period of 100 years to come is at the safe limit (ECR 100 years = 1.37x10-6). Bivariate analysis conducted between the level of risk of lead exposure in well water and the incidence of hypertension did not show a significant relationship with the value of p = 0.322. The results of multivariate analysis showed that respondents who consumed lead water exposed to 0.193 times had hypertension compared to respondents who did not consume lead-exposed well water after being controlled by variables of saturated fat consumption, age, smoking habits, lack of physical activity and high salt consumption"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ashar
"Mangan merupakan unsur yang secara alami dapat ditemukan di air, tanah, dan udara. Mangan adalah sebuah zat nutnsi esensial bagi manusia dan hewan. Asupan yang tidak mencukupi atau yang berlebihan dapat mcngakibatkan gangguan kesehatan Pajanan kronjk mangan pada dosis yang tinggi dapat mengakibatkan gangguan pada sistem sara Tujuan penelilian adalah mengetahui perkiraan resiko kesehatan akibat pemajanan mangau dari intake air yang dipcrolch dan sumur di wilayah pcnclitian. Penelitian ini dilakukan tcrhadap populasi di wilayah sekitar TPA Rawakucing, mencakup masyarakat yang bermukim di dalam kawasan TPA Rawakucing sebanyak 114 orang, dan di luar kawasan TPA yaitu 177 orang, Disain penelitian ini adalah crosseclionai dengan uji hipotesa.
Hasil penelitian menunjukl-can rata-rata konsentrasi mangan dalam air sumur di wilayah sekitar TPA Rawakucing adalah 4.3 mg/I (SD=2.8873 mg/I). Scdangkan di luar TPA Rawakucing adalah 0,300 mg/l (SD=0.l888 mg/I). Konsentrasi mangan dalam air-air sumur yang ada di TPA tcrbukti secara bermakna berbeda dengan konsentrasi mangan pada air-air sumur di luar TPA (p<0.05). Rata-rata besaran risiko (RQ) gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi air yang mengandung mangan pada masyarakat yang tinggai di TPA Rawakucing adalah 0.2347 dan rata-rata besaran risiko (RQ) gangguan keschatan masyarakat yang tinggat di luar TPA Rawakucing adalah 0.2955. Dan, ada pcrbedaan besar risiko gangguan kesehatan antara masyarakat yang tinggal di TPA dengan masyarakat yang tinggal di luar TPA (p<0_05) dcngan OR=8. |09 (95% CI = 2.668-24.650).
Dari hasil penelitian ini terlihat ada kemungkinan kcberadaan TPA mempengaruhi kualitas air di Iingkungan sckitar TPA, khususnya Iogarn mangan yang mcmpengaruhi tingkat risiko. Unluk itu bagi Pcmcrintah Kota Tangerang perlu mempertimbangkan altematif sistem pengelolaan sampah di TPA Rawakucing, salah satunya dengan sistem pengeloiaan sanirary lamwll. Selain itu, perlu mempenimbangkan sistem pengelolaan air komunal yang dapal menghasilkan air yang memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Bagi Dinas Kesehatan Kota Tangerang khususnya diharapkan mampu melakukan manajemen risiko tcrhadap masyarakat yang terbukti memiliki lisiko yang tinggi akan terkena toksisitas mangan di kemudian hari.

Manganese is a naturally-occurring element that can be found ubiquitously in the air, soil, and water. Manganese is an essential nutrient for humans and animals. Adverse health effects can be caused by inadequate intake or over exposure. Although manganese is an essential nutrient at low doses, chronic exposure to high doses may be harmful. Regardless, the nervous system has been determined to be the primary target organ with neurological effects generally observed. The objective ofthe study is to assess the health risk of manganese exposure from the well drinking water intake. This study was done in Final Disposal Site Rawalcucing area and out of this area . The number of subjects sampled were II4 and 117, respectively. Study design is cross-sectional with hypotesis test.
The result showed that the average manganese concentration was 4.3 mg/l (SD#2.8873), 0.300 mg/l (SD=0.I888) respectively. The result was significant different statistically (p<0.05) tbr manganese concentration from two study area. The average RQ showed 0.2347 (SD=0_5095) for RQ in Disposal Site Area and 0.2955 (SD=0.2465) for RQ in out of Disposal Site Area. The result was significant different statistically (p<0.05) for RQ value, with OR=8. |09 (95% Cl = 2.668-24.650).
It is recommended that The Government of Tangerang City should changed open dumping system in Disposal Site Rawakucing Area to sanirmy Ianajflll. Department of Health of Tangerang City especially, should be able to apply risk management to the community in the Disposal Site Rawakucing Area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Parlindungan
Jakarta: UI-Press, 2015
PGB 0280
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Listiyani
"Akses terhadap air minum yang layak merupakan hak asasi manusia. Air minum yang layak adalah air minum yang berasal dari air leding, sumur bor, sumur terlindungi, mata air terlindungi dan air hujan. Di daerah perkotaan, sumber air minum layak lebih mudah didapatkan jika dibandingkan dengan di daerah pedesaan. Namun, sumber air minum di daerah perkotaan sudah banyak yang tercemar oleh limbah dan terkontaminasi bakteri.
Salah satu kota yang mengalami hal tersebut adalah Kota Bekasi. Sumber air minum baku Kota Bekasi hampir seluruhnya telah tercemar, akibatnya masyarakat menggunakan air minum dalam kemasan dan air isi ulang sebagai sumber utama air minum rumah tangga. Padahal menurut WHO/UNICEF dan juga pemerintah, air minum kemasan dan air isi ulang belum termasuk ke dalam kategori sumber air minum layak dikarenakan minimnya kontrol atas kualitas. Sumber air minum lainnya seperti sumur bor rentan terhadap kontaminasi mineral dan bakteri sementara air perpipaan PDAM belum mencakup seluruh wilayah Kota Bekasi.
Atas dasar permasalahan tersebut, penelitian ini akan melakukan identifikasi terhadap karakteristik rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak dan juga mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pilihan sumber air minum layak rumah tangga. Data penelitian diambil dari SUSENAS KOR tahun 2016 yang terdiri dari 925 rumah tangga dan dianalisa dengan model regresi logistik.
Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor tingkat pendidikan, status kepemilikan rumah, status perkawinan, jumlah pengeluaran dan kepemilikan mobil signifikan mempengaruhi keputusan pemilihan sumber air minum layak bagi rumah tangga di Kota Bekasi.

Access to adequate drinking water is a basic human right. Decent drinking water is drinking water from tap water, drilled wells, protected wells, protected springs and rainwater. In urban areas, decent drinking water sources are easier to obtain than in rural areas. However, drinking water sources in urban areas have been contaminated with waste and contaminated with bacteria.
One city that experienced it is the city of Bekasi. The source of drinking water in Bekasi City is almost entirely contaminated; consequently, the community uses bottled drinking water and refill water as the main source of household drinking water. Yet according to WHO / UNICEF and also the government, bottled water and refill water is not included in the category of drinking water source is feasible due to lack of control over quality. Other sources of drinking water such as drill wells are vulnerable to mineral and bacterial contamination while PDAM piped water does not yet cover all areas of Kota Bekasi.
On the basis of these problems, this study will identify household characteristics using appropriate drinking water sources as well as identify what factors influence the choice of a household's proper source of drinking water. The research data was taken from SUSENAS KOR 2016 consisting of 925 households and analyzed by logistic regression model.
The results of the study prove that the factor of education level, home ownership status, marital status, amount of expenditure and car ownership significantly influence the decision of election of drinking water source suitable for household in Bekasi City.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katondio Bayumitra Wedya
"Kecukupan terhadap asupan air total masih sulit ditemui pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap asupan air total pada siswa SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan tahun 2015. Penelitian dilakukan dengan desain studi potong lintang. Jumlah sampel 134 orang. Data yang dikumpulkan berupa gambaran kebiasaan minum, karakteristik diet (asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein, konsumsi makanan sumber karbohidrat, konsumsi lauk hewani, konsumsi sayur dan buah), jenis kelamin, aktivitas fisik, status gizi (IMT/U), dan pengetahuan tentang air bagi tubuh. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan Food Frequencies Questionnaire (FFQ) secara mandiri oleh siswa, wawancara food recall 3x24 hours, serta pengukuran antropometri. Diketahui bahwa prevalensi siswa yang memiliki asupan air total cukup dari kebutuhan harian hanya 44,8% dan terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara kebiasaan minum dan asupan lemak dengan asupan air total, dan kebiasaan minum merupakan faktor dominan terhadap asupan air total pada penelitian kali ini.

The adequacy of the total water intake is still difficult to find in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of total water intake at SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan Year 2015. The study was conducted with cross-sectional study design. The total sample are 134 students. The collected data were description of drinking habits, dietary characteristics (carbohydrate intake, fat intake, protein intake, consumption of carbohydrate food source, the consumption of animal side dish, fruit and vegetable consumption), gender, physical activity, nutritional status (BMI-for-Age), and knowledge of water for the body. Data collection is collected by filling out the questionnaire and Food Frequencies Questionnaire (FFQ) independently by students, interviews of food recall 3x24 hours, and anthropometric measurements. The prevalence of students who have adequate total water intake of the daily requirements just 44.8% and there was a significant relationship (p <0.05) between drinking habits and fat intake with total water intake, and drinking habits is the dominant factor of the total water intake in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>