Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titis Danastri
"ABSTRACT
Biji markisa ungu (Passiflora edulis) diketahui mengandung polifenol yang dapat mengatasi tanda penuaan. Kandungan polifenol biji markisa ungu diekstraksi menggunakan etanol 80%. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula masker mata hidrogel dengan kestabilan dan karakteristik fisik yang baik. Masker mata hidrogel yang mengandung ekstrak biji markisa ungu 0,1% diformulasikan dengan alginat 3% dan xanthan gum 0,5%, selanjutnya dibiarkan dalam larutan kalsium klorida 0,5% selama 60 menit. Kestabilan dan karakteristik fisik masker mata hidrogel dievaluasi melalui pengamatan organoleptis, daya mengembang, konsistensi, kekuatan peregangan, dan persen elongasi. Hasil evaluasi menunjukkan masker mata hidrogel tidak mengalami perubahan organoleptis selama 12 minggu dan memiliki kemampuan menahan air yang baik. Selain itu, masker mata hidrogel memiliki kekuatan peregangan sebesar 4,0823 ± 0,6879 kgf/cm2 dan persen elongasi sebesar 200%. Masker mata hidrogel yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki karakteristik dan stabilitas fisik yang baik sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai sediaan perawatan kulit nutrakosmesetika.

ABSTRACT
Purple passion fruit (Passiflora edulis) seed had known containing polyphenol which could prevent aging. Polyphenol content were extracted using 80% ethanol. The aim of this research was to obtain a hydrogel eye patch formula with good physical characteristic and stability. Hydrogel eye mask which contains 0.1% purple pasion fruit seeds extract was formulated with 3% alginate, 0.5% xanthan gum, and immersed at 0.5% calcium chloride solution for 60 minutes. Hydrogel eye mask physical characteristic and stability was evaluated by organoleptic observation, swelling index, consistency, tensile stregth, and elongation rate. The results showed that hydrogel eye mask was stable in colour and odour for 12 weeks and showed a good water holding capacity. In addition, hydrogel eye mask had tensile strength at 4.0823 ± 0.6879 kgf/cm2 and elongation rate at 200%. This research demonstrated that hydrogel eye mask formula has good physical characteristic and stability. Thus, it had potential to be used as nutracosmeceutical skin care product."
2014
S55278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Wiliantari
"Markisa manis (Passiflora ligularis Juss) tumbuh di dataran tinggi yang sejuk di Indonesia, salah satunya provinsi Sumatera Barat. Markisa manis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan memiliki potensi dalam penghambatan tirosinase dari bagian tanamannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kadar flavonoid, kadar polifenol, aktivitas antioksidan (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP)) dan penghambatan tirosinase dari ekstrak dan fraksi bagian tanaman markisa manis, selanjutnya fraksi bagian ter-aktif diformulasikan dalam sediaan krim masker wajah. Penelitian ini menggunakan empat bagian tanaman markisa manis yaitu daun, batang, biji dan kulit buah. Proses ekstraksi dilakukan dengan pelarut etanol 70% menggunakan metode Ultrasound-Assisted Extraction (UAE). Ekstrak bagian tanaman yang menunjukkan hasil pengujian terbaik selanjutnya dilakukan fraksinasi dengan n-heksan, etil asetat dan akuades. Fraksi bagian tanaman ter-aktif dilakukan pengujian antioksidan dan aktivitas penghambatan tirosinase, kemudian diidentifikasi menggunakan Liquid Chromatograpy Mass Spectroscopy (LC-MS). Fraksi ter-aktif diperoleh dari bagian biji sebagai fraksi etil asetat biji yang diformulasikan dalam sediaan krim masker wajah. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi yang sangat kuat hingga kuat dan memiliki potensi penghambatan tirosinase. Sedangkan krim masker wajah menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan potensi penghambatan tirosinase pada F1 dan F2. Stabilitas 12 minggu menunjukkan terjadinya penurunan aktivitas antioksidan, penghambatan tirosinase dan evaluasi fisik sediaan pada F1 dan F2.

Sweet granadilla (Passiflora ligularis Juss) grows in the cool highlands of Indonesia, one of which is the province of West Sumatera. Sweet granadilla has potent antioxidant activity and potential to inhibit the tyrosinase enzyme from plant parts. The purpose of this study was to analyze the content of flavonoid, polyphenols, antioxidant activity (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) and Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP)) and inhibition of tyrosinase from extracts and fraction of sweet granadilla plant parts, then the most active part fraction were formulated in facial mask cream. This study used four parts of the sweet granadilla. They were leaves, stems, peels and seeds. The extraction process was carried out with 70% ethanol solvent with Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) method. Extracts of plant parts that showed the best results then fractionated with n-hexane, ethyl acetate and distilled water. The selected fraction from plant parts was tested for antioxidant activity and inhibition of tyrosinase then identified was done by Liquid Chromatography Mass Spectroscopy (LC-MS). The most active fraction was obtained from the seeds as the ethyl acetate fraction of the seeds. This ethyl acetate fraction was formulated in a face mask cream. The results showed that the antioxidant activity of the extracts and fractions was very strong to strong and had the potential for tyrosinase inhibition. While the face mask cream showed very strong antioxidant activity and tyrosinase inhibition potential in F1 and F2. The 12-week stability showed a decrease in antioxidant activity, tyrosinase inhibition and physical evaluation of the preparation in F1 and F2.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Auliyya
"ABSTRACT
Buah mengkudu (Morinda citrifolia L) memiliki kandungan ursolic acid dan 3,3’-bisdemethylpinoresinol yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya kerutan pada kulit. Masker wajah hidrogel merupakan alternatif produk perawatan kulit untuk mengatasi kerutan. Ekstrak etanol buah mengkudu 0,1% diformulasikan menjadi produk masker wajah hidrogel dengan menggunakan basis natrium alginat 4% dan xanthan gum 0,5%. Masker wajah hidrogel dievaluasi stabilitas secara fisik melalui pengamatan organoleptis, pengujian konsistensi, daya mengembang, dan kekuatan peregangan. Hasil evaluasi menunjukkan masker wajah hidrogel memiliki kemampuan menahan air yang baik, kekuatan peregangan 35,6524 ± 0,8842 kgf/cm2, elongasi 272,00 ± 4,47%, dan tidak mengalami perubahan organoleptis selama 12 minggu penyimpanan. Pada penelitian ini dihasilkan masker wajah hidrogel yang mengandung ekstrak buah mengkudu dengan karakteristik yang baik dan stabil secara fisik dalam penyimpanan sehingga dapat digunakan sebagai produk perawatan kulit nutrakosmesetika.

ABSTRACT
Noni (Morinda citrifolia L) fruit contains ursolic acid dan 3,3’ bisdemethylpinoresinol has function as an anti-wrinkle agent. Hydrogel face mask is an alternative for skin care product. In this study, 0.1 % ethanol extract of noni fruit was formulated with concentration of 4% sodium alginate and 0.5% xanthan gum to form hydrogel face mask. Physical stability of hydrogel face mask evaluated by organoleptic observation, consistency, swelling index, and mechanical strength. The results showed that hydrogel face mask has good water holding capacity, tensile strength of 35.6524 ± 0.8842 kgf/cm2, elongation rate of 272.00 ± 4.47%, and stable in colour and odour for 12 weeks. This study revealed that hydrogel face mask which contains ethanol extract of noni fruit has good physical characteristic and stability, and thus good enough to be used as nutracosmeceutical product."
2014
S56581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisa Fitriani Ibrani
"ABSTRAK
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) diketahui mengandung antosianin yang memiliki aktivitas antioksidan kuat yang dapat menghambat pembentukan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel anti-aging yang rnengandung ekstrak etanol Ubi jalar ungu dalam konsentrasi yang bervariasi, yaitu 0,015%, 0,062%, dan 0,123% (b/b) memiliki aktivitas antioksidan dan stabilitas fisik. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu diuji dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Uji stabilitas fisik dipercepat dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda yaitu suhu rendah (4±2ºC), suhu kamar, dan suhu tinggi (40±2ºC) serta uji cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel ubi jalar ungu 0,015%, 0,062%, dan 0,123% memiliki kestabilan setelah dilakukan pengujian pada suhu rendah (4±2ºC), suhu kamar, dan suhu tinggi (40±2ºC) dan uji cycling test. Nilai IC50 dari ketiga gel ubi jalar ungu, yaitu: 0,015% sebesar 148,5155 ppm; 0,062% sebesar 139,6256 ppm; 0,123% sebesar 132,518 ppm dan blanko positif sebesar 134,6348 ppm. Berdasarkan Nilai IC50, disimpulkan bahwa gel ubi jalar ungu 0,123% (132,518 ppm) memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibandingkan dengan gel ubi jalar ungu 0,015%, 0,062% dan kontrol positif (kuersetin).

ABSTRACT
The Purple sweet Potatoes (Ipomoea batatas L.) containing anthocyanin which have strong antioxidant activity to prevent of free radicals generated from ROS (Reactive Oxygen Species) that causes premature aging. This research is aimed to know whether the anti-aging gel formulation containing extracts of purple sweet potatoe in various concentrations of 0,015%, 0,062%, and 0,123% (w/w) have antioxidant activity and physical stability. The antioxidant activity of purple sweet potatoe ethanol extract were tested using DPPH radical reduction method. Accelerated physical stability test was done at three different temperatures including low temperature (4±2ºC), room temperature, and high temperature (40±2ºC) and also cycling test. IC50 value of three Purple sweet Potatoe gel of 0,015%, 0,062%, 0,123% and positive control are 148,5155 ppm, 139,6256 ppm, 132,518 ppm and 134,6348 ppm respectively. Based on IC50 values, it was concluded that purple sweet potatoe gel of 0,123% have the highest antioxidant activity compared to sweet potatoe purple gel of 0,015%, 0,062% and the positive control (quercetin)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1551
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kusuma Wardhani
"Markisa kuning (Passiflora edulis f. flavicarpa) merupakan salah satu tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia namun hanya sebagian kecil penelitian yang telah membuktikan bahwa minyak biji markisa kuning tersebut memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter-parameter minyak biji markisa kuning, menentukan total senyawa fenolik, membuktikan aktivitas antioksidan, dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terdapat pada minyak biji markisa kuning. Pemeriksaan minyak biji markisa kuning meliputi parameter fisika, yaitu penetapan bobot jenis dan pengukuran indeks bias, serta parameter kimia, yaitu bilangan asam, bilangan hidroksil, bilangan iodium, bilangan penyabunan, dan zat tak tersabunkan.
Hasil rata-rata bobot jenis minyak biji markisa kuning adalah 0,891 ± 1,432 x 10-5, indeks bias 1,466, bilangan asam 0,054 ± 0,002 mg NaOH/mg minyak, bilangan hidroksil 635,629 ± 37,033 mg KOH/g minyak, bilangan iodium 0,043 ± 0,010 mg I2/mg minyak, bilangan penyabunan 0,187 ± 0,016 mg KOH/mg minyak, dan zat tak tersabunkan 22,613 ± 15,024%. Rata-rata total senyawa fenolik yang diperoleh pada minyak biji markisa kuning sebesar 1,365 ± 0,136 g GAE/100 g.
Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dalam penelitian ini menunjukkan bahwa minyak biji markisa kuning memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sedang dengan nilai IC50 yang diperoleh antara 101-250 μg/mL (201,31 μg/mL). Hasil uji identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan bahwa minyak biji markisa kuning mengandung golongan senyawa glikosida, tanin, dan saponin.

Yellow passion fruit (Passiflora edulis f. flavicarpa) is one of plant which planted most in Indonesia but only some studies proved that yellow passion seed oil has antioxidant activity. This study aimed to determine the parameters of yellow passion seed oil, to determine total phenolic compounds, to prove antioxidant activity of the oil, and to identify the chemical compounds that contained in the oil. The examination of the oil included the physical parameters by determined density and measured refractive index, and the chemical parameters by determined acid value, hydroxyl value, iodine value, saponification value, and unsaponificated substance.
The average value of yellow passion seed oil density was 0,891 ± 1,432 x 10-5, the refractive index was 1,466, the acid value was 0,054 ± 0,02 mg NaOH/mg oil, the hydroxyl value was 635,629 ± 37,033 mg KOH/g oil, the iodine value was 0,043 ± 0,010 mg I2/mg oil, the saponification value was 0,187 ± 0,016 mg KOH/mg oil, and unsaponificated substance was 22,613 ± 15,024%. The average value of total phenolic compounds were obtained in yellow passion seed oil was 1,365 ± 0,136 g GAE/100 g.
The test result of antioxidant activity by using DPPH method showed that the oil has medium antioxidant activity since the IC50 values obtained from this study was between 101-250 μg/mL (201,31 μg/mL). The identification tests of the chemical compounds showed that the oil contained glycosides, tannins, and saponins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S53803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Dian Coryokto
"Tirosinase merupakan suatu enzim yang mengkatalisis proses melanogenesis dalam pembentukan pigmen melanin. Produksi melanin yang berlebihan (hiperpigmentasi) dapat menyebabkan terjadinya penggelapan warna kulit. Pengontrolan produksi melanin dapat dilakukan dengan cara menghambat aktivitas enzim tirosinase. Minyak biji markisa kuning diduga memiliki efek terhadap pencerahan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi penghambatan aktivitas tirosinase serta menentukan parameter kualitas minyak biji markisa kuning. Pengujian penghambatan tirosinase oleh minyak biji markisa kuning dilakukan dengan mengukur serapan L-dopakrom pada panjang gelombang 490 nm. Minyak biji markisa kuning memiliki nilai IC50 195,342 μg/mL.
Pengujian kinetika enzim melalui plot Lineweaver-Burk menunjukkan bahwa minyak biji markisa memiliki penghambatan kompetitif. Hasil penentuan parameter minyak biji markisa menunjukkan hasil bobot jenis 0,8912 g/cm3, indeks bias 1,472, bilangan asam 53,962 mgNaOH/g, bilangan penyabunan 186,64 mgKOH/g, bilangan iodium 375,5 g I2/ 100 g minyak, bilangan hidroksil 239,38 mg/g dan zat tidak tersabunkan 1,169, dan mengandung saponin, tanin, serta glikosida.

Tyrosinase is an enzyme that catalyzes the process of melanogenesis which in case of excessive melanin production (hyperpigmentation) may causes darkening of skin color. Melanin production can be controlled by the inhibition of tyrosinase enzyme. Yellow passion fruit seeds was investigated had an effect on the skin whitening. This research used to determined the potential inhibition of tyrosinase activity from yellow passion fruit seed oil and determined parameters of the yellow passion fruit seed oil. The inhibition of tyrosinase activity test from yellow passion fruit seed oil was done by measuring the wavelength of dopachrome at 490 nm.
The test showed that yellow passion fruit seed oil had IC50 values of 195.342 μg/mL. The inhibition kinetics analyzed by a Lineweaver-Burk plot indicated that yellow passion fruit seed oil was a noncompetitive inhibitor. Passion fruit seed oil had density of 0.8912 of g/cm3, refractive index of 1.472, acid value of 53.962 mgNaOH/g, saponification value 186.64 of mg/g, iodine value of 375.5 g I2/ 100 g oil, hydroxyl value of 239.38 mg/g, unsaponifiable matter of 1.169, and contained saponins, tannins, and glycosides.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S53796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Oemardy
"Tirosinase merupakan enzim monooksigenase yang berperan dalam katalisis dua reaksi tahap pertama pembentukan melanin. Pigmen melanin melindungi kulit dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, tetapi produksi melanin yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan kulit seperti melasma dan bintik-bintik hitam pada kulit. Oleh Karena itu, saat ini inhibitor tirosinase banyak digunakan dalam dunia kosmetik dan pengobatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya potensi penghambatan aktivitas tirosinase dan mengidentifikasi golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak dan fraksi teraktif kulit buah markisa. Ekstraksi dilakukan secara berturut-turut menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Setiap ekstrak diuji penghambatan aktivitas tirosinase menggunakan spektrofotometer yang dilengkapi dengan microplate reader melalui pengukuran serapan L-dopakrom yang terbentuk pada panjang gelombang 490 nm. Ekstrak teraktif yaitu ekstrak n-heksan dipisahkan menggunakan kromatografi kolom dan dilakukan uji penghambatan tirosinase terhadap fraksi gabungan. Golongan senyawa kemudian diidentifikasi pada ekstrak n-heksan dan fraksi dengan persen penghambatan tertinggi yaitu FG 5. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan memiliki potensi penghambatan tirosinase tertinggi dengan IC50 85,46 μg/mL dan mengandung senyawa steroid-terpen; FG 5 juga mengandung senyawa steroid-terpen, namun tidak memiliki potensi penghambatan tirosinase.

Tyrosinase is monooxygenase enzyme that plays an important role in two major reactions of melanin production. Melanin pigment protects skin from free radical that may lead skin damage, but an excessive production of melanin may cause skin disorder such as melasma and freckles. Therefore, nowadays many tyrosinase inhibitor are used in cosmetic and medical field. This study was conducted to find out potential inhibition of tyrosinase activity and to identify compound group in extract and the most active fraction of passion fruit rind. Extraction was carried out sequentially using three solvents with increasing polarity; n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Each extract was tested using microplate-reader spectrophotometer by measuring L-dopachrome absorbance at 490 nm. The most active extract, n-hexane extract was separated using column chromatography and tyrosinase inhibition assay was performed in the combined fractions. Compound group then was identified in n-hexane extract and fraction with the highest inhibition percentage, FG 5. The result showed that n-hexane extract had the highest inhibition potential with IC50 value of 85,46 μg/mL and contained steroid-terpene; FG 5 also contained steroid-terpene, but it did not have tyrosinase inhibition potential."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynardi Larope Sutanto
"Jumlah penduduk lanjut usia di dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini diikuti dengan semakin naiknya insidensi penyakit tidak menular yang kerap menyerang di usia tua. Penggunaan antioksidan dapat mencegah insidensi penyakit-penyakit tersebut melalui kapasitasnya menangkal peningkatan radikal bebas, inflammaging, dan markamarka inflamasi, seperti TNF-α. Salah satu sumber antioksidan yang paling baik dan banyak tersedia adalah dari tanaman-tanaman herbal, seperti Acalypha indica L. (AI). Tidak hanya banyak tersedia, tanaman ini juga telah dipakai secara empiris oleh berbagai peradaban dunia dan ditemukan memiliki sifat antioksidan. Metode: Penelitian dilaksanakan pada tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (plasebo), kontrol positif (6 IU vitamin E), perlakuan (250 mg/kg berat badan (mg/kgBB) ekstrak AI), dan kontrol pembanding (tikus muda). Setelah 28 hari, tikus diterminasi dan diambil organ ginjal dan jantungnya untuk dilakukan pengecekan kadar TNF-α menggunakan metode ELISA. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan tes Saphiro-Wilk dan one-way ANOVA. Hasil: Pemberian AI menghasilkan penurunan kadar TNF-α in pada ginjal (0,95 ± 0,76 pg/mg pada kelompok perlakuan vs 1,37 ± 0,41 pg/mg pada kelompok kontrol negatif) dan jantung (15,43 pg/mg ± 2,33 pada kelompok perlakuan vs 16,50 ± 1,33 pg/mg pada kelompok kontrol negatif) tikus tua meski tidak signifikan (p = 0,645 pada ginjal dan p = 0,973 pada jantung). Kesimpulan: Penemuan penurunan TNF-α dalam studi ini menunjukkan potensi penggunaan AI sebagai agen antiinflamasi dan anti penuaan. Penelitian dan investigasi lebih lanjut perlu dilakukan pada AI dengan menggunakan durasi perlakuan, dosis, dan parameter inflammaging yang berbeda.

The world’s elderly are currently rising in numbers every year. This is followed by an increase of noncommunicable diseases which are often found in the elderly. Antioxidants could prevent occurrences of such diseases because of their capacity to counter rising free radicals, inflammaging, and inflammatory markers, such as TNF-α. One of the main abundant sources of antioxidants are herbal plants, such as Acalypha indica L. (AI). AI has been used empirically by different cultures and is found to have antioxidant properties. Method: Research was conducted on Sprague-Dawley rats which were divided into four groups, the negative control (placebo), positive control (6 IU vitamin E), treatment group (250 mg/kg of body weight (mg/kgBW) AI extract), and comparison control (young rats). The rats were terminated after 28 days with their organs, kidneys and hearts examined using ELISA to look for TNF-α concentration. Data were analysed using the Saphiro-Wilk test and one-way ANOVA. Results: AI administration yielded decrease of TNF-α in both the kidneys (0.95 ± 0.76 pg/mg in treatment group vs 1.37 ± 0.41 pg/mg in negative control) and hearts (15.43 pg/mg ± 2.33 in treatment group vs 16.50 ± 1.33 pg/mg in negative control) of aged SD rats, albeit insignificantly (p value for the kidney = 0.645 and p value for the heart = 0.973). Conclusion: This finding of decreased TNF-α suggests a potential anti-inflammatory and anti-aging effect of AI. Further research and investigation need to be made on AI, such as by using different dosages, time, and inflammaging parameters."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Thermophiles are challenging to be studied for ethanol production using agricultural waste containing lignocellulosic materials rich in hexose and pentose. These bacteria have many advantages such as utilizing a wide range of substrates, including pentose (C5) and hexose (c6)...."
630 IJAS 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bheta Sari Dewi
"Centella asiatica L dan Aloe vera L mengandung berbagai jenis senyawa yang dapat memberikan efek anti aging yang dapat menghambat enzim kolagenase. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek anti kolagenase secara in vitro, keamanan dan anti penuaan masker mata hidrogel yang mengandung ekstrak C. asiatica dan ekstrak A. vera. Aktivitas anti kolagenase ditentukan berdasarkan Collagenase Activity Colorimetric Assay Kit. Masker mata hidrogel mengandung ekstrak C. asiatica 5% b/b dan ekstrak A. vera 3% b/b. Kemudian uji klinis buta ganda dilakukan untuk menyelidiki efek anti-penuaan berdasarkan serat kolagen, hidrasi dan elastisitas kulit pada 30 sukarelawan wanita sehat. Masker mata hidrogel secara bersamaan ditempelkan di bawah mata kanan dan plasebo ditempatkan di bawah mata kiri atau sebaliknya. Keamanan formulasi dievaluasi dengan Hen's Egg Test-Chorioallantoic Membrane (HET-CAM) dan uji tempel. Kemanjuran formulasi dievaluasi dengan Skin Analyzer EH-900U. Hasil: Kombinasi ekstrak C. asiatica dan ekstrak A. vera menunjukkan nilai lC50 lebih tinggi 21,912 µg/mL dibandingkan dengan ekstrak C. asiatica dan A. vera saja. Hasil uji HET-CAM pada masker mata hidrogel 300 mg tidak menunjukkan tanda perubahan pada CAM. Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa masker mata hidrogel tidak menyebabkan iritasi kulit dan meningkatkan serat kolagen, elastisitas dan kelembaban (p <0,05) setelah pemakaian selama 4 minggu. Kesimpulannya masker mata hidrogel memiliki karakteristik yang baik, aman dan efektif sebagai kosmetik penuaan kulit.

Centella asiatica L and Aloe vera L contain various types of compounds that can provide anti-aging effects which inhibit collagenase enzyme. The aim of this research is to evaluate the in vitro anti collagenase, safety and anti-aging effects of hydrogel eye mask containing C. asiatica extract and A. vera extract. The anti collagenase activity was determined based on Collagenase Activity Colorimetric Assay Kit. Hydrogel eye mask containing 5% w/w C. asiatica extract and 3% w/w A. vera extract. Then a double blind clinical trial was carried out to investigate its anti-aging effect based on collagen fiber, hydration and skin elasticity in 30 healthy women volunteers. The hydrogel eye mask simultaneously applied under the right eye and the placebo was placed under the left eye. The safety of the formulation was evaluated with Hen’s Egg Test-Chorioallantoic Membrane (HET-CAM) and patch test. The efficacy of the formulation was evaluated with a Skin Analyzer EH-900U. The combination of C. asiatica extract and A. vera extract showed an lC50 value was 21.912 µg/mL higher than C. asiatica and A. vera extract alone. The HET-CAM test results on 300 mg Hydrogel eye mask showed no sign of alteration on CAM. The irritation test results indicated that the hydrogel eye mask did not cause any skin irritation and increased collagen fiber, elasticity and moisture (p<0.05) after 4 weeks of use. Hydrogel eye mask had good characteristics, safe and effective as skin aging cosmetics."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>