Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrini Nurul Afifah
"Komputer belakangan ini menjadi kebutuhan utama bagi pekerja dalam menyelesaikan berbagai tugas. Semakin banyak pekerja mengalami keluhan okular maupun non okular terkait dengan penggunaan komputer yang dikenal sebagai gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko CVS dengan menggunakan desain studi cross sectional pada 67 responden. Pengambilan data pada penelitian menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan pengukuran langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% responden mengalami keluhan subjektif CVS dengan keluhan yang paling banyak dirasakan adalah nyeri pundak (61,2%), nyeri leher (59,7%), dan eyestrain (56,7%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan CVS adalah pola istirahat kerja, durasi penggunaan komputer, posisi layar komputer, dan kesalahan refraksi mata. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jarak antara mata dengan komputer dan keluhan subjektif CVS dan intensitas pencahayaan ruang ditemukan sebagai faktor konfonding.

As computers become part of work necessity, more workers experiencing a variety of ocular and non ocular symptoms related to computer use, known as Computer Vision Syndrome (CVS). This study?s aim is to analyze Computer Vision Syndrome risk factors. This is a cross-sectional study with 67 employees involved as respondent and the data were collected with questionnaire, interview, observation, and direct measurement.
The results shows that the prevalence of CVS subjective symptoms was found to be 56,7% with most complaints are shoulder pain (61,2%), neck pain (59,7%), dan eyestrain (56,7%). Rest break, duration of computer use, monitor position, and refractive error are significantly associated with Computer Vision Syndrome. There was no significantly association between eye and monitor distance and Computer Vision Syndrome and workplace lighting was found to be confounding factor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andraditta Safitri
"Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan sekumpulan gejala yang sering dialami oleh pengguna komputer dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor personal, komputer, durasi, lingkungan, dan kombinasi dari keempatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk melihat distribusi dan frekuensi dari faktor risiko CVS pada pegawai Pengembagan & Pelayanan Sistem Informasi (PPSI) di Gedung Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI).
Desain studi penelitian ini adalah cross sectional dan melibatkan 26 pegawai sebagai responden penelitian. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan pengukuran langsung.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 84,6% responden mengalami keluhan gejala CVS dengan keluhan yang paling banyak dirasakan adalah eyestrain (73,1%), fatigue (65,4%), nyeri pundak dan nyeri punggung (57,7%) pada responden yang memiliki area kerja dengan tingkat pencahayaan < 300 lux. Memperbaiki tingkat pencahayaan pada area kerja, melakukan koreksi yang tepat pada kelainan refraksi mata, dan memperbaiki postur duduk saat bekerja dengan menggunakan komputer dapat membantu mengurangi gejala CVS.

Computer Vision Syndrome (CVS) is a group of symptoms that are often experienced by computer users and it is influenced by various factors: personal, computer, duration, and environmental factors or combination of these factors.
This descriptive study aims to determine the distribution and frequency of CVS risk factors in PPSI employee at Faculty of Computer Science, University of Indonesia (UI).
The design of this study is cross-sectional and involved 26 employees as respondent. The data were collected by questionnaires, interviews, observation, and direct measurement.
The results showed that 84.6 % respondents get CVS complaint with the most complaints are eyestrain (73.1 %), fatigue (65.4 %), shoulder and back pain (57.7 %) in work area with light levels <300 lux. Improve the level of lighting in the work area, correct the vision error with a proper lens, and improve sitting posture while working with computer may help to reduce the CVS symptoms.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Fajri Maysuro
"Computer vision syndrome (CVS) adalah sindrom yang terjadi karena adanya interaksi mata yang berlebihan dengan komputer. Faktor risiko terkait individu, lingkungan, dan komputer dapat meningkatkan prevalensi CVS dan menyebabkan gejala visual dan ekstraokular pada mata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara faktor risiko individu, komputer, dan lingkungan dengan prevalensi CVS pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 109 mahasiswa reguler Fasilkom UI angkatan 2015-2018. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner online. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Prevalensi CVS diperoleh dari sampel sebanyak 36 mahasiswa (33%). Hasil uji bivariat antara faktor risiko dan CVS diperoleh sebagai berikut, riwayat penyakit mata (p= 0.25 OR= 1.76 CI 95%= 0.76-4.07), penggunaan kacamata (p=0.32 OR= 2.02 CI 95%= 0.71-3.91), jenis kelamin (p= 1.00 OR= 1.67 CI 95%= 0.45-2.29), postur duduk (p=0.27 OR 0.49 CI 95%= 0.76-3.82), usia (p=0.04 OR= 3.19), lama waktu per penggunaan komputer (p= 0.01 OR=1.76 CI 95%= 0.67-3.39), dan durasi penggunaan komputer per hari (p= 0.41 OR= 4.08 CI 95%= 1.42-11.7). Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko yang behubungan secara signifikan terhadap kejadian CVS adalah usia dan lama waktu per penggunaan komputer.

Background: Computer vision syndrome (CVS) is a syndrome that occur due to excessive interaction with computers. Individual, environmental, and computer related risk factors increase CVS prevalence and cause eyes, visual, and extraocular related symptoms. This research aims to observe the relation between risk factors and CVS prevalence in students of Computer Science Major in University of Indonesia. Methods: This research is a quantitative study with a cross sectional study design. The study sample consisted of 109 regular 2015-2018 Fasilkom UI students. The sampling technique used is stratified random sampling. This study uses a research instrument in the form of an online questionnaire. The collected data was then analyzed using univariate and bivariate analysis. Results: CVS prevalence was obtained from a sample of 36 students (33%). The bivariate test results between risk factors and CVS were obtained as follows, history of eye disease (p = 0.25 OR = 1.76 CI 95% = 0.76 to 4.07), use of glasses (p = 0.32 OR = 2.02 CI 95% = 0.71 to 3.91), gender (p = 1.00 OR = 1.67 CI 95% = 0.45 to 2.29), sitting posture (p = 0.27 OR 0.49 CI 95% = 0.76 to 3.82), age (p = 0.04 OR = 3.19), length of time per computer use (p = 0.01 OR = 1.76 CI 95% = 0.67 to 3.39), and the duration of computer use per day (p = 0.41 OR = 4.08 CI 95% = 1.42 to 11.7). Conclusion: Risk factors that significantly related to the CVS were age and the lenght of time per computer use."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Budiarto
"Otonomi kampus menuntut kemandirian dan profesionalitas universitas dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Di sisi lain universitas juga harus mampu menjawab tantangan globalisasi di era pasar bebas. Kualitas yang baik dalam penyelenggaraan administrasi pendidikan/akademik menjadi tulang punggung kesuksesan universitas tersebut dalam kancah persaingan. Tuntutan kebutuhan informasi menjadi sangat penting dalam upaya pengambilan keputusan khususnya dalam dunia pendidikan. Setiap pimpinan universitas dan fakultas hingga jurusan membutuhkan informasi yang akuran, cepat, dan tepat dalam proses pengambilan keputusan mereka. Oleh karenanya diperlukan sistem informasi yang dapat merekam semua informasi yang berkaitan dengan aktivitas pendidikan/akademik guna mendukung kualitas keputusan dan pembuatan strategi di masa mendatang. Kebutuhan informasi yang cepat juga mulai tumbuh di kalangan mahasiswa sebagai entitas yang signifikan dalam sistem pendidikan di universitas. Mereka membutuhkan informasi yang cepat, akurat dan dapat diakses dimanapun mereka berada. Skripsi ini melakukan upaya pencermatan pada pengembangan sistem informasi manajemen di Universitas Indonesia.
Dalam skripsi ini lebih difokuskan pada upaya pencermatan pada strategi pengembangan sistem informasi akademik dan kemahasiswaan. Upaya pencermatan ini dilakukan dengan mengelaborasi masalah dan tuntukan kebutuhan informasi dari setiap pengguna sistem informasi akademik dan kemahasiswaan di Universitas Indonesia. Selain itu juga dilakukan upaya membandingkan kondisi sistem informasi manajemen di bidang akademik pada 14 universitas di dalam dan luar negeri. Data-data ini kemudian diolah dan dikembangkan sehingga dapat didefinisikan permasalahan utama dalam penggunaan sistem informasi akademik dan kemahasiswaan. Selain itu juga didefinisikan jenis informasi yang dibutuhkan dalam upaya pengembangan.
Hasil akhir dari skripsi ini adalah berupa upaya penyelesaian masalah yang terjadi yang kemudian ditindaklanjuti dengan rekomendasi strategi pengembangan sistem tersebut menjadi online. Selain itu hasil akhir dari skripsi ini adalah pengembangan diagram alur data dari sistem informasi akademik dan kemahasiswaan di UI berdasarkan kebutuhan informasi yang telah didefinisikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rikayani
"Perkembangan teknologi dan informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di suatu universitas, diperlukan perluasan dan peningkatan sistem informasi dan komunikasi yang terencana secara matang. Sesuai dengan visi dan misi Universitas Indonesia menjadi salah satu world class university berarti juga standarisasi layanan berkelas dunia. Pelayanan sistem informasi sangat penting untuk menunjang proses akademik dan adminstrasi. Perbedaan antara harapan dan persepsi pelayanan yang diberikan mengakibatkan adanya ketidakpuasan yang terjadi pada pengguna layanan.
Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah SERVQUAL. Suatu metode untuk dapat mengetahui kesenjangan antara harapan dan persepsi pelanggan. Responden yang dituju adalah pengguna layanan PPSI (mahasiswa, dosen, karyawan). Setiap kelompok memiliki nilai gap antara harapan dan persepsi yang berbeda untuk setiap dimensi kualitas pelayanan. Untuk kelompok mahasiswa nilai gap yang besar terjadi pada dimensi Responsiveness, untuk kelompok dosen gap yang besar terjadi pada dimensi Reliability, untuk kelompok karyawan akademik gap yang besar terjadi pada dimensi Reliability, dan untuk kelompok karyawan nonakademik gap yang besar terjadi pada dimensi Responsiveness dan Reliability.
Hasil penelitian selisih antara harapan dan persepsi seluruh atribut pelayanan bernilai negative artinya seluruh atribut perlu dilakukan peningkatan kualitas layanan.

The development and information technology in improving the quality of education at a university, needed expansion and improvement of information and communication systems that are well planned. Service information system is essential to support the academic and administrative processes. The difference between expectation dan perceptions of service provided resulted in the dissatisfaction that occurs in the service user. Method used in data processing is SERVQUAL.
A method to be able to find the gap between customer expectations and perceptions. Responden are intending PPSI service users (student, faculty, staff). Each group has a value gap between expectations and perceptions are different for each dimension of service quality. For the group of students who score big gaps occur in Responsiveness dimension, for the large gap lecturers going on Reliability dimension, for groups of academic employees of large gaps occur in the Reliability dimension, and for groups of employees nonacademic large gaps occur in the dimensions of Responsiveness and Reliability.
The results of the difference between expectations and perceptions of all service attributes are a negative value, it means that all the attributes necessary to improve the quality of service.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51695
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Muhammad Shadik
"Computer Vision Syndrome (CVS) menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh pengguna komputer, termasuk mahasiswa. Akibat adanya pandemi Covid-19, banyak kegiatan yang tadi nya dilakukan secara offline/luring, berubah menjadi daring, termasuk dalam sektor pendidikan. Hal ini mengakibatkan durasi penggunaan alat elektronik dengan layar digital/VDT meningkat, khususnya di kalangan mahasiswa. Durasi penggunaan layar digital/VDT ini merupakan salah satu faktor risiko dari Computer Vision Syndrome. Selain dari durasi, diduga ada beberapa faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan Computer Vision Syndrome. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya, serta menganalisis hubungan antara kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya pada mahasiswa (S1 Reguler dan pascasarjana S2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di masa pandemi Covid-19 tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 dengan menggunakan kuesioner CVS-Q dan beberapa pertanyaan singkat terkait faktor risiko yang disebar secara online. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dan melibatkan 250 responden yang berasal dari mahasiswa S1 reguler dan pascasarjana S2 FKM UI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 6 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan, yaitu usia (P value = 0,000), durasi penggunaan layar digital/VDT(P value = 0,006), pola istirahat (P value = 0,007), kelainan refraksi mata(P value = 0,014), penggunaan antiglare (P value = 0,011), dan screen brightness (P value = 0,030 ). Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian dan intervensi lebih lanjut agar masalah tersebut dapat diatasi.

Computer Vision Syndrome (CVS) is one of the most common health problems experienced by computer users, including students. Due to the Covid-19 pandemic, many activities that were previously carried out offline have turned into online, including the education sector. This condition increased the use duration of electronic devices with digital screens/VDT, especially among students, it is one of the risk factors for Computer Vision Syndrome. Apart from duration, several risk factors are also associated with Computer Vision Syndrome. The aims of this study are to see an overview of Computer Vision Syndrome incidence and analyze the relationship between Computer Vision Syndrome incidence and its risk factors in regular (S1) and postgraduate (S2) students, Faculty of Public Health, University of Indonesia (FKM UI) during the Covid-19 pandemic. This research was conducted in March-June 2022 using the CVS-Q questionnaire and several short questions related to risk factors distributed online. The study design used in this study was cross-sectional and involved 250 respondents from regular undergraduate and postgraduate students of FKM UI. The results of this study indicate that there are 6 variables that have a significant relationship, namely age (P value = 0.000), duration of use of digital screens/VDT (P value = 0.006), rest pattern (P value = 0.007), eye refraction abnormalities (P value = 0.014), use of antiglare (P value = 0.011), and Screen brightness (P value = 0.030 ). Therefore, further controls and interventions are needed so that these problems can be overcome."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Novianus Palit
"Saat ini, dunia telah memasuki era lnformasi menjadi aset yang berharga bagi suatu institusi bisnis dalam memenangkan persaingan bisnis. Dunia pendidikan tinggi juga teiah memanfaatkan infonnasi untuk mengefisienkan proses-proses akademik yang ada di dalamnya. Universitas Indonesia, sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, te!ah memanfaatkan Sistem Informasi yang disebut Sistem Informasi Akademik & Kemahasiswaan Universitas lndonesia (SlAK-UI) dalam proses­ proses akademik dan kemahasiswaan.
SIAK-UI belum sepenuhnya digunakan oleh seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi SIAK-Ul tersebut ke Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia.
Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah model wale/fall. Laporan tesis ini akan menguraikan aktifitas-aktititas dan produk-produk yang dihasilkan pada masing-masing tahap pengembangan.
Desain dan implementasi untuk SIAK FK pada salah satu modul proses, yaitu proses penjadwalan kuliah. Pada tahap akhir pengembangan perangkat lunak. dilakukan evaluasi terhadap proses dan produk pengembangan perangkat lunak. Hal-hal apa yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan pada pengembangan perangkat lunak ini akan diulas pada bagian akhir tesis ini.

Now we are in the era of information-based compettion. Information becomes a valuable asset for a business inslitution ix.t order to win the business competition. Higher education also has used information to run efficiently their academic processes. University of lndonesia, as one of the best universities in Indonesia, has used Information System, called University oflndonesia Academic and Student Affairs Information System (SIAK-Ul), to run its academic and student affairs processes.
Not all faculties in University of Indonesia have used SIAK-UL The goal of this study is to extend the SIAK-UI application to Faculty of Medicine (FK) and Faculty of Dentistry (fKG). To achieve it, software development process is done based on discipline software engineering.
Software development model used in this study is waterfall model. This thesis will explain the activities and results produced in each development phases.
Scope of design and implementation of SIAK-FK and SIAK-FKG are limited to one process, that is lecture-scheduling process. At the last phase, software development process and results are evaluated. What has been done and what has not been done through this software development will be discussed in the last part of this thesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T32458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Novianus Palit
"Saat ini, dunia telah memasuki era persaingan berbasiskan informasi. Informasi menjadi aset yang berharga bagi suatu institusi bisnis dalam memenangkan persaingan bisnis. Dunia pendidikan tinggi juga telah memanfaatkan informasi untuk mengefisienkan proses-proses akademik yang ada di dalamnya. Universitas Indonesia, sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, telah memanfaatkan Sistem Informasi yang disebut Sistem Informasi Akademik & Kemahasiswaan Universitas Indonesia (SIAK-UI) dalam proses-proses akademik dan kemahasiswaan. SIAK-UI belum sepenuhnya digunakan oleh seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi SIAK-UI tersebut ke Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia. Untuk itu, dilakukan proses pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada rekayasa perangkat lunak yang benar. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah model waterfall. Laporan tesis ini akan menguraikan aktifitas-aktifitas dan produk-produk yang dihasilkan pada masing-masing tahap pengembangan. Desain dan implementasi untuk SIAK-FK dan SIAK-FKG ini dibatasi pada salah satu modul proses, yaitu proses penjadwalan kuliah. Pada tahap akhir pengembangan perangkat lunak, dilakukan evaluasi terhadap proses dan produk pengembangan perangkat lunak. Hal-ha! apa yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan pada pengembangan perangkat lunak ini akan diulas pada bagian akhir tesis ini.

Now, we are in the era of information-based competition. Information becomes a valuable asset for a business institution in order to win the business competition. Higher education also has used information to run efficiently their academic processes. University of Indonesia, as one of the best universities in Indonesia, has used Information System, called University of Indonesia Academic and Student Affairs Information System (SIAK-UI), to run its academic and student affairs processes. Not all faculties in University of Indonesia have used SIAK-UI. The goal of this study is to extend the SIAK-UI application to Faculty of Medicine (FK) and Faculty of Dentistry (FKG). To achieve it, software development process is done based on discipline software engineering. Software development model used in this study is waterfall model. This thesis will explain the activities and results produced in each development phases. Scope of design and implementation of SIAK-FK and SIAK-FKG are limited to one process, that is lecture-scheduling process. At the last phase, software development process and results are evaluated. What has been done and what has not been done through this software development will be discussed in the last part of this thesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apandaoswalen, autho
"Terdapat kebijakan baru untuk program studi sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, yaitu pelaksanaan tugas akhir menjadi wajib dilakukan untuk angkatan 2018 ke atas dan dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok dengan jumlah anggota maksimum 3 orang. Kebijakan tersebut menjadi alasan utama dibutuhkannya proses pengembangan lebih lanjut Sistem Informasi Sidang Tugas Akhir Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (SI Sidang) agar dapat menangani tugas akhir kelompok. Requirements gathering dilakukan dengan melakukan Joint Application Development (JAD) meetings dengan pengguna dan product owner. Metode agile software development dan JAD digunakan untuk mengembangkan aplikasi SI Sidang. Setelah aplikasi dikembangkan, evaluasi dilakukan untuk menilai kualitas aplikasi yang dikembangkan. Proses evaluasi dilakukan dengan metode User Acceptance Test (UAT).  Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, sistem berhasil memberikan hasil yang sesuai dengan ekspektasi yang telah ditentukan.

There is a new policy for undergraduate programs at the Faculty of Computer Science, University of Indonesia. Thesis is mandatory for class of 2018 and above. It can be done individually or in groups with a maximum number of 3 members. This change of policy is the main reason for further development of Information System for Final Project of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia (SI Sidang) in order to be able to handle group theses. Joint Application Development (JAD) meetings were conducted in order to gather requirements from users. JAD and Agile Software Development were used to develop SI Sidang. After the development of SI Sidang, an evaluation is carried out to assess the quality of the developed application. The evaluation process was carried out by using the User Acceptance Test (UAT) method. Based on the evaluation, the system has succeeded in providing results in accordance with predetermined expectations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Kusnawan
"Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1990 mengisyaratkan setiap perguruan tinggi untuk mereorganisasi sistem perguruan tinggi sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang ada. Laminae yuridis formal tersebut memperlihatkan adanya pengakuan bahwa perguruan tinggi cukup penting dan strategis sebagai salah satu upaya mencerdaskan bangsa, lebih khusus lagi perguruan tinggi sangat penting dalam menampung tuntutan dan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh kesempatan mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi.
Peraturan Pemerintah nomor 152, tahun 2000, mengisaratkan Universitas Indonesia menjadi Badan Hukum Milik Negara, untuk diwujudkan menjadi universitas riset sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan seni. Hal ini akan mendapat saingan baik dari sesama universitas negeri, maupun dari perguruan tinggi swasta. Fakultas Sastra Universitas Indonesia masih harus meningkatkan pelayanan kemahasiswaannya, berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional, baru Jurusan Sastra Prancis yang mendapafkan kategori A, dari empat belas jurusan/program studi yang ada.
Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1990:21), mengatakan bahwa pelayanan dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang diterima relatif lebih memuaskan dari pada apa yang diharapkan oleh pelanggan. Ada lima dimensi yang digunakan oleh pelanggan dalam menilai suatu kualitas pelayanan, yaitu: tangibles (berwujud/kemampuan sarana dan prasarana fisik); reability (kehandalan/tingkat kepercayaan yang diberikan); responsiveness (sikap tanggap); assurance (jaminanl kepastian layanan); empathy (kesungguhan/perhatian).
Perbaikan terhadap pelayanan kemahasiswaan dilakukan berdasarkan analisis data, antara persepsi dan harapan terhadap pelayanan kemahasiswaan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, ternyata masih jauh dari yang diharapkan. Studi lebih lanjut penting guna menilai kinerja pegawai dan fasilitas yang disediakan secara berkesinambungan, untuk menghasilkan pelayanan kemahasiswaan berkualitas, guna memenangkan persaingan di era-globalisasi. Berkaitan dengan itu disarankan agar Fakultas Sastra UI melakukan perbaikan dalam penggunaan teknologi informasi, baik untuk melaksanakan pengajaran, maupun untuk pelayanan kemahasiswaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>