Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158834 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hegar Mada Bhaswara
"Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik dengan tenaga mikrohidro, salah satu caranya yaitu memparalelkan generator induksi dengan generator sinkron. Dalam beroperasi sendiri, generator induksi tidak mampu mempertahankan frekuensi dan tegangannya, sehingga belum dapat dilakukan operasi paralel. Dengan menggunakan kompensator statis, tegangan terminal generator induksi lebih cepat stabil pada nilai 1 pu selama 0,3 detik dan frekuensi kerja dijaga stabil dalam rentang 49,6 ? 50,6 Hz. Selain itu, nilai eror tegangan dan frekuensi generator induksi berkurang dari 10,63% menjadi 3,48% dan 13,9% menjadi 0,01%. Kondisi saat operasi paralel yaitu, perbedaan sudut fasa tegangan dari generator sinkron dan generator induksi sebesar 0,71°, tegangan antar fasa dan frekuensi kerja masing-masing generator berada dalam range 0,9 ? 1,1 pu dan 49 ? 51 Hz, serta urutan fasa yang sama. Dari kondisi tersebut, operasi paralel generator sinkron dan generator induksi dengan menggunakan kompensator statis dapat dicapai dan masih dalam standar yang ditetapkan.

To improve the reliability of micro hydro power systems, one way is to parallel induction generator and synchronous generator. When induction generator stands alone, it can?t maintain the frequency and terminal voltage, so that parallel operation can?t be performed. By using static compensator, terminal voltage of induction generator is stable at value of 1 pu after 0.3 seconds and operating frequency is maintained in the range 49.6 to 50.6 Hz. In addition, error value of voltage and frequency of the induction generator is reduced from 10.63% to 3.48% and 13.9% to 0.01%. The terms of parallel operation are, voltage phase angle difference of synchronous generators and induction generators is 0.71 °, voltage magnitude and operating frequency of each generator is in the range of 0,9 ? 1,1 pu and 49 - 51 Hz, and the same phase sequence. From these conditions, parallel operation of synchronous generators and induction generators using a static compensator can be achieved and still within the set standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winna Evelina
"Generator induksi adalah mesin induksi dimana rotornya berputar lebih cepat dari medan magnet putar. Generator induksi mampu menghasilkan tegangan. Besar tegangan yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan putar dari generator. Generator induksi tetap dapat beroperasi meskipun kecepatannya berubah. Hal ini menyebabkan tegangan yang dihasilkan tidak konstan sehingga pengaturan tegangannya tidak bagus. Salah satu jenis generator induksi adalah generator induksi berpenguat sendiri (SEIG) yang menggunakan kapasitor untuk eksitasi. Untuk menstabilkan tegangan, dibutuhkan metode atau peralatan pengatur tegangan. Salah satunya adalah kondensor sinkron. Kondensor sinkron mampu mengatur daya reaktif dalam sistem dengan dihubungkan pada terminal generator.
Skripsi ini menjelaskan tentang simulasi pengaturan tegangan pada SEIG dengan menggunakan kondensor sinkron. Simulasi ini dikerjakan pada perangkat lunak MATLAB. Parameter yang digunakan pada simulasi diambil dari mesin induksi di laboratorium. Sistem SEIG disimulasikan menggunakan kondensor sinkron untuk menambah daya reaktif pada sistem. Analisis dari seluruh simulasi dipaparkan pada bagian akhir skripsi untuk mengetahui karakteristik hasil pengaturan tegangan dengan kondensor sinkron.
Berdasarkan hasil simulasi, kondensor sinkron mampu mengatur tegangan pada sistem. Hasil yang diperoleh, tegangan pada ketiga fasa seimbang dan tegangan yang dihasilkan oleh generator induksi stabil. Simulasi ini menunjukkan perbedaan tegangan yang dihasilkan antara menggunakan dengan tanpa menggunakan pengatur tegangan. Untuk memaksimalkan pengaturan tegangan dengan menggunakan kondensor sinkron, sangat penting mengetahui besar daya reaktif yang dibutuhkan dalam sistem. Hal ini diperlukan untuk menyeimbangkan daya reaktif yang dibutuhkan dalam sistem dengan daya reaktif yang dihasilkan oleh kondensor sinkron. Untuk mengatur daya reaktif yang dihasilkan oleh kondensor sinkron, besar eksitasi yang diberikan pada kondensor sinkron perlu diatur. Semakin besar jatuh tegangan dalam sistem berarti semakin besar daya reaktif yang dibutuhkan.

An induction generator is an induction machine whose rotor rotates faster than its rotating magnetic field. An induction generator is capable of producing voltage which value is influenced by the rotating speed of the generator. An induction generator can still operate although its speed changes. This causes a non constant voltage regulation is not good. One types of an induction generator is a Self Excited Induction Generator (SEIG) which uses capacitors for excitation. To stabilize its voltage, methods or equipments of voltage regulation is needed, such as synchronous condenser. A synchronous condenser is able to control reactive power on the system by connecting it to generators terminal.
This paper describes about voltage regulator simulation on SEIG by using synchronous condenser. The simulation is conducted using MATLAB software. Parameters for the simulation are taken from an induction machine in the energy conversion laboratory. The SEIG system is simulated using synchronous condenser to add reactive power to system. The analysis of simulation is explained on the last section of the paper. It is used to know the characteristic of voltage regulator with synchronous condenser.
Based on simulation, the synchronous condenser is able to control the voltage on system. The result is the voltage on three-phase system is balance and voltage produced by the induction generator is stable. The simulation shows voltage difference produced with and without voltage regulation. To maximize voltage regulation with synchronous condenser, it is important to know the value of reactive power needed on system, balance the reactive power needed on the system and the reactive power produced by the synchronous condenser. To control reactive power produced by the synchronous condenser, excitation to the synchronous condenser need to be managed. The bigger the voltage drop on the system, the bigger reactive power needed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Rafio
"Suatu generator serempak dirancang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pengguna, sehingga dapat bekerja pada performa yang optimal. Penentuan parameter generator serempak ditentukan dengan uji rangkaian hubung singkat dan uji tanggapan langkah rangkaian terbuka. Namun, kedua pengujian ini tidak dapat memberikan hasil yang akurat pada model dengan orde tinggi. Pada decade terakhir, analisis terhadap data uji tanggapan frekuensi telah terbukti menjadi alternatif bagi penentuan parameter generator serempak, terutama untuk menggantikan uji rangkaian hubung singkat dan uji tanggapan langkah rangkaian terbuka.
Skripsi ini menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk menjalankan metode analisis ekstraksi konstanta waktu suatu generator serempak dari data uji tanggapan frekuensi. Skripsi ini berdasarkan pada nilai besaran dari uji tanggapan frekuensi untuk mengekstraksi konstanta waktu. Metode analisis memiliki tiga tahapan langkah, yang pertama adalah mengubah data impedansi menjadi data operasional, yang kedua adalah ekstraksi konstanta waktu, dan yang ketiga adalah menentukan parameter. Dengan menggunakan metode analisis pada data uji tanggapan frekuensi untuk mengekstraksi konstanta waktu dapat memberikan hasil yang akurat dari orde satu hingga orde yang tinggi.

A synchronous generator is constructed in accordance with specifications required by the user, as to perform optimal. Synchronous generator’s parameters determination is done using sudden short circuit test and open circuit step response test. But these two tests could not give accurate results on a higher order model. Over the past decade, the analysis of frequency response test data has proven to be an alternative to determine synchronous generator’s parameters, especially for the traditional methods of sudden short circuit test and open circuit step response test.
This bachelor thesis shows the steps done on a proposed analytical method of extracting the time constants of a synchronous generator from frequency response test data. This thesis is based on the magnitude information of the frequency response test to extract the time constants. The analytical method has three steps, first is converting impedance data to operational data, second is time constant extraction, and third is determining parameters. Using the analytical method of frequency response test data to extract the time constants could give accurate results of first order up to higher order models."
2008
S40464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priambudi Pujihatma
"Generator merupakan komponen yang sangat vital dalam sistem tenaga listrik. Sistem yang terinterkoneksi terdiri dari beberapa generator yang bekerja secara bersama untuk mencatu daya. Hal ini merupakan hal yang positif, mengingat semakin bertambahnya keperluan beban serta efisiensi yang dihasilkan dari operasi interkoneksi. Di sisi lain. terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sebuah generator kehiiangan kestabilannya. Generator yang tidak stabil akan dilepas dari sistem dan pelepasan ini dapat berpengaruh terhadap kestabilan sistem secara keseluruhan. Lepasnya generator yang mencatu sebagian besar daya sistem dapat mengakibatkan pemadaman total / blackout. Kondisi yang membahayakan kestabilan generator adalah terjadinya pemutusan beban secara mendadak atau terjadinya gangguan sepanjang saluran transmisi. Agar generator tetap stabil. perlu dilakukan perhitungan terhadap waktu pemutusan kritis. Alat-alat proteksi harus dapat memutus gangguan sebelum waktu tersebut tercapai. Dengan demikian kestabilan generator tetap terjaga dan pasokan daya generator ke sistem tetap terjamin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhidin
"Generator induksi sudah mulai banyak dikembangkan, dikarenakan generator induksi memiliki banyak kelebihan. Generator induksi dapat diperoleh dari motor induksi dengan cara memberikan suplai daya reaktif kedalam motor induksi. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan mesin induksi dengan kapasitas 100kW. Simulasi dilakukan tiga tahap, yaitu: pada tahap pertama melakukan perancangan motor induksi. Pada tahap ini melakuan desain dengan menentukan hubungan antara jumlah slot stator dan rotor untuk mendapatkan desain yang optimal, dengan membandingkan masing-masing desain, apakah hasil simulasi dari masing-masing desain sudah mendekati dengan daya 100 KW, efisiensi dan faktor daya yang baik. Tahap kedua adalah melakuan optimasi disain yang dipilih dari tahap pertama yaitu dengan memvariasikan jumlah lilitan, lebar celah gigi, dan kedalaman slot rotor, dan tahap ketiga melakuan simulasi uji mesin induksi sebagai generator.
Dari hasil penelitin bahwa variasi jumlah lilitan stator dan rotor, lebar celah gigi dan kedalaman slot rotor dapat mempengaruhi daya keluaran, efisiensi dan paktor daya. Pada penelitan ini berhasil mendapatkan desain yang diinginkan yaitu sebesar 102 KW dengan efisiensi 94.39 dan faktor daya 0.896. sedangkan pada pengujian mesin induksi beroperasi sebagai generator, berhasil dilakukan dengan exitasi 150 A dengan putaran 825 rpm, daya yang dibangkitkan sebesar 114 KW pada tegangan output 234 Vrms.

Induction generator has started to be developed because induction generator has many advantages. The induction generator can be obtained from the induction motor by providing a reactive power supply into the induction motor. In this research, the design of induction machine with 100kW capacity. Simulation performed three stages, namely in the first stage of designing an induction motor. At this stage do the design by determining the relationship between the number of stator and rotor slots to obtain the optimal design, by comparing each design, whether the simulation results of each design is close to 100 KW power, efficiency and good power factor. The second stage is to design the optimization of the design selected for the first stage by varying the number of loops, the width of the tooth gap, and the depth of the rotor slot, and the third stage performing the simulation of the induction machine test as a generator.
From the results of the research that the variation in the number of stator and rotor windings, the width of the tooth gap and the depth of the rotor slot can affect the output power, efficiency, and power factor. In this research managed to get the desired design that is equal to 102 KW with efficiency 94.39 and power factor 0.896. Whereas in the induction machine testing operates as a generator, successfully done with excitation 150 A with the spin of 825 rpm, power raised equal to 114 KW at output voltage 234 Vrms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwohadi Handoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhakti Yudho Suprapto
"Pada tesis ini dilakukan pemodelan generator dengan menggunakan pendekatan matematis akan mengacu pada referensi yang ada untuk mewakili sistem yang rumit. Dengan pemodelan ini, dapat dilakukan simulasi sistem lingkar terbuka untuk mengetahui tanggapan sistem terhadap perubahan tegangan dengan memberikan fungsi step pada sistem masukan lingkar terbuka.
Untuk memperbaiki unjuk kerja generator tersebut digunakan pengendali PI atau pengendali PID. Penalaan parameter kendali dilakukan berdasarkan metode Ziegler Nichols dan metode Heuristik. Pengendalian dengan parameter-parameter kendali tersebut dapat dilakukan dengan simulasi lingkar tertutup. Dan hasil simulasi yang dilakukan ternyata pengendali PID melakukan pengendalian lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.

This thesis discusses the modeling of generator based on mathematic approximation to represent the existing generator systems. Using the model, the open loop generator system can be simulated and the response to a step function can be recorded.
To get a better performance of the generator, it will be put under closed loop control using a PI controller or PID controller. The controller parameters can be found using Ziegler Nichols method and the Heuristic method. Simulation of the closed loop system using these parameters shows that the PID controller gives better performance than the PI controller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Handoko Primicanta
"Static Frequency Converter (SFC), peralatan start yang digunakan untuk starting generator kerap kali bermasalah saat akan dijalankan. Permasalahan yang menimpa empat SFC dari 6 unit GT yang ada bermacam-macam. Mulai dari card yang rusak, putaran yang terbalik, hingga gangguan ke peralatan yang berada di dekat situ seperti kasus di UBP Priok beberapa waktu lalu dimana detektor kebakaran yang berada di sekitar unit rusak saat start salah satu unit dengan konverter ini. Saat card controller dari SFC rusak maka SFC tidak dapat digunakan, atau start menggunakan SFC unit lain. Jika GT tidak start maka generator GT di UBP Priok yang berkapasitas 130 MW tidak dapat bekerja dan dengan asumsi harga listrik Rp. 550,- / kWh perusahaan akan kehilangan potensi pendapatan sekitar 130 x 1000 x 550 = Rp. 71.500.000,- per jam.
Penyebab seringnya gangguan di SFC ini bisa bermacam-macam. Salah satunya karena kurang halusnya proses pembentukan gelombang. Arus yang akan disuplai ke generator/motor diolah terlebih dahulu. Proses ini terkadang menghasilkan bentuk gelombang yang terdistorsi, atau bentuk gelombang tidak sesuai yang diinginkan seperti DC yang tidak sempurna dan lain sebagainya. Bentuk gelombang ini lalu ditangkap dan digunakan oleh beberapa peralatan sensor untuk digunakan sebagai input ke beberapa relay atau controller SFC yang umumnya terdiri dari card-card yang amat sensitif sekali. Oleh karena itu distorsi yang parah di gelombang bisa jadi dapat mengakibatkan card dan peralatan sensor bekerja tidak semestinya, bahkan mungkin saja distorsi ini dianggap sinyal gangguan oleh suatu relay (fake signal). Oleh karena itu perlu dilihat dan dievaluasi apakah fungsi choke (filter) gelombang yang selama ini digunakan di DC link sudah cukup aman atau perlu dirubah.
Untuk tujuan evaluasi filter ini dilakukan uji komparasi terhadap empat desain filter yang berbeda. Untuk mengujinya digunakan suatu perangkat lunak SIMCAD ver. 4.1. Pada perangkat lunak ini lalu dilihat bagaimana bentuk gelombang keluaran di beberapa tempat (MP, Monitoring Point). Dan dibandingkan satu sama lain mana yang lebih baik. Namun pada simulasi ini karena keterbatasan perangkat lunak maka keluaran dari SFC hanya akan dimasukkan ke beban R dan alat ukur saja, tidak ke motor sinkron seperti aslinya.
Simulasi dilakukan dengan cara melihat hasil keluaran dari rectifier dan dibandingkan dengan beberapa performance parameter yang ada seperti Faktor Riak (Ripple Factor, RF), komponen AC (arus dan tegangan). Komponen DC (arus dan tegangan), danjuga Rasio Peny ear ahem (Rectification Ratio, RR). Dari hasil simulasi yang dilakukan terhadap beberapa desain filter yang ada, dapat disimpulkan bahwa filter yang digunakan di UBP Priok untuk saat ini masih cukup baik. Dari hasil perbandingan antara keempat desain yang ada juga didapatkan suatu kesimpulan bahwa berdasarkan nilai faktor riak (RF) dan rasio penyearahan (RR) filter yang cukup bagus digunakan ialah jenis gabungan induktor dan kapasitor (L+C)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>