Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Senna Abdul Rachman
"Seiring meningkatnya penggunaan CAD/CAM dan kemajuan pesat Virtual Reality dalam sistem manufaktur maka proses perencanaan assembly (perakitan) bisa dilakukan dalam Dunia Virtual tanpa memerlukan bentuk fisik dari material maupun proses. Karya tulis ini membahas perancangan dan pengembangan sebuah sistem Data Glove yang membaca perpindahan tangan dan lentingan jari menggunakan sensor Inertial Measurement Unit (IMU) dan sensor flex. Microcontroller dan program komputer antarmuka Application Programming Interface (API) kemudian mentranslasikan bacaan sensor menjadi kontrol rotasi, translasi dan zoom di dalam program CAD 3D (Autodesk Inventor). Pengujian kinerja mendemonstrasikan Motion Glove memungkinkan penggunanya untuk melakukan manipulasi objek dalam proses Virtual Assembly secara optimal dan intuitif.

With the increasing use of CAD/CAM and virtual reality in manufacturing system, the assembling process planning can now be done virtually. This paper discusses the design and development of a data glove system, which capture the hand motion and finger flex (respectively using Inertial Measurement Unit (IMU) and flex sensors) connected to microcontroller (a “Motion Glove”). API program then interprets the sensors readings into object rotation, translation and zoom control in a 3D CAD program (Autodesk Inventor). Performance test demonstrates motion glove allows more immersion into virtual reality and consequently more intuitive experience of manipulating objects in virtual assembling process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Chandra Wijayanto
"Kemajuan teknologi juga berkembang pada dunia perakitan. Sekarang analisa proses perakitan ini sudah bisa dilakukan pada dunia virtual dengan bantuan program Computer-Aided Design dan beberapa sensor (Inertial Measurement Unit, dan sensor flex, dan lain-lain), sehingga tanpa memerlukan bentuk fisik dari material maupun proses pembuatan. Kegiatan perakitan ini akan lebih mudah dan lebih terlihat nyata jika adanya interaksi dengan lingkungan, maka dari itu penggunaan augmented reality digunakan. Karya tulis ini membahas cara mengimplementasikan augmented reality pada sistem InvenGlove (motion glove dari penelitian sebelumnya), yaitu: penggunaan kamera, merubah background 3D Computer-Aided Design Autodesk Inventor, dan pemilihan program augmented reality yang akan digunakan; serta membahas peningkatan kinerja InvenGlove. Dalam implementasi memanfaatkan Application Programming Interface pada program Autodesk Inventor dan Windows. Pada akhirnya dihasilkan virtual assembly dengan augmented reality berdasarkan pada program Autodesk Showcase.

Advanced technology is also developing in the assembling world. Now, assembly process analysis can be done in virtual with some programs suggests Computer-Aided Design and some sensors (Inertial Measurement Unit, flex sensor, etc) without the actual physic materials and the process of making the product itself. Assembling will be easier and looked more real if there are interactions with the environment. Hence augmented reality is used. This paper explains how to implement augmented reality in the InvenGlove system (motion glove from the researches before), such as: using camera device, changing 3D Computer-Aided Design Autodesk Inventor background, and the selection of augmented reality program; and also improvement in performance of InvenGlove. In the implementation utilize Application Programming Interface in Autodesk Inventor program and Windows. The product is virtual assembly with augmented reality based on Autodesk Showcase program."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renard Cheng
"Pada relita dunia manufaktur yang ada pada zaman sekarang, seringkali terdapat permasalahan antara pembuatan urutan proses dan penyampaian informasi bagaimana suatu produk dibuat. Terlebih lagi, bagaimana caranya suatu ruang kerja entah itu pabrik atau apapun, dapat dievaluasi dengan mendalam sebelum dibangun? Perlakuan evaluasi atau tata ulang suatu ruang kerja dapat memakan biaya dan waktu yang seharusnya dapat dihidari. Dengan memanfaatkan sejumlah teknologi yang ada zaman sekarang, ditawarkan suatu konsep model terintegrasi di mana kita dapat merasakan berada di suatu ruang kerja yang seluruhnya adalah virtual. Virtual Reality, membuat kita dapat mengevaluasi dan mendapat informasi cara suatu proses produksi berjalan, tanpa biaya pembangunan dan evaluasi yang merugikan. Sebuah model yang mencakup semua kebutuhan pun akan dikembangkan dan dilakukan dengan berdasarkan pemilihan teknologi yang ada, dari environment yang digunakan, display yang digunakan, hingga perangkat keras untuk memanipulasi dunia virtual juga menjadi parameter yang penting sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu model terintegrasi yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun setelah serangkaian tahapan pengembangan, model yang dipakai melibatkan Model Pabrik 3D, LCD Projector, software Autodesk Inventor® dan Autodesk Showcase®, Motion Glove; dan diperkuat dengan perbandingan dengan model lain sehingga terbukti bahwa model yang dikembangkan memiliki harga yang cukup bersaing dengan model lain.

In manufacturing world nowadays, it is often found a problem in communicating information or simulating about how a product is made. Moreover, how to evaluate a working station, for example in a factory, before the actual factory is built? Evaluation or re-positioning a working station could take a lot of time and cost, when it is actually can be avoided. By integrating several technologies available today, an integrated model where we can feel being in a totally virtual working station, is possible to be made. Virtual Reality, the way we can understand and evaluate a production process, without any unnecessary cost. A model which includes every need is developed based on the selection from several technologies, from environment being used, the diplay devices, even the hardware to manipulate virtual objects is also an important parameter to be considered in developing the right model for the right need. Furthermore, in the end of the development, it is concluded that the model developed includes 3D Factory Model, LCD Projector, Motion Glove, Autodesk Inventor® and Autodesk Showcase®; and the model is compared to another model in the end to prove that the model developed is affordable compared to similar model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Koto Indardyo
"Metode virtual assembling atau perakitan berbasis virtual merupakan salah satu pengembangan metode mengikuti perkembangan teknologi dunia manufaktur termutakhir. Virtual assembling memungkinkan pelaku industri perakitan untuk dapat merakit suatu benda produksi dengan menggunakan gestur tangan yang nyata sebagaimana yang dilakukan bila wujud fisik benda tersebut ada dihadapannya. Seiring perkembangan ide ini, terdapat beberapa jenis sub-metode perantara antara manusia, dalam hal ini yang bertindak sebagai penggunanya, dengan interface perangkat lunak di komputer. Salah satunya adalah menggunakan sarung tangan yang dilengkapi dengan flex sensor sebagai sensor pembacaan data. Flex sensor ialah sensor yang mengubah resistansi sesuai dengan besarnya kebengkokan yang diberikan. Sarung tangan yang dilengkapi flex sensor bekerja secara independen yang memungkin penggunanya lebih leluasa dalam melakukan virtual assembling. Penelitian ini bertujuan sebagai kajian mendalam penggunaan flex sensor dalam data glove dari beberapa aspek yakni karakterisasi kalibrasi, keakurasian, metode pengambilan data, dan metode kalibrasi data glove.

Virtual assembling method is one of the developments of advanced manufacturing technology. It allows modern manufacturing industry to be able to assembly products using real-time hand gestur has been done in real manufacturing process with real physical appearance of the product. Along its development of the idea, some sub-methods are made as the intermediary of human-machine interaction. One of it is using flex sensors embedded on hand glove. Flex sensor is sensor that changes resistance according to the magnitude of bend done by the users. They convert the change in bend to electrical resistance ? the ore the bend, the more the resistance value. The objective of this project is to have further study regarding to the usage of flex sensors on motion glove from several aspects: calibration characterization, accuracy of various hand size, data acquisition method, and motion glove?s calibration method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Krisbudiman
"Inovasi dalam praktek rekayasa desain sangat penting di dunia manufaktur dalam persaingan pasar global yang semakin kompetitif. Pembuatan prototipe dan evaluasi adalah langkah-langkah yang tak terpisahkan dari proses desain dalam pembuatan suatu produk. Dan membuat satu dari banyak prototipe secara fisik membutuhkan biaya yang sangat mahal dan memakan waktu, sehingga teknologi Virtual Reality (VR) sangat diperlukan agar industri dapat dengan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Teknologi Virtual Reality menggabungkan antara lingkungan manusia dengan komputer secara visual, sehingga pengguna seolah-olah masuk ke dalam dunia maya. Tujuannya agar pengguna dengan gerakan tangan dapat berinteraksi dengan apa yang ditampilkan di layar komputer atau pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan tidak nyata yang ingin ditambahkan ke dalam dunia nyata. VR diperlukan untuk simulasi yang membutuhkan banyak interaksi seperti metode perakitan prototipe atau yang lebih dikenal dengan Virtual Assembly. Konsep Virtual Assembly yang dikembangkan sebagai kemampuan untuk merakit representasi tidak nyata dari model fisik, yaitu model 3D dalam CAD software melalui simulasi gerakan alami tangan manusia. Leap motion (akurasi 0,01 mm) digunakan untuk menggantikan Microsoft?s Kinect (akurasi 1,5 cm) dan Motion Glove dengan flex sensor (akurasi 1°) pada beberapa penelitian sebelumnya. Leap motion controller adalah alat yang menangkap setiap gerakan dari tangan untuk kemudian diolah dan diintegrasikan dengan model 3D pada CAD software. Dan simulasi proses assembly secara virtual pada CAD software dengan gerakan tangan yang terdeteksi oleh leap motion, assembly part dapat digerakkan baik secara translasi maupun rotasi, proses zooming dan menambahkan assembly constraint. Selain itu juga dapat melakukan fungsi mouse (seperti left click, middle click, right click dan menggerakkan posisi mouse cursor) untuk simulasi proses assembly secara virtual pada CAD software.

Innovation in design engineering practice is very important in the world of manufacturing in the increasingly competitive global market. Prototyping and evaluation measures are inseparable from the design process in the manufacture of a product. And made one of many physical prototypes require very expensive and time consuming, so the technology of Virtual Reality (VR) is needed, so the industry can quickly and precisely in the decision. VR technology combines a human being with a computer environment visually, so that the user as if into the virtual world. The goal is that users with hand movements can interact with what is displayed on the computer screen or the user can interact with the environment is unreal to be added into the real world. VR is required for simulations that require a lot of interaction such as prototype assembly methods, or better known as the Virtual Assembly. Virtual Assembly concept which was developed as the ability to assemble a real representation of the physical model, the 3D models in CAD software by simulating the natural movement of the human hand. Leap Motion (accuracy of 0.01 mm) was used to replace Microsoft's Kinect (accuracy of 1.5 cm) and Motion Glove with flex sensors (accuracy of 1 °) in several previous research. Leap motion controller is a device that captures every movement of the hand to then be processed and integrated with 3D models in CAD software. And simulation of assembly process virtually in CAD software with hand gestures detected by the leap motion, assembly parts can be driven either in translation or rotation, zooming and adding the assembly constraint. It also can perform mouse functions (such as left click, middle click, right click and move the mouse cursor position) to a virtual assembly process simulation on CAD software."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adjeng Ayu Setiani
"Cakupan penelitian virtual manufacturing ini adalah menggunakan teknologi informasi dan simulasi menggunakan computer untuk memodelkan proses manufaktur di dunia nyata dengan menganalisis serta memahami prosesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan arsitektur, konseptualisasi, dan pengujian sistem yang dapat membaca pergerakan dan kontraksi otot lengan manusia yang dapat berinteraksi dengan objek secara maya dalam sistem 3D CAD. Target kelompok pengguna untuk sistem ini adalah industri manufaktur atau individu yang tidak mau menghabiskan terlalu banyak waktu dan biaya untuk proses pembuatan prototipe. Input sistem terdiri dari sinyal electromyogram EMG dari otot-otot di tangan dan pengolahan citra tangan. Setiap input diproses oleh algoritma yang menghasilkan informasi real time dengan menggunakan NRF24L01 radio frequency tranciever. Output sistem ini digabungkan untuk menghasilkan kontrol kursor yang efektif dan efisien. Eksperimen dilakukan untuk membandingkan kinerja electromyogram di lokasi yang berbeda pada lengan manusia dan menciptakan lingkungan maya sebagai media kontrol kursor. Dari hasil penelitian, model arsitektur yang dikembangkan berhasil dengan baik, dimana pengaruh gaya dan kontraksi otot dapat dibaca dan berinteraksi dengan objek maya pada 3D CAD system.

The research scope for virtual manufacturing is the use of information technology and computer simulation to model real world manufacturing processes for the purpose of analysing and understanding them.This study aims to develop architecture, conceptualization, and system testing that can read the movement and contraction of human arm muscles also interact with objects virtually in 3D CAD system. Target user groups for this system are manufacturing industries or individuals who do not want to spend too much time and cost for the prototype manufacturing process. The system input consists of electromyogram EMG signals from the arm muscles and hand image procession. Each input is processed by an algorithm that generates real time information using NRF24L01 radio frequency tranciever. These system outputs are combined to produce effective and efficient cursor controls. Experiments were conducted to compare the performance of the electromyogram at different locations on the human arm and create a virtual environment as a cursor control medium. From the results of the research, this model architecture successfully worked well, in which force and muscle contraction can be read and interacted with virtual objects in 3D CAD system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiansyah Zhultriza
"ABSTRAK
Perkembangan dunia manufaktur di abad ke-21 ini berkembang seiring bertambahnya permintaan produk. Pembuatan produk baru yang inovatif, cepat, dan murah dapat memberikan keuntungan bagi industri manufaktur. Desain produk dengan pembuatan prototipe nyata membuat harga penelitian produk dan risiko kegagalan menjadi tinggi. Penelitian ini menggagas konsep virtual manufacturing yang dapat digunakan untuk melakukan assembly dan desain memanfaatkan hasil data image processing. Penggunaan perakitan secara virtual dapat memangkas harga pembuatan produk uji coba dan merasakan sensasi langsung. Model software yang dikembangkan menggunakan kamera webcam pada laptop dan integrasi hasil identifikasi dan tracking tangan dengan 3D CAD System. Pengguna menggunakan software ini tanpa perlu terganggu dengan sensor yang banyak maupun pembelian device tambahan yang mahal sehingga lebih leluasa dalam melakukan simulasi virtual manufacturing. Hasil akhir dari penelitian ini adalah model software virtual designing dan virtual assembly sebagai bagian dari virtual manufacturing.

ABSTRACT
The development of the manufacturing world in the 21st century is growing as the demand for product rsquo s increase. Creating innovative, fast, and inexpensive new products can provide benefits for the manufacturing industry. Product design with real prototype has expensive cost for research and the failure is too high. This research initiated a concept of virtual manufacturing that can be used to perform assembly and design utilize the results of image processing data. The use of virtual assembly can cut the price of making test products and feel the sensation instantly. The software model is developed using webcam cameras on laptop and integration of the results of identification and hand tracking based on image processing with 3D CAD System. User can use this software without feeling interupted by the sensors so they can feel more flexible in performing virtual manufacturing simulation and do not have to purchase of additional devices that are expensive. The end results of this research are virtual designing and virtual assembly software model as part of virtual manufacturing. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Muttaqin
"Kegiatan perekonomian dan perindustrian yang terus berkembang dari tahun ketahun menuntut kesiapan prasarana dan sarana transportasi yang memadai dan diperlukan pengawasan terhadap angkutan barang mengenai tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi kendaraan, dan kelas jalan dengan menggunakan alat penimbangan yang dipasang secara tetap pada lokasi tertentu. Dalam pengembangan teknologi sistem penimbangan, kendaraan ditimbang dan diukur secara lantatur ketika kendaraan melewati area sistem Weigh and Dimension in Motion (WDIM). Kendaraan tidak memerlukan untuk masuk kedalam jembatan timbang, kendaraan tidak diperlukan berhenti, dan pengukuran dilakukan secara 24/7. Dalam perencanaan sistem WDIM, diperlukan pembuktian dalam pemilihan peralatan-peralatan yang akan dipasang berdasarkan standar pemasangan dari kementerian perhubungan sebagai operator penindakan dan Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pemilik dan pengelola jalan nasional dimana sistem WDIM akan dipasang. Pembuktian secara ilmiah salah satunya secara matematis, sertifikasi alat dan spesifikasi teknis alat dilakukan pada perancangan sistem WDIM ini. Dengan dilakukan pembuktian pada setiap peralatan, diharapkan semua aspek dalam sistem WDIM ini dapat menghasilkan ketelitian yang sudah ditetapkan.

Economic and industrial activities that continue to grow from year to year demand the readiness of adequate transportation infrastructure and facilities and the need for supervision of the transportation of goods regarding loading procedures, carrying capacity, vehicle dimensions, and road classes using weighing equipment that is permanently installed at certain locations. In the development of weighing system technology, vehicles are weighed and measured continuously when the vehicle passes through the Weigh and Dimension in Motion (WDIM) system area. Vehicles do not need to enter the weighbridge, vehicles are not required to stop, and measures are carried out 24/7. In planning the WDIM system, verification is required in selecting the equipment to be installed based on installation standards from the ministry of transportation as the enforcement operator and the Ministry of Public Works and Public Housing as the owner and manager of the national roads where the WDIM system will be installed. Scientific proof, one of which is mathematical, tool certification and technical specifications of the tool are carried out in the design of this WDIM system. By verifying each piece of equipment, it is hoped that all aspects of the WDIM system will produce the set accuracy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azzam Hanif
"Penggunaan lengan robot dapat menggantikan ataupun meringankan kerja manusia secara langsung. Namun terdapat kendala yaitu sistem user interface lengan robot yang rumit. Oleh karena itu dibutuhkan user interface lengan robot yang intuitif untuk dipelajari dan mudah untuk dioperasikan. Pada penelitian ini dirancang dan diimplementasikan sebuah sistem kendali lengan robot yang memiliki user interface berbasis Natural User Interface yang mudah untuk dikendalikan. Lengan robot yang dapat dikendalikan mengikuti gestur gerakkan telapak tangan dan jari manusia dengan metode Motion Control secara realtime menggunakan sensor Leap Motion. Selain itu juga dirancang sistem penyimpanan dan ekstraksi database motion sehingga lengan robot memiliki kecerdasan untuk mampu melakukan gerakkan yang telah diajarkan oleh manusia. Lengan robot menggunakan 5 buah servo yang dikendalikan oleh mikrokontroler Arduino dengan sinyal PWM. Mikrokontroler Arduino dan Leap Motion dihubungkan dengan komputer melalui port USB. Frame-frame data yang diterima dari Leap Motion diproses oleh program berbasis Java pada komputer. Output dari program tersebut adalah besar sudut-sudut putaran setiap servo yang dikirim melalui komunikasi serial ke mikrokontroler Arduino. Program Penggunaan lengan robot dapat menggantikan ataupun meringankan kerja manusia secara langsung. Namun terdapat kendala yaitu sistem user interface lengan robot yang rumit. Oleh karena itu dibutuhkan user interface lengan robot yang intuitif untuk dipelajari dan mudah untuk dioperasikan. Program tersebut menggunakan algoritma inverse kinematic untuk mengkalkulasi besar sudut putaran servo. Sensor Leap Motion memiliki tingkat keakurasian yang tinggi dengan standar deviasi sumbu koordinat x, y dan z secara berturut sebesar 0.022431 mm, 0.084935 mm, dan 0.056216 mm.

Robotic arm can replace or relieve human labor directly. But there is major obstacle, the system user interface of robot arm is complicated. Therefore, it needs a robot arm user interface system that is intuitive to learn and easier to operate. This study, has designed and implemented an intuitive robot arm control system. The system uses Natural User Interface and easy to control. The robotic arm can be controlled by following the movement of a human hand and fingers gestures in realtime. Leap Motion device is used as a sensor-based hand motion control interface. This system also implemented motion database storage and extraction systems, so the robot arm has the intelligence to be able to perform movements that have been taught by humans. The robotic arm using 5 pieces of servos which are controlled by an Arduino microcontroller over PWM signal. The Arduino microcontroller and Leap Motion is connected to a computer via a USB port. Input frames of data received from Leap Motion is processed by a Java-based program. The output of the program is rotation angles of each servo that is sent through a serial communication to the Arduino microcontroller. The program uses an inverse kinematic algorithm to calculate the large of each servos angle rotation. Leap Motion sensor has a high level of accuracy with the standard deviation of 0.022431 mm, 0.084935 mm and 0.056216 mm correspond to the x,y, and z respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf Raihan
"Tangan adalah salah satu organ tubuh yang paling aktif digunakan pada kegiatan sehari-hari. Sayangnya, terdapat orang-orang yang kehilangan tangan sehingga mengalami kesulitan dalam beraktivitas. Tangan prostetik menjadi salah satu solusi untuk menggantikan kehilangan ini. Tangan prostetik adalah alat bantu medis berupa tangan buatan yang dirancang untuk meniru cara kerja tangan manusia. Namun, akses terhadap tangan prostetik masih sangat terbatas karena harganya yang masih cukup mahal. Di Indonesia, baru terdapat satu perusahaan yang resmi menyediakan tangan prostetik, hal ini semakin mendorong mahalnya harga produk tersebut. Salah satu faktor penyebab mahalnya tangan prostetik adalah bentuk komponen yang rumit sehingga membutuhkan investasi alat molding dan mesin CNC yang cukup mahal. Desain tangan prostetik dengan metode fabrikasi alternatif dengan biaya yang lebih murah dapat menjadi solusi dari keterbatasan tangan prostetik di Indonesia. Salah satu metode fabrikasi alternatif yang memiliki kemampuan memfabrikasi komponen dengan bentuk yang rumit namun dengan harga yang cukup murah adalah metode 3D Printing. Teknologi ini cocok dalam pengembangan tangan prostetik yang berbentuk rumit namun hanya diproduksi dalam skala kecil. Pengembangan desain berbasis perakitan dan penggunaan komponen off-the-shelf juga membantu dalam memudahkan pembuatan tangan prostetik dan juga menurunkan harga produksi. Dengan fabrikasi 3D Printing, pendekatan desain berbasis perakitan, dan penggunaan komponen off-the-shelf maka dihasilkan produk tangan prostetik bertenaga fungsional, murah, dan mudah diproduksi

Hands are one of the most active tools that human use for daily activities. Unfortunately, there are peoples who lost their arm and they had some difficulties at doint everyday task. Prosthetic hand is on of the best solution to help this problem. Prosthetic hand is a medical tool which is designed to replace human hand. But, the access to prosthetic hand care is still very limited due to its expensive cost. In Indonesia, there is only one company that is officially provide prosthetic care. This scarcity of prosthetic hand providers is one of the main drivers of its high cost. Another factor contributing to its expensiveness is the complex component that build the product require a high invest in fabrication tools such as molding and CNC milling. A design of prosthetic hand with alternative affordable fabrication method can be a solution to this limited prosthetic hand problem in Indonesia. One of the alternative fabrication method that are able to make a complicated geometry with a relatively low cost is 3D Printing. This technology is very suited for prosthetic hand development which has complex geometry and are produced in a small scale. Development of design for assembly and the use of off-the-shelf component will further lowering the production cost of prosthetic hand. With 3D Printing, design for assembly method, and the use of off-the-shelf component, a functional, affordable, easy to produce powered prosthetic hand is achievable.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>