Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gamal Pahlevi
"Angka kematian yang disebabkan oleh asap dan gas beracun pada kasus kebakaran di seluruh dunia mencapai 85% (Wang, et al. 2007). Untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dapat dilakukan dengan pemasangan penjernih asap kebakaran dengan bahan adsorben berupa karbon aktif. penelitian ini akan dilakukan dengan menguji performa adsorben karbon aktif (KA) komersial "Jacobi" dengan nilai bilangan iodine sebesar 1000 mg/g. Karbon aktif komersial ini kemudian digunakan untuk mengetahui performa karbon aktif dengan berbagai variasi ukuran dan massa dalam mengadsorpsi gas CO dan menjernihkan asap kebakaran dalam model ruang untuk mengetahui variasi ukuran dan massa partikel yang optimal untuk penjernihan asap. Model ruang yang digunakan adalah chamber berukuran 40 x 40 x 120 cm dengan pembakaran tisu menggunakan solder sebagai simulasi asap kebakaran. Sampel Asap tersebut diuji menggunakan ruang asap dengan sensor infra merah dan CO analyzer sehingga kandungan emisi di dalamnya dapat diketahui.

Number of deaths caused by smoke and toxic gases in fire cases worldwide reached 85 Wang et al 2007 To overcome this problem one of which that can be done is the installation of smoke purifier with adsorbent materials such as activated carbon This research will be carried out by testing the performance of activated carbon adsorbent KA commercial Jacobi with the numeric value of iodine 1000 mg g Commercial activated carbon is then used to determine the performance of activated carbon with different variations in the particle sizes and masses to clear fire smoke and adsorb CO gas in a chamber model to determine optimal variations in the size and mass of the particles for smoke purification The model used is the chamber space with dimension as 40 x 40 x 120 cm with a tissue burned inside by smoldering process as a fire smoke simulation Smoke samples were tested in a smoke chamber with infrared sensors and CO emissions analyzer so that the content in it can be known."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Sanjaya
"Kebakaran merupakan bencana yang sangat merugikan dan menelan banyak korban jiwa. Salah satu alasan utama banyaknya korban jiwa pada peristiwa kebakaran adalah karena kandungan CO pada asap kebakaran dan kepekatan pada asap yang menyebabkan evakuasi sulit untuk dilakukan. Karbon aktif sebagai adsorben memiliki luas permukaan yang besar untuk menyerap gas. Proses aktivasi dilakukan dengan KOH untuk meningkatkan kemampuan adsorpsinya. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh massa dan ukuran karbon aktif teraktivasi KOH dalam mengadsorpsi CO dan penjernihan asap. Variasi massa dan ukuran diberikan kepada karbon aktif yang diujikan untuk mendapatkan massa dan ukuran optimum dalam mengadsorpsi CO dan penjernihan asap kebakaran.

Fire is a disaster that may harm so many people. One of the main reason of fatalities in fire is because the high concentration of CO and optical density of the smoke that which can make the evacuation is hard to do. Activated carbon as an adsorbent has a large internal surface area to adsorb the gas. The activation process is done with KOH to increase the adsorption ability. The study was conducted to see the effect of the mass and size particle of KOH activated carbon in the adsorption of CO and smoke purification. Variations in mass and size is given to KOH activated carbon to find the optimum mass and size particle of activated carbon in the process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Anggriany
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa sawit dengan bahan pengaktif ZnCl2 terhadap penurunan konsentrasi gas CO serta penjernihan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400oC selama 2 jam lalu dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan ZnCl2 dengan konsentrasi 25%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Industri Indonesia dengan luas permukaan sebesar 743 m2/gram, kadar air 14,5%, dan kadar abu total 9,0%. Selain itu karbon aktif yang dihasilkan juga dapat diaplikasikan untuk mengadsorpsi gas CO dari hasil kebakaran dengan persen adsorpsi gas CO sebesar 11,3% pada ukuran partikel 50-37 μm.

This research was conducted to determine the effect of activated carbon made from coconut palm with ZnCl2 as activating agent to decrease the concentration of CO gas and fire fumes purification. The activation process is done chemically and physically. Carbonization was carried out at 400oC for 2 hours and then followed by chemical activation with ZnCl2 at concentrations of 25%. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850ºC.
This research produces activated carbon which follows Indonesian Industry Standard with surface area 743 m2/gram, water content 14.5%, and total ash content 9.0%. The activated carbon produced can also be applied to adsorb CO gas from the fire with the percent adsorption of CO gas by 11.3% in the particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anyi Salim
"Pencemaran udara dalam ruang (indoor air polution) dapat memberikan dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Polutan utama dalam indoor air polution adalah gas formaldehida. Adsorpsi dengan karbon aktif efektif dapat digunakan untuk mengurangi kadar formaldehida dalam ruangan. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan karbon aktif dengan menggunakan bambu petung Indonesia untuk dikarbonasi dan selanjutnya diaktivasi kimia dengan KOH. Hasil karbon aktif lalu ditempelkan dengan partikel nano Ag.
Dari hasil uji luas permukaan untuk karbon dengan aktivasi fisika (KAF) diperoleh 205 m2/g dan aktivasi kimia sebesar (KAK) 698,8 m2/g. Selanjutnya Penambahan partikel nano Ag pada karbon aktif juga meningkatkan luas permukaan sebesar 12,3% yaitu pada karbon aktif dengan aktivasi kimia yang telah ditambahkan partikel nano Ag (KAK-Ag) menjadi 784,5 m2/g.
Uji adsorpsi menunjukkan bahwa pada konsentrasi kesetimbangan sekitar 20 ppm, karbon aktif dengan aktivasi kimia dan penambahan partikel nano Ag (KAK-Ag) mengadsorpsi sebesar 0,0335 mg/g, karbon aktif dengan aktivasi fisika dan penambahan partikel nano Ag (KAF-Ag) mengadsorpsi sebesar 0,0254 mg/g dan karbon aktif dengan aktivasi fisika (KAF) mengadsorpsi sebesar 0,0181 mg/g sehingga adanya penambahan nano partikel Ag meningkatkan kapasitas adsorpsi sebesar 40%.

Indoor air polution can give harmful effects to human health. The main pollutans in indoor air pollution is formaldehyde gas. Adsorption by activated carbon can be effectively used to reduce indoor formaldehyde levels. In this research, the manufacture of activated carbon using bamboo petung Indonesia to carbonation and then chemically activated with KOH. The results of the activated carbon then added with Ag nano particles.
From the test results the surface area for activated carbon by activation of physics (KAF) obtained 205 m2/g and chemical activation (KAK) of 698,8 m2/g. Further addition of Ag nano particles on activated carbon also increases the surface area 12,3% for activated carbon with chemical activation added Ag nano particles (KAK-Ag) to 784,5 m2/g.
Adsorption test showed that the equilibrium concentration of about 20 ppm, Activated Carbon with chemical activation and addition of nano Ag particle (KAK-Ag) adsorbs at 0,0335 mg/g, Activated Carbon with physical activation and addition of nano Ag particle (KAF-Ag) adsorbs at 0,0254 mg/g and Activated Carbon with Physical activation (KAF) adsorbs at 0,0181 mg/g, so with addition of nano Ag particle can increases adsorption capacity by 40%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dunggio, Muhammad Yusuf Ramly
"Penelitian ini dilakukan untuk pengurangan kadar CO dan penjernihan asap kebakaran dengan pemanfaatan karbon aktif dari tempurung kelapa termodifikasi TiO2. Pada hasil uji XRF kandungan TiO2 didalam karbon aktif termodifikasi TiO2 sebesar 20,54 % wt. Pada hasil uji BET, luas permukaan terjadi peningkatan dari 760,30 m2/g menjadi 782,54 m2/g dari karbon aktif dan karbon aktif termodifikasi TiO2. Untuk uji kinerja, karbon aktif termodifikasi TiO2 ukuran 200 mesh dengan massa 3 gram memiliki kapasitas adsorpsi CO paling tinggi (12,59 %) dan nilai t10 untuk penjernihan asap paling baik yaitu dengan waktu 20 menit, 27 menit, 28 menit.

This research was conducted for the reduction of CO levels and purification by use of fire smoke from coconut shell activated carbon modified TiO2. In the XRF test results in the TiO2 content of activated carbon modified TiO2 of 20,54 % wt. The test results showed the BET surface area increased from 760,30 m2/g to 782,54 m2/g of activated carbon and activated carbon modified TiO2. To test performance, activated carbon modified TiO2 with a size 200 mesh and 3 gram have the highest CO adsorption capacity (12,59 %) and t10 values for the purification of smoke that is best with a time of 20 minutes, 27 minutes, 28 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43119
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Bayu Perdana
"Gas alam adalah sumber energi alternatif sebagai bahan bakar gas pada kendaraan bermotor maupun industri. Dikarenakan rendahnya nilai kalor dari gas alam yang hanya bernilai 40 kJ/L, sedangkan nilai kalor bahan bakar minyak, yaitu 3.5x104 kJ/l. Maka, dibutuhkan teknologi penyimpanan yang mampu meningkatkan nilai berat jenis dari gas alam. Adsorbed Natural Gas (ANG) adalah teknologi yang mampu menyimpan gas alam dengan tekanan tabung vessel yang lebih rendah, yaitu sekitar 3.5 – 4 MPa, jika dibandingkan dengan teknologi konvensional yang sudah banyak digunakan, yaitu Compressed Natural Gas (CNG) dimana tekanan tabung vesselnya mencapai 20 MPa. Proses adsorpsi menggunakan karbon aktif sebagai bahan penyerap (adsorben) dan gas metana sebagai bahan yang diserap (adsorbat). Pasangan adsorben dan adsorbat ini akan diuji coba dengan proses adsorpsi maupun desorpsi dengan melihat nilai kapasitasnya (V/V), yaitu volume gas metana yang tersimpan didalam tabung dibanding dengan volume karbon aktif yang digunakan, serta akan dilihat karakteristik temperaturnya pada beberapa titik didalam tabung.

Natural gas is an alternative energy source as a fuel gas for motor vehicles nor industrial use. To use natural gas, a storage vessel technology that could increase natural gas density is needed, it is because the low of calorific value of natural gas which is around 40 kJ/l, while petroleum oil calorific value is around 3.5x104 kJ/l. Adsorbed Natural Gas (ANG) is a technology which could store natural gas at low pressure which is around 3.5 – 4 MPa compared with Compressed Natural Gas (CNG) that reach 20 MPa of pressure. Adsorption process use activated carbon as adsorbent and methane gas as adsorbate. This pair of adsorbent and adsorbate will be experimented with adsorption and desorption process to get the capacity value (V/V) which is the volume of methane gas that stored in the vessel divided by the volume of activated carbon being used, also temperature characteristic inside the vessel on some point will be analyzed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S44002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Mayo Leopold
"Saat ini energi dianggap sebagai kebutuhan utama di dunia. Sayangnya, energi dari bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar sehingga meningkatkan efek rumah kaca di dunia ini. Untuk mengatasi masalah ini, banyak negara berkembang telah mengkonversi bahan bakar fosil ke gas alam. Selanjutnya, gas alam masih mengandung zat pengotor, sehingga pemurnian gas alam dari zat pengotor sangat penting.
Penelitian ini akan membangun simulasi pemurnian yang dicapai dengan dua simulasi yang berbeda. Pada simulasi pertama komponen akan terdiri dari metana, nitrogen dan karbon dioksida dengan persentase komposisi 80% metana dan 10% dari karbon dioksida dan nitrogen masing-masing. Simulasi kedua akan terjadi tanpa nitrogen dan dengan persentase 80% metana dan 20% dari karbon dioksida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon dioksida dapat terserap awal 50%. Di sisi lain metana tidak dapat dimurnikan dengan baik ketika ada nitrogen ada dalam proses adsorpsi.

Nowadays energy is considered as primary requirement in the world. Unfortunately, the energy from fossil fuel emits large number of carbon dioxide increasing the greenhouse effect in this world. In order to overcome this problem, many develop countries are converting fossil fuel into natural gas. Furthermore, natural gas is still occupied with impurities, therefore purification of Natural gas from impurities are very important.
This study observed the purification simulation process which attained with two different run. The first run components were consists of methane, nitrogen and carbon dioxide with percentage composition 80% of methane and 10% of carbon dioxide and 10 % nitrogen respectively. The second run occurred without nitrogen and with percentage 80% of methane and 20% of carbon dioxide. Result show that carbon dioxide can be adsorbed nearly 50 %. On the other hand methane cannot be well purified when there is nitrogen exist in the adsorption process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Charles
"Skripsi ini dilakukan eksperimen di laboratorium teknik mesin universitas Indonesia. Dimana membahas tentang proses pembuatan Karbon aktif dari batubara Indonesia yaitu Kalimantan Selatan. Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses oksidasi dan aktivasi. Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Karbon aktif dengan proses karbonisasi mengalirkan gas nitrogen (N2) sebagai gas inert konstan 1000 ml/menit dengan temperatur 300°C.sedangkan proses aktivasi mengalirkan gas karbondioksida (CO2) sebagai activating agent konstan sebesar 400 ml/menit dengan metode aktivasi fisika pada temperatur 850°C. Pembuatan Karbon aktif ini menggunakan autoclave sistem rotary dengan putaran 9 rpm dan 20 rpm serta menggunakan vacuum atau zet untuk mempercepat membersihkan autoclave dan menghilangkan bau pada saat proses. Pada penelitian ini selain melihat perubahan burn off dari variasi laju putaran autoclave yang berbeda juga mengetahui iodine number.dari perubahan putaran autoclave tersebut hasillnya didapat nilai burn off 64% pada putaran 9 rpm dan nilai iodine number(Daya serap) 228.7805mg/gr pada putaran 20 rpm dengan bahan batubara kalimantan Selatan pada autoclave horizontal dengan sistem berputar.

This final project experiment is carried out in the laboratory of mechanical engineering University of Indonesia. Which carried out about the process of making activated carbon from Indonesian coal from South Kalimantan Indonesia. Activated carbon is a carbon compound that has been enhanced by the adsorption And activation of oxidation process. This study is continuation of previous research that aims to improve the quality of activated carbon with carbonation process flow of nitrogen gas (N2) as an inert gas constant using 1000 ml/min with a temperature of 300°C. However the gas stream activation process of carbon dioxide (CO2) as the activating agent constant of 400 ml/min the method of activation temperature physics at 850°C. Manufacture process of activated carbon used a auto rotary calve system with round 9 rpm and 20 rpm and using a vacuum or auto calve to accelerate cleaning and deodorizing at the time of the process. In this study in addition to seeing changes in the rate of burn-off of the variation of different autoclave cycle also find iodine number. From the autoclave rotation changes the value obtained resulted 64% burn-off on round 9 rpm and the iodine number (absorption) 228.7805 mg/gr on round 20 rpm with South Kalimantan coal material in a horizontal autoclave with a rotating system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1768
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Tamala
"Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan karbon aktif yang berbahan baku dari cangkang sawit dan melihat pengaruh aktivasi kimia dan fisika terhadap sifat karbon aktif yang dihasilkan. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400oC. Pada aktivasi kimia digunakan aktivator H3PO4 4M , sedangkan pada aktivasi fisika digunakan aliran gas N2 dan gas CO2 yang laju alirnya divariasikan ( 100 mL/menit, 200 mL/menit, 300 mL/menit dan 400 mL/menit). Karakterisasi karbon aktif yang dipelajari dalam penelitian ini adalah rendemen, kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu dan bilangan iodin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif terbaik berdasarkan daya jerap iodinnya adalah karbon yang mengalami aktivasi kimia (perendaman H3PO4) dan aktivasi fisika dengan menggunakan gas N2 dengan laju alir sebesar 100 mL/menit dilanjutkan gas CO2 dengan laju alir sebesar 200 mL/menit. Karbon ini memiliki bilangan iodin sebesar 678,15 mg/g dengan rendemen sebesar 63,02%, kadar air 14,11%, kadar zat mudah menguap 28,57%, dan kadar abu 4,17%.

In this research be held the making of activated carbon by using palm empty bunches (PEB) as the primery ingredients and to see the effect of chemical and physical activation towards the condition of activated carbon produced. Carbonization is done in the temperature of 400oC. In the chemical activation H3PO4 4M is used as activator, meanwhile, in physical activation N2 and CO2 gases is used while varying the speed of flow (100 mL/min, 200 mL/min, 300 mL/min and 400 mL/min). The characteristic of activated carbon that will be studied in this research is yield, humidity, volatile matter, percentage of ash and iodin number.
The result shows that the best activated carbon is based on the iodin number is the carbon that have been through the chemical activation ( H3PO4 soaking) and physical activation by using N2 gas with the speed of flow 200 ml/min. This carbon has the iodin number for 678.15 mg/g with yield 63.02%, water content 14.11%, volatile matter 28.57%, and ash content 4.17%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Pratiwi
"Proses degradasi polutan organik diharapkan dapat berlangsung lebih efektif dengan menggabungkan kedua proses fotokatalisis dan adsorpsi. Pada penelitian ini dilakukan variasi komposisi TiO2 - karbon aktif sebagai fotokatalis dan adsorben untuk mengetahui komposisi yang memberikan hasil penyisihan terbaik.
Ti02 dipreparasi menggunakan Ti(Opr)4AcAc sebagai precursor dengan metode sol gel. Selanjutnya sol Ti02 dicampurkan dengan serbuk karbon aktif pada berbagai komposisi kemudian diuapkan dan dikalsinasi. Material fotokatalis adsorben (AFT) kemudian dikarakterisasi dengan BET dan XRF untuk mengetahui luas permukaan dan prosentase jumlah katalis di permukaan adsorben. Uji kinetika proses degradasi fenol oleh material fotokatalis adsorben dalam reaktor Air Sparged Tube Reactor dilakukan untuk menentukan parameter parameter kinetika yaitu konstanta laju reaksi (kr), konstanta kesetimbangan adsorpsi (Kc) dan energi aktifasi (EA) Dalam analisis data digunakan model kinetika Langmuir-Hinshelwood untuk menggambarkan pembentukan CO2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggunaan AFT dengan kandungan Ti02 kurang dan 50% penyisihan fenol terbanyak diperoleh pada komposisi 15% Ti02 dan 85% karbon aktif (AFT 15% TiO2) sedangkan pada penggunaan AFT dengan kandungan Ti02 lebih besar dan 50% komposisi 65% TiO2 dan 35% karbon aktif (AFT 65% Ti02) memberikan hasil terbaik. Model persamaan Langmuir-Hinshelwood berlaku pada saat kesetimbangan adsorpsi karbon aktif tercapai dimana hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah karbon aktif di dalam AFT. Pada penggunaan AFT 15% TiO2 diperlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi (=30 menit) daripada penggunaan AFT 65% TiO2(=5 menit).
Perbandingan parameter kinetika yang dilakukan terhadap dua kondisi optimum menunjukkan bahwa penambahan karbon aktif dapat meningkatkan kemampuan adsorbsi AFT namun disis Iain menurunkan kemampuan AFT dalam mendegradasi fenol. Umur AFT 15% TiO2 diduga lebih pendek daripada AFT 65% TiO2 karena harga kr yang lebih kecil dan harga Kc yang leblh besar sehingga AFT 15% TiO2 akan lebih cepat jenuh dengan fenol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>