Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156364 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Utari Oemardy
"Tirosinase merupakan enzim monooksigenase yang berperan dalam katalisis dua reaksi tahap pertama pembentukan melanin. Pigmen melanin melindungi kulit dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, tetapi produksi melanin yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan kulit seperti melasma dan bintik-bintik hitam pada kulit. Oleh Karena itu, saat ini inhibitor tirosinase banyak digunakan dalam dunia kosmetik dan pengobatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya potensi penghambatan aktivitas tirosinase dan mengidentifikasi golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak dan fraksi teraktif kulit buah markisa. Ekstraksi dilakukan secara berturut-turut menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Setiap ekstrak diuji penghambatan aktivitas tirosinase menggunakan spektrofotometer yang dilengkapi dengan microplate reader melalui pengukuran serapan L-dopakrom yang terbentuk pada panjang gelombang 490 nm. Ekstrak teraktif yaitu ekstrak n-heksan dipisahkan menggunakan kromatografi kolom dan dilakukan uji penghambatan tirosinase terhadap fraksi gabungan. Golongan senyawa kemudian diidentifikasi pada ekstrak n-heksan dan fraksi dengan persen penghambatan tertinggi yaitu FG 5. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan memiliki potensi penghambatan tirosinase tertinggi dengan IC50 85,46 μg/mL dan mengandung senyawa steroid-terpen; FG 5 juga mengandung senyawa steroid-terpen, namun tidak memiliki potensi penghambatan tirosinase.

Tyrosinase is monooxygenase enzyme that plays an important role in two major reactions of melanin production. Melanin pigment protects skin from free radical that may lead skin damage, but an excessive production of melanin may cause skin disorder such as melasma and freckles. Therefore, nowadays many tyrosinase inhibitor are used in cosmetic and medical field. This study was conducted to find out potential inhibition of tyrosinase activity and to identify compound group in extract and the most active fraction of passion fruit rind. Extraction was carried out sequentially using three solvents with increasing polarity; n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Each extract was tested using microplate-reader spectrophotometer by measuring L-dopachrome absorbance at 490 nm. The most active extract, n-hexane extract was separated using column chromatography and tyrosinase inhibition assay was performed in the combined fractions. Compound group then was identified in n-hexane extract and fraction with the highest inhibition percentage, FG 5. The result showed that n-hexane extract had the highest inhibition potential with IC50 value of 85,46 μg/mL and contained steroid-terpene; FG 5 also contained steroid-terpene, but it did not have tyrosinase inhibition potential."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Amelia
"Antioksidan berperan dalam mencegah timbulnya penyakit degeneratif melalui mekanisme penghambatan proses oksidasi. Antioksidan akan menghentikan reaksi berantai radikal bebas sehingga mencegah pembentukan senyawa radikal baru. Aktivitas antioksidan dari beberapa bagian dari buah markisa (Passiflora edulis Sims.) seperti daging dan biji buah telah diketahui. Akan tetapi, belum ada penelitian mengenai aktivitas antioksidan pada kulit buah markisa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dan mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak dan fraksi aktif kulit buah markisa. Kulit buah markisa dimaserasi berturut-turut dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Aktivitas antioksidan dari ketiga ekstrak diuji dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan reducing power. Ekstrak metanol yang merupakan ekstrak teraktif memiliki nilai IC50 50,66 μg/mL dan 53,50 μg/mL difraksinasi menggunakan kromatografi kolom. Fraksi gabungan 12 (FG12) memiliki nilai IC50 20,21 μg/mL dan 24,50 μg/mL. Fraksi teraktif (FG12) mengandung flavonoid dan glikosida.

Antioxidant has important role in preventing degenerative disease by inhibiting oxidation. Antioxidant stops the chain reaction so it prevents formation of free radicals. Antioxidant activity of some parts of passion fruit (Passiflora edulis Sims.) such as pulp and seeds have been known. However, research on the antioxidant activity of passion fruit's peel has not been done. This research aims to test the antioxidant activity and identify compounds group of extract and the most active fraction of passion fruit's peel. Passion fruit's peel was macerated in a row with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Antioxidant activity of each extract were tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) radical scavenging activity and reducing power method. IC50 values of methanol extract which the most active extract is 50.66 μg/mL and 53.50 μg/mL was fractionated using column chromatography. The most active fraction (FG12) has IC50 of 20.21 μg/mL and 24.50 μg/mL. The most active fraction (FG 12) contains flavonoid and glycoside."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Santi Eriyani
"Xantin oksidase berperan dalam mengkatalisis hipoxantin menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat, yang mana memiliki peranan penting terhadap hiperurisemia. Salah satu pengobatan hiperurisemia adalah dengan menghambat xantin oksidase sehingga produksi asam urat berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas fraksi teraktif dari ekstrak metanol kulit buah salak (Salacca edulis Reinw.), dalam menghambat xantin oksidase. Kulit buah salak dipilih berdasarkan penggunaannya secara empirik dalam pengobatan hiperurisemia. Serbuk simplisia dimaserasi menggunakan metanol, kemudian dilakukan fraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat, n-butanol dan metanol. Fraksi teraktif yang diperoleh adalah fraski etil asetat dengan IC50 23,435 μg/mL. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa terhadap fraksi etil asetat menunjukan adanya golongan senyawa glikosida, flavonoid, tanin, dan fenol.

Xanthine oxidase catalyses the oxidation of hypoxanthine to xanthine and then to uric acid, which plays a crucial role in hyperuricemia. One of the treatments of hyperuricemia is by inhibiting the xanthine oxidase so that the production of uric acid can be reduced. The purpose of this study was to determine the most active fraction of methanol extact from peel of snake fruit (Salacca edulis Reinw.) in inhibiting xanthine oxidase. Peel of snake fruit was selected according to the empiric medication of hyperuricemia. The simplicia powder was extracted by methanol, and then fractionated successively by n-hexane, ethyl acetat, n-butanol, and methanol. Fraction of ethyl acetat is the most active fraction. It has IC50 value 23,07 μg/mL. Kinetic enzyme assay showed that ethyl acetat fraction had competitive inhibitory activity. The result of phytochemical identification shows that the fraction of ethyl acetat contains glycosides, flavonoids, tannins, and phenols."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Dian Coryokto
"Tirosinase merupakan suatu enzim yang mengkatalisis proses melanogenesis dalam pembentukan pigmen melanin. Produksi melanin yang berlebihan (hiperpigmentasi) dapat menyebabkan terjadinya penggelapan warna kulit. Pengontrolan produksi melanin dapat dilakukan dengan cara menghambat aktivitas enzim tirosinase. Minyak biji markisa kuning diduga memiliki efek terhadap pencerahan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi penghambatan aktivitas tirosinase serta menentukan parameter kualitas minyak biji markisa kuning. Pengujian penghambatan tirosinase oleh minyak biji markisa kuning dilakukan dengan mengukur serapan L-dopakrom pada panjang gelombang 490 nm. Minyak biji markisa kuning memiliki nilai IC50 195,342 μg/mL.
Pengujian kinetika enzim melalui plot Lineweaver-Burk menunjukkan bahwa minyak biji markisa memiliki penghambatan kompetitif. Hasil penentuan parameter minyak biji markisa menunjukkan hasil bobot jenis 0,8912 g/cm3, indeks bias 1,472, bilangan asam 53,962 mgNaOH/g, bilangan penyabunan 186,64 mgKOH/g, bilangan iodium 375,5 g I2/ 100 g minyak, bilangan hidroksil 239,38 mg/g dan zat tidak tersabunkan 1,169, dan mengandung saponin, tanin, serta glikosida.

Tyrosinase is an enzyme that catalyzes the process of melanogenesis which in case of excessive melanin production (hyperpigmentation) may causes darkening of skin color. Melanin production can be controlled by the inhibition of tyrosinase enzyme. Yellow passion fruit seeds was investigated had an effect on the skin whitening. This research used to determined the potential inhibition of tyrosinase activity from yellow passion fruit seed oil and determined parameters of the yellow passion fruit seed oil. The inhibition of tyrosinase activity test from yellow passion fruit seed oil was done by measuring the wavelength of dopachrome at 490 nm.
The test showed that yellow passion fruit seed oil had IC50 values of 195.342 μg/mL. The inhibition kinetics analyzed by a Lineweaver-Burk plot indicated that yellow passion fruit seed oil was a noncompetitive inhibitor. Passion fruit seed oil had density of 0.8912 of g/cm3, refractive index of 1.472, acid value of 53.962 mgNaOH/g, saponification value 186.64 of mg/g, iodine value of 375.5 g I2/ 100 g oil, hydroxyl value of 239.38 mg/g, unsaponifiable matter of 1.169, and contained saponins, tannins, and glycosides.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S53796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Inhibitor tirosinase merupakan senyawa yang dapat mengatur metabolisme melanin sehingga sering digunakan sebagai agen untuk mencegah hiperpigmentasi kulit dan agen pemutih pada produk kosmetik. Telah dilakukan pengujian penghambatan aktivitas tirosinase pada tanaman Cassia fistula. Cassia siamea dan C. fistula merupakan tanaman dari marga yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya aktivitas penghambatan tirosinase dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung pada ekstrak dan fraksi teraktif dari daun johar (C. siamea Lamk.). Serbuk simplisia dimaserasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Ketiga ekstrak tersebut diuji aktivitas penghambatan tirosinase menggunakan plate reader melalui pengukuran pembentukan L-dopakrom pada 490 nm. Ekstrak teraktif yaitu ekstrak metanol difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dipercepat dan dilakukan pengujian aktivitas penghambatan tirosinase dari fraksi gabungan yang diperoleh. Selanjutnya diidentifikasi golongan senyawa kimia pada ekstrak dan fraksi teraktif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari ketiga ekstrak yang diuji, ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 170,268 μg/mL dan mengandung senyawa fenol, flavonoid, saponin, dan glikon. Fraksi teraktif memiliki nilai IC50 sebesar 482,355 μg/mL dengan kandungan senyawa fenol, flavonoid, dan glikon. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan tirosinase paling tinggi dengan tipe penghambatan nonkompetitif.

Tyrosinase inhibitors are compounds that can regulate the metabolism of melanin so it is often used as an agent to prevent hyperpigmentation and skin whitening in cosmetic products. Have investigated tyrosinase inhibitory activity of Cassia fistula. Cassia siamea and C. fistula are the plants with the same genus. This study aims to investigated the inhibition of tyrosinase activity and identified chemical compounds in the most active extract and fraction of johar (C. siamea Lamk.) leaves. Crude drug powder was macerated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The three extracts were tested using the plate reader by evaluated the formation of L-dopachrome at 490 nm. The methanol extract was fractionated using vacuum column chromatography and the tyrosinase inhibitory activity assays were performed in the combined fractions. The chemical compounds identified in the most active extract and fraction. The results showed that methanol extract has the highest inhibitory activity with IC50 values 170.268 μg/mL and contains phenolic, flavonoid, saponin, and glycone. The most active fraction has IC50 value 482,355 μg/mL with the content of phenolic, flavonoid, and glycone. The results show that the methanol extract has the highest activity of tyrosinase inhibition by a noncompetitive type of inhibition."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyliana Denysa
"Kelompok manggis-manggisan, marga Garcinia diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau senyawa yang kehilangan pasangan elektronnya, sangat reaktif yang dapat menyebabkan reaksi oksidatif. Salah satu jenis Garcinia yang memiliki potensi sebagai antioksidan adalah Garcinia tetandra Pierre. Kulit buah Garcinia tetandra Pierre dikestraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut yang kepolarannya bertingkat (n-heksan, etil asetat dan metanol). Masing-masing ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) untuk melihat aktivitasnya yang paling aktif. Ekstrak yang paling aktif dikolom untuk mendapatkan fraksi-fraksi dan hasil fraksi-fraksi tersebut akan diuji kembali aktivitas antioksidannya untuk memperoleh fraksi yang paling aktif. Hasil pengujian aktivitas antioksidan didapatkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai IC50 3,582 µg/ml dan fraksi C merupakan fraksi n-heksan teraktif dengan IC50 5.9774µg/ml. Golongan senyawa kimia pada fraksi C adalah terpenoid dan aglikon flavon.

Mangosteen group, Garcinia genus is known having antioxidant activity that can ward off these free radicals. Free radicals are atoms or compounds that lose its electron pair, which can lead to highly reactive oxidative stress. One of Garcinia?s species which are potent for antioxidant is Garcinia tetandra Pierre. The rind of Garcinia tetrandra Pierre are extracted by maceration method using multilevel polarity solvents (n-hexane, ethyl acetate and methanol). Each extract was tested for antioxidant activity by 1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil (DPPH) to see the activities which has the most active fraction. The most active extracts are got column to obtain fractions, which the fractions will be tested again to obtain the antioxidant activity of the most active fraction. The test result is obtained on the antioxidant activity of n-hexane extracts with IC50 ​​3.582 ug / ml and fraction C is the fraction of n-hexane-active with IC50 5.9774 ug / ml. Class of chemical compounds in fraction C are terpenoids and aglikon flavon."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwisastri
"Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Salah satu agen terapetik untuk pengobatan diabetes mellitus adalah inhibitor -glukosidase. Pada penelitian terdahulu diketahui bahwa tanaman dengan suku Clusiaceae pada umumnya memiliki potensi menghambat -glukosidase. Salah satu tanaman dengan suku Clusiaceae adalah Garcinia xanthochymus Hook. f. ex T. And. Bagian tanaman yang digunakan adalah kulit buah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dari ekstrak dan fraksi teraktif pada penghambatan aktivitas -glukosidase serta mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi bertingkat menggunakan n-heksan, aseton dan metanol. Uji penghambatan aktivitas -glukosidase dilakukan dengan microplate reader (=405 nm). Akarbosa digunakan sebagai standar (IC50=36,98 μg/mL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak aseton memiliki kemampuan menghambat aktivitas -glukosidase paling kuat dengan persen inhibisi pada 500 ppm paling tinggi (117,30%). Ekstrak aseton tersebut difraksinasi dengan kromatografi kolom dan menghasilkan 8 fraksi gabungan. Fraksi gabungan ke-5 adalah fraksi gabungan teraktif (IC50=111,302) dan menginhibisi α-glukosidase secara kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan bahwa fraksi gabungan ke-5 mengandung flavonoid, glikosida, fenol dan saponin.
Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia and abnormalities in carbohydrates, fats, and proteins metabolism. One of therapeutic agent for diabetes mellitus treatment is -glukosidase inhibitors. In previous studies, it is known that Clusiaceae family have a potency to inhibit -glukosidase generally. One of Clusiaceae family is Garcinia xanthochymus Hook. f. ex T. And. The part of the plant used is the rind. This research was conducted to determine the potency of the extract and active fractions on the inhibition of -glukosidase activity and determine the chemical groups of the active fraction. Extraction is done by multilevel maceration used n-hexane, acetone, and methanol. -glukosidase activity inhibition test performed by microplate reader (=405 nm). Acarbose was used as standard (IC50=36,98 μg/mL). The research’s result show that acetone extract has the strongest ability to inhibit -glukosidase with the highest percent inhibition at 500 ppm (117,30%). The acetone extract was fractionated by column chromatography yield 8 combined fractions. The 5th combined fraction is the most active combined fractions (IC50=111,302) and inhibited -glukosidase competitively. The phytochemical screening showed that the 5th combined fraction contained flavonoids, glycosides, fenols, and saponins."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S53805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Wiliantari
"Markisa manis (Passiflora ligularis Juss) tumbuh di dataran tinggi yang sejuk di Indonesia, salah satunya provinsi Sumatera Barat. Markisa manis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan memiliki potensi dalam penghambatan tirosinase dari bagian tanamannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kadar flavonoid, kadar polifenol, aktivitas antioksidan (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP)) dan penghambatan tirosinase dari ekstrak dan fraksi bagian tanaman markisa manis, selanjutnya fraksi bagian ter-aktif diformulasikan dalam sediaan krim masker wajah. Penelitian ini menggunakan empat bagian tanaman markisa manis yaitu daun, batang, biji dan kulit buah. Proses ekstraksi dilakukan dengan pelarut etanol 70% menggunakan metode Ultrasound-Assisted Extraction (UAE). Ekstrak bagian tanaman yang menunjukkan hasil pengujian terbaik selanjutnya dilakukan fraksinasi dengan n-heksan, etil asetat dan akuades. Fraksi bagian tanaman ter-aktif dilakukan pengujian antioksidan dan aktivitas penghambatan tirosinase, kemudian diidentifikasi menggunakan Liquid Chromatograpy Mass Spectroscopy (LC-MS). Fraksi ter-aktif diperoleh dari bagian biji sebagai fraksi etil asetat biji yang diformulasikan dalam sediaan krim masker wajah. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi yang sangat kuat hingga kuat dan memiliki potensi penghambatan tirosinase. Sedangkan krim masker wajah menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan potensi penghambatan tirosinase pada F1 dan F2. Stabilitas 12 minggu menunjukkan terjadinya penurunan aktivitas antioksidan, penghambatan tirosinase dan evaluasi fisik sediaan pada F1 dan F2.

Sweet granadilla (Passiflora ligularis Juss) grows in the cool highlands of Indonesia, one of which is the province of West Sumatera. Sweet granadilla has potent antioxidant activity and potential to inhibit the tyrosinase enzyme from plant parts. The purpose of this study was to analyze the content of flavonoid, polyphenols, antioxidant activity (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) and Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP)) and inhibition of tyrosinase from extracts and fraction of sweet granadilla plant parts, then the most active part fraction were formulated in facial mask cream. This study used four parts of the sweet granadilla. They were leaves, stems, peels and seeds. The extraction process was carried out with 70% ethanol solvent with Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) method. Extracts of plant parts that showed the best results then fractionated with n-hexane, ethyl acetate and distilled water. The selected fraction from plant parts was tested for antioxidant activity and inhibition of tyrosinase then identified was done by Liquid Chromatography Mass Spectroscopy (LC-MS). The most active fraction was obtained from the seeds as the ethyl acetate fraction of the seeds. This ethyl acetate fraction was formulated in a face mask cream. The results showed that the antioxidant activity of the extracts and fractions was very strong to strong and had the potential for tyrosinase inhibition. While the face mask cream showed very strong antioxidant activity and tyrosinase inhibition potential in F1 and F2. The 12-week stability showed a decrease in antioxidant activity, tyrosinase inhibition and physical evaluation of the preparation in F1 and F2.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Sindra Wardhani Nasti
"Ekstrak tanaman yang dapat menghambat aktivitas α-Glukosidase berpotensi sebagai antidiabetes. Ekstrak daun ketapang dilaporkan dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus, namun belum diketahui mekanisme kerjanya dalam menghambat aktivitas α-Glukosidase. Tujuan penelitian ini untuk menguji fraksi teraktif daun ketapang yang dapat menghambat aktivitas α-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa kimia. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 80%. Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas penghambatan enzim adalah dengan spectrophotometric stop rate determination menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm dengan substrat p-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida. Hasil menunjukkan ekstrak teraktif adalah daun ketapang hijau dengan nilai IC50 57,36 ppm dan fraksi teraktif adalah etil asetat dengan nilai IC50 49,28 ppm dengan aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil penapisan fitokimia diperoleh bahwa fraksi etil asetat ketapang hijau mengandung flavonoid, saponin, tanin dan glikosida.

The plant extract that could inhibit the activity of α-Glucosidase are potentially used as antidiabetic. Extract of Terminaliacatappa leaves was reported increasing blood sugar levels in rats, but never known its activity in inhibiting α-Glucosidase. This research aimed to find the most active fraction of Terminaliacatappaleaves that could inhibit the α-Glucosidase activity and identify the phytochemical compound. Extraction done by macerationuse 80% ethanol. The inhibitory activity of enzyme was measured by spectrophotometric stop rate determinationmethode usemicroplate reader with p-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as substrate in 405 nm.The result showed the most active extract is green leaves which value of IC50 is 57,36 ppm and the most active fraction is ethyl acetate with IC5049,28 ppm and has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction of ethyl acetate contained flavonoids,saponin, tanin and glycoside."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofiantini
"Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) meningkat secara signifikan di seluruh belahan dunia. Penghambat α-glukosidase diketahui berperan sebagai agen terapeutik untuk pengobatan diabetes, khususnya DM tipe 2. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat berbagai tanaman yang memiliki efek penghambatan terhadap aktivitas α-glukosidase, salah satunya adalah daun garu (Antidesma montanum Blume). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi yang memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak etanol daun garu dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Serbuk simplisia diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 80% kemudian difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan mengukur serapan produk p-nitrofenol yang dihasilkan dari reaksi antara α-glukosidase dan substrat p-nitrofenil- α-D-glukopiranosida menggunakan microplate reader pada λ 405 nm. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase terbaik dengan IC50 138,38 ppm. Hasil uji kinetika enzim menunjukkan fraksi etil asetat menginhibisi α-glukosidase secara kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mengandung glikosida, tanin, dan terpen.

Prevalence of diabetes mellitus (DM) increased significantly in all parts of the world. α-Glucosidase inhibitors have known to be therapeutic agent for diabetes treatment, especially type 2 DM. Based on previous studies in mind that there are various plants that have the effect of inhibiting the activity of α-glucosidase, one of which is garu leaves (Antidesma montanum Blume). This research purposed to get the fraction which had the highest α-glucosidase inhibiting activity from ethanol extract of garu leaves and identify the chemical compounds from the most active fraction. Simplisia powder was extracted by maseration using 80% ethanol then fractionated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Inhibitory activity test was performed by measuring absorbance of p-nitrophenol, which produced by reaction between α-glucosidase and p-nitrophenyl-α-D-glucopyranoside, using microplate reader at 405 nm. The result showed that ethyl acetate fraction have the best α-glucosidase inhibitory activity with IC50 values 138.38 ppm. The test of enzyme kinetics showed that ethyl acetate fraction inhibited competitively. The phytochemical screening showed that ethyl acetate fraction of garu leaves contained glycosides, tannins, and terpenes."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>