Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Saputra Sakti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya yang dilakukan oleh sektor pemerintahan yang terkait dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kelurahan Kota Bambu Selatan dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Upaya yang dilakukan sektor pemerintahan yang terkait dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kelurahan Kota Bambu Selatan sudah cukup baik di antaranya dengan membuat produk hukum yang masih terkait dengan program tersebut, kerjasama dengan pihak swasta, mengadakan sosialisasi masal, mengadakan lomba bebas jentik, inovasi adanya reward dan punishment untuk warga, dan pengadaan anggaran untuk program pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu juga dilihat dari adanya upaya sektor pemerintahan yang terkait dengan progam ini membuat partisipasi masyarakat Kelurahan Kota Bambu Selatan cukup tinggi dengan pemahaman dan kesadaran yang dimiliki.

The purpose of this research is to analyze effort to intensifying public participation on Mosquito’s Nest Extermination Program at Kelurahan Kota Bambu Selatan to prevent Dengue Fever. The method use for the research is qualitative. Efforts made by the government sector related Mosquito’s Nest Extermination program in Kelurahan Kota Bambu Selatan has been good enough, they make laws that are still associated with the program, cooperation with the private sector, held a mass socialization, free competitions held larvae, the presence of reward innovation and punishment for citizens, and procurement budgets for Mosquito’s Nest Extermination program. It is also seen from the government sector efforts associated with this program makes participation in Kelurahan Kota Bambu Selatan is quite high with an understanding and awareness which they owned.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frengklin Pasik
"Propinsi papua secara khusus kota Jayapura masih bermasalah dan malaria dikota jayapura sekitar 19.504 kasus. Distribusi kelambu secara rutin setiap tahun dilakukan, di tahun 2018 kota jayapura mendapat 163.161 unit. Peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa efektif jalannya program tersebut dari berbagai sisi di wilayah dinas kesehatan kota Jayapura untuk eveluasi program Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan telaah dokumen, wawancara dan untuk memperjelas capaian program kelambu dilakukan survey atau pengukuran (Spot chek) pada 130 orang terpilih. Hasil penelitian ditemukan efektivitas kelambu untuk distrbusi 100%, kememilikan kelambu 66,15%, penggunaan kelambu 60,8%, kelambu tersisa di 6 puskesmas, sedangkan hubungan dengan kejadian malaria di kota meningkat 11,05% dengan yang tertinggi pada puskesmas koya barat 45%, sedangkan puskesmas kotaraja sukses menurunkan hingga 18 %. Faktor penyebab malaria adalah sering keluar dengan tidak menggunakan baju dan atau berbaju lengan pendek di malam hari. Faktor lain yang mempengaruhi efektivitas seperti sumber daya manusia cukup , dana terbatas, dukungan kurang, keterlambatan waktu dan aksebilitas terpenuhi. Diharapkan pemerintah daerah dapat lebih berkontrbusi agar distribusi dan monitoring evaluasi dapat teratasi terutama untuk masalah pendanaan, ketepatan waktu program dan dukungan lintas sektor.

Papua Province specifically, Jayapura city still has problems and malaria in the city of Jayapura, around 19,504 cases. Routine distribution of mosquito nets every year is carried out, in 2018 the city of Jayapura gets 163,161 units. The researcher was interested to find out how effective the program was from various sides in the Jayapura city health service area for program evaluation in 2018. This study used a qualitative approach by reviewing documents, interviews and clarifying the achievements of the survey program (Spot check) on 130 chosen person. The results of the study found the effectiveness of bed nets for distribution of 100%, mosquito net ownership of 66.15%, use of mosquito nets 60.8%, mosquito nets remaining in 6 health centers, while the relationship with malaria incidence in the city increased 11.05% with the highest in west koya 45 health centers %, while the Kotaraja health center has successfully reduced it to 18%. The causative factor of malaria is often going out without wearing clothes and or wearing short-sleeved clothes at night. Other factors that affect effectiveness such as sufficient human resources, limited funds, lack of support, delay in time and accessibility are fulfilled. It is expected that the regional government can contribute more so that the distribution and monitoring of evaluations can be overcome especially for funding issues, program timeliness and cross-sector support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Anis Zain
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang tersebar lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di Kelurahan Beji, Kota Depok, kasus DBD telah menunjukkan tren yang tinggi selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, wilayah ini mencatat jumlah kasus tertinggi di Kota Depok, dengan total 177 kasus dan incidence rate (IR) sebesar 370,73 per 100.000 penduduk. Analisis awal mengindikasikan bahwa faktor lingkungan rumah dan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang belum optimal dapat menjadi faktor tingginya kasus DBD di Kelurahan Beji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kondisi lingkungan rumah dan praktik PSN terhadap kejadian DBD di Kelurahan Beji tahun 2024. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Beji, Kota Depok selama periode Mei-Juni 2024 dengan menggunakan desain studi kasus kontrol. Sampel terdiri dari 35 orang kasus dan 35 orang kontrol. Sampel kasus dipilih menggunakan simple random sampling dari laporan kasus DBD yang tercatat di Puskesmas Depok Utara, sementara sampel kontrol dipilih dari tetangga terdekat dari rumah kasus. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi laporan kasus DBD dari Puskesmas Depok Utara, kuesioner, dan lembar observasi keberadaan jentik nyamuk. Analisis data meliputi univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD pada penelitian ini adalah keberadaan jentik (p-value = 0,026 ; OR = 4,58), container index (CI) (p-value = 0,014 ; OR = 7,56), sumber air bersih (p-value = 0,036 ; OR = 0,205), dan kebiasaan menggantung pakaian kotor (p-value = 0,046 ; OR = 0,31). Puskesmas Depok Utara dan Dinas Kesehatan Kota Depok disarankan untuk mengadakan program insentif bagi rumah tangga yang konsisten menerapkan PSN 3M Plus, memberikan sanksi bagi yang tidak mematuhi, dan menggiatkan gerakan 1 rumah 1 jumantik. Masyarakat Kelurahan Beji juga harus berpartisipasi aktif dalam gerakan 1 rumah 1 jumantik, meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dalam melaksanakan praktik PSN, serta menghindari kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko DBD.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a viral infection transmitted through the bites of Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. In Beji Subdistrict, Depok City, DHF cases have shown a high trend over the past few years. In 2022, this area recorded the highest number of cases in Depok City, with a total of 177 cases and an incidence rate (IR) of 370,73 per 100.000 population. Initial analysis indicates that household environmental factors and suboptimal community participation in mosquito nest eradication may contribute to the high number of DHF cases in Beji Subdistrict. This study aims to identify the influence of household environmental conditions and mosquito nest eradication practices on the incidence of DHF in Beji Subdistrict in 2024. The research was conducted in Beji Subdistrict, Depok City, from May to June 2024 using a case-control study design. The sample consisted of 35 cases and 35 controls. Case samples were selected using simple random sampling from DHF case reports recorded at Depok Utara Public Health Center, while control samples were selected from the nearest neighbors of the case households. The instruments used in this study included DHF case reports from Depok Utara Public Health Center, questionnaires, and observation sheets for mosquito larvae presence. Data analysis included univariate and bivariate analysis (Chi-Square test). Bivariate analysis showed that the variables associated with the incidence of DHF in this study were the presence of larvae (p-value = 0,026 ; OR = 4,58), container index (CI) (p-value = 0,014 ; OR = 7,56), clean water source (p-value = 0,036 ; OR = 0,205), and the habit of hanging dirty clothes (p-value = 0,046 ; OR = 0,31). Depok Utara Public Health Center and the Depok City Health Office are advised to implement incentive programs for households consistently applying PSN 3M Plus, impose sanctions for non-compliance, and intensify the “1 House 1 Jumantik” movement. The community in Beji Subdistrict should also increase active participation in the “1 House 1 Jumantik” movement, improve awareness and discipline in implementing mosquito nest eradication practices, and avoid habits that can increase the risk of DHF."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Malik
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji partisipasi masyarakat dalam Program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat Kelurahan Jagakarsa mengenai Program Pemberantasan Sarang Nyamuk, hal ini disebabkan oleh sosialisasi terhadap masyarakat yang belum menyeluruh. Faktor pendukung partisipasi masyarakatnya adalah kepemimpinan dari tokoh masyarakat, kebersamaan, dan keterbukaan ruang partisipasi. Faktor penghambatnya adalah ketersediaan waktu masyarakat yang dinamis, kepedulian masyarakat, dan pemahaman masyarakat yang masih kurang baik mengenai program pemberantasan sarang nyamuk.

The purpose of this research is to study public participation on Mosquito’s Nest Extermination Program at Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, South Jakarta. The method use for the reasearch is qualitative. the result of this reaserach show that people’s understanding about the mosquito’s nest extermination program, it is caused by uncomprehensive socialization to every people in society. The supporting factor of the participation are leadership, room for participation, and sense of belonging. The inbiting factors are time, people’s consideration, the knowledge of the Mosquito’s Nest Extermination Program, lack of law enforcement, and Jumantik problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Meylisa Saragi
"Pemberian pelayanan kepada masyarakat tentunya membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan sekitar. Dukungan sosial menurut Taylor (2006) adalah sebagai pertukaran interpersonal, dengan memberikan bantuan kepada orang lain, bertukar informasi, dan melibatkan emosi untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk saran maupun materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial yang diberikan masyarakat sekitar kepada Kader Jumantik di Kota Bekasi serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pemberian dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara rinci serta menjelaskan serangkaian tahapan atau langkah-langkah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan masyarakatn kepada Kader Jumantik PKK Kelurahan Mustikajaya, Bekasi mencakup dukungan sosial, instrumental, penghargaan, emosional dan integrasi sosial. Faktor pendukung dukungan ini relasi dan respon positif yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik, PKK Kelurahan Mustikajaya. Sedangkan, faktor penghambat dukungan sosial adalah terdapat beberapa masyarakat yang memiliki ketidakpercayaan kepada kader jumantik dalam memberikan pelayanan. Sumber-sumber dukungan sosial yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik berasal dari tetangga dekat dan jauh, suami serta anak. Terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, dukungan sosial ini meningkatkan kualitas pelayanan kader jumantik. Peneliti merancang penelitian bersama dengan pemangku kepentingan dari institusi, Desa Mustikajaya, dan mereka telah menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian selama pandemi COVID 19, dengan memperhatikan protokol kesehatan

Providing services to the community requires social support from the surrounding environment. Social support according to Taylor (2006) is an interpersonal exchange, by providing assistance to others, exchanging information, and engaging emotions to provide mutual assistance in the form of suggestions and materials. This study aims to determine the social support provided by the surrounding community to Jumantik Cadres in Bekasi City as well as supporting and inhibiting factors in the process of providing social support. This study uses a qualitative approach with a descriptive design that aims to provide a detailed description and explain a series of stages or steps. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, literature study, and documentation study. The results of this study indicate that the social support provided by the community to the Jumantik PKK cadres of Mustikajaya Village, Bekasi includes social support, instrumental, appreciation, emotional and social integration. The supporting factors for this support are the positive relationships and responses given by the community to Jumantik cadres, PKK, Mustikajaya Village. Meanwhile, the inhibiting factor for social support is that there are some people who have distrust of jumantik cadres in providing services. Sources of social support provided by the community to larva monitoring cadres come from near and far neighbors, husbands and children. Apart from the existence of supporting and inhibiting factors, this social support improves the service quality of jumantik cadres. Researchers designed joint research with stakeholders from institutions, Mustikajaya Village, and they have approved researchers to carry out research during the COVID 19 pandemic, by paying attention to health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Defri
"[Hingga tahun 2012 angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pesawaran masih tinggi yaitu sebesar 67,50 per 100.000 penduduk. Angka kematian DBD atau Case Fatality Rate (CFR) di Kabupaten Pesawaran merupakan kedua tertinggi di Provinsi Lampung, yaitu sebesar 1,43 per 100.000 orang. Untuk Kecamatan Teluk Pandan pada tahun 2015 sampai dengan bulan Mei tedapat 23 kasus DBD, khusus untuk desa Hurun terjadi 3 kasus Penyebab kejadian. DBD ditenggarai oleh keberadan jentik dan jumlah penampungan air dan kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Skripsi ini menyajikan sejauh mana perubahan keterampilan anak sekolah serta apakah juga terjadi penurunan angka cointainer index dan house index di rumah masing-masing siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan. Penelitian ini merupakan studi intervensi, dengan metode One-Group Pretest-posttest design. Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN 2 Hurun, sedangkan sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 yang berusia rata-rata 11 tahun. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pelatihan dengan perubahan keterampilan siswa dalam melakukan PSN (p=0,001), serta penurunan kepadatan jentik berdasarkan angka container index (p=0,000) dan house index (p=0,44). Disarankan perlunya pelatihan PSN untuk meningkatkan keterampilan dan menggalakan kegiatan PSN agar menurunkan kepadatan jentik.
;By the year of 2012, the morbidity rate of Dengue Fever in Pesawaran District remained high which was 67.5 per 100,000 population. The mortality rate or Case Fatality Rate (CFR) of Dengue Fever in Pesawaran District reached the second highest position in the Province of Lampung which was 1.43 per 100,000 inhabitants. By May 2015, there was 25 cases and 3 cases in Teluk Pandan sub-district and Hurun Village respectively. The main cause of Dengue Fever was the existence of mosquito larvae, the number of water reservoirs, and the habit of mosquito breeding control (PSN). This study aims to determine the skills change of the school students, as well as the change of container index and house index after training. This study was an intervention study with One-Group Pretest-posttest design. The target population was all students of SDN 2 Hurun, while the sample was all fourth and fifth-class student with the average age around 11 years old. The results of statistics testing indicated that there was a significant effect of training with the skill change of the students in doing mosquito breeding control (p=0,001). There was also a reduction of the density of larvae according to container index (p=0,0001) and house index (p=0,44). It was suggested that mosquito breeding control (PSN) training should be held in order to increase students skill and mosquito breeding control implementation should be enhanced in order to reduce the number of larvae.
, By the year of 2012, the morbidity rate of Dengue Fever in Pesawaran District remained high which was 67.5 per 100,000 population. The mortality rate or Case Fatality Rate (CFR) of Dengue Fever in Pesawaran District reached the second highest position in the Province of Lampung which was 1.43 per 100,000 inhabitants. By May 2015, there was 25 cases and 3 cases in Teluk Pandan sub-district and Hurun Village respectively. The main cause of Dengue Fever was the existence of mosquito larvae, the number of water reservoirs, and the habit of mosquito breeding control (PSN). This study aims to determine the skills change of the school students, as well as the change of container index and house index after training. This study was an intervention study with One-Group Pretest-posttest design. The target population was all students of SDN 2 Hurun, while the sample was all fourth and fifth-class student with the average age around 11 years old. The results of statistics testing indicated that there was a significant effect of training with the skill change of the students in doing mosquito breeding control (p=0,001). There was also a reduction of the density of larvae according to container index (p=0,0001) and house index (p=0,44). It was suggested that mosquito breeding control (PSN) training should be held in order to increase students skill and mosquito breeding control implementation should be enhanced in order to reduce the number of larvae.
]"
Universitas Indonesia, 2015
S61198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdinal
"Kecamatan Kampar Kiri Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar yang mempunyai angka penderita malaria klinis yang tertinggi (AMI = 79,19) dari 18 (delapan belas) kecamatan yang berada di Kabupaten Kampar. Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk anopheles, sp sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan dan salah satu dari sepuluh besar penyakit penyebab kematian di Indonesia, serta dapat menimbulkan kerugian di bidang sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar. Sebagai kasus adalah pasien yang berkunjung ke puskesmas dengan gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah malaria positif, sedangkan kontrol adalah pasien yang berkunjung tanpa gejala malaria klinis, dan hasil pemeriksaan darah negatif. Jumlah kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 69 kasus. Faktor-faktor yang diteliti adalah tempat perkembangbiakan nyamuk, pemeliharaan ternak besar, pemakaian kelambu, pemakaian obat anti nyamuk, pemakaian kawat kasa, dan pemakaian bahan penolak nyamuk (repelen). Dari hasil penelitian ini diketahui ada lima variabel yang berhubungan dengan kejadiaan malaria, yaitu tempat perkembangbiakan nyamuk dengan nilai p = 0,006 (OR 2,8 ; 95 CI 1,381 ? 5,512), pemeliharaan ternak besar nilai p = 0,001 (OR 3,2 ; 95 CI 1,650 ? 6,693), pemakaian kelambu nilai p = 0,017 (OR 2,4 ; 95 % CI 1,226 ? 4,845), penggunaan obat anti nyamuk nilai p = 0,026 (OR 2,3; 95% CI 1,158 ? 4,564), dan penggunaan kawat kasa nyamuk nilai p = 0,027 (OR 2,3 ; 95% CI 1,153 ? 4,513). Dari hasil analisis multivariat didapatkan faktor yang paling dominan adalah pemeliharaan ternak besar, dan diikuti oleh tempat perkembangbiakan nyamuk, dan pemakaian obat anti nyamuk.

Factors related to malaria prevalence in Kampar Kiri Tengah Sub District, Kampar District, Riau Province in 2005 ? 2006. Kampar Kiri Tengah Sub-District has the highest number of malaria patients (AMI: 79,19) out of 18 sub-district in Kampar district. Malaria is caused by Plasmodium and transmitted out by anopheles sp mosquitoes. Until now, malaria is a major health problem in Indonesia and is one of the top ten high fatality diseases in Indonesia, and detrimental to socio-economic field. This study utilizes a case control research design and the objective was to find out the factors related to the occurrence of malaria disease in Kampar Kiri Tengah Sub-District, Kampar District. The case group consists of patients who visited health centre and showed clinical symptoms of malaria and whose blood examination result was positive. The control group consisted of patients who do not have clinical symptoms of malaria and the blood examination is negative. The number of case group and control group is 69 patients, respectively. Factors studied are mosquito breeding sites, living next to large cattle barns, the use of bed net, anti-mosquito chemical, wire netting, and repellent. The result of the study suggested that there are five variables related to occurrence of malaria, namely mosquito breeding sites with p value = 0,006 (OR 2,8 ; 95% CI 1,381-5,512), living next to large cattle with p value = 0,001 (OR 3,2 ; 95% CI 1,650-6,693), the use of bed net with p value = 0,017 (OR 2,4 ; 95% CI 1,226 ? 4,845), the use of anti-mosquito chemicals with p value = 0,026 (OR 2,3; 95% CI 1,158 ? 4,564) and the use of wire netting with p value = 0,027 (OR 2,3 ; 95% CI 1,153 ? 4,513). Multivariate analysis showed that most dominant factors is living next to large cattle, followed by mosquito breeding sites and the use of anti-mosquito chemical."
Universitas Indonesia, 2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anif Budiyanto
"Di dunia sebanyak 350-500 juta orang menderita malaria, dan lcbih dari 1 juta kematian teijadi setiap tahun, terutama di daerah tropis dan Ali-ika. Prcvalen malaria di Indonesia mencapai 2,85 %. Sebanyak 49,6 % penduduk Indonesia berisiko tertular malaria karena tinggal di daerah endemis malaria. Prevalensi malaria di Sumatem Selatan adalah 1,0l%. Kab.OKU merupakan salah satu kabupaten ende mis malaria di Sumatcra Selatan. AMI (Anuai Malaria Incidence) Kab. OKU tahun 2008 23,4%,,. Tujuan umum; mengetahui hubungan antara upaya mencegah gigitan nyamuk melalui pemakaian anti nyamuk clengan kejadian malaria di Puskesmas Pengandonan.
Tujuan khusus:
a. Mengetahui hubungan antara upaya mencegah gigitan nyamuk melalui pemakaian anti nyamuk dengan kejadian malaria.
b. Mengetahui dampak potensial antara pemakaian anti nyamulc dengan kejadian malaria di Kecamatnn Pengandcman Kab. OKU.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian epidemiologi observaslonal kasus-kontrol. Populasl target dalam penelitian ini adalah masyarakat Kab.OKU dl Kec. Pengandonan, sedangkan populasl aktual adalah masyarakat yang tinggal di Kec.Pengandonan yang ikut kegiatan MBS. Sampel adalah masyarakat yang mengikuti kegiatan survey MBS dan terpllih sebagai sarnpel studi.
Pemakaian anti nyamuk, mempunyai pengaruh yang signitikan dengan tezjadinya malaria dengan OR=0,3l2 dan p=0,000 (95% CI 0,19-0,056). Yang berarti orang yang memakai anti nyamuk hanya berisiko untuk terltena malaria sebesar 0,312 kali dibanding yang tidak pakai anti nyamuk. Konstruksi rumah temyata mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian malaria dengan OR=7,88 dan p=0,000 (95% CI 4,74-l3,l2).
Pengetahuan nesponden tentang malaria mempunyai hubungan yang bermakna dengan kasus malaria dengan 0R=0,49 dan p=0,003 (95% CI Q31-0,78). Variabel ‘ada ternak’ di sekitar mmah (p=0,5l9) dan variabel ‘jarak tempat perindukan nyamuk potcnsial’ (p=0,l35) tidak signiiikan dcngan kejadian malaria”.
Dari hasil analisis multivariate diketahui ada hubungan yang signifikan antara pemakaian anti nyamuk dengan kasus malatia di Kec.Pengandonan, OR=0,231 dan p = 0,0001 (95% CI 0,130-0,409). Interpnetasi adalah orang yang tidak memakai anti nyamuk akan berisilco untuk terkena malaria sebesar 4,3 kali dibanding dengan mereka yang memakai anti nyamuk sctelah dikontrol oleh variabel konstruksi. Dari hasil pcrhitungan dampak potensial diketahui, apabila dilakukan upaya kesehatan masyarakat dcngan pemakaian anti nyamuk memberikan dampak penunman kejadian malaria sebesar 53%.
Kesimpulan. Pemakaian anti nyamuk sccara statistic mempunyai hubungan yang bermakna dengan kasus malaria (Pv=0,000, CI 95%=0,l93-0,506), dimana mereka yang memakai anti nyamuk hanya akan terkena malaria sebesar 0,312 dibanding dengan mereka yang tidak memakai anti nyamuk. Intervensi kesehatan masyarakat berupa pemakaian anti nyamuk, akan memberikan dampak tethadap penurunan kasus malaria di masyarakat sebesar 53%.
Saran:
1. Orang yang tinggal di rumah yang berisiko untuk kemasukan nyamuk terutama yang ventilasi rumahnya tidak mernakai kassa nyamuk, disarankan untuk memakai obat anti nyamuk berupa obat nyamuk semprot, yang membeiikan nilai OR terkecil yaitu 0,l6.
2. Peningkatan pengetahuan masyarakat dengan upaya penyuluhan yang intensif agar pengetahuan masyarakat tentang penyakit malaria dapat lebih baik, sehingga mereka dapat secara sadar dengan kemauan sendiri mengupayakan berbagai kegiatan yang sifatnya tindakan pencegahan dari gigitau nyamuk.
3. Mengupayakan pembangunan mmah penduduk wrbuat dari tembok atau bahan lain yang dibuat serapat mungkin sehingga nyamuk tidak dapat masuk ke dalam mmah sehingga tidak terjadi kontak antala nyamuk dengan masyarakat.

The number of malaria cases in the world is 350 - 500 million and more than one million deaths occur every year, particularly in tropical area and Ah-ica. The prevalence of malaria in Indonesia is 2.85%. There are 49.6% Indonesian people which is risky to get infected with malaria because of living in an endemic malaria area- 'lhe prevalence of malaria in South Siunatera is 1.01 % and OKU District is the most endemic malaria area in South Sumatera with number of AMI (Annual Malaria Incidence) in 2008, of 23.4%.
In general, the objective of study was to assess the relation between the use of anti-mosquito lotion and incidence of malaria at Pengandonan, and the specific objectives are :
1. To assess the relation between the use of anti-mosquito lotion and incidence of malaria
2. To assess potential impact of the use of anti- mosquito lotion and incidence of malaria at Pengandonan, OKU District.
The study is an observational epidemiology in case control study design. The target population of the study was people of OKU District, while the actual population was people who live in Pengandonan and participated in MBS. The sample population was people who participated in MBS and recruited as sample study.
The use of anti-mosquito lotion has significant influence with malaria incidence of OR=0,3l2 p=0,000 (95% Cl 0,19-0,056), which means people who use anti-mosquito lotion is only 0.312 times more risky to get infected with malaria compare to people who don’t. The house construction has significant relation with malaria incidence of OR=7,88 p=0,000 (95% CI 4,74-l3,l2).
The knowledge of respondent about malaria has significant relation with malaria incidence of 0R=0,49 dan p=0,003 (95% CI 0,31-0,78). Variable of “have cattle around house” (p= 0.5l9) and variable of “distance of mosquito breeding" (p=0.l 35) has no significant relation with malaria incidence.
Multivariate analysis found significant relationship between the use of anti- mosquito lotion and incidence of malaria at Pengandonan, of OR=0,23l p = 0,0001 (95% CI 0,130-0,409), which is interpreted as people who don’t use anti-mosquito lotion will be 4.3 times more risky to get infected with malaria compare to those who use the anti-mosquito lotion controlled by variable of construction. The use of anti-mosquito lotion will give potential impact in decreasing malaria incidence as of 53%.
Conclusion: the use anti-of mosquito lotion is statistically has significant relation with malaria incidence (Pv=0,000, CI 95%=O,l93-0,506), which means people who use anti-mosquito lotion is only 0.312 times more risky to get infected with malaria compare to people who don’t. Public health intervention such as use of mosquito lotion will provide potential impact in decreasing malaria incidence in community of 53%.
Suggestions:
1. Efforts need to use anti-mosquito lotion that can be aifordable by the community, considering the use of anti-mosquito lotion to prevent mosquito bites when outside the home is very effective and efficient.
2. Increased knowledge of community with intensive counseiling efforts so the knowledge of community about the disease malaria can be better, so they can be aware of their own willingness to seek a variety of activities that are preventive to mosquito bites.
3. To build home so that mosquitoes can not enter the house and there is no contact between t11e mosquito and population.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T33810
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfons M. Letelay
"Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang masih merupakan wilayah endemis malaria. Halmahera Utara merupakan Kabupaten dengan angka kejadian malaria tinggi. Kejadian malaria di daerah endemis yang dianggap kejadian biasa oleh sebagian besar penduduk, hal tersebut membuat program pemberantasan malaria sulit mencapai keberhasilan karena mata rantai penularan yang tetap ada. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kebiasaan menggunakan kelambu berinsektisida dengan kejadian malaria. Desain penelitian potong lintang digunakan pada 1.159 sampel yang dipilih dengan menggunakan kriteria Riskesdas 2013, sedangkan data dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan kuisioner. Hasil Berdasarkan hasil analisis, hubungan antara penggunaan kelambu dengan kejadian malaria di Kabupaten Halmahera Utara setelah dikontrol oleh Jenis Kelamin , Pendidikan dan pekerjaan tanpa adanya interaksi didapatkan POR 1,05 (95% CI 0,48 – 2,27). Hal ini mengindikasikan program pendistribusian kelambu berinsektisida harus dievaluasi tingkat pemakaiannya sehingga program pemberantasan malaria bisa berjalan dengan baik.
North Maluku is one of the provinces in Indonesia which is still a malaria endemic area. North Halmahera is a district with a high incidence of malaria. The incidence of malaria in endemic areas is considered an ordinary event by most of the population, it makes it difficult to achieve malaria eradication program success because of the chain of transmission remains. This study aims to analyze the relationship between the behavior of using insecticidetreated nets to malaria incidence. A cross-sectional study design used in the 1159 sample was selected using criteria of Riskesdas 2013, while the data were collected by interview using a questionnaire. Results Based on the analysis, the association between the use of bed nets to malaria incidence in North Halmahera after controlled by Gender, Education and obtained a job without any interaction has POR 1.05 (95% CI 0.48 to 2.27). This indicates the distribution of insecticide-treated nets program should be evaluated for its use so that malaria eradication programs can be run properly.Malariae, North Maluku, North Halmahera, llin’s, bed nets."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husni Thamrin
"Studi ini berangkat dari sejumlah argumen tentang pentingnya partisipasi warga dalam penanganan urusan-urusan publik termasuk di kawasan perkotaan. Dari mulai beban kota yang semakin meningkat dan keterbatasan pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhan warga akan pelayanan perkotaan, kecenderungan desentralisasi yang tidak saja menyoroti persoalan hubungan pusat dan daerah tetapi juga lebih medasar menyangkut persoalan hubungan warga dengan pemerintah, sampai kepada argumen tentang perlunya partisipasi dalam konteks demokratisasi dan mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Namun persoalan partisipasi ternyata bukanlah persoalan yang sederhana, karena berbagai eksperimen tentang partisipasi tidak selalu menunjukkan hasil yang menggembirakan. Bagi sebagian ahli administrasi publik menekankan perlunya penciptaan konteks dan praktek kelembagaan yang mendorong dan memajukan partisipasi. Dalam praktek partisipasi warga di sub lokal ? dimana praktek partisipasi akan lebih nyata - keberadaan organisasi berbasis warga dipandang dapat menjadi menjadi jalan bagi perbaikan kualitas partisipasi warga dalam urusan-urusan publik. Dalam kerangka kepemerintahan yang baik (good governance), keberadaan organisasi berbasis warga menjadi penting untuk menempatkan relasi antara pemerintah dan warga tidak lagi dalam relasi klien-produsen melalui mekanisme koordinasi hirarkis, menuju bentuk relasi yang lebih bermakna dalam posisi setara melalui mekanisme heterarki. Eksperimen Pemerintah DKI Jakarta dengan pembentukan Dewan Kelurahan dan kebijakan PPMK terutama bina fisik yang partisipatif di tengah bayangan yang tidak selalu memuaskan dari program-program partisipatif sebelumnya, memicu munculnya studi ini. Studi ini dilakukan dalam upaya memahami peran Dewan Kelurahan ini dalam mendorong partisipasi warga. Untuk itu pertanyaan penelitian yang diajukan adalah : (1) bagaimana peran Dewan Kelurahan di dalam kerangka legal formal ? (2) Bagaimana praktek bekerjanya Dewan Kelurahan?; (3) Bagaimana keterkaitan antara peran yang dimainkan Dewan Kelurahan dengan derajat partisipasi warga? Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur. Pendekatan yang digunakan adalah triangulasi melalui kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan kenyataan akan rendahnya partisipasi warga dalam PPMK Bina Fisik. Hal ini tidak terlepas dari kurang berfungsinya Dewan Kelurahan sebagai media aspirasi kepentingan warga. Kedudukan legal yang serba tanggung dan penuh ambiguitas serta proses rekrutmen yang elitis potensial menggerus legitimasi Dewan Kelurahan. Praktek dewan kelurahan juga mencerminkan praktek yang formalistik dan memburuknya kualitas hubungan Dewan Kelurahan dan warga. Tak heran jika Dewan Kelurahan ?gagal? memobilisasi warga dalam kegiatan PPMK Bina Fisik. Studi ini sampai pada kesimpulan akan minimalnya peranan Dewan Kelurahan dalam mendorong partisipasi warga. Dewan kelurahan yang diharapkan mampu untuk menjadi jembatan yang menghubungkan antar ikatan warga maupun antara warga dengan pemerintah, ternyata menghadapi persoalan sendiri yang lebih mendasar, yakni terbelenggu oleh peran yang kian menjauhkannya dari warga. Keterbelengguan ini juga berakar dari konstruksi legal formal dan praktek bekerjanya Dewan Kelurahan serta konstruksi faktual dimana Dewan Kelurahan sendiri berada pada posisi yang jauh dari arena pembuatan kebijakan. Dalam studi ini juga disampaikan implikasi-inplikasi praktis dan teoritik dari hasil penelitian ini beserta kesimpulan-kesimpulan pokok dan saran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
D737
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>