Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Adi Kusuma Yudha
"Hamburan K+n dihitung dalam basis ruang momentum tiga dimensi (3D). Sebagai input digunakan interaksi yang dijabarkan sebagai pertukaran meson dan hiperon antar kaon dan nukleon. Dua tipe perhitungan dikerjakan, tipe satu menggunakan kinematika nonrelativistik dan tipe dua memakai kinematika relativistik. Perhitungan tipe dua dibandingkan terhadap perhitungan tipe satu untuk melihat efek relativistik pada energi yang bervariasi.

K+n scattering is calculated in three-dimensional (3D) momentum space basis. As input interaction described as meson and hyperon exchange between kaon and nucleon is taken. Two types of calculations are carried out, type one uses nonrelativistic kinematics and type two takes relativistic kinematics. Calculations of type two are compared to those of type one to see some relativistic effects at various energies.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Randra
"Hamburan K+p dimodelkan sebagai pertukaran satu hadron. Hadron yang dipertukarkan berupa meson skalar σ; meson vektor ρ dan ω; hyperon Λ dan Σ; dan resonans Σ∗ (1385). Besaran yang dihitung adalah spin-averaged differential cross section yang dihitung menggunakan kinematika relativistik serta menggunakan teknik tiga dimensi sehingga tanpa ekspansi gelombang parsial. Penelitian dilakukan untuk melihat kontribusi suku rescattering pada hamburan K+p. Kontribusi suku rescattering dengan melibatkan semua pertukaran partikel dihitung pada energi 700 MeV - 3400 MeV. Kemudian, kontribusi suku rescattering untuk tiap pertukaran partikel dihitung pada energi 700 MeV - 2200 MeV dan energi 5 GeV - 10 GeV.

K+p scattering is modeled as one-hadron exchange. The hadrons being exchanged are scalar meson σ; vector meson ρ and ω; hyperon Λ and Σ; and resonance Σ∗ (1385). Spin-averaged differential cross section is calculated using relativistic kinematics and three-dimensional technique thus without partial wave expansion. The research was conducted to see the contributions of rescattering terms on K+p scattering. Rescattering terms contributions involving all exchanged particles are calculated for energies 700 MeV - 3400 MeV. Furthermore, rescattering terms contributions for each exchanged particles are calculated for energies 700 MeV - 2200 MeV and energies 5 GeV - 10 GeV."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzakkiy Putra Muhammad Akhir
"Hamburan partikel ber-spin 0 dan 1/2 dikerjakan secara teoretis pada energi tinggi. Interaksi yang ditinjau adalah model pertukaran meson berbasis potensial Yukawa dengan penambahan suku spin orbit. Persamaan Lippmann-Schwinger untuk matriks T hingga beberapa suku hamburan ulang dan juga yang mengandung semua suku diselesaikan secara numerik dengan menggunakan teknik 3D. Penampang lintang diferensial serta besaran-besaran spin dihitung dari matriks T. Efek-efek proses hamburan ulang dan juga kinematika relativistik pada besaran-besaran tersebut ditunjukkan.

Scattering of spin 0 and spin 1/2 particles is calculated at higher energy. The interaction being considered is a meson exchange model based on Yukawa potential including spin orbit terms. Lippmann-Schwinger equation for T-matrix up to a few lowest order terms as well as one with full term is solved by means of a 3D technique. Differential cross section and spin observables are calculated from the T-matrix. Effects of rescattering process and relativistic kinematics on those observables is shown.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L Dy Mascow Abdullah
"Hamburan K+n dihitung dengan menggunakan teknik standar partial wave dan juga teknik tiga dimensi (3D). Hasil perhitungan partial wave dibandingkan terhadap hasil perhitungan 3D untuk mem-verifikasi konvergensi perhitungan partial wave. Observable yang dihitung yaitu penampang lintang diferensial, polarisasi, dan depolarisasi. Interaksi yang dipakai berdasarkan pertukaran meson dan hyperon sampai orde 2.

K+n scattering is calculated by applying the standar partial wave technique and a 3D technique. The partial-wave calculations are compared to the 3D calculations in order to verify the convergence of the partial-wave calculations. The observables being calculated are differential cross section, polarization, depolarization. Interactions being used is the one based on meson and hyperon exchange up to second order."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudadi Hirawan
"ABSTRAK
Ruang lingkup dan cara penelitian :
Dalam bidang industri masih banyak alat-alat yang didatangkan dari luar negeri , yang ukuran alat tersebut tidak sesuai dengan antropometri tenaga kerja Indonesia. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan penerapan ergonomi yang didasari ilmu biomekanika. Penelitian ini dilakukan dengan metode Pre experimental pretest - posttest 1 group.
Tujuan penelitian adalah untuk melihat tingkat produktivitas sebelum perlakuan dibandingkan setelah perlakuan dan keluhan-keluhan sebelum dan setelah perlakuan. Pada penelitian ini dilakukan dengan mengambil total sampel.
Untuk mengetahui peningkatan produktivitas digunakan parameter detik/potong, sedangkan untuk melihat keluhan dipakai kuestioner. Data yang didapat dilakukan uji statistik dengan Related t-test, sedangkan untuk keluhan dilakukan Analisis non parametrik.
Hasil dan kesimpulan :
Hasil menunjukkan perbedaan bermakna dalam menyelesaikan menit/50 potong sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Perbedaan antara minggu 2 sebelum perlakuan dan minggu 1 setelah perlakuan terdapat perbedaan bermakna ( p < 0,001 ).
Juga terdapat perbedaan bermakna pada berkurangnya rasa pegal di bahu ( P<0.001) dan rasa nyeri pergelangan tangan ( P<0.001)."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bjorken, James D.
New York: McGraw-Hill, 1964
530.12 BJO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Rizka Anggraini
"Hamburan K+p dihitung dengan menggunakan kinematika relativik. Model potensial yang digunakan digambarkan sebagai model pertukaran meson dan hiperon. Penampang lintang differensial dan besaran-besaran spin dihitung. Perhitungan dibandingkan dengan yang menggunakan kinematika nonrelativistik untuk melihat efek relativistik pada energi bervariasi.

Scattering of K+p is calculated using relativistic kinematics. The Model used is described as a potential model for meson and hiperon. Differential cross section and spin observables calculated. The calculations are compared with using non relativistics to see relativistic effects on energy range."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Nopriantoko
"Hamburan kaon-nukleon diformulasikan dalam basis momentum-spin tiga dimensi. Interaksi yang dipakai berdasarkan model potensial Yukawa dengan faktor spin-orbit. Dalam penelitian ini, kami memasukkan unsur kinematika relativistik ke dalam hamburan, dan kemudian menyelidiki efek relativistik pada hamburan kaon-nukleon untuk nilai energi yang bervariasi.

Kaon-nucleon scattering is formulated in three-dimensional momentum-spin basis. The interaction being used is based on Yukawa potential model with spin-orbit factor. In this research, we use relativistic kinematics into scattering, and then invistigate some relativistic effects on kaon-nucleon scattering for varies energy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42927
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
de Groot, S.R. (Sybren Ruurds), 1916-
Amsterdam: North-Holland, 1980
530.136 GRO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jenny Primanita Diningrum
"[ABSTRAK
Prediksi dari posisi proton dan neutron dripline dipelajari dalam model Modi ed
Relativistic Mean Field (MRMF) menggunakan tujuh buah variasi parameter set.
Posisi proton dan neutron dripline diprediksi dengan menggunakan energi separasi
dan energi partikel tunggal. Dalam model MRMF ini, dapat dilihat pengaruh
kopling isovektor-isoskalar, tensor dan electromagnetic exchange terhadap prediksi
proton dan neutron dripline. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa prediksi proton
dripline pada isoton N = 28 tidak dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut. Selain
itu, proton dripline pada isoton N = 28 tidak memiliki korelasi yang kuat terhadap
sifat bulk inti. Prediksi neutron dripline pada isotop Ca dan isotop Pb dipengaruhi
oleh ketiga faktor tersebut yang ditandai dengan berbedanya prediksi pada setiap
variasi parameter set. Neutron dripline pada isotop Ca memiliki korelasi yang kuat
terhadap skin. Namun, pada isotop Pb tidak terlihat korelasi yang kuat terhadap
skin. Pada daerah superheavy, isoton N = 258 memiliki hasil prediksi proton dripline
yang dipengaruhi oleh ketiga faktor, terutama tensor dan electromagnetic exchange,
serta memiliki korelasi yang kuat terhadap skin, jari-jari muatan, dan ketebalan
permukaan.

ABSTRACT
Study of prediction of proton and neutron dripline in Modi ed Relativistic Mean Field
(MRMF) model using seven variations of parameter set. The position of proton
and neutron dripline predicted use energy separation and energy single particle method.
In this MRMF model, can be seen the e ects of coupling isovector-isoscalar,
tensors, and electromagnetic exchange on prediction of proton and neutron dripline.
The result of these calculation show that prediction of proton dripline in isotone N
= 28 not in
uenced by all these factors. Moreover, proton dripline in isotone N = 28
do not have a strong correlation with nucleus bulk properties. Prediction of neutron
dripline in isotope Ca and isotope Pb in
uenced by all these factors characterized
by di erent predictions on each variations of parameter set. Neutron dripline at
isotope Ca have a strong correlation with skin. However, at isotope Pb does not
look strong correlation with skin. In the superheavy region, isotone N = 258 has
the predicted outcome of protons which is in
uenced by all these factors, notably
tensors and electromagnetic exchange and having a strong correlation with skin,
charge radius, and surface thickness., Study of prediction of proton and neutron dripline in Modi ed Relativistic Mean Field
(MRMF) model using seven variations of parameter set. The position of proton
and neutron dripline predicted use energy separation and energy single particle method.
In this MRMF model, can be seen the e ects of coupling isovector-isoscalar,
tensors, and electromagnetic exchange on prediction of proton and neutron dripline.
The result of these calculation show that prediction of proton dripline in isotone N
= 28 not in
uenced by all these factors. Moreover, proton dripline in isotone N = 28
do not have a strong correlation with nucleus bulk properties. Prediction of neutron
dripline in isotope Ca and isotope Pb in
uenced by all these factors characterized
by di erent predictions on each variations of parameter set. Neutron dripline at
isotope Ca have a strong correlation with skin. However, at isotope Pb does not
look strong correlation with skin. In the superheavy region, isotone N = 258 has
the predicted outcome of protons which is in
uenced by all these factors, notably
tensors and electromagnetic exchange and having a strong correlation with skin,
charge radius, and surface thickness.]"
2015
T43784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>