Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52853 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cesar Agustinus Nugraha
"Persediaan minyak bumi sebagai salah satu sumber bahan bakar tak terbarukan semakin menipis. Solusi untuk masalah cadangan minyak bumi yang menipis adalah pencarian sumber energi terbarukan, salah satu di antaranya adalah renewable diesel. Penelitian ini melakukan studi penggunaan model prediktif Analytical Semi Empirical Model(ASEM) dalam menggambarkan produksi renewable dieseldari hidrodeoksigenasi minyak nabati.
Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi suhu optimum dalam aspek ekonomis dan kualitas melalui simulasi model ASEM. Data penelitiandisimulasikan dengan perangkat lunak komputasi numerik menggunakan metode curve fitting.
Hasil dari simulasi untuk suhu optimum memproduksi produk renewable dieselberkisar antara 292,5 °C - 337,6 °C. Dengan akurasi nilai R2 yang mendekati 1, berkisar antara 0,913 - 0,999 dan SSE yang mendekati 0, berkisar antara 3,078 - 10-15, bergantung padajenis yang diinginkan.

Petroleum oil reserve asone of the largest source of unrenewable fuel is decreasing in quantity. The solution is the search for a renewable energy source, sch as renewable diesel. This researchstudiesthe implementationof the predictive Analytical Semi Empirical Model (ASEM)in representing renewable diesel productkrom hydrodeoxygenation of vegetable oil.
This research aims for optimum temperature condition of each products through simulationofproducing renewable diesel in higher economical and quality aspect by using ASEM model simulation. Experimental secondary are simulated using Numerical Computation Software with curve fitting method.
The simulation result ofoptimum temperature condition to produce renewable dieselis 292,5 oC.With accuracy R2value is 0,913–0,999and SSE value is 3,078–10-15, depend on desirable product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Fuad Rofiqi
"Untuk dapat terus memenuhi kebutuhan energi, dibutuhkan suatu usaha untuk mensubstitusi sumber energi fosil dengan sumber energi lain yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan. Renewable diesel dapat menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi dunia saat ini, karena renewable diesel berbahan dasar nabati yang ramah lingkungan dan bersifat terbarukan. Selain penelitian dalam laboraturium, pembuatan simulasi dan modelling juga perlu untuk dilakukan agar dapat menganalisis proses reaksi sintesis renewable diesel lebih lanjut.
Untuk itu Pada penelitian ini dilakukan modifikasi modifikasi persamaan model prediktif dengan metode Analytical Semi Empirical Model (ASEM) untuk menggambarkan produk hasil proses sintesis renewable diesel melalui hidrodeoksigenasi yang melibatkan variasi temperatur dan tekanan. Kondisi suhu optimum proses sintesis renewable diesel melalui metode hidrodeoksigenasi yang diperoleh dari hasil simulasi yaitu untuk bahan baku minyak kedelai dengan katalis CoMo pada suhu 374,8oC dan katalis Pd 312oC, untuk bahan baku rapeseed oil dengan katalis NiMo pada 340oC, untuk bahan baku minyak biji bunga matahari pada 435oC. Kemudian untuk simulasi tekanan yang optimum diperoleh hasil simulasi Sintesis renewable diesel melalui deoksigenasi katalitik minyak kedelai pada 7,8 bar dan Sintesis renewable diesel melalui deoksigenasi katalitik minyak nabati 60 bar.

In order to continue to fulfill our energy needs, it takes an effort to substitute fossil energy sources with other energy sources that are renewable and environmentally friendly. Renewable diesel can be a solution to the problems facing the world today. Besides research in the laboratory, creating simulations and modeling also needs to be done in order to analyze the process of the synthesis reaction further renewable diesel.
In this research, a predictive model modification modifications equation with Semi-Empirical Analytical Model (ASEM) to describe the product of the synthesis of renewable diesel through hidrodeoksigenasi involving variations in temperature and pressure. The optimum temperature conditions through a process of synthesis methods hidrodeoksigenasi renewable diesel derived from the simulation results that for the soybean oil feedstock with CoMo catalyst at a temperature of 374.8 oC and 312 oC Pd catalyst, for the few oil feedstock with a catalyst Nimo at 340 oC, for the seed oil feedstock sunflower at 435 oC. Then the optimum pressure for the simulation of the simulation results obtained Synthesis renewable diesel via catalytic deoxygenation of soybean oil at 7.8 bar and a Synthesis renewable diesel via catalytic deoxygenation of vegetable oil 60 bar
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Hutama
"Pemanfaatan minyak nabati terus dikembangkan untuk mengatasi masalah energi di dunia. Bahan bakar bio memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan dan menjaga ketersediaan minyak bumi. Penelitian ini melakukan studi penggunaan model prediktif Analytical Semi Empirical Model (ASEM) dalam merepresentasikan berbagai produk bahan bakar bio dari perengkahan minyak nabati.
Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi suhu optimum tiap produk melalui simulasi untuk menghasilkan bahan bakar bio yang ekonomis dan kualitas yang lebih baik. Representasi produksi bahan bakar bio menggunakan model prediktif berdasarkan reaksi secara perengkahan. Data eksperimen sekunder disimulasikan dengan MATLAB menggunakan metode curve fitting.
Hasil simulasi didapatkan bahwa kondisi optimum untuk memproduksi bahan bakar bio adalah sekitar 400-450°C untuk perengkahan termal dan 325-375°C untuk perengkahan katalitik bergantung dari jenis minyak nabati dan produk yang diinginkan.

Implementation vegetable oil has been developed persistently to solve world energy crisis. Biofuel's advantages are environmental friendly and maintain availability of petroleoum. This research studies using the predictive Analytical Semi Empirical Model (ASEM) in representing various biofuel?s products from cracking of vegetable oil.
This research aims determining optimum temperature condition each products through simulation producing biofuel in higher economical and quality aspect. Representing production of biofuel based on cracking reaction. Experimental seconder data of vegetable oils are simulated using MATLAB with curve fitting method.
Result of the simulation, optimum temperature conditions to produce biofuel are 400-450°C for thermal cracking and 325-375°C for catalytic cracking depend on raw material and desirable product
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1360
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Handrianto Wijaya
"Perkembangan bahan bakar terbarukan dari biomassa sangat pesat, dan menjadi alternatif utamauntuk menggantikan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi yang jumlahnya terbatas. Salah satu prosesdalam produksi bahah bakar terbarukan ini adalah hydrocracking.
Percobaan ini bertujuan untukmempelajari pengaruh tekanan dan suhu dalam proses hydrocracking dengan metode Analytical SemiEmpirical Model ASEM dalam merepresentasikan yield produk. Model matematis dimodifikasi dandivalidasi dengan menggunakan data-data dari penelitian yang sudah ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analytical Semi Empirical Model ASEM dapat digunakan untuk memprediksi yield produk hasilhydrocracking dengan tingkat ketelitian tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh parameter statistik R2 yangmemiliki nilai diatas 0.95 dan SSE yang memiliki nilai di bawah 3. Penelitian ini juga menghasilkanpersamaan yang dapat digunakan untuk proses cracking secara umum.

The development of renewable fuels from biomass is very rapid, and becomes the main alternativeto replace petroleum derived fuels that are limited in stock. One of the processes in the production of thisrenewable fuel is hydrocracking.
This experiment aims to study the effect of pressure and temperature inthe hydrocracking process using the Analytical Semi Empirical Model ASEM method in representing theyield of the product. Mathematical model is modified and validated using data from existing research.
The results show that Analytical Semi Empirical Model can be used to predict the yield of product fromhydrocracking, with all of the models show R2 higher than 0.95 and SSE lower than 3. This experimentalso produces an equation that can be used to predict the yield of product from various cracking process ingeneral.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Adeline Soedarsono
"Diesel terbarukan merupakan salah satu komoditas energi terbarukan yang marak dikembangkan karena karakteristik yang sangat mirip dengan petro diesel dan memiliki bilangan setana yang tinggi. Penelitian ini bertemakan eksperimen produksi diesel terbarukan dalam reaktor trickle bed dari minyak nabati yang diwakilkan oleh triolein. Mekanisme yang terjadi adalah penjenuhan ikatan rangkap, dilanjutkan dengan deoksigenasi selektif. Deoksigenasi selektif yang terjadi mencakup hidrodeoksigenasi sebagai reaksi utama, serta dekarbonilasi dan dekarboksilasi. Katalis yang digunakan adalah NiMo/Al2O3 dengan komposisi Ni 6,13% w/w, Mo 12,49% w/w, dan Al2O3 81,33% w/w. Eksperimen menggunakan reaktor berdiameter 2,01 cm dengan tinggi unggun katalis 24 cm. Reaktan cair (triolein) dan gas hidrogen direaksikan dengan kondisi operasi temperatur 272°C-327,5°C, dan tekanan 5 dan 15 bar. Produk cair dianalisis dengan GC-MS, GC-FID, dan Karl Fischer, sementara produk gas dengan GC-TCD. Setelah reaksi berlangsung, triolein sebagai bahan baku terkonversi menjadi banyak senyawa meliputi asam lemak, lemak alkohol, ester, hidrokarbon C17, hidrokarbon C18, monoolein, dan diolein. Profil spesi-spesi ini menggambarkan mekanisme reaksi. Kondisi terbaik dalam penelitian ini adalah 15 bar dan 313°C, dengan konversi 99,53%, yield diesel terbarukan 78,95%, selektivitas diesel terbarukan 383,62%, dan kemurnian 79,40%. Tren yang didapatkan menunjukkan semakin tinggi tekanan dan temperatur semakin bagus dan selektif reaksi yang berjalan.

Renewable diesel is a renewable resource that is currently developed rapidly because it has similar characteristics with petro diesel and has high cetane number. This research involves renewable diesel production in trickle bed reactor from vegetable oil, represented by triolein. Mechanisms include double bond saturation and selective deoxygenation. Selective deoxygenation includes hydrodeoxygenation as main mechanism, decarbonylation, and decarboxylation. Catalyst NiMo/Al2O3 is being used with Ni 6,13% w/w, Mo 12,49% w/w, dan Al2O3 81,33% w/w. Reactor used has diameter of 2.01 cm and 24 cm of catalyst height. Liquid reactant (triolein) and hydrogen gas are reacted with operating condition: temperature 272°C-327,5°C and pressure 5 bar and 15 bar. Liquid product is analyzed using GC-FID, GC-MS, and Karl Fischer, while the gaseous product is analyzed using GC-TCD. After the reaction occurs, triolein as feed is converted into many compounds such as fatty acid, fatty alcohol, ester, C17 hydrocarbon, C18 hydrocarbon, monoolein, and diolein. Each species profile describes the reaction mechanism. Best condition for producing renewable diesel is at 15 bar and 313°C, with triolein conversion of 99.53%, renewable diesel yield of 78,95%, renewable diesel selectivity of 383,62%, and 79,40% purity. The trend shows better production of renewable diesel with increasing pressure and temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan
"Semakin tingginya kebutuhan BBM, dan semakin menurunnya cadangan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka para peneliti akan berusaha untuk mencari alternatif bahan bakar lain. Salah satu solusi tersebut yaitu bahan bakar yang diproses dari minyak nabati yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Pada penelitian ini, akan dibuat bahan bakar dari minyak nabati yang disebut dengan renewable diesel. Renewable diesel merupakan generasi kedua dari biofuel yang menggunakan minyak nabati. Bahan baku yang dipilih dalam penelitian ini yaitu minyak sawit. Renewable diesel ini diharapkan memiliki komposisi yang menyamai petroleum diesel, dan juga memiliki spesifikasi yang minimal sama dari petroleum diesel, tetapi di sisi lain juga memiliki keunggulan yaitu seperti angka setana yang lebih tinggi dan kandungan impurities yang lebih rendah. Adapun metode yang digunakan untuk mensintesis renewable diesel yaitu metode hidrodeoksigenasi dengan menggunakan katalis Pd/Zeolit dengan bahan baku minyak sawit. Pada reaksi hidrodeoksigenasi ini, kondisi operasi yang diberlakukan yaitu tekanan 9 bar, 12 bar, dan 15 bar dan variasi suhu operasi yang digunakan yaitu 375oC dan 400oC. Harapan yang ingin dicapai dari proses ini yaitu konversi setinggi-tingginya, angka setana yang lebih tinggi dari solar komersial, dan kandungan impurities serendah-rendahnya.

Time by time, the demand for fuel is getting higher, while petroleum reserves is decreasing significantly, then the researchers will try to look for other alternative fuels. One best solution is processed fuel from vegetable oil which is a natural resource that can be renewed. In this study, the solution will be made from vegetable oil fuel called renewable diesel. Renewable diesel is a second generation of biofuels that use vegetable oil. Raw materials that are selected in this study, namely palm oil. Renewable diesel is expected to have an equal composition of petroleum diesel, and also have the same minimum specifications of petroleum diesel, but on the other hand also has the advantage of such a higher cetane number and lower content of impurities. The method used to synthesize the renewable diesel is hydrodeoxygenation method using the Pd/Zeolite catalyst with palm oil feedstock. In this hydrodeoxygenation reaction, the operating conditions are pressure of 9 bar, 12 bar, and 15 bar and operating temperature variations used are 375oC and 400oC. Hopefully the ressult achieved from this process is the conversion as high as possible, higher cetane number than commercial diesel, and the content of impurities as low as possible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osman Abhimata Nugraha
"Renewable diesel atau bahan bakar diesel terbarukan adalah bahan bakar diesel alternatif yang dibuat dari hydrotreating minyak nabati dan memiliki struktur kimia yang sangat mirip dengan bahan bakar diesel konvensional, yaitu alkana rantai lurus C15-C18. Penelitian ini difokuskan pada pemodelan trickle-bed reactor skala besar untuk memproduksi renewable diesel melalui reaksi hydrotreating minyak nabati non-pangan dengan katalis NiMoP/Al2O3.
Model yang dibuat adalah model trickle-bed reactor 2D axissymmetric berbentuk silinder tegak dengan diameter 1,5 m dan tinggi 6 m dengan mempertimbangkan perpindahan massa, momentum, dan energi di fasa gas, cair, dan padatan katalis. Reaktor yang dimodelkan berisi katalis berbentuk bola dengan diameter 1/8 inch, dengan kondisi operasi: tekanan 500 psig dan suhu umpan 325oC. Triolein dengan konsentrasi sebesar 5% wt di dalam pelarut dodekana diumpankan ke dalam reaktor sebagai fasa cair, dan hidrogen dengan perbandingan 188 mol hidrogen/ mol triolein diumpankan sebagai fasa gas. Kecepatan umpan gas masuk adalah sebesar 0,2 m/s.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa konversi minyak nabati (triolein) adalah sebesar 10,6%, yield produk sebesar 2,17% wt, dan kemurnian produk sebesar 2,14% wt. Untuk mencapai konversi dan kualitas produk yang lebih tinggi, simulasi lebih lanjut dilakukan dengan memvariasikan kecepatan gas umpan pada kondisi isotermal. Kondisi optimum yang diperoleh untuk reaktor isotermal adalah kecepatan gas umpan sebesar 0,005 m/s dengan konversi 99,1%, yield 81,7%, dan kemurnian produk 56,1% wt.

Renewable diesel is an alternative fuel used in diesel engines which is mainly made from vegetable oils and has very similar chemical structure with fossil diesel fuel. Renewable diesel consists mainly of straight-chain alkanes in the range of diesel fuel (C15-C18). This research is focused on modeling a large-scale trickle-bed reactor to produce renewable diesel via non-edible vegetable oil hydrotreating with NiMoP/Al2O3 catalyst.
The two-dimensional axisymmetry of a non-isothermal vertical cylindrical trickle-bed reactor with the diameter of 1.5 m and the height of 6 m was modeled using computational fluid dynamics by considering mass, momentum, and energy transfer in gas, liquid and solid phases. The reactor is packed with spherical catalyst particles of 1/8-inch diameter under the the pressure of 500 psig and the inlet temperature of 325 oC. Triolein of 5% wt in dodecane is fed as liquid phase, and hydrogen of 188 mol hydrogen/triolein is fed as gas phase. The inlet gas velocity is 0.2 m/s.
The simulation results show that the vegetable oil (triolein) conversion is 10.6%, the product yield is 2.17% wt and the product purity is 2.14% wt. To achieve higher conversion and product quality, further simulation is conducted by varying the inlet gas velocity for isothermal condition. The optimum condition is reached at inlet gas velocity of 0.005 m/s, with 99.1% conversion, 81.7% wt yield, and 56.1% wt product purity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Muhandis Mancapani
"Material lignoselulosa adalah salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan untuk energi dan produk kimia Bioetanol adalah termasuk biofuel yang memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan dan menjaga ketersediaan minyak bumi Penelitian ini melakukan studi penggunaan model prediktif Analytical Semi Empirical Model ASEM dalam merepresentasikan tahapan biokonversi dari biomass lignoselulosa menjadi produk glukosa monosakarida yakni reaksi hidrolisis kimiawi yang diproses lebih lanjut akan menjadi bioetanol Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi suhu optimum dalam aspek ekonomis dan kualitas melalui simulasi model ASEM Data eksperimen sekunder dari bahan mentah yang mengandung material lignoselulosa disimulasikan dengan perangkat lunak komputasi numerik menggunakan metode curve fitting Hasil dari simulasi untuk suhu optimum memproduksi produk dominan glukosa monosakarida berkisar antara 433 ndash 488 K Dengan akurasi nilai R2 yang mendekati 1 berkisar antara 0 8729 ndash 0 9978 dan SSE yang mendekati 0 berkisar antara 7 577 ndash 0 5574 bergantung pada bahan mentah yang digunakan dan jenis produk dominan yang diinginkan.

Lignocellulosic materials are among the most promising renewable feedstocks for the production of energy and chemicals. Bioethanol is a major biofuelcan be produced from lignocellulosic materials and also advantages are environmental friendly and maintain availability of petroleoum. This researchstudy implementation the predictive Analytical Semi Empirical Model(ASEM) in representingglucose/monosaccharide whicha bioconversion stage from lignocellulosic materials to bioethanol, chemical hydrolysis/acid hydrolysis. This research aims optimum temperature condition each products through simulation producing glucose in higher economical and quality aspect by ASEM model simulation. Experimental secondary data of raw materials which contain lignoselluosic are simulated using Numerical Computation Software with curve fitting method. The result of the simulation, optimum temperature condition to produce glucose/monosaccharide is 433-488 K.With accuracy R2 value is 0,8729-0,9978 and SSE value is 7,577-0,5574 depend on raw material and desirable product."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Ghulam Halim
"Upaya intens dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi persoalan defisit kebutuhan diesel domestik dengan mewajibkan pencampuran biodiesel pada solar hingga 20 pada tahun 2016. Namun, biodiesel yang ada memiliki beberapa kekurangan diantaranya penggunaan minyak nabati pangan sebagai bahan baku produksi. Simulasi sintesis renewable diesel berbasis minyak nabati non-pangan dengan rute produksi hidrodeoksigenasi trigliserida langsung dibuat dengan simulator Unisim Design R 390.1 pada penelitian ini. Dari simulasi didapatkan kondisi operasi optimal untuk sintesis renewable diesel yaitu pada tekanan 30 bar dan suhu 320?-380?C, dengan konversi 71.50 , yield 45.5 , dan selektivitas 38.3 . Selain itu, diperoleh pula tiga jenis minyak nabati non-pangan yang sesuai untuk menjadi alternatif bahan baku pembuatan renewable diesel di Indonesia, yaitu minyak kosambi, minyak nyamplung, dan minyak kemiri sunan.

Intense efforts is exerted by the Indonesian government in solving the domestic diesel demand deficit problem by obligating the mixing of biodiesel in diesel up to 20 on 2016. However, biodiesel has some disadvantages such as the use of edible oils as raw materials for production. Synthesis simulation of non edible vegetable oil based renewable diesel with direct triglyceride hydrodeoxigenation production route was made with Unisim Design R 390.1 simulator in this research. From the simulation, the optimum operating conditions for renewable diesel synthesis reached are 30 bar and temperature 320 380 C, with 71.50 conversion, 45.5 yield and 38.3 selectivity. In addition, three types of non food vegetable oils are also suitable to be an alternative raw material for making renewable diesel in Indonesia, namely kosambi oil, nyamplung oil, and siri kemiri oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abednego Bayilasdhy Masan
"Penelitian berbasis simulasi dan permodelan dalam proses sintesis renewable diesel perlu untuk dilakukan agar dapat menganalisis proses reaksi sintesis renewable diesel lebih lanjut. Selama ini, penentuan kondisi dalam proses sintesis renewable diesel melalui reaksi hidrodeoksigenasi masih melalui proses trial and error dan belum memiliki pedoman yang tetap. Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan modifikasi persamaan model prediktif dengan metode Analytical Semi Empirical Model (ASEM) agar dapat digunakan untuk menggambarkan produk hasil proses sintesis renewable diesel melalui mekanisme reaksi hidrodeoksigenasi yang melibatkan variasi temperatur dan tekanan. Model dimodifikasi dan divalidasi dengan menggunakan data-data historikal dari sintesis renewable diesel melalui reaksi hidrodeoksigenasi sebagai fungsi temperatur dan tekanan yang telah dilakukan di laboratorium rekayasa dan pengembangan bahan kimia dan alam (RPKA) Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia. Dari penelitian ini, dihasilkan model-model yang sesuai serta kondisi operasi yang optimum untuk tiap-tiap bahan baku.

The research in synthesis of renewable diesel based on simulation and modeling needs to be done more, in order to analyze the process itself further. For now, the criteria of operation conditions need in the process are based on trial and error method, and have not had any equation that has been validated. For that purpose, this research modified the predictive model we used in Analytical Semi Empirical Model (ASEM) method to represent the yield of renewable diesel synthesis process, based on the function of temperature and pressure. The model was modified and validated by using historical datas from the former researches in synthetizing renewable diesel, which has been done in Rekayasa dan Pengembangan Bahan Kimia dan Alam (RPKA) laboratorium in Chemical Engineering Department of University of Indonesia. This research produces the models of the reaction and optimum operation condition which can be used separately for each material used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>