Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84834 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danu Ega Wahyudi
"Penutupan terminal Lebak Bulus akibat pembangunan proyek Mass Rapid Transit MRT dapat mempengaruhi rute dan operasional angkutan dalam kota oleh karena itu perlu dilakukan kajian pengalihan penyesuaian rute angkutan dalam kota Berdasarkan hasil analisis kapasitas penggunaan parkir terminal oleh angkutan frekuensi faktor muat trayek dan kondisi pola perjalanan penumpang dikembangkan 3 skenario pengalihan rute yaitu pengalihan rute dengan lokasi pengganti terminal pengalihan rute pada trayek dominan dan pengalihan rute tanpa terminal Dari hasil analisis disimpulkan bahwa tingkat penggunaan parkir terminal dalam kondisi jenuh dan tidak ditemukannya lokasi pengganti terminal baik secara keseluruhan maupun sebagian maka penyesuaian rute dilakukan tanpa adanya fungsi tempat pemberhentian akhir teminal angkutan dalam kota.

Lebak Bulus terminal closure plan due to the development of MRT Mass Rapid Transit will affect the urban public transport or Angkot and routes The aim of this research is to restructure the existing routes Based on terminal parking capacity route occupancy and frequency and ridership data three alternative route are developed The analysis result show that the parking capacity reach a saturation level and there is no space for a temporary terminal Therefore the proposed routes are designed without terminal
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arasy Fasya Baihaqi
"Jakarta sebagai Ibu Kota dan pusat perekonomian nasional telah mengalami fenomena pertumbuhan penduduk dan kegiatan ekonomi yang sudah melampaui batas administratif Jakarta. Akibat fenomena urbanisasi yang sangat cepat, Jakarta mengalami masalah urban sprawl, kemacetan, dan polusi udara. Sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan dan menurunkan penggunaan kendaraan pribadi, Pemerintah pusat dan daerah membangun moda transportasi publik massal Moda Raya Terpadu (MRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak output, pendapatan masyarakat, dan nilai tambah bruto dari pembangunan MRT terhadap perekonomian Jakarta dan Indonesia dengan menggunakan analisis Metode Interregional Input-Output

Jakarta as the capital city and the center of the national economy has experienced the phenomenon of population growth and economic activities that have exceeded the administrative boundaries of Jakarta. As a result of the rapid urbanization phenomenon, Jakarta is experiencing problems with urban sprawl, congestion, and air pollution. In an ef ort to overcome congestion and reduce the use of private vehicles, the central and regional governments have built a mass public transport mode of Mass Rapid Transit (MRT). This study aims to measure the impact of output, income, and gross added value of MRT development on the economy of Jakarta and Indonesia by using the Interregional Input-Output Method analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Nurfiga Irsyad
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mempertimbangkan status operasional TransJakarta rute Blok M-Kota akibat adanya MRT Jakarta yang melewati rute Blok M-Kota, beserta model kesediaan berpindah ke MRT Jakarta jika TransJakarta rute Blok M-Kota dihapuskan. Analisis dilakukan berdasarkan survei stated preference dengan 2 kondisi, ketika MRT Jakarta fase 1 beroperasi dan ketika MRT Jakarta fase 2 beroperasi dan dengan metode survei online dan offline. Analisis dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, statistik korelasi dan statistik komparatif serta menggunakan pendekatan model logit berbasis fungsi utilitas.
Hasil analisis survei stated preference menunjukkan kebijakan penghapusan status operasional TransJakarta rute Blok M-Kota ketika MRT Jakarta fase 1 beroperasi tidak layak dilakukan, namun ketika fase 1 & 2 MRT beroperasi kebijakan penghapusan rute TransJakarta Blok M-Kota layak dilakukan. Hasil analisis perbandingan antara survei online dan offline menggunakan uji Mann Whitney dalam beberapa karakteristik memiliki kecocokan.
Hasil analisis model utilitas menggunakan regresi logistik biner menunjukkan bahwa ketika MRT fase 1 beroperasi model dipengaruhi oleh variabel frekuensi perjalanan, jarak perjalanan dan tarif MRT Jakarta, sedangkan ketika MRT Fase 2 beroperasi model dipengaruhi oleh variabel frekuensi perjalanan, jarak perjalanan, tarif MRT Jakarta, dan waktu perjalanan.

This research is intended to consider the operational status of the TransJakarta Blok M-Kota route due to the existence of the Jakarta MRT that passes the Blok M-Kota route, along with a model of willingness to shift with Jakarta MRT if the TransJakarta Blok M-Kota route is eliminated. Analysis was carried out based on stated preference surveys with 2 conditions, when phase 1 of the Jakarta MRT operates and when phase 2 Jakarta MRT operates and with online and offline survey methods. The analysis was conducted using descriptive statistics, correlation statistics and comparative statistics and using logit model approach based on utility functions.
The stated preference survei results showed a policy of eliminating the operational status of the TransJakarta Blok M - Kota route when the Jakarta phase 1 MRT operates is not feasible, but when phase 1 & 2 MRT operates the policy of eliminating the Blok M - Kota TransJakarta route is feasible. The analysis of the comparison of the survey online and offline in several characteristics have a match.
The results of the utility model analysis using binary logistic regression indicate that when phase 1 MRT operates show that the model is influenced by variable travel frequency, travel distance and Jakarta MRT rates, whereas when MRT Phase 2 operates the model is influenced by variable travel frequency, travel distance, Jakarta MRT rates, and travel time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Ikbar Muhtadi
"Belakangan tahun terakhir, penggunaan moda privat seperti mobil seakan menjadi alat yang ideal untuk berpegian dalam jangkauan kota. Akan tetapi, dengan pertumbuhan populasi yang pesat dan perkembangan urban yang bermasalah, sebuah kota metropolis seperti Jakarta sudah tidak mampu memberikan ruang yang cukup bagi semua mobil di kota. Berhubungan dengan ini, transportasi publik menjadi pilihan yang paling efisien dalam konteks transportasi massal and memegang peran penting sebagai alat dalam pengembangan kota berkelanjutan. Saat ini, Jakarta memiliki beberapa moda transportasi publik untuk ditawarkan dari transportasi dalam level mikro hingga makro, untuk menyediakan fasilitas yang cukup untuk komuter baik yang datang dari dalam maupun luar kota Jakarta. Mempunyai banyak moda transportasi publik juga berarti memiliki kepentingan untuk menyediakan konektivitas antar moda yang cukup. Dalam kasus ini, area transit sebuah stasiun menjadi area penting sebagai penghubung berbagai moda transportasi untuk memudahkan pengguna berpindah moda.

For the past few years, the private car has seemed to be the ideal tool for inner city travel. However, with the rapid population growth and urban development issues, a metropolis city like Jakarta is not capable to provide sufficient space for everyone's car. Corresponds to this, Public Transit has become the most efficient means for a mass transportation and plays an essential role as a tool upon sustainable city development. Jakarta has now several public transportation modes to offer, ranging from micro-level to macro-level transportation modes, to provide its daily commuter coming both from the city and peripheral area of Jakarta. Having several transportation modes also means a necessity to have good connectivity between modes, as it would create more travel possibilities and reach area coverage. In this case, transit area of a station/stops has always been a critical point that links variety modes of transportation to ease commuter's transfer between modes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Karina
"Pembangunan angkutan umum massal di Indonesia tepatnya di DKI Jakarta sedang berlangsung secara masif, hal ini dilakukan untuk menekan permasalahan kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta yang terus terjadi selama bertahun - tahun. Namun, pembangunan angkutan umum masal ini tidak serta-merta menyelesaikan kemacetan pada rute yang dilayani. Untuk memaksimalkan fungsi dari angkutan umum massal itu maka dibuat pembangunan berkonsep Transit-Oriented Development (TOD) pada stasiun ataupun simpul – simpul transitnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis potensi peningkatan ridership MRT Jakarta yang terjadi akibat adanya pengembangan kawasan TOD di stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati. Penelitian ini menggunakan dua metode perhitungan bangkitan perjalanan yaitu Trip per Luasan (TPL) dan Trip Rata – Rata (TPR) serta dua nilai modal split untuk mendapatkan besaran potensi peningkatan ridership MRT Jakarta. Nilai modal split yang digunakan yaitu modal split benchmark dan modal split eksisting Jakarta. Pada penelitian ini diketahui hasil potensi peningkatan ridership pada kawasan TOD Lebak Bulus dan Fatmawati meningkat lebih dari 50% dari rata – rata harian ridership eksisting MRT Jakarta Tahun 2019
The construction of mass public transportation in Indonesia, specifically in DKI Jakarta, is underway on a massive scale, this is done to suppress congestion problems that occur in DKI Jakarta which have continued for years. However, the construction of this mass public transportation does not immediately solve the congestion on the routes served. To maximize the function of mass public transportation, a Transit-Oriented Development (TOD) concept was developed at the station or its transit nodes. The purpose of this study is to analyze the potential increase in the MRT Jakarta ridership that occurs due to the development of the TOD area at the Lebak Bulus and Fatmawati stations. This study will use two methods of calculating trip generation, namely Trips per Area (TPL) and Average Trips (TPR) as well as two modal split values to get the amount of potential increase in MRT Jakarta ridership. The modal split value used is the modal split benchmark and the existing modal split in Jakarta. In this study, it is known that the results of the potential increase in ridership in the Lebak Bulus and Fatmawati TOD areas increased by more than 50% of the daily average ridership of the existing MRT Jakarta in 2019."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmawan Bagus Prakoso
"Latar belakang penelitian ini adalah rencana penutupan terminal Lebak Bulus dikarenakan pembangunan proyek MRT (Mass Rapid Transit) yang berimbas terhadap rencana pemindahan bus AKAP (antar kota antar propinsi) dari terminal Lebak Bulus ke terminal Kampung Rambutan.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan prioritas bus AKAP yang dipindahkan ke terminal Kampung Rambutan dan dampak yang ditimbulkan akibat pemindahan tersebut serta memberikan alternatif solusi terhadap penumpang.
Metode yang dipakai dalam penentuan prioritas pemindahan bus AKAP antara lain berdasarkan analisis proporsi bus AKAP dan analisis karakteristik demand penumpang, sedangkan metode yang dipakai dalam mengetahui dampak yang terjadi, antara lain analisis peningkatan perjalanan dan analisis penambahan beban volume lalu lintas akibat pemindahan bus AKAP.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pemindahan bus AKAP diprioritaskan untuk trayek Jawa Barat dikarenakan trayek Jawa Barat merupakan trayek dominan dan memiliki demand penumpang yang cukup besar di sekitar Kampung Rambutan, selain itu pemindahan ini berdampak meningkatkan antrian di sekitar Kampung Rambutan terutama di Pasar Rebo.

The background of this research is the plan of shutdown of Lebak Bulus Terminal because of MRT project which effects to displacement of AKAP buses (inter city and inter province) from Lebak Bulus Terminal to Kampung Rambutan Terminal.
The purpose of this research is to determine the priority of AKAP buses that are moved to Kampung Rambutan terminal and effects that are caused by that displacement and also gives alternative solution to the passengers.
Method that is used in determining priority of displacement of AKAP buses is proportion analysis of AKAP buses and passenger's demand characteristic analysis. Meanwhile, method that is used to know effects that happen is analysis of trip's increasing and analysis of traffic volume increasing as a result of AKAP buses displacement.
The result of this research states that displacement of AKAP buses is prioritized for West Jawa's trayek because West Jawa's trayek is one of dominant's trayek and has passenger's demand that is quite big around Kampung Rambutan. Besides of that, this displacement has the impact to increase queue around Kampung Rambutan, mainly at Pasar Rebo.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Kusuma Putra
"ABSTRAK
PT Transjakrta bersama dengan pihak operator Swasta mulai bersinergi untuk menambah angkutan pengumpan city feeder di wilayah jangkauan di sekitar Jakarta. Salah satunya adalah Layanan City Feeder Lebak Bulus ndash; Senen koridor 6H Transjakarta. Hasil evaluasi dari layanan ini menunjukan bahwa jumlah armada bus yang disediakan tidak mampu memenuhi demand penumpang yang ada. Hal ini ditunjukan dari besarnya nilai faktor muat bus yang memerlihatkan jumah demand penumpang yang tinggi, namun waktu tunggu penumpang lebih besar dari waktu kedatangan bus Waktu antara . Jumlah armada yang ada saat ini juga tidak mampu mencapai standar karena berdasarkan waktu tempuhnya, armada bus yang dibutuhkan adalah 35 unit sedangkan dalam prakteknya hanya mengoperasikan 26 unit kendaraan. Diperlukan perencanaan ulang dengan mempertimbangkan penambahan unit bus agar Pelaksanaan Layanan Bus Feeder Transjakarta Lebak Bulus ndash; Senen sesuai dengan kebutuhan penumpang dan Standar Pelayanan Minimal Transjakarta.

ABSTRACT
PT Transjakrta together with the private operators have synergized to add the city feeder 39 s unit bus in the Jakarta area. The Transjakarta Lebak Bulus Senen corridor 6H is one of them. The evaluation result of this service shows that the amount of the operated buses was not able to fulfill the demand of existing passengers. This was indicated by the percentage of bus load factor which was showing high demand of the passengers, but the waiting time of passengers are bigger than bus arrival Headway . The number of existing armadas is also not able to carry on the standard. Refering to the travel time, the required bus fleet must be 35 units but it was only operating 26 units of vehicles. There needed re planning by considering the addition of unit bus so that the Implementation of Lebak Bulus Senen Bus Feeder Service can be in accordance with the demand of passengers and Minimum Service Standards Transjakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrinanisa Islah Birru Akhsana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan operasional layanan eksisting bus sedang reguler non-Transjakarta trayek Lebak Bulus Pasar Senen berdasarkan karakteristik operasional dan besaran permintaan penumpang. Metode perbandingan terhadap parameter kinerja operasional layanan angkutan umum diterapkan dalam proses analisis. Proses analisis dilakukan secara bertahap, pertama adalah melakukan evaluasi layanan dengan meninjau standar parameter kinerja operasional. Tahap selanjutnya adalah memutuskan perancangan operasional layanan.
Hasil evaluasi terhadap parameter load factor, waktu tempuh, dan frekuensi berupa restrukturisasi rute layanan dengan pemotongan rute eksisting dan perencanaan rute baru. Layanan hasil restrukturisasi difungsikan sebagai bus pengumpan Kereta Commuter Indonesia terintegrasi Transjakarta di Stasiun Gondangdia untuk tujuan Lapangan Banteng, dengan mengutilisasi jumlah armada eksisting dan menerapkan headway sesuai permintaan penumpang. Jumlah armada tersisa untuk rute tersebut diutilisasi untuk rute baru lain yaitu Stasiun Gondangdia ndash; Medan Merdeka Barat dan Stasiun Gondangdia Senen.

This study aims to evaluate the operational feasibility of existing non Transjakarta medium bus service with Lebak Bulus Pasar Senen route based on operational characteristics and passenger demand. Comparison method for the operational performance parameters of public transport services is applied in the analysis. The analysis process is done in two stages, first is to evaluate the existing service by considering the standard of operational performance parameters. The next stage is to decide the design of service operations.
The evaluation results on load factor, travel time, and frequency yield to a service route restructurisation by cutting existing route and planning the new routes. The service restructurisation is functioned as a Transjakarta integrated feeder bus in Gondangdia Station with Lapangan Banteng destination by utilizing the existing fleet and applying headway based on passenger demand. The remaining fleets for that route are utilized for other new routes, Gondangdia Station Medan Merdeka Barat and Gondangdia Station Senen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelina Febrina
"Permasalahan kemacetan di Jakarta mendorong pemerintah provinsi untuk membangun MRT (Mass Rapid Transit) yang berdampak pada penutupan terminal Lebak Bulus selama masa konstruksi. Akibatnya terjadi perpindahan operasional bus AKAP dari terminal Lebak Bulus ke terminal Kampung Rambutan. Dilakukan penelitian untuk mengkaji kapasitas terminal Kampung Rambutan dalam kondisi eksisting dan setelah adanya penambahan bus dari terminal Lebak Bulus. Metode yang dipakai berdasarkan karakteristik parkir yang ditinjau dari jumlah kedatangan dan keberangkatan bus, jumlah ruang parkir yang tersedia, dan antrian yang terjadi. Hasil penelitian menyatakan bahwa antrian bus terjadi pada area pool untuk bus berdimensi sedang pada kondisi setelah adanya penambahan bus. Dari hasil analisis perlu penambahan ruang parkir sebanyak 3 SRP (Satuan Ruang Parkir) pada area pool untuk bus berdimensi sedang agar tidak terjadi antrian.

Lebak Bulus terminal closure plan due to the development of MRT (Mass Rapid Transit) to overcome traffic jam problem in Jakarta impacts to the removal intercity bus from Lebak Bulus terminal to Kampung Rambutan terminal. The purpose of this research is to determine the capacity of Kampung Rambutan Intercity Bus Terminal in existing condition and post additional intercity buses condition from Lebak Bulus terminal. The method used is based on parking characteristic that viewed by arrival and departure numbers, available parking slot numbers, and queue numbers. The study state that there have been multiple queue in the parking area for middle-sized buses after additional buses activated. From analysis result, is needed to provide three (3) extra parking slot in the pool bus area for middle-sized buses to overcome the queue.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>