Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210758 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukadi
"Indek standar pencemaran udara DKI Jakarta, parameter kritis terbanyak di Kelapa Gading. Untuk mengestimasi risiko kesehatan dilakukan analisis risiko kesehatan PM10 dan SO2 di Kelapa Gading. Konsentrasi risk agent diperoleh stasiun pemantau udara BPLHD DKI Jakarta selama 365 hari. Berat badan, waktu pajanan diukur dari 80 responden. Estimasi risiko kesehatan dinyatakan dalam RQ, dihitung dari intake risk agent dan dosis referensinya. Risiko kesehatan dianggap berisiko bila RQ>1. Hasil penelitian menunjukkan RQ PM10 dan SO2 pajanan realtime tidak berisiko. Pajanan lifespan konsentrasi maksimum PM10 berisiko terhadap kesehatan populasi. Konsentrasi PM10 diturunkan hingga 130 μg/m3,merupakan batas aman untuk semua pupolasi"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maritza Adelia Syawal
"Permasalahan pencemaran udara memiliki urgensi yang tinggi karena telah menjadi penyebab dari sebagian besar beban kesehatan di seluruh dunia yang diketahui menjadi penyebab dari sekitar 7.000.000 kematian dini per tahun akibat berbagai airborne diseases dan penyakit degeneratif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tren dan dampak kesehatan dari kualitas udara ambien di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2019—2023. Desain studi ekologi time series digunakan untuk mengetahui tren dan hubungan antarvariabel dari tahun ke tahun menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya tren fluktuatif dengan adanya konsentrasi SO2 dan PM10 yang melebihi baku mutu dan terjadinya penurunan jumlah kasus pneumonia, TB paru BTA (+), dan hipertensi pada awal pandemi COVID-19. Korelasi positif antara PM10 dengan TB paru BTA (+) didapatkan pada tahun 2019. Di sisi lain, SO2 dengan TB paru BTA (+) dan hipertensi serta PM10 dengan pneumonia menghasilkan adanya variasi arah korelasi dalam hubungan antara kedua variabel dari tahun ke tahun. Dampak kesehatan terhadap kualitas udara ambien memiliki hasil korelasi berbeda yang bergantung terhadap jenis dampak kesehatan yang dipengaruhi oleh dosis paparan serta interaksi dengan faktor-faktor risiko lain seperti variabilitas epidemiologis. Dengan ini, diperlukan upaya pengendalian pencemaran udara, optimalisasi surveilans penyakit, serta variabel epidemiologis yang berkemungkinan berperan dalam mempengaruhi hubungan antarvariabel.

Air pollution issues has become cause of the health burden worldwide, with approximately 7,000,000 premature deaths per year due to various airborne diseases and degenerative diseases. This study aimed to determine trends and health impacts of ambient air quality in DKI Jakarta in 2019-2023. Using secondary data, an ecological time series design was implemented to determine trends and relationships between variables from year to year. The results showed a fluctuating trend, especially with SO2 and PM10 concentrations known to exceed the quality standards. A decrease in pneumonia, AFB (+) pulmonary TB, and hypertension cases also happened at the beginning of the COVID-19 pandemic. A positive correlation between PM10 and AFB (+) pulmonary TB was found in 2019, while SO2 with AFB (+) pulmonary TB and hypertension and PM10 with pneumonia resulted variations in the direction between the two correlations of variables from year to year. The health impacts of ambient air quality have different correlation results depending on the diseases influenced by exposure dose and interactions with other risk factors, such as epidemiological variability. This requires air pollution control and optimization of disease surveillance. The result suggests that epidemiological variables may play a role in influencing the relationship between variables."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezha Pratiwi Eka Gharini
"Gas NO2 dan SO2 merupakan zat pencemar udara yang menimbulkan bau busuk dan mencemari udara di sekitar TPA. Gas-gas tersebut akan bermunculan di setiap tahap operasi penimbunan dan pemadatan sampah di TPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko pajanan gas NO2 dan SO2, dalam udara ambien terhadap gangguan kesehatan pada pemulung yang beraktivitas dan bermukim di sekitar TPA Cipayung, Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni tahun 2018 dengan menggunakan metode penulisan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan ARKL.
Hasil pengukuran NO2 memiliki rata-rata hasil pengukuran adalah 31,794 g/m3, dan SO2 memiliki rata-rata hasil pengukuran adalah 6,365 g/m3. Dari hasil tersebut, masih sangat jauh dibawah Baku Mutu Udara Ambien dalam PP No. 41/1999. Nilai asupan real time dengan pajanan konsentrasi NO2 adalah 1,079 10-3 mg/kg/hari dan pajanan konsentrasi SO2 adalah 2,5962 10-5 mg/kg/hari. Sedangkan nilai asupan life span dengan pajanan konsentrasi NO2 adalah 2,15801 10-3 mg/kg/hari dan pajanan konsentrasi SO2 adalah 5,1024 10-5 mg/kg/hari.
Karakteristik risiko untuk konsentrasi NO2 dengan durasi pajanan real time adalah 0,0539 dan life span adalah 0,108. Karakteristik risiko untuk konsentrasi SO2 dengan durasi pajanan real time adalah 0,001 dan life span adalah 0,002. Secara keseluruhan, nilai RQ adalah <1 maka udara ambien TPA Cipayung dengan pajanan NO2 dan SO2 masih aman sehingga tidak diperlukan adanya pengelolaan risiko.

Gases NO2 and SO2 are air pollutants that cause odor and pollute the air around the landfill. The gases will emerge at every stage of landfilling and compaction operations in the landfill. This study aims to analyze the level of exposure risk of NO2 and SO2 gas, in ambient air to health disturbance on scavengers who move and settle around TPA Cipayung, Depok. This research was conducted in March June of 2018 using the method of writing Environmental Health Risk Analysis ARKL.
The result of measurement of NO2 has the average of measurement result is 31,794 g m3, and SO2 has average result of measurement is 6,365 g m3. From these results, it is still very far below the Ambient Air Quality Standard in PP 41 1999. The value of real time intake with NO2 exposure concentration was 1,079 10 3 mg kg hari and the exposure of SO2 concentration was 2,5962 10 5 mg kg hari. While the value of life span intake with NO2 exposure concentration was 2,15801 10 3 mg kg hari and the exposure of SO2 concentration was 5,1024 10 5 mg kg hari.
The risk characteristic for NO2 concentration with real time exposure duration was 0,0539 and life span was 0,108. Risk characteristics for SO2 concentration with real time exposure duration were 0,001 and life span was 0,002. Overall.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minerva Nadia Putri A.T
"Hasil pengukuran kualitas udara di Kecamatan Pademangan tahun 2006-2010 dinyatakan kurang baik. Konsentrasi SO2 dan SPM selalu mengalami peningkatan dan penurunan secara fluktuatif, bahkan beberapa konsentrasi SPM telah melampaui baku mutu. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsentrasi SO2 dan SPM dengan jumlah kejadian ISPA pada penduduk di Kecamatan Pademangan pada dua periode musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Desain studi yang digunakan adalah studi ekologi menurut waktu dengan metode uji korelasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara SPM dan SO2 dengan ISPA pada musim kemarau dan musim hujan. Namun terdapat hubungan yang bermakna antara SO2 dengan ISPA pada kelompok H4 yaitu selama musim hujan di bulan Desember 2008 sampai dengan Februari 2009, (pvalue = 0,010).

The measurement result of air quality in Pademangan district year 2006-2010 is stated as in ungood condition. The concentration of SO2 and SPM always fluctuactly increase and decrease, evenmore some of SPM concentration is exceed the maximum value level. This research is aimed to know the correlation between the concentration rate of SO2 and SPM and the occurence of ARI in Pademangan district in two season period, dry and rainy season. The design study used was ecological study according to seasoning time using the corelation test.
The result showed that there was no correlation between the SPM and SO2 with the occurence of ARI. But there is a meaningful relation between SO2 and upper respiratory toward group H4, in a rainy season on December 2008 through February 2009, (pvalue = 0,010).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LP3ES, 2006
363.739 JAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Irwanto
"Dalam era kehidupan saat ini keberadaan akan udara bersih semakin sulit untuk ditemui, hampir dalam setiap daerah polusi udara merupakan hal yang biasa terjadi. Polusi udara terjadi disebabkan oleh asap dari kendaraan bermotor, limbah asap dari industri maupun rumah tangga, debu dan juga asap rokok. Polusi yang berada dalam udara menyebar dan melayang-layang dalam waktu lama yang bila masuk dalam sistim pernafasan akan membahayakan kesehatan manusia. Dengan membuat rancangan Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator Perancangan alat Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator meliputi pembuatan cyclone separator, elekrtosatik precipitator yang meliputi pembangkit tegangan tinggi searah DC menggunakan metoda penyearah pengali tegangan atau Walton- Cockroft pada keadaan hubung buka/tidak berbeban, pemilihan alumunium untuk filter dan pemilihan alat ndash; alat pendukung yaitu kover akrilik dan kipas angin DC 12 Volt beserta sumber tegangan 12 VDC. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada alat Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator. Didapatkan efisiensi penjaringan polutan pada emisi gas buang kendaraan sebesar 60,23.

In the current era where life will be clean air is increasingly difficult to find, in almost every area of air pollution is a common thing. Air pollution is caused by fumes from vehicles, smoke from industrial waste or household, dust and cigarette smoke. Pollution are in the air spread and drift Kite in a long time that when entering the respiratory system to be harmful to human health. By drafting crawler pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator The design tool crawler pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator includes the manufacture cyclone separator, elekrtosatik precipitator which includes a high voltage generator DC using the method of rectifier voltage multiplier or Walton Cockroft on the state of open circuit no load, aluminum election to filter and selection tools support tools that cover acrylic and 12 Volt DC fan along with 12 VDC voltage source.From the testing that has been done on crawler tool pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator. Obtained crawl efficiency of pollutants in vehicle exhaust emissions amounted to 60.23. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raehan Khalifsyah
"Pencemaran udara merupakan masuknya polutan ke lingkungan yang menyebabkan efek negatif terhadap lingkungan seperti menurunkan tingkat kesehatan manusia dan organisme lain. Polusi udara terdiri dari dua jenis polutan yang berbentuk partikel dan gas dimana partikel berisikan PM2.5&PM10, sedangkan gas bersisikan Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), dan Ozon (O3). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memantau tingkat polusi udara untuk mengetahui kualitas udara. Dengan menggunakan sistem berbasis Internet of Things (IoT), monitoring polusi udara dapat dilakukan secara real-time. Sistem IoT yang digunakan adalah berbasis Low Power Wide Area Network (LPWAN) yang cenderung baik untuk pemantauan polusi udara karena memiliki karakteristik konsumsi daya yang sedikit dan jarak jangkauan yang cukup luas. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah partikel PM2.5 & PM10 yang didasarkan oleh Air Quality Index (AQI).

Air pollution is the entry of pollutants into the environment that causes negative effects on the environment, such as reducing the health levels of humans and other organisms. Air pollution consists of two types of pollutants in the form of particles and gases. Particles include PM2.5 and PM10, while gases include Carbon Monoxide (CO), Nitrogen Dioxide (NO2), Sulfur Dioxide (SO2), and Ozone (O3). Therefore, a system is needed to monitor air pollution levels to determine air quality. By using an Internet of Things (IoT) based system, air pollution monitoring can be done in real-time. The IoT system used is based on Low Power Wide Area Network (LPWAN), which is well-suited for air pollution monitoring due to its low power consumption and wide coverage range. The parameters measured in this research are PM2.5 and PM10 particles, based on the Air Quality Index (AQI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Chairunnisa B
"Kualitas udara di dalam rumah perlu diperhatikan karena manusia menghirup udara sekitar 10 m3 setiap harinya dan menghabiskan waktu sekitar 80-95% di dalam ruangan. Adapun indikator pencemar mikrobiologis udara adalah bakteri dan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsentrasi bakteri dan jamur pada kelompok rumah kecil, sedang, dan besar, serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi bakteri dan jamur. Penelitian ini berlokasi di Perumahan Griya Rahmani 2 Depok dengan jumlah sampel sebanyak 25 rumah yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel acak berstrata. Lokasi pengambilan sampel bakteri dan jamur di udara adalah di ruang keluarga dengan menggunakan alat EMS 6 Bioaerosol Sampler dengan media kultur TSA dan PDA. Uji analisis yang digunakan adalah uji Anova oneway dengan taraf signifikansi sebesar 10%.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri dan jamur dipengaruhi oleh kelompok rumah yang digolongkan berdasarkan luas bangunan. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri dan jamur pada kelompok rumah kecil lebih besar daripada kelompok rumah sedang dan besar. Konsentrasi rata-rata bakteri pada rumah kecil sebesar 862 CFU/m3, rumah sedang sebesar 372 CFU/m3, dan rumah besar sebesar 102 CFU/m3, sedangkan konsentrasi rata-rata jamur pada rumah kecil sebesar 760 CFU/m3, rumah sedang sebesar 453 CFU/m3, dan rumah besar sebesar 194 CFU/m3. Ventilasi dan jumlah penghuni memiliki pengaruh yang besar terhadap bakteri dan jamur, diikuti oleh suhu, kelembaban, dan aktivitas penghuni. Sehingga rekomendasi untuk mengurangi konsentrasi bakteri dan jamur adalah dengan menambahkan exhaust fan dengan kapasitas minimal 67,5 m3/jam untuk kamar mandi kelompok rumah kecil dan sedang, serta exhaust fan dengan kapasitas minimal 270 m3/jam untuk ruang tamu kelompok rumah kecil dan 405 m3/jam untuk ruang tamu kelompok rumah sedang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S65715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fitria
"Salah satu ruangan yang berpotensi tinggi untuk mengalami masalah polusi udara dalam ruang adalah ruang perpustakaan. Di antara berbagai polutan yang memiliki peran penting terhadap kesehatan adalah terdapatnya kapang di dalam udara ruangan. Gangguan kesehatan akibat kapang di dalam ruangan perpustakaan dapat dialami oleh orangorang yang beraktivitas di dalam perpustakaan, misalnya petugas perpustakaan, dosen, dan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi terhadap kapang di dalam udara ruang perpustakaan di tiga fakultas (FA, FB, dan FC) di lingkungan Universitas ?X?. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Data yang dikumpulkan meliputi keberadaan kapang, serta kualitas fisik dan kimiawi udara dalam ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara dalam ruang di ketiga perpustakaan berada di atas standar peraturan. Intensitas cahaya sangat rendah di perpustakaan FB dan FC, sementara konsentrasi debu di perpustakaan FA sangat tinggi. Di perpustakaan FA ditemukan kapang pathogen, yaitu Aspergillus fumigatus, sementara di perpustakaan FB ditemukan Scopulariopsis candida, dan Fusarium verticilloides di perpustakaan FC. Secara umum, kualitas fisik, kimiawi, dan mikrobiologi udara dalam ruang di ketiga perpustakaan telah melebihi ambang batas.

The objective of this research was to identify mould in university?s library using cross sectional design. The existence of mould and physical and chemical quality of air in library have been investigated and observed in three faculties; they were in FA, FB, and FC. To identify the mould, it used petri dish in Potato Dextrose Agar medium. There were 6-9 samples from each library. The temperature in three libraries were higher than standard, the intensity of light were very low in location FB and FC, and the dust concentration in FA was very high. It was found the pathogenic mould; they were Aspergillus fumigatus in FA, Scopulariopsis candida in FB, and Fusarium verticilloides in FC. In general, the physical, chemical and microbial quality of air in libraries exceeded the legal standard."
Universitas Indonesia, 2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tagor
"Sektor limbah menyumbang sekitar 11% emisi gas rumah kaca (GRK) yang merupakan sumber emisi GRK keempat terbesar di Indonesia. Indonesia telah berjanji untuk menurunkan emisi sebesar 26% tanpa bantuan internasional dan 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2020. Sehingga, pengelolaan sampah merupakan salah satu solusi bagi Indonesia untuk mencapai target tersebut. Akan tetapi, emisi GRK dari berbagai propinsi di Indonesia belum tersedia termasuk Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui timbulan dan komposisi sampah Kota Depok; 2)mengetahui besar potensi emisi gas metana berdasarkan dua sekanrio yaitu skenario business as usual (BAU) dan skenario optimalisasi dan intervensi (O&I) ;dan 3) membandingkan jumlah emisi gas metana antara dua skenario.
Penelitian dilakukan dengan skenario BAU mengacu pada "Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok" (RPJMD). Sedangkan, skenario O&I dilakukan dengan pengembangan dan peningkatan di dalam sektor limbah Kota Depok dengan beberapa intervensi seperti peningkatan kinerja UPS, mengurangi timbulan sampah yang dibakar dan penutupan operasional TPA Cipayung. Timbulan dan komposisi sampah diproyeksikan dengan LCA-IWM prognostic tools. Emisi gas metana dihitung dengan metode IPCC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan limbah mencapai 267.728,9 kg dengan organik )73,24% merupakan komposisi paling dominan pada tahun 2016. Jumlah emisi gas metana dengan skenario BAU dan O&I adalah 5.626.282 kg CH4 dan 3.964.294,98 kg CH4. TPA merupakan kegiatan yang menyumbang emisi paling besar pada kedua skenario yaitu sekitar 76,51% dan 67,32% untuk skenario BAU dan O&I. Sedangkan kegiatan pengangkutan sampah menyumbang emisi paling kecil yaitu 0,03% (skenario BAU) dan 0,04% (skenario O&I). Untuk mengurangi emisi gas metana, beberapa intervensi seperti peningkatan pelayanan persampahan, law enforcement untuk stop pembakaran sampah, peningkatan kinerja UPS dengan praktik pengelolaan yag baik dan pengelolaan sampah di TPA dengan penutupan daily cover soil dan final capping perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah Kota Depok.

Waste sector contributes approximately 11% to national greenhouse gas emission (GHG) which becomes fourth largest source of GHG emission. Indonesia promised to reduce emission by 26% without international assistance and 41% with international assistance by 2020. Therefore, managing waste sector is one of the biggest challenges and opportunities for Indonesia to achieve this target. Unfortunately, GHG emission from most of provinces or cities across the nation are not readily available, including City of Depok. The objectives of this study are: 1) to determine waste generation and composition in city of Depok; 2) to estimate the potency of methane gas emission from waste sector in city of Depok based on two scenarios, which are Business As Usual (BAU) and optimization and intervention (O&I) scenario; and 3) to compare the amount of methane gas emitted between both scenarios.
BAU scenario developed based on "City of Depok Medium-Term Development Plans" (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok). Meanwhile, O&I scenario developed based on optimistic scenario in development and improvement of waste sector in City of Depok by means to put several interventions such as enhancing MRF performance, reducing households waste burning, and Cipayung Landfill closure. Waste generation and composition projected with LCA-IWM waste prognostic tools. Methane emission is calculated based on IPCC method.
The results showed that waste generation reached 268,728.9 kg with organic fraction (73.24%) dominated of waste composition by 2016. The amount of methane emission with BAU and O&I scenario are 5,626,282 kg CH4 and 3,964,294.98 kg CH4, respectively. Landfill is an activity that contributed the most methane emission for both scenarios, which account approximately 76.51% and 67.32% for BAU and O&I scenario, respectively. Furthermore, transportation activities contributed the least methane emission which are 0.03% (BAU scenario) and 0.04% (O&I scenario). In order to reduce methane emission from waste sector, some interventions such as development and improvement in waste management, law enforcement to stop open burning for household waste, improvement in MRF performance by good management practices, and managing landfill daily cover during active operation and final capping after landfill closure are needed to consider by Municipality of Depok."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>