Ditemukan 12824 dokumen yang sesuai dengan query
Brecht, Bertolt, 1898-1956
Berlin: Suhrkamp, 1984
JER 830.8 BRE m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lariza Oky Adisty
"Performatifitas gender adalah teori yang dikemukakan oleh Judith Butler yang menyatakan bahwa gender terbentuk dari tindakan yang ditunjukkan oleh seseorang. Skripsi ini akan menganalisis pengaruh peran Mutter Courage sebagai ibu dan sebagai pedagang dalam drama Mutter Courage und ihre Kinder karya Bertolt Brecht terhadap pembentukan gendernya. Sehingga membentuk pencitraan Mutter Courage yang menunjukkan perlawanan terhadap stereotip mengenai perempuan. Skripsi ini juga akan menganalisis paradoks dalam diri Mutter Courage, serta pengaruhnya terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh Mutter Courage baik sebagai ibu maupun sebagai pedagang.
Gender performativity is a theory presented by Judith Butler which states that one's gender is shaped by his or her behaviours. This thesis will analyse the influence of Mutter Courage's roles both as a mother and as a merchant in the drama Mutter Courage und ihre Kinder by Bertolt Brecht to the establishment of her gender and form Mutter Courage's image that shows an opposition to stereotypes about women. This thesis will also analyse the paradox found in her behaviour and its influence to the goals Mutter Courage wants to achieve both as a mother and a merchant. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S423
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Brecht, Bertolt, 1898-1956
Berlin: Suhrkamp, 1980
832.91 BRE m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kekung, Ceylonita L.
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas V-effekt dan Verfremdung sebagai suatu metode sastra, hal mana kedua istilah tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari teater epik Bertolt Brecht. Dalam skripsi ini juga dianalisa bentuk V-effekt dalam drama Mutter Courage and Ihre Kinder (MCUIK) sebagai model teater epik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat fungsi dan kedudukan metode sastra tersebut dalam teater epik dibandingkan dengan teater aristoteles. Teater aristoteles adalah istilah Brecht bagi teater yang yang antara lain mengenal adanya identifikasi dan katarsis pada penonton. Kedua hal ini dianggap Brecht sebagai suatu sikap pasif sehingga ia menolak bentuk teater tersebut. Kemudian ia menawarkan suatu konsep teater baru yang disebutnya episches Theater (teater epik). Dalam konsep teater epik penonton tidak diharapkan untuk bersikap pasif dan hanyut ke dalam alur cerita, tetapi dalam konsep ini penonton dituntut untuk mencermati alur atau peristiwa yang ditampilkan dalam drama secara kritis (penonton tidak membiarkan dirk dininabobokan oleh peristiwa-peristiwa dalam drama, menurut Brecht). Tujuan teater ini adalah menimbulkan daya kritis, yaitu pandangan atau pengetahuan yang lebih baik atau baru tentang suatu hal yang timbul pada penonton. Untuk mencapai tujuan itu Brecht menggunakan apa yang disebut V-effekt. V-effekt tersebut berdasarkan atas teori Verfremdung. V-effekt muncul dalam tiga tataran teater, yaitu dalam naskah drama, dalam panggung, dan dalam pemeranan. Tataran tersebut mencakup kedua aspek drama, yaitu aspek dramatikal dan teatrikal. Menurut Raymond Furness, drama MCUIK adalah model atau contoh teater epik paling baik. Dalam drama ini banyak terdapat V-effekt, baik dilihat secara dramatikal maupun teatrikal. Analisa V-effekt dalam drama MCUIK menunjukkan bahwa dengan tehnik V-effekt penulis drama ini berhasil membangun daya kritis penonton.
"
1999
S14707
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Schiller
Leipzig,: Veb Bibliographisches Institut, 1958
JER 833.6 SCH w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Qureshi, Qayum
"Buku ini membahas mengenai pendangan Bertolt Brecht mengenai pesimisme dan progres kepercayaan. Isi dari buku terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dibahas mengenai aspek drama dari Brecht yang mengkritik Marxismus dan pengantar mengenai kaitan Brecht dengan pesimismus dan progres kepercayaan. Pada bagian kedua isi dibahas mengenai perjalanan dan tujuan dari karya-karya Bert Brecht."
Cologne (Köln): Böhlau-Verlag, 1971
JER 832.9 QUR l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Buku ini membahas mengenai sejarah literatur anak dan remaja Jerman sejak jaman Mittelalter hingga masa kini. Buku ini dilengkapi dengan berbagai ilustrasi yang membuat pebaca menjadi lebih tertarik membaca sejarah literatur."
Stuttgart: J.B Metzlersche Verlagsbuchhandlung und Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH, 1990
JER 830 GES
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mann, Thomas
Leipzig: Phillip Briefe, 1929
830.9 MAN u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mann, Thomas
"Buku ini merupakan novel karya Thomas Mann yang terdiri dari 4 cerita yang ditulis selama 16 tahun. Mann menceritakan kembali kisah Genesis yang terkenal dari Jacob hingga Joseph, yang memiliki latar belakang sejarah pada periode Amarna (Amarna Period)."
Frankfurt am Main: S. Fischer Verlag, 1948
JER 830.30 MAN J
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Indana Zulfa
"
ABSTRAKAnak kalimat dalam Bahasa Jerman memiliki banyak fungsi sintaksis. Beberapa fungsi di antaranya sebagai pengganti subjek, objek, menunjukkan keterangan tempat, keterangan waktu, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis anak kalimat dalam buku Die blauen und die grauen Tage karya Monika Feth berdasarkan fungsi sintaksis yang teorinya dikemukakan oleh Karin Pittner dan Judith Berman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak kalimat yang berfungsi sebagai Akkusativsatz dan Adverbialsatz sering muncul. Sementara itu, anak kalimat yang berfungsi sebagai Genitivobjektsatz dan Pr dikativsatz tidak ditemukan dalam data.
ABSTRACTDependent clauses in German language has various syntactic functions. Some of those functions are as subject replacement, object replacement, adverb of place, adverb of time, etc. This research aims to discover kinds of dependent clause on Die blauen und die grauen Tage by Monika Feth based on its syntactic function whose theory is found by Karin Pittner and Judith Berman. The result of this research shows that the dependent clause that often appear as Akkusativsatz and Adverbialsatz. On the other hand, the dependent clauses that function as Genitivobjektsatz and Pr dikativsatz are not found in the data. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library