Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1996
TA3561
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tana Mantiri
Jakarta: Universitas Indonesia, 1996
M.04 Man p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Charles Edward
"Proses pembuatan tekstil dapat menghasilkan Limbah, baik Padat, Cair maupun Gas dan Kebisingan. Apabila limbah ini dibuang ke badan air maka akan mencemari badan air tersebut.
Makalah ini merupakan suatu laporan pengelolaan Limbah Industri
Tekstil PT. ADETEX Bandung yang dibuat berdasarkan hasil kunjungan ke
pabrik, Wawancara dengan pimpinan perusahaan mengenai segala kegiatan
yang ada di Pabrik.
Proses pengolahan Limbah yang dilakukan oleh PT. ADETEX
Bandung dilakukan dengan cara biologis untuk limbah Cairnya yang
meliputi proses Aerasi, Ekualisasi, Koagulasi dan sedimentasi dimana
Sludge yang dihasilkan dimanfaatkan kembali (Reuse) sebagai pupuk di
taman pabrik. sementara limbah padat dari pembungkus-pembungkus bahan
baku dan kertas-kertas perkantoran dikelola oleh suatu kontraktor dengan
cara mengumpulkan lalu di bawa ke luar dari Pabrik dan Limbah Gas dan
Kebisingan sampai Iaporan ini ditulis belum dilakukan pengolahannya.
Dari hasil kunjungan ke Pabrik PT. ADETEX dapat diamati bahwa
pada proses produksi pada tiap bagian proses diperoleh limbah cair
yaitu mulai dari proses pengkajian (Sizing) , proses penghilangan kanji
(Desizing). penmsakan ( Scouring ) sampai padu proses penyempurnaan ( Finishing ).
Dari hasil yang diperolah bahwa , pengolahan limbah cair dengan
cara biologis ini, masih perlu ditingkatkan efektivitas pengolahannya
terutama BOD. Phenol karena pada hari-hari tertentu masih melewati
baku mutu, namun di nilai pengolahan limbahnya sudah memenuhi syarat
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, A. Betsy
"RINGKASAN
Meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya kualitas hidup merupakan pendorong untuk semakin pesatnya pembangunan. Kegiatan industri merupakan salah satu di antara kegiatan pembangunan yang ada. Namun apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif antara lain pencemaran lingkungan serta pengurasan sumberdaya.
Industri minuman ringan PT PLI telah beroperasi cukup lama, namun Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) belum beroperasi sebagaimana mestinya sehingga masih menyumbang sejumlah kandungan bahan organik ke badan air penerima (BAP). Selain itu yang tidak kalah pentingnya bahwa upaya minimisasi bahwa upaya minimisasi limbah belum dilaksanakan sehingga terjadi pemborosan sumber daya air dan gula.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk minimisasi limbah serta mendapatkan teknologi yang sesuai untuk pengolahan limbah cair yang terjadi. Lingkup kajian penelitian adalah Pelaksanaan Audit pemakaian gula dan air sebagai bahan baku utama dan dilanjutkan dengan pengujian teknik pengolahan limbah cair yang terbentuk.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang ditunjang dengan penelitian eksperimental.
Hipotesis Kerja :
1. Ada pengaruh upaya minimisasi limbah terhadap jumlah penggunaan bahan baku khususnya air dan gula.
2. Jika pengolahan limbah dilakukan maka kandungan bahan pencemar dalam limbah cair akan turun.
Metode penelitian yang dilakukan meliputi 3 tahap yaitu (1) Penelitian Pendahuluan, (2) Audit Limbah dan (3) Percobaan Pengolahan Limbah
Penelitian pendahuluan menghasilkan gambaran kandungan pH, SS, BCD, COD dan bahan organik dari berbagai discharge point. Diperoleh pula semua informasi yang diperlukan untuk Audit limbah.
Percobaan Pengolahan Limbah dimulai dengan uji pendahuluan untuk menentukan dosis koagulan dan dilanjutkan dengan percobaan koagulasi dan sedimentasi. Analisis Data: dengan uji-t untuk melihat perbedaan kandungan limbah cair.
Dari hasil penelitian ternyata bahwa yang menjadi masalah adalah :
1. Kandungan BOD dan COD limbah yang melebihi Baku Mutu.
2. Pengelolaan yang kurang baik sehingga menimbulkan pemborosan sumberdaya air dan gula pada hampir semua satuan operasi yang keseluruhannya mencapai 402,86 l air dan gula sebanyak 68,24 kg sehari yang bernilai Rp. 2.759.814,50 sebulan. Jika dilakukan upaya penggunaan kembali (reuse) minuman yang biasanya dibuang, menjadi bahan yang dapat diproses ulang maka akan menghemat sebanyak 249,04 l. air dan 18,16 kg gula setiap hari atau senilai Rp. 745.078,00 sebulan.
Daur ulang air limbah juga dapat dilakukan, untuk memanfaatkan kembali limbah sebanyak 353,63 M3 setiap hari sebagai masukan bagi proses pencucian botol dalam washer.
Pengolahan limbah yang dipilih berdasarkan karakteristik limbah dan BOD / COD < 0,4 adalah dengan cara Fisik-Kimia dengan koagulasi flokulasi dan sedimentasi. Hal ini terjadi karena kandungan bahan organik yang mudah diurai secara biologis (biodegradable) ternyata rendah.
Untuk tujuan ini dosis yang paling sesuai adalah penggunaan koagulan Ca(OH)2 10% dan FeSO4 10% masing-masing 10 ml untuk setiap 1 limbah cair pada pH = 7
Pendimensian IPLC berdasarkan debit limbah :
1. Bak penampungan : panjang = 5 M, lebar 5 M dan tinggi (kedalaman) = 2,5 M
2. Tangki koagulasi : panjang = 0,33 M, Iebar = 0,33 M dan tinggi = 0,6 M
3. Tangki sedimentasi : panjang = 4 M, lebar = 4 M dan tinggi = 1,5M
Tenaga listrik yang dibutuhkan dalam Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) adalah :
1. Pengadukan di Tangki Koagulasi = 1,548 KWH
2. Pengadukan di Tangki Flokulasi = 3,816 KWH
Dengan kondisi limbah seperti ini diperlukan biaya mengoperasikan Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) sebesar Rp. 7.786.844,50 yang meliputi biaya tenaga listrik, pengadaan bahan kimia (koagulan), tenaga kerja serta biaya analisis sampel secara berkala.
Jika upaya minimisasi limbah dilaksanakan, maka biaya pengolahan limbah tidak perlu dikeluarkan karena limbah yang terjadi jumlahnya (volume) kecil dan kandungan bahan organiknya tidak melebihi Baku Mutu.
Kepustakaan : 33 buku (1981-1995)

Management of Wastewater in Soft Drink Industry (Case study PT PLI Tangerang)This research aims to investigate methods to minimize waste generation in soft drink industry and to investigate suitable technology to treat its wastewater. The scope of this research includes environmental audit on sugar and water consumption and evaluation on the wastewater treatment method.
Steps taken in completing these aims consists of (1) Preliminary Investigation, (ii) Waste Audit, (iii) Experiment on Wastewater Treatment. Preliminary Investigation aims to obtain wastewater quality and quantity from several discharge points. Moreover, other necessary Information to enable waste auditing are also obtained in this step. Experiment on Wastewater Treatment includes jar-testing and investigation on settling characteristics of the flock obtained during jar-testing.
T-test is employed in analysing the data on wastewater quality. The test indicates the following problems :
1. BDD dan COD level In the effluent exceed limit level
2. Improper practices result in the wastage of sugar and water in almost every operation. All of these amount to 402.86 1. of water and 68.24 kg of sugar everyday. This is equal to Rp. 2,759,814.50 in one month.
Reusing the soft drink that would end up as wastes will save 249.041. of water and 18.16 kg of sugar everyday. This is equal to Rp. 745,078 in one month. Moreover, reusing the effluent will save 353.63 m3 of water everyday. Bottle washer can be the suitable operation for effluent reuse.
On the basis of BOD/COD ratio that is less than 0.4, coagulation, flocculation, and sedimentation are chosen as the method to treat the wastewater. Chemical required in these process are 10 ml Ca(OH)2 10% and 10 m1 Fe8O4 10% for every liter of wastewater at pH = 7.
Wastewater treatment unit dimensions :
1. Collecting tank, length = 5 m ; width = 5 m; and depth = 2.5 m
2. Coagulation tank, length = 0.33 m ; width = 0.33 m ; and depth = 0.6 m
3. Sedimentation tank, length = 4 m; widht = 4 m; and depth = 1.5 m
Power requirement :
1. Mixing in coagulation process requires 1,548 KWH
2. Mixing in flocculation process requires 3,816 KWH
Treatment cost is calculated as Rp. 7,786,844.50 in one month.
This cost includes energy cost, chemicals as coagulant, worker cost, and regular laboratory testing cost.
If waste minimization is implemented, the cost required to treat wastewater can be eliminated. This is because the wastewater produced are much less in terms of its quantity. After all, wastewater quality can be expected to have met the limit level due to the minimization program.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Wijayanti
"ABSTRACT
Kemajuan yang pesat di bidang industri selalu diharapkan oleh negara
berkembang sedangkan peningkatan jumlah industri tidak saja memberikan
dampak positif tetapi juga dampak negatif berupa pencemaran terhadap
lingkungan yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas lingkungan.
Untuk mencegah pencemaran terhadap lingkungan, setiap industri harus
mengelola limbahnya sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi standar
baku tingkungan yang telah ditetapkan.
Sebagai dasar adalah Pasal 33 UUD 1945, Ketetapan MPR Rl Nomor
II/MPR/1998 tentang GBHN, Pasal 16 UU RI No.23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No.20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, Keputusan Menteri Perindustrian No. 134/M/SK/2/1988
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Sungai Sebagai
Akibat Kegiatan Usaha lndustri Terhadap Lingkungan Hidup, Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri dan Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat 1 Jawa Barat Serta Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat ll Tangerang No.660.1/SK-395/LH-1994.
PT. Multi Bintang Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi minumam bir terbesar di Indonesia, yang telah melaksanakan
usaha minimisasi limbah yaitu dengan mengumpulkan dan menjual Iimbah
padat spent grains sebagai campuran pakan ternak dan juga mengolah
limbah cair secara mandiri dengan mendirikan WWTP (Waste Water
Treatment Plant). Dengan adanya unit pengolah Iimbah tersebut maka
PT.MBI berusaha untuk mengurangi kadar pencemar dalam air limbahnya.
Walaupun demikian pada saat ini hasil pengolahan Iimbah untuk beberapa
parameter masih belum memenuhi baku mutu Iingkungan yang telah
ditetapkan karena kurangnya efektivitas kerja unit pengolahan Iimbah
tersebut.

"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Magdalena Ersan
"PT Perfect Victory Engraving Manufacture merupakan industri elektroplating (lapis Iistrik) yang membuat produk berupa silinder untuk ?rom gravur-e?, dimana di dalamnya terdapat beberapa proses pelapisan yaitu pelapisan nikel, pelapisan tembaga dan pelapisan krom.
Karakteristik air limbah yang dihasilkan secara kualitas, umurnnya ditandai dengan pH yang rendah, boinl suspendid solid tinggi, BOD dan COD tinggi, serta kandungan logam berat seperti nikel, tembaga, dan krom. Konsentrasi dari konstituen pencemzu' umumnya berada di atas ambang batas. Dilakukan proses pengolahan secara fisik-kirnia berdasaxkan rasio BOD/ COD.
Alternatif pengelolaan Iimbah yang mungkin dilakukan adalah dengan modifikasi disain dan operasi pada proses produksi untuk meminimisasi rnasalah yang tirnbul dari limbah yang dihasillcan clan pembuatan unit pengolah limbah secara batch (individual treatment system) dengan proses dasar reduksi-presipitasi. Kemungkinan minimisasi ljmbah di1al
Adapun sistem batch yang dilaksanakan terdiri dari unit bak pengumpul (merangkap bak penangkap minyak dan lemak), tangki batch, sludge filter Serta tangki dosing. Bahan kimia yang digunakan yaitu HzSO4, FeSO4 heknis, Ca(OI-I); heknis dan polimer. Pengolahan sistem batch ini dapat diterapkan karena : kuantiins air limbah yang dihasilkan kecil, adanya keterbatasan lahan, serta murah dan mudah dalam konstruksi, operasional maupun pemeliharaannya. Pembangunan unit pengolah limbah ini dapat diberapkan setelah dilakukan evaluasi anbara unit pengolah Iimbah baru dengan unit pengolah limbah eksisting."
1996
S34632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidia Handayani
"Dalam pemenuhan industri manufakturing berkelanjutan, industri dituntut untuk untuk mencegah timbulnya limbah, serta efisiensi penggunaan material dan energi melalui hiraerki minimisasi limbah. Penelitian dilakukan pada salah satu industri komponen otomotif dengan produk leafsspring. PT. XYZ telah melakukan pengelolaan limbah melalui metode end of pipe namun pendekatan ini tidak efektif. Untuk memenuhi manufakturing berkelanjutan, dibutuhkan analisis keseluruhan dampak lingkungan dengan pendekatan proses. Analisis dampak dilakukan dengan identifikasi aliran material dan energi melalui material flow analysis dan life cycle assessment. Selain itu, dilakukan penilaian terhadap penerapan minimisasi limbah di PT.XYZ melalui persepsi pekerja. Pada penelitian ini dilakukan i) kajian pengelolaan limbah industri ii)identifikasi dampak lingkungan proses produksi, iii)penerapan minimisasi limbah melalui keterlibatan sumberdaya manusia. Hasil dari penelitian ini proses produksi menghasilkan kerusakan pada kualitas ekosistem, perubahan iklim,sumberdaya dan kesehatan manusia kerusakan lingkungan terbesar disebabkan oleh pemakaian listrik sebesar 0,514 Pt, penggunaan material baja sebesar 0,319 Pt, dan penggunaan bahan kimia sebesar 0,164. Untuk persepsi pekerja dikategorikan cukup baik karena pengetahuan pekerja baik dan perusahan memiliki upaya pengurangan limbah dengan motivasi pengurangan biaya operasional

In fulfillment of a sustainable manufacturing, industry must prevent waste generation, reduce material, energy and pollution in stage of manufacturing through waste minimization hiraerki. Implementation of waste minimization without considering the social aspects tend to be ineffective, the successful environmental performance of industry influenced by the role of workers. PT. XYZ has conducted waste management but has yet to analyze the overall environmental impact to meet sustainable manufacturing requirement. Assessment through life cycle assessment method was conducted. Objective of this research are i) identification performance of waste management ii) identification of the environmental impact of production process, iii) understanding implementation of waste minimization through the involvement of human resources. The results of this study are PT.XYZ on manufacturing process generate liquid waste, solid waste, and emissions. The environmental damage of the production process is the change in the ecosystem quality, climate change, resources and human health due to the resulting electrical usage, steel material consumption, chemical consumption with score in a row 0,514 Pt, 0,319 Pt, 0,164 . The role of human resources in the implementation of waste minimization categorized well enought due to hight score of employee knowledge and motivation in cost reduction"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eti Purwati
"Industri tapioka, merupakan industri yang cukup pesat perkembangannya di Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Dalam proses produksinya,industri ini menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang cukup banyak. Penerapan konsep zero waste merupakan upaya untuk meminimalisasi terbentuknya limbah yang tidak memiliki nilai manfaat sama sekali. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi belum dimanfaatkannya limbah cair industri tapioka adalah mahalnya biaya investasi, ketersediaan teknologi lokal, kebijakan dari pimpinan/manajemen penxsahaan sena kurangnya SDM yang dirniliki oleh perusahaan, sedangkan untuk limbah padat, hampir tidak ada kendala yang dialami dalam pemanfaatannya. Manfaat ekonomi yang diterima oleh PT. BAJ berupa penghematan biaya pembelian solar dan berpeluang mendapat CERS antara €5-€15 untuk setiap ton reduksi CO2 yang dilalcukan.
Berdasarkan perhitungan keiayakan kegiatan, PT. BAJ Ketapang memiliki B/C Ratio 1,16 dan PT. BAJ Labuhan Ratu 1,10 sehingga kegiatan yang dilakukan dinyatakan layak kerena memiliki B/C ratio > 1. Nilai ekonomi dari onggok tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut berkisar antara Rp. 200 sarnpai dengan Rp.1.000 per kg. Dari pemanfaatan limbah padat asam sitrat (berasal dari onggok) dan kulit singkong dapat menerima nilai manfaat sekitar Rp. 10.000 per kg produk asarn silrat dan Rp. 400 per kg pupuk organik. Manfaat lingklmgan yang diterima adalah berkuranganya volume limbah cair yang terbuang ke lingkungan, reduksi CO2 selama tahun 2008-2009 sebanyak 83.851 tCO2e untuk PT. BAJ Ketapang dan 41.362 tCO2e untuk PT. BAJ, perbaikan unsur hara tanah akibat penggunaan pupuk organik yang dapat meningkatkan produksi singkong antara 5 hingga I0 ton per ha per tahun. Manfaat sosial yang diperoleh adalah berkurangnya penggunaan solar oleh PT. BAJ Ketapang sebanyak 1.605.900 liter dan PT. BAJ Labuhan Ratu sebanyak 974.400 liter serta penghematan biaya yang hams dikeluarkan oleh petani untuk pembelian pupuk kimia sebesar Rp. 96,250 per hektar per tahun.

Tapioca industries, is afairly rapid developed indusiyl in Indonesia, particularly in Sumatra and the island of Java. In the production process, these industries produce wastewater and solid waste quite alot. Application ofthe concept of zero waste is an e[}%rt to minimize the formation of waste that does not have a benefit at all. Based on this research, the _factors that influence has not been exploited tapioca wastewater is the high cost of investment, availability of local technology, the policy of the leadership/management company and the lack of human resources that are owned by the congpany, whereas for solid waste, almost no problems were experienced in utilization Economic benefits received by the P21 BAJ from of purchases of diesel fuel cost savings and the opportunity to receive CERS between €5 - €15 for every ton ofCO2 reduction is carried out.
Based on the calculation ofthe feasibility of activities, P71 Ketapang BAJ has a B/C Ratio 1.16 and PII BAJ Labuhan Ratu l, 10 so that the activities undertaken as feasible because they have a B / C ratio> I. The economic value of cassava without further processing done between Rp. 200 to Rp. 1.000 per kg. From solid waste utilization for citric acid (derived/rom cassava) and cassava skin for receive the value benefit of approximateb/ Rp. 10. 000 per kg of citric acid and Rp. 400 per kg of organic jertilizer. Environmental benefits received is the reduction environmental load #om tapioca liquid waste into the environment, reduction of CO; emission during the years 2008 to 2009 as many as 83.851 tCO2e for P71 BAJ Ketapang and 41 362 tCO;efor PT B/LL improvement of soil nutrients due to the use of organic fertilizers can increase cassava production between 5 to I0 tonnes per ha per year. Obtain social bene/its, such as reduced use of diesel fuel at 1.6059 million liters of PTI BAJ Ketapang and 974 liters of 400 P71 BAJ Labuhan Ratu, and cost savings incurred by farmers to buy chemical krtilizers Rp. 96 250 per hectare per year.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachmad Hasani
"Dokumen bagi perusahaan adalah bukti atas adanya perusahaan tersebut. Sebuah dokumen dapat berarti beragam, bisa berupa keuntungan, bisa berupa aset, bisa berupa beban atau bisa juga berupa bencana. Arti sebuah dokumen bagi sebuah perusahaan tergantung pada bagaimana dokumen yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dikelola. Pengelolaannya bisa diserahkan pada pusat rekod komersial atau perusahaan tersebut mempunyai pusat rekod sendiri. Sebuah pusat rekod perusahaan secara fisik terlihat hanya menangani dokumen, tetapi pada dasarnya keberadaan sebuah pusat rekod adalah untuk melayani kebutuhan informasi pemakainya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat pemakai terhadap dokumen yang dikelola oleh pusat rekod perusahaan PT PALYJA yaitu Central Archive. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan manfaat Central Archive berdasarkan pendapat dari pengguna Central Archive. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi/pengamatan terhadap obyek dan subyek yang diteliti, wawancara secara tidak terstruktur dengan inforrnan dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh informan mengetahui bahwa Central Archive penting tetapi belum merasakan manfaatnya karena pengelolaan Central Archive belum optimal. Central Archive PT PALYJA perlu dikelola dengan lebih baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S15720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>