Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa Erikasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3529
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Kartika Sari
2005
TA3526
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Unsignalize intersection is very effective because it has less everage delay compare to signalize intersection.. But when the traffic volume getting higher the capacity of unsignalize interaction may not be able to maintain a proper intersection performance
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rochim
"Pekerjaan Erection Girder merupakan pekerjaan konstruksi beresiko tinggi yang menuntut kontraktor pelaksana untuk mematuhi standard dan peraturan yang berlaku guna melaksanakan pekerjaan yang aman. Dalam Proyek Pembangunan Akses Simpang Tak Sebidang (STS) Martadinata terdapat pekerjaan Erection Girder dengan tipe PCI dengan bentang 40.6 m sebanyak 5 buah pada lokasi Overpas Bukit Indah. Metode pelaksanaan pengangkatan menggunakan crane dengan jenis Crawler dengan kapasitas angkat 250 Ton sebanyak 2 buah. Setelah dilakukan Review untuk menjaga stabilitas girder, perlu dipastikan bahwa aspek – aspek penunjang harus terpenuhi yaitu pengecekan nilai Camber yang didapatkan sebesar 73 mm, 57mm, 41 mm, 56 mm dan 44 mm serta nilai Deformasi Lateral sebesar 16 mm, 26 mm, 34 mm, 35 mm dan 45 mm. Selain itu dalam perhitungan Safery Factor didapatkan nilai Crane Ratio sebesar 2.9 , Safety Factor Shacle sebesar 19.95 dan Safety Factor Sling sebesar 17.57. Dari segi keamanan bracing, terdapat rekomendasi atas penggunaan Bracing atau pengaku pada Girder berupa leverblock pada bagian tumpuan girder dengan penggunaan 2 turnbuckles untuk memastikan keseimbangan pengencangan chainblock, baja siku yang di ikat dengan tieroad dan dilas dengan angkur pada abutment, bracing menggunakan baja yang dikaitkan antar girder, serta bracing silang menggunakan besi yang di las antar girder.

Girder lifting work is a high-risk construction work that requires the implementing contractor to comply with applicable standards and regulations in order to carry out the work safely. In the Interchange of Martadinata Project, there are 5 PCI type Erection Girder works with a span of 40.6 m at the Bukit Indah’s Overpass. The lifting method uses 2 cranes of the crawler type with a lifting capacity of 250 tonnes. After a review is carried out to maintain the stability of the girder, it is necessary to ensure that the supporting aspects must be fulfilled, namely checking the Camber values obtained at 73 mm, 57mm, 41 mm, 56 mm and 44 mm and the Lateral Deformation values at 16 mm, 26 mm, 34 mm , 35mm and 45mm. Apart from that, in calculating the Safery Factor, the Crane Ratio value was 2.9, the Shacle Safety Factor was 19.95 and the Sling Safety Factor was 17.57. In terms of bracing safety, there are recommendations for the use of bracing or stiffeners on girders in the form of leverblocks at the support of the girder with the use of 2 turnbuckles to ensure the balance of chainblock tensioning, steel angles tied with tieroads and welded with anchors on the abutments, bracing using steel that is linked between girders, as well as cross bracing using iron welded between the girders."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 23
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3489
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Nugraha
2005
TA3530
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aprilia
"Untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mendapatkan informasi yang banyak dalam waktu yang singkat, teknologi informasi terus menerus dikembangkan. Saat ini informasi menjadi lebih mudah didapat melalui internet. Pengguna internet terdiri dari berbagai macam orang dengan berbagai macam suku bangsa dan bahasa. Dokumen yang dapat diakses melalui internet juga terdiri dari berbagai bahasa.
Untuk memudahkan pencari informasi mendapatkan informasi yang mereka inginkan tanpa terhalangi faktor bahasa, maka dikembangkan teknologi perolehan informasi lintas bahasa. Perolehan informasi lintas bahasa adalah perolehan informasi atau dokumen yang ditulis dalam bahasa yang berbeda dari bahasa kueri. Teknologi perolehan informasi lintas bahasa yang berkembang saat ini antara lain adalah dengan menggunakan mesin penerjemah, dengan kamus dwibahasa, dan berdasarkan korpus. Teknologi perolehan informasi lintas bahasa berdasarkan korpus dapat menggunakan korpus paralel atau korpus yang sebanding. Pada penelitian kali ini, dicoba teknik perolehan informasi berdasarkan korpus yang sebanding dengan menggunakan penghitungan statistik phi square dan koefisien korelasi Pearson.
Hasil dari eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja dari perolehan dokumen lintas bahasa dengan menggunakan teknik phi square dapat mencapai 494% dari kinerja kamus dwi-bahasa, sedangkan kinerja korelasi Pearson dapat mencapai 510% dari kinerja kamus dwi-bahasa. Kinerja dari perolehan dokumen lintas bahasa dengan menggunakan teknik phi square dapat mencapai 117% dari kinerja mesin penerjemah Transtool, sedangkan kinerja korelasi Pearson dapat mencapai 121%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Triadi Harjo Mukti
"Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia sangat memerlukan suatu pendayagunaan sistem pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang mantap, melalui peningkatan kualitas secara terus menerus, dalam rangka menghadapi perkembangan dunia yang begitu pesat. Peningkatan kualitas akuntabilitas publik diharapkan dapat menunjang pencapaian suatu pemerintahan yang bersih, peka, kompeten, dan jujur, yang melaksanakan tugas dan atnggungjawabnya secara ekonomis, efektif, dan efisien. Tulisan ini bermaksud memberikan gambaran yang lengkap mengenai konsep akuntabilitas publik dan menganalisa kondisi pelaksanaannya dalam pemerintahan dewasa ini. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut telah dilakukan suatu penelitian dengan menggunakan metode studi literatur dan studi kasus. Studi literatur dilakukan melalui pengumpulan data sekunder berupa buku, makalah dan karya tulis lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Studi kasus yang dilakukan melalui pengumpulan data primer pada beberapa instansi pemerintahan di Indonesia. Hasil penelitian tersebut secara keseluruhan menggambarkan kondisi yang terjadi di Indonesia selama ini. Akuntabilitas publik merupakan kewajiban aparat/instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya milik negara yang dipercayakan kepadanya dan untuk melaporkan secara periodik perubahan-perubahan yang terjadi selama pengelolaan sumber daya tersebut. Akuntabnilitas publik tidak hanya mencakup masalah keuangan, melainkan juga mencakup segi ekonomis, efisien, efektifitas, dan prosedur. Lapisan manajemen dalam pemerintahan Indonesia telah membuat laporan atas hasil pelaksanaan tugasnya, yang dapat dikatakan merupakan bagian dari pelaksanaan akuntabilitas publik. Masalah yang ada adalah baik pemahaman akuntabilitas, tujuannya, ruang lingkupnya, tatanan pelaksanaannya, maupun metode pelaporannya belum memenuhi kondisi penerapan akuntabilitas publik seutuhnya. Pemahaman dan kesadaran aparat pemerintah dalam penerapan akuntabilitas publik belum memadai. Peningkatan kualitas akuntabilitas publik sangat memerlukan suatu acuan resmi mengenai pengertian dan cara pelaksanaan akuntabilitas publik yang berlaku secara nasional. Suatu standarisasi akuntabilitas publik akan memberikan suatu kesamaan persepsi dari seluruh elemen organisasi pemerintahan. Pelaksanaan akuntabilitas publik juga memerlukan sistem pengawasan yang juga harus ditingkatkan secara terus menerus untuk memperoleh kondisi pengawasan yang menyeluruh dan terpadu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>