Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muhammad Darullail
"Pemberlakuan regulasi yang berkaitan dengan otonomi daerah membawa implikasi pada pengelolaan infrastruktur jalan relatif lebih besar di pihak pemerintah daerah serial transparansi dalam hal program pembangunannya. Keterbatasan dana dan ketimpangan alokasi investasi infrastruktur jalan tetap menjadi isu penting dalam menentukan program yang akan dilaksanakan. Hal tersebut memaksa para pengambil keputusan untuk menghasilkan keputusan yang bisa memuaskan banyak pihak (multi stakeholders) dengan meminimalisir resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti disparitas wilayah.
Penelitian ini merupakan upaya untuk membuat prototype suatu sistem pendukung keputusan yang mampu membantu para pengambil keputusan dalam menghasilkan kualitas keputusan yang lebih baik dalam pengembangan infrastruktur jalan. Sistem pendukung keputusan dalam pengembangan infrastruktur jalan yang dinamakan IDE, berasal dari Infrastructure Driven Economy, memfokuskan pada seleksi proyek dan rekomendasi tindakan koreksi. Dari perspektif perancangan sistem, IDE mengindikasikan integrasi dari DSS, ES dan GIS dengan tujuan menciptakan sinergi untuk mendapatkan kualitas keputusan yang lebih baik.

Implementation of regulations which are related with regional autonomy is bringing implications : a bigger part on regional authority side in roadway infrastructure management and a demand of transparancy in its development. Budget constraints and imbalance allocation of roadway infrastructure investment are major issues in selecting executed programs. These are force policy makers to produce a decision which can satisfy most of stakeholders with minimizing all possible risks that can occurred, such as regional disparity.
This research is an effort to build a prototype of decision support system that can help policy maker to produce better quality of decision in roadway infrastructure development. The system is called IDE, came from Infrastructure Driven Economy, has focuses on project selection and suggestion of corrective action. From system design perspective, IDE indicates the integration of DSS, ES and GIS with aim to create synergy in getting better quality of decision.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnani
"Ekosistem mangrove dicirikan sebagai daerah yang mempunyai sikius nutrisi yang cepat dan produktifitas yang tinggi, sehingga ekosistem mangrove dianggap sebagai penyedia nutrisi bagi kontinuitas sebagian besar energi yang diperlukan oleh berbagai biota aquatik di ekosistem pantai. Beberapa tahun belakangan inl luasan hutan mangrove di Pulau Muna semakin berkurang, disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan menjadi tambak disamping eksploitasi kayu mangrove untuk berbagai peruntukan.
Kekayaan alam yang terkandung di wilayah pesisir telah dimanfaatkan secara intensif memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Karena pada dasarnya tujuan pengelolaan sumberdaya pesisir adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memelihara dan meningkatkan kondisi sumberdaya alam yang menjadi pendukung kehidupan bagi masyarakat. Tetapi karena sifat sumberdaya ini yang open access, maka eksploitasi sumberdaya lebih banyak memberikan keuntungan kepada individu yang memiliki modal. Masyarakat nelayan di Kabupaten Muna adalah masyarakat nelayan dengan pendapatan yang relatif rendah, yang hidupnya sangat tergantung dari pemanfaatan sumberdaya di sekitamya. Belakangan, pekerjaan nelayan ini tidak lagi memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup mereka secara layak karena dominasi pemodal tersebut.
Alih fungsi yang dilakukan secara berlebihan disebabkan karena tidak adanya nilai fungsional yang memadai terhadap sumberdaya, sehingga nilai total sumberdaya menjadi berkurang. Nilai fungsional ini dapat berupa barang dan jasa lingkungan yang dihasilkan oleh sumberdaya. Selanjutnya, karena nilai-nilai fungsional sumberdaya seperti halnya ekosistem mangrove, tidak mempunyai harga pasar yang dikembangkan maka konsekuensinya nilai total sumberdaya tersebut kurang dihargai.
Upaya pengelolaan pesisir yang terpadu memerlukan kerjasama berbagai stakeholder mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi hasil perogram yang didasarkan pada suatu prinsip berkelanjutan. Untuk itu diperlukan suatu alat (tool) yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan segenap kebijakan secara tepat dan tidak memerlukan waktu yang lama. Alat yang dimaksud adalah Decision Support System.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana keadaan ekologi ekosistem mangrove di Pulau Muna Barat Laut?
2. Bagaimana manfaat ekologi, ekonomi dan sosial yang diperoleh dari pemanfaatan sumberdaya ekosistem mangrove?
3. Bagaimana mengarahkan pemanfaatan ekosistem mangrove ke arah pengelolaan sumberdaya yang berkelanjutan?
Tujuan utama penelitian ini membangun suatu Decision Support System berdasarkan pemanfaatan sumberdaya mangrove yang sekarang berlangsung di Pulau Muna. Selanjutnya diharapkan akan diperoleh suatu model kebijakan yang dapat memanfaatkan sumberdaya mangrove secara berkelanjutan.
Penelitian ini bersifat deskriptif, yang menggambarkan pole pemanfaatan sumberdaya ekosistem mangrove dan dampaknya terhadap ketersediaan sumberdaya mangrove. Pendekatan yang dilakukan adalah gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian ex post facto dan survey. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pendekatan analisis yang dilakukan untuk pemecahan masalah digunakan pendekatan secara deskriptif berdasarkan output simulasi model. Pendekatan analisis ini dilakukan untuk melihat kecenderungan pola pemanfaatan sumberdaya mangrove yang ada di lokasi penelitian serta memprediksi trend yang dapat dihasilkan selama tahun simulasi yaitu 50 tahun (1997-2047).
DSS pada dasarnya adalah alat yang membantu pengambil keputusan dalam menetapkan keputusan, dalam hal ini yang berkaitan dengan permasalahan yang terdapat pada daerah pesisir. Sistem ini menggunakan komputer sebagai motor penggeraknya dan memiliki sifat interaktif. DSS terdiri atas tiga bagian, yaitu subsistem data, model, dan dialog. Subsistem data memuat data yang diperoleh, balk data primer maupun data sekunder. Subsistem model, memodelkan data yang berasal dari subsistem data. Pendekatan model dilakukan untuk melihat interdependensi antara ekonomi, ekologi dan sosial pada suatu bentuk pengelolaan sumberdaya ekosistem mangrove. Permodelan ini menggunakan software Powersim, untuk merancang hubungan causal loop antar komponen dalam sistem yang ditelaah. Berdasarkan kondisi eksisting wilayah penelitian, maka dibuat hubungan sebab akibat variabelvariabel penyusun sistem. Selanjutnya adalah subsistem dialog adalah user interface yang memungkinkan pengguna dapat memanfaatkan informasi dari sistem yang dibangun.
Berdasarkan simulasi model pemanfaatan sumberdaya mangrove, ditetapkan kebijakan dengan skenario: Menambah luasan mangrove dengan penanaman kembali lahan terbuka dan pengurangan sebagian tambak maupun penurunan tingkat pengambilan kayu mangrove.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Keadaan ekologi ekosistem mangrove di Pulau Muna Barat Laut masih baik.
2. Manfaat ekologi dari pemanfaatan ekosistem mangrove dapat diketahui berdasarkan hasil simulasi, jika pola pemanfaatan dipertahankan seperti saat ini, maka nilai ekologi akan menurun dengan berjalannya waktu. Manfaat sosial ekonomi yang diperoleh dengan pola pemanfaatan yang dijalankan saat ini, nilai ekonomi yang diperoleh sangat dominan namun ada tahun dimana manfaat ekonomi yang diperoleh adalah negatif.
Untuk mengarahkan pemanfaatan ekosistem mangrove ke arah pengelolaan pantai yang berkelanjutan dapat diakomodir dengan membangun suatu Decision Support System dalam pengelolaan sumberdaya mangrove. DSS yang dibangun berdasarkan model simulasi dapat memberikan arahan kebijakan yang memungkinkan dilakukannya pemanfaatan yang berkelanjutan dan dapat membawa manfaat ekologi, ekonomi, dan social untuk jangka panjang.

Mangrove ecosystem is characterized as a region having fast nutrition cycles and high productivity. Mangrove ecosystem is considered as nutrition source for continuities of energy that much aquatic biota need. In the recent years, the width of mangrove forest in Muna Island was decreased, because of mangrove conversion to be fishpond, besides woods exploitation for many kinds of allocation.
Natural resources abundant in coastal area, which have been used intensively, contribute to the community prosperity. Basically, the aim of coastal resources management is to increase community prosperity and protect natural resources, which support human living. Because of its characteristics as open access resources, the exploitation of natural resources is only beneficial for individual having capital. Fisherman in Muna Island is community with relatively low income, their life depends on resources around them. Lately, their income as fisherman doesn't guarantee their living any more because the domination of capitalist.
Conservation which is done excessively due to improper functional value added to natural resources, cause total value of natural resources decreases. This functional value may be in the form of goods and environmental services. Furthermore, because functional values of resources as well as mangrove ecosystem do not have market price, the consequence is total values of resources become worth less.
An integrated effort of coastal management needs cooperation with many stakeholders from the process of planning, implementation, and evaluation program, which is based on sustainable principle. There for, It needs a tool to help decision makers to determine brief and concise policy. This tool is Decision Support System.
According to explanation above, the problem or research are formulated as follows:
1. How is the condition of mangrove ecological ecosystem in North West of Muna Island?
2. How is the benefit of ecological, social, and economics acquired resources of mangrove ecosystem?
3. How to direct utilization of mangrove ecosystem toward sustainable resources management?
The aim of this research is to build the Decision Support System based on utilization mangrove resource existing in Muna Island. Furthermore the result is expected to find policy model that can utilize mangrove resource in sustainable way.
This is descriptive research, which describes utilization mangrove ecosystem resources pattern and its impact on stock resources. This research also uses combination between qualitative and quantitative approach. Ex post facto and survey method are used in this research. The data is primer and secondary data. The analysis approach to solve the problem is descriptive approach, based on the output of simulation model. This analysis is done to get to know the tendency the mangrove resources utilization pattern in the location of research and predict resulted trend for 50 years simulation (1997-2047).
Basically, DSS is a tool to help decision maker to determine decision in connection with the problems in coastal zone. This system uses computer as a main power, which has interactive character. It consists of three parts: data subsystem, model subsystem and dialog subsystem. Data subsystem accommodates primer and secondary data. Model subsystem models from data subsystem. Model approach is made to know interdependency among economic, ecologic and social on mangrove ecosystem resources management forms. This case we use Powersim software, to design causal loop among components on this system. Based on location of existing research are make variable system arrangement that build the system. The step is next, dialog subsystem which is user interface to use information from the system.
Based on mangrove resources simulation model, policy is determined as follow: Adding the width of mangrove area by replanting or rehabilitating open area and decreasing part of fishpond and also declining exploitation of mangrove woods.
The results of this research are:
1. Ecology of mangrove ecosystem in North West Muna is still in good condition.
2. Ecological benefit from using mangrove ecosystem resources can be seen from simulation model result. If exploitation pattern remains constant, ecological value will be decreasing over time. Social and economic benefit, acquired through this kind of exploitation pattern, makes the economical is value dominant, but there are years where economic benefit is negative.
3. To direct utilization of mangrove ecosystem toward sustainable coastal-zoned management, can use DSS on mangrove resources management. DSS is build based on simulation model that can direct policy to the possibility of sustainable exploitation, and also give added value ecologically, socially and economically for long term.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Danarto Soetarto
"Sukses tidaknya sebuah proyek konstruksi dapat dilihat dari prestasi proyek yang tercakup dalam 3 batasan, yaitu biaya, mutu dan waktu. Untuk mencapai kesuksesan proyek konstruksi tergantung dari kualitas dari masing-masing personel yang menempati posisi-posisi strategis, salah satunya merupakan project engineer. Proses pemilihan seorang project engineer tergantung dar kebijaksanaan sebuah perusahaan yang belum tentu sama dengan perusahaan lainnya, tergantung dari kebijaksanaan yang diterapkan sehingga mempengaruhi prioritas dari kriteria yang digunakan. Namun ada kendala dalam proses pemilihan ini, seperti database pegawai yang terlalu banyak, sehingga membutuhkan waktu berhari-hari hanya untuk memilih kandidat yang tepat. Hal ini akan memperlambat proses pemilihan yang bukan tidak mungkin hasil yang didapat lebih bersifat subyektif sehingga kandidat yang terpilih bukan yang terbaik. Secara tidak langsung hal ini bisa mempengaruhi kinerja proyek secara keseluruhan karena ditangani oleh yang tidak ahli. Salah satu cara untuk mengatasi kendali di atas adalah dengan menggunakan sebuah alat bantu, yaitu sebuah aplikasi Decision Support System. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menganalisa, menyimpulkan dan memberikan tingkatan rekomendasi secara obyektif atas sebuah bidang atau keahlian tertentu yang dibuat berdasarkan kriteria pemilihan yang ditetapkan sebelumnya. Dengan alat bantu yang selalu tersedia ini akan mempercepat proses pemilihan project engineer dan kualitas keputusan yang didapat akan maksimal dan konsisten.

The success of a construction project can be observed from project's achievements which are included in three constraints : Cost, Quality and Time. In order to achieve the success of construction project depends on the quality of every personnel that located in strategic positions, one of which is Project Engineer. The process of selecting Project Engineer depends on the company regulation, where every company can have different regulation from each other. The regulation that have been established hence influences the priority ofcriterions used. However, there are obstacles in this process, such as the large amount of personnel database, that resulting in more time needed only to select the right candidate. This will slow down the selection process and the result will be more subjective so that the candidate selected can probably not the best for the position. This condistion can lead to poor project performance. One alternative solution to this problem is the use of Decision Support System, which is as program that has the ability to analize, conclude and ofrecomendation based on the selection's criterions implemented. With this tools, which always available over time, the time needed in the selection process of Project Enginner will be reduced and the quality of the result will be optimum and consistent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam , 2004
658.403 BOY d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam, 2004
651.504 2 BOY d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Suprapto
"Prakualifikasi kontraktor dilakukan untuk mengetahui kemampuan secara teknik dari kontraktor. Prakualifikasi dilakukan dalam proses yang tidak terstruktur dan dalam pengambilan keputusannya lebih mengandalkan pengalaman. Data yang didapat dari prakualifikasi lebih bersifat kualitatif, subyektif dan kurang akurat. Salah satu penyebab kegagalan dalam prakualifikasi kontraktor adalah kurangnya informasi mengenai kemampuan secara teknik dan kontraktor yang berhasil didapatkan oleh owner.
Kerugian yang ditimbulkan oleh kesalahan dalam pemilihan kontraktor pada prakualifikasi kontraktor adalah terjadinya pembengkakan biaya proyek, bertambah panjangnya waktu untuk penyelesain proyek dan kualitas yang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan. Untuk meminimalkan kerugian yang akan ditimbulkan tersebut dalam pelaksanaan prakualifikasi kontraktor owner memerlukan informasi yang memadai dalam pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan informasi tersebut owner memerlukan suatu sistem penunjang keputusan yang dapat memberikan informasi yang memadai dalam prakualifikasi kontraktor.
Decision Support System (DSS) yang dikembangkan dalam penelitian ini dalam peninjauannya dilakukan terhadap keberhasilan kinerja proyek. Kinerja proyek tersebut meliputi kinerja biaya proyek, kinerja waktu proyek dan kinerja kualitas yang dihasilkan proyek. Dalam pembuatan Model-Base dilakukan dengan mencari suatu formula yang berupa persamaan diskriminan. Persamaan tersebut terdiri dari variabel-variabel yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan kinerja proyek (variabel pembeda). Setiap kinerja proyek mempunyai formula dan variabel-variabel pembeda yang berlainan.
Variabel kelengkapan struktur organisasi kontraktor merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keberhasilan proyek dari segi biaya. Untuk kinerja waktu proyek variabel pendidikan formal penanggungjawab lapangan dan struktur organisasi kontraktor juga mempunyai pengaruh dominan. Tingkat pendidikan informal dari penanggungjawab lapangan merupakan varibel yang dominan terhadap kualitas yang dihasilkan. Ketepan prediksi dari formula tersebut adalah 63.6 5 untuk kinerja biaya, 69.69 5 untuk kinerja waktu dan 75.7 % untuk kinerja kualitas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syakir
"Pembangunan yang dilaksanakan, diciptakan dan diharapkan terlaksana dengan baik sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat. Dalam situasi dan semangat otonomi daerah yang dilaksanakan, pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang kemudian dikembangkan oleh daerah. Kepariwisataan sendiri pada hakekatnya mampu membantu dan melengkapi pertumbuhan sektor lain serta menambah lapangan dan kesempatan masyarakat dalam lingkungan dimana pariwisata itu berada.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode dekriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran/deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan peluang dari implementasi kebijakan pengembangan pariwisata yang dilaksanakan dikawasan wisata wisata Anyer. Adapun pengumpulan data di lokasi studi menggunakan tehnik baik secara primer maupun sekunder. Secara primer menggunakan metode wawancara dengan pertanyaaan-pertanyaan yang bersifat terbuka, serta secara observasi_ Sedangkan secara sekunder menggunakan studi kepustakaan yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan.
Pengembangan pariwisata yang dilaksanakan di kawasan wisata Anyer terkait dengan penataan dan pengembangan produk-produk wisata yang meliputi pengembangan obyek-objek wisata alam dan budaya, pengembangan akomodasi dan fasilitas penginapan dan hotel, peningkatan produk wisata, peningkatan dan penataan prasarana dan aksesibilitas agar mampu memperlancar dan mempermudah kunjungan wisata serta menengembangkan daya tarik wisata baru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan wisata Anyer selama ini sejak daerah tersebut dijadikan kawasan wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ekonomi. Dan sisi ekonomi dengan keberadaan pariwisata, masyarakat sekitar dapat mengembangkan usaha ekonomi untuk meningkatkan penghasilan dan tingkat kesejahteraan. Dimana sebelum daerah ini dikembangkan sebagai objek wisata pada umumnya masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani penghasilan yang didapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan pengembangan pariwisata sektor mata pencaharian masyarakat berkembang dengan memannfaatkan peluang dan kesempatan dari banyaknya kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Masyarakat membuka usaha penginapan dan tempat peristirahatan, rumah makan, warung telekomunikasi, jasa penyewaan keperluan alat mancing dan olah raga pantai, usaha pernijatan tradisional hingga menjadi pemandu wisata. Paluang dan kesempatan kerja lebih luas dari keberadaaan wisata didaerah Anyer tersebut serta merangsang masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri dalam menyediakan apa saja yang menjadi kebutuhan bagi wisatawan yang berkunjung.
Dan sisi lain kebudayaan dan kesenian di daerah Anyer atau serang pada umumnya semakin berkembang seiring kebutuhan dari pertunjukan kesenian yang ditampilkan setiap saat untuk membuat betah para wisatawan yang berkunjung didaerah ini. Selain perkembangan dan kreasi-kreasi yang terus berkembang dari kesenian ini dengan keberadaan pariwisata kebudayaan dan kesenian tradisional yang dimiliki oleh daerah Serang seperti Debus dan kesenian tradisional lainnya tetap lestari dan terjaga sebagai salah satu daya tarik wisata.
Meskipun keberadaan pariwisata disekitar kawasan wisata Anyer memberikan manfaat yang besar terutama sebagai salah satu penghasil devisa bagi daerah Serang dan mempengaruhi masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan pariwisata didaerah ini karena memberikan manfaat-manfaat secara ekonomis, pengembangan pariwisata di Kawasan Anyer masih memerlukan perbaikan dan peningkatan baik secara prasarana, pengetahuan tentang pariwisataan yang lebih mendalam kepada masyarakat sehingga mutu dan daya tarik wisata yang ada didaerah ini lebih meningkatkan kunjungan wisatawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Moh. Armand R.
"Kereta api merupakan salah satu bagian dari infrastruktur di Indonesia dan merupakan sistem transportasi yang sudah mengakar sejak lama. Keberadaan jaringan infrastruktur transportasi dalam hal ini kereta api dipandang sebagai pemicu/penggerak perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai alat transportasi kereta api telah banyak membantu kegiatan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan pembangunan (Infrastructure driven economic growth). Di sisi lain pengelolaan dan pengembangan jaringan kereta api memerlukan biaya yang sangat besar sedangkan dana yang tersedia dari pemerintah terbatas dan penyelenggaraan kereta api cenderung dimonopoli sehingga terjadi penurunan aset dan pelayanan. Oleh karena itulah untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja perekeretaapian serta memacu pertumbuhan ekonomi (PAD dan APBD) dalam konteks otonomi daerah perlu dilakukan suatu terobosan dengan mengelola kereta api secara terbuka baik dari sistem pengelolaan termasuk kelembagaan maupun sumber pendanannya.
Dalam rangka memacu perkembangan perkeretaapian dan pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan profit merupakan bagian dari kinerja dan hasil akhir yang ingin dicapai dari pengelolaan kereta api secara keseluruhan. Untuk mencapai peningkatan tersebut diperlukan pola pendanaan yang diperkuat dengan bentuk kelembagaan yang optimal dimana di dalam pola kelembagaan ini akan dilakukan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan kereta api. Untuk itu maka dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi pola kelembagaan dan pendanaan yang mampu meningkatkan profit perusahaan pengelola kereta api.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan bentuk pola kelembagaan yang optimal maka digunakan 3 (tiga) macam metode analisis yaitu analisis AHP (untuk melihat peringkat faktor yang berpengaruh pada pola kelembagaan dan pendanaan), analisis deskriptif (untuk mencari tingkat pengaruh variabel penelitian terhadap profit), dan yang terakhir adalah analisis sensitivitas (mensimulasi Net Present Value/NPV dengan simulasi Monte Carlo yang bertujuan mencari NPV yang paling tinggi).
Setelah ketiga metode tersebut dilaksanakan, maka diperoleh hasil penelitian bahwa bentuk pola kelembagaan yang paling optimum adalah Joint Venture dengan masa konsesi 54 tahun (dilihat dari NPV dan profit yang paling tinggi) serta pihak yang terlibat adalah Pemerintah Pusat dan Daerah, PT. KA, Developer dan Kalangan Industri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>