Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Ririn Setyowati
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Najib Najib
"Tingkat pemakaian kontrasepsi hormonal oleh akseptor Keluarga
Berencana di kelurahan Muktiharjo Kidul kota Semarang yang tinggi diduga
merupakan dampak tidak diberikannya informasi yang luas tentang kelebihan
dan kekurangan alat kontrasepsi dan pelayanan kontrasepsi yang
berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan kualitas pelayanan dengan pemilihan alat kontrasepsi hormonal
pada pasangan usia subur di kelurahan Muktiharjo Kidul. Jenis penelitian
adalah explanatory study dengan pendekatan cross sectional yang dianalisis
secara deskriptif. Penarikan sampel dilakukan secara acak dari populasi
pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi di kelurahan
Muktiharjo Kidul kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
prevalensi pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi hormonal
dipengaruhi oleh pengetahuan yang baik dan pelayanan yang berkualitas.
Statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan kualitas
pelayanan dengan pemilihan alat kontrasepsi
The high level of hormonal contraceptive using by Family Planning acceptor
in Muktiharjo, Kidul, Semarang, suspectedly caused by lackness of information
given about advantages and disadvantages of contraceptives and
high quality of service. This research conducted to identify relationship of
knowledge and service quality in selecting hormonal contraceptives on reproductive
age couple in Muktiharjo, Kidul. The type of the research is explanatory
study uses cross sectional approach and descriptive analysis.
Sample are collected randomly from reproductive age couple which use
hormonal contraceptives in Muktiharjo, Kidul, Semarang. This study result
that productive age couple using hormonal contraceptives prevalence
affected by good knowledge and high quality service. Statistics show that
there is a relationship between knowledge and service quality in the matter
of selecting contraceptives."
Balai Pelatihan dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Tengah, 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Tias Endarti
"Program Jaminan Persalinan (Jampersal) dirancang untuk meningkatkan akses ibu hamil pada fasilitas pelayanan kesehatan yang pada gilirannya berkontribusi terhadap penurunan kematian ibu. Artikel ini bertujuan menilai cakupan Jampersal di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu profil kesehatan dan laporan kesehatan ibu dan anak (KIA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2011. Cakupan Program Jaminan Persalinan yang meliputi pelayanan antenatal care (ANC), persalinan, dan pascapersalinan berada pada kisaran 2,67% - 12,56%, dengan cakupan tertinggi pelayanan persalinan (12,56%). Berdasarkan uji analysis of variance (ANOVA) ditemukan perbedaan yang bermakna antara cakupan di wilayah pembangunan barat (25,05%), tengah (9,43%), dan timur (11,08%) (nilai p = 0,012). Uji multiple comparison menunjukkan perbedaan rata-rata cakupan Jaminan Persalinan di wilayah barat dan wilayah tengah yang bermakna (p = 0,011; IK 95% = 3,12 ? 29,60). Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh perbedaan intensitas sosialisasi program oleh petugas kesehatan dan elemen masyarakat. Sosialisasi meningkatkan pengenalan sasaran terhadap program tersebut, khususnya kelompok miskin. Perbedaan cakupan Jampersal dapat juga disebabkan oleh perbedaan cakupan jaminan kesehatan yang lain. Masyarakat yang sudah mempunyai jaminan kesehatan menjadi tidak berhak untuk mengikuti program Jampersal. Direkomendasikan untuk melakukan sosialisasi Jampersal yang difokuskan pada kelompok sasaran kategori miskin yang belum mempunyai jaminan kesehatan.

Delivery insurance (Jampersal) was designed to increase pregnant woman to access health care fasility that contributed to reduce maternal death. The study aimed to describe Jampersal coverage for delivery. It utilized Bogor District health profile and maternal and child health report 2011. Coverage of Jampersal was about 2,67 - 12,56%, for antenatal care, delivery care, and postnatal care, the highest coverage was for delivery (12,56%). Analysis of variance test showed the significance among the coverage in west (25,05%), central (9,43%), and east (11,08%) area (p = 0,012). Multiple comparison analysis then showed that difference coverage was significance between west and central area (p = 0,011; 95% CI = 3,12 - 29,60). Different coverage might be associated with the intensity of Jampersal promotion done by both health workers and communities. Promotion will be essential for the success of program due to its abili ty to increase the community recognition, particularly for lower socioeconomic group, to Jampersal. It also might be influenced by discrepancy of other health insurances coverage. Those who already had health insurance would not be eligible for Jampersal. It is recommended to increase the Jampersal promotion focused to the poor groups that have not been covered by any other health insurance."
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan MH Thamrin Jakarta Timur, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mahalul Azam
"Ketepatan admisi merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan medis
yang sesuai dengan standar. Appropriateness Evaluation Protocol (AEP)
merupakan protokol yang digunakan untuk menilai ketepatan admisi pasien
rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi admisi
pasien rawat inap untuk membantu pengambilan keputusan klinis dan
administrasi dalam admisi pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah
dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal. Penelitian dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama, penelitian kualitatif untuk perancangan sistem informasi
dengan menerapkan Framework for Application of System Technique
(FAST). Tahap kedua, penelitian kuantitatif dengan rancangan one group
pretest-posttest design yaitu uji coba sistem informasi admisi dengan mem-
bandingkan indikator-indikator akseptabilitas, aksesibilitas, sensitivitas,
kerepresentativan, dan ketepatan waktu. Hasil penelitian ini berupa ran-
cangan Sistem Informasi Admisi (SIA) pasien rawat inap meliputi masukan,
keluaran, basis data, dan antarmuka yang dilanjutkan dengan membangun
sistem sehingga dihasilkan SIA berbasis AEP. Hasil uji coba menunjukkan
dukungan responden terhadap sistem lama dan sistem baru dari aspek ak-
septabilitas (RRT 2,20 dan 3,18), aksesibilitas (RRT 2,25 dan 3,19), sensi-
tivitas (RRT 2,30 dan 3,10), kerepresentativan (RRT 2,40 dan 3,16), dan
ketepatan waktu (RRT 2,13 dan 3,13) dengan perbedaan yang bermakna
(p = 0,0001). Diperlukan komitmen manajemen untuk dapat menjalankan
SIA, evaluasi setiap tahun terhadap kinerja sistem untuk mengantisipasi pe-
rubahan kebutuhan informasi, dan rancangan input data yang cepat dengan
teknologi tinggi.
Appropriateness in admission represent quality of medical services.
Appropriateness Evaluation Protocol (AEP) is protocol that used to
evaluate inpatient admission according to medical indications. The research
Sistem Informasi Admisi Pasien Membantu Ketepatan
Pengambilan Keputusan Admisi Pasien
Admission Information System Helps The Appropriateness Decision Making
on Patient Admission
Mahalul Azam, Arulita Ika Fibriana
51
was carried out to design admission information system of inpatient as
administrative and clinical decision support system in Rumah Sakit Umum
Daerah dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal. The research was done in two
step. First step was qualitative study applied Framework for Application of
System Technique (FAST) to design information system. Second step used
one group pretest-posttest design, trying information system that built
comparing acceptability, accessibility, sensitivity, representativeness and
punctuality. The result of this research was admission information system
design consist of input design, output design, data base design and
interface design continuing to build AEP based admission information sys-
tem. Trial result shows that respondents give their agreement in old and new
system for acceptability (2,20 and 3,18), accessibility (2,25 and 3,19), sen-
sitivity (2,30 and 3,10), representativeness (2,40 and 3,13), and punctuali-
ty (2,13 and 3,13), and it was statistically significant (p = 0,0001). The mana-
gement commitment is required to carry on admission information system,
annual evaluation of system performance required to anticipate changes of
information requirement, and it is required to design input faster using high
technology instrument."
Universitas Negeri Semarang, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Rina
"Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan jasa boga yang tinggi (31%) menjadi semakin penting dan perlu mendapat perhatian serius. Masyarakat yang
semakin sadar menuntut jaminan mutu dan keamanan pangan yang semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan menilai penerapan Sistem Manajemen Mutu pa-
da perusahaan jasa boga perusahaan yang diteliti. Metoda yang digunakan mengacu pada sistem manajemen PDCA ( Plan ? Do ? Check ? Action ), pe-
nerapan Sistem Manajemen Mutu ( ISO 9001) dan Sistem Keamanan Pangan ( HACCP dan ISO 22000). Sistem tersebut mencakup unsur-unsur pengen-
dalian bahaya potensial dan parameter kritis aktifitas penyediaan rantai makanan (food chain), kesesuaian produk dan jasa yang terintegrasi ke dalam
kegiatan operasional suatu perusahan jasa boga. Prinsip-prinsip tersebut disusun dalam suatu model Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan ter-
padu kegiatan penyediaan makanan perusahaan Jasa Boga. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Sistem Manajemen Mutu perusahaan jasa boga pe-
rusahaan yang diteliti telah diterapkan dalam proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan. Penetapan dan pelaksanaan Hazard
Analysis Critical Control Point pada proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, produksi dan pelayanan belum diterapkan sesuai standar HACCP dan
ISO 22000. Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan ( SM2KP) dapat diterapkan dengan efektif dan terpadu karena proses pengendalian yang di-
lakukan sesuai standar yang dapat diterima, diterapkan dan sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan bisnis.
The high frequency of food poisoning outbreak in catering service (31%) become more important and need more attention. People become more aware to
the food safety and demand for serious attention to the problem. The study objective is to evaluate the application of Quality Management System (QMS) in
food catering service. The method used in this study referred to PDCA(Plan?Do?Check?Action), application of QMS (ISO 9001) and food safety system (HAC-
CP and ISO 22000). The system includes components of potential hazard control and critical parameter of food chain supply, and the apropriateness of pro-
duct and services integrated to operational activity of catering service. The study reveals that QMS has been implemented in materials procurement, storage,
production, and service. However, HACCP and ISO 22000 had not been fully standardized in implementation. Control process is important to implement Food
Safety and Quality Management Syatem (SM2KP) in an effective and integrated way."
2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>