Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3376
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arnas
"Pada perhitungan model simulasi, yang terutama adalah untuk pengembangan desain alat penukar kalor (evaporator), tetapi dibatasi oleh spesifikasi dari komponen sistem dan jenis Refrijeran. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat permodelan matematika evaporator dari sistem Refrijerasi cascade untuk membantu permodelan seluruh sistem. Pada sistem Refrijerasi cascade ini menggunakan Refrijeran propane/CO2/ethane. Kerja evaporator sistem cascade pada temperatur yang sangat rendah yaitu -70°C. Sistem sirkuit temperatur rendah menggunakan refrijeran campuran CO2 dan ethane sedangkan pada sirkuit temperatur tinggi menggunakan propane. Permodelan dihitung dengan menggunakan software Matlab. Evaporator yang digunakan dalah jenis fin dan tube dengan fin berbentuk plat, di mana perhitungan dilakukan dengan mengadopsi persamaan dari EVSIM. Parameter yang diketahui adalah temperatur masuk evaporator, laju masa, koefisien heat transfer dan tekanan masuk dan keluar evaporator, temperatur kabin dan kecepatan udara di dalam kabin. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan variasi beban pendinginan pada evaporator kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan secara teori. Sehingga didapatkan prosentase penyimpangan antara hasil perhitungan dan eksperimental sebesar 38 %.

In the simulation model calculations, which mainly are for the development of the design heat exchanger (evaporator), but limited by the specification of the system components and the type refrigerant. The purpose of this study is to make mathematical modeling of Refrijerasi cascade systems evaporator to help modeling the entire system. In this cascade system using refrigerant propane/CO2/ethane. Work evaporator cascade system at extremely low temperatures of -70°C. The low system using refrigerant mixture of CO2 and Ethane while at high temperature circuits using propane. Modeling calculated using Matlab software. Evaporator used fin and tube type with fin-shaped plate, in which the calculation is done by adopting the equation from EVSIM. Parameters that are known to inlet evaporator temperature, the mass flow rate, heat transfer coefficient and pressure inlet and outlet of the evaporator, cabin temperature and air velocity inside the cabin. Experiments performed using variations of the cooling load on the evaporator is then compared with the results of theoretical calculations. The percentage error between the calculated and experimental results by 38%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T29990
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harya Sidharta
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Alaydrus
"Penelitian ini menggambarkan desain flooded evaporator dalarn penggunaannya yang akan di pakai untuk pembibitan udang. Flooded evaporator ini menggunakan siklus aliran pendingin ini bertipe shell-and-tube hear exchanger, Serta memanfaatkan refrigeran R-22 dalam shell dan air laut yang ingin didinginkan pada bagian tube-nya. Konsep desain ini akan ditampilkan sejalan dengan deskripsi bagaimana sebuah evaporator bekerja sehingga terjadi perpindahan kalor yang berfungsi menurunkan temperatur air laut dalam range tertentu, sehingga dapat digunakan untuk tambak udang ini. Temperatur air laut keluaran dari evaporator yang diinginkan sebesar 25°C dengan temperatur masuknya air laut sebesar 35°C. Stainless steel digunakan sebagai material untuk shell dan juga tube-nya, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya karat pada bagian dalam dari keduanya.

This research describes a flooded evaporator’s design for seeding shrimp. Flooded evaporator uses shell-and-tube heat exchanger on its refrigerant flow cycle. It takes R-22 as the refrigerant in shell and seawater that will be cooled in tubes. The concept of designing this evaporator is how to make the temperature of seawater lower than before in a certain range caused by heat transfer on the evaporator. The seawater exit temperature coming out from the evaporator is 25°C while the intake temperature is 35°C. Stainless steel will be used for shell and tube to avoid corrosion on the inside of shell and tubes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulham Sasmita
"Kondisi udara merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia, lingkungan ataupun industri. Pada zaman sekarang kehidupan industri sudah banyak menggunakan mesin. Kebanyakan mesin yang digunakan tersebut menghasilkan kalor yang sangat besar. Biasanya kalor tersebut dilepas dengan menggunakan media air, tetapi pada beberapa mesin air tidak dapat meyerap seluruh kalor yang dilepas. Maka air tersebut harus didinginkan terlebih dahulu, disinilah peran mini chiller dipakai. Penulis hanya membahas bagian evaporator dan capillary tube pada mini chiller ini.
Biasanya chiller mampu menurunkan perbedaan temperatur yang cukup besar maka di skripsi ini kita ingin mengetahui apakah mini chiller mempunyai kemampuan seeperti chiller yang dapat menurunkan temperatur yang cukup besar tersebut dilihat dari kapasitas evaporatornya. Dan kita juga ingin mengetahui apakah panjang pipa kapiler yang sudah cukup baik.

The air condition is one of the important things in human life, the environment or industry. In today's industrial life has many uses machines. Most machines that used produces the heat that very large. Usually the heat is removed by using water, but on some machines the water can not absorb all the heat that released. Then the water must be cooled, where the role of mini chiller used. The author discusses only part evaporator and capillary tube at this mini chiller.
Usually the chiller can reduce the temperature difference is large enough then this thesis we want to know whether the mini chiller has the ability like chiller to lower substantial temperature that seen from the capacity of evaporator. And we also want to know whether the length of the capillary tube is good enough."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S55015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waluyo
"Sistem pengkondistan udara telah meniadi suatu komoditi yang sangat penting pada zaman modern ini. Sistem tersebut didukung oleh empat komponen utama, yaitu evaporator, kompresor, kondensor, serta katup ekspansi untuk berlangsungnya suatu siklus komproesi uap. Proses pengkondisian udara pada intinya adalan proses pertukaran kalor yang melibatkan sualu alat penukar kalon yaitu kondensor dan evaporator, dimana kalor diserap di evaporator selanjutnya dibuang di kondensor. Kenyataan menunjukkan bahwa kondensor dan evaporator sebagai alat penukar kalor tidak bisa dipakai begitu saja dalam semua kondisi atau jarang (bahkan tidak) bisa memberikan fungsinya sebagai alat penukar kalor yang optimum.
Untuk mengatasi masalah di atas, kondensor dan evaporator perlu dirancang khusus sesuai dengan fungsinya, media yang saling bersinggungan dimana tempat terjadinya proses pertukaran kalor, serta penyesuaian (matching) dengan batasan-batasan yang ada (diketahui atau diinginkan), serta kekompakan dengan komponen-komponen lain dalam sistem pendingin tersebut. Penganalisaan kondensor dalam hal ini adalah kondensor berpendingin udara serta evaporatornya adalah jenis water-chilled evaporator, atau evaporator dimana media yang didinginkannya adalah air.
Metodologi penulisan yang digunakan dalam pengumpulan berbagai macam data dan referensi, ditempuh melalui dua macam cara, yaitu : pertama studi kepustakaan, yaitu dengan melakukan pencarian data-data dan referensi mengenai teori, proses, atau tahap-tahap perhitungan melalui berbagai macam literatur. Kedua penelitian lapangan, yaitu pengambilan data atau penentuan variabel-variabel yang biasa terdapat di pasaran.
Dalam penganalisaan, berbagai hal perlu diketahui terlebih dahulu, yaitu beban pendinginan yang diinginkan (50TR), jenis refrigeran yang digunakan (R-22), temperatur penguapan (5°C), temperatur pengembunan (45°C) serta harus diperhatikan temperatur udara sekitar(33°C).
Dari perhitungan diperoleh hasil : Iuas permukaan perpindahan kalor pada kondensor= 90,9 mz, dengan total panjang pipa tembaga 460,69 m, daya kompresor 31,19 kW, sena daya motor penggerak fan 4,125 kW. Sedangkan untuk water-chilled evaporator; diameter shell (ID2) = 43,8 cm. diameter tube (OD2) = 1,9 cm, (ID1 = 1,23 cm, jumlah tube (N1 =150, panjang (L) = 243.8 cm.
Dari perhitungan di atas dapat dislmpulkan bahwa dalam perancangan kondensor dan evaporator banyak variabel yang saling berpengaruh, bahkan saling berlawanan. Di satu sisi meningkatkan koefisien perpindahan kalor, di sisi lain menambah Iuas permukaan dan biaya, serta masih banyak lagi kombinasi-kombinasi yang Iain, tetapi yang jelas bahwa persyaratan pertukaran kalor (beban) harus tetap terpenuhi, disamping harus mempertimbangkan faktor biaya, ukuran fisis, serta karakteristik penurunan tekanan. Untuk itu, datam perancangan dipertukan ketelitian untuk mendapatkan kombinasi-kombinasi yang optimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Gumelar
"Pabrik es mini yang bisa di bawa kemana saja merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan es bagi nelayan di daerah-daerah terpencil. Yang sangat diperlukan oleh nelayan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesegaran ikan dengan pembekuan. Sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Proses perancangan mini ice plant ini berdasarkan desain yang telah ada, yang di bahas pada penelitian sebelumnya. Analisa sensitivitas ini untuk mengoptimalkan desain dari mini ice plant. Sehingga menemukan parameter apa saja yang berpengaruh terhadap desain mini ice plant. Parameter yang ditinjau melipui temperatur evaporasi, waktu pembekuan dan jumlah tube. Selain itu juga dipertimbangkan mengenai beban listrik, proses pembuatan dan perawatan. Sehingga analisa dapat menemukan batasan parameter yang masuk dalam lingkup target yang dikehendaki. Evaporator merupakan salah satu alat penukar kalor, dimana proses pembekuan terjadi karena ada fenomena yang ditimbulkan dari evaporator. Dimensi evaporator berkaitan dengan panjang, tinggi dan lebar. Ditetapkan panjang tidak boleh lebih dari 3,5 m. hal ini yang dijadikan batasan utama dalam analisa ini yaitu untuk mencari panjang yang diinginkan dengan melakukan iterasi dari parameternya.

Portable mini ice plant is one solution of ice availability for fisherman in remote area. Which needed by fisherman to increase the quality of fish freshness by freezing. So there's an added value. This fabrication process of mini ice plant based on existing design, which already studied on previous research. Sensitivity analysis used for optimization design mini ice plants. So, it finds influence parameter where works in mini ice plant. Scope of arameters are freezing time, evaporation temperature and number of tubes. Otherwise, it considers about power consumption, manufacturer and maintenance. Analysis aims to get parameters are in limitation area where it wanted. Evaporator is a kind of heat-exchangers where freezing's process appears caused by its phenomena. Dimension of evaporator adhere with length, height and width. The limitation of length is 3,5 meters. There's main limit of analysis sensitivity evaporator's design which to get length by using iteration from its parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50942
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiq Amhar Nuryadin
"Multiple Evaporator Loop Heat Pipe (MELHP) adalah alat penukar panas kinerjanya sudah teruji dan bisa dikatakan sebagai alat yang berpotensi untuk diterapkan pada aspek-aspek yang membutuhkan manajemen termal yang optimal. MELHP memiliki kelebihannya dibandingkan dengan LHP dalam jumlah beban panas yang dapat ditransfer, luas permukaan kontak sumber panas, serta fitur yang melekat pada MELHP yaitu, pembagian beban panas antara evaporator disebut berbagi beban panas. Meskipun telah diuji, MELHP memiliki kompleksitasnya sendiri lebih tinggi dari LHP. Tidak ada perbandingan kinerja yang jelas antara MELHP dan LHP karena fitur berbagi beban panas ini. Penelitian ini gunakan katup tiga arah dengan konfigurasi T (katup port t tiga arah) untuk mengontrol aliran fluida sehingga rangkaian dapat berfungsi sebagai MELHP atau LHP. Selain itu, penggunaan valve ini dapat menjadi media untuk mengontrol fitur beban panas Berbagi MELHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah evaporator yang terpengaruh kinerja sirkuit, dimana pengaruh ini dapat meningkatkan kinerja sirkuit membuat atau menurunkan kinerja sirkuit yang sudah dibuat.

Multiple Evaporator Loop Heat Pipe (MELHP) is a heat exchanger its performance has been tested and can be said as a tool that has the potential to be applied to aspects that require optimal thermal management. MELHP has its advantages over LHP in the amount of heat load that can be transferred, the contact surface area of ​​the heat source, as well as the inherent feature of MELHP namely, sharing of heat load between evaporators. is called heat load sharing. Despite being tested, MELHP has its own complexity higher than LHP. There is no clear performance comparison between MELHP and LHP due to this heat load sharing feature. This study uses a three-way valve with a T configuration (three-way t port valve) to control fluid flow so that the circuit can function as a MELHP or LHP. In addition, the use of this valve can be a medium to control the MELHP Share heat load feature. The results show that the number of evaporators is affected by the performance of the circuit, where this effect can increase the performance of the circuit, or decrease the performance of the circuit that has been made.
"
Depok: Fakultas teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parulian, Junifer Hotma
"Pengeringan beku diakui sebagai metode pengeringan terbaik tetapi sangat intensif energi yang disebabkan dua hal yaitu proses pembekuan pada tekanan yang berbeda dengan pengeringan dan perambatan panas yang lambat selama sublimasi. Proses pembekuan dalam hal ini dihasilkan dari perubahan tekanan dalam suatu tabung vakum yang mengacu pada diagram fasa air dimana seiring dengan penurunan tekanan maka akan terjadi penurunan temperatur dalam suatu ruang sehingga jika suatu produk yang dijadikan sebagai eksperimen diletakkan didalamnya maka akan
terjadi proses pembekukan.
Pada penelitian ini akan dilakukan variasi temperatur coldtrap untuk melihat kemampuan evaporator menangkap uap hasil sublimasi selama proses perubahan fase material, juga analisa potensi energi, dan exergy destruction pada sistem refrijerasi sehingga dapat dilakukan penghematan energi pada pengering beku vakum.

Freeze-drying method of drying is recognized as the best but it is very energy intensive due to two things namely the freezing process at different pressures by drying and heat propagation is slow during the sublimation. The freezing process in this case resulting from changes in pressure within a vacuum tube which refers to the phase diagram of water which along with the decrease of pressure there will be a decrease in temperature in a room so that if a product is used as the experiment is placed in it there will be a process of freeze.
In this study the temperature variation will be conducted to identify the capacity evaporator coldtrap capture vapors during the sublimation process of phase change material, as well as analysis of the potential energy, and exergy destruction in the system so it can be done refrijerasi energy savings in a vacuum freeze dryer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S67174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>