Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
London: Routledge, 1999
941.085 09 MOU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zeina Syifana Barani
"Artikel ini membahas mengenai ragam representasi kecantikan sebagai bentuk estetika rekognisi. Hal ini menunjukkan adanya pengakuan terhadap inklusivitas dan keberagaman, khususnya di industri kecantikan. Umumnya, rekognisi dekat dengan pembahasan tindakan etis. Namun, pada pembahasan, artikel ini justru mengangkat pendekatan estetis sebagai penerimaan ragam persepsi kecantikan dalam relasi intersubjektif. Data riset dan literatur yang terkumpul dianalisis secara kritis dan filosofis menggunakan pendekatan estetika. Teori rekognisi Friedrich Hegel kemudian digunakan dan didukung oleh teori rekognisi Honneth dan teori redistribusi Nancy Fraser untuk menguatkan landasan analisis. Temuan dalam artikel ini adalah bentuk estetika rekognisi dalam pengakuan ragam representasi kecantikan menguatkan penghargaan atas inklusivitas dan keberagaman ekspresi kecantikan tiap individu.

This article discusses the various representations of beauty as a form of aesthetic recognition. This shows the recognition of inclusivity and diversity, specifically in the beauty industry. Commonly, recognition is close to discussing ethical action. However, in the discussion, this article raises an aesthetic approach as an acceptance of various perceptions of beauty in intersubjective relations. Research data and collected literature are analyzed critically and philosophically using an aesthetic approach. Friedrich Hegel's theory of recognition is used and supported by Honneth's theory of recognition and Nancy Fraser's theory of redistribution to strengthen the basis of analysis. This article founds a form of aesthetic of recognition in recognition of various representations of beauty strengthens respect for inclusivity and the diversity of expressions of beauty for every individual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska Prijanka
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pemaknaan perempuan novelis mengenai kecantikan dalam karyanya. Sumber data yang digunakan yaitu empat essai dalam novel Si Parasit Lajang terdiri atas esai berjudul Klinik THT (Telinga, Hidung dan Tetek); Barbie, Barbie Barbie; dan Keputihan sedangkan dalam novel Pengakuan Eks Parasit Lajang yaitu esai berjudul Nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe analisis semiotika. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara denotatif, konstruksi kecantikan dalam novel tidak berbeda dengan yang direpresentasikan dalam media massa (iklan, film, dll) yakni disimbolisasikan dengan Barbie, tubuh tinggi, putih, langsing meskipun teks tersebut ditulis perempuan novelis yang tergolong sastra wangi (feminis). Makna konotasi menunjukan bahwa kecantikan dinilai dari segi fisik seperti tinggi, putih, langsing yang merujuk pada kemampuan finansial karena mampu mereparasi tubuh. Makna konotasi juga menunjukkan bahwa perempuan novelis mengkonstruksikan kecantikan sejalan dengan nilai dominan, walaupun masih menawarkan nilai kecantikan alternatif (non-fisik). Mitos menunjukan makna bahwa kecantikan perempuan melalui berbagai macam bentuk reparasi tubuh dianggap berdosa dan konsumtif karena masyarakat masih mempercayai penilaian kecantikan sebagai kodrat. Kecantikan fisik diungkapkan novelis lebih banyak dimaknai sebagai cara utama dalam menilai kecantikan dibandingkan penilaian kecantikan non-fisik. Konstruksi novelis mengenai kecantikan dalam novel sejalan dengan pemaknaan novelis tentang kecantikan. Novelis menilai bahwa perempuan memiliki hak untuk dapat membentuk kecantikan sesuai dengan keinginannya melalui reparasi tubuh, baik operasi plastik atau pun bersolek.

This study aimed to find out the meaning of beauty according to female novelist in her work. The primary data are four essays in Si Parasit Lajang: Klinik THT (Telinga, Hidung dan Tetek); Barbie, Barbie Barbie; and Keputihan, meanwhile in novel Pengakuan Eks Parasit Lajang the essay titled Nilai. This study is using a qualitative approach with semiotic analysis. The results showed that the denotation meaning of beauty in the text as drafted in the mass media that show the symbol on the Barbie beauty, skin whitening products, body repair to beauty contests like Miss Universe and model. Connotations shows that in terms of physical beauty assessed as high, white, slim which refers to financial ability. Myth indicates meaning that the beauty of women through various forms of reparation and consumptive body is considered sinful because people still trust the judgment of beauty as God’s will, nature, even gift. Novelist considered that physical beauty is more considered to represent the beauty than nonphysical. Construction novelist of beauty in the novel is the same as her meanings. Novelist sees that a woman have the right to be able to develop beauty according to their desires; through body repair and good plastic surgery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Nur Setiawan
"Skripsi ini membahas konsep kecantikan wanita dalam panyandra berbahasa Jawa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sementara itu, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7 buku teks berbahasa Jawa yang terbit pada tahun 1958 hingga 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna metaforis panyandra yang membangun konsep kecantikan wanita Jawa. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori metafora Lakoff dan Johnson (1980) dan teori komponensial Nida (1975). Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui analisis makna metaforis ditemukan 70 makna metaforis panyandra berbahasa Jawa yang terdiri atas 3 kategori dan 34 subkategori pembangun konsep kecantikan wanita Jawa.

This research discusses women’s beauty concepts of Javanese panyandra (proposition). Data that is used consisted of primary and secondary data which are taken from 7 Javanese language textbooks since 1958 until 2011, and analyzed based on descriptive qualitative research method by using theory of metaphor by Lakoff and Johnson (1980) and theory of componential meaning by Nida (1975). The aim is to discover the metaphorical meaning of the women’s beauty concepts of Javanese panyandra. As a result, there are 70 panyandra which can be found that form the concepts of women’s beauty, and those panyandra have 3 categories and 34 subcategories of metaphorical meaning that form the concept of women’s beauty of Javanese panyandra.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muniha Addin Munawwaroh
"Iklan `Project #ShowUs` Dove, diluncurkan dengan tujuan membuat perubahan terhadap representasi perempuan (termasuk kaum lesbian, queer, dan transgender) yang ada di media dan dunia periklanan, dengan cara menekankan konsep kecantikan yang lebih representatif. Penelitian ini memiliki rumusan masalah berupa bagaimana iklan `Project #ShowUs` Dove Belanda mendefinisi ulang kecantikan yang ada di Belanda, sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengungkap cara Dove melalui `Project #ShowUs` dalam mendefinisi ulang kecantikan yang ada di Belanda. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan gender Judith Butler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iklan `Project #ShowUs` Dove Belanda menghadirkan konsep-konsep redefinisi yang berkaitan dengan bentuk dan ukuran tubuh, usia, ketidaksempurnaan fisik, tingkat wawasan dan pekerjaan atau profesi, serta orientasi seksual dan identitas gender. Redefinisi kecantikan yang dibentuk mengundang antusiasme masyarakat Belanda melalui kolom `Doe mee met Project #ShowUs` yang turut mendukung dan menambahkan gagasan dalam konsep redefinisi kecantikan.

`Project #ShowUs` Dove ad, launched with the aim of making changes to the representation of women (including lesbians, queer and transgender) in the media and advertising world, emphasizes the more representative concept of beauty. The formulation of the problem was how `Project #ShowUs` Dove Netherlands redefined beauty in Netherlands, and the aim was to uncover Dove`s way through 'Project #ShowUs' in redefining beauty in Netherlands. This research used qualitative methods and gender concept of Judith Butler. The results showed that `Project #ShowUs` Dove Netherlands Ad presented concepts of redefinition beauty relating to body shape and size, age, physical imperfection, level of insight and occupation or profession, and also sexual orientation and gender identity. The redefinition of beauty that was formed invited the enthusiasm of the Dutch people through the `Doe mee met Project #ShowUs` column, they supported and added ideas in the concept of beauty redefinition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khairana Izzati
"Muslim diprediksi menjadi komunitas beragama terbesar didunia. Selain itu, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia, menunjukkan potensi pasar yang besar. Meningkatnya masyarakat menengah di Indonesia mendorong pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia, termasuk produk kecantikan hijau. Industri kecantikan menunjukkan tren pertumbuhan pada produk hijau, yaitu didorong oleh preferensi konsumen terhadap kealamian kandungan produk atau disebut produk kecantikan organik. Konsumsi produk hijau merupakan salah satu bentuk konsumsi ramah lingkungan atau beretika. Perilaku konsumsi beretika terbentuk untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan secara global.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor penentu perilaku konsumsi beretika wanita muslim terhadap produk perawatan tubuh dan kecantikan untuk kemudian memberikan gambaran berupa karakteristik konsumen muslim di industri kecantikan. Pengambilan sampel penelitian sebanyak 234 sampel dan melakukan analisis pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fair Trade Attitude berpengaruh terhadap perilaku konsumsi beretika wanita muslim. Namun, Environmentalism, Materialism, Extrinsic Religiousity Social, Extrinsic Religiousity Personal, Consumption Ethics, dan Intrinsic Religiousity bukan merupakan faktor penentu perilaku konsumsi etis wanita muslim terhadap produk perawatan tubuh dan kecantikan.

Muslim is predicted to be the largest religion community in the world. In the other hand, Indonesia is the country which has the the greatest muslim population in the world and shown as potential emerging market. The increasing middle income society in Indonesia indicates a changing consumption behavior to the more ethical consumption. Ethical Consumption Behavior is made to support the Sustainability Development Goals SDGs. Personal Care and Beauty Industry has exhibited a continuous growth, particularly in Indonesia. The trend of green beauty product has also been occurred by the growing consumers preferences towards natural ingredients or commonly called as organic product.
This research is aimed to investigating the key factors of ethical consumption behavior on woman muslim towards personal care and beauty product and an understanding about the characteristics of the consumers. This research uses 234 samples and utilize Structural Equation Modeling SEM as its methodology in doing the analysis.
The result shows us that Fair Trade Attitude have significant effect on muslim ethical consumption behavior, yet, Environmentalism, Extrinsic Religiousity Personal, Materialism, Consumption Ethics, Intrinsic Religiousity, Extrinsic Religiousity Social, do not have significant effect on muslim ethical consumption behavior towards personal care and beauty products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadetta Ardanari
"Penelitian ini menganalisis aksi purpose branding yang dilakukan oleh produk kecantikan Garnier Indonesia. Dengan pengetahuan tentang isu lingkungan yang sedang marak terjadi, kini perusahaan industri manufaktur sebagai salah satu kontributor masalah lingkungan mulai mengambil tindakan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Keputusan untuk mengambil tindakan ini didukung oleh kondisi masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk tetap dapat berdiri sebagai merek yang baik dan terpercaya, perusahaan mengambil tindakan dengan tujuan keberlanjutan melalui komitmen jangka panjang yang dikampanyekan. Inilah yang dilakukan oleh produk kecantikan Garnier Indonesia. Dengan citra mereknya sebagai produk kecantikan yang peduli terhadap permasalahan lingkungan, Garnier membentuk kampanye Green Beauty. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder dan studi literatur. Melalui materi yang ditemukan pada website dan Instagram Garnier Indonesia, peneliti melihat adanya konsistensi Garnier Indonesia dalam mensukseskan dan mengomunikasikan kampanye Green Beauty. Hasil analisis penemuan data sekunder memperlihatkan bagaimana aksi dari komitmen kampanye Green Beauty dapat membangun citra merek Garnier Indonesia.

This study analyzes the purpose branding action carried out by Garnier Indonesia beauty products. With knowledge about environmental issues that are currently rife, now manufacturing industry companies as one of the contributors to environmental problems are starting to take action to have a positive impact on the environment and social. The decision to take this action is supported by the condition of the people who are increasingly aware of the importance of protecting the environment for a better life. Therefore, to remain able to stand as a good and trusted brand, the company takes action with the aim of sustainability through campaigning long-term commitments. This is what Garnier Indonesia beauty products do. With its brand image as a beauty product that cares about environmental issues, Garnier formed the Green Beauty campaign. The analysis in this study uses secondary data analysis methods and literature studies. Through the materials found on Garnier Indonesia's website and Instagram, the researcher saw Garnier Indonesia's consistency in succeeding and communicating the Green Beauty campaign. The results of the analysis of secondary data findings show how the actions of the Green Beauty campaign commitment can build Garnier Indonesia's brand image."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Kandi Budiyanto
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pada konsumen yang berkonsentrasipada kecantikan dan make-up di Indonesia, apakah local presence pada situs toko onlinemake-up merek lokal yang diukur terdiri dari interactivity dan vividness memilikipengaruh signifikan terhadap pembelian online secara impulsif, dan juga menemukandimensi apa dari local presence tersebut yang memiliki signifikan paling besar terhadapkecenderungan pembelian online secara impulsif. Dalam penelitian ini, model desain penelitian yang digunakan yaitu penelitianeksperimen yang berusaha mencari pengaruh variabel local presence terhadap variabelpembelian impulsif secara online kondisi yang terkontrol secara ketat. Model penelitian yang digunakan adalah adanya pengaruh Interactivity dan Vividnessterhadap Local Presence. Dari Local Presence akan hadir Product Risk dan ProductAffect karena adanya risiko dan pengaruh yang dibawa situs web untuk berbelanjaonline yang akhirnya akan membentuk Urge to buy Impulsively, yaitu dorongan untukmembeli online secara impulsif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebar kuesioner secaraonline google forms kepada 200 responden wanita berumur 19-40 tahun yang senangberbelanja make-up secara online.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the consumers who concentrate on beauty andmake up in Indonesia, whether local presence on the local store make up online storesite measured consisting of interactivity and vividness have a significant influence onimpulsive online purchase, and also find what dimensions of local presence are themost significant to the impulsive tendency of online purchases. In this study, the research design model used is experimental research that seeks to findthe effect of local presence variables on online impulse purchase variables in strictlycontrolled conditions. The research model used is the influence of Interactivity and Vividness to LocalPresence. From Local Presence will present Product Risk and Product Affect becauseof the risks and effects that brought web sites to shop online that will eventually formUrge to buy Impulsively, the impulse to buy impulsive online. Data collection method used is to spread the questionnaire online google forms to 200female respondents aged 19 40 years who enjoy shopping make up online. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>