Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cholik Kurniawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3128
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cholik Kurniawan
"Quasi-Zenith Satellite System merupakan konstelasi satelit dimana satelit ditempatkan pada posisi geo-synchronous yang diletakkan pada 139°47'32"BT-35°39'59"LU dengan lintasan yang berbentuk angka "8". Posisi atau letak yang berada di BT memerlukan arah pola radiasi untuk dapat digunakan didaerah tertentu. Untuk di P. Jawa diperlukan antena ground/mobile station yang mempunyai sudut elevasi 45°. Sehingga diperlukan antena array yang mempunyai pola radiasi yang mengarah pada sudut elevasi tersebut. Metoda sintesa antena digunakan untuk mendapatkan pola radiasi antena dengan arah yang diinginkan. Metoda sintesa Woodward-Lawson merupakan salah satu metoda sintesa yang digunakan untuk model antena array dengan jumlah elemen yang banyak dengan cara memisalkan elemen-elemen antena array sebagai titik-titik sample yang masing-masing mempunyai amplitude dan phase. Pola radiasi antena dapat dicari dengan mengubah-ubah nilai-amplitude dan phase tiap elemen antena array sehingga diperoleh arah yang diinginkan. Dalam penelitian ini algoritma genetika digunakan untuk mencari nilai terbaik amplitude dan phase elemen antena array. Sebagai elemen antena array digunakan antena mikrostrip segitiga array. Bentuk pola radiasi yang diinginkan didefinisikan sebagai nilai fungsi fitness (fitness function) dari algoritma genetika. Evaluasi perfomasi dilakukan terhadap directivity dari pola radiasi yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa dengan algoritma genetika menghasilkan antena array yang mempunyai elevasi 45°."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantoruan, Henny Lorita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA2630
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Athallah Adriansyah
"Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan infrastruktur komunikasi untuk wilayah terpencil. Antena phased array dalam sistem komunikasi satelit memberikan solusi penting untuk menjangkau area yang sulit diakses oleh jaringan konvensional, namun memiliki kendala interferensi sinyal akibat sidelobe level yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menekan sidelobe level pada antena phased array linear dan planar guna meningkatkan performa komunikasi satelit. Algoritma grey wolf optimizer yang dikombinasikan dengan metode pencarian lokal Nelder-Mead Simplex diusulkan sebagai solusi optimasi untuk menghasilkan distribusi eksitasi antena yang lebih optimal. Optimasi dilakukan pada antena susun linear dengan konfigurasi 16-elemen dan 32-elemen serta antena susun planar dengan konfigurasi 16x16-elemen dan 32x32-elemen. Hasil optimasi menunjukkan pencapaian sidelobe level (SLL) hingga -56.30 dB untuk antena susun 16-elemen dan -52.63 dB untuk antena susun 32-elemen, lebih baik dibandingkan metode konvensional. Efektivitas metode yang diusulkan dalam menekan sidelobe level menjadi kelebihan utama algoritma ini, meskipun waktu eksekusi per iterasi sedikit meningkat pada antena dengan elemen banyak dan stabilitasnya lebih rendah. Validasi terhadap performa algoritma dilakukan pada perangkat lunak CST Microwave Studio 2024. Antena elemen tunggal TX dan RX telah dirancang untuk memenuhi spesifikasi aplikasi komunikasi satelit pada frekuensi 13.5 GHz – 14.5 GHz dan 10.7 GHz – 12.75 GHz. Simulasi awal dengan menggunakan array factor (AF) dan model array dilakukan pada antena phased array dengan konfigurasi 4-elemen berdasarkan antena elemen tunggal TX dan RX. Hasil simulasi menunjukkan konsistensi antara kedua metode simulasi sehingga pendekatan optimasi yang diusulkan cukup efektif pada konfigurasi sederhana. Simulasi dan validasi lebih lanjut dilakukan untuk antena phased array dengan konfigurasi elemen yang lebih banyak. Hasil simulasi menunjukkan tren performa scan angle error, gain, half-power beamwidth (HPBW), SLL, dan grating lobe yang lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan performa pada antena phased array untuk aplikasi komunikasi satelit.

Indonesia, as a vast archipelago, faces great challenges in providing communication infrastructure for remote areas. Phased array antennas in satellite communication systems provide an important solution to reach areas that are difficult to access by conventional networks, but have signal interference constraints due to high sidelobe levels. This research aims to suppress sidelobe levels in linear and planar phased array antennas to improve satellite communication performance. The grey wolf optimizer algorithm combined with the Nelder-Mead Simplex local search method is proposed as an optimization solution to produce a more optimal antenna excitation distribution. Optimization is performed on linear stacking antennas with 16-element and 32-element configurations and planar stacking antennas with 16x16-element and 32x32-element configurations. The optimization results show the achievement of sidelobe levels (SLLs) up to -56.30 dB for the 16-element stacking antenna and -52.63 dB for the 32-element stacking antenna, better than the conventional method. The effectiveness of the proposed method in suppressing the sidelobe level is the main advantage of this algorithm, although the execution time per iteration increases slightly for large antennas and the stability is lower. Validation of the algorithm's performance is performed on CST Microwave Studio 2024 software.TX and RX single element antennas have been designed to meet the specifications of satellite communication applications at frequencies of 13.5 GHz - 14.5 GHz and 10.7 GHz - 12.75 GHz. Further research is proposed to synthesize the phased array antenna and validate the algorithm optimization results and test the algorithm performance under beam steering conditions. Initial simulations using the array factor (AF) and array model were performed on a phased array antenna with a 4-element configuration based on TX and RX single element antennas. The simulation results show consistency between the two simulation methods so that the proposed optimization approach is quite effective on simple configurations. Further simulations and validations are performed for phased array antennas with more element configurations. The simulation results show performance trends of scan angle error, gain, half-power beamwidth (HPBW), SLL, and grating lobe that are more optimal and in line with the performance requirements of phased array antennas for satellite communication applications. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2809
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA2543
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Virgianti
"Pembentukan beam dan keterarahan main lobe telah menarik banyak minat karena antenna dengan mudah dapat menunjuk pada target atau arah sinyal yang diinginkan. Antena mikrostrip dengan karakter ini banyak diteliti karena selain ukuran fisik, bobot, kesederhanaan dan kekompakan bentuknya yang lentur, antenna ini memiliki kelebihan dapat meningkatkan kapasitas system, kualitas transmisi dan memperluas jangkauan area servis karena mampu menekan interferensi pada banyak aplikasi seperti base station atau access point pada land mobile telecommunication, aircrafts communication systems, dan komunikasi wireless pada alat transportasi massa untuk lingkungan metropolitan area network, urban maupun rural.
Pada tesis ini dirancang sebuah antena array mikrostrip terpolarisasi melingkar yang terdiri dari susunan linier dua (2) buah elemen segitiga yang mengarahkan beam pada pola radiasinya ke dua posisi yang berbeda. Rancangan antena diambil dari titik tengah frekuensi kerja 2.4 GHz yang terdiri dari dua layer substrat dimana layer atas untuk elemen peradiasi segitiga yang masing-masing tercatu tunggal dengan menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupling patches (EMCP) pada layer dibawahnya yaitu jaringan catu dari 1 buah hybrid coupler yang dimodifikasi untuk menghasilkan pembentukan arah beam. Ketinggian patch segitiga yang dikurangi sedikit, sehingga dimensi alas berbeda dengan panjang sisi, teknik pencatuan EMCP, pasangan elemen pada rancangan, dan fungsi hybrid coupler yang memberikan perbedaan fasa antara port output satu dengan yang lain memberikan karakteristik polarisasi melingkar pads antenna ini.
Dari hasil pengukuran diperoleh sebuah antenna switched-beam terpolarisasi melingkar. Berkas utama radiasi antenna yang terukur berada pada arah 25° s/d 75° dan pada arah 270° s/d 330°, dengan bandwidth axial ratio sebesar 525 MHz (frekuensi 2.175 GHz s.d 2.8 GHz), sementara bandwidth return loss sebesar 951.2 MHz (frekuensi 1.87 GHz s/d 2.82 GHz). Sementara gain antenna pada berkas radiasi maksirnum adalah sebesar 8.5 dB.
Dengan karakteristik yang demikian maka antenna ini berada pada rentang frekuensi yang sangat lebar (wideband), dan pada rentang frekuensi tertentu diharapkan dapat diaplikasikan untuk system komunikasi wireless WiMAX yang berkerja pada frekuensi 2.3 GHz, 2.4 GHz, dan 2.5 GHz. Atau pada sistem komunikasi satelit Quasy Zenith pada frekuensi 2.6 GHz.

Beam shaping and directivity of the radiation pattern have been much a focus for many researchers that this feature can help users pointing directly to targets or signals direction they want. Microstrip antennas which have characteristics of this are the mainly center of the attraction, either the sizes, weight, simplicity, and the compact of their body structure, or the capability in increasing system capacity, transmission quality and expanding the services coverage, because they can repress the interferences in many wireless communications system, like satellite, land mobile telecommunications or next generation technology WiMAX.
In this thesis, novel design of circularly polarized switched-beam microstrip antenna array using two layers of substrates have been designed thoroughly. The design has two elements put in the upper layer of the substrate that are almost in their equillateral triangular shapes, works at midband frequency of 2.4 GHz. While at the lower layer, the antenna has network feeder which consists of one modified hybrid coupler that functions as beamformer for the radiation pattern. Electromagnetically Coupling Patched (EMCP) technique is used to excite the elements. The height of the triangular are reduced a little bit so that the size of the slopes are less than the size of the base. This, combined with EMCP technique, the design of elements in pair, and the usage of the hybrid coupler that its shunt arms span between its output junctions are of the quarter wavelength, is succeeded in making the antenna within its circular polarization characteristics.
From the research and the measurement we have the main lobe of the antenna radiation pattern are in the direction of 25° up to 75° and 2700 up to 330°. The axial ratio bandwidth is 525 MHz (from the frequency of 2.175 GHz up to 2.8 GHz), while return loss bandwidth widen until 951.2 MHz (frequency of 1.87 GHz up to 2.82 GHz). Maximum gain of the antenna reaches 8.5 dB at its maximum radiation pattern.
With such of the characteristics mentioned above, so the antenna is in its wideband, beamforming and circular polarization properties, and within some specific bandwidth, it can be used for some applications in the area of the communication systems. (e.g. CDMA runs at 1900 MHz, WiMAX are next being proposed at 2.3 GHz and 2.5 GHz, or Quasy Zenith Satellites at 2.6 GHz).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>