Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astamaizul Umar B.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA3070
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astamaizul Umar B.
"ABSTRAK
Dalam suatu sistem tenaga listrik, menjalankan seluruh unit pembangkit yang tersedia untuk melayani beban adalah tidak ekonomis. Untuk menentukan unit-unit mana yang harus beroperasi melayani beban tertentu merupakan problem penjadualan operasi unit (unit commitment). Penjadualan operasi unit pembangkit, terutama pembangkit termal, sangat penting dalam pengoperasian sistem tenaga listrik karena berkaitan langsung dengan biaya pemakaian bahan bakar. Penjadualan operasi unit pembangkit yang optimal dapat memberikan penghematan yang cukup besar terhadap biaya operasi tahunan.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mendapatkan penjadualan yang optimal, diantaranya metoda urutan prioritas (priority list), lagrange, programa dinamik dan sistem pakar. Perhitungan yang parsial pada metode urutan prioritas dan programa dinamik yang membutuhkan waktu perhitungan yang lama serta kebutuhan memori yang besar bila sistemnya cukup besar. Sedangkan sistem pakar bergantung pada kaidah-kaidah empiris dan pengetahuan sebelumnya.
Metode yang diusulkan pada tesis ini menggunakan algoritrna yang cukup sederhana, yakni algoritma genetik. Dari simulasi penjadualan operasi sejumlah 38 pembangkit area 1 sistem kelistrikan Jawa-Bali, dibutuhkan waktu komputasi selama 6 menit. Sedangkan biaya pembangkitannya sekitar 2 - 3 % lebih hemat dibandingkan dengan metode urutan prioritas dan Lagrange.

ABSTRACT
In power system, it is not economical to run all the units available all the time. To determine the units of a plant that should operate for a particular load is the problem of unit commitment. An optimal scheduling of the units can provide substantial annual savings in fuel costs.
A number of method have been proposed for solving the units scheduling problem, that include priority list, Lagrangian relaxation, dynamic programming and expert systems. The partial enumeration schemes in dynamic programming usually suffer from large computation times and excessive memory requirements as the problem size increases. The expert systems rely on empirical rules and past knowledge.
The method proposed in this thesis uses a simple algorithm, called genetic algorithm (GA). The simulation of units schedulling consist of 38 units in area l Java-Bali interconnected systems has shown that GA method is able provide fuel costs saving around 2 - 3 % over priority list and Lagrangian method within 6 minutes cpu time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwied Prianingtyas Timbul
"Dalam pengoperasian suatu sistem pembangkit tenaga listrik perlu ditentukan besarnya daya yang disalurkan oleh tiap unit pembangkit sehingga dapat beroperasi pada biaya pembangkitan yang minimum. Hal ini dapat dilakukan dengan optimasi pembebanan pada seluruh unit pembangkit tenaga listrik.
Pada tesis ini akan dibahas mengenai optimasi pembagian beban pada unit pembangkit hidro dan termal dengan menggunakan metoda pengali Lagrange. Fungsi tujuannya adalah meminimalkan biaya pembangkitan dengan kendala kapasitas maksimum dan minimum unit pembangkit. Pembahasan tesis ini dibatasi pada optimasi pembangkit hidro termal area IV sistem kelistrikan Jawa-Bali, Perhitungan dilakukan dengan program Matlab yang dioperasikan pada komputer pribadi dan disertai dengan validasi program. Validasi program memperlihatkan bahwa program yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengoptimalkan pembangkit hidro termal area IV sistem kelistrikan Jawa-Bali.

The operating of an electric power generating system need to be determined power contribution of each unit with the result that it can be operated at a minimum generating cost. This case can be solved by the optimum loading of a power generating system.
This thesis is discussing about an optimum loading of the hydro thermal power generating system by Lagrange Multiplier Method which is limited at hydro thermal plants of Java-Bali fourth area. The objective function is to minimize the generating cost with maximum and minimum generating capacities as the constraint. The computation is being done by MatLab program which is operated on a personal computer along with validation program. The validation has shown that the program which is made, can be used for optimum loading of hydro thermal plants of Java-Bali fourth area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Hariyanto
"Penyelesaian dari berbagai macam masalah pengoperasian sistem tenaga listrik biasanya ditentukan dari pengalaman dan keahlian para pakar (Expert). Algoritma metoda konvensional yang selama ini digunakan dalam penjadwalan operasi unit pembangkit, umumnya berdasarkan teknik pemrograman matematis.
Atas dasar kedua hal tersebut diatas maka digunakan pendekatan sistem pakar untuk membuat penjadwalan operasi unit pembangkit, yaitu dengan memformulasikan pengalaman dan keahlian para pakar kedalam set aturan (rule-set) program komputer dengan tambahan pemrograman matematis.
Dalam melaksanakan proses penjadwalan operasi unit pembangkit dengan cepat dan efisien, diperlukan pengurangan jumlah perhitungan. Sistem pakar akan meyeleksi urutan langkah-langkah optimalisasi dari metoda yang selama ini dipakai agar hal tersebut diatas dapat tercapai.
Dalam disain sistem pakar ini, pangkalan pengetahuan yang berupa kumpulan fakta-fakta mempunyai relasi antara fakta yang sedikit, sehingga pemrograman DBASE IV sudah cukup representatip untuk membuat penjadwalan operasi unit pembangkit.
Sistem pakar ini dipakai untuk membuat penjadwalan operasi unit pembangkit, yaitu menentukan unit-unit pembangkit mana yang harus beroperasi dan tidak, perhitungan besarnya daya keluaran serta biaya operasi yang paling optimal dari unit-unit pembangkit yang sedang beroperasi, dalam jangka waktu 1 hari atau 24 jam pada sistem kelistrikan Jawa-Bali."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Ismail Nakhoda
"Ada beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah komitmen unit, diantaranya adalah metode skema urutan prioritas, pemograman dinamis, metode relaksasi langrange, algoritma branch & bound dan algoritma genetika. Pada penelitian ini, pendekatan logika fuzzy tidak diusahakan untuk menentukan derajat optimalitas. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan bahwa penyelesaian masalah komitmen unit dapat digambarkan secara lebih sederhana dan dapat diterima sebagai metode alternatif untuk penyelesaian masalah komitmen unit pembangkit tenaga listrik. Dalam penerapan program simulasi komitmen unit dengan pendekatan logika fuzzy pada Area 1 sistem kelistrikan Jawa-Bali dihasilkan keluaran berupa biaya produksi total setiap perioda beban yang merepresentasikan biaya operasi sistem pembangkit tenaga listrik yang logis.

There are several methods employed for unit commitment problem solving such as priority-list schemes, dynamic programming, lagrange relaxation method, branch and bound algorithm and genetic algorithm. In this research, fuzzy logic approach is not tried to determine the degree of optimality. The major objective is to show that the unit commitment problem solving is described simply and power generation. Applying the unit commitment simulation program with fuzzy logic approach in the Area 1 of Java - Bali power system, it produces a total production cost per load period representing the operating cost of logic power generation system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Hariyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA3178
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Unit Tree Kartini
"The systematic coordination of the operation of a system of hydroelectric generation plants is usually more complex than the scheduling of an all thermal generation system. The reason is both simple and important. In the operation of a hydroelectric power system, three general categories of problems arise. These depend on the balance between the hydroelectric generation, the thermal generation, and the load.
The transmission network's incremental power losses may cause a bias in the optimal economic scheduling of the generators. The coordination equations include the effects of the incremental transmission losses and complicate the development of the proper schedule. The network elements lead to two other, important effects: the total real power loss in the network increases the total generation demand, and the generation schedule may have to be adjusted by shifting generation to reduce flows on transmission circuits because they would otherwise become overloaded. It is the last effect that is the most difficult to include in optimum dispatching.
The requirements for the operation of hydroelectric plants, one must appreciate the limitations imposed on operation of hydro-resources by flood control, navigation, fisheries, recreation, and water supply. The largest category of hydrothermal systems includes those where there is a closer balance between the hydroelectric and thermal generation resources and those where the hydroelectric system is a small fraction of the total capacity. In these systems, the schedules are usually developed to minimize thermal generation production costs, recognizing all the diverse hydraulic constraints that many exist.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Susanto
"Penjadwalan pemeliharaan pembangkit, merupakan masalah penting yang harus diperhatikan dalam penjadwalan operasi jangka panjang suatu sistem tenaga listrik. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah ini, yang pada dasarnya menggunakan salah satu dari dua fungsi tujuan yaitu memaksimumkan keandalan atau meminimumkan biaya produksi. Dalam tesis ini dicoba mengembangkan suatu prototip sistem pakar untuk penjadwalan pemeliharaan pembangkit. Untuk menentukan pemilihan fungsi tujuan yang tepat, digunakan suatu angka yang disebut Indeks Operasi yang batasan harganya diperoleh berdasarkan pengalaman para pakar dibidang ini. Rancangan prototip sistem pakar ini selanjutnya diimplementasikan pada komputer personal menggunakan bahasa pemrograman Turbo Prolog Versi 2.0 untuk komputer personal. Sebagai studi kasus, program sistem pakar ini digunakan untuk menyusun penjadwalan pemeliharaan pembangkit pads sistem kelistrikan lama Bali untuk tahun anggaran 1994/1995."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Heru Kuncoro
"ABSTRAK
Krisis yang teijadi di
Indonesia (dengan pertumbuhan ekonomi tahun 1998 sebesar -15%) sangat mempengaruhi
segala aspek, termasuk dalam perencanaan pengembangan sistem kelistrikan. Keputusan
Presiden No. 39/1997 tentang penangguhan/pengkajian kembali proyek Pemerintah, BUMN
dan Swasta termasuk sektor pertambangan dan energi (listrik) merupakan dampak langsung
untuk mengantisipasi (menanggulangi) gejolak moneter tersebut. Sebagaimana diketahui,
salah satu sasaran pembangunan tenaga listrik dalam Pembangunan Jangka Panjang Tahap II
menyebutkan bahwa pada Repelita VII (1999-2004) dilakukan pelaksanaan interkoneksi di
pulau Sumatera yang menghubungkan semua propinsi dari Daerah Istimewa Aceh sampai
Daerah Lampung. Selanjutnya akan sudah dibangun suatu kabel bawah laut untuk melakukan
interkoneksi sistem kelistrikan Jawa-Bali-Sumatera. Namun dengan adanya krisis, maka
jadwal instalasi kabel bawah laut tersebut diperkirakan oleh banyak pihak akan mengalami
kemunduran, yang diasumsikan penulis mundur sampai sekitar tahun 2010. Oleh karena itu
dalam tesis ini dilakukan suatu analisis strategi perencanaan pengembangan sistem
kelistrikan Jawa-Bali-Sumatera dengan mempertimbangkan dampak krisis moneter, dengan
menggunakan program DECADES (Databases and mEthodologies for Comparative
Assessment o f Different Energy Sources for electricity generation) dan WASP (Wien
Automatic System Planning) untuk berbagai skenario. Dari eksekusi program diperoleh hasil
yang optimum, yaitu Skenario-3. Skenario-3 ini merupakan strategi perencanaan
pengembangan sistem kelistrikan dengan melakukan penundaan proyek pembangkitan listrik
selama 7 tahun dan pengkajian ulang proyek pembangkitan dimana jadwal operasi proyek
tersebut mundur 9 tahun dari jadwal semula dan variabel pembangkit yang dikompetisikan
adalah Integrated Coal Gasificassion 400 MWe (IG4H), PLTU Batubara 600 MWe dengan
FGD (C600), PLT•Combined Cycle 600 MWe (CG6H), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
1500 MWe (N15H), PLT-Geotermal 55 MWe (GE55) dan PLTA 150 MWe (HYD1). Hasil
eksekusi Skenario-3 diperoleh nilai total biaya pengembangan sistem (cumuiative objective
function) adalah USS 174891.106 dan konfigurasi totol tambahan variabel kandidat
pembangkit di akhir tahun studi (tahun 2020) adalah IG4H: 20 unit (8.000 MWe), C600:
9 unit (5.400 MWe), CG6H: 41 unit (24.600 MWe), N15H: 11 unit (16.500 MWe), GE55:40
unit (2.200 MWe) dan HYD1: 12 unit (1.800 MWe)."
1999
T40700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masyhuri
"Dalam sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa unit pusat tenaga listrik termasuk sejumlah pusat listrik hidro-termal (PLTA, PLTP, PLTU, PLTG, PLTGU). Jadwal operasi pembangkit yang tepat menghasilkan operasi yang optimum bagi sistem tenaga listrik secara keseluruhan untuk mencapai biaya bahan bakar yang minimum. Agar dicapai operasi yang optimum, perlu dilakukan pengaturan pembebanan pada pembangkit listrik yang melayani beban tenaga listrik. Beban sistem tenaga listrik berubah-ubah menurut waktu dalam rupiah per jam juga berubah-ubah menurut waktu, biaya operasi sistem tenaga listrik merupakan tujuan yang akan diminimalkan, masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan metoda Dynamic Programming. Biaya terbesar yang dipergunakan pada suatu pembangkitan listrik adalah biaya bahan bakar, sehingga dalam perencanaan operasi sistem diinginkan agar biaya bahan bakar serendah mungkin, dalam arti dicapai biaya bahan bakar yang optimum. Dengan mengkoordinasikan pembangkit hidro termal di system Jawa Tengah dan DIY menggunakan Dynamic Programming diperoleh total biaya operasi sebesar Rp 23.972.678.655. Sedangkan total biaya operasi yang dikeluarkan oleh PT.PLN adalah sebesar Rp 25.013.942.180.
In a power system consisting of several units including a power station hidro-thermal power station (PLTA, PLTP, PLTU, PLTG, PLTGU).Schedule the operationof appropriate plants produce optimum operation for the electric power system as a whole to achieve a minimum fuel costs. In order to achieve the optimum operation, necessary to set the load at power plants serving the electric power load. Power system load varies according to the time in rupiahs per hour also vary according to the time, the operating costs of electric power system is a goal to be minimized, this problem can be solved using Dynamic Programming method. The biggest cost is used in the generation of electricity is the cost of fuel, so that the operation of the planning system is desirable in order to fuel costs as low as possible, in the sense that achieve optimum fuel costs. By clicking coordinate hydro-thermal power system in Middle Java and DIY using Dynamic Programming the total operating expenses of Rp Rp 23.972.678.655. While total operating cost incurred by PT.PLN is Rp 25.013.942.180."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>