Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47049 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ramot Santoso
"Pada sistem tenaga listrik yang mengalami pembebanan berat, kestabilan tegangannya akan sulit untuk dipertahankan. Karena tegangan berkorelasi dengan frekuensi, pembebanan berat ini dapat menyebabkan kegagalan sistem. Untuk mempertahankan stabilitas tegangan, cara yang umum adalah dengan menginjeksikan daya reaktif pada bus-bus yang lemah.
Kombinasi program Tinier aliran daya dan analisis Eigen dapat digunakan untuk meneliti batas stabilitas tegangan sistem. Nilai Eigen yang kecil dari matrik Jacobian tereduksi menunjukkan bus-bus yang mengalami ketidakstabilan tegangan. Nilai faktor partisipasi yang besar dari bus yang mengalami ketidakstabilan tegangan menunjukan lokasi penempatan kompensator daya reaktif yang terbaik, yang akan memperbaiki stabilitas tegangan sistem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebutuhan akan energi listrik yang makin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan energi listrik menjadi kcbutuhan yang sangat vital dan berpengaruh terhadap kesejahteraan manusia. Akibatnya tidak ada lagi pembangkit yang bekerja sendiri sendiri melainkan harus saling terkoneksi satu
sama lain untuk memernuhi kebutuhan energi listrik yang sangat besar.
Dalam sualu system tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pembangktl, stabilitas tenaga listrik dalarn menyalurkan energi listrik menjadi masalah yang harus diperhatikan. Pada system yang saling terkoneksi adanya gangguan pada system baik itu pada saluran transmisi, pembangkit, atau beban akan menyebabkan pembangkit lain ikut merasakan adanya gangguan tersebut. Untuk gangguan yang tidak terlalu besar biasanya system dapat mengatasi gangguan tersebut dan tidak akan mempengaruhi stabilitas system secara keseluruhan. Namun untuk gangguan yang skalanya cukup besar dan terjadi pada jangka waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan system menjadi tidak stabil dan akan mengakihatkan terganggunya pasokan energi listrik ke beban. Untuk kondisi yang terburuk dapat mengakibatkan terjadinya black out. Tulisan ini membahas tentang perbaikan stabilitas system tenaga listrik dengan cara pengendalian eksitasi dan penggerak utama yang dikoordinasikan dengan pengendali logika fuzzy pada pembangkit serempak. Dengan penggabungan dari tiga metode diatas diharapkan system akan cepat mencapai kestabilitasnya kembali. Dengan mengatur besarnya eksitasi dan daya mekanis dari penggerak utama pembangkit yang dikendalikan dengan logika fuzzy pada saat gangguan terjadi akan membuat daerah akselerasi menjadi berkurang dan menambah luas daerah deselerasi sehingga system dapat stabil dengan cepat
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhasmar Syamsu
"Penggunaan kompensator var statik (KVS) pada sistem daya ac sebagai pengendali daya reaktif terutama digunakan untuk pengendalian level tegangan atau aliran daya kondisi tunak. Pengendalian daya reaktif oleh KVS yang menggunakan komponen elektronika daya (thyristor) ini dilakukan dengan membangkitkan atau menyerap daya reaktif yang bergantung pada kondisi operasi dari sistem daya ac. Pembangkitan dan penyerapan daya reaktif dilakukan dengan mengatur sudut penyalaan (a) dari thyristor melalui pengaturan sinyal kontrol dari rangkaian pengontrol thyristor. Pengaturan sudut penyalaan (a.) dari thyristor ini memungkinkan pengendalian susceptance dari KVS (output daya reaktif) dari kapasitif maksimum ke induktif maksimum dan sebaliknya pada tegangan jaringan yang diberikan. Dengan karakteristik response kendali yang cepat dan terus-menerus (continue), KVS juga bermanfaat untuk memperbaiki unjuk kerja dinamik sistem daya ac; yakni mempertinggi stabilitas transien dan meredam osilasi daya dari sistem daya. Makalah ini akan membahas suatu pemodelan dari KVS, yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi dari model tersebut sehingga dapat dipergunakan untuk menganalisis fungsi dari KVS tersebut sebagai pengendali tegangan, perbaikan stabilitas transien dan peredaman osilasi daya dari sistem daya ac. Analisis unjuk kerja basil simulasi dari pemodelan ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan suatu KVS dan pemelihan jenis konfigurasi KVS yang sesuai dengan kondisi operasi sistem tenaga listrik. Simulasi dari KVS dilakukan dengan perangkat lunak electromagnetic transients program (EMTP). Dari beberapa jenis konfigurasi KVS, pembahasan akan dilakukan hanya untuk jenis thyristor-controlled reactor (TCR) dan jenis konfigurasi thyristor-controlled reactor dengan capacitor bank (TCR-FC)."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Gunawan MT
"ABSTRAK
Kebutuhan daya reaktif pada sistem tenaga listrik jika tidak terpenuhi akan mengganggu kinerja sistem tersebut. Keseimbangan daya reaktif pada sistem mempengaruhi kestabilan tegangan sistem. Daya reaktif pada sistem akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan pada beban. Jarak transmisi yang panjang juga akan mempengaruhinya. Jil teijadi perubahan beban yang tiba-tiba atau adanya gangguan hubung singkat atau terlepasnya unit pembangkitan maka stabilitas sistem akan terganggu. Untuk itulah diperlukan adanya alat kompensasi daya reaktif. Salah satu kompensator daya reaktif yang paling fleksibel adalah Static Var Compemator-SYC. SVC ini dapat mengkompensasi daya reaktif pada sistem, baik itu dengan menyerap daya reaktif dari sistem atau menyuplai daya reaktif ke sistem. SVC ini berperan dalam meningkatkan perbaikan profit tegangan sistem. Unjuk kerja SVC ini dipengaruhi oleh besarnya kompensator dan pemilihan lokasinya. Metode kontrol dari SVC juga berpengaruh pada kerjanya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dwi Pratomo
"Stabilitas sistem tenaga listrik merupakan bagian yang penting dalam ketenagalistrikan khususnya stabilitas generator. Apabila mengalami gangguan yang besar dan tiba-tiba, generator akan mengalami ayunan. Generator dapat kehilangan kestabilannya apabila gangguan tersebut tidak dibersihkan tepat pada waktunya. Agar generator stabil maka dilakukan penentuan kestabilan yang dilakukan dengan menggunakan kriteria sama luas. Metode ini cukup representatif dalam menganalisis stabilitas peralihan satu generator terhubung ke sistem tenaga listrik. Dari metode ini, akan didapatkan sudut pemutusan kritis. Untuk meningkatkan kestabilan generator, berbagai metode dapat digunakan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode perbaikan stabilitas generator dengan menggunakan braking resistor. Apabila terjadi gangguan, rotor generator cenderung akan mengalami percepatan. Dengan adanya braking resistor ini, energi kinetik berlebih yang terjadi dapat diserap sehingga percepatan rotor generator dapat dikurangi. Selain itu, dapat juga meningkatkan keluaran daya elektris generator saat terjadi gangguan. Hal ini dapat meningkatkan kestabilan sistem. Analisis yang dilakukan adalah mempelajari pengaruh penggunaan braking resistor terhadap stabilitas peralihan generator sinkron. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan simulasi dengan menggunakan PSS NE 9070, serta dilakukan perbandingan data yang diperoleh menggunakan braking resistor dengan data yang tidak menggunakan braking resistor. Diharapkan dengan hasil analisis berupa data simulasi dan perbandingan data akan diketahui pengaruh penggunaan braking resistor terhadap stabilitas peralihan generator dan ketahanan generator terhadap gangguan.

Power system stability is an important section in power system analysis, especially generator stability. If large and sudden fault occured, generator will be in swing condition. Generator will lose its stability if the fault occured can't be cleared at time. To have generator which stable, we have to do stability analysis with equal area criterion. This method is very representative to analyze single machine infinite bus interconnection. From this method, we can have critical clearing angle. To improve generator's stability, various methods can be used. One of that methods which can be used is generator's stability improvement using braking resistor. When fault occurred, rotor of generator have a tendency to accelerate. By having braking resistor, excessive kinetic energy can be absorbed, so the acceleration of generator's rotor can be reduced. Beside that, it can increase electrical power output of generator during fault. This method can improve the power system stability. This paper describes a study about the influence of using braking resistor to generator's transient stability. The analysis is using literate study and simulation using PSS NE 9070, and also making comparison between simulation data with using braking resistor and wihout using braking resistor. With the analysis result, we know about the influence of using braking resistor to generator's transient stability and the endurance of generator to disturbances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2919
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nur Aini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2581
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Eko
"Pemanfaatan energi listrik semakin meningkat dari tahun ke tahun dan meluas aplikasinya, sehingga energi listrik kini menjadi energi penukar yang umum digunakan dalam berbagai bidang. Fenomena ini menyebabkan pembangkit-pembangkil bekerja dengan sistem interkoneksi untuk penyediaan kebutuhan listrik yang besar dengan keandalan tinggi.
Dalam suatu sistem tenaga listrik dengan interkoneksi banyak pembangkit, masalah stabilitas dalam menyalurkan daya listrik sangat penting. Gangguan pada sistem tenaga listrik dapat menyebahkan gangguan stabilitas sistem secara keseluruhan. Gangguan yang sifatnya kecil biasanya dapat diatasi oleh sistem itu sendiri. Namun gangguan yang cukup besar dan atau terjadi dalam waktu cukup lama dapat menyebabkan sistem menjadi tidak stabil yang mengakibatkan daya listrik tidak dapat tersalurkan ke beban dan sistem dimatikan unluk keamanan.
Tulisan ini membahas tentang perbaikan stabilitas sistem tenaga listrik dengan koordinasi metode pengkatuban cepat (fast valving) dan kendalt eksitasi pada pembangkit serempak yang-ter-interkoneksi dengan sistem. Dengan metode pengendalian terkoordinasi ini, pembangkit diharapkan dapat bertahan pada gangguan yang lebih panjang dan kembali ke stabilitasnya seperti keadaan sebelum gangguan sehingga sistem secara keseluruhan dapat kembali stabil.
Pengendalian terkoordinasi dilakukan dengan mentup katub masukan secara cepat sehingga daya mekanik masukan sistem berkurang, dan mengatur eksitasi sehingga daerah akselerasi yang terbentuk berkurang dan sebaliknya daerah deselerasi menjadi bertambah, dan pembangkit dapat distabilkan kembali. Hasil dari koordinasi pengendalian ini adalah pembangkit yang kembali dapat distabilkan setelah melewati satu atau dua putaran tidak serempak.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>