Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prawiro Harjono
Depok: Universitas Indonesia, 2001
TA3183
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Kusmartina
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S39929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listi Dian Rosati
"ABSTRAK
Sistem seluler yang ada kini merupakan teknologi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan user berupa suara, data, dan gambar. Layanan multimedia ini masing-masing memiliki kecepatan bit dan persyaratan quaiily of service (QoS) yang beragam. Sistem telekomunikasi seluler code division multiple access (CDMA) merupakan pilihan yang memungkinkan suatu sistem telekomunikasi yang taerkapasitas besar.
Skripsi ini menganalisa throughput gain user data pada sistem multisel selular CDMA dengan dua kelas user, yaitu kelas yang bersifat delay intolerant untuk user suara dan kelas yang bersifat delay tolerant untuk user data. Throughput gain adalah perbandingan antara throughput user data saat mode transmisi dengan pengaturan waktu terhadap throughput user data saat mode transrnisi tanpa pengaturan waktu. Pada sistem multisel selular CDMA, interferensi multiztser yang berasal dari sei lain berpengaruh pada pengiriman daya transmisi minimum yang selanjutnya sangat menurunkan throughput gain yang diperoleh. Untuk meningkatkan throughput gain user data, maka saat pengiriman informasi data diatur waktunya. Hasil perhitungan menunjulckan bahwa interferensi dari sel tetangga mempengaruhi penggunaan daya transmisi minimum yang menjadi persyaratan dalam menentukan jumlah user data yang dapat ditampung dalam sistem multisel dengan dual class user dan throughput gain yang diperoleh.

"
2000
S39819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Rangga Kurnia
"Komunikasi tanpa kabel di masa mendalang akan berusaha menyarukan beberapa jenis trafik dan kelas penggunaan yang berbeda seperti, suara, data, gambar, dan kompresi video. Untuk dapat mencapai tujuan ini telah dikaji penerapannya dalam bentuk DS-CDMA. Pada sistem ini parameter yang membatasi kapasitas transmisi antara lain interferensi dari sel tetangga, bandwidth, rate dari transmisi, dan pemilihan nilai processing gain.
Pada penelitian ini, perhitnngan dikembangkan menjadi multisel, dengan berbagai parameter dan asumsi yang dibuat. Pada skripsi ini juga dilihat pengaruh pengunaan multicode pada kapasitas sistem multisel bila dibandingkan dengan kapasitas sistem sel tunggal. Trafik yang akan dilihat disini adalah trafik kelas data dan suara, serta trafik dua kelas data.
Seperti yang telah kita diketahui bahwa sistem CDMA multisel memiliki kapasitas sistem yang lebih buruk daripada sel tunggal. Hal tersebut dikarenakan adanya tambahan interferensi dari sel tetangga. Hasil yang diperoleh pun menunjukan perihal yang sama, baik untuk user kelas suara dan data maupun untuk aser kelas dua data.
Hasil juga menunjukkan bahwa semakin besar nilai bandwidth maka kapasitas sistem dalam hal konektisitas juga akan meningkat. Sedangkan untuk penggunaan multicode dapat dilihat bahwa semakin besar jumlah kode yang digunakan dengan nilai processing gain yang sama, maka kelas tersebut akan semakin berkurang kapasitas koneksinya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Imam Syaiffullah
"Teknik Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA adalah suatu teknik dengan melakukan pengaturan terhadap transmission rate berdasarkan trafik yang ada. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan throughput pada saat nilai throughput yang dilakukan oleh Slotted ALOHA DS - CDMA konvensional mengalami penurunan.
Pada penelitian sebelumnya, Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA digunakan untuk mengevaluasi besarnya throughput data dimana transmission rate yang digunakan berubah secara simultan. Tetapi pada penelitian tersebut, sistem belum diintegrasikan oleh suara sehingga throughput yang didapat sangatlah baik.
Pada Tesis ini dibahas mengenai performance dan throughput data dimana suara diintegrasikan terhadap sistem tersebut. Di penelitian ini, suara yang diintegrasikan pada sistem tersebut akan ditransmisikan dengan menggunakan transmissian rate pertama, dengan kata lain suara merupakan prioritas utama dalam sistem ini. Dengan adanya pengiriman suara terlebih dahulu, maka pengiriman data mengalami penundaan dan secara otomatis throughput data yang dihasilkan juga berpengaruh baik secara konvensional ataupun dengan Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA.
Pada kondisi saat sistem mengirimkan data, throughput yang didapatkan adalah 29,412 bits/slot untuk Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA. Sedangkan pada saat sistem diintegrasikan dengan suara maka throughput yang didapat mengalami penurunan, yaitu 4,193 bit/slot. Untuk meningkatkan throughput, maka faktor-faktor pentransmisian simultan, trafik suara yang ditawarkan, dan faktor aktivitas harus mengalami perubahan. Pada saat nilai pentransmisian simultan ditingkatkan kv = 5, throughput yang didapat sebesar 7,661 bits/slot. Untuk trafik yang ditawarkan (Gv), semakin kecil nilai Gv semakin besar throughput. Untuk Gv = 10, throughput yang didapat adalah 21,503 bits/slot. Untuk nilai faktor aktivitas, faktor aktivitas sebesar 318 throughput yang didapat sebesar 4,193 bits/slot, tetapi untuk nilai faktor aktivitas sebesar 718, throughput yang dihasilkan sebesar 23,736bits/slot.
Dengan adanya pengintegrasian suara, mengakibatkan sistem mengalami penurunan nilai throughput yang drastis. Dengan memperbaiki beberapa variabel suara dari sistem tersebut seperti nilai Kv, Gv, dan p, maka teknik Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA ini dapat digunakan dalam jaringan multimedia. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan besarnya througput pada saat sistem diintegrasikan suara dengan throughput pada scat sistem hanya mentransmisikan data yang nilainya tidak terlalu signifikan satu sama lain.

The Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA is one method for controlling transmition rate for the channel that can be used. This method can improve the throughput when the value of conventional Slotted ALOHA DS -- CDMA is going down.
In last research, Adaptive Slotted ALOHA DS -- CDMA is used to evaluate the throughput for data using different transmition rate This research can make better throughput for data but it is not integrated to voice yet.
In this research will show the performance of data throughput that it is integrated by voice for Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA system.. The voice will be transmitted using first transmition rate. In other word, voice is first priority in this system. It's because the data transmition will be delayed and automatically the system will get effect for the throughput.
When the system transmits data packets, it got 29.412 bits/slot, for meanwhile when the system is integrated by voice, it's only 4.193bitslslot. For increasing the system performance, there are three factors that must be changed, voice simultant transmision (Kv), Voice traffic offered (Gv) and voice activity factor (p). When made the kv higher (kv = 5) it get 7.661 bits/slot. For Gv = 10, it is 21.503 bits/slot. It means the decrease of Gv, the throughput is higher. In this research, there are two values of voice activity factors p, they are 3/8 and 718. For 318, throughput is 4.143 bits/slot and for 7/8 is 23336 bits/slot.
The integration of voice into the system cause the decrease of throughput drastically. Some variable such as Kv, Gv and p must be changed to get better value of the throughput. From the results, the Adaptive Slotted ALOHA DS - CDMA technique can be implemented in multimedia network. It because, the value of throughput between the system only transmitted data and the system transmitted both, voice and data are not significant each other.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linna Oktaviana Sari
"Sistem komunikasi berbasis code division multiple access (CDMA) dewasa ini berkembang sangat pesat. Untuk mendukung teknologi generasi ketiga atau third-generation (3G), CDMA diharapkan mampu memenuhi kebutuhan layanan audio, data, maupun video dengan kapasitas sistem yang besar. Layanan audio, data maupun video yang terdapat dalam suatu sistem CDMA dapat dipandang sebagai sistem multiclass CDMA. Pada kenyataannya, kapasitas CDMA dibatasi oleh interferensi, sehingga untuk meningkatkan kapasitas dilakukan dengan mengurangi interferensi.
Salah satu metode untuk mengurangi interferensi adatah sektorisasi dan pengendalian daya. Pada penelitian akan dianalisa pengaruh pengendalian daya tak sempurna (imperfect power control) dan sektorisasi tak sempurna (imperfect sectorization) pada kapasitas user dari sistem CDMA arah reverse-link berdasarkan signal to interference ratio (SIR) dengan menggunakan beamforming pada pengirim mobile station (MS) dan penerima base station (BS). Kapasitas user dipengaruhi oleh jumlah elemen antena beamforming, jumlah sektor, besar sudut overlap akibat sektorisasi tidak sempurna., dan pengendalian daya tidak sempurna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas sistem multiclass CDMA menurun akibat pengendalian daya dan sektorisasi tak sempurna. Sektorisasi dengan antena beamforming menghasilkan kapasitas sistem multiclass yang lebih besar dibandingkan penggunaan antena beamforming tanpa sektorisasi. Peningkatan total jumlah elemen antena beamforming pada penerima BS dan pengirim CIS tidak selalu menghasilkan kapasitas sistem multiclass yang lebih besar, akan tetapi tergantung dari pendistribusian jumlah elemen antena beamforming pada penerima BS dan pengirim MS. Sektorisasi dengan antena beamforming menghasilkan kapasitas sistem multiclass lebih besar dibandingkan dengan sektorisasi tanpa antena beamforming. Kapasitas sistem multiclass optimum dicapai bila jumlah elemen antena penerima beamforming genap.

Communications systems based on code division multiple access (CDMA) are growing fast this day. To support third generation technology (3G), CDMA has been expected to fulfill requirements of audio, data, and video services with higher system capacity. Audio, data and video services in CDMA systems can be viewed as multiclass CDMA system. In practice, capacity of CDMA is limited by interferences, so that any reduction of the interference will directly cause capacity increases.
Methods, such as sectorization and power control could reduce the interference. In this research, the impact of imperfect power control and imperfect sectorization to reverse-link user capacity of CDMA system based on signal to interference ratio (SIR) by using beamforming at mobile station (MS) transmitter and base station (BS) receiver will he analyzed. User capacities are influenced by number of antenna beamforming elements, number of sectors, overlap angle due to imperfect sectorization, and imperfect power control.
Results of this research indicate that capacity of multiclass CDMA system decreases caused by the imperfect power control and imperfect sectorization. The system with sectorization using beamforming has large capacity of multiclass system than the system using beamforming without sectorization, The total addition of antenna beamforming elements at SS receiver and MS transmitter not always has large capacity of multiclass system, however depend on distribution of antenna beamforming elements at BS receiver and MS transmitter. The system with sectorization using beamforming has large capacity of multiclass system than the system with sectorization without beamforming. Optimum capacity of multiclass system achieved, when beamforming has even number of receive antenna elements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linna Oktaviana Sari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3090
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dui Kusumayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3269
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"Karena semua kanal komunikasi menggunakan pita frekuensi yang sama, jika jumlah pengguna yang aktif bertambah performansi sistem akan menurun, hal ini akan langsung mengakibatkan penurunan kapasitas. Dalam terminologi CDMA suatu Mobile Station (MS) menganggap MS yang lain sebagai sumber interferensi yang mengganggu sinyal yang dikirimkannya. Interferensi dari pengguna lain yang berasal dari sel lain yang berdekatan dapat dikurangi dengan membagi sebuah sel menjadi beberapa sektor yang disebut dengan sektorisasi, namun pembagian sektor tidak dapat sempurna sekali karena sifat radiasi antena tidak dapat membentuk sudut secara lurus serta adanya sidelobe gelombang radio.
Dari hasil analisa menunjukkan, ketidak sempurnaan sektorisasi sel yang ditunjukkan dengan adanya sudut overlap antar sektormengakibatkan penurunan kapasitas sistem karena menimbulkan tambahan interferensi pada sektor yang dioverlap. Dengan mengetahui pengaruh sektorisasi yang tidak sempurna, pada perancangan sistem diharapkan dapat menjaga agar antena per sektor tidak memiliki sudut overlap yang besar serta dapat memperkirakan kerugian pada kapasitas sel yang disebabkan oleh interferensi tersebut.

In this research analyzes the connection Wideband Code Division Multiple Access (W-CDMA) for uplink and downlink with imperfect sectorization.
Because all channels are on the same frequency, so when the active user increases, the performance of system will decrease. In other words, it causes the capacity of system will decrease. In CDMA terminology, the other frequency of Mobile Station (MS) will get effect to the active MS. The co-channel interference can be decrease with splitting the cell into several sectors. It called the sectorization. But the sectorization can work well because the antenna radiation can't make the perfect angle and also there is existence of side lobe of radio frequency.
The results show, the imperfect sectoration has overlap angle between each sector decrease the capacity system cause more interference to overlapping sector. Now we know the cause of imperfect sectorization effect, so in system model, we have to make each antenna in each sector doesn't have the large overlap angle and we can make the prediction the loss in cell capacity that caused of interference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aminuddin
"Kebutuhan akan layanan informasi terus meningkat, era multimedia dan perkembangan internet menuntut kapasitas kanal transmisi dengan bit rate yang relatif tinggi. Beberapa tahun kedepan sistem wireless akan dibutuhkan untuk mendukung pelayanan dengan multirate (voice, video dan data ), sehingga untuk mendukung pelayanan multirate tersebut diperlukan suatu teknik akses. Direct Sequence (DS) Code Division Multiple Acces (COMA) sebagai teknik akses generasi ketiga yang memiliki keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya menjadi salah satu pilihan sebagai solusi teknik akses. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang kapasitas dari Singlecode & Multicode DS CDMA berdasarkan perbedaan kecepatan trasmisi, dengan efislensi bandwidth yang tersedia agar dapat menyediakan link wireless dengan kecepatan bit yang tinggi sehingga sistem wire1ess dapat terhubung dengan jaringan fixed broadband. Kapasitas dinyatakan oleh ketidaksamaan dimana jumlah dari panggilan yang diterima dari setiap class sebaiknya dapat menyesuaikan diri. Satu dari dual class tersebut terdiri dari delay intolerant users yang diharuskan mampu mendukung sebuah bit infonnasi Ri bit/s dengan kecepatan konstan. Yang lainnya terdiri dari delay tolerant users. ketika rnentransmisiskan informasi mereka harus dapat mendukung kecepatan bit paling kecil Rmin bit/s. Dengan menggunakan kedua system?
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>