Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwa Noerdin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3157
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Noerdin
"Kerusakan transformator dapat diakibatkan oleh berbagai gangguan, misalnya sambaran petir, surja hubung, gangguan antar lilitan, hubung singkat, beban lebih, gangguan inti dan kebocoran tangki. Dekomposisi minyak trafo yang disebabkan panas atau tekanan listrik, akan menghasilkan bermacam gas dengan kadar berbeda-beda untuk masing-masing gangguan sehingga dapat dianalisis. Disamping menyebabkan dekomposisi minyak trafo, gangguan-gangguan tersebut di atas juga akan menyebabkan kerusakan mekanis pada bagian-bagian transformator yang mengalami gangguan. Tesis ini membahas mengenai penyebab kerusakan transformator dengan cara melakukan analisis terhadap kandungan gas yang mudah terbakar dalam minyak trafo, data beban harian dan data kerusakan fisik transfonnator.

Transformer damages are caused by several kinds of disturbances, such as short circuits, lightning strikes, switchings, core faults, interturn faults, overloads and tank faults. Decomposition into gasses of transformer oil caused by heat and electric stress can be analyzed because gas contents differs for each disturbance. Besides decomposition of transformer oil the disturbances will also cause mechanical damages on the parts of the disturbed transfonner. This these is discussing transformer damages caused, by analyzing the content of combustible gases in transformer oil, dayly load data and physical damages of transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Hadi Permana
"Pada skripsi ini berisi tentang beberapa langkah percobaan yang dilakukan dalam melakukan proses investigasi terhadap transformator distribusi 3 fasa 630 kVA milik PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara visual terhadap objek, teridentifikasi bahwa kerusakan terjadi pada daerah tap changer. Percobaan yang dilakukan meliputi beberapa aspek yang diduga menjadi penyebab terjadinya kerusakan. Adapun percobaan/pengujian yang dilakukan meliputi: pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA), pemeriksaan design trafo, pengujian tegangan terapan/applied voltage, pengukuran tahanan isolasi/megger, pemeriksaan korosi belerang, pengujian tegangan tembus/Break Down Voltage (BDV). Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil pengujian Dissolved Gas Analysis untuk trafo rusak berada pada kondisi 4; Hasil pemeriksaan design trafo diperoleh nilai tegangan terbesar antar pin tap changer 3,943 kV; Hasil pengujian tegangan terapan didapat nilai tegangan isolasi antar pin sebesar 12 kV dan tegangan isolasi antar fasa 37 kV, namun untuk kondisi isolasi yang tidak baik mengakibatkan retak pada kondisi tegangan 37 kV; Hasil pengukuran tahanan isolasi, apabila terjadi over heat pada trafo mengakibatkan nilai isolasi turun; Hasil pengujian korosi belerang, tidak ditemukan adanya korosi belerang pada minyak isolasi; Hasil pengujian tegangan tembus, minyak isolasi masih dalam kondisi cukup baik dengan nilai break down voltage diatas 40 kV. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penyebab terjadinya kerusakan ialah bahwa adanya over heat pada isolasi tap changer yang disebabkan kondisi isolasi tap changer yang tidak baik hingga akhirnya mengakibatkan tegangan busur/arching.

In this thesis describes an experiment conducted a few steps in the process of investigation of three-phase distribution transformers 630 kVA owned by PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Based on a visual inspection of the object, identified that the damage occurred in the tap changer. The experiment was conducted on the several aspects of the alleged cause of the damage. The experiments / tests performed include: Dissolved Gas Analysis, inspection of transformer design, applied voltage, the measurement of insulation resistance / megger, sulfur corrosion inspection, breakdown voltage. Based on testing performed, obtained the following results: Test results for Dissolved Gas Analysis damaged transformer in condition 4; examination results obtained by the voltage transformer design of the largest inter-pin tap changer 3,943 kV; Test results obtained values of applied voltage, voltage insulation between the pins at 12 kV and inter-phase voltage insulation 37 kV, but for the conditions of insulation is not good, insulation cracks on the condition of 37 kV voltage; insulation resistance measurement results, in case of over-heat in the transformer will made insulation values down; sulfur corrosion test results, no found presence of sulfur corrosion on oil insulation; test results breakdown voltage, oil insulation is still in good condition with a value break down voltage above 40 kV. Based on tests performed, we concluded that the cause of the damage is that the over-heat the tap changer insulation due to tap changer insulation condition is not good to finally lead to voltage arc / arching."
2011
S84
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Firmansyah
"Masalah yang sering terjadi pada Transformator Daya tipe oil-immersed adalah masalah terjadinya kegagalan operasional, yang ditinjau menjadi kegagalan elektris electrical fault dan kegagalan termal thermal fault. Kondisi tersebut akan menyebabkan kerusakan pada transformator daya, sehingga isolasi cair jenis minyak transformator merupakan salah satu jenis isolasi yang banyak digunakan sebagai media pendingin dan peredam terjadinya kegagalan elektris. Namun, jika terjadinya kegagalan pada isolasi minyak, akan membentuk gas-gas yang sangat berbahaya bagi transformator, sehingga metode Dissolved Gas Analysis DGA perlu dilakukan untuk mengidentifikasi terjadinya kegagalan pada transformator daya berdasarkan gas terlarut dari minyak tersebut.
Penelitian ini akan menjelaskan penggunaan Metode Duval Pentagon, yaitu salah satu metode DGA yang baru dikembangkan dari Duval Triangle yang telah menjadi standar IEC 60599. Penelitian ini akan menggunakan Duval Pentagon sebagai implementasi baru dalam menganalisis kondisi minyak transformator dari Transformator Daya 80 MVA 150/13,8 kV di salah satu wilayah di Kamojang dengan kondisi saat transformator di-tripped secara paksa dan saat dilakukan pemurnian, sehingga menentukan jenis kegagalan yang terjadi pada transformator daya dari kedua kondisi diatas.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan metode ini mampu mengidentifikasi lebih terarah jenis kegagalan yang terjadi pada minyak transformator baik saat kondisi transformator di-tripped secara paksa dan saat terjadi purifikasi, sehingga metode ini membantu dalam mengidentifikasi minyak transformator secara mendalam, dan dalam beragam kondisi yang terjadi pada minyak transformator.

The Problems that mostly occur in Oil Immersed Power Transformer are operational fault, which observed to be electrical fault and thermal fault. These condition will make damage to Power Transformer, so thats usage of insulation as a protection when fault happened. Liquid Insulation such as Transformer Oil is one of many insulations mostly used as cooling and reduction of electrical fault medium. However, if the fault happened in oil insulation, it will form gasses which hazardous for Power Transformer, so Dissolved Gas Analysis DGA Method is need to be done for identifying fault occurred in Power Transformer based on dissolved gas in oil insulation.
This research will explain the usage of Duval Pentagon Method which is one of DGA method which is developed from Duval Triangle, that become IEC 60599 standar. This research will use Duval Pentagon as new implementation to analyze the condition of Transformer Oil from Power Transformer 80 MVA 150 13,8 kV in one of region in Kamojang when the transformer was tripped and when purification, so to determine kind of fault happend in transformer oil from both conditions.
The result that earned from this research proves this method able to identify more directed to kind of faults that happend in transformer oil, for both when transformer was tripped forcely and purification, so this method help to identify oil transformer in more intensify and in variety of condition that happend in transformer oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adjie Putra
"Transformator daya memiliki proteksi internal salah satunya adalah proteksi diferensial. Rele diferensial adalah rele proteksi yang memiliki waktu kerja instan jika ada gangguan yang terdeteksi di zona proteksinya. Penyetelan rele diferensial yang tepat dan sesuai sangat penting dalam menentukan keandalan kerja rele dan untuk menghindari gagal proteksi dan meningkatkan kualitas dari operasional di sistem distribusi dan transmisi. Metode dalam penelitian ini menggunakan data primer dari hasil perhitungan dengan menggunakan trafo kapasitas 30 MVA serta melakukan uji rele langsung untuk mengetahui hasil aktualnya, rele yang digunakan adalah merk ABB tipe RET 650. Hasil dari perhitungan penyetelan rele didapatkan arus penyetelan sebesar 0,3 A dan hal tersebut dari pertimbangan dari kesalahan sadapan (10%), kesalahan CT (10%), mismatch (4%), arus eksitasi (1%) dan faktor keamanan (5%), dan didapatkan nilai slope 33,34 % dan 66,68%. Selanjutnya dilakukan percobaan dengan delapan nilai asumsi arus restrain untuk uji coba karakteristik rele secara aktual dan dari nilai hitungan dan di uji injeksi arus ke rele didapatkan hasil rele dapat bekerja dari hasil perhitungan manual yang telah penulis hitung.

Power transformator has several internal protection systems, one of which is a differential protection. differential relay is a relay protection that has an instant work response if an interference is detected in the protection zone. Proper relay defferential settings are required to avoid protection failue to occur and increases the operational quality of the distribution and transmission system. The method that's going to be used in this research is using primary data and calculation of a 30 MVA transformator, and also using direct testing of the ABB RET 650 relay system to acquire actual result. The results of the relay tuning calculation show that the adjustment current is 0.3 A and this is based on the consideration of the tapping error (10%), CT error (10%), mismatch (4%), excitation current (1%) and safety factor (5 %), and the slope values are 33.34% and 66.68%. Furthermore, experiments were carried out with eight fault assumptions for testing the characteristics that were actually relevant and from the current-to-rele test the results obtained that the relay could work from the results of manual calculations that the author had calculated.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Manogu
"Transformator daya pada pembangkit listrik dilengkapi beberapa proteksi yangdapat mengamankan transformator tersebut dari kerusakan akibat gangguan baik gangguaninternal maupun gangguan eksternal, diantaranya system pentanahan netral transformator.Transformatordaya 60 MVA ini memiliki kemampuan arus hubung singkat pada sisi HV(150 kV) sebesar 2300 Amper dan tegangan fasa netral maksimum sebesar 140 kV. Darihasil perhitungan gangguan arus hubung singkat tiga fasa sebesar 5379,480 Amper dengantegangan lebih fasa netral sebesar 151,163 kV.
Hasil pengukuran nilai tahanan elektrodapentanahan sistem netral setelah terjadi kerusakan sebesar 28,1 Ohm, nilai yang diizinkansebesar <1 Ohm, hal ini diakibatkan elektroda batang system pentanahan yang mengalamicacat/ kerusakan pada bahan elektroda.Kata Kunci : Transformator, arus hubung singkat, pentanahan netral dan bahan elektroda."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2014
600 JDTEK 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indarto, auathor
"Transformator tenaga merupakan salah satu bagian penting dalam sistem tenaga listrik dan memiliki rugi-rugi yang merupakan bagian dari biaya energi listrik. Pengadaan transformator yang hanya mempertimbangkan biaya pembelian awal saja menjadi tidak ekonomis dalam siklus hidupnya. Dalam pengadaan transformator tenaga total biaya kepemilikan sangat penting untuk dihitung dan dianalisis sebagai dasar pembuatan spesifikasi dan rancangannya agar mendapatkan biaya yang paling optimum. Dalam proses pengadaan dan desain transformator, paramater optimum tidak hanya ditentukan oleh parameter desain dan biaya paling rendah, namun dipengaruhi oleh biaya material, rugi-rugi dan pengoperasiannya. Optimasi desain dan perhitungan total biaya kepemilikan dari transformator sangat penting, agar tercapai produk yang ekonomis dan handal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk studi dan analisis optimasi rancangan dan total biaya kepemilikan dari transformator tenaga 60MVA 150/20kV dan 90 MVA 132/33kV sebagai dasar untuk penentuan spesifikasi dan rancangan yang digunakan dalam proses pembelian transformator tenaga. Studi dilakukan dengan tinjauan rancangan, fabrikasi dan struktur biaya transformator tenaga, melakukan optimasi rancangan dan perhitungan total biaya kepemilikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan optimasi menggunakan kapitalisasi rugi-rugi sebagai parameter input memberikan total biaya kepemilikan yang paling optimum, yaitu menurunkan total biaya kepemilikan sebesar 3 untuk transformator tenaga 60MVA dan 9 untuk 90 MVA. Faktor-faktor kapitalisasi rugi-rugi dan total biaya kepemilikan dipengaruhi oleh suku bunga, umur ekonomis, biaya pokok penyediaan energi, faktor beban dan rugi-rugi transformator. Hal-hal tersebut sangat penting sebagai dasar untuk menentukan spesifikasi dan evaluasi dalam menentukan rancangan dan operasi transformator tenaga yang paling optimum. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pemilik dan pabrikan transformator dapat mengembangkan spesifikasi, rancangan yang tepat dan membantu proses pembelian transformator yang sesuai dengan operasinya.

Power transformer is one of the most important part in electrical power system and has losses as a part of cost electricity. Purchasing of transformer that only considers the initial become uneconomical for its entire life cycle. In transformer purchasing process, total cost of ownership is very important to be calculated and analyzed and basis for specification development and its design to get the optimum cost. In transformer purchasing and design process, the optimum parameter is not only determined by the design and the lowest cost, but also influenced by material cost, losses and its operation. Design optimization and calculation transformer total cost of ownership is very important to get reliable and economical product.
The purpose is to study and analysis design optimization and of power transformer 60 MVA 150 20kV dan 90 MVA 132 33 kV as a basis of specification development and design that used in purchasing process. The study is done by reviewing current design, fabrication and power transformer cost structure, design optimization and total cost ownership calculation.
The results of study show optimization using losses capitalization as input give the most optimum results, which reduce total ownership cost 3 for 60 MVA transformer and 9 for 90 MVA. The factors of losses capitalization and total cost of ownership is affected by interest rate, economic life, cost of electricity, load factor and transformer losses. Those factors are very important as a basis to determine the optimum specification, design evaluation and operation. The practical implication of this study is the owner and manufacturer of transformer can develop the right specifications and design to support purchasing process of transformer according to its operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Munawar
"Pada sistem pembangkitan, transmisi maupun distribusi sistem tenaga listrik, transformator merupakan salah satu aset yang paling berharga dan penting dalam penyaluran tenaga listrik. Kelangsungan operasi dari transformator sangat bergantung pada kualitas sistem isolasinya. Selama masa operasi transformator, minyak transformator akan mengalami degradasi atau pemburukan karena faktor temperatur yang tinggi serta reaksi kimia yang terjadi seperti oksidasi. Sehingga sangat penting untuk menjaga performa transformator pada sistem tenaga listrik. Skripsi ini membahas tentang kondisi performa transformator GI Gandul 2 60 MVA dimana dengan menggunakan karakteristik DGA dapat diketahui indeks performa transformator. Data diambil pada tahun 2012, 2013, dan 2014 dengan tujuan didapatkan trend performa transformator dari tahun sebelumnya sebagai evaluasi kondisi transformator. Kondisi performa transformator tahun 2012 sangat buruk dengan indeks performa 35%, tahun 2013 buruk dengan indeks perfoma 45%, dan tahun 2014 sangat buruk dengan indeks performa 0%. Dengan begitu didapatkan rata - rata indeks performa transformator 25% dengan kondisi sangat buruk dari tahun 2012 - 2014. Dengan diketahui kondisi performa transformator agar dapat menjadi evaluasi ke depannya untuk meningkatkan performa transformator sehingga kestabilan sistem tenaga listrik tetap terjaga.

In the generation, transmission, and distribution of electrical power system, transformers are the most valuable and important assets in electrical power system. The operation continuity of transformers are highly depends on the quality of insulation systems. During the service life of transformers, degradation and deterioration of the oil occurs because of high temperature and chemical reaction such as oxidation. So it is very important to maintain the performance of the transformer on the power system. This thesis discusses the performance conditions GI Gandul 2 transformer 60 MVA in which the DGA characteristics can be determined using the performance index of transformer. The data taken in 2012, 2013, and 2014 with the aim of transformer performance trends obtained from the previous year as the evaluation of the condition of the transformer. Conditions transformer performance in 2012 was poor, with 35% of the performance index, in 2013 poor performer with an index of 45%, and in 2014 was very bad with the performance index of 0%. With so obtained averages performance index of transformer 25% with a very poor condition from years 2012 to 2014. Transformer performance with known conditions that may be a future evaluations to improve the performance of the transformer so that the stability of the power system is maintained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bico Maxtrada
"Indonesia menggunakan sistem tenaga listrik tiga fasa secara keseluruhan yang disalurkan ke konsumen baik dengan 2 kawat maupun 3 kawat fasa dan 1 kawat netral. Dalam jual-beli listrik yang dilakukan, diperlukan alat ukur energi listrik yaitu kWh-meter yang tersedia untuk satu fasa maupun tiga fasa. Pada sistem arus tiga fasa, daya yang disalurkan sama dengan jumlah daya pada masing-masing fasanya, sehingga hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWh-meter tiga fasa seharusnya sama. Tetapi pada kenyataanya, hasil pengukuran yang didapat tidak selalu sama.
Dalam sistem tenaga listrik, kinerja pembangkit dan saluran transmisi tidak variatif atau keadaannya cenderung tetap dalam operasinya. Sedangkan komponen beban merupakan komponen yang paling bersifar variatif atau nilainya berubahubah (impedansi dan faktor daya-nya). Perubahan yang terjadi ini juga berbedabeda pada setiap fasanya, sehingga bukan hanya besar nilai beban yang berubah, tetapi juga menimbulkan ketidakseimbangan.
Dengan demikian, karena beban bersifat variatif, maka faktor beban (dalam hal ini ketidakseimbangan beban) menjadi faktor dominan yang mempengaruhi perbedaan hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWhmeter tiga fasa.

Nowadays,Indonesia is using three phase wire system to deliver electrical power to their consument.Supply of a electrical power by two wire or three phase wire and one neutral wire. In trading power electricity, we need device that can count how many supply of energy being transferred called kwhmeter.Kwhmeter divided into one phase kwhmeter and three phase kwhmeter. In three phase wire system, the number of electrical power being supplied is equal to the summary of electrical power each phase. So,measurement result by using one phase kwhmeter compare to three phase kwhmeter supposed to be the same.But,in real there's a different measurement result by using one phase compare to three phase kwhmeter.
In Electrical Power System, generator performance and transmission line are not so varied or their condition tend to stable on their operation. Whereas load component is the most varied on their value (impedance and their power factor). The fluctuation happened dissimilar on each phase.So that,not just the value of load impedance changing but it cause unbalanced load.
So that, caused by load are varied, then load factor (unbalanced load) is the dominant factor to influence the diferrence measurement result between one phase kwhmeter and three phase kwhmeter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.160 Max p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bico Maxtrada
"Indonesia menggunakan sistem tenaga listrik tiga fasa secara keseluruhan yang disalurkan ke konsumen baik dengan 2 kawat maupun 3 kawat fasa dan 1 kawat netral. Dalam jual-beli listrik yang dilakukan, diperlukan alat ukur energi listrik yaitu kWh-meter yang tersedia untuk satu fasa maupun tiga fasa. Pada sistem arus tiga fasa, daya yang disalurkan sama dengan jumlah daya pada masing-masing fasanya, sehingga hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWh-meter tiga fasa seharusnya sama. Tetapi pada kenyataanya, hasil pengukuran yang didapat tidak selalu sama.
Dalam sistem tenaga listrik, kinerja pembangkit dan saluran transmisi tidak variatif atau keadaannya cenderung tetap dalam operasinya. Sedangkan komponen beban merupakan komponen yang paling bersifar variatif atau nilainya berubahubah (impedansi dan faktor daya-nya). Perubahan yang terjadi ini juga berbedabeda pada setiap fasanya, sehingga bukan hanya besar nilai beban yang berubah, tetapi juga menimbulkan ketidakseimbangan.
Dengan demikian, karena beban bersifat variatif, maka faktor beban (dalam hal ini ketidakseimbangan beban) menjadi faktor dominan yang mempengaruhi perbedaan hasil pengukuran dengan menggunakan kWh-meter satu fasa dan kWhmeter tiga fasa.

Nowadays,Indonesia is using three phase wire system to deliver electrical power to their consument. Supply of a electrical power by two wire or three phase wire and one neutral wire. In trading power electricity, we need device that can count how many supply of energy being transferred called kwhmeter. Kwhmeter divided into one phase kwhmeter and three phase kwhmeter. In three phase wire system, the number of electrical power being supplied is equal to the summary of electrical power each phase. So,measurement result by using one phase kwhmeter compare to three phase kwhmeter supposed to be the same. But,in real there's a different measurement result by using one phase compare to three phase kwhmeter.
In Electrical Power System, generator performance and transmission line are not so varied or their condition tend to stable on their operation. Whereas load component is the most varied on their value (impedance and their power factor). The fluctuation happened dissimilar on each phase. So that,not just the value of load impedance changing but it cause unbalanced load.
So that, caused by load are varied, then load factor (unbalanced load) is the dominant factor to influence the diferrence measurement result between one phase kwhmeter and three phase kwhmeter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51046
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>