Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutagaol, Erfan Leonard Hasudungan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2365
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lapalutu, Triyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sehat Maulana
"Besi tuang nodular telah banyak digunakan sebagai komponen mesin seperti : poros engkol, propeler, gir dan sebagainya. Besi tuang ini memiliki sifat mekanis yang dapat diandalkan yaitu kombinasi kekuayan tank dan keuletannya sehingga banyak dipakai sebagai pengganti baja dengan biaya produksi yang lebih murah. Disamping itu, untuk mendapatkan sifat mekanis yang diinginkan pada besi tuang nodular dapat dilakukan proses perlakuan panas yang salah salunya yaitu proses Austemper. Hasil dari proses ini disebut Ausrempered Duclile Iron (ADI). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses austemper meliputi komposisi kimia besi, waktu tahan dan temperatur austenisasi, Serta waktu tahan dan temperatur austemper Pada penelitian ini dilakukan proses austemper untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap peningkatan sifat mekanis dari besi tuang nodular yang nodularitasnya sekitar 30 %.
Tahap pertama dilakukan austenisasi dimana sampel dipanaskan sampai temperatur 850°C ditahan selama 30 menit untulc mendapatkan matriks austenit yang seragam kemudian ditransformasikan menjadi bainit melalui tahap austemper yaitu pendinginan dari ternperatur austenisasi sampai temperatur terbentuknya matriks bainit yaitu 275°C, 325°C, 375°C, 425°C, 4’75°C dan ditahan selama jangka waktu 30 menit.
Hasil penelitian dapat diketahui setelah dilakukan pengujian kekuatan tarik dan kekerasan sena pengamatan struktur mikro. Secara umum kekuatan tarik dan kekerasan hasil proses austemper meningkat jika dibandingkan hasil as-cast. Peningkatan sifat mekanis ini paling tinggi terjadi pada temperatur terbentuknya bainit bawah, 275°C dan 325°C yang diiringi dengan penurunan regangan atau elongasi sedangkan pada temperatur diatasnya terjadi peningkatan elongasi. Perubahan si Fat mekanis ini dipengaruhi oleh fasa yang terbentuk dengan kombinasi kuat tarik, kekerasan dan regangan yang optimium telj adi pada temperatur austemper 275°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hendro Sucahyo
"Dalam penelitian ini, komposisi tuangan dihasilkan oleh dapur krusibel tipe ciciuk, sedangkan cetakan yang digunakan adalah cetakan logam dengan standar JIS Z 2201 yang mana hasilnya berupa sampel tarik.
Paduan tuang Al-Mg-Fe, dengan kadar Mg sebesar 5% dan kadar Fe divariasikan, ternyata menunjukkan peningkatan kekerasan dengan bertambahnya unsur Fe. Tetapi untuk kekuatan tarik menunjukkan hal sebaliknya dikarenakan cacat-cacat tuangan yang ditemui pada patahan hasil uji tarik. Sedangkan untuk regangan, menunjukkan penurunan bila kadar Fe bertambah dan spesifikasi sifat regangan terbaik dimiliki oleh komposisi dengan kadar Fe sebesar 0,5%.
Sedangkan perlakuan panas yang dilakukan yaitu laku panas pelarutan 430ºC selama 12 jam serta laku panas penuaan 175ºC dengan waktu tahan divariasikan, ternyata tidak menunjukkan pengaruh yang begitu jelas pada panduan ini bila dibandingkan dengan variabel variasi unsur Fe. Untuk setiap komposisi kekerasan tertinggi umumnya dihasilkan oleh waktu tahan 4 jam untuk komposisi berkadar Fe 0,5 % dan 1,0% dengan mengalami kenaikan yang relatif kecil dari kondisi As cast yaitu 2,4% dan 4,2%. Sedangkan untuk komposisi berkadar Fe 1,5 % kekerasan tertinggi dihasilkan oleh waktu tahan 3 jam, juga dengan kenaikan yang relatif kecil dari kondisi as castnya yaitu sebesar 2,5&. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa paduan ini bersifat non-heat treatable alloy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iswadi
"Diantara semua jenis besi tuang besi tuang nodular mempunyai kekuatan lebih tinggi di banding besi tuang kelabu, bahkan dapat menyamai kekuatan baja forging. Hal ini terjadi karena grafit patio besi tuang nodular (BTN) berbentuk bulat. Oleh karena itu pemhuatan besi tuang nodular sebagai pengganti baja teras dikembangkan antora lain disebabkan korena proses pembuatan besi tuang nodular lebih mudah dan biaya prodaksinya lebih murah dibandingkan dengan proses pembaatan baja. Salah sant sifat yang menguntungkan patio besi tuang Nodular yaitu dapat dilakukan prases perlakean panas untuk meningkatkan sifat mekanis. Dalam penelitian ini perlakuan panas yang diterapkan yaitu dengan austenisasi patio temperatur 900'C kemudian dilanjutkan dengan perlakuan panas austemper patio temperatur 275, 325, 375, 425, dan 475 'C. Hasil dari proses ini menghasilkan besi ADI (Austemper Ductile Iron) Besi AD! ini memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan baja, diantaranya: kekuatan, ketahamm aus, keuletan, ketangguhan, mampu pennesinan, kemampuan menyerap getaran (damping capacity) yang lebih baik, dan berat specifik dari besi ADl ini lehih ringan dibandingkan dengan baja. Besi ADI dewasa ini banyak diaplikasikan pada pembuatan kamponen mesin yang memerlukan kekuatan tinggi, dan memiliki keuletan yang baik. Di antara aplikasi ADI di bidang automotive yaitu : poros engkol (crank shtift), roda gigi, dan batang penggerak Perlakuan panas yw1g dilakukan pada penelitian ini diharapkan menghasilkan besi ADI (Austemper Duciile Iron) yang memiliki kambinasi sifat mekanis yang baik yaitu kekuatan tarik, kekerasan dan keuletanya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Desifintarto
"ABSTRAK
Paduan Al - Zn - Mg kurang popular pemakaiannya secara komersial hal ini disebabkan sifat paduan yang memiliki kemampuan cor yang buruk, namun paduan ini mempunyai keunggulan tertinggi dibandingkan paduan aluminium lainnya, yaitu respon terhadap penakuan panasnya.
Penafifian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penambahan Mg sebesar 1,5% dan 2,5% ferhadap paduan AI-Zn 9% serta perlakuan panas yang menyertainya.
Peleburannya menggunakan dapur krusibel jenis ciduk. Cetakan yang digunakan cefakan Iogam standar JIS Z-2210 yang hasilnya sudah bempa sampel uji tank.
Hasil penelitian menunjukan dengan penambahan Mg cenderung akan menaikkan nilai kekerasannya, namun akan menurunkan nilai regangannya. Penurunan juga terjadi pada sifat kekuatan dikarenakan banyaknya cacat coran seperti porisitas shrinkage pada sampel pengujiannya. Sedangkan dengan adanya penakuan panas untuk paduan tanpa Mg hampir tidak memiliki respon yang berarti dibandingkan dengan adanya penambahan Mg.
Sifat kekerasan dan kekuatan umumnya terdapat pada paduan ascast (kondisi sebelum perlakuan panas) dengan kompusisi yang ada unsur Mg-nya.

"
1996
S41212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Patrianto
"Ditengah-tengah kebutuhan akan material pengganti besi dan baja, Aluminium merupakan altematif pengganti yang paling banyak cligunalcan. Hali ini didukung oleh sifat Aluminium yang kuat, ringan, ulet dan tahan korosi. Peningkatan sifat mekanis material ini dapat dilakuan dengan penambahan unsur paduan dan perlakuan penuaan buatan.
Penambahan unsur Mg sebagai unsur pemadu dilakukan sebesar 396, 5%, 7%, 9% dan unsur Fe 1%. Perlakuan penuaan buatan yang dilalculcan terdiri dari perlakuan pelarutan (solution treatment) pada suhu 43D°C selama 12 jam, disusul pendinginan cepat dengan media pencelup air, diakhiri penuaan pada suhu 150°C dan 175°C selama 2 jam dan 4 jam.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa baik penambahan Magnesium, peningkatan suhu aging ataupun penambahan waktu aging akan memberikan peningkatan sifal: mekanis dimana sifat mekanis tertinggi diperoleh pada penambahan Mg sebesax 9% dengan kombinasi penuaan buatan pada suhu 43O°C selama 4 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Kristiawan
"Paduan tuang aluminium-magnesium (seri 5XX.X) banyak digunakan untuk apiikasi industri dan kebutuhan sehari-hari karena sifatnya yang menguntungkan seperti kekuatan yang tinggi, berat jenis ringan dan ketahanan korosinya yang baik. Dari penelitian ini diharapkan diketahui pengaruh variabel komposisi Mg serto proses pertakuan panes terhadap kekuatan mekanis. Pembuatan sampel menggunakan dapur krusibel tlpe clduk sedongkan cetakon logam yang digunakan menggunakan standar JIS Z 2201. Proses perlakuan ponas yang dilakukan ada!ah proses perlakuon pelorutan pada temperatur 430oC selama 12 jam dan diikuti proses penuaon buotan pada temperatur 150oC selama 2, 6. dan 10 jam. Pada paduan AIMg ini ditambahkan Fe sebesar 0.5% untuk memperbaiki sifat mekanis. Dati hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh penambohan komposisi Mg lebih berarti jika dibondingkan dengan pengaruh proses perlakuan panas. Secara umum semakin besar komposisi Mg dan semakin lama waktu tahan pada proses penuaan buatan akan didapatkan peningkatan sifat mekanis yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>