Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA3146
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Rodemto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Dodestero
"Usaha untuk memperoleh sumber energi yang murah, mudah dan ramah pada lingkungan bukan hanya merupakan cita-cita yang didambakan para pakar energi dan lingkungan hidup namun juga merupakan dambaan masyarakat umumnya, Tugas skripsi ini mencoba menumbuhkan pemikiran untuk bukan lagi sekedar mengkonversikan energi nrumm mencoba menggugah kembali azas kekekalan energi dengan mencoba menciptakan energi itu sendiri dengan memanfaatkan keunikan karakteristik magnet. Untuk itu dilakukanlah pengumpulan data mengenai berbagai jenis magnet yang sudah diproduksi dari berbagai swnber. Telah dikelahui bahwa besarnya energi magnet yang bisa dibuat terus meningkat, dengan dernikian bukanlah suatu hal yang mustahil untuk membuat suatu kombinasi magnet permanen yang sangat kuat dengan magnet listrik yang ditempatkan dalam suatu rangkaian sehingga dapat dilihat kecenderungan selisih antara input energi listrik (untuk menghasilkan gaya tolakan pada magnet listrik) dengan tinggi tolakannya terhadap magnet permanen yang ditempatkan di atasnya. Dengan pernikiran dasar utama bahwa magnet memiliki energinya sendiri yang relatif kekal (magnet hanya akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipukulpukul ataupun dipanaskan hingga ternperatur tertentu), maka adalah pemikiran yang wajar untuk mencoba rnemanfaatkan energi magnet ini tanpa mengkonsumsi energi tersebut sebab kenyataan yang teramati adalah setelah magnet menolak/tertolak magnet lainnya untuk kesekian kalinya pun magnet itu tetaplah memiliki energi yang sama dengan energinya sebelum menolak/tertolak magnet lainnya itu. Setelah melakukan penelitian ternyata hipotesis yang dikemukakan tidaklah bertentangan dengan kenyataan eksperimental. Dengan mengganli magnet permancn dengan magnet perrnanen super seperti Samarium Cobalt atau Neomax atau magnet permanen super lainnya dan penggunaan rangkaian uji yang lebih balk kemungkinan untuk mendapatkan selisih energi yang positif sangatlah mungkin.Paling tidak dengan sumbangan peneHtian pendahuluan yang sederhana ini bisa menumbuhkan minat terhadap penelitian lebih 1anjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Juliaha Greubner
"Penelitian bersifat eksperimen paparan magnet statis pada kelompok kultur kontrol dan paparan dengan variasi rancangan dan waktu paparan untuk mengetahui efek medan magnet statis dengan besaran densitas fluks magnet statik, pada pertumbuhan kultur sel. Paparan medan magnet statis diharapkan mempercepat proliferasi sel sebagai usaha mengatasi kendala efisiensi jumlah sel, mengurangi biaya penggunaan reagen kimia serta memberikan input pada teknologi sel punca.
Pengumpulan data jumlah sel dilakukan dengan pengukuran langsung melalui alat hemositometer dan program MatLab. Distribusi data dilakukan dengan analisa statistik Microsoft Excell dengan percobaan awal sel Neuron tikus. Perhitungan jumlah sel memperlihatkan adanya percepatan proses proliferasi sel dengan bertambahnya paparan densitas fluks magnet statis dari 200 mT, ke 400 mT. Pengamatan juga mendapatkan fenomena kematian kontaminasi mikroba pada kultur dengan paparan singkat magnet namun mikroba yang bertahan hidup beradaptasi dan berkembang pesat setelah terus dipaparkan.
Percobaan sel punca Mesenkim asal darah tepi manusia dilakukan dengan paparan variasi waktu 2, 4, 6, 18 dan 24 jam per hari, dan kultur kontrol tanpa paparan memperlihatkan kenaikan jumlah sel pada paparan dibanding kultur kontrol pada paparan 2 dan 4 jam per hari, serta penurunan pH pada periode paparan maupun hari pengkulturan, juga pola osmolaritas dan kandungan ion yang mengikuti pola proliferasi sel pada periode paparan dan hari pengkulturan yang serupa.
Teknik paparan daerah magnetik dapat menjadi salah satu alternatif teknologi potensial untuk menstimulasi perkembangan sel pada kultur pada teknik in vitro dan menghemat biaya dari kemudahanan pelaksanaannya. Pengembangan lanjut diperlukan untuk mengetahui manfaat penggunaan magnet statis ini dengan variasi besaran dan periode paparan pada jenis jenis sel baik sel punca maupun sel lainnya yang memiliki karakteristik serta sifat yang berbeda satu sama lain.

Neuron rat and peripheral human mesenchymal stem cell culturitation experiments presenting through the static magnets design exposing by comparative observation on control and exposure groups with design variety and time exposure for studying the effect of static magnetic fields. The culture is expected to accelerate cell proliferation, reducing the cost of the chemical reagents and provide an input on stem cell technology.
Cell amount data collection done through Hemocytometer and MatLab program with Microscope Excell statistically analysis. Neuron rat cell initial experiments suggest the existence of an accelerated process on cell proliferation with 200 to 400 mT static magnetic flux density exposured. Observations also obtained the microbial contamination death phenomenon with a short magnet exposured, but then continued surviving and thriving when kept exposing after that.
Peripheral Human Mesenchymal Stem Cell experiments are performed with time variations exposured treatment on 2,4,6,18 and 24 hours per day, and on the control culture groups without exposured. Observations showed the highest enhancement cell amount in culture cells exposure compare to control group are occurred on 2 and 4 hours magnet static exposured per day. The pH decreasing in the period and day of exposure, and the osmolarity pattern as well as the ion content, follow the cell proliferation pattern in the exposure period and culturitation days. Simply cell morphology and orientation observed to compare cell behavior among the control and exposure groups. This research thus requiring further sustainable employment to attempt the result by markers or cell assays identifiers.
Magnetic field exposured might become potential alternative technologies to stimulate cell growth in vitro and cost saving of its simplicity implementation. Further development is necessary to understand the benefits static magnet usage with a magnitude and exposure period variation to other cell types, either on stem cells or other cells with different characteristics and properties.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30201
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemisah magnetik (magnetic separator) merupakan alat yang digunakan dalam proses pemisahan berbagai mineral secara magnetik dan sangat umum digunakan dalam peningkatan kadar bijih besi. Produk hasil pemisahan bijih besi asal Lampung pada rangkaian alat ball mill – pemisah magnetik, yaitu: produk ball mill, produk magnetik, dan produk non-magnetik yang perlu diuji kembali untuk dinilai keefektifan hasil pemisahannya melalui cara pemisahan dengan hand magnet (HM). Hasil pengujian menunjukkan peningkatan kadar Fe secara optimal diperoleh melalui pemisahan HM dengan menggunakan magnet berkekuatan 1700 dan 2300 Gauss. "
TMB 8:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ifnul Mubarak
"Pada penelitian ini dilakukan studi sifat magnetik bahan magnet permanen melalui simulasi dan optimasi parameter model Jiles-Atherton (JA) dan model JAmodifikasi, yaitu model JA-gaussian dan model JA-extended. Simulasi dan optimasi parameter model dilakukan terhadap dua buah data histeresis magnet bahan BaFe12O19 dan SrFe12O19 yang diukur menggunakan permagraph. Algoritma genetika digunakan untuk optimasi parameter setiap model dan metode euler digunakan untuk mensimulasikan setiap model, yang keduanya diimplementasikan menggunakan program MATLAB.
Hasil dari optimasi parameter dan simulasi model menunjukkan bahwa modifikasi yang dilakukan pada model JA-gaussian dan model JA-extended menghasilkan kecocokan yang lebih baik dari model JA dalam memodelkan kurva histeresis bahan BaFe12O19. Akan tetapi kedua model modifikasi ini tidak lebih baik dari model JA dalam memodelkan dan SrFe12O19. Hal tersebut disebabkan oleh sifat keanisotropian bahan SrFe12O19 yang tidak didefinisikan dalam model JA-modifikasi.

This research focused on a magnetic properties study of permanent magnet materials through simulation and parameters optimization of Jiles-Atherton (JA) model and modified-JA model that are gaussian JA model and extended JA model. Simulation and parameters model optimization conducted to BaFe12O19 and SrFe12O19 materials using their magnetic hysteresis data that measured by using permagraph. Genetic algorithm is utilized to optimize the parameters for each model and euler method is used to simulate the models and both of them are implemented by using MATLAB program.
The results of parameters optimization and model simulations show that the modification made by Gaussian JA model and extended JA-model produce a better match than the JA model in modeling of BaFe12O19 hysteresis curve. However, these modified JA-model are not better than JA model in modeling of SrFe12O19 hysteresis curve. This is due to the anisotropic properties that is shown by SrFe12O19 which can not defined in the modified-JA model.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Zulkarnain
"Magnet permanen berbasis Sm-Fe-N merupakan magnet kelas baru yang ditemukan pada tahun 1990. Sejak ditemukan fasa magnetik ini telah banyak studi lanjutan yang dilakukan terutama sekali untuk meningkatkan sifat magnetiknya. Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis sifat magnetik dan struktur material magnet permanen berbasis Sm-Fe-N dengan komposisi nominal (SmxFe1oo-x)o.97N3, x = 6; 7,5; 9; 11,5 (at. %). Preparasi sampel dilakukan dengan teknik metalurgi serbuk menggunakan ball mill berenergi tinggi dan paduan nitrida didapatkan melalui reaksi gas-padatan. Kompaksi dilakukan dengan teknik kompaksi kejut.
Hasil identifikasi fasa dengan difraksi sinar-x menunjukkan bahwa fasa mayoritas yang hadir adalah Sm2Fe17N3 dengan struktur Th2Zn17 (rhombohedral) dihitung sekitar 90 %. Disamping itu hadir pula fasa kedua yaitu a-Fe sebagai konsekuensi komposisi di luar stoikiometri. Khusus untuk komposisi pada x = 11,5 terdapat kehadiran fasa SmN sebesar 0,14 %.
Hasil perhitungan konstanta kisi dengan metode Cohen memperlihatkan kesesuaian dengan nilai publikasi dan variasi komposisi magnet Sm-Fe-N tidak menyebabkan distorsi pada kisikisi kristal Sm2Fe17N3. Hasil analisis sifat magnetik diketahui terdapat peningkatan koersivitas dengan pertambahan kandungan Sm dalam' komposisi. Sedangkan harga remanen yang didapat melewati batas teoritis Stoner-Wohlfarth - 0,8 T. Namun secara umum remanen menurun dengan adanya peningkatan Sm. Demikian pula terjadi penurunan pada energi produk maksimum, (BH)n,. dengan bertambahnya kandungan Sm dalam komposisi.

Sm-Fe-N based permanent magnet belong to a new class of magnets were discovery in 1990. Since the discovery, a number of studies have been made to improve the magnetic properties. In this work, magnetic properties and materials structure of Sm-Fe-N based permanent magnets with (Sm)(Feio0.. )o,97N3 x = 6; 7,5; 9; 11,5 atomic persent composition have been analysed. Samples were prepared by powder metallurgy using high energy ball mills, then samples were nitrided using solid-gas reaction and subsequently compacted by shock compaction method.
Phase identification by XRD indicated that Sm2Fei7N3 is the majority magnetic phase with a volume fraction up to - 90 °I°. In addition, it was also identified an a-Fe as the second phase due to unstoichiometric composition of the magnet. Specially for x = 11,5 (at.%) also identified an SmN phase about 0,14 %. Lattice constants value of main phase that determined by Cohen's method is similar to that of published result. It is also shown that compositions of the magnets have no effect to lattice constants of main Sm2Fei7N3 phase.
The result of magnetic properties is increasing the coercivity with additional content of Sm composition. But the remanen value which is obtained more than Stoner-Wohlfarth theory - 0,8 T. In general, the remanen reduces by adding Sm. Also the maximum of product energy, (BH)max, is reduced by adding the content of Sm in the composition.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>