Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2858
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Saleh
"Efesiensi media transmisi yang digunakan untuk menyalurkan informasi pembicaraan merupakan hal yang ingin dicapai pihak penyelenggara pertelekomunikasian. Dalam komunikasi digital, Efisiensi tersebut salahsatunya yaitu dengan cara menurunkan laju bit informasi sebenarnya, yang mana dapat dilakukan dengan cara pengkodean suara, salah satunya adalah dengan teknik VSELP (Vector stun excited linear Prediction). Pada dasarnya teknik ini mempunyai pola yang hampir sama dengan CELP(code excited linear Prediction), diantara keduanya termasuk dalam kelas pengkodean Hybrid Hal yang merupakan keunikan VSELP adalah komposisi tabel kode, dimana pengkodean ini memiliki 1 label kode adaptif dan 2 label kode eksitasi. Penurunan laju bit yang terjadi adalah dengan mewakilkan 160 sampel suara tiap bingkainya menjadi 27 parameter yang dialokasikan dalam 160 bit. Pembahasan tentang VSELP berikut ini mengikuti standar yang dipakai 1S-54, yang dikeluarkan oleh TIA (Telecommunication Industry Association) USA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Satria
"Teknik pengkodean suara digunakan dalam teknologi telekomunikasi untuk memanfaatkan informasi yang besar sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan kapasitas saluran. Akan tetapi pada teknik pengkodean suara masih dihadapkan kepada dilema antara besarnya laju bit yang dihasilkan dengan tingkat kualitas suara yang dihasilkan sebagai kompensasi dari penekanan laju bit ini.
Mixed Excitation Linear Prediction (MELP) merupakan suatu metode pengkodean suara yang dikembangkan berdasarkan metode Linear Predictive Coding (LPC), yang menggunakan S4 bit untuk setiap frame suara selama 22,5 ms sehingga dihasilkan laju bit sebesar 2,4 kbps. Metode MELP ini memperbaiki kualitas sintesa ucapan hasil pengkodean dengan penambahan empat parameter baru, yaitu: pencampuran eksilasi pulsa dan derau, pulsa-pulsa aperiodik, filter Adaptive Spectral Enhancement, dan filter Pulse Dispersion.
Pada skripsi ini dianalisis unjuk kerja dari metode MELP dilihat dari kualitas suara sintesis yang dihasilkan ditinjau dari segi SNRR, perbandingan spektral, dan penilaian subyektif oleh 40 orang pendengar. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa suara sintesis hasil kompresi MELP masih dapat jelas diterima oleh telinga manusia dalam arti bahwa informasi masih dapat diterima dengan baik dengan kualitas suara yang cukup baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2951
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erawan Sukma
"Pengkompresian suara pada kecepatan bit 2,4 kbps dan 7,8 kbps diharapkan mampu diterapkan pada aplikasi di dunia telekomunikasi seperti komunikasi tak bergerak dan komunikasi bergerak yang memiliki keterbatasan bandwidth (band limited). Dengan menggunakan kecepatan bit sebesar 2,4 kbps atau 7,8 kbps ini juga diharapkan marnpu untuk meningkatkan eflisiensi penggunaan bandwidth dari media transmisi yang digunakan.
Pada skripsi ini dibabas perbandingan unjuk kerja antara metode pengkompresian suara 2,4 kbps dan 7.8 kbps menggunakan metode Linear Prediction Coding {LPC) ditinjau dari segi SNRR (Signal to Noise Reconstruction Ratio) dan tingkat kualitas suara yang dihasilkan berdasarkan data yang diparoleh dari 30 orang responden dengan menggunakan parangkat keras ADSP-2181 yang merupakan prosessor DSP buatan Analog Device. Hasil dari uji coba ini menunjukkan bahwa kompresi suara dengan kecepatan 7.8 kbps memiliki unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan kecepatan 2.4 kbps."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulul Azmi
"Pipa penyalur panas bumi mengalami korosi yang disebabkan oleh ion atau senyawa yang terlarut dalam uap dan kondensat yang menjadi servisnya. Ion atau senyawa tersebut antara lain adalah karbondioksida, oksigen, amoniak, pH, dan khlorida. Prediksi pertumbuhan laju korosi pada pipa penyalur panas bumi perlu dilakukan untuk memberikan reliabilitas dan keamanan yang lebih baik. Untuk memperoleh prediksinya, dalam tesis ini dilakukan analisa multivariate menggunakan teknik regresi Nonlinier. Pengurangangan ketebalan pipa diambil sebagai variabel tak bebas dan konsentrasi ion atau senyawa penyebab korosi sebagai variabel bebas. Model yang dipakai untuk analisanya adalah Δy = κtv dimana Δy adalah kehilangan ketebalan, "t" waktu paparan, dan κ, v berturut-turut merupkan parameter korosi yang berkontribusi secara linier dan parameter korosi yang berkontribusi secara ekponensial. Data case study didapatkan dari rekaman operasi dan maintenance pipa penyalur panas bumi. Hasil analisa menunjukkan pipa penyalur mengalami pengurangan ketebalan yang signifikan yang disebabkan oleh khlorida dan pH. Khlorida dan pH merupakan parameter-parameter korosi yang berkontribusi linier.

Geothermal pipeline undergoes corrosion caused by ions or compounds dissolved in its service, steam and condensate. Ion or compound dissolved in the steam meanwhile carbon dioxide, oxygen, ammonia, pH, and chloride. Corrosion rate analysis is necessary to be conducted to provide corrosion rate prediction for reliabe and safe operation reference. To obtain the predictions, in this thesis, multivariate analysis was conducted using nonlinear regression techniques. Loss of thickness was taken as the dependent variable and the concentration of ions or compounds cause corrosion was taken as independent variables. The model used for analysis is Δy = κtv where Δy is the loss of thickness, "t" time exposure, κ and v are the corrosion proportionanilty and exponent parameters respectively. Case study was conducted on geothermal plant and the data was obtained from its operation and maintenance records. Results of analysis show that the pipeline have a positive impact in thickness loss caused by the chloride and pH. Chloride and pH are parameters that contribute linearly dan exponentially."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T29992
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Sutan LMH
"Electrically plating or electroplating is one method used to beautify looks fine and also to improve the mechanical properties of the metal.
The teksperiment is performed by preparing specimens have been measured with different variations in time for electroplating with a current of 10 amperes at 12 Volts. The results show that the corrosion test specimen electroplating results with the arrest ofO 1889847379 mpy 40 minutes, 30 minutes ofO. 1771731918mpy, 20 minutes by 0.1417385534 mpy, and without coating 0.93298832 mpy. Judging from the results on each specimen corrossion the safest coating coalings with detention is 20 minutes and is the fastest corroded specimens without coating. Hardware test results from each specimen tested showed rising violence in the area coated by electroplating. The test results showed a thick layer on the detention of 40 minutes is the result of sed,memory layers thicker than the initial 30 minutes and 20 minutes."
Universitas HKBP Nonmensen, 2016
050 VISI 24:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yandri Ade Putra
"
ABSTRAK
Pompa torak manual (pompa tangan) banyak dipergunakan pada masyarakat golongan menengah ke bawah, karena harganya paling dan pengoperasiannya tidak membutuhkan tenaga listrik sebagai penggerak, hanya memakai tenaga manusia, tetapi daya hisap pompa kurang dari 10 m dan aliran airnya bersifat diskoutiniu. Sedangkan pompa sentrifiigal yang mempergunakan sistem jet (jet pump) yang memiliki aliran kontiniu bisa dipergunakan untuk memompa air dari sisi hisap yang dalam (lebih dari 10 m kolom air / 1 atm), hanya saja harga dari jet pump cukup mahal.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka konstruksi dari pompa tangan dimodifikasi
terutama bagian tabung silinder dan ruang kepala pompa sehingga panjang langkah dari pompa juga bertambah. Hal ini akan meningkatkan kapasitas pompa tangan. Sedangkan bagian lain dari pompa tidak mengalami perubahan. Modifikasi ini tidak mengubah dimensi keseluruhan dari pompa.
Pompa hasil modifikasi ini kemudian digabungkan dengan sebuah eduktor, yang menyebabkan terjadi sistem jet pada bagian tekan (keluaran) pompa tangan. Perbedaan tekanan akibat sistem jet pada eduktor ini diharapkan bisa menghisap air. Pengabungan ini pada percobaan bisa menghisap air dari kedalaman lebih dari 10 meter (kurang lebih 10,3 meter) kolom air.
Walaupun secara keseluruhan penggabungan pompa tangan dengan sebuah eduktor pada sisi tekan dari pompa berhasil meningkatkan daya hisap pompa (secara teoritis bisa menghisap fluida pada kedalaman lebih 10 meter kolom air), tetapi sistem jet yang dihasilkan eduktor kurang cocok digabungkan dengan pompa tangan (pompa torak pada umumnya).
"
1997
S36192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>